PROPOSAL PTK
Oleh:
ARIF HIDAYAT
SUMATERA BARAT
2022
1
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN 3
I. DESKRIPSI TEORITIS 6
A. BAHASA ARAB: BAHASA KOMUNIKASI DAN
BAHASA IBADAH 6
B. PEMBELAJARAN QAWA’ID, MASALAH, DAN
METODE ISTIQRA’IYAH/INDUKTIF 6
C. PENGUASAAN KLASIFIKASI KATA ARAB
II. KERANGKA BERPIKIR
III. HIPOTESA TINDAKAN
I. JENIS PENELITIAN 9
II. OBJEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN 9
III. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN 9
IV. SUMBER DATA 10
V. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 10
VI. TEKNIK ANALISIS DATA 10
VII. INDIKATOR KEBERHASILAN 11
DAFTAR PUSTAKA 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
kata Arab )(كلمة. Siswa memahami teori, dan siswa melupakannya. Saya merasa
mereka minim pembiasaan. Kebetulan siswa saya adalah anak-anak Jurusan
Keagamaan yang rata-rata telah bermodalkan hafalan juz 30. Dengan menggunakan
hafalan ayat mereka sebagai area pengaplikasian klasifikasi كلمة, mereka akan bisa
mempertahankan ingatan dan penguasaan materi mereka lebih lama.
V. MANFAAT PENELITIAN
PTK ini diharapkan memberikan manfaat:
1. Bagi pendidik. Pendidik menemukan suatu model mengajar baru yang
dapat meningkatkan minta dan semangat belajar siswa mempelajari Ilmu Sharf
2. Bagi siswa
- Siswa memperoleh model pembelajaran yang baik dan menarik
4
- Siswa mengalami peningkatan minat dan semangat belajar
- Siswa terbiasa menganalisis dan berpikir lebih cepat
3. Bagi Sekolah/Madrasah. Penilitian ini memberikan sebuah sudut
pandang baru bagi satuan Pendidikan untuk sebuah model pembelajaran baru yang
bisa dikembangkan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
I. DESKRIPSI TEORITIS
A. BAHASA ARAB: BAHASA KOMUNIKASI DAN BAHASA IBADAH
Banyak sudah teori yang ditelurkan tentang proses pemerolehan bahasa. Ada
yang menyatakan proses penguasaan bahasa dikendalikan dari luar berupa stimulus
lingkungan (teori behaviorisme). Ada yang memandang pengaruh lingkungan tidak
signifikan dalam proses pemerelehan bahasa, dan bahwa bahasa adalah anugerah
biologis (teori nativisme). Ada juga yang memandang kompleksitas struktur bahasa
bukanlah anugerah alam maupun lingkungan, tapi timbul akibat interaksi terus-
menerus antara tingkat fungsi kognitif anak dengan lingkungan kebahasaannya (teori
nativisme) [Dardjowidjojo (2012:2)]. Semuat teori di atas berbicara tentang
pemerolehan bahasa pertama.
Bagaimana dengan bahasa Arab? Sebagai alat komunikasi, bahasa Arab bagi anak-
anak Indonesia bisa dikelompokkan sebagai bahasa kedua. Namun, sejatinya bahasa
Arab sudah menjadi bahasa pertama mereka dalam ranah-ranah tertentu, contohnya
ketika mengucapkan salam dan menjawab salam, berdoa, shalat, dan ibadah-ibadah
lainnya.
3. Metode Induktif/Istiqra’iyah
Istilah induktif merujuk pada metode penalaran atau logika. Metode induktif
dalam pembelajaran gramatika bahasa Arab dilakukan dengan cara menyajikan
contoh-contoh terlebih dahulu sebelum kaidah bahasa Arab itu sendiri dijabarkan.
Dalam konteks pembelajaran di kelas, metode ini bisa diterapkan dengan lima
7
langkah, yaitu muqaddimah (pendahuluan), ‘ardh (penyajian materi), rabth (pengaitan
dengan materi sebelumnya), instinbath al-qa’idah (penyimpulan/generalisasi), dan
tathbiq (aplikasi kaidah). (H. Syahatah, 1996: 210). Langkah-langkah ini bisa
dieksplorasi oleh guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Dalam kaitan dengan
penyusunan modul pembelajaran, hal-hal yang bersifat khusus seperti contoh-conoh,
Latihan, skema, gambar, dan sejenisnya disajikan di awal, lalu dilengkapi dengan hal-
hal yang bersifat umum seperti kaidah, teks, dan sejenisnya. Pada dasarnya, metode
ini menuntut siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam istinbath al-qa’idah
(generalisasi kaidah), berpikir logis dan kritis.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data
yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam
bentuk kata-kata. Peneliti merupakan instrument utama dalam pengumpulan data, dan proses
sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana
berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu Tindakan (Rochiati, 2005)
C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Langkah yang digunakan dalam PTK ini adalah model Kurt Lewin yang terdiri dari
empat tahapan, yaitu:
a. Tahap Perencanaan
• Menyusun RPP (terlampir)
• Menyiapkan sumber belajar, seperti buku, dan media lain yang akan
digunakan dalam PBM
• Menyiapkan tugas/soal (terlampir)
• Membuat pedoman observasi (terlampir)
• Membuat pedoman wawancara (terlampir)
• Mengembangkan format observasi pembelajaran
9
dengan mempertimbangkan tingkat keberhasilan dan masalah yang ditemukan di
siklus 1 untuk pertimbangan pelaksanaan tindakan siklus ke-2.
d. Tahap Refleksi
1. Evaluasi Mutu, Jumlah Tindakan, Waktu dari setiap macam tindakan
2. Memperabaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada seiklus ke 2
Hubungan keempat tahapan di atas dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan
sebagai berikut:
10
D. SUMBER DATA
1. Siswa:
- Skor pre-test
- Lembar observasi selama penelitian
- Skor post-test
2. Dokumentasi
11
2. Analisis data kualitatif dilakukan dengan model Miles dan Huberman
(Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi)
4. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Persentasi siswa yang paham pada siklus kedua lebih besar dari pada
saat mereka diajar dengan model pembelajaran klasikal.
2. Data kualitatif menunjukkan peningkatan sikap positif siswa terhadap
pembelajaran Sharf ditunjukkan dengan peningkatan partisipasi siswa dan minat
belajar yang terus meningkat dari siklus ke siklus.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ma’shum. 2014 Al-Amtsilah at-Tashrifiyyah. Maktabah Syaikh Salim bin Sa’d
Nabhan
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Modul PPG Daljab 2022 Teori Belajar dan Pembelajaran
Moh. Ilyas. 2020. Buku Paket Bahasa Arab Wajib Kelas X Jurusan Keagamaan.
Jakarta
Mulyasa, H. E. (2004). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia. Cet, Kedua.
Surabaya: Pustaka Progressif. 2002
Musthafa Ghulayaini, Jami’ al-Duruus al-‘Arabiyah, Beirut: Shaida’, 1987
Syahatah, Hasan, Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah Baina al-Nazhariyyah wa al-
Tathbiq, Kairo: al-Dar al-Mishriyyah al-Lubnaniyyah, Cet.3, 1996
13