WASATHANPEKANBARU
BAB I
PENDAHULUAN
cenderung menjadi momok dan tidak disukai oleh banyak siswa. Kenyataan
seperti ini membawa kesan bahwa bahasa arab merupakan bahasa yang sulit untuk
bahasa arab tidak sesulit yang dibayangkan khususnya bagi orang Indonesia yang
hanya dipelajari sebagai bahasa agama, tetapi bahasa arab di pelajaari untuk
memahami atau menafsirkan ayat al-Qur’an dan hadis serta teks-teks bahasa arab
islam yang ditulis dalam bahasa Arab; c) Untuk dapat berbicara dan mengarang
dalam bahasa arab; d) Untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain
1
file:///D:/tugas%20akhir/12.%2520BAB%2520I.pdf, h. 1
professional.2 Dengan demikian jelas bahwa umat muslim sangat memerlukan
agama yang diajarkan mulai dari kelas satu Ibtidaiyah sampai dengan tingkat
bahasa arab menjadi mata pelajaran wajib.3 Namun permasalahan kini terdapat
pada siswa yang mengeluh merasa kesulitan untuk memahami materi yang
diajarkan karena tidak terbiasa berhadapan dengan teks-teks berbahasa arab. Atas
dasar inilah penulis tertarik untuk mengangkat judul hubungan kosa kata dengan
memahami teks, tidak lain agar mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi
mempelajari materi bahasa Arab ataupun memahami teks bacaan berbahasa arab
system bahasa Arab yang meliputi pengetahuan mengenai kosakata dan tata
Dalam pengajaran bahasa terdapat empat tujuan yang akan dicapai dalam
pengajaran bahasa adalah agar siswa dapat menggunakan bahasa tersebut baik
lisan maupun tulisan dengan tepat, fasih, dan bebas untuk berkomunikasi dengan
2
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo), h.
9
3
Azhar Arsyad, Bahasa dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2003), h. 156
4
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Kosa Kata, (Bandung : Angkasa,1986), h. 2
orang yang menggunakan bahasa tersebut.5Diantara empat keterampilan tersebut,
menambahkan bahwa membaca secara garis besar di bagi menjadi dua, yaitu:
1. al-Qiro’ah al-mukasyafah
dalam memahami teks yang dibaca secara mendetail. selain itu, juga untuk
huruf dan kata-kata dengan baik, cepat dan dapat memahami arti kata, kalimat
dengan baik.
2. al-qiroah al-muwassaah
5
Muljayat Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing sebuah Tinjauan dari Segi Metodologis,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 56
6
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, (UIN MALIKI: 2010), h.64
7
Ulin Nuha, Metodologi Super Aktif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta : Diva
Press, 2012), h. 116-118
merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar
atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
Jadi, pembaca tidak hanya sekedar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi
juga mampu menelaah isi bacaan serta memberikan penilaian dengan cara
sangat penting dimiliki siswa karena keterampilan tersebut masih akan terus
penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara lansung di dalamnya ada
pesan yang hendak disampaikan oleh penulis baik melalui kata-kata atau tulisan.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan
akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara
tiga unsur yang harus diperhatikan dalam latihan membaca pemahaman, yaitu
kata, kalimat, dan paragraph.Ketiga unsur tersebut tentu berperan penting dalam
Dengan demikian penguasaan kosa kata merupakan hal yang utama untuk
dipelajari sebagai syarat bagi mereka yang mahir dalam berbahasa untuk dapat
8
Henry Guntur tarigan, op cit, h. 58
9
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011), h. 143
10
Muspika Hendry, , ( SUSKA PRESS, Pekanbaru :2013 ) h.108
mengungkapkan maksud hatinya, perasaan, dan pikiran tanpa kata-kata yang
disusun menjadi kalimat, maka apapun keinginan yang ingin disampaikan tidak
akan tercapai.11
seseorang jelas tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya,
semakin banyak mufrodat yang dimiliki maka semakin besar juga kemungkinan
utama dan yang meminta perhatian paling banyak untuk mempelajarinya, tidak
terkecuali pula dalam bahasa arab yakni perihal kata memang paling banyak
dibicarakan.13
harusdimiliki dalam memahami bahasa Arab adalah menguasai ilmu bahasa dan
Tanpa mempunyai kosa kata yang memadai maka sangat sulit bagi seseorang
kata dapat dibedakan ke dalam penguasaan yang bersifat reseptif dan produktif,
11
Ibid, 1987, h.7
12
Henry Guntur Tarigan,opcit, h. 3
13
Imam Banawi, Tata Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1987), h.50
14
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo),
h. 9
yaitu kegiatan kemampuan untuk memahami dan mempergunakan kosa kata.Pada
penulis semakin menyadari bahwa kedudukan kosa kata mempunyai peranan yang
bahasa asing khususnya bagi orang Indonesia tidak lepas dari adanya berbagai
problem bahasa arab yang dialami oleh siswa Indonesia karena terdapat
3. Perbendaharaankata ( mufrodat )
15
Nurgiyantoro, 2014, h. 338
16
Muspika Hendry, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( SUSKA PRESS,
Pekanbaru :2013 ) h.108
Demikian fakta yang dialami oleh Mts. khoiru ummah Pekanbaru
adalah kosa kata. Perbedaan mufrodat bahasa arab yang dipelajari oleh siswa ini
tentang rendahnya kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa arab, trus
B. Identifikasi Masalah
17
Djuwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas,
1984), h.334
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memahamiteks bahasa
Wasathan Pekanbaru?
Wasathan Pekanbaru?
C. Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka penulis
bahasa arab.”
D. Rumusan Masalah
Wasathan pekanbaru?
Wasathan pekanbaru?
E. Tujuan Penelitian
Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa MA.
Pekanbaru.
F. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
pemahaman
3. Bagi sekolah
ilmiah bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam pengjaran bahasa
arab.
G. Penjelasan Istilah
kumpulan kosa kata yang dikuasai oleh seseorang tentu akan digunakannya
dalam kegiatan berbahasa, baik itu dalam bentuk menulisa, membaca dan
lainnya.
2. Membaca pemahaman
eksplorasi visual.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis
1. Penguasaan Kosakata
suatu bahasa tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap yang terlihat jelas pada
beda, maka dari itu hendaknya guru selalu memahami tingkatan penguasaan
Mufrodat merupakan salah satu unsur bahasa yang wajib dikuasai oleh
dengan bahasa tersebut.19 Karena setiap keterampilan bahasa tidak lepas dari
Kata memiliki peran yang sangat penting untuk dipelajari dalam berbagai
macam bahasa, tidak terkecuali dalam bahasa arab. Faktanya manusia melakukan
segala aktivitas dan berbagai kegiatan sehari-hari tidak akan terlepas dari suatu
kata, baik kata itu tersampaikan dengan tulisan, isyarat ataupun suara.
18
W.J.S Purwadaminti, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, PPPB, 1976 ), h.528
19
A. Akrom Malibari, Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1987), h. 3
20
Nurgiyantoro, 2014, h. 338
Zulhannan berpendapat bahwa kosakata adalah kumpulan kosa kata yang
digunakan oleh seseorang baik lisan maupun tulisan yang sudah memiliki
secara tersusun.21
tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki. Artinya semakin
banyak kosa kata yang dikuasai, semakin besar pula kemungkinan kita terampil
berbahasa.22 Dengan demikian penguasaan kosa kata merupakan hal yang utama
untuk dipelajari sebagai syarat bagi mereka yang mahir dalam berbahasa untuk
yang disusun menjadi kalimat, maka apapun keinginan yang ingin disampaikan
ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi jika didengar atau dibaca.
Yang dimaksud reaksi bahasa disini adalah mengenal bentuk bahasa itu dengan
sesuai dengan amanat kata itu.23 Dengan artian bahwa seseorang yang yang
memiliki penguasaan kosa kata yang cukup akan mudah mendapatkan suatu
Menurut pendapat lain, seseorang dikatakan telah belajar kosa kata adalah
bahwa ia telah belajar tentang makna sekumpulan kata-kata dalam bahasa arab.
21
Zulhannan, teknik Pembelajaran Bahasa Interaktif, (Jakarta : Proyek Pengembangan
Sistem Pendidikan Agama ) 1975), h. 118-119
22
H.G.Tarigan, op cit, 2015, h. 2
23
Keraf dalam file:///D:/tugas%20akhir/proposal/referensi/1401412209.pdf, 2007, h. 80
Berarti, ia telah mampu memiliki kompetensi kebahasaan pada tingkat
dengan baik.24
untuk dapat menerima dan menyampaikan informasi yang lebih luas dan
kata yang telah diketahui perlu dihafal dengan semaksimal mungkin, karena hal
tersebut dapat memicu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik.26
tes.menurut Abdul hamid tes mufrodat adalah jenis tes yang berkaitan dengan
menggunakannya pada konteks atau tempat yang tepat dalam suatu wacana
bahasa arab.27
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kata dan
morfem.Kata adalah unit terkecil dari suatu bahasa dan bersifat independent,
sedangkan morfem adalah unit terkecil darisuatu bahasa yang mempunyai makna.
24
Pangadilan Rambe, Pembelajaran Tingkat Dasar, (Pekanbaru : ADEFA GRAFIK,
2015), h.94
25
Nurgiyantoro, opcit, 2014, h. 282
26
Pangadilan Rambe, opcit, h. 95
27
Abdul Hamid,Mengukur kemampuan Bahasa Arab, ( Malang : Maliki Press,2010), h.
33
pengertian tersebut maka satu kata bisa berisi satu morfem atau lebih, contohnya;
معلمdan kata المعلونterdiri dari tiga morfem,yaitu ال+ معلم+ ونsetiap dari morfem
kata tersebut memiliki makna tersendiri, ada yang independent ( morfem ) معلمda
nada pula yang tergantung kepada morfem lainnya ( yaitu morfem ونdan )ال.28
Pendapat Muhbib Abdul Wahab dalam buku H.M. Abdul Hamid, secara
umum, tujuan utama pembelajaran mufradat bahasa Arab adalah sebagai berikut:
a) Memperkenalkan kosa kata baru kepada siswa, baik melalui bahan bacaan
b) Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosa kata itu dengan baik dan benar
c) Memahami makna kosa kata, baik secara denotatif atau leksikal (berdiri
benar.29
2. Membaca pemahaman
seseorang untuk mengenali dan memahami isi suatu wacana tertulis dengan
melafalkan atau hanya dengan mencernanya dalam hati. Menurut pendapat Acep
28
Pangadilan Rambe, ibid, h. 94
29
Abdul Hamin, Mengukur Kemampuan bahasa Arab, ( Malang : Maliki Press, 2010 ), h.
26-27
membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks
yang ditulisnya, maka secara langsung terdapat hubungan kognitif antara bahasa
30
lisan dengan bahasa tulis didalamnya. Tarigan menambahkan membaca adalah
melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis atau didengar, melisankannya
dalam hati, serta melafaskannya. menurut Acep, membaca mencakup empat hal
abjadarab mempunyai system yang berbeda dengan abjad latin. abjad arab
ada tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam memahami
makna bacaan, diantaranya: unsur kata, kalimat dan paragraph. ketiga unsur
dari kata itulah akan terbentuk kalimat, kemudian paragraph. kata demi kata yang
30
Acep Hermawan, opcit, h. 143
31
H.G. Tarigan, op cit, h. 7
32
Acep Hermawan,op cit, h. 144
33
file:///D:/tugas%20akhir/BAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520DAFTAR%2520P
USTAKA(1).pdf, h.18
dibaca dan dipahami dengan cepat, dengan demikian akan membantu pemahaman
karena itu untuk melihat dua aspek kemahiran tersebut, ada beberapa jenis
a) Membaca keras
bunyi bahasa arab baik makhraj maupun yang lain, 2) irama yang tepat dan
c) Membaca cepat
Membaca ini bertujuan untuk menggalakkan siswa agar berani membaca lebih
memahamirincian-rincian isi.
d) Membaca rekreatif
Tujuan membaca ini adalah melatih siswa membaca cepat dan menikmati
yang dibaca, juga untuk membina minat dan kecintaan siswa dalam membaca.
e) Membaca analitis
34
Acep Hermawan, Opcit, h. 150
Membaca ini bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan
Secara garis besar membaca terbagi ke dalam dua bagian, yaitu membaca
nyaring dan membaca dalam hati.yaitu membaca nyaring dan membaca diam.
memfokuskan pada jenis membaca diam, karena tujuan dari penelitian adalah
berkonsentrasi kepada bacaannya .secara fisik membaca dalam hati itu harus
menghindari :
menambahkan bahwa membaca secara garis besar di bagi menjadi dua, yaitu:
35
Fathul Mujib dan Nailurr Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pebelajaran
Bahasa Arab, (Jogjakarta : DIVA Press, 2013),h. 63-64
36
file:///D:/tugas%20akhir/BAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520DAFTAR%2520P
USTAKA(1).pdf, h.20
37
Abdul Hamid, Op cit, h.64
a. al-Qiro’ah al-mukasyafah
siswa dalam memahami teks yang dibaca secara mendetail. selain itu, juga untuk
huruf dan kata-kata dengan baik, cepat dan dapat memahami arti kata, kalimat
dengan baik.
b. al-qiroah al-muwassaah
panjang.siswa menelaah teks atau bacaan tersebut diluar kelas berdasarkan saran
dalam suatu teks. Proses membaca dipandang sebagai usaha menyerap informasi
sebagai proses mengolah bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan dengan
penilaian terhadap keadaan dan bacaan itu. Berdasarkan proses yang dilakukan
38
Ulin Nuha, Op cit, h. 116-118
jenjang ketiga,yaitu membaca lintas baris yang melibatkan kemampuan apliksai
dan evaluasi.39
mempengaruhinya, diantaranya:
dalam membaca. sebaliknya, lingkung yang gaduh dan kondisi udara yang
bacaan.
c. Bacaan yang cocok dan diminat oleh pembaca akan mudah dicerna dan mudah
dipahami
pengajaran bahasa arab. Tes mendengar berkaitan erat dengan bahasa verbal atau
39
file:///D:/tugas%20akhir/13.%20BAB%20II_2.pdf, h. 45
40
Aziz, FAkhrurozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran BAhasa Arab, (Jakarta :
http://www.pendis.kemenag.go.id, 2012), h. 309-311
41
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, ( Malang:Maliki Press, 2010), h.
63
3. Hubungan penguasaan kosa kata dan kemampuan memahami
dasar. Kemahiran dasar itu adalah menguasai ilmu bahasa dan kemahiran
artinya.42 Dengan artian untuk dapat memahami ilmu bahasa arab ada kemahiran
penguasaan yang berbeda-beda, maka dari itu hendaknya guru selalu memahami
mufrodat.
ejaan, 12)semantic, 13) majas, 14) sastra, 15) pengembangan kosa kata, 16)
menguasai pengucapan dan maknanya serta mengetahui jenis dan fungsi dalam
kalimat.
42
M. Khalilullah, loc cit
B. Kerangka Operasional
yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan teori yang ada pada konsep
kosakata terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa arab, maka
2) definisi, atau konsep yang telah terdapat dalam teks bacaan ; sedangkan, untuk
mengukur aspek pemahaman terhadap teks bacaan yang telah di baca adalah
mereka harus mampu memahami bacaan, mencari hubungan antar hal, sebab-
43
Djiwandono, 2008, h. 127
konsep atau masalah yang terdapat dalam teks bacaan merupakan indicator untuk
mengukur aspek sintesis, dan aspek evaluasi diukur melalui kemampuan pembaca
C. Hipotesis
berikut :
Pekanbari
wasathan Pekanbaru
D. Penelitian Relevan
melakukan penelitian yang lebih awal terhadap pustaka yang ada, berupa karya-
karya yang mempunyai relevansi terhadap topic yang akan diteliti. sejauh
pengamatan penulis memang sudah ada bahkan banyak yang meneliti dan
keterampilan, dan lain sebagaiya, saya kira sudah banyak yang menelitinya.
namun sampai saat ini penulis belum menemukan khususnya di UIN Suska Riau
yang meneliti tentang hubungan penguasaan kosakata terhadap kemampuan siswa
Bahan acuan dan pembanding penelitian ini membahas tentang kosa kata
adalah penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nurjannah yang berjudul
siswa Kelas VII Di MTsN Ngemplak Sleman Tahun 2008.hasil penelitian ini
keterampilan membaca bahasa arab. hal ini dapat dilihat dengan adanya korelasi
keterampilan membaca bahasa arab ). hal ini terbuktu dengan diperolehnya nilai
rxy sebesar = 0,840275473 dimana rxy lebih besar dari pada r tabelpada taraf
terbukti dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,719 yang berarti terdapat
Dan berdasarkan uji t diperoleh nilai t sebesar 9,717 dan signifikansi 0,000 serta
nilai t tabel sebesar 1,987. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai signifikansi <
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan diterima
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah ujian proposal dan medapatkan surat izin
a. Populasi
b. Sampel
Karena populasi kurang hanya 40 d2an siswa kurang dari 100 untuk itu
sampling jenuh.menurut Amri Darwis apabila populasi relative kecil maka semua
a. Tes
44
Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, ( Pengembangan Ilmu Paradigma
Islami), (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2014), h.
diwajibkan atas siswa.45dengan teknik tes ini penulis mengajukan pertanyaan
b. Observasi
c. Dokumentasi
N XY X Y
rxy
N X 2
X N .Y 2 Y
2 2
Keterangan:
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
45
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, ( Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,2012), h. 226
46
Nana Syaaodih Sukamdinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 220
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikan yang berfungsi apabila peneliti
keterangan :
t hitung = nilai t
n = Jumlah responden
sebagai berikut :
Aziz, FAkhrurozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran BAhasa Arab, 2012, Jakarta
:http://www.pendis.kemenag.go.id,