UNIVERSITAS TURBUKA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " PERANAN METODE, MEDIA, DAN
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS
TINGGI " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Pendidikan IPS di SD. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Saiful bahri, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Pendidikan IPS di SD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kegiatan Belajar I
MeraMerancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber 3
Belajar IPS SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif
B. Kegiatan Belajar II
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS 8
SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Sosial
C. Kegiatan Belajar II
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS 10
SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Personal s
D. Kegiatan Belajar IV
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS 13
SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku
E. Kegiatan Belajar V
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS 14
SD Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
DAFTAR PUSTAKA 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam
yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam
menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk
membawa peserta didik pada proses belajar, di bawah pengawasan guru. Pendidikan di sekolah
dilakukan dalam suatu proses yang disebut pembelajaran. Belajar merupakan perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons.
Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan
belajar yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar,
metode, media, sumber belajar (Sutikno, 2008:37).
Untuk mempermudah dalam proses pembelajaran, maka guru harus memiliki pemahaman
dan kemampuan dalam merancang dan menerapkan metode, media, dan sumber belajar yang
gunakan dalam proses pembelajar
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
D. MANFAAT PENULIS
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai salah satu acuan dalam
memahami dan menghubungkan antara bidang studi pendidikan IPS di SD dan lainnya dalam
kegiatan pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEGIATAN BELAJAR 1
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif
3
c. Panel
Adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah topik.
Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi atau
moderator.
Keunggulan dari metode ini ialah dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta
dan mendorong memberikan analisis. Dalam diskusi panel diperlukan pandangan
yang berbeda-beda.
Kelemahan dari metode ini ialah mudah tersesat ke dalam masalah lain. Selain itu
tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan. Apalagi jika
panelis terlalu banyak bicara.
d. Studi kasus
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan
kelompok menganalisis masalah itu.
Keunggulan dari metode ini ialah dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan,
direkam atau diceritakan. Selain itu, dapat ditugaskan sebelum diskusi dimulai.
Kelemahannya dari metode ini ialah membutuhkan keterampilan untuk menuliskan
suatu masalah. Memerlukan waktu yang lama. Sulit mencari moderator yang
terampil.
e. Metode brainstorming
Metode brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah, di mana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada
kritik, evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.
Keunggulannya dari metode ini ialah dapat membangkitkan pendapat baru dan
merangsang semua anggota untuk mengambil bagian. Selain itu juga membangkitkan
reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat. Menghemat waktu dan dapat dipakai
pada kelompok besar maupun kecil. Tidak memerlukan pemimpin diskusi yang hebat,
di samping itu tidak membutuhkan peralatan yang banyak.
Kelemahannya dari metode ini ialah mudah terlepas dari kontrol. Selain itu anggota
kelompok cenderung membuat evaluasi segera setelah pendapat diajukan. Terkadang
tidak semua anggota bisa menerima pendapat tersebut.
4
Kelemahannya dari metode ini ialah membutuhkan waktu yang banyak dan sulit, jika
dipakai pada kelompok yang besar. Selain itu memerlukan pemimpin yang benar-
benar terampil. Kadang sulit memperoleh hasil diskusi yang tuntas.
g. Metode tanya jawab
Metode ini dapat dipakai pada hal-hal berikut:
1) Menanyakan kembali pelajaran/materi yang diajarkan
2) Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama peserta didik
3) Memimpin pengamatan dan pemikiran peserta didik
Keunggulannya adalah:
1) Peserta didik lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan
2) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya sehingga guru
mengetahui apa yang belum dimengerti oleh peserta didik
3) Guru mengetahui pemahaman peserta didik terhadap apa yang telah
diterangkan.
Kelemahannya adalah:
1) Dengan tanya jawab, pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari poko
pembicaraan
2) Membutuhkan waktu yang lebih lama.
h. Metode kerja kelompok
Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi
peserta didik dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut ;
1) Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
2) Mengatasi perbedaan kemampuan belajar peserta didik.
3) Mengatasi adanya perbedaan minat belajar peserta didik.
4) Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.
Kelebihannya adalah:
1) Dapat memupuk rasa kerja sama
2) Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat
3) Timbul persaingan yang sehat
Kekurangannya adalah:
1) Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah
merasa rendah diri dan selalu bergantung kepada orang lain.
2) Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi
oleh seseorang.
2. Media
Media dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan sebagai berikut ;
a. Media visual
Merupakan media yang dapat dipandang. Media ini dapat dibagi menjadi 2, di antaranya ;
5
1) Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media yang tidak dapat dipantulkan
pada layar. Hal itu dikarenakan bahan yang dipakai tidak transparan atau tidak
tembus cahaya. Beberapa media yang termasuk jenis ini antara lain ;
a) Gambar mati atau gambar diam
b) Ilustrasi
c) Karikatur
d) Poster
e) Bagan
f) Diagram
g) Grafik
h) Peta
2) Media visual yang diproyeksikan
Media ini dapat dipantulkan pada layar karena bahan yang dipakai tembus cahaya.
b. Media audio
Merupakan jenis media yang hanya dapat didengar.
c. Media audio-visual
Media ini selain dapat dilihat juga dapat didengar. Contohnya, slide suara dan televisi.
Slide suara merupakan media visual yang diiringi suara, orang sering menyebut film
bingkai. Televisi merupakan suatu media yang menampilkan gambar yang bergerak.
B. Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif
6
2) Mengumpulkan data dan verifikasi data
3) Mengumpulkan unsur baru
4) Merumuskan penjelasan
5) Menganalisis terhadap proses inkuiri
Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal beriku:
1) Rencanakan waktu yang akan digunakan.
2) Peserta didik dapat melakukan secara kelompok.
3) Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
4) Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.
7
Guru membantu peserta didik dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah
secara mendetail, rapi dan sistematis.
5) Menganalisis Proses Inkuiri
Peserta didik menganalisis pola-pola penemuannya dan peserta didik menilai efektivitas
proses inkuiri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada.
Penerapan penggunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif
ini pada dasarnya dimulai konfrontasi intelektual dan diakhiri dengan penemuan jawaban
atas masalah secara ilmiah melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini menekankan pada
kemampuan intelektual melalui mengorganisasikan data, merumuskan masalah, membangun
konsep dan merumuskan pernyataan atas masalah yang ada.
B. KEGIATAN BELAJAR II
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Sosial
8
3) Hasil belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.
4) Indikator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan
kepadatan penduduk di Indonesia.
b. Menginterpretasi berbagai grafik penduduk.
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di
Indonesia.
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat.
f. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.
g. Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.
9
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan
hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5) Tahap Pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui
metode-metode pengumpulan data melalui metode-metode yang sesuai dengan masalah yang
dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan
hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6) Tahap Generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas
masalah yang dibahas, yaitu:
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia yang mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
10
Peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang
menarik berdasarkan pengalamannya.
3. Tipe Pertemuan Terarah dan Terbuka
Pada dasarnya sama dengan tipe kedua ,akan tetapi permasalahannya diarahkan kepada
hal-hal yang sedang dipelajari peserta didik.
Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas antara lain :
1. Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Kepemimpinan guru sebagai penengah.
3. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk berinisiatif.
4. Guru mengembangkan hubungan yang sangat , menarik dan sensitif.
5. Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku
sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
6. Guru secara keseluruhan mengidentifkasikan, memilih dan menaati alternatif
perilaku.
7. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok
untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
11
a. Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional (misal
R. A. Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
b. Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di provinsinya.
c. Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
d. Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928.
e. Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan
Indonesia.
12
Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk
tindakan-tindakan mendatang.
Penggunaan metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal
itu dititikberatkan pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi,kemudian
peserta didik menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam menyikapi masalah
sosial yang ada.
D. KEGIATAN BELAJAR IV
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Modifikasi Perilaku
13
2. Materi Pokok
Pendudukan Jepang di Indonesia.
3. Hasil belajar
Mendeskripsikan pendudukan Jepang di Indonesia.
4. Indikator
a. Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia.
b. Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap
penduduk Indonesia.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan indikator, guru
dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Pada saat
menjelaskan materi tersebut guru dapat memberikan penilaian terhadap penjajah Jepang.
Khususnya apa yang menguntungkan dan merugikan bagi penduduk. Hal itu agar peserta
didik dapat menilai secara obyektif akibat penjajahan Jepang. Selain itu guru perlu
mengomunikasikan sebab dan akibat pergerakan tenaga romusa oleh Jepang terhadap
penduduk Indonesia.
E. KEGIATAN BELAJAR V
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD
Kelas Tinggi Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Metode ceramah dapat di gunakan apabila terhadap hal hal berikut ini.
14
1. Bahan ceramah yang akan di berikan jumlahnya \volumenya sanggat banyak.
2. Banyak atau materi yang akan di erik merupakan bahan baru.
3. Para pesta didik dapat memahami informasi melalui kata kata.
15
Untuk menyajikan materi, guru menggunakan peta Asia Tenggara. Dijelaskan letak
negara-negara di Asia Tenggara dan ibu kotanya masing-masing. Setelah itu dijelaskan
ciri-ciri gejala alam di Indonesia dibandingkan dengan gejala alam di negara-negara
Asia Tenggara yang lain. Setelah itu dijelaskan juga ciri-ciri gejala sosialnya.
3. Menutup pelajaran.
a. Membuat kesimpulan.
b. Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya atau menanggapi materi yang
telah diajarkan.
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut.
BAB III
KESIMPULAN
16
didik berpikir dan mencari fakta-fakta, informasi atau data yang mendukung pembuktian
hipotesis.
Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha membantu
peserta didik untuk mengembangkan dan pembentukan sikap. Salah satu contoh pendekatan
personal adalah metode pertemuan kelas.
Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara mengajar yang bertujuan mengusahakan
terjadinya perilaku peserta didik.
Pendekatan ekspositori menitikberatkan pada peranan guru dalam pengolahan dan
penyampaian materi pelajaran yang telah siap diterima oleh siswa. Salah satu contoh pendekatan
eskpositori adalah metode ceramah.
17
DAFTAR PUSTAKA
18