Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PERCOBAAN PENGUJIAN

4.1 Pengertian
Percobaan adalah metode pembelajaran yang mana peserta didik mencoba
mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan tersebut. Salah satu strategi
pembelajaran kimia adalah pembelajaran berbasis percobaan pengujian. Pembelajaran kimia
berbasis percobaan pengujian merupakan strategi pembelajaran dengan percobaan pengujian
sebagai kegiatan utama dalam pembelajaran.
Percobaan pengujian dirancang untuk menguji pengetahuan baru berdasarkan teori
yang ada, seperti pengujian kandungan zat pada bahan makanan, bahan alam, dan produk
industri. Kegiatan pembelajaran dalam percobaan pengujian meliputi pemaparan produk,
perumusan pertanyaan, perancangan percobaan, pelaksanaan percobaan, pengumpulan data,
analisis data, perumusan simpulan dan pelaporan temuan hasil percobaan.
Kegiatan pembelajaran percobaan diharapkan dapat dilakukan secara berkelompok
dengan tujuan membangun sikap kerja sama dan bersosialisasi antar peserta didik. Namun
demikian, kegiatan belajar secara individu juga tetap difasilitasi melalui beberapa kegiatan
belajar, seperti mendengarkan informasi, membaca prosedur percobaan, mempresentasikan
hasil percobaan.

4.2 Langkah-langkah Pembelajaran


Strategi pembelajaran kimia berbasis percobaan pengujian umumnya terdiri atas
empat langkah pokok, yaitu: 1) penyampaian informasi, 2) pelaksanaan percobaan pengujian,
3) presentasi dan diskusi hasil percobaan, dan 4) penyusunan laporan hasil percobaan.
1) Penyampaian informasi
Kegiatan ini merupakan langkah pertama kegiatan inti pembelajaran. Pada langkah ini
disampaikan informasi tentang materi pelajaran yang meliputi topik/subtopik
pelajaran, deskripsi materi pelajaran dan kegiatan pengujian yang akan dilakukan.
Deskripsi materi pelajaran meliputi karakteristik materi dan sifat-sifat materi yang
akan diujikan. Deskripsi kegiatan pengujian meliputi indikator pengujian, alat dan
bahan yang digunakan, dan prosedur pengujian.
2) Pelaksanaan percobaan pengujian
Pada langkah ini dilakukan kegiatan percobaan pengujian dengan menggunakakan
alat dan bahan serta prosedur percobaan yang telah direkomendasikan. Sebelum
melakukan kegiatan percobaan dilakukan pengecekan terhadap alat dan bahan yang
digunakan serta pemahaman terhadap prosedur percobaan.
3) Presentasi dan diskusi hasil percobaan
Pada langkah ini dilakukan presentasi dan diskusi temuan hasil percobaan. Sebelum
melakukan kegiatan presentasi, peserta didik diminta untuk menyiapkan materi
presentasi. Kegiatan presentasi dan diskusi dipandu oleh guru agar kegiatan dapat
dikontrol sesuai dengan yang diharapkan.
4) Penyusunan laporan hasil percobaan
Penyusunan laporan merupakan langkah terakhir dalam kegiatan inti pembelajaran.
Penyusunan laporan hasil percobaan dapat dilakukan dengan mengakomodasi hasil-
hasil diskusi pada saat presentasi.

4.3 Pengalaman Belajar Peserta Didik


Strategi pembelajaran kimia berbasis percobaan pengujian umumnya terdiri atas
empat langkah pokok, yang mana pada setiap langkah pokok tersebut, terdapat proses belajar
yang dilakukan peserta didik, yaitu: 1) mendengar informasi, 2) membaca prosedur, 3)
melakukan percobaan, 4) mengumpulkan data, 5) melakukan presentasi, 6) melakukan
diskusi, dan 7) menyusun laporan. Dalam proses belajar ini, kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan secara individu dan berkelompok. Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok
yaitu melakukan percobaan, pengumpulkan data, dan menyusun laporan hasil percobaan
sedangkan kegiatan ysng dilakukan secara individu yaitu pendengaran informasi, membaca
prosedur percobaan, dan melakukan presentasi.
1) Mendengarkan informasi
Mendengarkan adalah proses menangkap, memahami, dan mengingat apa yang
didengar dengan baik. Ketika mendengarkan, dibutuhkan konsentrasi tinggi agar hasil
dengaran sesuai dengan apa yang disampaikan oleh orang lain. Mendengarkan
informasi adalah kegiatan pertama yang dilakukan peserta didik dalam belajar.
Dengan mendengarkan informasi, peserta didik dilatih untuk dapat mendengar
informasi dengan baik dan benar. Keberhasilan peserta didik dalam mendengar
informasi akan berpengaruh pada kegiatan belajar yang akan dilakukan selanjutnya.
Ketika mendengarkan informasi, peserta didik dilatih untuk menghormati guru
sebagai pendidik, memahami informasi yang diberikan, dan saling menghargai
peserta didik yang lain. Hal ini sesuai dengan teori belajar sosiayl ang mana dengan
saling menghargai dan tolong menolong dapat mewujudkan kesuksesan bersama.
2) Membaca prosedur
Keterampilan membaca sangat diperlukan oleh setiap orang agar ia dapat mentransfer
semua ilmu pengetahuan dalam bentuk bahasa tulis ke dalam pikirannya. Sebelum
melakukan percobaan, peserta didik harus membaca prosedur percobaan terlebih
dahulu. Dengan membaca prosedur percobaan diharapkan kemampuan literasi peserta
didik dalam memahami prosedur percobaan meningkat. Selain merupakan
pengetahuan, kegiatan membaca juga merupakan keterampilan. Penguasaan
keterampilan hanya dapat dilakukan melalui latihan yang berulang-ulang. Hal ini
sesuai dengan dengan teori belajar behavioristik yang menekankan pada
pengkondisian perilaku agar terjadi perubahan perilaku yang bersifat permanen.
3) Melakukan percobaan
Kegiatan melakukan percobaan dalam pembelajaran ini dilakukan secara
berkelompok, yang mana ketika peserta didik bekerja dalam kelompok diharapkan
dapat mengembangkan sikap, baik sikap sosial maupun sikap ilmiah, seperti sopan
santun, toleransi, gotong royong, sabar, kerja keras, tekun, patuh, dan ingin tahu.
Dalam pelaksanaannya, juga akan terjadi proses pembelajaran antar peserta didik,
yang mana peserta didik yang kurang mampu akan belajar dari teman-temannya yang
lebih mampu sehingga mereka menjadi sama-sama mampu. Hal ini sesuai dengan
teori belajar sosial, yaitu prinsip scadfollding. Scadfollding merupakan bentuk
bantuan sementara yang diberikan oleh individu atau kelompok kepada individu yang
memerlukan. Peserta didik yang lebih mampu atau kompeten dapat membantu yang
kurang mampu untuk mencapai tujuan bersama. Keterlibatan langsung peserta didik
dalam melakukan kegiatan belajar dapat dilihat sebagai pengalaman langsung dalam
pembelajaran yang memperkuat pemahaman terhadap isi pelajaran.
4) Mengumpulkan data
Pada kegiatan mengumpulkan data, peserta didik diberi kesempatan melalui proses
pengamatan yang dilakukan secara langsung (tanpa alat bantu) dan dengan
menggunakan alat bantu. Kegiatan pengumpulan data secara langsung dilakukan
dengan menggunakan panca indra yang sesuai dengan objek yang diamati sedangkan
pengumpulan data dengan bantuan alat bantu dilakukan untuk mengatasi keterbatasan
indra dan mencegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh objek yang diamati.
5) Melakukan presentasi
Kegiatan presentasi dapat melatih keterampilan berkomunikasi peserta didik. Adapun
beberapa keterampilan yang dapat dilatih melalui kegiatan presentasi yaitu berbicara
santun, jujur, percaya diri, dan kreativitas dalam berbicara. Hal ini sesuai dengan teori
kognitif konstruktivis yang memandang kegiatan presentasi sebagai kegiatan
pembentukkan pengetahuan melalui proses akomodasi, asimilasi, dan ekuilibrasi.
6) Melakukan diskusi
Kegiatan diskusi dalam pembelajaran dilakukan melalui penyampaian dan
menanggapi pendapat. Melalui diskusi, peserta didik dibuat menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran karena seluruh peserta didik memperoleh kesempatan berbicara atau
berdialog satu sama lain untuk bertukar pikiran dan informasi. Peserta didik juga
dilatih keterampilan bertanya yang dilakukan sesuai dengan materi yang
dipresentasikan. Diskusi dalam proses belajar adalah sarana bagi peserta didik untuk
melatih kemampuan berkomunikasi dan toleransi serta menghargai pendapat peserta
didik yang lain. Hal ini sesuai dengan teori belajar sosial, yang mana kegiatan diskusi
dipandang sebagai interaksi sosial yang dapat meningkatkan kemampuan belajar
peserta didik.
7) Menyusun laporan
Laporan merupakan tulisan atau penjelasan lengkap dari kegiatan yang sudah
dipraktikkan berdasarkan teori yang ada. Penyusunan laporan adalah salah satu
bentuk latihan berkomunikasi tertulis. Dalam penyusunan laporan, tulisan ragam
bahasa yang digunakan harus sesuai dengan peruntukannya, seperti pemilihan kata,
kelengkapan kalimat, dan isi paragraf.

4.4 Peran Guru dalam Pembelajaran


Peran guru pada pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini, peran guru ditekankan pada
tugasnya sebagai pengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian.
Adapun peran guru dalam pembelajaran berbasis percobaan pengujian secara keseluruhan
sebagai berikut.
 Menyiapkan percobaan yang akan dilakukan
 Menyiapkan program pembelajaran
 Menyampaikan informasi mengenai percobaan yang akan dilakukan
 Membimbing peserta didik dalam pelaksanaan percobaan
 Menyiapkan instrumen pembelajaran
 Menilai proses dan hasil belajar peserta didik
4.5 Peran Peserta didik dalam Pembelajaran
Peran peserta didik dalam pembelajaran berbasis percobaan pengujian sebagai
berikut.
 Mendengarkan informasi percobaan
 Membaca prosedur percobaan yang akan dilakukan
 Melakukan percobaan
 Mengumpulkan data berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
 Mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
 Melakukan diskusi
 Menyusun laporan percobaan

4.6 Penilaian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar adalah salah satu faktor penting dari suatu proses pembelajaran.
Penilaian bertujuan untuk membantu guru melihat apakah pembelajaran yang dilakukan
berhasil atau tidak. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan menggunakan
penilaian otentik. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan produk. Penilaian
proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimulai dari mendengarkan
informasi sampai dengan mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan. Penilaian
ini meliputi penilaian sikap spiritual, sosial, dan saintifik peserta didik serta partisipasi
peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap laporan hasil
percobaan. Penilaian otentik lebih mengutamakan penilaian proses dan hasil sekaligus, yang
mana seluruh aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dinilai secara objektif, apa
adanya, dan tidak hanya berdasarkan produk/hasil akhir saja.

4.7 Contoh Desain Pembelajaran


Berikut adalah contoh program pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis percobaan pengujian.

Identitas Mata Pelajaran


a. Nama Mata Pelajaran Kimia
b. Topik/Subtopik Makromolekul
c. Kelas/Semester XII/II
d. Alokasi waktu
Tujuan Pembelajaran
a. Ranah Sikap Peserta didik mampu menunjukkan sikap spritual,
sosial, dan ilmiah dalam pembelajaran melalui
kegiatan berdoa baik sebelum dan sesudah
pembelajaran, menghormati guru dan teman sejawat,
dan menjaga ketertiban dan kebersihan kelas.
b. Ranah Pengetahuan Peserta didik mampu menggunakan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
tentang makromolekul melalui percobaan pengujian
protein pada bahan makanan.
c. Ranah Keterampilan Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan
berpikir, berbicara, dan berbuat dalam proses
pembelajaran melalui pengerjaan tugas-tugas
percobaan pengujian protein pada bahan makanan.
Metode Pembelajaran
a. Pendekatan Saintifik
b. Metode Eksperimen, presentasi, diskusi
c. Strategi Eksperimen pengujian
Langkah – Langkah Pembelajaran
Pendahuluan Guru meminta peserta didik untuk memimpin doa,
menyampaikan salam, dan mengecek kehadiran
peserta didik yang dilanjutkan dengan penyampaian
tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1) Guru membimbing peserta didik untuk
memahami bahan ajar tentang cara pengujian
makromolekul (protein) melalui kegiatan literasi.
2) Guru membimbing peserta didik untuk
memahami prosedur percobaan pengujian yang
akan dilakukan melalui penelaahan LKPD.
3) Guru membimbing peserta didik melakukan
percobaan pengujian sesuai dengan LKPD.
4) Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan
dan mempresentasikan temuan hasil
percobaannya di depan kelas.
5) Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan
presentasi dan diskusi temuan hasil percobaan.
6) Guru meminta peserta didik menyusun dan
mengumpulkan laporan hasil percobaan sesuai
dengan format yang diberikan.
Penutup Guru menyampaikan rangkuman kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan dan pemberian petunjuk
tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
pada pertemuan selanjutnya serta melakukan
penilaian proses dan produk pembelajaran
berdasarkan rubrik penilaian yang disiapkan.

Lampiran 1. Bahan Ajar


Uji biuret merupakan salah satu uji yang bertujuan untuk menentukan ada atau
tidaknya protein pada suatu sampel. Uji biuret dilakukan dengan menambahkan NaOH dan
CuSO4 pada sampel hingga terbentuk kompleks berwarna ungu jika hasil positif (terdapat
protein). Penambahan NaOH pada sampel bertujuan untuk mengubah kondisi sampel menjadi
basa dan memudahkan CuSO4 untuk bereaksi. Ion Cu2+ akan bereaksi dengan polipeptida
atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks. Panjang
pendeknya ikatan peptida mempengaruhi perubahan warna yang terbentuk. Semakin panjang
atau banyak asam amino yang terikat pada ikatan peptida akan memunculkan warna ungu.
Sebaliknya, semakin pendek atau sedikit ikatan asam amino, maka akan memunculkan warna
merah muda.
Susu merupakan salah satu bahan makanan yang banyak digemari di kalangan
masyarakat. Produk susu dan olahannya mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti
karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin dengan sifat khusus yang terikat dengan
perkembangan pertumbuhan manusia. Beberapa produk susu yang banyak beredar di pasaran
diantaranya susu kedelai, susu UHT (Ultra High Temperature) kemasan, dan yoghurt. Susu
kedelai merupakan salah satu hasil olahan susu yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai.
Kedelai dipilih sebagai bahan baku susu karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Susu
UHT merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam
waktu yang singkat. Pengolahan susu UHT yang melalui proses pemanasan yang tinggi ini
tidak memengaruhi nutrisi atau menurunkan nilai gizi pada susu. Pemanasan dengan suhu
yang tinggi ini bertujuan untuk membunuh mikroogranisme berbahaya sekaligus menjaga
nutrisi yang ada di dalam susu. Yoghurt adalah salah satu produk berbahan dasar susu yang di
fermentasi dengan kultur bakteri. Yoghurt mengandung bakteri probiotik yang terbukti dapat
memperbaiki proses pencernaan dengan menghambat bakteri patogen yang ada di dalam
saluran pencernaan. Saat ini yoghurt adalah salah satu olahan minuman yang aman
dikonsumsi dan memiliki cita rasa yang enak.

Gambar 1. Susu Kedelai Gambar 3. Yoghurt


Gambar 2. Susu UHT
Lampiran 2. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Percobaan Pengujian

Judul Percobaan Pengujian Kandungan Protein pada Beberapa Produk Susu


Dasar Teori Salah satu uji kandungan protein secara kualitatif pada bahan
makanan dapat dilakukan dengan uji biuret. Reaksi positif ditandai
dengan terbentuknya warna ungu untuk zat yang mengandung dua
atau lebih ikatan peptida. Hal ini disebabkan karena reaksi antara
ion Cu2+ dan molekul ikatan peptida membentuk senyawa
kompleks.
Tujuan Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein pada
produk susu secara kualitatif.
Alat Alat – alat yang diperlukan diantaranya:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
Bahan Bahan – bahan yang diperlukan diantaranya:
1. Tiga jenis produk susu (susu kedelai, susu UHT kemasan,
yoghurt)
2. NaOH
3. CuSO4
Prosedur 1. Siapkan tiga jenis produk susu dalam tiga tabung reaksi
yang berbeda
2. Amati warna masing – masing produk susu
3. Lakukan uji kandungan protein dengan menambahkan
NaOH dan CuSO4 ke dalam masing – masing tabung reaksi
4. Amati kembali warna masing – masing produk
5. Presentasikan percobaan dan temuan hasil percobaan di
depan kelas
Tabel Pengamatan No. Produk Sebelum Setelah
ditambahkan ditambahkan
NaOH dan CuSO4 NaOH dan
CuSO4
1 Susu kedelai
2 Susu UHT kemasan
3 Yoghurt
Lampiran 3. Format Laporan
Laporan Hasil Percobaan Pengujian

Judul Percobaan Tuliskan judul percobaan yang dilakukan.


Nama dan Nomor Induk Tuliskan nama anggota kelompok dan
nomor induk masing-masing.
Kelas/Semester Tuliskan nama kelas dan semester.
Teori Tuliskan kerangka teori pengujian.
Tujuan Tuliskan tujuan percobaan.
Bahan Tuliskan bahan-bahan yang digunakan.
Alat Tuliskan alat-alat yang digunakan.
Prosedur Tuliskan prosedur percobaan dengan
ragam bahasa laporan.
Hasil Pengamatan Tuliskan hasil pengamatan yang diperoleh.
Pembahasan Tuliskan hasil pembahasan terhadap hasil
percobaan.
Simpulan Tuliskan simpulan hasil percobaan.
Referensi Tuliskan daftar pustaka yang digunakan.

Lampiran 4. Instrumen penilaian proses


Instrumen Penilaian Partisipasi Peserta Didik Pembelajaran

Nama atau Nomor Bentuk partisipasi 1) Jumlah (diisi tanda Nilai3)


Peserta Didik bintang)2)

1)
Bentuk partisipasi: bertanya (T) dan menjawab (J)

2)
Diisi tanda bitang (*) maksimal empat (****)

3)
Nilai: Tidak pernah = 60: Sekali = 70; Dua kali = 80; Tiga kali = 90; Lebih dari tiga kali =
100
Lampiran 3. Instrumen penilaian produk
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

Komponen Indikator Skor


Judul Percobaan 1) Kejelasan 1 2 3 4
Nama dan Nomor Induk 2) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Kelas/Semester 3) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Teori 4) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Tujuan 5) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Bahan 6) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Alat 7) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Prosedur 8) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
9) Kebenaran kalimat
Hasil Pengamatan 10) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Pembahasan 11) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
12) Kebenaran konsep
Simpulan 13) Kesesuaian 1 2 3 4
14) Kebenaran
Referensi 15) Kejelasan dan kelengkapan 1 2 3 4
Total skor
Nilai = (total skor/60) x 100

4.8 Alternatif Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembalajaran ini dapat dilakukan melalui tiga cara penyampaian, yaitu
melalui tatap muka, tatap maya, atau melalui pembelajaran campuran (blended learning).
1. Pembelajaran tatap muka
Kegiatan pembelajaran tatap muka secara keseluruhan dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang dipaparkan dalam contoh desain
pembelajaran. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran dilakukan secara langsung di
dalam kelas dimulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
2. Pembelajaran tatap maya
Kegiatan pembelajaran tatap maya dilakukan menggunakan platform-platform
yang sudah banyak tersedia saat ini. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sebagai berikut.
a. Kegiatan pemberian informasi percobaan, bahan ajar, dan penelahaan LKPD
melalui tatap muka virtual dengan fasilitas zoom meeting atau google meet.
b. Kegiatan pelaksanaan praktikum dilakukan di rumah masing-masing dibawah
bimbingan guru melalui fasilitas google classroom atau whatsapp grup.
c. Kegiatan presentasi dan diskusi dilakukan melalui tatap muka virtual dengan
fasilitas zoom meeting atau google meet.
d. Kegiatan penyusunan laporan dilakukan di rumah masing-masing dibawah
bimbingan guru melalui fasilitas google classroom atau whatsapp grup.
e. Kegiatan pengumpulan laporan dilakukan melalui whatsapp, google
classroom, atau e-mail.
3. Pembelajaran campuran
Kegiatan pembelajaran melalui metode campuran (blended learning) dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
a. Kegiatan pemberian informasi percobaan, bahan ajar, dan penelahaan LKPD
melalui pembelajaran tatap muka.
b. Kegiatan pelaksanaan praktikum dilakukan di rumah masing-masing dibawah
bimbingan guru melalui fasilitas google classroom atau whatsapp grup.
c. Kegiatan presentasi dan diskusi dilakukan melalui tatap muka virtual dengan
fasilitas zoom meeting atau google meet.
d. Kegiatan penyusunan laporan dilakukan di rumah masing-masing dibawah
bimbingan guru melalui fasilitas google classroom atau whatsapp grup.
e. Kegiatan pengumpulan laporan dilakukan melalui whatsapp, google
classroom, atau e-mail.

Anda mungkin juga menyukai