Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Metode Dan Teknik”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Thuruq Tadris Al-Lughoh Ar-
Rabiyah

Dosen Pengampu : Dr. Nanang Kosim, M.Ag.

Kelompok 1

Disusun oleh :

Lisda Khoerunnisa (1212030077)


Muhammad Dhiyau Syams El S (1212030088)
Muhamad Fikri Fauzan Najib (1212030089)
Nadhira Syifa Awliya (1212030107)

4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023/1444
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah robbil ‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan


kehadirat Allah SWT, atas segala nikmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Sholawat teriring salam selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, kerabat, serta
pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nanang Kosim,


M.Ag. selaku Dosen mata kuliah Thuruq Tadris Al-Lughoh Ar-Rabiyah yang
telah membimbing dan berkontribusi sehingga makalah ini dapat terselesaikan
di waktu yang tepat. Makalah yang berjudul “Pendekatan Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, Metode dan Teknik” ini berisi tentang pendekatan dalam
pembelajaran bahasa arab, metode dan teknik. Adapun tujuan penyusunan
makalah yakni untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Thuruq Tadris
Al-Lughoh Ar-Rabiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah pengetahuan, wawasan serta pemahaman kita mengenai
perencanaan pengalaman belajar.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


ataupun materi yang disampaikan, karena keterbatasan pengetahuan dan minim
pengalaman kami. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari pembaca yang budiman untuk ketepatan makalah ini.

Bandung, 09 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
BAB II ...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...............................................................................................................2
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab, Metode dan Teknik ......2
1. Definisi Pendekatan..........................................................................................2
2. Definisi Metode .................................................................................................2
3. Definisi Teknik .................................................................................................3
B. Jenis-jenis Pendekatan, Metode dan Teknik ......................................................3
1. Jenis-jenis pendekatan .....................................................................................3
2. Jenis-Jenis Metode ...........................................................................................4
3. Jenis-Jenis Teknik ............................................................................................6
C. Langkah – Langkah Tenik Pembelajaran Bahasa Arab ...................................9
D. Hubungan Antara Pendekatan, Metode, dan Teknik Dalam Konteks
Pembelajaran Bahasa Arab.......................................................................................14
BAB III ...........................................................................................................................15
PENUTUP ......................................................................................................................15
A. Kesimpulan .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia memerlukan ilmu untuk menjalani kehidupannya.
Ilmu tersebut didapatkan dengan cara belajar di sebuah Lembaga Pendidikan
seperti sekolah, madrasah ataupun di pesantren. Dalam proses pembelajaran di
Lembaga Pendidikan tentunya harus memerlukan metode dan Teknik yang
digunakan seorang pengajar.
Metode dan Teknik yang efektif dalam proses pembelajaran sangat penting
dilakukan seorang pengajar. Metode dan Teknik akan mempengaruhi dalam
penyampaian materi dari pengajar kepada peserta didik, karena akan
mempengaruhi pemahaman peserta didik. Metode dan Teknik yang digunakan di
setiap mata pelajaran akan berbeda-beda karena materi yang disampaikan
berbeda-beda. Contohnya metode dan Teknik dan pendekatan dalam pembelajaran
Bahasa Arab.
Dalam pembelajaran Bahasa Arab terdapat pendekatan, metode dan teknik
yang harus diketahui seorang pengajar Bahasa Arab. Seperti konsep pendekatan,
jenis-jenis pendekatan, jenis metode dan lain sebagainya. Semua materi ini perlu
diketahui oleh seorang pengajar agar dalam proses pembelajaran bisa
menyampaikan materi kepada peserta didik untuk membantu pemahamannya dan
membantu mencapai tujuan indikator yang sudah ditentukan.
Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan beberapa materi mengenai
pendekatan pembelajaran Bahasa Arab, metode dan tekniknya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab, Metode


dan Teknik
1. Definisi Pendekatan
Pendekatan yang dalam bahasa Arab diambil dari kata madkhal (jamak
madakhil) yang berarti tempat masuk (Louis al-Ma’luf, 1986).
Pendekatan secara istilah adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat
bahasa, dan belajar-mengajar bahasa (Ahmad Fuad Efendy, 2012). Pendekatan
pembelajaran adalah tingkat pendirian filosofis mengenai bahasa, belajar dan
mengajar bahasa Arab. Pendekatan seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat
bahasa dan belajar mengajar bahasa.
Menurut al-Naqob, pendekatan adalah sekumpulan asumsi tentang belajar
mengajar yang dalam bentuk pemikiran aksiomatis yang tidak perlu diperdebatkan.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa pendekatan merupakan pendirian filosofis
yang selanjutnya menjadi acuan dalam kegiatan belajar dan mengajar bahasa.

2. Definisi Metode
Istilah metode dalam bahasa Arab adalah thariqah (jamak thara’iq) yang berarti
rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan
yang ditentukan. Metode bersifat prosedural (Ahmad Fuad Efendy, 2012).
Metode bisa juga disebut sebagai rencana menyeluruh penyajian bahasa secara
sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Ada juga yang menjelaskan
bahwa Metode adalah cara atau langkah-langkah umum tentang penerapan teori-
teori yang ada pada pendekatan tertentu.
Metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program yang bersifat
menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah penyampaian materi
pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan dan tidak bertentangan
dengan pendekatan.

2
3. Definisi Teknik
Teknik, yang dalam bahasa Arab disebut uslub (jamaknya asalib), yang lebih
familiar dengan sebutan strategi dalam bahasa Indonesia merupakan kegiatan
spesifik yang diimplementasikan dalam kelas, Richards dan Rogers menjelaskan
bahwa “Teknik” adalah prosedur dan praktek yang sesungguhnya dalam kelas.
Teknik ini dalam pembelajaran bahasa bersifat implementasoinal, maksudnya
bersifat apa yang sesungguhnya terjadi di kelas (Radliyah Zainuddin, 2005).
Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentu di dalam kelas.
Dalam ungkapan lain, teknik adalah kegiatan spesifik yang diimplimentasikan di
dalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang telah dipilih. Dengan
demikian pendekatan bersifat aksiomatis, metode bersifat prosedural dan teknik
bersifat operasional-implementatif (Azhar Arsyad, 2010).

B. Jenis-jenis Pendekatan, Metode dan Teknik


1. Jenis-jenis pendekatan
Dalam proses pembelajaran agar materi mudah dimengarti oleh peserta didik,
harus menggunakan pendekatan yang tepat. Dalam pembelajaran bahasa Arab ada
beberapa pendekatan yang bisa digunakan diantaranya pendekatan kemanusiaan
(humanistic approach), pendekatan berbasis media (media based approach),
pendekatan mendengar-mengucapkan (aural oral approach), pendekatan analisis
dan nonanalisis (analitycal and unanalitycal approach) dan pendekatan komunikatif
(communicative approach) (Muhbib Abdul Wahab, 13 Mei 2004: 166).
a. Pendekatan Kemanusiaan (Humanistic Approach)
Menurut H.M. Abdul Hamid dkk, pendekatan humanistik adalah
pendekatan yang memberikan perhatian kepada pembelajar sebagai
manusia, tidak dianggap sebagai benda yang hanya merekam seperangkat
pengetahuan (M. Abdul Hamid dkk, 2008:2). Penyampaian materi tidak
dijadikan sebagai suatu yang menekan, membebani, melainkan bagaimana
penguasaan bahasa menjadi kebutuhan lainnya. Dengan pendekatan ini,
maka langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bercakap tentang diri dan perasaannya, kemudian

3
melakukan tukar pikiran secara seimbang, sekaligus memberi perhatian
yang lebih kepada siswa atau memanusiakan siswa.
b. Pendekatan Berbasis Media (Media Based Approach)
Pendekatan ini bertujuan melengkapi konteks yang menjelaskan makna
kata-kata, struktur, dan istilah-istilah kebudayaan baru melalui gambar,
peta, foto, contoh model yang hidup, kartu, dan segala sesuatu yang dapat
membantu menjelaskan makna kata yang asing pada peserta didik. Tujuan
dari penggunaan media ini sangat jelas, yakni agar penyajian materi lebih
hidup dan menarik peserta didik sehingga dapat menyampaikan contoh dan
informasi kebahasaan yang benar dan melatihnya berjalan secara efektif.
c. Pendekatan Mendengar-Mengucapkan (Aural Oral Approach)
Pembelajaran bahasa harus dimulai dengan mendengarkan bunyi-bunyi
bahasa yang berbentuk kata dan kalimat. Dalam bentuk klasikalnya
kemudian meminta peserta didik menirukannya untuk dihafal, sebelum
membaca dan menulis diajarkan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
Arab dengan pendekatan aural oral approach ini menuntut adanya kegiatan
pembelajaran bahasa yang dilakukan dengan teknik pengulangan atau
repetisi (Ahmad Fuad Efendi, 2005: 47).
d. Pendekatan Komunikatif (Communicative Apprroach)
Menurut Hymes, terdapat empat faktor yang menjadi pembangun dan
menjadi ciri penanda kompetensi komunikatif ini, yaitu kegramatikalan
(penguasaan tata bahasa secara baik), keberterimaan (saling dapat
dipahami dan memahami), ketepatan (konteks dengan situasi yang
berkembang), dan keterlaksanaan (praktik yang dilakukan secara terus-
menerus). Tujuan utama pembelajaran bahasa bukanlah penguasaan
tatabahasa, tetapi bagaimana supaya siswa memiliki kemampuan dan
keberanian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa secara baik dan
benar serta efektif dan wajar.
2. Jenis-Jenis Metode
Agar siswa dapat menguasai bahasa arab dengan baik, seorang guru perlu
menguasai bermacam-macam metode pengajaran bahasa arab. Kita mengenal

4
banyak sekali macam metode pengajaran, dari sekian banyak metode yang dipakai
atau ditetapkan dalam pengajaran, biasanya seorang guru dalam menetapkan
metode tersebut memperhatikan minat siswa agar dapat tercurah pada pelajaran.
Diantara metode pembelajaran bahasa Arab adalah:
a. Metode Qawaid (Tata Bahasa) dan Terjemahan
Metode ini ditujukan kepada peserta didik agar, (1) lebih mempu
membaca naskah berbahasa Arab atau karya sastra Arab, dan (2)
memiliki nilai displin dan perkembangan intelektual. Pembelajaran
dalam metode ini didominasi dengan kegiatan membaca dan menulis.
b. Metode Langsung (Mubasyarah)
Metode ini disebut metode langsung karena selama pelajaran guru
berlangsung menggunakan bahasa asing yang diajarkan, sedang bahasa
murid tidak digunakan
c. Metode Silent Way (Guru diam)
Dalam penggunaan metode silent way, guru lebih banyak diam, ia
menggunakan gerakan, gambar dan rancangan untuk memancing dan
membentuk reaksi didik berkembang bebas, mandiri dan bertanggung
jawab.
d. Community Language Learning (Belajar Bahasa Berkelompok)
Metode ini mempunyai tujuan yaitu penguasaan bahasa sasaran oleh
peserta didik yang mendekati penutur aslinya. Mereka belajar dalam
suatu komunitas atau berkelompok (teman belajar dan gurunya), melalui
interaksi dengan sesama anggota komunitas tersebut.
e. Total Physical Respon
Metode ‘respon psikomotorik total’ bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan lisan pada tahap awal pembelajaran. Jadi tujuan akhirnya
adalah keterampilan berbicara dasar. Pembelajaran dengan cara
menggabungkan kegiatan ber-bahasa dan gerakan merupakan ciri dasar
dalam pembelajaran bahasa Arab.

5
3. Jenis-Jenis Teknik
Teknik pengajaran merupakan operasionalisasi metode. Karena itu, teknik
pengajaran itu berupa rencana, aturan-aturan, langkah-langkah tersebut haruslah
terkait erat dengan bingkai umumnya yaitu metode. Dalam pembelajaran Bahasa
Arab, terdapat beberapa teknik yang mendukung proses pembelajaran, yaitu:
1. Teknik Pembelajaran Istima’
Teknik pembelajaran istima’ ini bukan berarti mendengarkan akan
tetapi melakukan kegiatan menyimak. Kegiatan mendengarkan dan
menyimak itu berbeda dan akan mempengaruhi hasil dari apa yang
didengar.
Menyimak yaitu suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya.
Dalam kegiatan menyimak ada faktor kesengajaan dalam mendengar
dan ada usaha memahami apa yang didengarnya atau apa yang
disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tidak ada proses
memahami apa yang didengar.
2. Teknik Pembelajaran Kalam
Maharah kalam merupakan salah satu bentuk kemampuan dalam
berbahasa. Dalam mempelajari bahasa khususnya bahasa arab tentunya
meningkatkan kemampuan berbahasa sangat penting dilakukan agar
siswa mampu mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya
menggunakan bahasa yang sedang dipelajari. Dalam maharah kalam
ini dilakukan secara dua arah, bukan hanya seorang guru atau pengajar
saja yang banyak bicara.
Terkadang seorang guru menganggap berhasil dalam kemampuan
maharah kalam ini jika siswa bisa menirukan apa yang dikatakan
seorang guru atau membaca teks yang dibuku atau dijelaskan guru.
Menurut Al – Naqah, kegiatan seperti ini belum sepenuhnya dikatakan
maharah kalam, kegiatan ini bisa dikatakan kegiatan latihan
pengucapan, karena kegiatan sesungguhnya dalam maharah kalam itu

6
mengekspresikan apa yang ada di benak siswa itu sendiri. Jadi yang
dimaksud maharah kalam atau kegiatan berbicara ini mengekspresikan
gagasannya secara komunikatif dengan dilakukan secara dialog
ataupun sendiri. (Yazid Hady, 2019)
3. Teknik Pembelajaran Qiro’ah
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tidak
mudah. Siswa yang unggul dalam keterampilan membaca mereka
unggul dalam pelajaran. Keterampilan membaca diperlukan kerja akal
dan pikiran guna memahami apa yang dibaca. Khususnya dalam
berbahasa arab bukan hanya sekedar membaca membunyikan huruf,
akan tetapi dalam bahasa arab siswa dilatih dalam membaca teks bahasa
arab yang baik dan benar secara kaidah. Terkadang perlu berhenti
sejenak dan mengulang beberapa kali untuk bisa memahami apa yang
dibaca. (Konferensi Bahasa Arab, 2020)
4. Teknik Pembelajaran Kitabah
Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi dalam
berbahasa. Keterampilan menulis juga merupakan sebuah bentuk
mengekspresikan sebuah gagasan pikiran dalam sebuah tulisan.
Menulis juga bisa dikatakan kegiatan berbahasa yang sangat kompleks,
karena kegiatan ini dilatih untuk mampu mengorganisasikan ide secara
runtut dan logis dengan kaidah penulisan yang berbeda-beda.
Dalam bahasa arab keterampilan menulis bisa dikatakan Maharotul
Kitabah. Menurut Syamsuddin Asyrofi ada dua aspek dalam
keterampilan menulis, yaitu kemahiran dalam membentuk huruf dan
menguasai ejaan dan kemahiran dalam menyampaikan perasaan dan
pikiran kedalam bentuk tulisan. Disamping kerumitan dalam
membentuk huruf, pengejaan kata dilatih juga kekreatifitasan siswa
untuk menyampaikan pikiran gagasan dan menyusun kalimat dalam
bentuk tulisan, pada tingkat pemula tidak menekankan dalam
pengetahuan bahasa akan tetapi menekankan berbahasa secara lisan
maupun tulisan (Zulkifli Munawarah, 2020).

7
5. Teknik Pembelajaran Mufrodat
Mufrodat merupakan bentuk jamak dari kata mufradah. Bisa
diartikan sebagai satuan unit bahasa yang tersusun secara horizontal
sesuai dengan kaidah nahwu tertentu yang berfungsi sebagai
pembentuk kalimat.
Mufradātsah sangatlah penting dalam bahasa Arab sebagai (a)
pembentuk struktur kalimat dan teks, (d) penjelas kedudukan kata
dalam kalimat, dan (e) penentu makna linguistik kontekstual dalam
sebuah wacana atau teks bahasa secara tepat. Penentu makna
kontekstual itu harus ditopang oleh pemahaman terhadap subsistem
bahasa Arab lainnya, seperti: sharaf(termasuk isytiqaq), nahwu, dan
nizhámdalali(sistem semantik) serta substansi pembicaraan dan teks itu
sendiri. (Muhbib Abdul Wahab, 2015)
6. Teknik pembelajaran Qawaid
Qawaid merupakan kata jamak dari qaaidah yang berarti aturan.
Jadibisa diartikan qawaid merupakan sekumpulan aturan atau kaidah
yang terdapat dalam berbahasa arab.
7. Al-Muhadtsah
Merupakan sebuah keterampilan dalam berbahaa arab dengan
menggunakan keterampilan berbicara, keterampilan mendengar dan
penguasaan mufrodat dengan cara berkomunikasi. Pembelajaran
muhadatsah ini banyak digunakan di pondok pesantren modern.
Bahkan dianggap efektif dalam pembelajaran bahasa arab oleh banya
kalangan. (Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, 1997) dalam teknik
muhadatsah ini dilakukan dengan berkomunikasi atau bercakap-cakap
dengan lawan bicara bisa dilakukan siswa dengan siswa yang lain
ataupun guru dengan siswa, sehingga perlu waktu untuk
mempersiapkannya, mempersiapkan kosa kata yang akan digunakan
sesuai tema dan dilatih secara berulang agar kosa kata yang akan
digunakan benar-benar melekat.

8
Yang terpenting adalah, siswa mampu menambahkan
perbendaharaan mufradat.
Teknik pembelajaran Al-Muhadatsah adalah:
a) Percakapan dengan Bahasa Arab, dengan tujuan melatih lidah
siswa agar terbiasa berbicara dengan Bahasa Arab.
b) Siswa terampil dalam Bahasa Arab mengenai kejadian apa saja
dalam masyarkat dan dunia internasional.
c) Siswa mampu menerjemahkan percakapan.

C. Langkah – Langkah Tenik Pembelajaran Bahasa Arab

1. Teknik Pembelajaran Istima’


Langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan guru dalam proses
pembelajaran istima’sebagai berikut (Abd. Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul
Ni’mah, 2012):
a) Persiapan, guru membuka pelajaran dengan menjelaskan pentingnya
maharah istima’ dan karakteristik materi yang akan disampaikan kepada
siswa, serta membatasi tujuan yang hendak dicapai.
b) Menyampaikan materi dengan metode yang sesuai dengan tujuan,
seperti membacakan teksdengan pelan-pelan atau memutarkan kaset untuk
didengar siswa.
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi
pelajaran yang telah didengar. Jika ada kata-kata sulit atau istilah-
istilah yang belum jelas maka guru menjelaskannya. Jika teks
berbentuk percakapan antara beberapa orang maka guru menulis nama-
nama mereka di papan tulis sehingga siswa bisa melihat ketika
membutuhkannya.
d) Siswa mendiskusikan materi yang telah didengarkan dan diakhiri dengan
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang
dimaksud.

9
e) Siswa diperintahkan untuk membuat ringkasan atau menjawab soal dari
materi yang telah didengarkan dan menyampaikannya baik secara
lisan atau tulisan di depan kelas.
f) Mengevaluasi pemahaman siswa dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga
bisa dipakai untuk mengukur tingkat kemajuan siswa.

2. Teknik Pembelajaran Kalam


Ada beberapa langkah yang bisa digunakan oleh seorang guru ketika
mengajarkan keterampilan berbicara antara lain (Abd. Wahab Rosyidi dan
Mamlu’atul Ni’mah, 2012):
a. Untuk pembelajar pemula (mubtadi’)
1) Guru mulai melatih bicara dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab oleh siswa.
2) Pada saat yang bersamaan siswa diminta untuk belajar
mengucapkan kata, menyusunkalimat dan mengungkapkan pikiran.
3) Guru menyuruh siswa menjawab latihan-latihan syafawiyah, menghafal
percakapan atau menjawab pertanyaan yang berhubungan denngan
isi teks yang telah siswa baca.
b. Bagi pembelajar lanjut (mutawassith)
1) Belajar berbicara dengan bermain peran
2) Berdiskusi tentang tema tersebut
3) Bercerita tentang peristiwa yang dialami oleh sisw
4) Bercerita tentang informasi yang telah didengar dari televisi, radio atau
lainnya.
c. Bagi pembelajar tingkat lanjut (mutaqaddim)
1) Guru memilihkan tema untuk berlatih kalam
2) Tema yang dipilih hendaknya menarik berhubungan dengan
kehidupan siswa.
3) Tema harus jelas dan terbatas.

10
4) Siswa dipersilahkan untuk memilih satu tema atau lebih sampai
akhirnya siswa bebas memilih tema yang dibicarakan tentang apa yang
mereka ketahui. (Syaiful Mustofa, 2011)

3. Teknik Pembelajaran Qiro’ah


Ada beberapa langkah yang bisa digunakan oleh seorang guru ketika
mengajarkan keterampilan dalam pembelajaran qira’ah (Abd. Wahab Rosyidi dan
Mamlu’atul Ni’mah, 2012):
1) Guru memulai pelajaran dengan memberi contoh qira’ah
jahriyahdengan benar. guru dimungkinkan membacakan teks dan
diikuti oleh siswa dengan melihat teksnya. Siswa menirukan bacaan
guru.
2) Sebaiknya teks yang disediakan pendek serta mudah dipahami
siswa, sehingga fokus hanya untuk mengucapkan dan tidak pindah
untuk berpikir tentang makna.
3) Tersedianya waktu yang cukup untuk melatih siswa mendengarkan
teks, setelah selesai kemudian mereka diminta untuk membaca teks
dengan keras.
4) Melatih siswa membaca dengan carabersama-sama dan juga
individu. Saat siswa membaca secara individu guru harus aktif
untuk mendorong siswanya membaca dengan cepat tidak membaca
kata perkata atau sering berhenti dalam setiap baris.
5) Hendaknya guru selalu mencatat kesalahan-kesalahan yang terjadi
baik berkaitan dengan bunyi atau pengucapan.
4. Teknik Pembelajaran Mufrodat
Teknik pembelajaran kosakata (Mufradāt) atau pengalaman siswa
dalam mengenal dan memperoleh makna kata, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan pertama yaitu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata
yang diucapkan pengajar atau media lain, baik berdiri sendiri
maupun di dalam kalimat.

11
2) Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, pengajar memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya.
3) Mendapatkan makna kata. Pada tahap ini hendaknya pengajar
menghindari terjemahan dalam memberikan artikata kepada siswa,
karena bila hal itu dilakukan maka tidak akan terjadi komunikasi
langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari, sementara makna
kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa.
4) Membaca kata. Setelah melalui tahapmendengar, mengucapkan,
dan memahami makna kata-kata (kosakata) baru, pengajar
menulisnya dipapan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan
membaca kata tersebut dengan suara keras.
5) Menulis kata. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu
bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru
dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat
karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.
6) Membuat kalimat. Menggunakan kata-kata baru itu dalam
kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun tulisan.

5. Teknik pembelajaran Qawaid


Adapun langkah-langkah pembelajaran tarākib (nahwu dan sharf) atau
qawāid secara umum adalah (Syaiful Mustofa, 2011):
1) Dimulai dengan identifikasi problem yang ada, kemudian
mengadakan pretestlebih dahulu, hal ini sangat baik untuk
mengetahui kemampuan membaca atau kemampuan menulis,
mengukur sejauh mana kemampuan siswa.
2) Membantu siswa untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini
sebaiknya guru memperhatikan sisi ungkapannya yakni hubungan
antara maknadan uslubnya, kemudian setelah itu diberikan
pemahaman dan istilahnya baik dengan cara analisis atau
menyebutkan kaidahnya.

12
3) Memperbanyak latihan, pada langkah ini seorang guru harus
memperhatikan latihan-latihan pekerjaan yang dikerjakan siswa.
4) Solusi individu, dalam hal ini mencakup problem-problem individu
siswa, guru dapat memberikan tugas taraki yang bervariasi kepada
siswa, maka dari sini dapat diketahui mana kesalahan yang lebih
dominan pada siswa. Dari sini pula dapat dibuat bahan rujukan
untuk memperbaikinya.
5) Demonstrasi, kegiatan demonstrasi ini dapat dilaksanakan setelah
siswa mampu memahami tarākibdengan baik. Demonstrasi dapat
dilaksanakan dengan permainan ataupun dengan latihan-latihan
yang mendalam.

6. Al-Muhadatsah
Dalam penerapan pembelajaran Muḥādaṡahada langkah-langkah yang
perlu diketahuiatau digunakan oleh guru. Adapun langkah-langkah pembelajaran
Muḥādaṡahseperti yang diungkapkan oleh Mahmud Yunus adalah sebagai
berikut:
1) Guru memilih materi pelajaran yang sesuai dengan otak siswa dan
umurnya dan menarik hati mereka.
2) Guru memilih kata-kata yang sesuai dengan pengetahuan siswa
serta menandai kata-kata yang sulit dan menuliskannya di papan
tulis.
3) Guru menyiapkan alat-alat peraga yang menolong lancarnya
pelajaran, serta pandai menggunakannya menurut mestinya.
4) Bagi murid-murid yang baru belajar, guruharusmenyertakan
perkataan dengan perbuatan (isyarat), agar dapat melukiskan arti
yang di maksud, kemudian siswa disuruh mencontohkannya.
5) Apabila siswa telah pandai berbicara dalam bahasa Arab dengan
kalimat-kalimat yang pendek, hendaknya guru memperhatikan
macam-macam perbuatan atau isyarat (gambar), lalu mereka
disuruh menerangkannya dengan kalimat yang sempurna.

13
6) Pada akhir pelajaran guru harus mengadakan soal tanya jawab
dengan siswa, sebagai ulangan pelajaran Muḥādaṡahitu, semua
jawaban harus dalam kalimat yang sempurna.
7) Apabila siswa telah agak maju dalam pelajaran Muḥādaṡah,
hendaklah guru menyiapkan alat-alat peraga (benda, contoh-contoh,
atau gambar-gambar) dan memperlihatkannya kepada mereka, dan
bersoal jawab dengan mereka berkenaan dengan nama benda dan
tempatnya, sifat-sifatnya, gunanya dan sebagainya. Sehingga lancar
lidah mereka bercakap-cakap tentang keadaan benda itu.
8) Suruhlah siswa mengeluarkan buku tulis dan menyalin kata-kata
baruatau istilah-istilah yang tertulis di papan tulis.

D. Hubungan Antara Pendekatan, Metode, dan Teknik Dalam


Konteks Pembelajaran Bahasa Arab
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya metode
pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan
demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan yang dalam bahasa Arab diambil dari kata madkhal (jamak
madakhil) yang berarti tempat masuk (Louis al-Ma’luf, 1986).
Pendekatan secara istilah adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat
bahasa, dan belajar-mengajar bahasa (Ahmad Fuad Efendy, 2012). Pendekatan
pembelajaran adalah tingkat pendirian filosofis mengenai bahasa, belajar dan
mengajar bahasa Arab sehingga, dapat dikatakan bahwa pendekatan merupakan
pendirian filosofis yang selanjutnya menjadi acuan dalam kegiatan belajar dan
mengajar bahasa.
Metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program yang bersifat
menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah penyampaian materi
pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan dan tidak bertentangan
dengan pendekatan.
Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentu di dalam kelas.
Dalam ungkapan lain, teknik adalah kegiatan spesifik yang diimplimentasikan di
dalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang telah dipilih. Dengan
demikian pendekatan bersifat aksiomatis, metode bersifat prosedural dan teknik
bersifat operasional-implementatif.
Beberapa teknik dalam pembelajaran bahasa arab diantaranya, Teknik
Pembelajaran Istima’, Teknik Pembelajaran Kalam, Teknik Pembelajaran Qiro’ah,
Teknik Pembelajaran Kitabah, Teknik Pembelajaran Mufrodat, Teknik
pembelajaran Qawaid, Al-Muhadtsah
Beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab yaitu, Pendekatan
Kemanusiaan (Humanistic Approach), Pendekatan Berbasis Media (Media Based
Approach), Pendekatan Mendengar-Mengucapkan (Aural Oral Approach),
Pendekatan Komunikatif (Communicative Apprroach)

15
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar


Pembelajaran Bahasa Aarab (Malang: UIN-Maliki Press, 2012)
Abdurochman. (2021). Manajemen Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab. Al
FATIH.
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasakan Al-
qur’an (Jakarta: Rineka Cipta, 1990)
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Humaniora,
2004).
Muhbib abdul Wahab, “Model Pengembangan Pembelajaran Mufradat”, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, (2015)
Munawarah, Zulkiflih,“Pembelajaran Keterampilan Menulis (Maharah al-Kitabah)
dalam Bahasa Arab” Loghat Arabi: Jurnal Bahasa Arab & Pendidikan Bahasa
Arab, Vol. 1, No. 2(Desember 2020)
Nur, Jabar. (2013). Pendekatan, Landasan dan Model Pembelajaran Bahasa
Arab. Al-MUNZIR, 6(2)
Sam, Zulfiah. (2016). Metode Pembelajaran Bahasa Arab. NUKHBATUL'ULUM:
Jurnal Bidang Kajian Islam, 2(1)
Syaiful Mustofa, Strategi PembelajaranBahasa Arab Inovatif (Malang: UIN-
Maliki Press, 2011),
Rokhmarullah, Nur. (2017). Teknik Pembelajaran Maharah Bahasa Arab. Jurnal
Yudha, 8(2)
Yazid Hady, “Pembelajaran Mahārat al-Kalām Menurut Rusdy Ahmad Thu’aimah
dan Mahmud Kamil al-Nâqah” al Mahāra Jurnal Pendidikan Bahasa Arab,
Vol. 5, No. 1 (Juni 2019)

16

Anda mungkin juga menyukai