Anda di halaman 1dari 27

CHOMSKY DAN TRANSFORMATIF GENERATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Linguistik Modern dan


Penerapannya dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu: Dr. H. Langgeng Budianto, M.Pd.

Disusun Oleh:

Luthfiyyatin Niswah (220104210021)

Sayyidaturrohimah (220104210051)

JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA ARAB

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehatidat Allah SWT.
Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan kesehatan, kerahmatan, dan
keberkahan sehingga makalah dengan judul “Chomsky dan Transformatif
Generatif” ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Nabi panutan seluruh
umat Islam, yang telah membebaskan umatnya dari zaman penuh kebodohan
menuju zaman terang yang berisi ilmu pengetahuan.

Selanjutnya ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada Dr. H.
Langgeng Budianto, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah linguistic modern
dan penerapannya dalam PBA, yang telah dengan sabar dan baik hati berkenan
membimbing dan memberi tau apa yang sebelumnya belum kami tau.

Makalah ini disusun guna menjadi bahan diskusi dalam perkuliaha n


linguistic modern dan penerapannya dalam PBA. Jika nantinya pembaca sekalian
menemukan banyaknya kekurangan dalam tulisan kami, maka dengan penuh
kerendahan hati kami meminta sudi kiranya para pembaca sekalian untuk
memberikan kritik dan juga saran. Semoga sedikit apa yang kami paparkan dapat
membawa manfaat dan pemahaman.

Malang, 2 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan........................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
A. Dinamika Sosial dan Intelektual Noam Chomsky ....................................... 6
B. Teori Transformatif Generatif .................................................................... 10
C. Pembelajaran Bahasa Arab dari Perspektif Teori Transformatif Generatif 19
BAB III.................................................................................................................. 24
Simpulan ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki urgensi dalam keberlagsungan hidup manusia, yang


sejatinya tidak bisa dipisahkan dari fungsi bahasa itu sendiri, yaitu sebagai alat
komunikasi dan interaksi sosial. 1 2
Keberadaan bahasa yang bisa dibila ng
sangat signifikan akhirnya mendorong para ahli bahasa untuk terus
mengeluarkan ide dengan bentuk sub-ilmu yang dikhususkan akan membahas
perihal bahasa.3 Dari banyaknya teori bahasa yang sudah ada, lahirlah sebuah
teori kebahasan yang berasal dari hasil pemikiran serta penelitian seorang ahli
bahasa yang kemudian disebut teori Transformatif-Generatif.

Tokoh pencetus teori tersebut adalah Noam Chomsky. 4 Ia meletakkan teori


ini sebagai teori modern paling menonjol yang mencerminkan kemampuan
akal, membicarakan masalah kebahasaan dan pemerolehannya, serta
hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. 5

Teori transformatif generatif yang sebenarnya lebih condong ke arah


pemerolehan bahasa ibu, dewasa ini telah banyak digunakan dalam penelitia n
pembelajaran bahasa asing oleh kalangan akademisi. Padahal sebenarnya
Chomsky tidak menjelaskan secara eksplisit tentang pembelajaran bahasa, ia
lebih berorientasi kepada pemerolehan bahasa. Namun beberapa kalangan telah
menganggap bahwa teori ini relevan untuk dgunakan dalam pembelajaran
bahasa asing.6

1 Jean Aitchison, Linguistics (London: Hodder Headline, 2008).


2 Suwarna Pringgawidagda, Strategi Penguasaan Berbahasa, ed. Adicita (Bandung, 2002).
3 Imam Asrori, Sintaksis Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2004).
4 Jos Daniel Parera, Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif Dan Hipologi Struktural

(Jakarta: Erlangga, 1991).


5 Abdul Azis bin Ibrahim, Psikolinguis Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Humaniora, 2009).
6 Bagus Andrian Permata, “TEORI GENERATIF -TRANSFORMATIF NOAM CHOMSKY,”

Jurnal Empirisma 24, no. 2 (2009): 179–87.

4
Salah satu pembelajaran bahasa asing yang sering direlevansikan dengan
teori transformatif generatif adalah bahasa Arab. Hal ini berangkat dari
hipotesis Chomsky yang menyebutkan bahwa bahasa itu bersifat univers a l.
Kemudian jika dilihat dari karakteristik bahasa Arab, memang bahasa ini
memiliki ciri yang unik dan universal. Unik karena ada beberapa ciri khas
bahasa Arab yang tidak dimiliki bahasa lain. Dan universal karena memilik i
kesamaan nilai dengan bahasa lainnya. 7

Maka berdasarkan hal tersebut, makalah ini disusun dengan tujuan


mendeskripsikan konsep teori transformatif generatif serta mendeteksi apakah
teori ini relevan dalam konteks bahasa Arab sebagai bahasa asing.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dinamika sosial dan intelektual Noam Chomsky?
2. Bagaimana konsep teori transformatif generatif?
3. Bagaimana pembelajaran bahasa Arab dari perspektif teori transformatif
generatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dinamika sosial dan intelektual Noam Chomsky
2. Untuk mengetahui konsep teori transformatif generatif
3. Untuk mengetahui pembelajaran bahasa Arab dari perspektif teori
transformatif generatif

7 Permata.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinamika Sosial dan Intelektual Noam Chomsky


Bila minat dan pujian dijadikan ukuran, maka Noam Choimsky bisa diliha t
sebagai ahli linguistik paling berpengaruh dalam abad ke-20 ini.8Ia merupakan
ahli bahasa di negara Amerika Serikat. 9 Ia lahir di Philadelphia yang
merupakan negara bagian dari Amerika Serikat pada tanggal 8 Desember
1928.10 Ayahnya William Chomsky adalah seorang yahudi yang merupakan
pengarang buku “Hebrew: The Enternal Language of Hebrew”. Ayahnya
dikenal sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani, yang disebut harian New York
Times sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani terkemuka yang menulis sejumla h
karya gramatika bahasa tersebut. Kedua orang tuanya mengajar di sebuah
sekolah bahasa Yahudi. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Ia mulai belajar pada usia dua tahun di sekolah progresif yang masih dalam
tahap percobaan yang mana tidak terdapat tingkat kelas, kompetisi dan tidak
ada murid yang pandai. 11 Kemudian ia melanjutkan ke jenjang sekolah
menegah di Philadephia, kemudian ia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi
di universitas Pennsylvania untuk strata 1 (1949), magister (1951) dan doktoral
(1955). 12 Ia mendapatkan piagam Ferrary. P. Awards pada tahun 1980 dan
menikah dengan Carol Schaz pada tahun 1949. 13
Bahkan, pada usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya
berat ayahnya tentang tata bahasa Ibrani abad ke-13. Bahasa Ibrani masih
serumpun dengan bahasa Arab, oleh karena itu pula sangat memungkinka n
bagi Chomsky membaca dan menyelami buku-buku yang berkaitan dengan
bahasa Arab, khususnya tata bahasa Arab. Menurut Tammâm Hassân,

8 John Lechte, 50 Filsuf Kontemporer Dari Strukturalisme Sampai Post Modernitas, 1st ed.
(Yogyakarta: Percetakan Kanisius, 2001).
9 Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Penerbit Misykat, 2003).
10 The Encyclopedia Americana International Edition (Danbury: Grolier Incorporated, 1997).
11 David Cogswell, Chomsky Untuk Pemula, ed. Terjemah Oleh: Ciptandi and Dkk Wirawan,

pertama (Yogyakarta: Resist Book, 2006).


12 Lechte, 50 Filsuf Kontemporer Dari Struk turalisme Sampai Post Modernitas. Hal. 87
13 David Cogswell, Chomsky Untuk Pemula. Hal. 16

6
Chomsky termasuk salah seorang linguis yang mengagumi pemikiran Al-
Jurjânî. Karena itu, Chomsky tidak hanya menguasai bahasa Ibrani, tetapi juga
pernah belajar al-Âjrûmiyah (Jurûmiyyah) kepada Franz Rosenthal.
Menurutnya, bahasa bersifat mentalistik/kejiwaan (‫) الذهنية‬, yang bersifat

innate (bawaan/warisan/keturunan), terdiri atas unsur kompetensi


(competence/ ‫الكفاية اللغوية‬ ) dan perfomansi (performance/‫ ) األداء‬yang

tertuang dalam struktur luar (surface structure/ ‫ ) البنية السطحية‬dan struktur

dalam (deep structure/ ‫) البنية العميقة‬. Salah satu pola dalam teori ini adalah

konsep al-ihlâl/replacement dan konsep i‟âdah al-tartîb/permutation.


Karya-karya Noam Chomsky tentang bahasa dan tata bahasa dan beberapa
di antaranya dapat dibaca secara daring, diantaranya adalah: Logical Structure
of Linguistic Theory (1955), "On accent and juncture in English." In For
Roman Jakobson. The Hague: Mouton (1956), Syntactic Structures. The Hague:
Mouton Reprint Berlin and New York (1957), Current Issues in Linguistic
Theory(1964), Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge: The MIT Press
(1965), Cartesian Linguistics. New York: Harper and Row Reprint. Cartesian
Linguistics. A Chapter in the History of Rationalist Thought. Lanham,
Maryland: University Press of America, 1986 (1965), Topics in the Theory of
Generatif Grammar(1966), The Sound Pattern of English. New York: Harper
& Row(1968), Language and Mind(1968), Studies on Semantiks in Generatif
Grammar (1972), The Logical Structure of Linguistic Theory (1975),
Reflections on Language(1975), Essays on Form and Interpretation(1977),
Morphophonemics of Modern Hebrew (1979), Rules and Representatio ns
(1980), Language and the Study of Mind (1982), Noam Chomsky on The
Generatif Enterprise, A discussion with Riny Hyybregts and Henk van
Riemsdijk (1982), Modular Approaches to the Study of the Mind (1984),
Knowledge of Language: Its Nature, Origin, and Use (1986), Linguistic Inquiry
Monograph Thirteen. Cambridge, MA and London: The MIT Press (1986),

7
Language and Thought (1993), The Minimalist Program. Cambridge, MA: The
MIT Press (1995), On Language (1998), New Horizons in the Study of
Language and Mind (2000), The Architecture of Language (Mukherji, et al,
eds.) (2000), On Nature and Language (Adriana Belletti and Luigi Rizzi, ed.)
(2001).
Melalui ayahnya-yang menerbitkan buku hebrew: the enternal langua ge
(1958)-Chomsky berkenalan dengan linguistik historis. Karya pokok
pertamanya adalah tesis masternya yang berjudul morphonemics of modern
hebrew (1951).14 Ia memndalami ilmu linguistik dibawah bimbingan seorang
ahli bahasa behaviourisme Leonard Bloomfield dan Zellig Harris juga Nelson
Goodman.15
Chomsky dikenal dunia karena hasil karyanya dalam dua bidang yang
berbeda, bidang politik dan linguistik. Jadi selain mendalami bidang linguis tik
ia juga mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia politik. pemikira nnya
dalam bidang politik mencakup politik para penguasa dalam mengatur suatu
negara dan media massa sebagai sarana untuk mempertahankan kekuasaanya.
Disamping itu ia juga merupakan keritikus sosial yang gemar mengkritik
Demokrasi negara kesatuan Amerika Serikat. 16
Dalam dunia lingusitik ia merupakan pencetus sebuah teori transformatif-
generatif yang mengkritik teori linguistik Ferdinand De Saussure (1857-1913)
dan Leonard Bloomfield (1877-1950).17 Karya utama yang membawa Noam
Chomsky ke suatu taraf yang dikenal orang adalah syntactic structure
(1957)dan aspect of teori of syntax (1965). Melalui buku ini Chomsky telah
memberikan teori yang telah memerikan pengaruh pada linguistik dan filsafat
18
serta pada psikolinguistik dan praktik bagi pembelajaran bahasa asing.

14 Lechte, 50 Filsuf Kontemporer Dari Strukturalisme Sampai Post Modernitas. Hal. 87


15 David Cogswell, Chomsky Untuk Pemula. Hal. 86
16 Alif Cahya Setiadi, “Pengajaran Bahasa Dengan Pendekatan Komunikatif: Analisis Atas Teori

Transformatif-Generatif Noam Chomsky,” At-Ta’dib 4, no. 1 (2005): 7.


17 Geoffrey Sampson, Aliran- Aliran Linguistik , ed. Terjemah Oleh: Abdul Syukur and Dkk

Ibrahim (Surabaya: Usaha Nasional, 1985). Hal. 78


18 Asep Ahmad Hidayat, Fisafat Bahasa, Mengungkap Hakekat Bahasa, Makna, Dan Tanda ,

Cetakan Pe (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006). Hal. 119

8
Chomsky menggunakan dua istilah untuk menunjukkan teorinya yaitu
transformatif grammar dan generatif grammar tetapi dalam perkembangannya
ia lebih sering menggunakan kalimat generatif daripada transformatif. Kalimat
generatif menurut pandangan Noam Chomsky adalah membuat jelas dan
explisit hukum hukum kebahasaan yang tersembunyi dan membentuk
kompetensi bahasa yang bersifat mentalistik (specifiying the rule or making
19
explisit the hidden rules which constitute the linguistics competence).
Sedangkan kalimat grammar menurutnya haruslah menghasilkan semua
kalimat-kalimat gramatika yang mungkin ada dalam bahasa, artinya kalimat itu
tidak terhingga jumlahnya (the grammar of language is the system of the rules
that specifies the sound meaning correpondence). 20 Jadi beberapa distings i
yang menjelaskan pikiran filosofis dan linguistik dari Noam Chomsky adalah
competence, performance, deep structure, dan surface structure ditambah
istilah generatif dan grammar.
Disamping teori transformatif-generatif, Chomsky juga mengkritik teori
perolehan bahasa pertama bagi seorang anak yang dikemukakan oleh Skinner
dan para pengikut behaviorisme. Chomsky berpendapat bahwa dalam diri
manusia telah terdapat faculty of mind yang ada dalam diri manusia sejak lahir
yang kemudian ia menamakannya dengan LAD (Language Acquisatio n
Device).21 Alat pemerolehan bahasa ini memiliki peran yang sangat signifik a n
dalam membantu seorang anak memperoleh bahasanya. 22 Pandangannya
tentang LAD ini berhubungan dengan pandangannya tentang universalitas
bahasa. Karena menurutnya universalitas bahasa telah terbentuk dalam diri
23
manusia sejak lahir. Sedangkan kaedah dasar ketatabahasaan adalah

19 A. Efendi kadarisman, “Resensi, The Linguistics Wars, Bahasa Dan Seni,” Jurnal Bahasa,
Sastra, Seni, Dan Pengajarannya, 2000, Hal. 239.
20 Asep Ahmad Hidayat, Fisafat Bahasa, Mengungkap Hakekat Bahasa, Makna, Dan Tanda . Hal.

120
21 Soenjono Dardjowidjodjo, Psikolinguistik, Pengantar Bahasa Manusia (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2005).
22 Mangantar Simanjuntak, Teori Linguistik Chomsky Dan Teori Neurolinguistik Wernickle, Ke

Arah Satu Teori Bahasa Yang Sempurna, Cetakan Pe (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama,
1990).
23 Dardjowidjodjo, Psikolinguistik, Pengantar Bahasa Manusia. Hal. 232

9
universalitas bahasa tersebut yang oleh Chomsky disebut kaedah bahasa
universal.24
B. Teori Transformatif Generatif
1. Sejarah Teori Transfromatif Generatif

Aliran transformasi generatif bermula dan berakar pada penelitian yang


dilakukan oleh Zellig Harris di Universitas Pennsylvania sekitar tahun 1950.
Chomsky Kemudian pada tahun 1957 mahasiswa Prof. Zellig Harris, yaitu
Noam Chomsky lewat bukunya Syntatic Structure yang membuat revolus i
besar pada studi bahasa, sesudah terbitnya karya Bloomfield Language pada
tahun 1933. Teori ini dikembangkan pada bukunya yang ke dua berjudul
Aspect of The Theory of Syntax pada tahun 1965. Dalam buku ini, Chomsky
telah menyempurnakan teorinya mengenai sintaksis dengan mengadakan
beberapa perubahan prinsipil yang dikenal dengan istilah "Standard Theory".
Kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1972 dan diberi nama "Extended
Standard Theory". Pada tahun 1975 direvisi kembali dan diberi nama "Revised
Extended Standar dan revisi terakhir dengan nama “government and binding
theory”. Adanya beberapa fase dalam perkembangannya karena terdapat kritik,
reaksi, dan saran dari berbagai pihak, sekaligus untuk menyempurnakan teori
tersebut.25

2. Pengertian Teori Generatif-Trasformatif

Pandangan beberapa ahli tata bahasa terhadap pengertian aliran


transformasi sebagai berikut :

a. Keraf : “Transformasi adalah suatau proses merubah bentuk bahasa


menjadi bentuk-bentuk lain, baik dari bentuk sederhana ke bentuk yang
kompleks maupun dari bentuk kompleks ke bentuk yang sederhana”.

24 Abdul Chaer, Psikolinguistik, Kajian Teoritik , Cetakan Pe (Jakarta: PT, Rieneka Cipta, 2003).
Hal. 80
25 Rahma Putri Kholifatul Ummah Muhamad Ali Abdul Basit, “APLIKASI TEORI GENERATIF-

TRANSFORMASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PONDOK PESANTREN


NURUSSSALAM KRAPYAK YOGYAKA RTA,” Lisanan Arabiya 2 (2018).

10
b. Samsuri : Transformasi adalah proses atau hasil pengubahan sebuah
struktur kebebasan atau struktur yang lain menurut kaidah tertentu”.
c. Kridalaksana “Transformasi adalah kaidah untuk mengubah struktur
gramatikal lain dengan menambah, mengurangi, atau mengatur kembali
konstituen-konstituennya”
d. Rosenbaun “Transformasi convert one sentences structure by performing
verious operations on the constituens making up there tructure”.
Terjemahannya: “Transformasi adalah proses perubahan struktur dalam
suatu kalimat ke dalam struktur luar atau struktur permukaannya”.

Jadi, dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa transformas i


generatif merupakan proses atau kaidah perubahan dari struktur dalam,
menjadi struktur luar atau permukaannya, baik dalam menamba h,
mengurangi (penghilangan), permutasi, maupun pergantian. Teori
transformasi generatif meninjau aspek bahasa berdasarkan sudut pandang
bahasa itu sendiri, serta menelaah unsur-unsur dan fungsinya dalam bahasa
yang diteliti.26

Teori generatif-transformasi yang diletakkan oleh Chomsky adalah teori


linguistik modern yang paling menonjol yang mencerminkan kemampua n
akal, membicarakan masalah- masalah kebahasaan dan pemerolehannya, serta
hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Chomsky mendasarkan
teorinya ini atas dasar asumsi bahwa bahasa menjadi bagian dari komponen
manusia dan produk khas akal manusia.27

3. Konsep Teori Generatif Transformatif Menurut Chomsky

Menurut Chomsky untuk dapat menyusun tata bahasa dari suatu bahasa
yang masih hidup (masih digunakan dan ada penuturnya) haruslah ada suatu
teori umum mengenai apa yang membentuk tata bahasa itu. Teori umum itu
adalah salah satu teori ilmiah yang disusun berdasarkan satu korpus ujaran

26Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2012). Hal. 364
27Abdul Aziz bin Ibrahim el Ushaili, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung:
Humaniora, 2009). Hal.71

11
yang dihasilkan oleh para bahasawan asli bahasa itu. Dengan korpus ujaran
itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan umum atau kaidah-kaidah umum
tata bahasa yang digunakan untuk memprediksi semua ujaran kalimat yang
dihasilkan oleh seseorang penutur asli bahasa itu. Begitu pun teori ini harus
bisa digunakan untuk menerangkan kalimat kalimat baru yang bisa dihasilk a n
oleh seorang penutur pada kesempatan yang sesuai. Sedangkan penutur lain
dapat memahaminya dengan segera, meskipun kalimat itu juga baru bagi
mereka. Dalam hal ini bisa dikatakan kalau kita menguasai suatu bahasa
dengan baik, karena kita menjadi penutur bahasa itu, maka kita dapat
menghasilkan kalimat-kalimat baru seperti disebutkan diatas yang jumlahnya
tidak terbatas. Kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas itu tidak
mungkin dapat diperoleh dengan teori S-R (Stimulus-Respon) nya kamun
behaviorisme seperti yang dikemukakan oleh Boomfield karena kita tidak
mungkin pernah mendengar kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak
terbatas.28

Chomsky juga berpendapat bahwa pendukung aliran struktural belum


menampilkan teori bahasa dalam arti yang sebenarnya. Karena menurut
pandangannya, teori apapun tidak bisa didasarkan pada tuturan yang
sebenarnya, meskipun sampel tuturan yang dikaji berjumlah banyak. Dengan
pendapat ini ia berusaha keras untuk dapat meruntuhkan pondasi paling
penting bagi tegaknya teori structural yaitu bahasa lisan.29

Dalam teori ini, chomsky sangat menaruh perhatian pada kaidah yang
diistilahkan oleh orang dengan sistem yang ada dalam akal penutur bahasa
yang berbentuk batin, yang diperolehnya selama masa kecil. Berdasarkan
pemahamannya terdapat kaidah-kaidah itu, setiap penutur bahasa tertentu
dengan bahasa ini akan mampu memahami kalimat atau susunan kata dengan
mudah, sekalipun ia belum pernah mendengarnya, atau menggunakannya.

28 Abdul Chaer, Psikolinguistik, Kajian Teoritik . Hal. 76-77


29 Abdul Aziz bin Ibrahim el Ushaili, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab. Hal. 72

12
Chomsky menamakan pengetahuan batin ini dengan kaidah bahasa kifayah
lughowiyah.30

Tata bahasa transformasi generatif 31 merupakan teori linguistik yang


menyatakan bahwa tujuan linguistik ialah menemukan apa yang semesta dan
teratur dalam kemampuan manusia untuk memahami dan menghasilk a n
kalimat-kalimat yang gramatikal. Kalimat dianggap sebagai satuan dasar, dan
hubungan antara unsur-unsur dalam struktur kalimat diuraikan atas abstraksi
yang disebut kaidah struktur frase (phrase structure grammar) dan kaidah
transformasi (transformation rules) sebagaimana teori yang terdapat dalam
gramatika generatif.32

Kaidah transformasi ini bukan berkaitan dengan pembagian kalimat atau


membuat kalimat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, melaink a n
sebagaimana tersirat dalam namanya, Transformasi adalah merubah dan
menyusun kembali suatu struktur dengan berbagai cara.

Sedangkan generatif mengandung 2 (dua) makna, yaitu:33

a) Produktivitas dan kreativitas. Bahasa adalah sesuatu yang dihasilka n


penutur tanpa terikat oleh berbagai unsur bahasa itu sendiri.
b) Keformalan dan eksplisit. Dari sudut pandang ini dapat dikatakan bahasa
dikombinasikan atas unsur dasar berupa (fonem, morfem, dan lain
sebagainya).

Sedangkan gramatika mempunyai pengertian keseluruhan kaidah yang ada


pada jiwa pemakai bahasa yang mengatur serta berfungsi untuk melayani
pemakai bahasa. 34 Chomsky mendasarkan teorinya pada asumsi bahwa
bahasa menjadi bagian dari komponen manusia dan produk khas akal manusia.

30 Abdul Aziz bin Ibrahim el Ushaili.


31 Jos Daniel Parera, Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif Dan Tipologi Struktural
(Jakarta: Erlangga, 1986). Hlm. 13
32 Lasnik, Howard dkk., “Syntactic Structures Revisited: Contemporary Lectures on Classic

Transformational Theory,” Journal of Linguistics, 2002. 714-716


33 Gory Keraf, Linguistik Bandingan Tipologis (Jakarta: Gramedia, 1990).hlm. 95
34 Gory Keraf.hlm.97

13
Karena unsur yang membedakan manusia dengan hewan adalah kecerdasan
dan kemampuannya berpikir. Bagi Chomsky (1968) tata bahasa merupaka n
system kaidah yang menghubungkan bunyi dan arti. Tata bahasa itu harus
memenuhi dua syarat, yakni: Kalimat yang muncul harus berfungsi dalam
ujaran, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat. Tata bahasa tersebut
harus bersifat umum dan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu.35

4. Ciri-ciri Aliran Transformasi Generatif


a. Pertama, (‫ ) اللغة نظام‬bahasa adalah sebuah sistem
Semua ahli bahasa - pada abad kedua puluh - mengakui bahwa
bahasa adalah sistem yang terkait satu sama lain. 36

b. Kedua, (‫ ) الذهنية‬bahasa bersifat mentalistik/kejiwaan

Aliran ini berpendapat bahwa proses berbahasa bukan sekadar


proses rangsang-tanggap semata, akan tetapi berbahasa adalah sebuah
proses kejiwaan.37 Proses berbahasa bukan sekadar proses fisik yang
berupa bunyi sebagai hasil sumber getar yang diterima oleh alat
auditoris, akan tetapi berupa proses kejiwaan di dalam diri pembicara.
Oleh karena itu, aliran ini sangat erat kaitannya dengen subdisipline r
psikolinguistik. Teori transformasi banyak dipengaruhi oleh teori
sebelumnya yaitu teori tradisional (Yunani dan Rumania) dan teori
strukturalisme.38
c. Ketiga, bahasa merupakan Innate
Kaum transformasi beranggapan penuh bahwa bahasa
merupakan factor innate (warisan keturunan). Bahwa manusia lahir
dengan kapasitas genetic juga mempengaruhi kemampuan kita
memahami bahasa di sekitar kita, yang hasilnya adalah sebuah

35 Mansur Pateda, Linguistik (Sebuah Pengantar) (Bandung: Angkasa bandung, 1990).hlm.41


36 Taufîq Muhammad Syahin, Ilm Al-Lughah Al-’Am, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1980).hlm.23
37 Mansur Pateda, Linguistik (Sebuah Pengantar).hlm.41
38 Al-Arabiy al-Sulaimâniy, Manâhij Al-Bahs Fî Al-Jugrâfiyya, Muqâranah Epistimologiyah

(Rabat: Markaz Takwîn al-Muftishîn, 1997).hlm.29

14
kontruksi system bahasa yang tertanam dalam diri kita. Menurut
Chomsky, pengetahuan bawaan ini diumpakan dengan “kotak hitam
kecil” di otak, sebagai sebuah perangkat pemerolehan bahasa atau
language acquisition device (LAD). 39

d. Keempat, bahasa terdiri atas unsur kompetensi (competence/ ‫الكفاية‬

‫ ) اللغوية‬dan perfomansi (performance/ ‫) األداء الكالمي‬


Kompetensi (competencyal kafa’ah) adalah kemampuan ideal
yang dimiliki oleh seorang penutur. Kompetensi menggambarka n
pengetahuan tentang sistem bahasa yang sempurna, yaitu pengetahua n
tentang sistem bunyi (fonologi), sistem kata (morfology), system
kalimat (syntaks), dan sistem makna (semantic). Sedangkan formasi
(performance – al-ada’) adalah ujaran-ujaran yang bisa didengar atau
dibaca, yang merupakan tuturan seseorang apa adanya tanpa dibuat-
buat. Oleh karena itu performansi bisa saja tidak sempurna, dan oleh
karena itu pula, menurut Chomsky suatu tata bahasa hendaknya
memberikan kompetensi dan bukan performansi. 40
Menurut Chomsky setiap orang mempunyai satu sistem terwaris
yang cocok untuk bahasa dan semua bahasa yang mungkin ditangkap
olehnya. Sistem ini mungkin terdiri atas kemungkinan-kemungkina n
untuk meletakkan dan menyimpan sejumlah hubungan yang tertentu
dalam otak/ syaraf manusia. Berdasarkan beberapa contoh yang
jumlahnya terbatas dari sebuah bahasa tertentu, maka dapatlah seorang
anak dan setiap anak yang normal membuat kalimat-kalimat dari sistem
terwarisnya itu yang memenuhi tujuan bahasa yang tertentu itu.
Contoh-contoh itu adalah hasil penangkapan dari bahasa orangtuanya
dan bahasa lingkungannya. Kemungkinan yang terwaris dan tersimpan

39 Jhon E. Hopcroft dkk, Introduction to Outomata Theory, Language and Computation (New
York: Addison Wesley, 2001).
40 Abd Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN

Maliki Press, 2011).hlm.10

15
dalam otak manusia itu memberikan kemungkinan kepadanya untuk
melaksanakan proses berbahasa itu disebut oleh Noam Chomsky
competence.41
Performance merupakan pencerminan competence yang juga
dipengaruhi oleh berbagai situasi mental dan lingkungan real. Hal ini
disebutkan hal ekstralinguistik, seperti keterbatasan ingatan,
keteledoran, kecerobohan, dan sebagainya. Sebab itu untuk mencapai
satu situasi pembicaraan pendengar yang ideal dan performance benar-
benar merupakan percerminan competence, maka faktor-faktor
ekstralinguistik sejauh mungkin dihindari dan dihindarkan.
e. Kelima, bahasa terdiri atas struktur luar (surface structure / ‫البناء‬

‫ )الظاهري‬dan struktur dalam (deep structure/ ‫)البناء األساس ي‬


Menurut Chomsky tata bahasa Generatif Transformatif
membedakan dua struktur bahasa yaitu struktur luar (surface structure
– al bina’ : alzhahiri) dan struktur dalam (deep structure – al bina’; al
asasi). Bentuk ujaran yang diucapkan atau ditulis oleh penutur adalah
struktur luar yang merupakan manifestasi dari struktur dalam. Ujaran
itu bisa berbeda dengan struktur dalamnya. Namun yang dimaksud
42
mengandung pengertian yang sama. Jadi struktur dalam ini
merupakan struktur kalimat yang berada di otak penutur sebelum
diucapkan. Sedangkan struktur luar struktur kalimat itu diucapkan dan
dapat didengar. Pandangan tentang struktur luar dan dalam ini lahir
ketika Noam Chomsky mendapati kepincangan teori bahasa
strukturalisme yang dikarenakan adanya ketidakmampuan teori
tersebut untuk menunjukkan hubungan antara kata dan maknanya
sebagai mana tersebut hanya mengkaji struktur luar tanpa adanya
mengkaji struktur dalam. Oleh karena itu Noam Chomsky dalam

41 Jos Daniel Parera, Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif Dan Tipologi Struktural .hlm.83
42 Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab.hlm. 19

16
teorinya menyatakan bahwa bahasa terdapat 3 komponen penting yang
harus ada dalam bahasa yaitu komponen grammar, fonologi, dan
semantik.43 Contoh berikut menggambarkan hubungan antara struktur
luar dan struktur dalam:44

)‫مريض ؟ (البناء لظاهري‬

)‫هل انت مريض؟ (البناء األساس ي‬


f. Keenam, bahasa bertolak dari kalimat
Aliran ini beranggapan bahwa kalimat merupakan tataran
gramatik yang tertinggi. Dari kalimat analisisnya turun ke frasa dan
kemudian dari frasa turun kata. Aliran ini tidak mengakui adanya klausa.
Menurut teori ini, tata bahasa itu terdiri dari tiga buah komponen, yaitu
komponen yaitu, komponen fonologis ( ‫املكون الفونولوجي‬ ),

sintaksis(‫التركيبي‬ ‫) املكون‬, dan semantik 45)‫(املكون الداللي‬


g. Ketujuh, bahasa bersifat kreatif
Pengalaman berbahasa, memberikan pengaruh yang sangat
signifikan terhadap perkembangan bahasa manusia itu sendiri
bagaimana pada akhirnya merupakan bentuk prilaku yang paling cerdas
yang dimiliki manusia.46
h. Kedelapan, hipotesis natural dan kaidah universal
Pengetahuan alami, dalam pandangan Chomsky, menjadi
masalah mendasar yang kemudian ia namakan dengan istilah „hipotesis ”
atau teori alami.47
5. Keunggulan dan Kelemahan Teori Transformasi Generatif

43 Ahmad Fuad Effendi.hlm.55


44 Abd Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab .hlm.9
45 Mustafâ, Al-Sautiyyah Al-Fonolojiyyah (Beirut: Al-Maktabah Al-Asriyyah, 1998).130-131
46 Thomas Amstrong, Kinds Of Smart; Menemukan Dan MeningkatkanKecerdasan Anda

Berdasarkan Teori Multiple Intelligence (Jakarta: Gramedia, 2005).hlm. 19


47 Abdul Aziz bin Ibrahim el Ushaili, Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab.hlm.80

17
Berikut ini keunggulan aliran transformasi generatif:

a. Proses berbahasa merupakan proses kejiwaan bukan fisik.


b. Aliran ini secara tegas membedakan antara pengetahuan kebahasaan
dengan keterampilan berbahasa (linguistic competent dan linguis tic
performance).
c. Dapat membentuk konstruksi-konstruksi lain secara kreatif berdasarkan
kaidah yang ada. Sehingga dapat menghasilkan kalimat yang tak
terhingga banyaknya karena gramatiknya bersifat generatif. Dengan
adanya perbedaan antara kalimat inti dan transformasi, maka dapat
dipilah antara substansi dan perwujudan.

Sementara kekurangannya, yaitu:48

a. Tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak dapat memilah konsep


klausa dan kalimat.
b. Bahasa merupakan innate, walaupun manusia memiliki innate untuk
berbahasa, tetapi tanpa dibiasakan atau dilatih, mustahil akan bisa.
c. Setiap berbahasa selalu dikembalikan kepada deep structure (struktur
dalam), sementara deep structure itu sendiri terkandung makna yang
tidak pasti, sehingga memungkinkan terjadinya ambiguitas makna.
6. Perbedaan Teori Struktural dengan Teori Generatif Transformasi

Dalam beberapa hal, teori kebahasaan dalam aliran transformasi generatif


ini tidak berbeda dengan aliran struktural. Pertama bahwa bahasa itu adalah
bahasa lisan. Kedua, setiap bahasa memiliki sistem yang utuh dan cukup untuk
mengekspresikan maksud dari penuturnya, oleh karena itu tidak ada satu
bahasa yang unggul atas bahasa yang lainnya.

Adapun teori-teori yang berbeda atau bersebrangan di antara kedua teori ini
adalah:49

48 Noam Chomsky, Language and Responsibility, Based on Conversations with Mitsou Ronat , ed.
terjemahan John Ciertel (New York: Pantheon Books, 1979).58-59
49 Abd Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab.hlm.10

18
a. Menurut aliran struktural kemampuan berbahasa diperoleh melalui
kebiasaan yang ditunjang dengan latihan dan penguatan, sementara aliran
generatif transformasi menekankan bahwa kemampuan berbahasa adalah
sebuah proses kreatif
b. Aliran struktural menekankan adanya perbedaan sistem antara satu
bahasa dan bahasa lainnya, sedangkan aliran generatif-transfor ma s i
menegaskan adanya banyak unsur-unsur kesamaan di antara
bahasabahasa, terutama pada tatanan struktur di dalamnya.
c. Aliran struktural berpendapat bahwa semua bahasa yang hidup
berkembang mengikuti perubahan zaman terutama karena terjadinya
kontak dengan bahasa lain oleh karena itu kaidahnya pun bisa mengala mi
perubahan. Aliran generatif-transformasi menyatakan bahwa perubahan
itu hanyalah menyangkut struktur luar, sedangkan struktur dalamnya
tidak berubah sepanjang masa dan tetap menjadi dasar bagi setiap
perkembangan yang terjadi
d. Meskipun bisa menerima pandangan aliran struktural bahwa sumber
pertama dan utama kebakuan bahasa adalah penutur bahasa tersebut,
akan tetapi aliran generatif-transformasi mengingatkan bahwa
penggunaan bahasa oleh seseorang atau suatu kelompok kadang-kadang
menyalahi kaidah-kaidah bahasa. Oleh karena itu, pembakuan bahasa
merupakan suatu kebutuhan dan harus didasarkan atas kesepakatan
umum atau mayoritas penutur bahasa.
C. Pembelajaran Bahasa Arab dari Perspektif Teori Transformat if
Generatif

Pada dasarnya Chomsky menganalisis bahasa dengan menggunaka n


bahasa Inggris sebagai basis datanya. Namun karena ia mengusung adanya
50
gramatika universal, maka sebagai konsekuensinya teori transforma tif

50 Gorys Keraf, Linguistik Bandingan Tipologis (Jakarta: Gramedia, 1990).

19
generatif ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk
bahasa Arab.51

Kaitannya dengan bahasa Arab, Jonathan Owes menyatakan bahwa Ibnu


Jinni telah mengimplementasikan teori ini melalui teori asl/dasar dan
furu’/cabang. Teori asl adalah apa yang dimaksud struktur batin dalam teori
transformatif generatif, struktur asli sebelum kata atau kalimat tersebut diubah.
Sedangkan teori furu’ adalah struktur luarnya. Hasil dari derivasi kata atau
kalimat asli tersebut.52

Contoh struktur dalam dan struktur luar dalam bahasa Arab adalah:

Struktur Dalam / ‫البناء األساسي‬ ‫َه ْل أنت َم ِرْيض؟‬


Struktur Luar / ‫البناء الظاهري‬ ‫َمريض؟‬
Greenberg menyatakan bahwa ada 3 kemungkinan besar tata urut kalimat
dasar dalam bahasa dunia. 3 kemungkinan itu adalah SVO, SOV, dan VSO.
Sedangkan dalam bahasa Arab para ahli bahasa memiliki perbedaan pandangan
dalam menentukan tata urut bahasa. Umumnya linguistic basrah menyatakan
bahwa kalimat yang diawali oleh bentuk fi’il disebut jumlah fi’liyyah,
sedangkan kalimat yang diawali oleh kata benda/isim disebut jumlah ismiyyah.
Adapun menurut Murtada J. Bakir, meskipun bahasa Arab memiliki 2 bentuk
kalimat dasar, namun secara umum para linguistic Arab klasik menempatka n
fi’il di awal sebuah kalimat. Oleh karena itu, bentuk tata urut pokok dalam
bahasa Arab adalah jumlah fi’liyyah.

Hal ini senada dengan teori gramatika generatif yang menyatakan bahwa
komponen dasar kalimat adalah NP (Frasa Nomina) dan VP (Frasa Verba).
Sedangkan kalimat lain yang berada di luar struktur itu berarti hasil

51 Wati Susiawati, “Implementasi Teori Chomsky Dalam Bahasa Al-Quran,” Jurnal Arabiyat 5,
no. 2 (2018): 273–91, https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15408/a.v5i2.8896.
52 Jonathan Owens, The Foundation of Grammar, an Introduction to Medieval Arabic Gramatical

Theory (Amsterdam: Jhon Benyaminns Publishing Company Amsterdam/Philadelpia, 1988).

20
transformasi, dan apabila hendak menganalisisnya maka harus dimulai dengan
wujud aslinya.

Beberapa transformasi dalam bahasa Arab setelah diterapkannya teori ini


adalah:

1) Penghapusan (‫ )احلذف‬: Menghapus salah satu kata dalam kalimat.

Penghapusan ini tidak menghilangkan makna kalimat. Dengan syarat


kalimat yang ingin dihapus salah satu katanya tetap bisa dipahami (ketika
salah satu kata tersebut dihapus).53
Contoh:

‫ب أمحد َد ْر ًسا‬
َ َ‫َكت‬ ‫ب أمحد َد ْر ًسا َج ِدْي ًدا‬
َ َ‫َكت‬
2) Penambahan )‫ (الزايدة‬: Menambahkan unsur baru dalam kalimat. Bisa satu

kata atau lebih yang menempati struktur atf, taukid, badal, Masdar
muawwal, na’t jumlah, maupun hal jumlah.
Contoh:

‫الطالب واملدرس نشيطان‬ ‫الطالب نشيط‬


3) Penempatan )‫ (االحالل‬: sebuah struktur kalimat yang predikatnya ditempati
oleh kata lain.
Contoh:

‫هللا غفور رحيم‬ ‫هللا مسيع عليم‬


4) Kompensasi : mengganti salah satunya, yaitu izim dhahir yang diganti
dengan isim dlamir.
Contoh:

‫إذا درس حممد جداي فإن حممد سوف إذا درس حممد جيدا فإنه سوف‬
‫ينجح‬ ‫ينجح‬

53 Muhammad Abu Musa, Khasa’is Al-Tarakib (Kairo: Maktabah Wahbah, n.d.).

21
5) Pengulangan urutan )‫(إعادة الرتتيب‬ :menata ulang struktur kalimat, baik

dengan cara merubah posisi satu kata atau lebih dalam kalimat. Termasuk
pada perubahan dari jumlah ismiyyah menjadi jumlah fi’liyyah.
Contoh:

‫الطالب حيضرون‬ ‫حيضر الطالب‬

Jika dihubungkan dengan pembelajaran bahasa Arab, maka teori


transformatif generatif yang sejatinya membicarakan perihal kaidah dan tata
bahasa dapat diimplementasikan dalam pembelajaran tata bahasa Arab.
Adapun beberapa prinsip yang dapat diaplikasikan ketika seorang pendidik
ingin menerapkan teori ini dalam pembelajaran bahasa Arab adalah:

a) Pembelajaran tidak harus latihan secara intensif, cukup dengan dibimb ing
oleh guru saja.
b) Karena kemampuan berbahasa adalah proses kreatif, maka pembelajar
harus diberikan kesempatan yang luas untuk mengkreasi ujaran-ujara n
dalam situasi komunikatif yang sebenarnya. bukan hanya sekadar
menirukan dan menghafalkan.
c) Guru memberikan kaidah bahasa dan selanjutnya dikembangkan oleh
pembelajar.
d) Pemilihan materi pelajaran didasarkan pada kebutuhan komunikasi dan
penguasaan fungsi-fungsi bahasa.
e) Kaidah nahwu dapat diberikan sepanjang hal itu diperlukan oleh
pembelajar sebagai landasan untuk mengkreasi ujaran-ujaran sesuai
dengan kebutuhan komunikasi.
f) Guru harus meyakinkan bahwa siswa mampu menginternalkan kaidah
yang memungkinkan siswa menghasilkan kalimat.
g) Siswa harus diterjunkan dalam situasi komunikasi nyata seperti yang
terjadi oleh penutur asli.

22
h) Materi pembelajaran yang diberikan bisa berupa tata bahasa Arab
kemudian siswa mengembangkannya menjadi kalimat sesuai dengan
kreativitas dan imajinasi setiap siswa. 54

Beberapa kelebihan dari digunakannya teori ini dalam pembelajara n


bahasa Arab adalah:

1. Siswa memahami kaidah dari setidap apa yang dia ucapkan


2. Siswa memahami kaidah bahasa Arab dengan benar
3. Siswa dapat aktif bertanya tentang kaidah yang dijelaskan oleh guru
4. Siswa memiliki kemampuan menyusun kata-kata yang telah biasa mereka
dengan sesuai dengan kaidah bahasa Arab
5. Siswa mngkreasikan bahasa sesuai dengan kaidah yang telah dipelajari
6. Siswa tidak harus latihan setiap hari untuk menguasai materi, cukup
dengan mengkreasikan bahasa melalui pemahaman yang diterima
7. Siswa tidak selalu menggunakan metode hafalan dan tiruan dalam proses
pembelajaran.

Sedangkan beberapa kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Banyak siswa belum percaya diri mengucapkan apa yang dia tulis
2. Siswa dapat memahami kaidah dan mengaplikasikan dalam kalimat, tetapi
pengucapan lafadz bahasa Arabnya belum lancar
3. Siswa hanya menguasai maharah tertentu
4. Karena tidak ada pengulangan dari guru, ada kemungkinan siswa lupa
dengan apa yang telah dipelajari.
5. Pemahaman hanya bisa dirasakan sendiri, belum bisa terlihat secara
konkret dalam pengaplikasian bahasa Arab. 55

54 Muhammad Ali Abdul Basit and Rahma Putri Kholifatul Ummah, “Aplikasi Teori Generatif
Transformatif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Nurussalam Krapyak
Yogyakarta,” Jurnal Lisanan Arabiya 2, no. 2 (2018): 155–71.
55 Basit and Ummah.

23
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Chomsky dikenal dunia karena hasil karyanya dalam dua bidang yang
berbeda, bidang politik dan linguistik. Jadi selain mendalami bidang linguis tik
ia juga mempunyai peran yang sangat besar dalam dunia politik. pemikira nnya
dalam bidang politik mencakup politik para penguasa dalam mengatur suatu
negara dan media massa sebagai sarana untuk mempertahankan kekuasaanya.
Disamping itu ia juga merupakan keritikus sosial yang gemar mengkritik
Demokrasi negara kesatuan Amerika Serikat. Dalam dunia lingusitik ia
merupakan pencetus sebuah teori transformatif-generatif yang mengkritik teori
linguistik Ferdinand De Saussure dan Leonard Bloomfield.

Teori transformatif generatif merupakan teori linguistik yang


menyatakan bahwa tujuan linguistik ialah menemukan apa yang semesta dan
teratur dalam kemampuan manusia untuk memahami dan menghasilkan
kalimat-kalimat yang gramatikal. Kalimat dianggap sebagai satuan dasar, dan
hubungan antara unsur-unsur dalam struktur kalimat diuraikan atas abstraksi
yang disebut kaidah struktur frase (phrase structure grammar) dan kaidah
transformasi (transformation rules) sebagaimana teori yang terdapat dalam
gramatika generatif.

Jika dihubungkan dengan pembelajaran bahasa Arab, maka teori


transformatif generatif yang sejatinya membicarakan perihal kaidah dan tata
bahasa dapat diimplementasikan dalam pembelajaran tata bahasa Arab
dengan beberapa prinsip.

24
DAFTAR PUSTAKA
A. Efendi kadarisman. “Resensi, The Linguistics Wars, Bahasa Dan Seni.” Jurnal
Bahasa, Sastra, Seni, Dan Pengajarannya, 2000, 239.

Abd Wahab Rosyidi. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab.


Malang: UIN Maliki Press, 2011.

Abdul Aziz bin Ibrahim el Ushaili. Psikolinguistik Pembelajaran Bahasa Arab.


Bandung: Humaniora, 2009.

Abdul Chaer. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

———. Psikolinguistik, Kajian Teoritik. Cetakan Pe. Jakarta: PT, Rieneka Cipta,
2003.

Abu Musa, Muhammad. Khasa’is Al-Tarakib. Kairo: Maktabah Wahbah, n.d.

Ahmad Fuad Effendi. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Penerbit


Misykat, 2003.

Aitchison, Jean. Linguistics. London: Hodder Headline, 2008.

Al-Arabiy al-Sulaimâniy. Manâhij Al-Bahs Fî Al-Jugrâfiyya, Muqâranah


Epistimologiyah. Rabat: Markaz Takwîn al-Muftishîn, 1997.

Asep Ahmad Hidayat. Fisafat Bahasa, Mengungkap Hakekat Bahasa, Makna,


Dan Tanda. Cetakan Pe. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Asrori, Imam. Sintaksis Bahasa Arab. Malang: Misykat, 2004.

Azis, Abdul bin Ibrahim. Psikolinguis Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:


Humaniora, 2009.

Basit, Muhammad Ali Abdul, and Rahma Putri Kholifatul Ummah. “Aplikasi
Teori Generatif Transformatif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Pondok
Pesantren Nurussalam Krapyak Yogyakarta.” Jurnal Lisanan Arabiya 2, no.
2 (2018): 155–71.

Dardjowidjodjo, Soenjono. Psikolinguistik, Pengantar Bahasa Manusia. Jakarta:

25
Yayasan Obor Indonesia, 2005.

David Cogswell. Chomsky Untuk Pemula. Edited by Terjemah Oleh: Ciptandi and
Dkk Wirawan. Pertama. Yogyakarta: Resist Book, 2006.

Geoffrey Sampson. Aliran- Aliran Linguistik. Edited by Terjemah Oleh: Abdul


Syukur and Dkk Ibrahim. Surabaya: Usaha Nasional, 1985.

Gory Keraf. Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: Gramedia, 1990.

Jhon E. Hopcroft dkk. Introduction to Outomata Theory, Language and


Computation. New York: Addison Wesley, 2001.

Jos Daniel Parera. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif Dan Tipologi
Struktural. Jakarta: Erlangga, 1986.

Keraf, Gorys. Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: Gramedia, 1990.

Lasnik, Howard dkk. “Syntactic Structures Revisited: Contemporary Lectures on


Classic Transformational Theory.” Journal of Linguistics, 2002.

Lechte, John. 50 Filsuf Kontemporer Dari Strukturalisme Sampai Post


Modernitas. 1st ed. Yogyakarta: Percetakan Kanisius, 2001.

Mangantar Simanjuntak. Teori Linguistik Chomsky Dan Teori Neurolinguistik


Wernickle, Ke Arah Satu Teori Bahasa Yang Sempurna. Cetakan Pe. Jakarta:
Penerbit Gaya Media Pratama, 1990.

Mansur Pateda. Linguistik (Sebuah Pengantar). Bandung: Angkasa bandung,


1990.

Muhamad Ali Abdul Basit, Rahma Putri Kholifatul Ummah. “APLIKASI TEORI
GENERATIF-TRANSFORMASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB DI PONDOK PESANTREN NURUSSSALAM KRAPYAK
YOGYAKARTA.” Lisanan Arabiya 2 (2018).

Mustafâ. Al-Sautiyyah Al-Fonolojiyyah. Beirut: Al-Maktabah Al-Asriyyah, 1998.

Noam Chomsky. Language and Responsibility, Based on Conversations with

26
Mitsou Ronat. Edited by terjemahan John Ciertel. New York: Pantheon
Books, 1979.

Owens, Jonathan. The Foundation of Grammar, an Introduction to Medieval


Arabic Gramatical Theory. Amsterdam: Jhon Benyaminns Publishing
Company Amsterdam/Philadelpia, 1988.

Parera, Jos Daniel. No TitleKajian Linguistik Umum Historis Komparatif Dan


Hipologi Struktural. Jakarta: Erlangga, 1991.

Permata, Bagus Andrian. “TEORI GENERATIF-TRANSFORMATIF NOAM


CHOMSKY.” Jurnal Empirisma 24, no. 2 (2009): 179–87.

Pringgawidagda, Suwarna. Strategi Penguasaan Berbahasa. Edited by Adicita.


Bandung, 2002.

Setiadi, Alif Cahya. “Pengajaran Bahasa Dengan Pendekatan Komunikatif:


Analisis Atas Teori Transformatif-Generatif Noam Chomsky.” At-Ta’dib 4,
no. 1 (2005): 7.

Susiawati, Wati. “Implementasi Teori Chomsky Dalam Bahasa Al-Quran.” Jurnal


Arabiyat 5, no. 2 (2018): 273–91.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15408/a.v5i2.8896.

Taufîq Muhammad Syahin. Ilm Al-Lughah Al-’Am,. Kairo: Maktabah Wahbah,


1980.

The Encyclopedia Americana International Edition. Danbury: Grolier


Incorporated, 1997.

Thomas Amstrong. Kinds Of Smart; Menemukan Dan MeningkatkanKecerdasan


Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: Gramedia, 2005.

27

Anda mungkin juga menyukai