Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, METODE


DAN TEKNIK
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Thuruq Tadris Al – Lughah Ar –
Rabiyah
Dosen Pengampu :
Dr. Nanang Kosim, M.Ag.

Disusun Oleh
Kelompok 2
Annisa Salma Nabilah 1222030026
Budi Nurcahya 1222030034
Dwi Hadiani 1222030041
Dzulkifli Aziz 1222030042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah robbil ‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala nikmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Sholawat teriring salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga, kerabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nanang Kosim, M.Ag.
selaku Dosen mata kuliah Thuruq Tadris Al-Lughoh Ar-Rabiyah yang telah
membimbing dan berkontribusi sehingga makalah ini dapat terselesaikan di waktu
yang tepat. Makalah yang berjudul “Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,
Metode dan Teknik” ini berisi tentang pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab,
metode dan teknik. Adapun tujuan penyusunan makalah yakni untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Thuruq Tadris Al-Lughoh Ar-Rabiyah Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan, wawasan serta pemahaman kita mengenai perencanaan pengalaman
belajar.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan ataupun


materi yang disampaikan, karena keterbatasan pengetahuan dan minim pengalaman
kami. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang budiman untuk ketepatan makalah ini.

Bandung, 18 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pendekatan, Metode dan Teknik ..................................................... 3
B. Hubungan Hirarki Pendekatan Pembelajaran, Metode, dan Teknik ............. 5
C. Ragam Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab ............................................ 6
D. Ragam Metode Pembelajaran Bahasa Arab. ................................................. 8
E. Ragam Teknik Pembelajaran Bahasa Arab ................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu merupakan kebutuhan vital manusia dalam menjalani kehidupan.
Untuk mendapatkannya, manusia belajar di lembaga pendidikan seperti
sekolah, madrasah, dan pesantren. Proses pembelajaran di lembaga tersebut
memerlukan metode dan teknik yang efektif dari pengajar.
Metode dan teknik yang efektif sangat penting dalam proses
pembelajaran. Hal ini karena metode dan teknik akan mempengaruhi
penyampaian materi dari pengajar kepada peserta didik, dan ultimately,
pemahaman peserta didik. Setiap mata pelajaran memerlukan metode dan
teknik yang berbeda-beda karena perbedaan materinya.
Pembelajaran Bahasa Arab memiliki pendekatan, metode, dan
tekniknya sendiri yang perlu dipahami oleh pengajar. Memahami konsep dan
jenis-jenis pendekatan, metode, dan teknik ini akan membantu pengajar dalam
menyampaikan materi kepada peserta didik, meningkatkan pemahaman
mereka, dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan beberapa materi mengenai
pendekatan pembelajaran Bahasa Arab, beserta metode dan tekniknya.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Apa Definisi Pendekatan, Metode dan Teknik?


2. Bagaimana Hubungan Hirarki Pendekatan Pembelajaran, Metode, dan
Teknik?
3. Apa saja Ragam Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab?

1
4. Apa saja Ragam Metode Pembelajaran Bahasa Arab.?
5. Apa saja Ragam Teknik Pembelajaran Bahasa Arab?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Apa Definisi Pendekatan, Metode dan Teknik
2. Untuk mengidentifikasi Hubungan Hirarki Pendekatan
Pembelajaran, Metode, dan Teknik
3. Untuk Mengetahui Ragam Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Arab
4. Untuk Mengetahui Ragam Metode Pembelajaran Bahasa Arab.
5. Untuk Mengetahui Ragam Teknik Pembelajaran Bahasa Arab

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pendekatan, Metode dan Teknik

1. Pendekatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pendekatan diartikan,


“sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu”. Menurut
Sagala, pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh
guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu (Saiful S, 2005). Pengertian pendekatan (dalam
bahasa Arab disebut madkhal) adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan
hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa.(Ahmad Fuad E, 2005)
Asumsi-asumsi ini sangat berhubungan dengan karakter bahasa dan karakter
pembelajarannya.(Abdul Hamid, 2008). Pendekatan bersifat aksiomatis
(filosofis). Ia berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan yaitu
sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan. Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.

2. Metode
Istilah “metode” berasal dari Bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode

3
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Menurut Sudjana, definisi metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana, 2005). Sedangkan menurut
Sutikno, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran
yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri
siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.(M Subrin S, 2009)
maka metode digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran. Metode yang dalam bahasa Arab biasa disebut tharîqah
adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa
secara teratur dan tidak bertentangan satu bagian dengan bagian yang
lainnya. Kesemuanya berdasarkan atas approach/pendekatan yang telah
ditentukan. Metode bersifat prosedural, sehingga dalam satu pendekatan bisa
saja terdapat beberapa metode. Beberapa contoh metode pembelajaran
bahasa Arab antara lain metode Metode Gramatika Tarjamah (Thorîqah al-
Qawâ’id wa al-Tarjamah), Metode Langsung (Al-Thorîqah al-Mubâsyirah),
Metode Membaca (Thorîqah al-Qirâ’ah), Metode Audiolingual (Al-
Thorîqah al-Sam’iyyah al-Syafahiyyah), Metode Komunikatif (Al-Thorîqah
al-Ittishâliyah) dan Metode Elektik (Al-Thorîqah alIntiqâiyyah).

3. Teknik
Gerlach dan Ely (1980) yang dikutip Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa
teknik pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Teknik atau taktik, yang dalam bahasa Arab disebut uslûb atau yang juga
sering disebut “strategi” adalah kegiatan spesifik yang sesungguhnya terjadi
dalam kelas dan merupakan implementasi dari metode. Teknik atau taktik

4
bersifat operasional dan sangat bergantung pada kreativitas seorang pengajar
dalam meramu materi yang diajarkan.
Prinsip-prinsip penggunaan teknik dimaksud sebagaimana yang tertulis pada
Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yang menyatakan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psiklogis peserta didik.
Beberapa contoh teknik atau taktik (juga lazim disebut strategi) dalam
pembelajaran bahasa Arab antara lain Teknik Panduan Membaca (Qira’ah
Muwajjahah), Teknik Konsultasi Siswa (Muzâkarât al-Talâmîz), Teknik
Membaca Nyaring (Qirâ’ah Jahriyyah) Teknik Belajar Jiqsaw (Akhziyât al-
Nash), Teknik Resume Kelompok (Talkhîs Jamâ’î).

B. Hubungan Hirarki Pendekatan Pembelajaran, Metode, dan Teknik

Pendekatan /
Madkhal / approach
(aksiomatis)

Metode / Thariqah / Metode / Thariqah /


Method Method

Teknik / Uslub / Teknik / Uslub /


Tehnique Tehnique

Bagan Hubungan Hirarki Pendekatan Pembelajaran, Metode, dan Teknik

5
Posisi hierarki yang merujuk pada pendapat Edward M. Anthony sebagaimana paparan
berikut.

1) Pendekatan / Approach yang dalam bahasa Arab disebut madkhal adalah


seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar
mengajar bahasa. Approach bersifat aksiomatis (filosofis). Ia berorientasi pada
pendirian, filsafat dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti
dapat dibuktikan. Misalnya asumsi dari aural-oral approach yang menyatakan
bahwa bahasa adalah apa yang kita dengar dan ucapkan, sedangkan tulisan
hanyalah representasi dari ujaran. Asumsi ini bila dihubungkan dengan
pembelajaran bahasa, maka aspek menyimak dan berbicara harus diajarkan
terlebih dahulu sebelum kemahiran membaca dan menulis.
2) Metode / Method, yang dalam bahasa Arab biasa disebut tharîqah adalah
rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara
teratur dan tidak bertentangan satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Kesemuanya berdasarkan atas approach yang telah ditentukan. Method bersifat
prosedural, sehingga dalam satu approach bisa saja terdapat beberapa method.
3) Teknik / Tehnique, yang dalam bahasa Arab disebut uslûb atau yang familiar
di Indonesia disebut strategi adalah kegiatan spesifik yang sesungguhnya terjadi
dalam kelas dan merupakan implementasi dari daripada metode. Tehnique
bersifat operasional dan sangat bergantung pada kreativitas seorang pengajar
dalam meramu materi yang diajarkan.

C. Ragam Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab

1) Pendekatan Kemanusiaan (Humanistic Approach) Menurut H.M. Abdul Hamid


dkk, pendekatan humanistik adalah pendekatan yang memberikan perhatian

6
kepada pembelajar sebagai manusia, tidak dianggap sebagai benda yang hanya
merekam seperangkat pengetahuan (M. Abdul Hamid dkk, 2008:2).
Penyampaian materi tidak dijadikan sebagai suatu yang menekan, membebani,
melainkan bagaimana penguasaan bahasa menjadi kebutuhan lainnya. Dengan
pendekatan ini, maka langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bercakap tentang diri dan perasaannya,
kemudian melakukan tukar pikiran secara seimbang, sekaligus memberi
perhatian yang lebih kepada siswa atau memanusiakan siswa.
2) Pendekatan Berbasis Media (Media Based Approach) Pendekatan ini bertujuan
melengkapi konteks yang menjelaskan makna kata-kata, struktur, dan istilah-
istilah kebudayaan baru melalui gambar, peta, foto, contoh model yang hidup,
kartu, dan segala sesuatu yang dapat membantu menjelaskan makna kata yang
asing pada peserta didik. Tujuan dari penggunaan media ini sangat jelas, yakni
agar penyajian materi lebih hidup dan menarik peserta didik sehingga dapat
menyampaikan contoh dan informasi kebahasaan yang benar dan melatihnya
berjalan secara efektif.
3) Pendekatan Mendengar-Mengucapkan (Aural Oral Approach) Pembelajaran
bahasa harus dimulai dengan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa yang
berbentuk kata dan kalimat. Dalam bentuk klasikalnya kemudian meminta
peserta didik menirukannya untuk dihafal, sebelum membaca dan menulis
diajarkan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan aural
oral approach ini menuntut adanya kegiatan pembelajaran bahasa yang
dilakukan dengan teknik pengulangan atau repetisi (Ahmad Fuad Efendi, 2005:
47).
4) Pendekatan Komunikatif (Communicative Apprroach) Menurut Hymes,
terdapat empat faktor yang menjadi pembangun dan menjadi ciri penanda
kompetensi komunikatif ini, yaitu kegramatikalan (penguasaan tata bahasa
secara baik), keberterimaan (saling dapat dipahami dan memahami), ketepatan
(konteks dengan situasi yang berkembang), dan keterlaksanaan (praktik yang

7
dilakukan secara terusmenerus). Tujuan utama pembelajaran bahasa bukanlah
penguasaan tatabahasa, tetapi bagaimana supaya siswa memiliki kemampuan
dan keberanian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa secara baik dan
benar serta efektif dan wajar.

D. Ragam Metode Pembelajaran Bahasa Arab.

1) Metode Gramatika-Terjemah (Thorîqah al-Qawâid wa al-Tarjamah)


Metode Gramatika-Terjemah atau dalam bahasa Arab biasa disebut dengan
Thorîqah al-Qawâid wa al-Tarjamah merupakan metode yang berkembang
sejak lama dalam pembelajaran bahasa. Dari namanya dapat dipahami bahwa
penerapan metode ini sangat menekankan pada aspek tata bahasa -dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah aspek nahwu- dan praktik penerjemahan dari
bahasa yang dipelajari ke dalam bahasa sasaran.
2) Metode Langsung (Thorîqah Mubâsyirah)
Metode Langsung atau dalam bahasa Arab disebut dengan Thorîqah
Mubâsyirah adalah cara menyajikan materi bahasa asing – termasuk bahasa
Arab- di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai
bahasa pengantar. Guru tidak boleh menggunakan bahasa pelajar dalam
menyampaikan materi pelajaran, dan jika ada kata-kata yang sulit dipahami
oleh pelajar, maka guru dapat mengartikannya dengan menggunakan alat
peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.
3) Metode Membaca (Thorîqah al-Qirâ’ah)
Metode Membaca atau dalam bahasa Arab disebut Thorîqah al-Qirâ’ah adalah
cara penyajian materi pembelajaran bahasa asing yang menitikberatkan pada
aspek membaca. Kemahiran membaca (mahârah al-qirâ’ah) dalam
pembelajaran lebih diutamakan daripada kemahiran berbahasa lainnya.
4) Metode Audiolingual (Thorîqah Sam’iyyahSyafahiyyah)

8
Audiolingual (dalam bahasa Arab biasa disebut Sam’iyyah-Syafahiyyah)
memiliki makna “mendengar dan mengucapkan”. Metode Audiolingual adalah
cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran bahasa agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki dengan cara mendengarkan dan
berbicara. Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, praktek-praktek
penggunaan bahasa Arab lebih ditekakan dan lebih banyak menggunakan
kosakatakosakata dan berbentuk muhâwarah (percakapan). Pada hakikatnya
belajar bahasa Arab adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,
pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pelajar atau
peserta didik dalam berkomunikasi, baik secara lisan ataupun tulisan.
5) Metode Komunikatif (Thorîqah al-Ittishâliyyah) Istilah metode komunikatif
(sebagian menyebutnya dengan pendekatan komunikatif) pertama kali muncul
di Inggris dengan nama Communicative Approach. Dalam bahasa Arab biasa
disebut Thorîqah al-Ittishâliyyah. Metode ini memfokuskan pada kemampuan
komunikasi aktif dan praktis. Metode ini menunjukkan pada metode
pembelajaran yang “menyeluruh”, memberikan kesempatan yang tidak terbatas
kepada pelajar untuk menggambarkan pengalaman mereka, memberikan
makna unit seluruh pikiran dan saling berkomunikasi di antara mereka secara
aktif.
6) Metode Eklektik (Thorîqah al-Intiqâiyyah) Metode Eklektik atau yang dalam
bahasa Arab biasa disebut Thorîqah al-Intiqâiyyah dapat diartikan sebagai
metode campuran, kombinasi atau Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
gabungan. Gabungan dalam konteks ini bukan berarti menggabungkan seluruh
metode dalam pembelajaran sekaligus, tetapi lebih bersifat “tambal sulam”
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam suatu metode.
Penggabungan dilakukan atas dasar kebutuhan demi mencapai hasil
pembelajaran bahasa secara optimal. Aplikasi metode elektik dapat dilakukan
dengan cara menyajikan bahan pelajaran bahasa (Arab) di depan kelas dengan
melalui bermacam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya metode

9
langsung (thorîqah mubâsyirah) dan metode gramatika-terjemah (thorîqah al-
qawâid wa al-tarjamah) atau bahkan metode membaca (thorîqah al-qirâ’ah)
yang sekaligus diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran. Prinsip dasarnya
adalah memanfaatkan kelebihan metode tertentu untuk menunjang dan
mengatasi kekurangan metode tertentu.

E. Ragam Teknik Pembelajaran Bahasa Arab


Dalam pembelajaran Bahasa Arab, terdapat beberapa teknik yang mendukung
proses pembelajaran, yaitu:
1) Teknik Pembelajaran Istima’ Teknik pembelajaran istima’ ini bukan berarti
mendengarkan akan tetapi melakukan kegiatan menyimak. Kegiatan
mendengarkan dan menyimak itu berbeda dan akan mempengaruhi hasil
dari apa yang didengar. Menyimak yaitu suatu proses kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan
mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Dalam kegiatan
menyimak ada faktor kesengajaan dalam mendengar dan ada usaha
memahami apa yang didengarnya atau apa yang disimaknya sedangkan
dalam kegiatan mendengarkan tidak ada proses memahami apa yang
didengar.
2) Teknik Pembelajaran Kalam Maharah kalam merupakan salah satu bentuk
kemampuan dalam berbahasa. Dalam mempelajari bahasa khususnya
bahasa arab tentunya meningkatkan kemampuan berbahasa sangat penting
dilakukan agar siswa mampu mengekspresikan apa yang ada dalam
pikirannya menggunakan bahasa yang sedang dipelajari. Dalam maharah
kalam ini dilakukan secara dua arah, bukan hanya seorang guru atau
pengajar saja yang banyak bicara. 8 Terkadang seorang guru menganggap
berhasil dalam kemampuan maharah kalam ini jika siswa bisa menirukan
apa yang dikatakan seorang guru atau membaca teks yang dibuku atau
dijelaskan guru. Menurut Al – Naqah, kegiatan seperti ini belum

10
sepenuhnya dikatakan maharah kalam, kegiatan ini bisa dikatakan kegiatan
latihan pengucapan, karena kegiatan sesungguhnya dalam maharah kalam
itu mengekspresikan apa yang ada di benak siswa itu sendiri. Jadi yang
dimaksud maharah kalam atau kegiatan berbicara ini mengekspresikan
gagasannya secara komunikatif dengan dilakukan secara dialog ataupun
sendiri. (Yazid Hady, 2019)
3) Teknik Pembelajaran Qiro’ah Membaca merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang tidak mudah. Siswa yang unggul dalam
keterampilan membaca mereka unggul dalam pelajaran. Keterampilan
membaca diperlukan kerja akal dan pikiran guna memahami apa yang
dibaca. Khususnya dalam berbahasa arab bukan hanya sekedar membaca
membunyikan huruf, akan tetapi dalam bahasa arab siswa dilatih dalam
membaca teks bahasa arab yang baik dan benar secara kaidah. Terkadang
perlu berhenti sejenak dan mengulang beberapa kali untuk bisa memahami
apa yang dibaca. (Konferensi Bahasa Arab, 2020)
4) Teknik Pembelajaran Kitabah Keterampilan menulis merupakan
keterampilan tertinggi dalam berbahasa. Keterampilan menulis juga
merupakan sebuah bentuk mengekspresikan sebuah gagasan pikiran dalam
sebuah tulisan. Menulis juga bisa dikatakan kegiatan berbahasa yang sangat
kompleks, karena kegiatan ini dilatih untuk mampu mengorganisasikan ide
secara runtut dan logis dengan kaidah penulisan yang berbeda-beda. Dalam
bahasa arab keterampilan menulis bisa dikatakan Maharotul Kitabah.
Menurut Syamsuddin Asyrofi ada dua aspek dalam keterampilan menulis,
yaitu kemahiran dalam membentuk huruf dan 9 menguasai ejaan dan
kemahiran dalam menyampaikan perasaan dan pikiran kedalam bentuk
tulisan. Disamping kerumitan dalam membentuk huruf, pengejaan kata
dilatih juga kekreatifitasan siswa untuk menyampaikan pikiran gagasan dan
menyusun kalimat dalam bentuk tulisan, pada tingkat pemula tidak

11
menekankan dalam pengetahuan bahasa akan tetapi menekankan berbahasa
secara lisan maupun tulisan (Zulkifli Munawarah, 2020).
5) Teknik Pembelajaran Mufrodat Mufrodat merupakan bentuk jamak dari
kata mufradah. Bisa diartikan sebagai satuan unit bahasa yang tersusun
secara horizontal sesuai dengan kaidah nahwu tertentu yang berfungsi
sebagai pembentuk kalimat. Mufradātsah sangatlah penting dalam bahasa
Arab sebagai (a) pembentuk struktur kalimat dan teks, (d) penjelas
kedudukan kata dalam kalimat, dan (e) penentu makna linguistik
kontekstual dalam sebuah wacana atau teks bahasa secara tepat. Penentu
makna kontekstual itu harus ditopang oleh pemahaman terhadap subsistem
bahasa Arab lainnya, seperti: sharaf (termasuk isytiqaq), nahwu, dan
nizhámdalali (sistem semantik) serta substansi pembicaraan dan teks itu
sendiri. (Muhbib Abdul Wahab, 2015)
6) Teknik pembelajaran Qawaid Qawaid merupakan kata jamak dari qaaidah
yang berarti aturan. Jadibisa diartikan qawaid merupakan sekumpulan
aturan atau kaidah yang terdapat dalam berbahasa arab.
7) Al-Muhadtsah Merupakan sebuah keterampilan dalam berbahaa arab
dengan menggunakan keterampilan berbicara, keterampilan mendengar dan
penguasaan mufrodat dengan cara berkomunikasi. Pembelajaran
muhadatsah ini banyak digunakan di pondok pesantren modern. Bahkan
dianggap efektif dalam pembelajaran bahasa arab oleh banya 10 kalangan.
(Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, 1997) dalam teknik muhadatsah ini
dilakukan dengan berkomunikasi atau bercakap-cakap dengan lawan bicara
bisa dilakukan siswa dengan siswa yang lain ataupun guru dengan siswa,
sehingga perlu waktu untuk mempersiapkannya, mempersiapkan kosa kata
yang akan digunakan sesuai tema dan dilatih secara berulang agar kosa kata
yang akan digunakan benar-benar melekat. Yang terpenting adalah, siswa
mampu menambahkan perbendaharaan mufradat. Teknik pembelajaran Al-
Muhadatsah adalah: a) Percakapan dengan Bahasa Arab, dengan tujuan

12
melatih lidah siswa agar terbiasa berbicara dengan Bahasa Arab. b) Siswa
terampil dalam Bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarkat
dan dunia internasional. c) Siswa mampu menerjemahkan percakapan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan (dalam bahasa Arab disebut madkhal) adalah seperangkat


asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa.
Metode yang dalam bahasa Arab biasa disebut tharîqah adalah rencana
menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur dan
tidak bertentangan satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Teknik atau taktik, yang dalam bahasa Arab disebut uslûb atau yang juga sering
disebut “strategi” adalah kegiatan spesifik yang sesungguhnya terjadi dalam
kelas dan merupakan implementasi dari metode.
Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab antara lain Pendekatan
Kemanusiaan (Humanistic Approach), Pendekatan Berbasis Media (Media
Based Approach), Pendekatan Mendengar-Mengucapkan (Aural Oral
Approach) , Pendekatan Komunikatif (Communicative Apprroach).
Metode pembelajaran bahasa Arab antara lain metode Metode Gramatika
Tarjamah (Thorîqah al-Qawâ’id wa al-Tarjamah), Metode Langsung (Al-
Thorîqah al-Mubâsyirah), Metode Membaca (Thorîqah al-Qirâ’ah), Metode
Audiolingual (Al-Thorîqah al-Sam’iyyah al-Syafahiyyah), Metode
Komunikatif (Al-Thorîqah al-Ittishâliyah) dan Metode Elektik (Al-Thorîqah
alIntiqâiyyah).
Teknik Pembelajaran antara lain ,Teknik Pembelajaran Istima’ ,Teknik
Pembelajaran Kalam ,Teknik Pembelajaran Qiro’ah ,Teknik Pembelajaran
Kitabah ,Teknik Pembelajaran Mufrodat ,Teknik pembelajaran Qawaid Al-
Muhadtsah .

14
DAFTAR PUSTAKA

Yazid Hady, “Pembelajaran Mahārat al-Kalām Menurut Rusdy Ahmad Thu’aimah dan
Mahmud Kamil al-Nâqah” al Mahāra Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 5,
No. 1 (Juni 2019)

Muhbib abdul Wahab, “Model Pengembangan Pembelajaran Mufradat”, Fakultas Ilmu


Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, (2015)

Munawarah, Zulkifli, “Pembelajaran Keterampilan Menulis (Maharah al-Kitabah)


dalam Bahasa Arab” Loghat Arabi: Jurnal Bahasa Arab & Pendidikan Bahasa
Arab, Vol. 1, No. 2(Desember 2020)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia


(Jakarta: Balai Pustaka, 2015), hlm. 180.

Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan


Problematika Belajar dan Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 68.

Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2005),
hlm. 6.

Abdul Hamid dkk, Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Press, 2008), hlm. 2.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru AlGesido,
2005), hlm. 76. 11 M

Subri Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Prosfect, 2009), hlm. 88.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional),.

Anda mungkin juga menyukai