Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Model Pembelajaran Diskovery Learning


2.3.1 Pengertian Model Discovery Learning
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran
adalah pola interaksi peserta didik dengan guru di dalam kelas yang menyangkut
pendekata, stratragi, metode, teknik pembelajaran yang diharapkan dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan
bukan hanya apa yang harus dilakukan oleh guru, tetapi menyangkut tahapan-
tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan peserta didik, serta sistem penunjang yang
disyaratkan (Putranta, H., 2018).
Menurut Hanafiah, dkk (2009) model pembelajaran discovery learning
merupakan suatau rangkaian pembelajaran yang melibatkan secara maksimal suatu
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan. Sikap dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Model discovery learning
ada beberapa macam yaitu:
1. Discovery Terpimpin, yaitu pelaksanaan discovery dilakukan atas petunjuk
dari guru. Dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan sebagai pertanyaan
yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ketitik
kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya, perserta didik melakukan
percobaan untuk membuktikan pendapat yang di kemukakanya.
2. Discovery Bebas, yaitu peserta didik melakukan penyelidikan bebas
sebagaimana seorang ilmuan, antara lain masalah dirumuskan sendiri,
penyelidikan dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperoleh sendiri.
3. Discovery Bebas yang dimodifikasi, yaitu masalah diajukan guru didasarkan
teori yang sudah di pahami peserta didik. Tujuan untuk melakukan
penyelitikan dalam rangka membuktikan kebenaranya.
Menurut Hanafiah, dkk (2009) Model discovery learning memiliki beberapa
keuntungan yaitu:
1. Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif.
2. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengenti dan mengendap dalam pikirannya.
3. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi.
4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan minat masing-masing.
5. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan
peran guru yang sangat terbsatas

2.3.2 Fungsi Model Discovery Learning


Fungsi dalam model discovery learning menurut Hanafiah, dkk (2009) ada
beberapa yaitu:
1. Membangun komitment (commitment bulding) di kalangan peserta didik
untuk belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan dan
loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu dalam pembelajaran.
2. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
3. Membangun sikap percaya diri (self confidence) dan terbuka terhadap hasil
temuannya.
2.3.3 Langkah-langkah Model Discovery Learning
Menurut Hanafiah, dkk (2009) menyatakan model discovery learning
mempunyai beberapa langkah untuk melakukannya, antara lain sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.
2. Seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari.
3. Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.
4. Menentukan peran yang akan dilakukan masing-masing peserta didik.
5. Mencek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki
dan ditemukan.
6. Mempersiapkan setting kelas.
7. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan.
8. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
penyelidikan dan penemuan.
9. Menganalisis sendiri atas data temuan.
10. Merangsang terjadinya dialog interakti antarpeserta didik.
11. Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam melakukan
penemuan.
12. Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan
generalisasi atas hasil temuannya.

Hanafiah, N., dan Suhana,C., 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.
Refika Aditama
Putranta, H., 2018. Model pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai