Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN II

OLEH

NI KETUT DEVI PUSPASARI (1813031016)

KADEK DWI SEPTIANINGTYAS (1813031017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2021
I. Judul Praktikum
Pemisahan dan Identifikasi Golongan II
II. Tujuan Praktikum
Untuk memisahkan dan mengidentifikasi kation golongan II
III. Dasar Teori
Kation golongan I terpisah dari golongan lainnya (II - IV) karena adanya
perbedaan kalurat. Kation-kation golongan ini diendapkan sebagai garam
kloridanya dengan menggunakan asam klorida.
Kelompok kation analitik ini terdiri dari delapan kation yang dibagi lagi menjadi
kelompok tembaga yang terdiri dari merkuri, bismut, kadmium, tembaga dan
timbal; dan kelompok arsen yang terdiri dari arsen, antimon dan timah. Reagen
golongan (zat pengendap) dari golongan kation ll adalah hidrogen sulfida dalam
medium asam (0,3 M HCl). Tioasetamid juga dapat digunakan; itu dihidrolisis
dalam larutan asam untuk menghasilkan hidrogen sulfida
IV. Alat dan Bahan
Alat yang Digunakan
No Nama Alat Jumlah
.
1. Tabung reaksi 1 rak
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas kimia 100 mL 3 buah
4. Penangas air 1 buah
5. Pipet tetes 3 buah
Bahan yang Digunakan

No Nama Bahan Jumlah


1
2
3
4

No Nama Bahan Jumlah


1 Larutan sampel yang Secukupnya
mengandung Pb2+, Cu2+, Bi3+,
dan Sn2+
2 Larutan Tiocetamid Secukupnya
3 Air deionisasi Secukupnya
4 Larutan HCl 6 M Secukupnya
5 Larutan NaOH 6 M Secukupnya
6 Larutan H2O2 6 M Secukupnya
7 Larutan HNO3 6 M Secukupnya
8 Larutan H2SO4 3 M Secukupnya
9 Larutan NH4C2H3O 3 M Secukupnya
10 Larutan K2CrO4 1 M Secukupnya
11 Larutan NH3 6M Secukupnya
12 Larutan SnCl2 0,1 M Secukupnya

V. Prosedur Kerja

No. Langkah Kerja Hasil Pengamatan


1 Disiapkan sampel yang sudah mengandung -
ion Pb2+, Cu2+, Bi3+, Sn2+
2 Larutan ditambahkan dengan tioacetamid - Membentuk 2
lapisan
- Lapisan atas
berwarna
kecoklatan
- Lapisan bawah
endapan putih
3 Larutan dipanaskan selama 10 menit Larutan berwarna hitam
4 Larutan disentrifuse Filtrat dan endapan terpisah
5 Filtrat dan endapannya dipisahkan Endapan berwarna hitam
6 Endapan hitam diberi label R3. Endapan Larutan berwarna hitam
ditambahkan dengan air deionisasi dan HCl
6 M kemudian diaduk.
7 Larutan disentrifuse - Filtrat dan endapan
terpisah
- Endapan berwarna
hitam
8 Filtrat dibuang dan endapannya di simpan -
Analisis Cu2+ dan Sn2+
1 Endapan R3 ditambahkan dengan air Larutan berwarna hitam
deionisasi dan NaOH 6 M lalu diaduk
2 Larutan dihangatkan selama 2 atau 3 menit
dan dibiarkan dingin
3 Setelah dibiarkan dingin, ditambahkan Larutan berwarna hitam
H2O2 3% kemudian diaduk
4 Larutan dipanaskan kemudian ditambahkan
tioacetamid 1 M
5 Larutan ditambahkan NaOH 6 M dan Larutan berwarna hitam
diaduk
6 Larutan dihangatkan selama 3 menit - Filtrat berwarna
kemudian disentrifuse kebiruan
- Endapan berwarna
gelap (biru
kehitaman)
7 Filtrat dan endapan dipisahkan
Filtrat dipindahkan ke dalam tabung reaksi
dan diberi label S4 (akan digunakan untuk
analisis Sn4+)
8 Endapan diberi label R4 ditambahkan
dengan air deionisasi, tioacetamid 1 M dan
NaOH 6 M kemudian diaduk
9 Campuran disentrifuse Filtrat dan endapan yang
berwarna hitam terpisahkan
10 Filtrat dapat dibuang -
11 Endapannya ditambahkan dengan air - Larutan berwarna
deionisasi dan HNO3 6 M dan dilakukan kehitaman
pemanasan selanjutnya dipanaskan - Setelah dipanaskan,
larutan berwarna
biru bening dan
terbentuk sedikit
endapan
12 Larutan disentrifuse Filtrat dan endapan terpisah
(endapan berwarna putih)
13 Larutan dipindahkan ke dalam gelas kimia
dan ditambahkan H2SO4 3M kemudian di
evaporasi sampai kering dan dibiarkan
dingin
Setelah dingin, ditambahkan dengan air - Larutan berwarna
deionisasi dan diaduk keruh kebiruan
14 Campuran dipindahkan ke dalam tabung Filtrat yang berwarna biru
reaksi baru dan dilabeli dengan R5 bening dan endapan
kemudian disentrifuse berwarna putih terpisahkan
15 Larutan dipindahkan kedalam tabung -
reaksi baru dan diberi label S5
Analisis Pb2+
1 Endapan putih ditambahkan dengan
NH4C2H3O 3M kemudian diaduk dan
dipanaskan
2 Selanjutnya ditambahkan dengan K2CrO4 1 Larutan berwarna kuning
M
3 Larutan disentrifuse Filtrat kuning dan endapan
kuning terpisah
(positif Pb2+)
Analisis Cu2+ dan Bi3+
1 Larutan S5 ditambahkan dengan NH3 6M - Filtrat dan endapan
kemudian disentrifuse terpisah.
- Filtrat berwarna
biru (positif Cu2+)
dan endapan putih
nya digunakan
untuk analisis Bi3+
2 Endapan putih yang dilabeli R6 Larutan berwarna putih
ditambahkan dengan NaOH 6M dan 0,1
SnCl2 kemudian diaduk
3 Larutan disentrifuse Filtrat dan endapan terpisah
(endapan berwarna abu-abu
yang menandakan positif
Bi3+)
Pemisahan Sn2+
1 Larutan S4 yang dihasilkan di awal tadi Larutan berwarna krem
ditambahkan dengan H2SO4 secara berlebih
dan kemudian diaduk
2 Larutan disentrifuse - Filtrat putih dan
endapan crem
terpisahkan.
- Endapan krem
mengindikasikan
positif Sn2+

VI. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk xxxxx. Langkah pertama dalam praktikum ini yaitu
dengan menyiapkan sampel yang mengandung ion Pb2+, Cu2+, Bi3+, Sn2+. Sampel
kemudian ditambahkan dengan tioasetamid (CH 2CSNH2), yang mana tioasetamid
ini adalah sumber H2S. Pada pembahahan tioasetamid, terbentuk 2 lapisan, lapisan
atas berwarna kecoklatan dan lapisan bawah berupa endapan putih. Larutan ini
kemudian dipanaskan selama 10 menit dan larutan berubah warna menjadi hitam
Pemanasan ini juga bertujuan memperbesar ukuran partikel dari endapan yang
terbentuk sehingga lebih mudah untuk dipisahkan dari larutannya. Langkah
selanjutnya, larutan tersebut disentrifuse. Setelah disentrifuse, filtrat dan
endapannya pun terpisah. Filtrat dan endapan ini kemudian dipisahkan, dengan
endapan yang teramati berwarna hitam. Filtrat dapat disimpan jika akan
digunakan untuk mengidentifikasi kation dari amonium sulfida atau karbonat.
Karena pada praktikum ini tidak dilakukan identifikasi terhadap kation tersebut,
maka filtrat ini dapat dibuang. Endapan hitam ini kemudian diberi label R3.
Endapan ditambahkan dengan air deionisasi dan 4 tetes HCl 6 M kemudian
diaduk, dihasilkan larutan berwarna hitam. Penambahan HCl ini bertujuan untuk
membuat suasana asam pada larutan. Larutan ini lebih lanjut disentrifuse,
sehingga filtrat dan endapannya terpisah dengan endapan yang teramati berwarna
hitam. Filtrat ini dibuang (tidak digunakan lagi).
Selanjutnya, dilakukan analisis untuk kation Cu2+ dan Sn2+. Endapan R3
ditambahkan dengan 1 mL air deionisasi dan 5 tetes NaOH 6 M lalu diaduk dan
teramati larutan berwarna hitam. Setelah diaduk, larutan dihangatkan selama 2
atau 3 menit kemudian dibiarkan dingin. Setelah dibiarkan dingin, ditambahkan 5
tetes H2O2 3% kemudian diaduk. Penambahan H2O2 bertujuan untuk mengoksidasi
Sn2+ menjadi Sn4+. Larutan dipanaskan kemudian ditambahkan dengan 5 tetes
tioacetamid 1 M dan juga ditambahkan larutan NaOH 6 M dan diaduk.
Penambahan NaOH bertujuan untuk …… Selanjutnya, larutan dihangatkan
selama 3 menit, setelah dihangatkan teramati 2 lapisan, lapisan atas berupa larutan
yang tidak berwarna dan lapisan bawah adalah endapan yang berwarna hitam.
Setelah dipanaskan, campuran ini kemudian disentrifuse dan teramati filtrat dan
endapan.
Filtrat dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label S4 (akan digunakan
untuk analisis Sn4+). Endapannya kemudian diberi label R4. Endapan ini kemudian
ditambahkan dengan 3 mL air deionisasi, 1 tetes tioacetamid 1 M, dan 1 tetes
NaOH 6 M kemudian diaduk. Pada Langkah ini teramati larutan yang berwarna
hitam. Selanjutnya larutan disentrifuse, sehingga teramati filtrat dan endapan,
yang mana endapannya berwarna hitam. Filtrat ini dapat dibuang. Endapannya
ditambahkan dengan 1 mL air deionisasi dan 1 mL HNO 3 6 M dan dilakukan
pemanasan serta diaduk beberapa menit untuk melarutkan sulfida. Setelah sulfida
larut, larutan disentrifuse. Larutan dipindahkan ke dalam gelas kimia dan
ditambahkan 2 mL H2SO4 3M, kemudian di evaporasi sampai kering dan
dibiarkan dingin. Setelah dingin, ditambahkan dengan 3 mL air deionisasi dan
diaduk. Setelah diaduk, campuran dipindahkan ke dalam tabung reaksi baru dan
dilabeli dengan R5 kemudian disentrifuse. Setelah disentrifuse, teramati larutan
berwarna bening dengan sedikit kebiruan pada permukaan larutannya dan sedikit
endapan putih. Larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi baru dan diberi label
S5.
Selanjutnya, dilakukan uji untuk kation Pb 2+. Endapan putih ditambahkan dengan
1 mL NH4C2H3O 3M kemudian diaduk dan dipanaskan untuk melarutkan timbal
sulfida (endapan putih). Teramati larutan berwarna biru. Selanjutnya ditambahkan
dengan 1 mL K2CrO4 1 M teramati larutan berwarna kuning. Larutan disentrifuse
teramati filtrat berwarna kuning dan endapan kuning terpisah. Hal ini menandakan
bahwa sampel mengandung Pb2+.
Selanjutnya dilakukan uji untuk kation Cu2+ dan Bi3+.
Larutan S5 ditambahkan dengan NH3 6M kemudian disentrifuse, teramati filtrat
berwarna biru yang menandakan sampel positif mengandung Cu2+ dan endapan
putih terpisah. Endapan putih ini dilabeli R6 dan akan digunakan untuk analisis
Bi3+. Selanjutnya, endapan ditambahkan dengan NaOH 6M dan 0,1 SnCl 2
kemudian diaduk, teramati larutan berwarna putih. Larutan kemudian disentrifuse.
Pada Langkah ini, filtrat dan endapan terpisah (endapan berwarna abu-abu yang
menandakan positif Bi3+).
Terakhir, dilakukan analisis kation Sn 2+. Larutan S4 yang dihasilkan di awal tadi
ditambahkan dengan H2SO4 secara berlebih dan kemudian diaduk, teramati larutan
berwarna krem. Larutan selanjutnya disentrifuse. Setelaj disentrifuse, filtrat putih
dan endapan crem terpisahkan. Endapan krem mengindikasikan positif Sn2+.
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Selamat, I Nyoman, I Gusti Lanang Wiratma, I Dewa Ketut Sastrawidana. 2001.
Buku Penuntun Belajar Kimia Analitik Kualitatif. Singaraja : Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja
Selamat, I Nyoman, dan I Gusti Lanang Wiratma. 2004. Penuntun Praktikum
Kimia Analitik. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja.
Vogel, A. I. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
PT. Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai