Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 KURIKULUM PEMBELAJARAN SMP & SMK

Kelompok 4:
Dinda Kamila Dzulhizati (1901669)
Maqo Al Syuqur (1902311)
Meida Mediani Pratiwi (1901995)
Nia Nurhayati (1901858)
Risti Dwi Ramadhanti (1902195)
Vira Arnedi Putri (1901644)
Pendidikan Kimia A-B

DESAIN KURIKULUM BERBASIS SUBJEK : MATA PELAJARAN KIMIA


PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
A. Tujuan
1. Memahami ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di
laboratorium kesehatan.
2. Memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen,
termasuk penyiapan pasien (bila diperlukan), labeling, penanganan,
pengawetan, atau fiksasi, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman
spesimen.
3. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium.
4. Menuangkan ide dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat
dengan benar
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat,
kalibrasi dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
6. Menuangkan ide dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk
pemeriksaan laboratorium.
7. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan
prosedur laboratorium.
8. Memiliki keterampilan dalam kewaspadaan terhadap faktor yang
mempengaruhi hasil uji.
9. Menuangkan ide dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji melalui
evaluasi mutu spesimen, sebelum melaporkan hasil uji.
10. Menyatakan pendapat dalam menginterpretasi hasil uji.
11. Menuangkan ide dalam merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan
jenjangnya.

B. Konten
Konten yang dipelajari pada mata pelajaran kimia program keahlian teknologi
laboratorium medik adalah :
1. Pengenalan alat laboratorium
- Nama-nama alat-alat lab kesehatan
- Pengelompokkan alat kesehatan berdasarkan jenis bahan
- Fungsi-fungsi penggunaan alat kesehatan
- Cara penggunaan alat-alat kesehatan lab yang benar
2. Pengenalan reagensia
- Nama-nama reagensia yang digunakan dalam pemeriksaan di
laboratorium
- Sifat-sifat reagensia (MSDS)
- SOP penyimpanan reagensia dan stock di laboratorium kesehatan
3. pipet dan pemipetan
- Jenis-jenis pipet
- Teknik dasar penggunaan pipet
- Micropipet
4. Mikroskop
- Mikroskop
- Teknik dasar penggunaan mikroskop
5. Centrifuge
- Prinsip centrifuge
- Teknik dasar penggunaan centrifuge elektronik
6. Fotometer
- Prinsip fotometer
- Teknik dasar penggunaan fotometer (DIRUI)
7. Otoklaf
- Prinsip kerja autoklaf
- Teknik dasar penggunaan autoklaf
8. Inkubator
- Prinsip kerja inkubator
- Teknik dasar penggunaan inkubator
9. Haemositometer
- Prinsip kerja Haemositometer
- Teknik dasar penggunaan Haemositometer
10. Haemometer
- Prinsip kerja Haemometer
- Teknik dasar penggunaan Haemometer

C. Metode
Metode pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Metode CTL (Contextual Teaching and Learning)
Metode CTL merupakan suatu metode pembelajaran dengan konsep belajar
yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang dipelajarinya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen pembelajaran efektif.
2. Metode berbasis proyek (Project Based Learning)
Metode berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar.
3. Metode Eksplorasi
Metode Eksplorasi merupakan suatu pembelajaran yang bertujuan untuk
menggali ide-ide, argumen-argumen dan cara-cara yang berbeda dari siswa
melalui sejumlah pertanyaan- pertanyaan terbuka dan perintah-perintah
sehingga dapat mengantarkan siswa kepada pemahaman suatu konsep serta
penyelesaian masalah-masalah.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta
didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami
pengetahuan peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan.
5. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat
yang sama terjadi dialog guru dan siswa, guru bertanya siswa menjawab atau
siswa bertanya guru menjawab, dalam komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
6. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu konsep atau untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan materi pembelajaran.

D. Pengalaman Belajar
pengalaman belajar yang dapat dilakukan peserta didik melalui:
1. Pembelajaran di kelas
Pembelajaran di dalam kelas adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan
siswa yang dilakukan di dalam kelas sebagai kegiatan pembelajaran siswa.
2. Pembelajaran di laboratorium medik
Pembelajaran di laboratorium adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa
dapat mempraktekkan secara empiris kemampuan kognitif, afektif,
psikomotorik menggunakan sarana laboratorium. pengalaman belajar di
laboratorium medik meliputi pemahaman dan pengalaman praktik dasar
layanan laboratorium medik, prosedur kerja yang benar, praktik laboratorium
yang baik (good laboratory practice), dan melakukan komunikasi yang efektif
baik verbal maupun non-verbal, pemahaman tentang jenis, fungsi, cara
penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium medik, cara pembuatan
bahan-bahan kerja di laboratorium medik, pengambilan spesimen, dan cara
penanganannya.
3. Proyek sederhana
Pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai suatu pengajaran yang mencoba
mengaitkan antara teknologi dengan kehidupan sehari-hari yang dilakukan
oleh siswa.
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi individual
Pengalaman belajar ini dapat mengembangkan kemampuan komunikasi siswa
dengan alumni dari sebuah sekolah tersebut sehingga menjalin kerja sama
antara alumni dengan siswa.
5. Berkunjung ke industri yang relevan
pengalaman belajar kunjungan industri adalah jenis kegiatan pembelajaran di
luar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan untuk melihat
secara langsung suasana/kondisi industri sesuai dengan program keahlian.
6. Pencarian informasi melalui media digital
pengalaman belajar yang satu ini dapat memudahkan siswa dalam mencari
sumber-sumber belajar yang relevan sehingga dapat melengkapi kebutuhan
siswa dalam belajar.
7. Berdiskusi bersama teman
Pengalaman belajar ini dapat mengembangkan kemampuan komunikasi siswa
dan berbagi ilmu sesama teman sehingga semakin luas informasi yang didapat
oleh siswa tersebut.

E. Penilaian
Penilaian yang digunakan :
1. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan
kelemahan siswa sehingga dapat dilakukan pemberian perlakuan tepat.
Tes diagnostic ke 1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input untuk
mengetahui apakah colon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang
merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang
dimaksudkan.tes ini biasanya disebut tes penjajakan masuk.
Tes diagnostic ke 2 dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai
mengikuti program. Apabila cukup banyak calon siswa yang diterima
sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas
diperlukan suatu pertimbangan khusus.
Tes diagnostic ke 3 dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar . tidak
semua siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dengan
lancar. Oleh karena itu test diagnostik ini sangat diperlukan agar dapat
diketahui siswa mana yang belum menguasai materi.
Tes diagnostic ke 4 diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran.
Dengan tes ini guru akan dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
bahan yang is berikan.
2. Unjuk kerja (performance)
Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah
laku, dan interaksi)
3. Observasi eksperimental
Observasi eksperimental ini dilakukan bilamana pengamat dapat
mengendalikan unsur unsur penting dalam kelompok dan juga pengamat tidak
ikut langsung berpartisipasi dalam kelompok
4. Tes Sumatif
Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam
pengalaman di sekolah , tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan
umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan atau semester.
5. Tes Penugasan
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses
pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada
akhir pembelajaran )

REFERENSI

Andhara, dkk. (2020). Implementasi Model Dan Desain Kurikulum Di Indonesia. In Seminar

Nasional Arah Manajemen Sekolah Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19.

Depkes (2008). Laboratory Techniques and Procedures. Jakarta : Departemen Kesehatan

DitPSMK. (2013). Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia. Jakarta : Departemen

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

RI.

Hasibuan, M. I. (2014). Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).

Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains, 2(01).

Hizbi, T. (2019). Pengaruh Metode Demonstrasi Menggunakan Laboratorium Virtual dan

Riil Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa. Kappa Journal. Program Studi

Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Hamzanwadi.


Keputusan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 029/H/KU/2021

Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada Program Smk Pusat

Keunggulan. Diakses pada 20 September 2021, dari

https://smkpk.ditpsmk.net/assets/dok_pendukung/2-SMK-PK-KEPUTUSAN-

NOMOR-029-CP-SMK-Pusat-Keunggulan.pdf

Rahman, B. (2008). Penerapan metode diskusi syndicate group untuk meningkatkan motivasi

dan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 2 semester II SMA Laboratorium UM

tahun pelajaran 2007/2008. Diakses pada 20 September 2021, dari

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=36761

WHO (2003).Manual of Basic Techniques For a Health Laboratory 2nd. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai