NUR FADILLAH
220020301045
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Case Method (Problem
Based Learning) ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam juga tetap tercurahkan
kepada nabiullah Muhammad SAW, nabi pembebasan dari zaman kebodohan. Ucapan
terima kasih juga penulis haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Teori dan Strategi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Bapak Prof. Dr. H. Sapto Haryoko, M.Pd. dan pihak
yang turut membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Dibuatnya makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, juga sebagai
tambahan referensi baik bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya sehingga
dapat menambah wawasan mengenai Case Method (Problem Based Learning). Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis
harapkan demi perbaikan pembuatan makalah kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Teori Pembelajaran Berbasis Kasus dan Format Metode Kasus 2
B. Implementasi dan RPS/SAP di Institusi Perguruan Tinggi 9
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki dua komponen penting yaitu pendidik dan peserta didik. Pendidik
adalah orang atau individu yang bertugas untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan
peserta didik dalam melaksanakan proses pendidikan. Sedangkan, peserta didik adalah
orang atau individu yang mendapat didikan, bimbingan dan arahan dari pendidik sebagai
proses untuk tercapainya pelaksanaan pendidikan. Pendidik dan peserta didik memiliki
keterkaitan yang sangat erat dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena proses
pembelajaran akan terjadi jika terdapat kedua komponen tersebut sehingga dapat
menciptakan proses komunikasi dua arah yaitu pendidik sebagai orang yang mengajar dan
peserta didik sebagai orang yang belajar.
Pembelajaran merupakan upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya
suatu kegiatan belajar yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar
yang memadai. Proses kegiatan pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan ketetapan pendidik dalam memilih dan menggunakan
model pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran guru seharusnya menggunakan
model pembelajaran yang sesuai agar pelajaran yang disampaikan diterima dengan baik
oleh peserta didik.
Pada model pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan model pembelajaran
yang lainnya. Dalam model pembelajaran ini, peranan guru adalah menyodorkan berbagai
masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog. Guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menetapkan topik masalah yang akan
dibahas, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan topik masalah apa yang harus
dibahas. Hal yang paling utama adalah guru menyediakan perancah atau kerangka
pendukung yang dapat meningkatkan kemampuan penyelidikan dan intelegensi peserta
didik dalam berpikir. Proses pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu
menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Model pembelajaran ini dapat terjadi
jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan jujur, karena kelas itu 2
sendiri merupakan tempat pertukaran ide-ide peserta didik dalam menanggapi berbagai
masalah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa rumusan masalah, antara lain sebagai berikut:
1. Apa itu Case Method (Problem Based Learning)?
2. Bagaimana implementasi PBL?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini setidaknya ada
dua, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Case Method (Problem Based Learning)
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi PBL
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Karakteristik
Beberapa penulis telah menggambarkan karakteristik dan fitur yang diperlukan
untuk pendekatan PBL yang sukses untuk instruksi. siswa didorong untuk membaca
dokumen sumber, karena kutipan singkat tidak memberikan informasi yang mendetail.
PBL menggambarkan metode yang digunakan dan keterampilan khusus yang
dikembangkan, termasuk kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis dan
memecahkan masalah dunia nyata yang kompleks, untuk menemukan, mengevaluasi,
dan menggunakan sumber belajar yang tepat, bekerja secara kooperatif, untuk
2
3
3. Ciri-ciri
Ciri dari problem based learning secara umum dapat dikenali dengan adanya
enam ciri yang dimilikinya yaitu: a) Proses belajar mengajar dengan model pembelajaran
problem based learning diawalidengan pemberian sebuah masalah. b) Masalah yang
disajikan berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa. c) Siswa dibentuk menjadi
beberapa kelompok kecil. d) Siswa diberikan tanggungjawab yang maksimal dalam
membentuk maupun menjalankan proses belajar secara langsung. e)
Mengorganisasikan pembahasan seputar disiplin ilmu. f) Siswa dituntut untuk
mendemonstrasikan produk atau kinerja yang telah dipelajari.
4. Kelebihan
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan, demikian dengan
model Problem Based Learning pun memiliki kelebihan dan kelemahan. Diantara
kelebihan Problem Based Learning adalah:
a. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
b. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah
c. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim
d. Mengembangakan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis
4
5. Kekurangan
5
mereka minati dan mereka pilih. Visi dari pembelajaran memiliki tujuan
atau berpusat pada masalah dengan dorongan dan keinginan peserta
didik untuk memahami situasi pembelajaran bermakna secara pribadi,
jelas dan berhubungan dengan pembelajaran berbasis masalah
kontemporer dengan filosofi pendidikan dan pengajaran Dewey (Arends,
2012; Resti dkk, 2021).
Teori belajar Dewey memiliki pandangan bahwa struktur kognitif
merupakan bentuk pengalaman dan pengetahuan yang ada dalam diri
setiap individu, ini berarti bahwa setiap peserta didik memiliki faktor
kognitif yang berasal dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
peserta didik tersebut. Belajar bergantung pada pengalaman dan minat
peserta didik sendiri sehingga dapat menambah makna pengalaman dan
kemampuan dalam mengarahkan pengalaman tersebut
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru dan siswa ketika
pelaksanaan pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
1. Tugas-tugas perencanaan
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran PBL, siswa diarahkan untuk dapat mencapai
tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang, dan membantu
siswa menjadi pembelajar yang mandiri.
b. Guru merancang situasi masalah. Guru boleh memberi kesempatan kepada
siswa untuk memilih masalah yang akan diselidiki karena dengan cara ini akan
membantu siswa dalam meningkatkan motivasi. Guru harus tetap memantau
masalah apa yang dipilih oleh siswa, dan tetap memantau situasi kerjasama
antar siswa dan pelajaran tetap bermakna bagi siswa.
2. Tugas interaktif
a. Orientasi siswa pada masalah, perlu di garis bawahi bahwa dalam pembelajaran
pada berbasis masalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah
besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting
dan untuk menjadi pembelajar yang mandiri.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Model pembelajaran ini dapat
mengembangkan keterampilan kerjasama antara siswa. Dalam hal ini guru
bertugas untuk mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar kooperatif.
c. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. Guru membantu siswa dalam
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan membantu untuk memilih
jenis informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Guru mengajarkan
siswa untuk menggunakan metode sesuai dan juga mengajarkan bagaimana
etika yang benar dalam suatu penyelidikan. Selain itu guru berperan untuk
mendorong siswa dalam pertukaran ide gagasan. Terakhir pembelajaran
berbasis pemecahan masalah akan menciptakan (laporan).
11
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Problem Based Learning atau biasa juga disebut case method adalah suatu
pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di mana fokusnya
adalah menumbuh-kembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis dan
kritis dengan menggunakan permasalahan dalam kehidupan nyata sebagai konteks
dalam melatihnya.
2. Umumnya terdapat 5 langkah utama pada model PBL, yaitu orientasi siswa kepada
masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidik individu
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan sebelumnya, terdapat beberapa saran
yang penulis sampaikan, yaitu:
1. Diharapkan kepada penulis berikutnya agar lebih melengkapi penulisan berikutnya
dengan referensi yang lebih banyak lagi.
2. Bagi calon dan tenaga pendidik dapat mempertimbangkan pengimplementasian PBL
ke dalam proses pembelajarannya di kelas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I.G.B.W. 2020. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai
Rujukan dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Udayana.
(Makalah).
Amisah. 2021. Tren Penelitian Problem Based Learning pada Pembelajaran Fisika dalam 5
Tahun Terakhir. Universitas Muhammadiyah Makassar. (Skripsi).
Ardianti, Resti, dkk. 2021. Problem-based Learning: Apa dan Bagaimana. Universitas
Siliwangi. (Journal for Physics Education and Applied Physics Vol. 3 No. 1).
Arfah, M.H., dkk. 2021. Problem Based Learning (PBL). Universitas Negeri Makassar.
(Makalah).
BDK Denpasar Kemenag. 2020. Model Problem Based Learning. Website: BDK Denpasar
Kemenag. (https://bdkdenpasar.kemenag.go.id/berita/model-problem-based-learning
diakses pada 26 Maret 2023).
Dewi, Listiana dan Endang Fauziati. 2021. Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar dalam
Pandangan Teori Konstruktivisme Vygotsky. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(Jurnal Papeda Vol. 3 No. 2).
Hotimah, Husnul. 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Kemampuan Bercerita pada Siswa Sekolah Dasar. Universitas
Jember. (Jurnal Edukasi VII (3)).
Nuryati dan Darsinah. 2021. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dalam
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(Jurnal Papeda Vol. 3 No. 2).
Rachmawati, N.Y. dan Brillian Rosy. 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah pada
Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas X OTKP di SMK Negeri 10 Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya. (Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran Vol. 9 No.
2).
Sundari dan Endang Fauziati. 2021. Implikasi Teori Belajar Bruner dalam Model
Pembelajaran Kurikulum 2013. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Jurnal
Papeda Vol. 3 No. 2).
13