Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia sebab tanpa
pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan terbelakang. Dalam
pendidikan, perkembangan kurikulum menuntut peserta didik untuk selalu
aktig,kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap mata pelajaran yang di ajarkan.
Sikap aktif,kreatif, dan inovatif dapat terwujud dengan menempatkan peserta didik
sebagai objek pendidik.
Peranan guru dalam pembelajaran menurut UU No.14 tahun 2005 adalah
sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan pengevaluasi peserta didik.
Diskusi kelompok dalam hal ini guru mengkondisikan para peserta didik
untuk bekerja menyelesaikan suatu tugas dalam kelompok belajar. Strategi ini
digunakan oleh para guru dengan maksud meningkatkan keaktifan belajar para
peserta didik melalui kerja sama dalam kelompok. Diskusi dalam kelompok untuk
meningkatkan keaktifan peserta didik telah dipaparkan oleh Rusmin dalam
disertasinya tentang pengembangan model pembelajaran.
Belajar secara kelompok akan lebih baik dari pada individu, banyak
kesulitan dalam belajar secara individu dapat diatasi dengan bekerja sama dalam
kelompok. Diskusi dalam kelompok dapat merangsang ide-ide. Salah satu
pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan metode diskusi
adalah Model Inquiry learning.
Tujuan pembelajaran fisika yang tertuang di dalam kerangka kurikulum
2013 ialah menguasai konsep dan prinsip serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Kemdikbud,2014)
Fisika merupakan salah satu unsur sains yang berperan penting dalam
pengembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka proses pembelajaran fisika perlu mendapat

-1-
perhatian yang lebih baik. Kemampuan masing-masing anak dalam menyerap
materi mata pelajaran fisika dalam proses belajar, berbeda antara satu anak
dengan anak yang lain. Diantaranya adalah sebagian peserta didik lancar dan cepat
memahami materi dan sebagian peserta didik sulit dan membutuhkan waktu lebih
lama untuk memahami materi.
Pengalaman penulis mengajar fisika di kelas menunjukkan motivasi dan
prestasi belajar masih rendah. Pada penilaian harian masih banyak peserta didik
yang memperoleh nilai di bawah KKM. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan
belajar fisika salah satunya motivasi. Hal serupa terlihat juga partisipasi peserta
didik dalam diskusi masih rendah, sedikit sekali yang mau bertanya, berkomentar
apalagi untuk tampil mengkomunikasikan hasil diskusi ke depan kelas. Pada saat
di berikan soal-soal sebagai Latihan masih banyak peserta didik yang tidak serius
untuk mengerjakan soal yang diberikan.
Melihat permasahan tersebut tersebut di atas penulis mencoba menulis
apa kira-kira yang dapat menjadi solusi. Penulis menawarkan salah satu strategi
yang dapat dilakukan adalah dengan memandu kegiatan pembelajaran Peserta
didik dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta didik yang dirancang khusus
sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry
Learning serta pemberian reward .

B. Fokus Best Practice


Best Practice ini penulis susun dengan berfokus pada persoalan Model
Pembelajaran dan Bahan ajar yang digunakan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Inquiry Learning.
Model Inquiry learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawabab dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya,2006 :194).

2. Lembar Kerja Peserta Didik.


Lembar kerja peserta didik ini penulis rancang sendiri dengan
berpedoman pada sistematika penulisan ilmiah. Bahasa yang digunakan

-2-
diupayakan bahasa komunikatif dan interaktif sehingga diharapkan mudah
dipahami oleh peserta didik. Lembaran Kerja ini juga disertai dengan sajian
materi Ringkas,
3. Pemberian reward (Penghargaan)
Reward adalah sesuatu yang diberikan pada seseorang atau kelompok
orang jika mereka melakukan keunggulan dalam bidang tertentu. Penulis
memberikan penghargaan pada peserta didik berupa stempel yang
bertuliskan outstanding yang berarti luar biasa. Stempel ini dikumpulkan
per KD dan dijadikan sebagai Nilai Tambahan.

C. Tujuan Penulisan Best Practice


Tujuan Penulisan Best Practice ini adalah sebagai berikut:
1. Menceritakan pengalaman penulis dalam rangka meningkatkan motivasi
dan prestasi peserta didik dengan menggunakan model Inquiry Learning
menggunakan lembar kerja peserta didik dan pemberian reward.
2. Penulisan Best Practice dapat digunakan untuk penilaian angka kredit yang
dapat digunakan untuk kenaikan pangkat.

D. Manfaat Penulisan Best Practice


Penulisan Best Practice ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Untuk Guru
Best Practice ini dapat dijadikan sebagai salah satu model alternatif dalam
melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi
dan prestasi peserta didik.
2. Untuk Peserta Didik
Dapat menambah motivasi dan prestasi peserta didik.
3. Untuk Sekolah
Dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar Peserta didik.
4. Untuk Masyarakat
Dengan membekali peserta didik dengan beberapa keterampilan seperti
keterampilan bekerjasama, mandiri dan berkomunikasi, diharapkan

-3-
peserta didik dapat mengimplementasikan keterampilan tersebut di
tengah-tengah masyarakat.

-4-
BAB II
PELAKSANAAN

A. Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Praktice.


Model Inquiry Learning adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuan –penemuannya dengan penuh percaya diri
menurut Gulo (dalam Altabani, 2014 :78)
Inquiry Learning merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran
berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa di
harapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta melainkan hasil dari
menemukan sendiri menurut Al Tabani ( 2014 : 147)
Menurut Al-Tabani (2014 : 80) pembelajaran inquiry memiliki ciri-ciri,yaitu:
1. Pertama, pembelajaran inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan.
2. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,sehingga di
harapkan untuk dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
3. Ketiga, tujuan dari pembelajaran inquiry yaitu mengembangkan kemampuan
berfikir secara sistematis,logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Adapun Sintaks Inquiry Learning adalah sebagai Berikut :


Tabel 1
Tahap Tingkah Laku Guru
Fase 1 Tahap ini mengarahkan peserta didik
Identifikasi dan klarifikasi untuk mengidentifikasi materi dari
sumber-sumber belajar yang relevan
persoalan.

Fase 2 Tahap ini mengarahkan peserta didik


Membuat hipotesis untuk mengetahui apa yang harus di cari

-5-
jawabannya terkait permasalahan yang di
angkat (dugaan sementara)

Fase 3 Setelah peserta didik memiliki dugaan


Pengumpulan data sementara terhadap penyebab
masalah,maka langkah selanjutnya siswa
diminta untuk mencari data pendukung
sebagai proses pembuktian hipotesis
tersebut.

Fase 4 Dari data yang terkumpul,selanjutnya


Menganalisa data digunakan untuk melakukan pengujian
terhadap hipotesis tadi sehingga akan
dapat dibuktikan apakah hipotesis
tersebut benar atau salah.
Fase 5 Membimbing peserta didik
Menarik kesimpulan dalam menyimpulkan pembelajaran.

Cakupan dan proses belajar fisika di sekolah memiliki karakteristik


tersendiri. a) Fisika mempunyai nilai ilmiah. Kebenaran dalam Fisika dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan
prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya. b) Fisika merupakan
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. c) Fisika
merupakan pengetahuan teoritis. Teori Fisika diperoleh atau disusun dengan cara
yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. d) Fisika
merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. Menggunakan bagan-
bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan
observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut

-6-
(Depdiknas, 2006). e) Fisika meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi
dan sikap. Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses
merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan
atau penyelidikan pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

Penggunaan Lembaran Kegiatan Peserta didik sebagai alat bantu


pengajaran akan dapat mengaktifkan peserta didik sesuai dengan pendapat
Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru ( PKG) dalam sudiati
(2003 :11),menyatakan sebagai salah satu cara untuk mengaktifkan peserta
didik adalah dengan menggunakan LKPD. Yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan.
Menurut Widjayanti (2008:1) mengatakan lember kerja peserta didik
(LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh
pendidik sebagai fasilitator dalam pembelajaran.LKPD yang disusun dapat di
rancang dan dikembangkan sesuai kondisi dan situasi kegiatan pembelajaraan
yang akan dihadapi.
Tujuan penggunaan LKPD dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut.
1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh
peserta didik
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan
3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit
disampaikan secara lisan
Lembaran Kegiatan peserta didik dengan sistematika sebagai berikut:
1. Judul
2. Petunjuk Belajar
3. Kompetensi Inti
4. Kompetensi Dasar dan Indikator
5. Tujuan Percobaan

-7-
6. Materi
7. Informasi Pendukung
8. Paparan Isi Materi
9. Alat dan bahan
10. Langkah Kerja
11. Penilaian
Adapun ruang lingkup dari best practice yang penulis susun ini
adalah tentang model pembelajaran yang digunakan pada saat proses
pembelajaran yaitu Inquiry Learning dan bahan ajar yang digunakan yaitu
Lembar Kerja Peserta Didik yang disertai Pemberian Reward.

B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Best Practice

Langkah-langkah pelaksanaan Best Practice yang penulis lakukan


adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis KD yang pembelajarannya dapat dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning.
2. Menyusun Silabus sesuai dengan permendikbud no. 22 tahun 2016, dengan
komponen-komponen silabus sebagai berikut:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah
c. Kompetensi inti
d. Kompetensi dasar
e. Materi pokok
f. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan
g. Penilaian
Merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik
h. Alokasi waktu

-8-
Sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun
i. Sumber belajar
Dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan
3. Menyusun RPP sesuai dengan model yang digunakan, berpedoman
pada permendikbud no. 22 tahun 2016, dengan komponen-komponen
sebagai berikut:
a. Identitas sekolah
yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran
c. Kelas/semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai
f. Tujuan pembelajaran
Dirumuskan berdasarkan KD, denganmenggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
h. Materi pembelajaran
i. Metode pembelajaran
Digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
j. Media pembelajaran
Berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

-9-
l. Langkah-langkah pembelajaran
Dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.
m. Penilaian hasil pembelajaran
4. Merancang Lembaran Kegiatan Peserta didik dengan menggunakan
bahasa yang kumunikatif sehingga memudahkan peserta didik memahami
materi pembelajaran serta memberikan reward kepada peserta didik yang
benar dan lebih awal menyelesaikan LKPD.
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah di rancang,
yaitu dengan model Inquiry Learning menggunakan Lembaran Kegiatan
Peserta Didik yang disertai pemberian reward.
6. Melaksanakan evaluasi.

C. Hasil Yang Dicapai


Hasil yang dicapai selama proses pelaksanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep pembelajaran.
Terlihat dengan meningkatnya motivasi peserta didik, membuat
pertanyaan/bertanya, terlibat/aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas yang
diberikan, mengemukakan ide/pendapat, mempertahankan pendapat,
menanggapi. Hal ini menunjukkan terjadi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Pembelajaran dengan model inquiry learning yang di bantu dengan
lembaran kegiatan peserta didik serta dengan pemberian reward dapat
memotivasi peserta dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dengan
bersemangatnya peserta didik mengerjakan tugas pada LKPD.
3. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
di pelajari melalui kegiatan dengan menggunakan LKPD dengan sistematis.
Motivasi peserta didik, terutama beberapa peserta didik yang selama ini
kurang kelihatan motivasinya terlihat meningkat dengan adanya perubahan-
perubahan seperti sudah mau mengikuti diskusi dengan aktif, mau bertanya,
mau mengerjakan tugas yang di berikan dan bahkan sudah mau untuk
tampil presentasi ke depan kelas.

- 10 -
4. Membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar. Dengan
pemberian reward, peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.

D. Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice yang telah Dilaksanakan.

Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice yang telah Dilaksanakan


antara lain:
1. Penulis dapat melaksanakan pembelajaran lebih sistematis sesuai dengan
RPP yang sudah dirancang.
2. Peserta didik dapat memahami konsep yang sedang dipelajarinya karena
mereka dibantu dengan lembaran kegiatan yang dirancang oleh guru.
3. Motivasi peserta didik dalam pembelajaran meningkat dari yang
sebelumnya, hal ini terlihat dengan peserta didik pada umum nya terlibat
dalam diskusi kelompok, sudah mau bertanya, dan bahkan peserta didik
berusaha menyelesaikan tugas pada LKPD dengan segera.
4. Suasana belajar bersemangat dan mengurangi kebosanan selama belajar
fisika.
5. Pemberian reward kepada peserta didik dapat meningkatkan motivasi
dalam belajar.

E. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat.


Faktor-faktor pendukung dan penghambat selama penulis
melaksanakan pembelajaran dengan model Inquiry Learning dengan
menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik adalah sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung.
Faktor pendukung yang penulis rasakan adalah sebagai berikut:
1. Antusias peserta didik yang besar terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan dengan pemberian reward.
2. Pengemasan pembelajaran yang dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
peserta didik merasa enjoy dan tidak terbebani ketika pembelajaran
berlansung.

- 11 -
3. Kerja sama dan respon yang baik dari kepala sekolah dan dari guru-guru
baik pada mata pelajaran yang sama atau yang lainnya.
4. Mata pelajaran lain terutama mata pelajaran fisika.

b. Faktor Penghambat.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Ketika peserta didik yang lambat dalam belajar, sehingga pengerjaan
LKPD sering didominasi oleh peserta didik yang cepat.

G. Tindak Lanjut.

Tindak lanjut dari proses pembelajaran yang penulis lakukan adalah:


1. Memodifikasi LKPD, misalnya dengan menambah jumlah soal yang di
kerjakan peserta didik sehingga bisa meningkatkan kompetisi dalam
belajar.
2. Mencari variasi baru yang memungkinkan untuk meningkatkan
pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menimbulkan semangat belajar
bagi peserta didik misalnya mencari model dan strategi pembelajaran yang
baru.
3. Menerapkan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi pada
KD tertentu.
4. Mengembangkan rencana belajar dengan menggunakan diagram.
5. Menggunakan bahan ajar untuk membantu pemahaman peserta didik
selama proses pembelajaran.
6. Membuat karya inovatif yang dapat meningkatkan proses pembelajaran.
7. Membuat Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kompetensi guru
pada kompetensi Profesional.

- 12 -
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan uraian sebelumnya dapat di simpulkan:
1. Jika dalam mengajar mengikuti alur yang terdapat pada RPP, maka kita
akan dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna.
2. Model pembelajaran Inquiry Learning dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar peserta didik.
3. Lembar Kerja Peserta didik dapat membantu guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan peserta didik lebih mudah memahami konsep yang
sedang dipelajari.
4. Supaya pembelajaran lebih dimengerti peserta didik dilengkapi dengan
berbagai sumber.
5. Pemberian reward kepada peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi dalam belajar fisika.

B. Saran
Dari pengalaman penulis selama melaksanakan proses pembelajaran di
kelas melalui model Inquiry Learning menggunakan Lembar Kerja Peserta didik
dan di sertai pemberian reward, penulis menyarankan sebagai berikut :
1. Untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan terutama
dalam mempelajari pelajaran fisika, guru sebaiknya mencoba model dan
metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan siswa dapat
mengeksplor kemampuannya.

- 13 -
2. Pengaturan waktu disusun lebih baik lagi dalam proses pembelajaran dan
diperlukan ketegasan/kedisplinan.
3. Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan menyampaikan materi sesuai
urutan yang terdapat pada RPP.
4. Laksanakan pembelajaran dengan penuh keramahan dan kesantunan
sehingga hubungan guru dengan peserta didik betul-betul terjaga dengan
baik sehingga peserta didik senang gurupun senang dan tentunya peerta
didik dapat menerima materi yang diajarkan.

- 14 -
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (Cet. Ke-II, 2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:


PT Bumi Aksara.
Jamaludin, A. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Haliday,D.Resnick.R,Walker,J . (1997). Fundamental of Physics Extended. Edisi. John


Wilet and Sons,Ins.

Sunardi,2015. FISIKA Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya.


Depdiknas(2009). Panduan Pengembangan Bahan Ajar: Kemendiknas: Jakarta.

Dit. Pembinaan SMA(2015): Model-model Pembelajaran: Kemendiknas: Jakarta.


Kemendikbud(2016): Permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah: Kemendikbud: Jakarta

Kemendikbud(2016): Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian


Pada Pendidikan: Kemendikbud: Jakarta

Kemendikbud(2016): Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang KI dan KD pada


pembelajaran kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah:
Kemendikbud: Jakarta

- 15 -
- 16 -

Anda mungkin juga menyukai