Anda di halaman 1dari 14

Febrina Risdianti Isman, S.

Farm
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
Pert

11
1 INFORMASI UMUM

Penyusun Febrina R. Isman., S.Farm.


Nama Sekolah SMK Muhammadiyah Lumajang
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas F / XI
Alokasi Waktu 24 x 45 menit
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus
memahami :
 Pembacaan resep
 Perhitungan bahan

Profil Pelajar Pancasila  mandiri


 bernalar kritis

Sarana dan Prasarana


a. Sarana
 Alat  Laptop
 Bahan  Kertas HVS, tinta printer
b. Prasarana
 Sumber ajar  Buku paket, modul, google
 Media ajar Internet, G-Suite
Target Peserta Didik  Peserta didik reguler/tipikal
 Peserta didik dengan kesulitan belajar
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Program Keahlian Teknologi Farmasi
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Moda Pembelajaran Luring Learning
Metode Pembelajaran Tanya jawab

Elemen Pelayanan Farmasi


Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
pengetahuan membaca resep dokter, kalkulasi biaya
obat dan perbekalan kesehatan, teknik menyiapkan dan
meracik sediaan farmasi, teknik menulis etiket dan
menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi,
teknik menulis salinan resep, teknik dasar komunikasi
dalam pemberian informasi obat, teknik membuat
sediaan obat guna keperluan/persediaan obat di apotek
dan menyiapkan keperluan sediaan farmasi di rumah
sakit, pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan.

2 KOMPONEN INTI
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

A. Tujuan Pembelajaran Memahami dan menganalisi pembuatan sediaan obat

B. Pemahaman Bermakna Pembuatan sediaan obat dilakukan berdasarkan


perhitungan bahan berdasarkan permintaan dan SOP
C. Pertanyaan Pemantik 1. Pernahkah anda meminum obat yang bentuk cair
tetapi sediaannya keruh atau tidak jernih?
2. Kira – kira apakah yang menyebabkan sediaan
larutan tersebut serbuk obatnya bias mengendap?

D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan
2. Peserta didik berdoa sebelum mengenai resep yang akan dikerjakan
memulai kegiatan pembelajaran 2. Dengan metode tanya jawab guru
dengan dipimpin salah satu peserta memberikan pertanyaan:
didik untuk memimpin doa a. Dari penjelasan diatas, apasajakah
3. Peserta didik menjawab presensi yang harus kalian siapkan sebelum
guru dan kesiapan belajar melakukan pembuatan sediaan?
4. Peserta didik menyimak capaian b. Bagaimanakah perhitungan dan
pembelajaran, tujuan langkah kerja ?
pembelajaran yang akan dicapai c. Bagaimanakah sikap kalian saat
yang disampaikan oleh guru melakukan pembuatan sediaan?
5. Peserta didik menyimak motivasi 3. Peserta didik mendapatkan LKPD
dari guru masing-masing secara individu.
6. Peserta didik menyimak dan 4. Peserta didik melakukan analisis
merespon apersepsi dengan individu (mandiri) dari permasalahan
mengajukan pertanyaan yang yang telah diberikan pada LKPD
berkaitan dengan materi yang akan 5. Peserta didik diberikan kesempatan
dibahas untuk melakukan studi pustaka
7. Peserta didik menyimak garis (browsing dan/atau mengunjungi
besar cakupan materi dan perpustakaan) guna mengeksplorasi
kegiatan yang akan dilakukan 6. Peserta didik mencari, menemukan
dan mencatat informasi tentang
materi yang ditugaskan dengan
penuh antusias dan bernalar kritis
7. Peserta didik mengumpulkan LKPD
mengenai pembuatan sediaan obat:
a. Identifikasi obat dalam resep
dokter
b. Perhitungan obat dalam resep
dokter
c. SOP pembuatan sediaan
c. Kegiatan Penutup d. Refleksi
1. Peserta didik membuat rangkuman 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
/ simpulan terkait dengan materi pembelajaran?
yang dipelajari pada hari ini 2. Apakah semua siswa aktif dalam
dengan penuh antusias, cermat dan kegiatan pembelajaran?
tepat 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
2. Peserta didik menjawab soal post diidentifikasi pada kegiatan
test dengan cermat dan tepat pembelajaran?
3. Peserta didik menerima 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

penilaian/refleksi hasil kegiatan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan


yang sudah dilaksanakan baik?
4. Peserta didik menyimak rencana 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
pembelajaran pada pertemuan dalam kegiatan pembelajaran ini?
berikutnya 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
5. Peserta didik mengakhiri tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
pembelajaran dengan “Doa” dan 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
salam penutup menuntaskan kompetensi?

E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Kognitif penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Praktik

F. Pengayaan dan Remidial


PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
ii. Peserta didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang
diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka
tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang
diberikan oleh guru. Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para
peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan
dengan pertimbangan lainnya dari guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru

3 LAMPIRAN

GLOSARIUM
Suspensi Sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa
Suspensi Deflokulasi Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

apabila kecepatan sedimentasi bergantung daripada ukuran


partikel tiap unit, maka kecepatannya akan lambat.

Suspensi topikal Sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk
halus yang terdispersi dalam cairan pembawa cair yang di
tunjukkan untuk penggunaan kulit.

DAFTAR PUSTAKA
Ian Sulanjani, dkk. 2016. Teknik Sediaan Cair Larutan Lanjutan dan ADM Farmasi.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Syukrina, Afrizal, Usman. 2019. Pelayanan Farmasi Administrasi Farmasi Kelas XI,
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Farmasi Rumah Sakit dan Klinik,
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.

RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN FORMATIF
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

LAMPIRAN
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

RINGKASAN MATERI

Definisi Emulsa (emulsi) Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, Emulsi adalah sistem dua
fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil.
Tipe emulsi ada dua yaitu oil in water (O/W) atau minyak dalam air (M/A), dan water in oil
(W/O) atau air dalam minyak (A/M).
Emulsi dapat di stabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang di sebut emulgator
atau surfaktan yang dapat mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi
tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Surfaktan
menstabilkan emulsi dengan cara menempati antar permukaan tetesan dan fase eksternal,
dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang akan berkoalesensi. Surfaktan
juga mengurangi proses emulsifikasi selama pencampuran.
Keuntungan dan Kerugian emulsi
Keuntungan emulsi (Menurut Lachman)
1. Bioavalaibilitas atau absobsinya besar sehingga labih cepat berefek
2. Onset lebih cepat seperti pada insulin dan heparin jika dalam bentuk emulsi
3. Penerimaan pasien mudah diberikan pada anak-anak
4. Rasa obat bisa ditutupi oleh penambahan zat tambahan lain.Seperti minyak jeruk
5. Dalam segi Formulasi, sediaan emulsi dapat mempertahankan stabilitas obat yang larut
dalam minyak
6. Kestabilan fisika dan kimia terjamin dalam waktu lama
Kerugian emulsi (Menurut Lachman)
1. Sulit diformulasikan karena harus mencampur 2 fase yang tidak tercampurkan.
2. Mudah ditumbuhi oleh mikroba karena adanya air.
3. cepat tengik
Tipe Emulsi
Dikenal 2 tipe Emulsi yaitu:
1. Bila fase minyak didispersikan sebagai bola-bola ke seluruh fase kontinu air, sistem
tersebut dikenal sebagai suatu emulsi minyak dalam air (o/w). Suatu emulsi tipe O/W yang
dari alam ialah air susu, disini lemak mentega terdispes dalam air, emulgatornya terdiri dari
putih telur.
2. Bila fase minyak bertindak sebagai fase kontinu, emulsi tersebut dikenal sebagai produk
air dalam minyak (w/o). Contoh emulsi dari alam pada tipe ini adalah mentega
Macam-macam Emulsi
Penggunaan Emulsi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
Emulsi untuk pemakaian dalam
Emulsi untuk pemakaian dalam meliputi peroral atau injeksi intravena Emulsi untuk
penggunaan oral biasanya mempuyai tipe M/A. Emulgator merupakan film penutup dari
minyak obat agar menutupi rasa obat yang tidak enak. Emulsi juga berfaedah untuk
menaikkan absorpsi lemak melalui dinding usus. Emulsi parental banyak digunakan pada
makanan dan minyak obat untuk hewan dan juga manusia.
Emulsi untuk pemakaian luar. emulsi untuk pemakaian luar digunakan pada kulit atau
membran mukosa yaitu liniment, lotion, krim dan salep. Emulsi yang dipakai pada kulit
sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi M/A atau A/M, tergantung pada berbagai
faktor seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukkan ke dalam emulsi, keinginan untuk
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

mendapatkan efek emolient atau pelembut jaringan dari preparat tersebut dan dengan
keadaan permukaan kulit. Zat obat yang mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi jika
ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit.
Komponen emulsi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
1. Komponen dasar, yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat di dalam emulsi,
terdiri atas :
a. Fase dispers/ fase internal/ fase diskontinu/ fase terdispersi/ fase dalam, yaitu zat cair
yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil di dalam zat cair lain.
b. Fase eksternal/ fase kontinu/ fase pendispersi/ fase luar, yaitu zat cair dalam emulsi yang
berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) emulsi tersebut.
c. Emulgator, adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi
2. Komponen tambahan, adalah bahan tambahan yang sering ditambahkan ke dalam emulsi
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya Corrigen Saporis, Odoris, Colouris,
Pengawet, dan anti oksidan.
Syarat – syarat emulsi Sediaan dapat terbentuk jika :
1) Terdapat dua zat yang tidak saling melarutkan
2) Terjadi proses pengadukan
3) Terdapat emulgator
4) Mudah dioleskan merata pada kulit dan tidak mengiritasi kulit
5) Tidak berbau tengik
6) Tidak menodai pakaian
7) Bebas partikel keras
8) Sifatnya dalam penyimpanan : tetap homogeny, stabil dan tidak berbau tengik.
Komponen sediaan emulsi terdiri dari ; bahan aktif danbahan tambahan
1. Bahan aktif , seperti parafin cair, oleum olivae dan oleum iecoris
2. Bahan tambahan antara lain : emulgator atau zat pengemulsi surfaktan, antioksidan,
pengawet
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

Identifikasi Materi Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Skor Rencana Tindak Lanjut


yang dianjurkan
(Katagori)
Peserta didik dapat Apa yang Anda ketahui sediaan obat di bawah Sediaan tersebut adalah Paham utuh, jika anak Pembelajaran dapat
memahami macam- ini? tergolong sediaan emulsi mampu menjelaskan dilanjutkan ke unit
macam sediaan yaitu scotts emulsion kemungkinan jawaban berikutnya
emulsi, metode
Tidak paham, jika anak Mengamati dan
pembuatan obat
tidak memberikan jawaban memberikan pertanyaan
bentuk emulsi, dan
/ jawaban jauh dari pada saat presentasi. Jika
membuat sediaan obat
kemungkinan jawaban peserta didik tidak dapat
bentuk emulsi
menjawab, maka diberikan
pertanyaan saat presentasi

Jelaskan maksud dari gambar di bawah ini! Sediaan dengan sistem dua Paham utuh, jika anak Pembelajaran dapat
fase, yang salah satu mampu menjelaskan dilanjutkan ke unit
cairannya terdispersi dalam kemungkinan jawaban berikutnya
cairan lain dalam bentuk
Tidak paham, jika anak Mengamati dan
tetesan kecil.
tidak memberikan jawaban memberikan pertanyaan
/ jawaban jauh dari pada saat presentasi. Jika
kemungkinan jawaban peserta didik tidak dapat
menjawab, maka diberikan
pertanyaan saat presentasi
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

LKPD

Identitas Siswa
Nama :
Kelas/ Absen:
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

Nama Sekolah : SMK MULU


Mata Pelajaran : KKF
Komp. Keahlian : Teknologi Farmasi
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023-2024
Alokasi Waktu : 24 JP (1 Pertemuan)

PETUNJUK PENGERJAAN
1. Pastikan identitas sudah ditulis pada tempat yang disediakan!
2. Bacalah perintah dengan seksama!
3. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk
menentukan jawaban yang paling tepat!
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

TUGAS AKTIVITAS SISWA


1. Perhatikan resep pada lampiran! Buatlah jurnal praktikum pada resep sediaan
emulsi!
2. Buatlah jurnal dengan format:
a. Kelengkapan resep
b. Singkatan resep
c. Monografi
d. Permasalahan dan cara mengatasi
e. Perhitungan dosis
f. Perhitungan bahan
g. Prosedur kerja
h. Etiket dan label/copy resep (bila perlu)
3. Lakukan pembuatan sediaan emulsi sesuai dengan jurnal yang telah dibuat!
Terapkan 5R selama melakukan praktik di laboratorium!
4. Laporkan setiap tindakan kepada guru pendamping praktikum!
5. Kumpulkan sediaan emulsi dan jurnal di akhir praktikum!

R/ Ol. Iecoris Aselli 15


PGA qs Gliserin 3
Aqua ad 100
Ol. Cinnamomi gtt I
m.f emulsi

Pro: Tina
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

RUBRIK ASESMEN FORMATIF AKTIVITAS


INSTRUMEN PENILAIAN
Belum Cukup Kompeten Sangat
ASPEK
Kompeten (5) Kompeten (8) (9) Kompeten (10)
Proses Tidak melakukan Proses yang Proses yang Proses yang
Pembuatan pembuatan dilakukan dilakukan dilakukan
Sediaan sediaan emulsi penimbangan penimbangan penimbangan
Emulsi bahan dan bahan, peracikan, bahan, peracikan,
peracikan pengemasan pengemasan dan
sediaan, tetapi tetapi tidak pemberian
tidak melakukan melakukan etiket/label pada
pengemasan dan pemberian sediaan
pemberian etiket/label pada
etiket/label pada sediaan
sediaan
Kelengkapan Tidak Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan
Jurnal Resep mengumpulkan kurang dari sebagian format semua format
jurnal resep. sebagian format jurnal pada resep jurnal pada resep
jurnal pada resep (4 point) secara (8 point) secara
(< 4 point) secara lengkap dan lengkap dan
lengkap dan benar benar
benar
Hasil Produk Tidak Produk emulsi Produk emulsi Produk emulsi
menyelesaikan yang yang yang
pembuatan dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
produk emulsi sudah sesuai sudah sesuai sudah sesuai
dengan kriteria dengan kriteria dengan kriteria
emulsitetapi emulsi dan emulsi,
tidak mencantumkan mencantumkan
mencantumkan etiket tetapi tidak etiket dan
etiket dan tidak menyampaikan menyampaikan
menyampaikan informasi informasi
informasi penggunaan penggunaan
penggunaan kepada pasien kepada pasien
kepada pasien
Ketepatan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan
Waktu pembuatan pembuatan pembuatan pembuatan
Pembuatan sediaan emulsi sediaan semulsi sediaan emulsi sediaan emulsi
Sedian lebih dari 15 lebih 10 menit tepat 2,5 jam. 2,5 jam
menit

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi

PEMBELAJARAN REMEDIASI

Peserta didik melakukan:


1. Mencari macam-macam emulsi, metode pembuatan obat bentuk emulsi, dan membuat sediaan
obat bentuk emulsi
2. Membuat jurnal resep suspensi yang telah ditemukan

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Peserta didik melakukan:


1. Carilah contoh macam emulsi dalam dan luar yang beredar dipasaran dan tentukanlah tipe
emulsi tersebut.
2. Membuat informasi terkait contoh obat emulsi yang telah ditemukan

Anda mungkin juga menyukai