Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

MODUL PRAKTIKUM TM 7

Mata Kuliah : Ketrampilan Dasar Klinik Kebidanan


Bahan Kajian dan : Teknik Pemberian Obat Melalui Mata, Hidung,
Sub Pokok Bahasan Telinga, Oral, Vaginal, Rektal, Topikal,
Epidural, Dan Zidbath Dengan Tepat

Oleh

Kelompok 7

Alfiana Kartika Sari 2115471001

Kadek Adinda Priskita 2115471007

Maya Novitasari 2115471009

Angga Riana Putri 2115471015

Putri Ananda Aresta 2115471021

Riska Mailia Dewi 2115471022

Anis Mutiara Hidayat 2115471033


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN METRO
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2022

DAFTAR ISI

PROGRAM STUDI 1
KATA PENGANTAR 2
HALAMAN PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
MODUL 7 : TEKNIK PEMBERIAN OBAT MELALUI MATA, HIDUNG, TELINGA, ORAL, VAGINAL,
REKTAL, TOPIKAL, EPIDURAL, DAN ZIDBATH DENGAN TEPAT
5
Kegiatan Belajar I : Teknik Pemberian obat melalui oral dan telinga,hidung, dan mata 5
A. Deskripsi 5
B. Petunjuk Penggunaan Modul 5
C. Tujuan : Capaian Pembelajaran 6
D. Uraian Materi 6
E. Rangkuman 10
F. Daftar Pustaka 12
G. Tugas 12
H. Tes Formatif 12
I. Daftar Istilah (Glosarium) 14
Kegiatan Belajar II : Teknik pemberian Obat melalui vaginal,rectal, tropical, epidural dan zithbath
15
A. Deskripsi 15
B. Petunjuk Penggunaan Modul 15
C. Tujuan : Capaian Pembelajaran 16
D. Uraian Materi 16
E. Rangkuman 20
F. Daftar Pustaka 21
G. Tugas 21
H. Tes Formatif 22
I. Daftar Istilah (Glosarium) 23
Modul TM 7 : Teknik Pemberian Obat Melalui Oral Dan Telinga, Hidung,Dan Mata,Vaginal,
Rektal,Topikal,Epidural,Dan Zithbath Dengan Tepat
Kegiatan Belajar I : Teknik Pemberian obat melalui oral dan telinga,hidung, dan mata

A. Deskripsi
P masuk 1 tab/ 6 karakter. Pembahasan dalam kegiatan pembelajaran I ini berfokus pada
bahan kajian tentang teknik pemberian obat melalui oral dan telinga, hidung,dan mata,vaginal,
rektal,topikal,epidural,dan zithbath dengan tepat dengan sub bahan meliputi : Teknik Pemberian obat
melalui oral dan telinga,hidung, dan mata.

Metode pembelajaran menggunakan pendekatan student center learning (SCL), mahasiswa


aktif mencapai outcome learning dengan melakukan proses pembelajaran mandiri, mengatur waktu
dan tempat belajar sesuai dengan kemampuan, gaya , dan kecepatan yang dimiliki, mengembangkan
kemampuan menjadi Pembelajaran secara mandiri. Selain itu, Mahasiswa hendaknya secara mandiri
melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri.

B. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Bagi Dosen
a) Baca dan cermati betul deskripsi mata kuliah dalam Rencana Pembelajaran Semester
(RPS)
b) Pelajari Capaian Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan
Penilaian
c) Lihat Tujuan Akhir Pembelajaran apakah sudah sesuai dengan Indikator RPS sebagai
tuntutan Kriteria Kinerja deskripsi kompetensi. Cocokkan cakupan kegiatan perkuliahan
dengan deskripsi Materi Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran.

2. Bagi Mahasiswa
a) Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama hingga Anda
benar-benar memahami materi tersebut. Selanjutnya tandai/warnai hal yang penting
dalam topik tersebut serta tandai hal yang belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen
pada saat pembelajaran di kelas.
b) Lakukan kegiatan belajar secara sistematis berdasar mekanisme pembelajaran yang
telah ditulis di modul ini.
c) Pelajarilah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul sehingga Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.
C. Tujuan : Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan atau mengaplikasikan tentang Teknik Pemberian obat melalui oral dan
telinga,hidung, dan mata.
Untuk mencapai capaian pembelajaran (learning outcome) tersebut, diharapkan mahasiswa
memiliki kemampuan menjelaskan tentang :
1. Teknik Pemberian obat melalui oral dan telinga,hidung, dan mata.

D. Uraian Materi
A. Pemberian Obat Secara Oral, Buccal Dan SubLingual

A. PENGERTIAN
Cara pemberian obat yang paling lazim adalah melalui mulut. Obat-obatan oral
tersedia dalam berbagai jenis yaitu pil, tablet, bubuk, syrup dan kapsul. Selama pasien mampu
menelan dan mempertahankan obat dalam perut, pemberian obat peroral menjadi pilihan.
Kontra indikasi pemberian obat peroral adalah bila asien muntah , perlunya tindakan suction ,
kesadaran menurun atau kesulitan menelan.

B. TUJUAN
Memberikan pengobatan kepada pasien dengan efek sistemis, lokal atau keduanya.

1. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL

C. PERSIAPAN

a. Alat / Bahan

1) Kartu obat, Kardex, atau formula pencatat


2) Baki / tray obat
3) Cangkir obat sekali pakai / gelas pengukur / sendok
4) Segelas air atau sari buah
5) Sedotan untuk minum

b. Pasien

1)Kaji apakah pasien alergi terhadap obat


2)Kaji terhadap setiap kontraindikasi untuk pemberian obat oral
3)Apakah pasien mengalami kesulitan dalam menelan, mual atau muntah, inflamasi usus atau
penurunan peristaltik, operasi gastrointestinal terakhir, penurunan atau tidak terdengar bising
usus, dan suksion lambung.
4)Kaji pengetahuan dan kenutuhan pembelajaran tentang pengobatan
5)Kaji tanda-tanda vital pasien

D. PROSEDUR KERJA
1. Baca label untuk memastikan bahwa obat dan dosisnya benar sebelum memberikan nya
pada anak. Kocok botol untuk mencampur obat seperti yang tertulis pada label.
2. Tuangkan obat dengan jumblah yang telah ditentukan kedalam sendok takar meminum nya
dari cangkir. ukur obat kedalam cangkir kecil. Pastikan bahwa anak telah meminum semua
obat. tambah sedikit air untuk membilas obat dari sisi cangkir.Atau Isi spuit atau pipet dengan
obat sampai jumlahnya tepat. Baca jumlah cairan pada bagian dasar cekungan pada puncak
cairan.
3. Berikan obat pada anak di tempat yang tenang
4. Beritahu anak apa yang akan dilakukan.
5. Jika perlu gendong anak atau anak kecil di pangkuan anda. tempatkan lengannya yang
paling dekat dengan ibu, Rapatkan kepalanya di antara badan dan lengan, genggam kakinya
diantara kaki, Tangan yang lain bebas untuk memberikan obat pada anak.
6. Biarkan anak menyerap obat Dari sendok. Bila obat dalam jumblah yang besar anak dapat
meminumnya dari cangkir. ukur Obat kedalan cangkir kecil. Pastikan bahwa anak telah
meminum Semua obat. tambahkan sedikit air untuk Membilas obat dari sisi cangkir.Atau
tempatkan pipet atau spuit dengan perlahan kedalam mulut anak di bagian dalam pipi
7. Biarkan anak mengisap cairan dari pipet atau spuit. Bila anak tidak mengisapnya, peras obat
sekaligus dalam jumblah sedikit. Hal ini memerlukan waktu yang lebih lama.
- Obat Tablet/Kapsul
a. Untuk memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan jumlah yang dibutuhkan kedalam
tutup botol dan dipindahkan ke cangkir obat. Jangan sentuh obat dengan tangan anda. Tablet
atau kapsul yang tersisa dapat dituang kembali ke dalam botol.
b. Untuk menyiapkan dosis unit tablet atau kapsul, letakkan kapsul atau tablet yang telah
dikemas ke dalam cangkir obat. Jangan lepaskan pembukusnya.
c. Semua tablet atau kapsul yang akan diberikan pada pasien pada saat yang bersamaan
diletakkan dalam satu cangkir kecuali yang pemberiannya membutuhkan pengkajian
sebelumnya seperti tekanan darah dan frekuensi nadi
d. Jika Pasien mempunyai kesulitan menelan, haluskan tablet sampai didapat bentuk bubuk.
Campur dalam makanan ringan.
- Obat Cair/Liquid
a. Kocok obat secara perlahan sebelum dituangkan.
b. Tuangkan obat dengan cara buka penutupnya dan letakkan pada posisi terbalik.
c. Pegang botol dengan label di telapak tangan ketika menuangkan.
d. Pegang cangkir obat setinggi mata dan isi sampai batas yang dinginkan. Skala harus sama
dengan cairan pada dasar miniskus.(lihat gambar dibawah ini.)
e. Usap bibir botol sebelum menutup botol sehingga obat tidak lengket atau merusak label.
f. Kembalikan obat kedalam almari atau lemari es.
- Oral Narkotika
a. Periksa catatan narkotik untuk mengetahui jumlah obat sebelumnya, keluarkan jumlah obat
yang dibutuhkan, catat informasi yang diperlukan pada formulir dan tanda tangani formulir.
b. Bandingkan kartu atau formulir obat dengan obat yang sedang disiapkan dan wadah.
c. Kembalikan wadah stok atau unit dosis obat yang tidak digunakan ke laci dan baca label
untuk ketiga kalinya.
d. Letakkan obat, kartu, formulir atau instruksi pemberian bersamaan di atas troy
e. Jangan tinggalkan obat.
Untuk semua Pengobatan
a. Bawa obat ke pasien sesuai dengan waktu yang tepat.

b. Jaga privasi pasien

c. Indentifikasi pasien dengan cara membandingkan nama pada kartu, formulir, atau instruksi
tertulis dengan nama pada pita identifikasi/ gelang pasien. Minta pasien untuk menyebutkan
namanya.

d. Jelaskan tujuan obat dan aksinya pada pasien.


e. Bantu pasien untuk duduk atau posisi miring.

f. Berikan obat dengan tepat.

1) Bila Tablet
Tawarkan pasien pilihan air atau sari buah dengan obat yang akan diminum. pasien mungkin
berkeinginan untuk memegang obat padat ditangan atau cangkir obat sebelum meminumnya
Beberapa klien ingin memegang obat padat terlebih dahulu.
2) Sublingual
Minta klien untuk menempatkan obat dibawah lidah ( lihat gambar dibawah ini ) dan biarkan
larut sempurna. Ingatkan klien untuk tidak menelan tablet.
3) Bubuk
Campur dengan cairan disisi tempat tidur dan berikan kepada klien untuk diminum.
g. Jika pasien tidak mampu memegang obat, letakkan dengan perlahan obat di bibirnya dan
dengan perlahan masukkan kedalam mulutnya.
h. Jika tablet atau kapsul jatuh kelantai, buang dan ulangi persiapan dari awal.
i. Tetap bersama pasien sampai ia telah selesai menelan setiap obat yang didapatnya. Jika
merasa tidak pasti apakah obat telah ditelan, minta pasien untuk membuka mulutnya.
j. Cuci tangan .
k. Catat setiap obat yang telah diberikan pada catatan obat.
l. Kembalikan kartu formulir atau intruksi tertulis pemberian berikutnya.
m. Buang peralatan yang telah digunakan, isi ulang stok (mis., cangkir dan sedotan), dan
bersihkan tempat kerja.
n. Kembali dalam 30 menit untuk mengevaluasi respons pasien terhadap obat.

-
2. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT BUCCAL
A. PENGERTIAN
Buccal adalah obat yang cara pemberiannya di antara pipi dan gusi.

B. TUJUAN
untuk menjaga obat tetap berkhasiat (untuk beberapa obat yang dapat rusak oleh asam
lambung), mempercepat efek kerja obat, atau pasien kesulitan menelan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Obat cair
2. Segelas air
3. Bengkok
4. Buku,pena

D. PROSEDUR KERJA

1. Minum dan berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulutkering
2. Letakkan tablet diantara pipi dan gusi atau gusi bawah
3.Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet laryt dengan sempurna
4.Jangan makan minum atau merokok selama tablet belum larut
5.Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15 menit setelah tablet larut dengan sempurna.

Minta klien menempatkan obat di membrane mukosa pipi sampai larut sempurna.
Hindari pemberian cairan sampai obat larut sempurna.

3. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL

A. PENGERTIAN
Pemberian Obat Sublingual merupakan Pemberian yang cara pemberiannya di taruh di bawah
lidah.

B.TUJUAN
agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah
merupakan pusat dari sakit.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Obat - obat buccal.
2. Sendok obat.
3. Bengkok
4. Tempat Sampah.
5. Pembungkus obat.
6. Status pasien buku,pena

D. PROSEDUR KERJA
- Cek untuk instruksi pengobatan.
- Cek 5 benar.
- Obat di dekatkan pada pasien.
- Bidan cuci tangan.
- Jelaskan tujuan pemberian obat, cara kegunaan dan efek samping daripada obat.

4. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INHALANSI & NASAL

A. PENGERTIAN
Pemberian obat Inhalansi dan Nasal merupakan Cara pemberian obat dengan cara
disemprotkan ke dalam mulut.

B. TUJUAN
1. Untuk memberikan obat secara lokal pada salurannya, misal saldotamol (ventolin) ,
kombiven, Betotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
2. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
3. Melonggarkan jalan nafas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. et Nebulizer
2 obat bronkodilator
3 bengkok 1 buah
4 tisu
5 sepet 5 cc
6 aquabides

D. PROSEDUR KERJA
1. Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan dekatkan ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan handuk bersih
5. Atur posisi pasien fowler
6. Isi gas humidifier dengan water for irigator setinggi batas yang tertera
7. Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen atau Sentral
8. Cek fungsi flow meter dan humidi player dengan memutar pengatur konsentrasi oksigen
dan amati dan ada tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
9. Hubungkan kateter nasal atau sungkup muka dengan Flow Meter
10. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan
11. Cek aliran kateter nasal atau kanul nasal dengan Jelly sebelum dipakai atau dipasang ke
pasien
12. Pasang alat kateter massal atau kanul nasal atau sungkup muka sederhana atau sungkup
muka non repreating pada pasien
13. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk bersih
14. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

E. Rangkuman
A. Pemberian Obat Secara Oral, Buccal Dan SubLingual

A. PENGERTIAN

Cara pemberian obat yang paling lazim adalah melalui mulut. Obat-obatan oral tersedia
dalam berbagai jenis yaitu pil, tablet, bubuk, syrup dan kapsul. Selama pasien mampu
menelan dan mempertahankan obat dalam perut, pemberian obat peroral menjadi pilihan.
Kontra indikasi pemberian obat peroral adalah bila asien muntah , perlunya tindakan suction ,
kesadaran menurun atau kesulitan menelan.

B. TUJUAN

Memberikan pengobatan kepada pasien dengan efek sistemis, lokal atau keduanya.

1. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL

C. PERSIAPAN

a. Alat / Bahan

1) Kartu obat, Kardex, atau formula pencatat

2) Baki / tray obat

3) Cangkir obat sekali pakai / gelas pengukur / sendok

4) Segelas air atau sari buah

5) Sedotan untuk minum


b. Pasien

1)Kaji apakah pasien alergi terhadap obat

2)Kaji terhadap setiap kontraindikasi untuk pemberian obat oral

3)Apakah pasien mengalami kesulitan dalam menelan, mual atau muntah, inflamasi usus atau
penurunan peristaltik, operasi gastrointestinal terakhir, penurunan atau tidak terdengar bising
usus, dan suksion lambung.

4)Kaji pengetahuan dan kenutuhan pembelajaran tentang pengobatan

5)Kaji tanda-tanda vital pasien

D. PROSEDUR KERJA

1. Baca label untuk memastikan bahwa obat dan dosisnya benar sebelum memberikan nya
pada anak. Kocok botol untuk mencampur obat seperti yang tertulis pada label.

2. Tuangkan obat dengan jumblah yang telah ditentukan kedalam sendok takar meminum nya
dari cangkir. ukur obat kedalam cangkir kecil. Pastikan bahwa anak telah meminum semua
obat. tambah sedikit air untuk membilas obat dari sisi cangkir.Atau Isi spuit atau pipet dengan
obat sampai jumlahnya tepat. Baca jumlah cairan pada bagian dasar cekungan pada puncak
cairan.

3. Berikan obat pada anak di tempat yang tenang

4. Beritahu anak apa yang akan dilakukan.

5. Jika perlu gendong anak atau anak kecil di pangkuan anda. tempatkan lengannya yang
paling dekat dengan ibu, Rapatkan kepalanya di antara badan dan lengan, genggam kakinya
diantara kaki, Tangan yang lain bebas untuk memberikan obat pada anak.

6. Biarkan anak menyerap obat Dari sendok. Bila obat dalam jumblah yang besar anak dapat
meminumnya dari cangkir. ukur Obat kedalan cangkir kecil. Pastikan bahwa anak telah
meminum Semua obat. tambahkan sedikit air untuk Membilas obat dari sisi cangkir.Atau
tempatkan pipet atau spuit dengan perlahan kedalam mulut anak di bagian dalam pipi

7. Biarkan anak mengisap cairan dari pipet atau spuit. Bila anak tidak mengisapnya, peras
obat sekaligus dalam jumblah sedikit. Hal ini memerlukan waktu yang lebih lama..

2. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT BUCCAL

A. PENGERTIAN

Buccal adalah obat yang cara pemberiannya di antara pipi dan gusi.
B. TUJUAN
untuk menjaga obat tetap berkhasiat (untuk beberapa obat yang dapat rusak oleh asam
lambung), mempercepat efek kerja obat, atau pasien kesulitan menelan.

C. ALAT DAN BAHAN


Obat cair
Segelas air
3. Bengkok
4. Buku,pena

D. PROSEDUR KERJA

1. Minum dan berkumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulutkering
2. Letakkan tablet diantara pipi dan gusi atau gusi bawah
3. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet laryt dengan sempurna
4. Jangan makan minum atau merokok selama tablet belum larut
5. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15 menit setelah tablet larut dengan
sempurna.

Minta klien menempatkan obat di membrane mukosa pipi sampai larut sempurna.
Hindari pemberian cairan sampai obat larut sempurna.

3. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL

A. PENGERTIAN
Pemberian Obat Sublingual merupakan Pemberian yang cara pemberiannya di taruh di bawah
lidah.

B.TUJUAN
agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah
merupakan pusat dari sakit.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Obat - obat buccal.
2. Sendok obat.
3. Bengkok
4. Tempat Sampah.
5. Pembungkus obat.
6. Status pasien buku,pena

D. PROSEDUR KERJA
- Cek untuk instruksi pengobatan.
- Cek 5 benar.
- Obat di dekatkan pada pasien.
- Bidan cuci tangan.
- Jelaskan tujuan pemberian obat, cara kegunaan dan efek samping daripada obat.

4. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INHALANSI & NASAL

A. PENGERTIAN
Pemberian obat Inhalansi dan Nasal merupakan Cara pemberian obat dengan cara
disemprotkan ke dalam mulut.

B. TUJUAN
1. Untuk memberikan obat secara lokal pada salurannya, misal saldotamol (ventolin) ,
kombiven, Betotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
2. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
3. Melonggarkan jalan nafas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. et Nebulizer
2 obat bronkodilator
3 bengkok 1 buah
4 tisu
5 sepet 5 cc
6 aquabides

D. PROSEDUR KERJA
1. Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan dekatkan ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan handuk bersih
5. Atur posisi pasien fowler
6. Isi gas humidifier dengan water for irigator setinggi batas yang tertera
7. Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen atau Sentral
8. Cek fungsi flow meter dan humidi player dengan memutar pengatur konsentrasi oksigen
dan amati dan ada tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
9. Hubungkan kateter nasal atau sungkup muka dengan Flow Meter
10. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan
11. Cek aliran kateter nasal atau kanul nasal dengan Jelly sebelum dipakai atau dipasang ke
pasien
12. Pasang alat kateter massal atau kanul nasal atau sungkup muka sederhana atau sungkup
muka non repreating pada pasien
13. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk bersih
14. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

F. Daftar Pustaka
Musrifatul Uliyah & A. Azis Alimul Hidayat, 2008.keterampilan dasar praktik klinik untuk bidan:
Jakarta.

Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi
dan Terapi edisi 5. Jakarta:

G. Tugas
1. Bagaimana rute pemberian obat secara sublingual?

Jawaban; Obat sublingual adalah obat digunakan dengan cara ditempatkan di bawah lidah, untuk larut dan
menyerap ke dalam darah melalui jaringan di sana. Obat jenis ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet, film,
atau semprotan.
2. Apa yang dimaksud dengan pemberian obat melalui telinga?

Jawaban: Pemberian obat tetes telinga diberikan untuk tujuan mengurangi resiko infeksi akibat iritasi pada
liang telinga. Selain itu, diharapkan untuk proses evakuasi serumen pada kontrol selanjutnya dapat
menghindari resiko iritasi dan infeksi pada liang telinga.

3. Mengapa obat sublingual tidak boleh ditelan?

Jawaban: Obat sublingual harus diserap di bawah lidah. Menelan obat sublingual akan menyebabkan
penyerapan yang tidak menentu dan tidak sempurna sehingga menyebabkan dosisnya tidak tepat

4. Mengapa pemberian obat melalui mata tidak boleh langsung pada kornea?

Jawaban: Penetesan langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan Setelah
selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata
bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakkan kelopak mata selama 2 – 3
menit.

5. Apa yang dimaksud dengan buccal?

Jawaban: Buccal adalah bagian dari mulut yang membatasi secara anterior dan lateral antar bibir dan pipi,
secara posterior dan medial (tengah) antara gigi dan gusi serta di atas dan di bawah dari mukosa yang
terbentang antara mulut, pipi dan gusi.

H. Tes Formatif
1. Tablet dibawah ini digunakan dalam mulut untuk tujuan agar cepat diserap oleh pembuluh darah yang ada
di dalam mulut. Obat tersebut adalah

A. Tablet buccal.

B. Tablet hisab

C. Tablet sublingual

D. Tablet efervessent

E. Tablet kunyah

2. Pemberian obat cara sub lingual dilakukan dengan cara….

A. obat yang diletakkan di bawah lidah sehingga berlangsung resorpasi oleh selaput lender ke aliran darah
vena lidah

B. jika pasien muntah pemberian obat melalui dubur

C. pemberian obat melalui mulut


D. obat dalam bentuk silinder kecil dan dimasukkan dibawah kulit

E. Obat iletakkan diantara pipi dan gusi dalam rongga mulut

3. Untuk obat yang diberikan per rute oral yang melalui cairan lambung, di mana obat dimungkinkan akan
dirusak oleh asam lambung, maka ada teknik yang digunakan agar obat dapat melalui lambung dan zat
aktifnya tidak terurai selama di lambung. Teknik tersebut adalah

A. tablet salut tekan

B. tablet salut film

C. tablet salut gula

D. tablet salut enterik

E. tablet efervessent

4. Kerugian pemberian obat peroral adalah

A. Terdapat beberapa obat yang dapat mengiritasi lambung.

B. Terdaoat beberapa obat yang dirusak oleh asam lambung

C. Tidak dapat diberikan pada pasien tidak sadar

D. Terdapat beberapa obat. Yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit akibat trauma (luka) paska pemberian
obat

E. Dapat menginjeksi banyak volume cairan

5. Cara meluruskan saluran telinga pada anak saat memberikan obat tetes telinga adalah

A. Menarik daun telinga ke arah bawah keluar.

B. Menarik daun telinga kearah atas keluar

C. Menarik daun telinga kearah bawah dan belakang.

D. Menarik daun telinga ke atas lalu kebawah

E. Menarik daun telinga atas dan belakang

I. Daftar Istilah (Glosarium)

Eliksir: sedian obat berupa larutan yang mempunyai rasa, juga mengandung zat tambahan seperti:
gula/zat pemanis, zat pewangi, pengawet, zat warna digunakan sebagai obat dalam;

Emulsi:

Suspensi:beberapa macam obat atau lebih dari satu yang dilarutkan dengan baik dalam air.
Baca lebel untuk memastikan apakah memerlukan pengenceran atau pengocokan;

Miniskus berada pada garis dosis yang diminta;

Kegiatan Belajar 2 : Teknik pemberian Obat melalui vaginal,rectal, tropical, epidural dan
zithbath

A. Deskripsi
Pembahasan dalam kegiatan pembelajaran II ini berfokus pada bahan kajian tentang teknik
pemberian obat melalui mata, hidung, telinga, oral, vaginal, rektal, tropical, epidural, dan zithbath
dengan tepat dengan sub bahan meliputi :Teknik Pemberian obat melalui vaginal,rectal,dan
tropical,epidural, dan zithbath.

Metode pembelajaran menggunakan pendekatan student center learning (SCL), mahasiswa aktif
mencapai outcome learning dengan melakukan proses pembelajaran mandiri, mengatur waktu dan
tempat belajar sesuai dengan kemampuan, gaya , dan kecepatan yang dimiliki, mengembangkan
kemampuan menjadi Pembelajaran secara mandiri. Selain itu, Mahasiswa hendaknya secara mandiri
melakukan evaluasi capaian pembelajaran mandiri.

B. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Bagi Dosen
a) Baca dan cermati betul deskripsi mata kuliah dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
b) Pelajari Capaian Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian
c) Lihat Tujuan Akhir Pembelajaran apakah sudah sesuai dengan Indikator RPS sebagai tuntutan
Kriteria Kinerja deskripsi kompetensi. Cocokkan cakupan kegiatan perkuliahan dengan
deskripsi Materi Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran.
2. Bagi Mahasiswa
a) Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama hingga Anda benar-
benar memahami materi tersebut. Selanjutnya tandai/warnai hal yang penting dalam topik
tersebut serta tandai hal yang belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen pada saat
pembelajaran di kelas.
b) Lakukan kegiatan belajar secara sistematis berdasar mekanisme pembelajaran yang telah
ditulis di modul ini.
c) Pelajarilah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul sehingga Anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.

C. Tujuan : Capaian Pembelajaran


Setelah menyelesaikan pembelajaran kegiatan pembelajaran II ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan tentang Teknik Pemberian obat melalui vaginal,rectal,dan tropical,epidural, dan zithbath.
Untuk mencapai capaian pembelajaran (learning outcome) tersebut, diharapkan mahasiswa
memiliki kemampuan menjelaskan :
1. Teknik Pemberian obat melalui vaginal,rectal,dan tropical,epidural, dan zithbath.

D. Uraian Materi

TEKNIK PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINAM, REKTAL, KULIT, EPIDURAL,


ZITHBATH / RENDAM DUDUK

1. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINAM

A. PENGERTIAN

Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina.

B. TUJUAN

Untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks

Oleh obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi
lokal.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Obat dalam tempatnya.

2. Sarung tangan

3. Kain kassa

4. Kertas tisu

5. Kapas sublimat dalam tempatnya

6. Pengawas

7. Korentang dalam tempatnya.

D. PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Gunakan sarung tangan

4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa

5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat

6. Anjurkan Pasien tidur dengan posisi dorsal recumbert

7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat

8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal
posterior sampai 7,5-10 cm

9. Setelah obat masuk Mama bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu

10. Hancurkan untuk tetap dalam posisi selama kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi
11. Cuci tangan

12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

2. PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTAL

A. PENGERTIAN

Pemberian obat melalui rektal merupakan Pemberian obat melalui anus/rectum/rectal.

B. TUJUAN

Untuk memberikan Efek lokal dan sistemik tindakan pengobatan yang disebut varian obat suppositoria
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang
buang air besar.

C. ALAT DAN BAHAN

1. obat suppositoria dalam tempatnya

2. Sarung tangan

3. Kain kasa

4. Vaselin/pelicin/pelumas

5. Kertas tisu

D. PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Gunakan sarung tangan

4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain

5. Oleskan pelicin pada ujung obat supositoria

6. Regangkan glutea dengan tangan kiri titik kemudian masukkan suppositoria secara perlahan melalui
anus, speaker anal internal, serta mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm Pada orang dewasa, 5
cm pada bayi atau anak

7. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu

8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5 menit

9. Setelah selesai kok melepaskan sarung tangan ke dalam bengkok

10. Cuci tangan

11. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.

3. PEMBERIAN OBAT MELALUI EPIDURAL

A. PENGERTIAN
Pemberian epidural adalah metode pemberian obat di mana obat disuntikkan ke dalam ruang epidural
di sekitar sumsum tulang belakang. Rute epidural digunakan oleh dokter dan perawat anestesi untuk
memberikan agen anestesi lokal, analgesik, obat diagnostik seperti agen radiokontras, dan obat lain
seperti glukokortikoid.

B. TUJUAN

untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mati rasa sehingga tidak merasakan sakit. Epidural tidak
akan membuat Anda hilang kesadaran sepenuhnya karena hanya berfungsi sebagai penawar rasa sakit
(analgesia) di area tubuh tertentu.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Handscond steril

2. Betadine

3.alkohol

4. Kassa steril

5.cat epidural pediastrid 10 mili

6. sepet 1 mili

7. seper 3 mili

D. PROSEDUR KERJA

1. Masukkan obat melalui aboket yang ditusukkan di hiatus sakralis sebanyak 10 ml.

2. Aspirasi setiap memasukkan 2 mili.

3. Lalu dilanjutkan pemasangan kateter continuous dengan kateter epidural pediatri.

4. Lalu kateter epidural ditarik hingga 10 cm .

5. Tunneling link dipakai dengan jarum pediatri.

6. Ditusukkan di eksekutif di daerah sekitar gluten.

4. ZITHBATH/ RENDAM DUDUK

A. PENGERTIAN

Kompres atau Zid bath adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat, dikenakan
dengan tekanan; kadang-kadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun kering, panas ataupun
dingin (Kamus Dorland, 1996).

B. TUJUAN

1. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk
yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang
sudah ada.
2. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

C. ALAT DAN BAHAN

1. kompres panas basah

a) kom berisi air hangat (40-46c)

b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

c) kasa perban/kain segitiga

d) pengalas

e) sarung tangan bersih di tempatnya

f) bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

g) waslap 4 buah

h) pinset anatomi 2 buah

i) korentang

2. Kompres panas kering

a) buli-buli panas dan sarung

b) termos berisi air panas/

termometer air panas

c) lap kerja

D. PROSEDUR KERJA

1. Kompres panas basah

a) Dekatkan alat-alat kedekat klien

b) Perhatikan privacy klien

c) Cuci tangan

d) Atur posisi klien yang nyaman

e) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

f) Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke
dalam bengkok kosong

g) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.

h) Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres

i) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya
dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga

j) Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit

k) Lepaskan sarung tangan


l) Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

m) Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali

n) Cuci tangan

o) Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya.

2. Kompres panas kering

a) Cuci tangan

b) Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air
panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan
isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)

c) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut.

Lalu keluarkan udaranya dengan cara :

a. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli

c. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

d. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam
sarung buli-buli

d) Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien

e) Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan

f) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.

g) Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki

h) Bereskan alat alat bila sudah selesai

i) Cuci tangan

j) Dokumentasikan.

5. PEMBERIAN OBAT TOPIKAL

A. PENGERTIAN

Pemberian obat secara lokal dengan cara

mengoleskan obat pada permukaan kulit atau

membran area mata, hidung, lubang telinga,

vagina dan rektum.

B. TUJUAN

mempertahankan hidrasi kulit, melindungi permukaan kulit, mengurangi

iritasi kulit, mengatasi infeksi.


C. ALAT DAN BAHAN

1. Troli

2. Perlak

3. Bengkok (nierbekken)

4. Air DTT dalam kom

5. Sarung tangan

6. Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)

7. Kassa balutan dan plester (sesuai kebutuhan)

8. Lidi kapas.

9. Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, salep, lotion, lotion yang mengandung suspensi, bubuk
atau powder, spray aerosol)

10. Buku obat

D. PROSEDUR KERJA

1. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian.

2. Cuci tangan

3. Atur peralatan disamping tempat tidur klien

4. Tutup tirai

5. Identifikasi klien secara tepat

6. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberi obat

7. Inspeksi kondisi kulit.

8. Gunakan sarung tangan

9. Oleskan agen topical

10. Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan

yang sudah tidak digunakan pada tempat yang sesuai.

11. Cuci tangan

E. Rangkuman

TEKNIK PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINAM, REKTAL, KULIT,


EPIDURAL, ZITHBATH / RENDAM DUDUK

1. PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINAM

A. PENGERTIAN
Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina.

B. TUJUAN

Untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks

Oleh obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati
infeksi lokal.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Obat dalam tempatnya.

2. Sarung tangan

3. Kain kassa

4. Kertas tisu

5. Kapas sublimat dalam tempatnya

6. Pengawas

7. Korentang dalam tempatnya.

D. PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Gunakan sarung tangan

4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa

5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat

6. Anjurkan Pasien tidur dengan posisi dorsal recumbert

7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat

8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal
vaginal posterior sampai 7,5-10 cm
9. Setelah obat masuk Mama bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu

10. Hancurkan untuk tetap dalam posisi selama kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi

11. Cuci tangan

12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

2. PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTAL

A. PENGERTIAN

Pemberian obat melalui rektal merupakan Pemberian obat melalui anus/rectum/rectal.

B. TUJUAN

Untuk memberikan Efek lokal dan sistemik tindakan pengobatan yang disebut varian obat
suppositoria bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat menjadikan lunak pada daerah
feses dan merangsang buang air besar.

C. ALAT DAN BAHAN

1. obat suppositoria dalam tempatnya

2. Sarung tangan

3. Kain kasa

4. Vaselin/pelicin/pelumas

5. Kertas tisu

D. PROSEDUR KERJA

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Gunakan sarung tangan

4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain

5. Oleskan pelicin pada ujung obat supositoria


6. Regangkan glutea dengan tangan kiri titik kemudian masukkan suppositoria secara perlahan
melalui anus, speaker anal internal, serta mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm Pada
orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak

7. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu

8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5 menit

9. Setelah selesai kok melepaskan sarung tangan ke dalam bengkok

10. Cuci tangan

11. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.

3. PEMBERIAN OBAT MELALUI EPIDURAL

A. PENGERTIAN

Pemberian epidural adalah metode pemberian obat di mana obat disuntikkan ke dalam ruang
epidural di sekitar sumsum tulang belakang. Rute epidural digunakan oleh dokter dan perawat
anestesi untuk memberikan agen anestesi lokal, analgesik, obat diagnostik seperti agen
radiokontras, dan obat lain seperti glukokortikoid.

B. TUJUAN

untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mati rasa sehingga tidak merasakan sakit. Epidural
tidak akan membuat Anda hilang kesadaran sepenuhnya karena hanya berfungsi sebagai
penawar rasa sakit (analgesia) di area tubuh tertentu.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Handscond steril

2. Betadine

3.alkohol

4. Kassa steril
5.cat epidural pediastrid 10 mili

6. sepet 1 mili

7. seper 3 mili

D. PROSEDUR KERJA

1. Masukkan obat melalui aboket yang ditusukkan di hiatus sakralis sebanyak 10 ml.

2. Aspirasi setiap memasukkan 2 mili.

3. Lalu dilanjutkan pemasangan kateter continuous dengan kateter epidural pediatri.

4. Lalu kateter epidural ditarik hingga 10 cm .

5. Tunneling link dipakai dengan jarum pediatri.

6. Ditusukkan di eksekutif di daerah sekitar gluten.

4. ZITHBATH/ RENDAM DUDUK

A. PENGERTIAN

Kompres atau Zid bath adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat,
dikenakan dengan tekanan; kadang-kadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun
kering, panas ataupun dingin (Kamus Dorland, 1996).

B. TUJUAN

1. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan
untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.

2. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

C. ALAT DAN BAHAN

1. kompres panas basah

a) kom berisi air hangat (40-46c)


b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

c) kasa perban/kain segitiga

d) pengalas

e) sarung tangan bersih di tempatnya

f) bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

g) waslap 4 buah

h) pinset anatomi 2 buah

i) korentang

2. Kompres panas kering

a) buli-buli panas dan sarung

b) termos berisi air panas/

termometer air panas

c) lap kerja

D. PROSEDUR KERJA

1. Kompres panas basah

a) Dekatkan alat-alat kedekat klien

b) Perhatikan privacy klien

c) Cuci tangan

d) Atur posisi klien yang nyaman

e) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

f) Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong

g) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom
yang berisi cairan hangat.
h) Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres

i) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga

j) Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres
tiap 5 menit

k) Lepaskan sarung tangan

l) Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

m) Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali

n) Cuci tangan

o) Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya.

2. Kompres panas kering

a) Cuci tangan

b) Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-
ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)

c) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut.

Lalu keluarkan udaranya dengan cara :

a. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli

c. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

d. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli

d) Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien

e) Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan


f) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.

g) Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di
kehendaki

h) Bereskan alat alat bila sudah selesai

i) Cuci tangan

j) Dokumentasikan.

5. PEMBERIAN OBAT TOPIKAL

A. PENGERTIAN

Pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau
membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rektum.

B. TUJUAN

mempertahankan hidrasi kulit, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit,


mengatasi infeksi.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Troli

2. Perlak

3. Bengkok (nierbekken)

4. Air DTT dalam kom

5. Sarung tangan

6. Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)

7. Kassa balutan dan plester (sesuai kebutuhan)

8. Lidi kapas.
9. Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, salep, lotion, lotion yang mengandung suspensi,
bubuk atau powder, spray aerosol)

10. Buku obat

D. PROSEDUR KERJA

1. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian.

2. Cuci tangan

3. Atur peralatan disamping tempat tidur klien

4. Tutup tirai

5. Identifikasi klien secara tepat

6. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberi
obat

7. Inspeksi kondisi kulit.

8. Gunakan sarung tangan

9. Oleskan agen topical

10. Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah tidak
digunakan pada tempat yang sesuai.

11. Cuci tangan

F. Daftar Pustaka
Attwood, D. 2008. Physical Pharmacy. London: Pharmaceutical Press. Departemen Farmakologi
dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.

Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi
dan Terapi edisi 5. Jakarta:

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Joyce, L.K and
Hayes, E.R. 1996.

Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa: Dr. Peter Anugrah. Jakarta: EGC
Katzung, B.G.

Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi ke tiga. Jakarta: Penerbit EGC Tambayong Jan, 2002.
Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta: Widya Medika
G. Tugas
1. Ada beberapa jenis obat yang sering dipakai untuk mengobati kulit yaitu ?
Jawaban : Antihistamin, antibiotik, obat antivirus, obat antijamur.
2. Sebutkan ciri-ciri penyakit kulit
Jawaban : Pustula, papula, lenting, ruam, gatal, sensasi panas dan terbakar, kulit kering
bersisik.
3. Apa manfaat dari epidural untuk ibu hamil ?
Jawaban: Dapat mengurangi rasa sakit yang jauh berkurang dibanding kontraksi alami. Karena
epidural tidak memberi efek kantuk, dan rasa sakit nya sudah berkurang.
4. Apa tujuan dari suntik epidural?
Jawaban :Untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mati rasa sehingga tidak merasakan
sakit.
5. Apa pengertian dari zid bath?
Jawaban : Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang bertujuan
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri,
mencegah edema, mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vaskkonstriksi.

H. Tes Formatif
1)Kulit termasuk ke dalam salah satu sistem, yaitu
A. Pencernaan
B. Eksresi
C. Syarat
D. Sirkulasi

2)Bagian terluar kulit adalah


A. Hipodermis
B.dermis
C. Epitel
D. Epidermis

3) Pertanyaan dibawah ini benar tentang pemberian supositiria pada vagina adalah ?

A. Obat supositiria akan meleleh dalam vagina karena suhu tubuh


B. Instruksikan klien untuk berbaring terlentang sekurang kurang nya 30 menit
C. Memasukkan supositiria kedalam vagina sepanjang 7,5cm - 10cm
D. Memasukkan supositiria kedalam vagina sepanjang 5cm - 7,5cm

4) pemberian melalui rektal ( juga Sublingual ) dapat mencegah penghancuran obat


oleh enzim usus atau PH dalam lambung, pernyataan diatas merupakan keuntungan
dari ?
A. Intratekal
B. Intravena
C. Intramuskular
D. Rektal

5)Memberikan obat secara lokal pada kulit atau pada membrane pada area
mata,hidung, lubang telinga, vagina dan rectum disebut
A.Topikal
B. Suppositoria
C. Intramuskular
D. Intracutan
I. Daftar Istilah (Glosarium)
Pemberian obat Topikal : Pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan
kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rektum.
Epidural : suntikan yang menggunakan obat bius lokal (berasal dari kokain) dan disuntikkan ke dalam
ruang-ruang epidural yang melindungi sumsum tulang belakang. Pada epidural konvensional klien
akan mati rasa baik saraf sensorik maupun motoriknya.

Sitz bath : perawatan bokong dan perineum, yaitu ruang antara rektum (bagian dalam anus) dan vulva
(bagian luar vagina) pada wanita atau buah zakar pada pria.

Anda mungkin juga menyukai