MODUL PRAKTIKUM TM 14
Oleh
Kelompok 7
PROGRAM STUDI 1
KATA PENGANTAR 2
HALAMAN PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
MODUL PRAKTIKUM TM 14 : ASUHAN
PASIEN INTRAOPERATIV DAN
PASCAOPERATIF DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 5
Kegiatan Belajar I : ASUHAN PASIEN INTERAOPERATIV DAN PRAOPERATIVE 5
A. Deskripsi 5
B. Petunjuk Penggunaan Modul 5
C. Tujuan : Capaian Pembelajaran 6
D. Uraian Materi 6
E. Rangkuman 10
F. Daftar Pustaka 12
G. Tugas 12
H. Tes Formatif 12
I. Daftar Istilah (Glosarium) 14
Modul TM 1 : Jenis Obat, Cara Kerja, Cara Pemberian, Dosis, Dan Efek Samping Obat
Kegiatan Belajar I :Obat Antibiotika
A. Deskripsi
Pembahasan dalam kegiatan pembelajaran I4 ini berfokus pada bahan kajian tentang Asuhan
Pasien Intraoperativ dalam praktik kebidanan . Metode pembelajaran menggunakan pendekatan
student center learning (SCL), mahasiswa aktif mencapai outcome learning dengan melakukan proses
pembelajaran mandiri, mengatur waktu dan tempat belajar sesuai dengan kemampuan, gaya , dan
kecepatan yang dimiliki, mengembangkan kemampuan menjadi Pembelajaran secara mandiri. Selain
itu, Mahasiswa hendaknya secara mandiri melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri.
2. Bagi Mahasiswa
a) Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama hingga Anda
benar-benar memahami materi tersebut. Selanjutnya tandai/warnai hal yang penting
dalam topik tersebut serta tandai hal yang belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen
pada saat pembelajaran di kelas.
b) Lakukan kegiatan belajar secara sistematis berdasar mekanisme pembelajaran yang
telah ditulis di modul ini.
c) Pelajarilah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul sehingga Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.
D. Uraian Materi
1. PASIEN INTRAOPERATIV
Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu: Scrubbing (cuci tangan
steril), Gowning (teknik peggunaan gaun operasi), dan Gloving (teknik pemakaian sarung
tangan steril). Semua anggota tim operasi harus memahami konsep tersebut diatas untuk dapat
memberikan penatalaksanaan operasi secara asepsis dan antisepsis sehingga menghilangkan
atau meminimalkan angka kuman. Hal ini diperlukan untuk meghindarkan bahaya infeksi yang
muncul akibat kontaminasi selama prosedur pembedahan (infeksi nosokomial). Disamping
sebagai cara pencegahan terhadap infeksi nosokomial, teknik-teknik tersebut juga digunakan
untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan terhadap bahaya yang didapatkan
akibat prosedur tindakan. Bahaya yang dapat muncul diantranya penularan berbagai penyakit
yang ditularkan melalui cairan tubuh pasien (darah, cairan peritoneum, dll) seperti HIV/AIDS,
Hepatitis dll.
a. Pengkajian
yang ditemukan dilahan praktek adalah pada hari Minggu tanggal 27 mei 2022 di RSUD
muhammadiyah. Saat diwawancara pasien mengatakan nama Ny. M.D. umur 31 tahun,
suku/bangsa jawa. pendidikan sarjana.Alamat metro utara. Status perkawinan: Sudah nikah.
Penanggung jawab dari pasien adalah suaminya yang bernama Tn. R. Umur 38 tahun.
Suku/bangsa indonesia. pekerjaan: Wiraswasta dan alamat banjarsari.
Pasien melahirkan dengan sectio caesarea di rumah sakit yang di bantu oleh dokter.
Pemeriksaan fisik pada ibu post sectio caesarea adalah untuk TTV: TD: 120/80 mmHg, S:
36,8°c, RR: 18 kali permenit, N: 98 kali permenit.
Pemeriksaan fisik pada mata, pada sat diperiksa konjungtiva pasien konjugtivanya tampak
merah muda. Pemeriksaan fisik pada dada, saat diinspeksi bentuk payudara simetris antara
dada kiri dan dada kanan, puting susu menonjol, warna areola kehitaman, kolostrum sudah
keluar dan saat inspeksi kebersihan payudara tampak bersih. Pemeriksaan fisik pada perut,
tampak ada striae, linea alba, ada sayatan di bawah umbilicus. untuk pemeriksaan Tinggi
fundus hasilnya adalah 2 jari di atas umbilikus, saat palpasi kontraksi uterus keras yang artinya
normal. Untuk pemeriksaan lochea jenisnya adalah lochea Rubra, bau amis dan jumlahnya
adalah 80 cc.
Pemeriksaan ekstremitas terdapat edema pada kaki pasien. Pada pemeriksaan vulva yaitu
terdapat lochea dengan Jumlah sedikit, Jenisrubra, Bautidak sedap/ amis dan daerah vulva
tampak bersih. Pada saat dikaji BAK pasien mengatakan sebelum operasi biasa BAK 4-6 kali
sehari tetapi pada saat sesudah operasi pasien tidak tau karena masih terpasang kateter ukuran
16. Pada saat ditanya tentang aktivitas yang dilakukan pasien mengatakan belum dapat
beraktivitas sendiri karena bila beraktivitas terasa nyeri pada luka operasi. Kenyamanan nyeri
pasien mengatakan nyeri padaperut bagian bawah, dan lama nyeri yang dirasakan pasien 3
menit, saat dikaji skala nyeri dengan mengunakan skala 0-10, skala yang dirasakan pasien
terdapat pada skala skala 4 ( nyeri ringan).
b. Diagnosa
Diagnosa menurut teori pada ibu dengan post sectio caesareayang ditemukan dari data-data
hasil pengkajian adalah: pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien
terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkopeten dan mengatasinya.
Respon aktual dan potensial klien didapatkannya dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur
yang berkaitan catatan medis klien masalalu dan konsultasi dengan profesional lain yang
kesemuanya dikumpul selama pengkajian, diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada
kasus section caesarea a/i letak lintang antara lain:Nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan akibat tindakan pembedahan, gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan fisik,resiko
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
c. Implementasi
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
2. Memonitor tanda-tanda vital serta tanda-tanda infeksi (jumlah,warna, dan bau dari luka
operasi),
3. Menganjurkan klien untuk menkonsumsi makanan tinggi protein dan intake cairan yang
adekuat,
4. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan vulva / tubuh / area operasi menimalkan
infeksi nasokomial dengan menjaga lingkungan batasi pengunjungMemberikan pemberian
obat Antibiotik.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses yang berfungsi untuk menilai hasil tindakan
keperawatan dan rencana keperawatan sebagai tolak ukur dan evaluasi dilaksanakan
merupakan evaluasi diri jangka pendek, sedangkan tujuan jangka panjang belum dapat teratasi
karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu mengerti dan sudah mengkonsumsi makanan tinggi protein
3. Ibu sudah menjaga kebersihan diri dan vulva
1. Obat analgetik
2. Baju bedah
3. Alat-alat streil
4. Sabun dan air mengalir
5. Alkohol
PROSEDUR KERJA
Penggunaan baju seragam bedah didesain secara khusus dengan harapan dapat mencegah
kontaminasi dari luar, berprinsip bahwa semua baju dari luar harus diganti dengan baju bedah
yang steril, atau baju harus dimasukkan ke dalam celana, atau harus menutupi pinggang untuk
mengurangi menyebarnya bakteri, dan gunakan tutup kepala, masker, sarung tangan, serta
celemek steril.
4. Sebelum memasuki wilayah bedah, pasien harus melakukan pemeriksaan ulang di ruang
penerimaan untuk mengecek kembali nama, bedah apa yang akan dilakukan, nomor status
registrasi pasien, berbagai hasil laboratorium, persiapan darah setelah dilakukan pemeriksaan
silang dan golongan darah, alat protesis, dan lain-lain.
5. Alat yang pengiriman dan pengaturan posisi ke kamar bedah posisi yang dianjurkan pada
umumnya adalah telentang, telungkup, trendelenburg, lithotomi,lateral, atau disesuaikan
dengan jenis koperasi yang akan dilakukan.
7. pelaksanaan ini bertujuan untuk membuat daerah yang akan dibedah bebas dari kotoran, lemak
kulit serta mengurangi adanya mikroba. Bahan yang digunakan dalam pembersihan kulit ini
harus memiliki spektrum khasiat, memiliki kecepatan khasiat atau memiliki potensi yang baik
serta tidak menurun bila adanya terhadap kadar alkohol sabun deterjen atau bahan organik
lainnya.
Penutupan daerah steril dilakukan dengan menggunakan untuk steril agar daerah seputar bedah
tetap steril dan mencegah berpindahnya mikroorganisme antara daerah steril dan tidak.
9. Pelaksanaan anestesi.
Dalam pelaksanaan anestesi dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain anestesi
umum inhalasi atau intravena, anestesi regional dengan cara membok saraf dan anastesi lokal.
10. Pelaksanaan pemberdahaan
11. Setelah dilakukan anestesi, tim bedah akan melaksanakan pemerintahan sesuai dengan
ketentuan pembedahan.
2. PASIEN PASCAOPERATIV
Perawatan pasca operasi beberapa hal yang dikaji setelah tindakan pembedahan pasca bedah di
antaranya satu kesadaran kualitas jalan nafas, sirkulasi sama perubahan tanda vital yang lain
keseimbangan elektronik kardiovaskular dan oksa daerah pembedahan dan sekitarnya serta
alat yang digunakan dalam pembedahan.
a. Pengkajian
yang ditemukan dilahan praktek adalah pada hari Minggu tanggal 27 mei 2022 di RSUD
muhammadiyah. Saat diwawancara pasien mengatakan nama Ny. M.D. umur 31 tahun,
suku/bangsa jawa. pendidikan sarjana.Alamat metro utara. Status perkawinan: Sudah nikah.
Penanggung jawab dari pasien adalah suaminya yang bernama Tn. R. Umur 38 tahun.
Suku/bangsa indonesia. pekerjaan: Wiraswasta dan alamat banjarsari.
Pasien melahirkan dengan sectio caesarea di rumah sakit yang di bantu oleh dokter.
Pemeriksaan fisik pada ibu post sectio caesarea adalah untuk TTV: TD: 120/80 mmHg, S:
36,8°c, RR: 18 kali permenit, N: 98 kali permenit.
Pemeriksaan fisik pada mata, pada sat diperiksa konjungtiva pasien konjugtivanya tampak
merah muda. Pemeriksaan fisik pada dada, saat diinspeksi bentuk payudara simetris antara
dada kiri dan dada kanan, puting susu menonjol, warna areola kehitaman, kolostrum sudah
keluar dan saat inspeksi kebersihan payudara tampak bersih. Pemeriksaan fisik pada perut,
tampak ada striae, linea alba, ada sayatan di bawah umbilicus. untuk pemeriksaan Tinggi
fundus hasilnya adalah 2 jari di atas umbilikus, saat palpasi kontraksi uterus keras yang artinya
normal. Untuk pemeriksaan lochea jenisnya adalah lochea Rubra, bau amis dan jumlahnya
adalah 80 cc.
Pemeriksaan ekstremitas terdapat edema pada kaki pasien. Pada pemeriksaan vulva yaitu
terdapat lochea dengan Jumlah sedikit, Jenisrubra, Bautidak sedap/ amis dan daerah vulva
tampak bersih. Pada saat dikaji BAK pasien mengatakan sebelum operasi biasa BAK 4-6 kali
sehari tetapi pada saat sesudah operasi pasien tidak tau karena masih terpasang kateter ukuran
16. Pada saat ditanya tentang aktivitas yang dilakukan pasien mengatakan belum dapat
beraktivitas sendiri karena bila beraktivitas terasa nyeri pada luka operasi. Kenyamanan nyeri
pasien mengatakan nyeri padaperut bagian bawah, dan lama nyeri yang dirasakan pasien 3
menit, saat dikaji skala nyeri dengan mengunakan skala 0-10, skala yang dirasakan pasien
terdapat pada skala skala 4 ( nyeri ringan).
b. Diagnosa
Diagnosa menurut teori pada ibu dengan post sectio caesareayang ditemukan dari data-data
hasil pengkajian adalah: pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien
terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan berkopeten dan mengatasinya.
Respon aktual dan potensial klien didapatkannya dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur
yang berkaitan catatan medis klien masalalu dan konsultasi dengan profesional lain yang
kesemuanya dikumpul selama pengkajian, diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada
kasus section caesarea a/i letak lintang antara lain:Nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan akibat tindakan pembedahan, gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan fisik,resiko
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
c. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
c. Implementasi
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
2. Memonitor tanda-tanda vital serta tanda-tanda infeksi (jumlah,warna, dan bau dari luka
operasi),
3. Menganjurkan klien untuk menkonsumsi makanan tinggi protein dan intake cairan yang
adekuat,
4. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan vulva / tubuh / area operasi menimalkan
infeksi nasokomial dengan menjaga lingkungan batasi pengunjungMemberikan
pemberian obat Antibiotik.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses yang berfungsi untuk menilai hasil tindakan
keperawatan dan rencana keperawatan sebagai tolak ukur dan evaluasi dilaksanakan
merupakan evaluasi diri jangka pendek, sedangkan tujuan jangka panjang belum dapat teratasi
karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu mengerti dan sudah mengkonsumsi makanan tinggi protein
3. Ibu sudah menjaga kebersihan diri dan vulva
1. Kassa steril
2. kateter
3. set oksigen
4. Sabun dan air mengalir
5. Alkohol
PROSEDUR KERJA
1. Meningkatkan proses penyembuhan luka serta mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan dengan
cara merawat luka dan memperbaiki asupan makanan tinggi protein dan vitamin c protein dan
vitamin c dapat membantu pembentukan kolagen dan mempertahankan integrasi dinding
kapiler.
2. Bahan organik yang mempertahankan integrasi yang sempurna dengan cara latihan nafas hati
nafas yang dalam dengan mulut terbuka tahan napas selama 3 detik kemudian
menghembuskan atau dapat pula dilakukan dengan cara menarik nafas hidung dengan
menggunakan diafragma kemudian dikeluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut yang yang
di kuncupkan .
3. Mempertahankan sirkulasi dengan cara menggunakan vakum pada pasien yang bersifat atau
fase yang dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada tempat duduk
guna mempelancar Vena Balik
4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memberikan cairan sesuai
dengan kebutuhan pasien dan monitor input dan output serta mempertahankan nutrisi yang
cukup.
5. Mempertahankan eliminasi dengan cara mempertahankan asupan dan serta menjaga terjadinya
retensi urine
6. Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum ambulatori
Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik
E. Rangkuman
1) Pasien intraoperatif
Teknik yang digunakan untuk mempersiapkan staf sebelum operasi meliputi scrub (cuci tangan
steril), dressing (teknik menggunakan gaun bedah), dan sarung tangan (sarung tangan steril), ada tiga
tahap teknologi). Anggota semua tim bedah perlu memahami konsep di atas untuk memberikan
manajemen bedah sterilitas dan desinfeksi untuk menghilangkan atau meminimalkan jumlah bakteri.
Hal ini diperlukan untuk menghindari risiko infeksi (infeksi nosokomial) akibat kontaminasi selama
intervensi bedah. Selain untuk mencegah infeksi nosokomial, teknik ini juga digunakan untuk
melindungi profesional kesehatan dari bahaya yang ditimbulkan oleh prosedur ini. Bahaya yang dapat
terjadi antara lain penularan berbagai penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh penderita (darah,
peritoneum, dll), seperti HIV/AIDS dan hepatitis. Studi
2) Pasien Pascaoperatif
Perawatan pasca operasi beberapa hal yang dikaji setelah tindakan pembedahan pasca bedah di
antaranya satu kesadaran kualitas jalan nafas, sirkulasi sama perubahan tanda vital yang lain
keseimbangan elektronik kardiovaskular dan oksa daerah pembedahan dan sekitarnya serta alat yang
digunakan dalam pembedahan.
F. Daftar Pustaka
Bobak, (2004). Perawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta: EGC
Carpenito, (2002). Bukusaku diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC
Christine Handerson, (2006). buku ajar konsep kebidanan.Penerbit buku kedokteran EGC:
Jakarta
Hamilton PM, (2012). Dasar-dasar keperawatan maternitas.Ed. Keenam. Jakarta: EGC
Hanifa, Abdul, Trijatmo, (2010). Ilmu bedah kebidanan. Ed.1, Jakarta: Pt Bina Pustaka.
Hanifa, Abdul, Trijatmo, (2010). Ilmu bedah kebidanan. Ed.1, Jakarta: Pt Bina Pustaka.
Mansjoer,(2000). Kapita selekta kedokteran, Ed.3, medica aesculpalus. FKUI. Jakarta
M. T Indiarti, (2008).Pandua lengkap kehamilan persalina dan perawatan bayi. Jakarta: EGC
G. Tugas
1. Apa itu fase intra operatif?
Jawab: Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk kamar bedah dan berakhir saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan atau ruang perawatan intensif
H. Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan keperawatanperioperatif intraoperatif ?
a. Peran keperawatan perioperatif yang di mulai ketika keputusan untuk intervensi bedah
dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi
b. Peran keperawatan yang di mulai dengan masuknya pasien keruang pemulihan dan
berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau dirumah
c. Peran keperawatan perioperatif yang dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke
bagian atau departemen bedah dan berakhir saat pasien di pindahkan ke ruang
pemulihan
d. Istilah yang di gunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang
berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien
2. Dibawah ini yang termasuk lingkup aktifitas keperawatan perioperatif intraoperatif adalah
sebagai berikut kecuali
a. Medikasi intravena
b. Melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan
c. Menjaga keselamatan pasien
d. Mengkaji efek dari agens anastesia
7. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengaturan posisi pasien selama pelaksanaan
operasi adalah, kecuali
a. Letak bagian tubuh yang dioperasi
b. Umur dan ukuran tubuh pasien
c. Sakit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila ada pergerakan
d. Memastikan semua instrumen tepat