Anda di halaman 1dari 30

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

DALAM MEMAHAMI TEKS BAHASA ARAB DI MA. UMMATAN

WASATHANPEKANBARU
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran bahasa arab di Indonesia sampai saat ini belum mampu

menunjukkan keberhasilan yang dibanggakan, bahkan materi bahasa arab

cenderung menjadi momok dan tidak disukai oleh banyak siswa. Kenyataan

seperti ini membawa kesan bahwa bahasa arab merupakan bahasa yang sulit untuk

dipelajari dibandingkan dengan bahasa asing lainnya, meskipun pada dasarnya

bahasa arab tidak sesulit yang dibayangkan khususnya bagi orang Indonesia yang

mayoritasnya beragama islam.

Hakikatnya umat islam membutuhkan pemahaman bahasa arab. Di

Indonesia khususnya yang mayoritas berpenduduk muslim, bahasa arab bukan

hanya dipelajari sebagai bahasa agama, tetapi bahasa arab di pelajaari untuk

memahami atau menafsirkan ayat al-Qur’an dan hadis serta teks-teks bahasa arab

atau literature yang berbahasa arab.1

Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa arab

adalah : a) untukdapat memahami al-Qur’an dan Hadist sebagaisumber

ukumajaran Islam; b) Untuk dapat memahami buku-buku agama dan kebudayaan

islam yang ditulis dalam bahasa Arab; c) Untuk dapat berbicara dan mengarang

dalam bahasa arab; d) Untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain

(supplementary); e) Untuk membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar

1
file:///D:/tugas%20akhir/12.%2520BAB%2520I.pdf, h. 1
professional.2 Dengan demikian jelas bahwa umat muslim sangat memerlukan

pemahaman ilmu bahasa arab.

Azhar Arsyad mengemukakan bahwa bahasa arab diakui sebagai bahasa

agama yang diajarkan mulai dari kelas satu Ibtidaiyah sampai dengan tingkat

tertentu di lembaga-lembaga pendidikan tinggi agama Islam dan secara kurikuler

bahasa arab menjadi mata pelajaran wajib.3 Namun permasalahan kini terdapat

pada siswa yang mengeluh merasa kesulitan untuk memahami materi yang

diajarkan karena tidak terbiasa berhadapan dengan teks-teks berbahasa arab. Atas

dasar inilah penulis tertarik untuk mengangkat judul hubungan kosa kata dengan

memahami teks, tidak lain agar mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi

kesulitan memahami teks.

Dengan demikian untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

mempelajari materi bahasa Arab ataupun memahami teks bacaan berbahasa arab

ini, maka dibutuhkan adanya beberapa penunjang lainnya, seperti penguasaan

system bahasa Arab yang meliputi pengetahuan mengenai kosakata dan tata

bahasa Arab sehingga teks itu dapat dipahami.

Dalam pengajaran bahasa terdapat empat tujuan yang akan dicapai dalam

taraf keterampilan yaitu : keterampilan mendengar, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca,dan keterampilan menulis.4Dengan demikian tujuan

pengajaran bahasa adalah agar siswa dapat menggunakan bahasa tersebut baik

lisan maupun tulisan dengan tepat, fasih, dan bebas untuk berkomunikasi dengan

2
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo), h.
9
3
Azhar Arsyad, Bahasa dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2003), h. 156
4
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Kosa Kata, (Bandung : Angkasa,1986), h. 2
orang yang menggunakan bahasa tersebut.5Diantara empat keterampilan tersebut,

keterampilan membaca merupakan keterampilan yang digunakan pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui tulisan.

Dalam keterampilan membaca terdapat dua jenis dalam kemampuan

memahami teks bacaan berbahasa arab yaitu: al-qiro’ah al-shamitah (membaca

dalam hati), dan untuk mengukur kemampuan kebenaran dalam membaca

disebutal-qiro’ah al-jahriyah (membaca dengan suara keras).6Ulin nuha

menambahkan bahwa membaca secara garis besar di bagi menjadi dua, yaitu:

1. al-Qiro’ah al-mukasyafah

Membaca jenis ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa

dalam memahami teks yang dibaca secara mendetail. selain itu, juga untuk

mengembangkan kemampuan membaca secara jelas, mampu mengungkapkan

huruf dan kata-kata dengan baik, cepat dan dapat memahami arti kata, kalimat

dengan baik.

2. al-qiroah al-muwassaah

Sedangkan membaca jenis ini digunakan untuk membaca teks yang

panjang.siswa menelaah teks atau bacaan tersebut diluar kelas berdasarkan

saran dari gurunya.kemudian, mereka mendiskusikan pokok-pokok pikiran tes

di dalam kelas untuk memperdalam pemahaman.7

Keterampilan membaca terdiri atas beberapa jenis.Salah satu di antaranya

yaitu keterampilan membaca pemahaman.Menurut Tarigan membaca pemahaman

5
Muljayat Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing sebuah Tinjauan dari Segi Metodologis,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 56
6
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, (UIN MALIKI: 2010), h.64
7
Ulin Nuha, Metodologi Super Aktif Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta : Diva
Press, 2012), h. 116-118
merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar

atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.

Jadi, pembaca tidak hanya sekedar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi

juga mampu menelaah isi bacaan serta memberikan penilaian dengan cara

mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga

tercipta pemahaman yang lebih mendalam. Kemampuan membaca pemahaman ini

sangat penting dimiliki siswa karena keterampilan tersebut masih akan terus

dibutuhkan sebagai alat untuk mempelajari bidang ilmu.8Acep menambahkan

bahwa hakekat membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan

penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara lansung di dalamnya ada

hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis.9

Membaca adalah suatu proses dimana pembaca akan memperoleh suatu

pesan yang hendak disampaikan oleh penulis baik melalui kata-kata atau tulisan.

Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan

akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara

individual akan dapat diketahui. Acep hermawan mengemukakan bahwa terdapat

tiga unsur yang harus diperhatikan dalam latihan membaca pemahaman, yaitu

kata, kalimat, dan paragraph.Ketiga unsur tersebut tentu berperan penting dalam

mendukung makna suatu bacaan.10

Dengan demikian penguasaan kosa kata merupakan hal yang utama untuk

dipelajari sebagai syarat bagi mereka yang mahir dalam berbahasa untuk dapat

8
Henry Guntur tarigan, op cit, h. 58
9
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011), h. 143
10
Muspika Hendry, , ( SUSKA PRESS, Pekanbaru :2013 ) h.108
mengungkapkan maksud hatinya, perasaan, dan pikiran tanpa kata-kata yang

disusun menjadi kalimat, maka apapun keinginan yang ingin disampaikan tidak

akan tercapai.11

Keterampilan membaca pemahaman siswa, baik muwassah maupun

mukasyafah sangat berkaitan dengan kemampuan penguasaan kosakata siswa itu

sendiri.Sebagaimana disebutkan dalam tulisan H.G. Tarigan : “kualitas berbahasa

seseorang jelas tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya,

semakin banyak mufrodat yang dimiliki maka semakin besar juga kemungkinan

untuk keterampilan berbahasa.12 Imam banawi menekankan, bahwa kedudukan

utama dan yang meminta perhatian paling banyak untuk mempelajarinya, tidak

terkecuali pula dalam bahasa arab yakni perihal kata memang paling banyak

dibicarakan.13

Pendapat lain juga mengemukakan bahwa kemahiran dasar yang

harusdimiliki dalam memahami bahasa Arab adalah menguasai ilmu bahasa dan

kemahiran berbahasa Arab beserta kaidah-kaidahnya, menghafa/menguasai

kosakata beserta artiya.14

Dengan demikian jelas kosakata memiliki peran penting dalam

keterampilan berbahasa, dan khususnya pada kemampuan membaca memahami.

Tanpa mempunyai kosa kata yang memadai maka sangat sulit bagi seseorang

untuk mengadakan interaksi secara baik.Menurut Nurgiyantoro penguasaan kosa

kata dapat dibedakan ke dalam penguasaan yang bersifat reseptif dan produktif,

11
Ibid, 1987, h.7
12
Henry Guntur Tarigan,opcit, h. 3
13
Imam Banawi, Tata Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1987), h.50
14
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo),
h. 9
yaitu kegiatan kemampuan untuk memahami dan mempergunakan kosa kata.Pada

saat kegiatan membaca dan menyimak diperlukan kemampuan pemahaman,

sedangkan pada kegiatan menulis dan berbicara diperlukan kemampuan

penggunaan kosa kata.15

Tedapat tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam

pembelajaran membaca yaitu kata, kalimat, dan paragraph.Ketiga unsur tersebut

tentu berperan penting dalam mendukung makna suatu bacaan.16

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh beberapa pakar diatas,

penulis semakin menyadari bahwa kedudukan kosa kata mempunyai peranan yang

sangat penting dalam bahasa arab terutama dalam meningkatkan keterampilan

membaca bahasa arab.

Namun dalam kenyataan proses pengajaran mufrodat bahasa arab sebagai

bahasa asing khususnya bagi orang Indonesia tidak lepas dari adanya berbagai

masalah. Dalam bukunya Duwairiyah Dahlan mengemukakan bahwa adanya

problem bahasa arab yang dialami oleh siswa Indonesia karena terdapat

perbedaan-perbedaan antara bahasa arab dan bahasa Indonesia, diantaranya:

1. Sistem tata bunyi ( fonologi )

2. Tata bahasa ( nahwu-shorof )

3. Perbendaharaankata ( mufrodat )

4. Uslub ( susunan kata )

5. Imla’ ( tulisan ).17

15
Nurgiyantoro, 2014, h. 338
16
Muspika Hendry, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( SUSKA PRESS,
Pekanbaru :2013 ) h.108
Demikian fakta yang dialami oleh Mts. khoiru ummah Pekanbaru

mengalami problem bahasa karena perbedaan-perbedaan tersebut, salah satunya

adalah kosa kata. Perbedaan mufrodat bahasa arab yang dipelajari oleh siswa ini

mendorong keinginan penulisuntuk mengetahui bagaimana mempelajari kosa kata

bahasa arab di MTs. Khoiru ummah pekanbaru? (maunya yang diceritakan tu

tentang rendahnya kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa arab, trus

kalau penguasaan kosa kata dibuat sudah bagus ja,

Setelah mengetahui kosa kata memiliki peran yang sangat penting

bagisiswa dalam berbahasa asing khususnya bahasa arab diperlukan kosa

katayang cukup. Maka penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana

hubungan penguasaan kosa kata terhadap kemampuan siswa dalam memahami

teks bahasa arab di MA. Ummatan Wasathan Pekanbaru.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana ppenggunaan kosakata dalam pelajaran bahasa arab di

Madrasah ‘Aliyah Ummatan Wasathan Pekanbaru?

2. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam

memahami pelajaran bahasa Arab?

3. Bagaimanakah hubungan siswa dalam memahami teks bahasa Arab

melalui kosakata yang dikuasai dan diaplikasikan dalam pelajaran bahasa

Arab di Madrasah ‘Aliyah Ummatan Wasathan Pekanbaru?

17
Djuwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas,
1984), h.334
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam memahamiteks bahasa

arab melalui kosakata yang telah ia pelajari di Madrasah ‘Aliyah Ummatan

Wasathan Pekanbaru?

5. Apakah ada hubungan antara penguasaan kosakata terhadap kemampuan

siswa dalam memahami teks bahasa arab di Madrasah ‘Aliyah Ummatan

Wasathan Pekanbaru?

C. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka penulis

membatasi permasalahan penelitian pada permasalahan: “hubungan

penguasaan kosa kata terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks

bahasa arab.”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan

diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan kosa kata bahasa arab siswa MA. Ummatan

Wasathan pekanbaru?

2. Bagaimana kemapuan membaca pemahaman siswa MA. Ummatan

Wasathan pekanbaru?

3. Apakah ada hubungan penguasaan kosa kata terhadap kemampuan

membaca pemahaman siswa MA. Ummatan Wasathan pekanbaru?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penguasaan kosa kata siswa MA. Ummatan Wasathan

Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa MA.

Ummatan Wasathan Pekanbaru.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan penguasaan kosa kata terhadap

kemampuan membaca pemahaman siswa MA. Ummatan Wasathan

Pekanbaru.

F. Manfaat Penelitian

Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi siswa, guru,

sekolah, dan penulis khususnya. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

Dari hasil penelitian ini akan dapat meningkatkan kemampuan dalam

membaca pemahaman dengan lebih meningkatkan penguasaan kosakata

yang mereka miliki

2. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untukmeningkatkan

penguasaan kosakata dan meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat diperguanakan sebagai pedoman dalam

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar khususnya mengenai

kosakata dan membaca pemahaman.


4. Bagi penulis tentumenambah ilmu pengetahuan dan wawasan berpikir

ilmiah bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dalam pengjaran bahasa

arab.

G. Penjelasan Istilah

1. Penguasaan kosa kata

Penguasaankosa kata adalah pembendaharaan kata atau kekayaan kata

yang dimiliki seseorang. Keseluruhan kata yang dimiliki dalam ingatan

seseorang akan menimbulkan reaksi apabila dibaca atau didengar. Dan

kumpulan kosa kata yang dikuasai oleh seseorang tentu akan digunakannya

dalam kegiatan berbahasa, baik itu dalam bentuk menulisa, membaca dan

lainnya.

2. Membaca pemahaman

Membaca pemahaman dikenal juga dengan membaca diam yang yaitu

membaca dengan tidak melafalkan symbol-simbol tertulis berupa kata-kata

atau kalimat yang dibaca, melainkan hanya mengandalkan kecermatan

eksplorasi visual.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoritis

1. Penguasaan Kosakata

Menurut W.J.S Purwadaminti penguasaan berarti kemampuan dan

kesanggupan (untuk berbuat sesuatu) atau perbuatan menguasai. 18Penguasaan

suatu bahasa tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap yang terlihat jelas pada

setiap individu.masing-masing siswa memiliki tingkat penguasaan yang berbeda-

beda, maka dari itu hendaknya guru selalu memahami tingkatan penguasaan

mufrodat siswa dan berupaya mengembangkannya.

Mufrodat merupakan salah satu unsur bahasa yang wajib dikuasai oleh

pembelajar bahasa asing untukdapat memperoleh kemahiran berkomunikasi

dengan bahasa tersebut.19 Karena setiap keterampilan bahasa tidak lepas dari

penguasaan kosakata, sebab inti dari suatu bahasa adalah kata.

Kata memiliki peran yang sangat penting untuk dipelajari dalam berbagai

macam bahasa, tidak terkecuali dalam bahasa arab. Faktanya manusia melakukan

segala aktivitas dan berbagai kegiatan sehari-hari tidak akan terlepas dari suatu

kata, baik kata itu tersampaikan dengan tulisan, isyarat ataupun suara.

Nurgiyantoro menambahkan bahwa kosakata adalah kekayaan yang dimiliki

seorang pembicara, penulis, atau suatu bahasa.20

18
W.J.S Purwadaminti, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, PPPB, 1976 ), h.528
19
A. Akrom Malibari, Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1987), h. 3
20
Nurgiyantoro, 2014, h. 338
Zulhannan berpendapat bahwa kosakata adalah kumpulan kosa kata yang

digunakan oleh seseorang baik lisan maupun tulisan yang sudah memiliki

pengertian dan uraian terjemahannya tanpa dirangkaikan dengan kata-kata lain

secara tersusun.21

H.G. Tarigan mengungkapkan bahwa kualitas keterampilan berbahasa

tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki. Artinya semakin

banyak kosa kata yang dikuasai, semakin besar pula kemungkinan kita terampil

berbahasa.22 Dengan demikian penguasaan kosa kata merupakan hal yang utama

untuk dipelajari sebagai syarat bagi mereka yang mahir dalam berbahasa untuk

dapat mengungkapkan maksud hatinya, perasaan, dan pikiran tanpa kata-kata

yang disusun menjadi kalimat, maka apapun keinginan yang ingin disampaikan

tidak akan tercapai.

Kosa kata seseorang adalah keseluruhan kata yang berada dalam

ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi jika didengar atau dibaca.

Yang dimaksud reaksi bahasa disini adalah mengenal bentuk bahasa itu dengan

segala konsekuensinya, yaitu memahami maknanya, melakukan tindakan-tindakan

sesuai dengan amanat kata itu.23 Dengan artian bahwa seseorang yang yang

memiliki penguasaan kosa kata yang cukup akan mudah mendapatkan suatu

pelajaran dari apa yang dibaca atau didengar.

Menurut pendapat lain, seseorang dikatakan telah belajar kosa kata adalah

bahwa ia telah belajar tentang makna sekumpulan kata-kata dalam bahasa arab.

21
Zulhannan, teknik Pembelajaran Bahasa Interaktif, (Jakarta : Proyek Pengembangan
Sistem Pendidikan Agama ) 1975), h. 118-119
22
H.G.Tarigan, op cit, 2015, h. 2
23
Keraf dalam file:///D:/tugas%20akhir/proposal/referensi/1401412209.pdf, 2007, h. 80
Berarti, ia telah mampu memiliki kompetensi kebahasaan pada tingkat

menerjemahkan bahasa arab kedalam bahasa pertamanya. Dan kompetensi

tersebut termasuk juga dalam cara mengajarkan kata-kata yang diterjemahkan

dengan baik.24

Nurgiyantoro menegaskan bahwa penguasaan kosakata dalam jumlah yang

memadai sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan berkomunikasi dengan

bahasa.Dengan menguasai kosakata yang lebih banyak memungkinkan seseorang

untuk dapat menerima dan menyampaikan informasi yang lebih luas dan

kompleks.25Agus Wahyudi (dalam pangadilan rambe) menambahkan bahwa kata-

kata yang telah diketahui perlu dihafal dengan semaksimal mungkin, karena hal

tersebut dapat memicu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik.26

Untuk mengukur penguasaan kosakata pelajar dibutuhkan suatu

tes.menurut Abdul hamid tes mufrodat adalah jenis tes yang berkaitan dengan

penguasaan makna kosa kata bahasa arab, disamping kemampuan

menggunakannya pada konteks atau tempat yang tepat dalam suatu wacana

bahasa arab.27

Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kata dan

morfem.Kata adalah unit terkecil dari suatu bahasa dan bersifat independent,

sedangkan morfem adalah unit terkecil darisuatu bahasa yang mempunyai makna.

Dengan demikian kadang-kadang ia bersifatbebas dan terkadang juga terikat. Dari

24
Pangadilan Rambe, Pembelajaran Tingkat Dasar, (Pekanbaru : ADEFA GRAFIK,
2015), h.94
25
Nurgiyantoro, opcit, 2014, h. 282
26
Pangadilan Rambe, opcit, h. 95
27
Abdul Hamid,Mengukur kemampuan Bahasa Arab, ( Malang : Maliki Press,2010), h.
33
pengertian tersebut maka satu kata bisa berisi satu morfem atau lebih, contohnya;

‫معلم‬terdiri darisatu morfem, sedangkan ‫المعلم‬terdiri daridua morfem, yaitu ‫ ال‬dan

‫ معلم‬dan kata ‫المعلون‬terdiri dari tiga morfem,yaitu ‫ال‬+ ‫معلم‬+‫ ون‬setiap dari morfem

kata tersebut memiliki makna tersendiri, ada yang independent ( morfem ‫ ) معلم‬da

nada pula yang tergantung kepada morfem lainnya ( yaitu morfem ‫ ون‬dan ‫)ال‬.28

Pendapat Muhbib Abdul Wahab dalam buku H.M. Abdul Hamid, secara

umum, tujuan utama pembelajaran mufradat bahasa Arab adalah sebagai berikut:

a) Memperkenalkan kosa kata baru kepada siswa, baik melalui bahan bacaan

maupun fahm al - Masmu’

b) Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosa kata itu dengan baik dan benar

karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran

berbicara dan membaca secara baik dan benar pula

c) Memahami makna kosa kata, baik secara denotatif atau leksikal (berdiri

sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna

konotatif dan gramatikal)

d) Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradat itu dalam berekspresi

lisan (berbicara) maupun tulisan (mengarang) sesuai dengan konteksnya yang

benar.29

2. Membaca pemahaman

Menurut Acep Hermawan keterampilan membaca adalah kemampuan

seseorang untuk mengenali dan memahami isi suatu wacana tertulis dengan

melafalkan atau hanya dengan mencernanya dalam hati. Menurut pendapat Acep

28
Pangadilan Rambe, ibid, h. 94
29
Abdul Hamin, Mengukur Kemampuan bahasa Arab, ( Malang : Maliki Press, 2010 ), h.
26-27
membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks

yang ditulisnya, maka secara langsung terdapat hubungan kognitif antara bahasa
30
lisan dengan bahasa tulis didalamnya. Tarigan menambahkan membaca adalah

proses yang dilakukan sertdipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

yang disampaikan oleh penulis melalui mediakata atau bahasa tulis.31

Pendapat lain juga mengemukakan bahwa membaca secara umum adalah

melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis atau didengar, melisankannya

dalam hati, serta melafaskannya. menurut Acep, membaca mencakup empat hal

sekaligus, yaitu 1) mengenali symbol-simbol tertulis, 2) memahamami makna

yang terkandung, 3) menyikapi makna yang terkandung, 4) implementasi makna

dalam kehidupan sehari-hari.32

Dalam kemahiran membaca mengandung dua aspek atau pengertian yaitu:

1) mengubah lambang tulisan menjadi bunyi

abjadarab mempunyai system yang berbeda dengan abjad latin. abjad arab

bersifat “sillabary” sedangkan abjad latin bersifat “alfabetic”

2) memahami makna bacaan

ada tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam memahami

makna bacaan, diantaranya: unsur kata, kalimat dan paragraph. ketiga unsur

ini bersama-sama mendukung makna dari suatu bacaan.33

Acep menambahkan kata adalah unsur terkecil yang mengandung makna,

dari kata itulah akan terbentuk kalimat, kemudian paragraph. kata demi kata yang

30
Acep Hermawan, opcit, h. 143
31
H.G. Tarigan, op cit, h. 7
32
Acep Hermawan,op cit, h. 144
33
file:///D:/tugas%20akhir/BAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520DAFTAR%2520P
USTAKA(1).pdf, h.18
dibaca dan dipahami dengan cepat, dengan demikian akan membantu pemahaman

kalimat sampai pada paragraph, bahkan isi bacaan secara keseluruhan.34Oleh

karena itu untuk melihat dua aspek kemahiran tersebut, ada beberapa jenis

kegiatan membaca, diantaraya :

a) Membaca keras

Dalam membaca ini, yang perlu ditekankan adalah ; 1) Mejaga ketepatan

bunyi bahasa arab baik makhraj maupun yang lain, 2) irama yang tepat dan

ekspresiyang menggambarkan perasaan penulis, 3) lancar dan tidak tersendat-

sendat, 4) memperhatikan tanda baca,

b) Membaca dalam hati

Membaca ini bertujuan memperoleh pengertian, baikpokok maupun

riciannya.dan dalammembaca ini perlu diciptakan suasan yang memungkinkan

untuk berkonsentrasi terhadap bacaan.

c) Membaca cepat

Membaca ini bertujuan untuk menggalakkan siswa agar berani membaca lebih

cepat dari pada biasanya.dalammembaca ini siswatidak diminta

memahamirincian-rincian isi.

d) Membaca rekreatif

Tujuan membaca ini adalah melatih siswa membaca cepat dan menikmati

yang dibaca, juga untuk membina minat dan kecintaan siswa dalam membaca.

e) Membaca analitis

34
Acep Hermawan, Opcit, h. 150
Membaca ini bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan

mencari informasi dari bahan tertulis.35

Secara garis besar membaca terbagi ke dalam dua bagian, yaitu membaca

nyaring dan membaca dalam hati.yaitu membaca nyaring dan membaca diam.

Mengingat judul yang diambil penulis adalah pemahaman, maka penulis

memfokuskan pada jenis membaca diam, karena tujuan dari penelitian adalah

menilai membaca pemahaman siswa.

Dalam kegiatan membaca dalam hati atau membaca pemahaman perlu

diciptakan suasana kelas yang tertib, sehingga memungkinkan siswa

berkonsentrasi kepada bacaannya .secara fisik membaca dalam hati itu harus

menghindari :

a. vokalisasi, baik hanya menggerakkan bibir sekalipun

b. pengulangan membaca, yaitu mengulangigerak mata (penglihatan) kepada

kalimat sebelumnya yang sudah dibaca.

c. menggunakan telunjuk petunjuk atau gerakan kepala.36

Dalam keterampilan membaca terdapat dua jenis dalam kemampuan

memahami teks bacaan berbahasa arab yaitu: al-qiro’ah al-shamitah ( membaca

dalam hati ), dan untuk mengukur kemampuan kebenaran dalam membaca

disebutal-qiro’ah al-jahriyah ( membaca dengan suara keras ).37Ulin nuha

menambahkan bahwa membaca secara garis besar di bagi menjadi dua, yaitu:

35
Fathul Mujib dan Nailurr Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pebelajaran
Bahasa Arab, (Jogjakarta : DIVA Press, 2013),h. 63-64
36
file:///D:/tugas%20akhir/BAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520DAFTAR%2520P
USTAKA(1).pdf, h.20
37
Abdul Hamid, Op cit, h.64
a. al-Qiro’ah al-mukasyafah

membaca jenis ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam memahami teks yang dibaca secara mendetail. selain itu, juga untuk

mengembangkan kemampuan membaca secara jelas, mampu mengungkapkan

huruf dan kata-kata dengan baik, cepat dan dapat memahami arti kata, kalimat

dengan baik.

b. al-qiroah al-muwassaah

Sedangkan membaca jenis ini digunakan untuk membaca teks yang

panjang.siswa menelaah teks atau bacaan tersebut diluar kelas berdasarkan saran

dari gurunya.kemudian, mereka mendiskusikan pokok-pokok pikiran tes di dalam

kelas untuk memperdalam pemahaman.38

Membaca adalah suatu kegiatan agar mendapatkan makna yang tertulis

dalam suatu teks. Proses membaca dipandang sebagai usaha menyerap informasi

sebagai proses mengolah bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan dengan

tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang suatu bacaan,

penilaian terhadap keadaan dan bacaan itu. Berdasarkan proses yang dilakukan

dalam membaca, kemampuan memahami bacaan digolongkan dalam tiga jenjang;

Jenjang pertama, yaitu membaca secara harfiyah, adalah membaca hanya

memahami sebagaimana adanya,jenjang kedua, yaitu membaca antar baris, pada

jenjang ini pembaca mampu menarik kesimpulan berdasarkan apa yang

dibacanya, kemampuan ini menuntut adanya kesanggupan berpikir secara kritis,

38
Ulin Nuha, Op cit, h. 116-118
jenjang ketiga,yaitu membaca lintas baris yang melibatkan kemampuan apliksai

dan evaluasi.39

Dalam kegiatan membaca terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhinya, diantaranya:

a. Ligkungan yang tenang dan nyaman sangat mendukung terhadap konsentrasi

dalam membaca. sebaliknya, lingkung yang gaduh dan kondisi udara yang

panas akan menganggu konsentrasi, dan tujuan membaca akan gagal.

b. Tingkatan pengetahuan membaca yang sesuaidengan tingkatan bacaan akan

mempengaruhi keberhasilan memabaca. bacaan yang tidak sesuai dengan

tingkat pengetahuan pembaca akan menyulitkan dalam pemahaman isis

bacaan.

c. Bacaan yang cocok dan diminat oleh pembaca akan mudah dicerna dan mudah

dipahami

d. Dalam membaca nyaring, diperlukan intonasi yang tepat.40

Demikian halnya dengan pelaksaan tes kemampuan membaca.tes ini

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca, mengukur

pertumbuhan dan perkembangan kemampuan membaca, serta mengerti hasil

pengajaran bahasa arab. Tes mendengar berkaitan erat dengan bahasa verbal atau

artikulasi bunyi, sedangkan tes kemampuan membaca berdasarkan non-verbal

atau symbol tertulis.41

39
file:///D:/tugas%20akhir/13.%20BAB%20II_2.pdf, h. 45
40
Aziz, FAkhrurozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran BAhasa Arab, (Jakarta :
http://www.pendis.kemenag.go.id, 2012), h. 309-311
41
Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, ( Malang:Maliki Press, 2010), h.
63
3. Hubungan penguasaan kosa kata dan kemampuan memahami

Dalam memahami bahasa arab seorang pelajar harus memiliki kemahiran

dasar. Kemahiran dasar itu adalah menguasai ilmu bahasa dan kemahiran

berbahasa arab beserta kaidah-kaidahnya, menghafal/menguasai kosa kata beserta

artinya.42 Dengan artian untuk dapat memahami ilmu bahasa arab ada kemahiran

dasar yang harus dimiliki. Berdasarkanpernyataan tersebut sudah terlihat bahwa

terdapat hubungan kosa kataitu sendiri dengan kemampuan memahami.

Penguasaan suatu bahasa tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap

yang terlihat jelas pada setiap individu.masing-masing siswa memiliki tingkat

penguasaan yang berbeda-beda, maka dari itu hendaknya guru selalu memahami

tingkatan penguasaan mufrodat siswa dan berupaya mengembangkannya dengan

mufrodat.

Terdapat beberapa kategori teknik pengembangan kata diantaranya : 1)

ujian sebagai pengajaran, 2) petunjuk konteks, 3) sinonim, 4) antonym, 5)

homonym, 6) asal-usul kata, 7) prefix, 8) surfiks, 9) akarkata), 10) ucapan, 11)

ejaan, 12)semantic, 13) majas, 14) sastra, 15) pengembangan kosa kata, 16)

penggunaan kamus, 17) permainan kata.

Pelajar dikatakan dapat menguasai mufrodat dengan baik jika siswa

mampu menghafalkan kosa kata kemudian merangkainya dalam susunan kalimat,

menguasai pengucapan dan maknanya serta mengetahui jenis dan fungsi dalam

kalimat.

42
M. Khalilullah, loc cit
B. Kerangka Operasional

Konsep atau kerangka operasional adalah uraian pelaksanaan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan teori yang ada pada konsep

teoritis.sesuai dengan masalah yang akan dilakukan yaitu hubungan pengusaan

kosakata terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa arab, maka

penulis mengemukakan indicator-indikator sebagai berikut :

Adapun indicator yang digunakan untuk menentukan penguasaan kosa

kata tersbut, yaitu:

1) Memilih kata yang sesuai dengan makna/konsep,

2) Menentukan kata yang memiliki kesamaan makna/sinonim,

3) Menentukan kata yang mempunyai pertentangan makna/antonym.43

Terdapat juga indicator untuk mengukur aspek ingatan responden pada

teks bacaan yang telah dibaca adalah :

1) Mereka harus mampu menyebutkan kembali fakta,

2) definisi, atau konsep yang telah terdapat dalam teks bacaan ; sedangkan, untuk

mengukur aspek pemahaman terhadap teks bacaan yang telah di baca adalah

mereka harus mampu memahami bacaan, mencari hubungan antar hal, sebab-

akibat, dan persamaan antar hal.

Aspek penerapan diukur atau diindikator melalui kemampuan membaca

dalam menerapkan atau memberi contoh.Sementara itu, untuk mengukur aspek

analisis teks bacaan, responden harus mampu menganalisis atau

mengidentifikasikan informasi.Kemampuan membaca dalam menghubungakan

43
Djiwandono, 2008, h. 127
konsep atau masalah yang terdapat dalam teks bacaan merupakan indicator untuk

mengukur aspek sintesis, dan aspek evaluasi diukur melalui kemampuan pembaca

dalam memberikan penilaian terhadap isi wacana.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara darirumusan

masalah yangtelah dikemukakan. Hipotesis dalam penelitian ini dapat

dikemukakan menjadihipotesis alernatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) sebagai

berikut :

Ha: ada hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata terhadap

kemampuan memahami teks bahasa arab di MA.ummatan Wasathan

Pekanbari

H0: tidak ada hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata

terhadap kemampuan memahami teks bahasa arab di MA.Ummatan

wasathan Pekanbaru

D. Penelitian Relevan

Untuk mendukung penyususanan skripsi ini, maka penulis berusaha

melakukan penelitian yang lebih awal terhadap pustaka yang ada, berupa karya-

karya yang mempunyai relevansi terhadap topic yang akan diteliti. sejauh

pengamatan penulis memang sudah ada bahkan banyak yang meneliti dan

mengkaji tentang pengajaran bahasa arab terutama mufrodat dengan berbagai

metode dan pendekatannya, hubungan dan korelasi mufrodat dengan berbagai

keterampilan, dan lain sebagaiya, saya kira sudah banyak yang menelitinya.

namun sampai saat ini penulis belum menemukan khususnya di UIN Suska Riau
yang meneliti tentang hubungan penguasaan kosakata terhadap kemampuan siswa

dalam memahami teks bahasa arab. Karena itulah penulisberusaha untuk

mengadakan penelitian yang berkenaan dengan hal tersebut.

Bahan acuan dan pembanding penelitian ini membahas tentang kosa kata

adalah penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nurjannah yang berjudul

Pengaruh Peguasaan Mufrodat Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab

siswa Kelas VII Di MTsN Ngemplak Sleman Tahun 2008.hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa penguasaan mufrodat mempunyai pengaruh kuat terhadap

keterampilan membaca bahasa arab. hal ini dapat dilihat dengan adanya korelasi

yang signifikan antara variable X ( penguasaan mufrodat) dan variable Y (

keterampilan membaca bahasa arab ). hal ini terbuktu dengan diperolehnya nilai

rxy sebesar = 0,840275473 dimana rxy lebih besar dari pada r tabelpada taraf

signifikan 1 % = 0, 403 dan taraf signifikasi 5% = 0, 312. hubungan tersebut

bersifatlinier, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat penguasaan mufrodat,

maka semakin tinggi pula kemampuan membaca bahasa arab siswa.

Bahan acuan ataupembanding keduajuga penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Eka Anjarwati yang berjudul Pengaruh Penguasaan Kosakata

Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dew Kunthi Kota

Semarang Tahun 2016.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca pemahaman. Hal tersebut

terbukti dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,719 yang berarti terdapat

hubungan yang kuat antara penguasaan kosakata dan kemampuan membaca

pemahaman.Nilai koefisien determinasi sebesar 0,51,8 yang berarti 51,8%


variabel kemampuan membaca pemahaman dipengaruhi oleh penguasaan

kosakata. Adapun persamaan regresi yang didapatkan yaitu Y = 0,771 + 0,893 X.

Dan berdasarkan uji t diperoleh nilai t sebesar 9,717 dan signifikansi 0,000 serta

nilai t tabel sebesar 1,987. Karena nilai t hitung > t tabel dan nilai signifikansi <

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan diterima

yaitu terdapat pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan membaca

pemahaman siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah ujian proposal dan medapatkan surat izin

riset dari fakultas, dan dilaksanakan di MA. Ummatan Wasathan Pekanbaru

B. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian ni adalah siswa, sekolah MA. Ummatan Wasathan Pekanbaru,

objek penelitian adalah hubungan penguasaan kosakata terhadap kemampuan

memahami teks bahasa arab.

C. Populasi dan sampel penelitian

a. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh iswa kelas XI MA. Ummatan

Wasathan Pekanbaru dengan jumlah siswa 40

b. Sampel

Karena populasi kurang hanya 40 d2an siswa kurang dari 100 untuk itu

penuls tidak menarik sampel melainkan menggunakan teknik sampling tepatnya

sampling jenuh.menurut Amri Darwis apabila populasi relative kecil maka semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.44

D. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik :

a. Tes

Tes adalah suatu teknik pengumpulan yang dalamnya terdapat berbagai

pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau

44
Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, ( Pengembangan Ilmu Paradigma
Islami), (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2014), h.
diwajibkan atas siswa.45dengan teknik tes ini penulis mengajukan pertanyaan

tertulis yang diberikan kepada siswa MA. Ummatan Wasathan Pekanbaru.

b. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap keegiatan yang sedang berlangsung.46

c. Dokumentasi

Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi adalah data

mengenai, keadaan sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, kurikulum,

MA. Ummatan Wasathan Pekanbaru

E. Teknik analisa data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahu hubungan variable X

(penguasaan kosakata) terhadap variabel Y (kemampuan memahami teks

bahasa arab), digunakan korelasi produk moment.

N XY   X  Y 
rxy 
N  X 2

  X  N .Y 2  Y 
2 2

Keterangan:

rxy : Angka indeks ”r” product moment antara variabel X dan Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑ XY : Jumlah perkalian variabel X dan variabel Y

N : Banyaknya jumlah sampel yang diteliti

45
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, ( Bandung :PT. Remaja Rosdakarya,2012), h. 226
46
Nana Syaaodih Sukamdinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung :PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 220
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikan yang berfungsi apabila peneliti

ingin mencari makna pengaruh variable X terhadap Y, maka hasil korelasi

personalproduck moment tersebut diuji dengan uji signifikasi.


𝑟
√𝑛−2
t=
√1−𝑟2

keterangan :

t hitung = nilai t

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah responden

Selanjutnya menafsirkan besarnya koefisien berdasarkan kriterian

sebagai berikut :

0 – 20 : Hubungan dianggap tidak ada

21 - 40 : Hubungan dianggap sangat kurang baik

41 -60 : Hubungan dianggap cukup baik

61- 80 : Hubngan dianggap baik

81 – 100 : Hubungan dianggap sangat baik


DAFTAR PUSTAKA

A. Akrom Malibari, Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, 1987, Jakarta:


Bulan Bintang

Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, 2010, UIN MALIKI

Acep Hermawan, metodologi pembelajaran bahasa arab, 2011, PT REMAJA


ROSDAKARYA

Ahmad Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab, 2015, PT fajar Interpratama


Mandiri

Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, ( Pengembangan Ilmu


Paradigma Islami, 2014, Jakarta : PT. Grafindo Persada

Azhar Arsyad, Bahasa dan Metode Pengajarannya, 2010, Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Aziz, FAkhrurozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran BAhasa Arab, 2012, Jakarta
:http://www.pendis.kemenag.go.id,

Djuwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, 1984, Surabaya :


Al-Ikhlas

Fathul Mujib dan Nailurr Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung


Pebelajaran Bahasa Arab, 2013, Jogjakarta : DIVA Press

Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Kosa Kata, 1986, Bandung : Angkasa

Imam Banawi, Tata Bahasa Arab, 1987, Surabaya : Al-Ikhlas

M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta : Aswaja Persada

Muljayat sumardi, pengajaran bahasa asing sebuah tinjauan dari segi


metodologis, 1976, Jakarta: Bulan Bintang

Muspika Hendry, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 2013, Pekanbaru :


SUSKA PRESS

Nana Syaaodih Sukamdinata, Metode Penelitian Pendidikan, 2012, Bandung :PT.


Remaja Rosdakarya
Pangadilan Rambe, Pembelajaran Tingkat Dasar, 2015, Pekanbaru : ADEFA
GRAFIKA

Ulin Nuha,Metodologi Super Aktif Pembelajaran Bahasa Arab, 2012, Jogjakarta :


Diva Press

W.J.S Purwadaminti, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PPPB, 1976

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, 2012, Bandung :PT. Remaja Rosdakarya

Zulhannan, teknik Pembelajaran Bahasa Interaktif, 1975, Jakarta : Proyek


Pengembangan Sistem Pendidikan Agama

Anda mungkin juga menyukai