FARMAKOLOGI
2023
1 INFORMASI UMUM
Elemen Farmakologi
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami anatomi
fisiologi tubuh manusia pada sistem pencernaan, sistem
syaraf, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, sistem
integumen, dan sistem kekebalan tubuh. Peserta didik juga
memahami obat-obat yang berhubungan dengan gangguan
pada sistem pencernaan, sistem syaraf, sistem pernapasan,
sistem kardiovaskuler, sistem integumen, dan sistem
kekebalan tubuh
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
2 KOMPONEN INTI
D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) b. Kegiatan Inti (65 menit)
1. Peserta didik dan guru saling memberi dan Fase 1 : Orientasi peserta didik pada masalah
menjawab salam serta menyampaikan
kabarnya masing-masing (komunikatif) 1. Peserta didik melakukan penyelidikan dan
2. Peserta didik dicek kehadiran dengan bertanya jawab dengan guru terkait masalah
melakukan presensi oleh guru. yang diajukan oleh guru lewat video yang
3. Peserta didik berdoa bersama dengan guru. disajikan. (Mengamati)
Doa dipimpin oleh salah satu peserta
didik. https://www.youtube.com/watch?v=VJRsunvpwj8
4. Peserta didik menyiapkan diri agar siap
untuk belajar serta memeriksa kerapihan
diri dan bersikap disiplin dalam setiap
kegiatan pembelajaran
5. Apersepsi : Guru bertanya kepada peserta
didik : apakah kalian pernah merasakan
penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan?setelah mengalaminya apa yang
kalian lakukan? Kemudian peserta didik
ditunjukkan obat promaag dan bisakodil
lalu ditanya apakah kalian mengetahui obat
ini?
Pretest : 2. Peserta didik menyimak penjelasan dari
https://www.menti.com/al9oaz3zio32 guru tentang konsep obat yang berhubungan
6. Guru mengkaitkan pembelajaran dengan dengan penyakit pencernaaan
sebelumnya dengan materi yang akan menggunakan media Power Point . Guru
diajarkan. Guru bertanya sebutkan organ – memperlihatkan kepada peserta didik
organ yang termasuk dalam sistem beberapa contoh obat yang berkaitan dengan
pencernaan pada manusia? sistem pencernaan yang akan didiskusikan
7. Guru menyampaikan capaian pembelajaran golongan obatnya (Literasi, Mengamati,
dan tujuan yang ingin dicapai dalam Menanya)
pembelajaran
8. Motivasi :Peserta didik menyimak
penjelasan dari guru yaitu dengan (Critical thinking, communicative)
mempelajari obat yang berhubungan
dengan saluran pencernaan maka peserta
didik dapat mengetahui cara penggunaan
obat-obat yang berhubungan dengan
saluran pencernaan dengan baik dan
benar.
9. Guru melakukan test diagnostik/tes awal
kepada peserta didik
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
c. Kegiatan Penutup dan Refleksi Peserta 1. Peserta didik dan guru bersama-sama
Didik (15 Menit) membuat rangkuman / kesimpulan terkait
dengan materi obat yang berhubungan
dengan penyakit pada pencernaan dengan
penuh antusias, cermat dan tepat
2. Refleksi Guru ( menggunakan
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
www.mentimeter.com)
Guru mengajak peserta didik untuk
merefleksikan hasil pembelajatan:
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada peserta didik.
a. Adakah yang menyenangkan dalam
kegiatan pembelajaran hari ini?
b. Apakah ada kesulitan dalam
pembelajaran hari ini?
c. Apa yang kalian lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
d. Apakah pembelajaran hari ini, dapat
berguna dikehidupan kalian? Mengapa?
3. Peserta didik menjawab soal post test
dengan cermat dan tepat.
4. Peserta didik menyimak rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
5. Peserta didik mengakhiri pembelajaran
dengan “Doa” dan salam penutup
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Kognitif Ketrampilan
Diagnostik Penilaian diri Tertulis
Formatif Tertulis (LKPD)
Sumatif Tertulis (Post test) Presentasi
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
REMEDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai
nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini, bila
memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang
sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu
mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan sebagai
nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai
akhir yang
berhasil diraih
3 LAMPIRAN
GLOSARIUM
1. Flatulen Gangguan pencernaan yang menimbulkan perasaan kurang enak
karena adanya pembentukan gas dalam perut
DAFTAR PUSTAKA
Tribunnews. Anak kos sering minum obat maag bahayakah.
https://www.youtube.com/watch?v=jtKU6X5_3BA
Aster Nila dan Dedy Frianto. 2016. Farmakologi Program Keahlian Farmasi untuk
SMK/MAK kelas XI. Jakarta:APMFI
Sujati dan Fajri, 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Farmakologi. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DAN KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
LEMBAR DAN RUBRIK ASESMEN
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
RINGKASAN MATERI
Yuk kita belajar mengenai obat yang berhubungan dengan penyakit pada pencernaan.
Sebelumnya kalian masih ingatkah pelajaran mengenai anatomi dan fisiologi saluran
pencernaan? Hayo siapa yang masih ingat? Coba kalian sebutkan organ apa saja yang masuk
dalam sistem pencernaan manusia berikut fungsinya! Kl lupa, buka lagi materi anatomi dan
fisiologi pada manusia yang sudah dipelajari pada materi sebelumnya ya.
1. Gastritis
Adalah suatu peradangan pada lambung yang disebabkan oleh beberapa kondisi yang
kompleks dan saling berkaitan seperti mukosa lambung sering kali atau dalam waktu yang
cukup lama bersentuhan dengan aliran balik ( refluks) getah duodenum yang bersifat basa
(alkalis) karena mekanisme penutupan pylorus tidak bekerja dengan sempurna. Penyebab
lainnya adalah Kelebihan produksi asam lambung (hipersekresi asam) sehingga terjadi
gastritis
2. Gastroesophangeal Reflux Disease ( GERD )
Adalah ketika asam lambung atau terkadang isis lambung naik kembali ke esophagus
(refluks) sehingga seseorang akan merasa mual bahkan muntah. GERD merupakan
penyakit saluran pencernaan yang bersifat kronis. Naiknya asam lambung kedalam
esophagus ini mengakibatkan iritasi dan membakar esophagus atau kerongkongan
sehingga menimbulkan rasa panas pada dada( heart burn) sampai bagian leher atau
tenggorokan.
3. Sindrom Zollinger-Elison
Merupakan kelainan dimana terjadi peningkatan kadar hormone gastrin yang diproduksi,
sehingga merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung yang berlebihan.
Penyakit ini bisa disebabkan karena adanya tumor dipangkreas
4. Tukak Lambung
Adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya dinding lambung.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh infeksi H. pillory sebagai penyebab utama Gambar
1. ; gastritis, mukosa lambung dikikis oleh asam lambung; gangguan pergerakan lambung,
khususnya terhambatnya gerakan peristaltik dan pengosongan lambung; bisa disebabkan
juga oleh stress, ketegangan psikis dan emosional dengan produksi hormone kortisol yang
berlebihan berlebihan dan merokok.
5. Diare
Adalah salah satu gangguan pada pencernaan dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek dan cair bahkan dapat beruapa air saja dan frekuensinya lebih sering (
biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Diare dapat bersifat akut atau kronis, dan
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Gambar 1.
Lambung dan tukaknya memperlihatkan H. pylori (google)
a. Obat yang dapat menurunkan konsentrasi asam karena peningkatan produksi asam lambung
(Penurun konsentrasi asam/Antihiperasiditas)
Antasida
Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk
mengurangi kelebihan asam lambung. Antasida dapat dibagi menjadi 2
berdasarkan mekanisme kerjanya:
Antasida sistemik
Antasida sistemik diabsorbsi di usus halus sehingga dapat menyebabkan
alkalosis metabolik. Contoh nya Natrium Bikarbonat. Efek samping : Alkalosis
metabolik, retensi natrium dan udema. Interaksi obat : bila diberikan bersama
susu dapat menyebabkan sindroma alkali susu.
Antasida nonsistemik
Contoh antasida yang bekerja local dilambung adalah Alumunium Hidroksida.
Efek samping: konstipasi,mual, muntah, gangguan absorbsi (fosfat, vitamin, dan
tetrasiklin). Magnesium Hidroksida, magnesium hidroksida dapat menyebabkan
diare.
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
H2 blockers
Mekanisme kerja dari obat penghambat reseptor H-2 adalah : menempati reseptor
histamin H2 sehingga sekresi asam lambung dan pepsin dikurangi. Contoh:
a. Simetidin
Efek Samping: diare, nyeri otot, pusing, reaksi kulit, penggunaan jangka waktu lama dapat
menyebabkan impotensi
Interaksi Obat: teofilin, karbamazepin, fenitoin, warfarin, propanolol
a. Ranitidin
Ranitidin efek terapinya lebih kuat dari simetidin. Absorbsi obat ini tidak dipengaruhi makanan.
c. Famotidin
Famotidine efek terapinya lebih kuat 20 x simetidin, 3 x ranitidin tetapi tidak menyebabkan
ginekomastia.
Penghambat pompa proton (PPI)
Mekanisme Kerja: obat ini bekerja pada pompa proton yang merupakan tempat
keluarnyaproton(ion H) sehingga sekresi asam lambung dikurangi.Contoh obatnya yaitu
Omeprazol, Esomeprazol, lansoprazol pantoprazole dan omeprazole.
Zat protektif
Adalah obat yang dapat digunakan untuk melindungi mukosa lambung terhadap asam lambung.
1. Analog prostaglandin
Analog prostaglandin menstimulasi mekanisme perlindungan mukosa lambung dengan cara
menstimulasi pembentukan mucus dan bikarbonat yang berfungsi untuk melindungi mukosa
lambung dan juga penghambatan pembetukan asam lambung. Contohnya misoprostol (Gambar
2.)
Gambar 2.
Mekanisme kerja misoprostol (Lullman, Atlas Farmakologi)
Obat pembantu
Dimetikon
Obat ini dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga memicu penguraian gelembung gas
sehingga bisa diabsorbsi saluran cerna. Obat ini digunakan untuk mengurangi kembung
(flatulensi).
Spasmolitik
Obat yang dapat melemaskan ketegangan otot lambung-usus dan mengurangi kejang contohnya:
papaverin, ekstrak belladonae
b. Antidiare:
Kemoterapeutika: untuk diare yang disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diberikan obat
kemoterapeutika contohnya antibiotika (sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, kotrimoksasol).
Untuk mengatasi dehidrasi : oralit, Larutan NaCl 0,9%
Obstipansia untuk terapi simptomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara, yaitu:
Zat-zat penekan gerakan peristaltic (spasmolitica) sehingga memberikan waktu lebih
banyak untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Contoh: derivate petidin
(loperamida), papaverin, dan antikolinergik (atropine, ekstrak beladon).
Adstringensia, yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan
garam bismuth dan aluminium.
Adsorbensia, misalnya karbo adsorbens yang pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi)
zat-zat beracun yang dikeluarkan oleh bakteri atau adakalanya berasal dari makanan (udang,
ikan). Contoh obatnya arang aktif, kaolin, pectin, attapulgit (magnesium-alumunium silikat).
c. LAKSANSIA
Pencahar atau laksansia adalah zat-zat yang dapat menstimulasi gerakan peristaltic usus sehingga
dapat mempermudah buang air besar (defekasi) dan meredakan sembelit. Klasifikasi Obat Pencahar:
Pencahar rangsang: obat yang bekerja dengan merangsang mukosa atau otot polos usus
sehingga terjadi peningkatan gerakan peristalik dan sekresi lendir usus.contoh obatnya:
Oleum Ricini(minyak jarak), fenolftalein, bisakodil, sena.
Pencahar garam dan pencahar osmotik: mekanisme obat ini adalah menarik air sehingga air
ditarik ke dalam lumen usus (daya osmotik) dengan akibat tinja menjadi lembek. Contoh obatnya
adalah garam inggris (MgSO4), lactulosa bersifat tidak diabsorbsi di usus halus.
Pencahar pembentuk massa , mekanisme obat ini akan mengembang membentuk gel emolien
atau larutan kental yang dapat melunakkan tinja contoh obatnya adalah agar-agar ,metilselulosa,
Na-CMC, kalsium polikarbofil.
Pencahar emolien: mekanisme obat ini adalah memudahkan defekasi dengan jalan melunakkan
tinja dan memperlicin jalan buang air besar tanpa merangsang peristaltik usus. Contoh: parafin
cair, gliserin dan dioktil Na atau Ca-sulfosuksinat.
d. DIGESTIVA
Digestiva adalah obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan di lambung dan usus,
terutama pada saat defisiensi zat pembentu proses pencernaan. Digestiva berdasarkan isinya dibagi
menjadi 2 yaitu yang berisi pengganti cairan empedu dan yang berisi enzim pencernaan.
1. Pengganti cairan empedu
Cairan empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam kenodeoksikolat, kolesterol dan
fosfolipid. Kegunaan cairan empedu yaitu membantu proses emulsifikasi lemak dan absorbsi
lemak, mempertinggi daya kerja enzim lipase serta membentu proses absorbsi vitamin yang larut
dalam lemak (A, D, E, K)
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
2. Enzim pencernaan
Enzim pencernaan yang sering terkandung dalam obat Digestiva adalah enzim lambung (pepsin),
ezim pangkreatin (amilase, lipase, tripsin-kemotripsin), serta asam klorida.
e. KOLAGOGA
Kolagoga adalah obat yang digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu
merupakan penyakit yang terjadi pada saluran atau pada kantung empedu. Faktor pencetusnya adalah
hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran empedu dan radang saluran empedu. Obat ini digunakan
untuk terapi pasien yang mempunya gejala batu empedu ringan, ukuran batu empedu masih kecil dan
sedang serta fungsi kantong empedu tidak terganggu. Obat yang digunakan untuk melarutkan betu
empedu adalah asam kenodeoksikolat dan asam ursodeksikolat.
1. Coba amati lingkungan sekolahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu. (silang pada gambar)(P5: Mandiri)
4. Apakah Kalian tau obat untuk mengobati penyakit pada pencernaan?(P5: Berfikir
Kritis
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
istilah tersebut
Antihiperasiditas Disajikan mekanisme 6
dari suatu golongan
obat, peserta didik
menjawab nama obat
yang mempunyai
mekanisme tersebut
Zat protektif Disajikan mekanisme 7
dari suatu golongan
obat, peserta didik
menjawab nama obat
yang mempunyai
mekanisme tersebut
H2 Bloker Disajikan Gambar, 8
peserta didik
menjawab golongan
obat dari obat dalam
gambar
PPI Disajikan Gambar, 9
peserta didik
menjawab golongan
obat dari obat dalam
gambar
Antasida Disajikan Gambar, 10
peserta didik
menjawab golongan
obat dari obat dalam
gambar
Keterangan :
Nilai KKM ≥ 75
Siswa yang belum kompeten (nilai kurang dari KKM) maka harus mengikuti
pembelajaran remediasi
Siswa yang cukup kompeten (nilai memenuhi dan melebihi KKM)
diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten dengan mengikuti pembelajaran pengayaan
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Kelompok :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai masalah yang disajikan oleh guru
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
3 Anti diare
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Nilai: 10
3
MODUL FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Nilai : 12
Jelaskan mekanisme kerja golongan obat dibawah ini dan berikan contoh obatnya masing-masing ( nilai 3):
1. Obat Antihiperasiditas (Antasida, H2 bloker dan PPI( Penghambat pompa proton)
2. Obat Anti diare
3. Obat Laksatif
4. Obat Kolagoga
5. Obat Digertiva
2. INSTRUMEN KETERAMPILAN
Pembelajaran remedial dilakukan dalam bentuk pembelajaran ulang mengenai materi yang
belum tuntas dikuasai, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian kemudian diadakan penilaian ulang.
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi)
melalui diskusi tentang efek samping dan mekanisme obat antihistamin
https://www.canva.com/design/DAFTPRAeuHI/jhtv9r3HqcMSsKU3RsrmFA/view?
utm_content=DAFTPRAeuH
I&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=publishsharelin