Farm
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
Pert
4
1 INFORMASI UMUM
Elemen Farmakologi
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
anatomi fisiologi tubuh manusia pada sistem
pencernaan, sistem syaraf, sistem kardiovaskuler,
sistem kardiovaskuler, obat-obat yang berhubungan
dengan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan,
sistem syaraf, sistem kardiovaskuler, sistem
kardiovaskuler
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
2 KOMPONEN INTI
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik menjawab salam guru 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan
2. Peserta didik berdoa sebelum mengenai anatomi fisiologi dan obat –
memulai kegiatan pembelajaran obatan system saraf
dengan dipimpin salah satu peserta 2. Dengan metode tanya jawab guru
didik untuk memimpin doa memberikan pertanyaan:
(beriman, bertakwa kepada a. Dari tayangan diatas, apasajakah
Tuhan yang Maha Esa dan penyebab gangguan yang
berakhlak mulia) mempengaruhi anatomi fisiologis
3. Peserta didik menjawab presensi system saraf?
guru dan kesiapan belajar b. Bagaimanakah suatu gangguan
4. Peserta didik menyimak capaian saraf terjadi?
pembelajaran, tujuan c. Berapa lamakah gangguan saraf
pembelajaran yang akan dicapai tersebut muncul setelah
yang disampaikan oleh guru penyebabnya kontak dengan organ?
5. Peserta didik menyimak motivasi d. Bagaimanakah pemilihan obat
dari guru untuk masing – masing gangguan
6. Peserta didik menyimak dan saraf ?
merespon apersepsi dengan 3. Peserta didik mendapatkan LKPD
mengajukan pertanyaan yang masing-masing secara kelompok.
berkaitan dengan materi yang akan 4. Peserta didik melakukan diskusi
dibahas kelompok (berkenhinekaan global)
7. Peserta didik menyimak garis dari permasalahan yang telah
besar cakupan materi dan diberikan pada LKPD
kegiatan yang akan dilakukan 5. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk melakukan studi pustaka
(browsing dan/atau mengunjungi
perpustakaan) guna mengeksplorasi
6. Peserta didik mencari, menemukan
dan mencatat informasi tentang
materi yang ditugaskan dengan
penuh antusias dan bernalar kritis
7. Peserta didik mempresentasikan
jawaban dari tugas LKPD kelompok
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Kognitif penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi
Sumatif Esai
peserta didik yang menempuh perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan
dengan pertimbangan lainnya dari guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
Analgetik : obat yang selektif mengurangi rasa sakit atau nyeri
Antiemetik : kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejala mual dan
muntah pada berbagai kondisi
Antiparkinson : obatan yang dapat mengurangi efek penyakit Parkinson
Antipiretik : obat yang berkhasiat untuk menurunkan suhu badan
Efektor : bagian yang menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan
oleh penghantar impuls
Neuron : sel saraf
Penghantar impuls : penghantaran yang dilakukan oleh saraf
Reseptor : alat penerima rangsang atau impuls
SSP : pusat kendali dan regulasi tubuh, baik Gerakan sadar maupun
gerak otonim
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC Santoso B.
Farmakokinetika klinik. Cermin Dunia Kedokteran No 37. 1985 Katzung BG. Basic
principle. 10th ed. Basic and Clinical Pharmacology. McGraw Hill.San Fransisco.2006
Aster, Nila. 2018. Farmakologi XI Program Keahlian Farmasi. Jakarta: EGC
Noviati, Nita. 2017. Farmakologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (AKTIVITAS)
RUBRIK ASESMEN FORMATIF AKTIVITAS
RUBRIK ASESMEN SUMATIF AKTIVITAS
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
LAMPIRAN
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
RINGKASAN MATERI
Sistem Saraf
1. Otak
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang disebutkan
di atas, organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat
merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya. Otak terbagi ke
dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Secara umum, bagian otak
terdiri dari otak besar, otak kecil, batang otak, serta bagian-bagian otak lainnya. Bagian-
bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi oleh
cairan serebrospinal untuk menghindari terjadinya cedera otak. sistem saraf manusia
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi
untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian
mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Informasi atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan gerakan, seperti bicara
atau berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas. Ini juga termasuk
bentuk informasi lainnya, seperti pikiran, persepsi, dan emosi manusia.
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri
Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan
menghadapi potensi ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan memicu respons
dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan
aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil
mata. Ini dapat membuat tubuh merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
2. Sistem parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam
diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung,
memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil
mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.
Rangsangan dari susunan saraf untuk mencapai ganglion efektor memerlukan suatu
penghantar yang disebut transmiter neurohormon atau biasa disebut neurotransmiter.
2. Isoprenalin, Khusus digunakan pada kejang bronkus (asma) dan sebagai stimulan
sirkulasi darah. Efek samping terutama terjadi pada dosis tinggi berupa efek jantung
(takikardia) dan efek sentral (gelisah, eksitasi, rasa takut, sukar tidur, gemetar, dan lain-
lain).
3. Orsiprenalin, Khasiat sama dengan isoprenalin, tetapi mulai kerjanya (onset) lebih
lambat. Dengan tersedianya β2-mimetika yang lebih selektif dan aman seperti
salbutamol, penggunaan obat ini sudah mulai berkurang.
4. Fenilefrin, penggunaannya pada hipotensi (kolaps), midriatikum, dekongestif, dan
sebagai campuran obat flu. Efek sampingobat ini dapat menimbulkan hipertensi pada
bayi jika digunakan pada ibu menyusui.
5. Efedrin, penggunaannya pada asma karena efek bronkodilatasi yang kuat,
dekongestif, dan midriatikum. Efek sentral pada dosis biasa seperti gelisah, nyeri
kepala, cemas, dan sukar tidur.
6. Derivat imidazolin (oksimetazolin, silometazolin, nafazolin) Penggunaan:
dekongestif pada selaput lendir hidung yang membengkak, pilek, selesma, Efek
samping: Bayi dan anak kecil sebaiknya jangan diberikan lama dengan obat ini karena
dapat diabsorpsi dari mukosa dengan menimbulkan depresi SSP.
7. Amfetamin, termasuk psikostimulansia yang menstimulasi SSP, aktivitas fisik, serta
meningkatkan mental, kepercayaan diri dan prestasi, sebaliknya rasa kantuk dan
keletihan dihilangkan (sementara).
Adrenolitik (Simpatolitik)
Adrenolitik adalah zat yang melawan sebagian atau seluruh aktivitas susunan saraf
simpatik. Berdasarkan mekanisme dan titik tangkap kerjanya, adrenolitik dapat dibagi
dalam 3 kelompok:
1. Alfa-bloker (α-simpatolitik) Dikenal 3 jenis α-bloker, yaitu:
a. α-bloker non selektif: fentolamin dan alkaloid ergot
b. α-1 blokerselektif: derivat kuinazolin (prazosin, terazosin, tamsulosin dan urapidil)
c. α-2 blokerselektif: yohimbin,
2. Beta-bloker (β-simpatolitik) Obat ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. β-1 bloker selektif: misalnya atenolol dan metoprolol.
b. β-1 bloker non selektif, misalnya alprenololLabetolol dan carvedilol merupakan zat-
zat yang menghambat kedua reseptor α dan β.
Kolinergik dan Antikolinergik
Kolinergik atau parasimpatomimetik adalah kelompok zat yang dapat menimbulkan
efek yang sama dengan stimulasi susunan saraf parasimpatik. Efek kolinergis faal yang
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
LKPD
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang
disediakan!
2. Bacalah perintah dengan seksama!
3. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk
menentukan jawaban yang paling tepat!
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
Rumah/ Praktek:
Jalan Pisang Gang 9 No.11
Telp. 02143657
Lumajang,………………
R/ Amitriptilin 7,5mg
Stellazin 1mg
Clobazam 5mg
m.f. pulv da in cap XXX
S 0-0-1 qs
R/ Haloperidol 0,5mg LX
S. 2dd 1
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
MODUL AJAR KK Teknologi Farmasi
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN