OLEH
JURUSAN KIMIA
2021
I. Judul Praktikum
Pemisahan dan Identifikasi Golongan II
II. Tujuan Praktikum
Untuk memisahkan dan mengidentifikasi kation golongan II
III. Dasar Teori
Kation golongan I terpisah dari golongan lainnya (II - IV) karena adanya
perbedaan kalurat. Kation-kation golongan ini diendapkan sebagai garam
kloridanya dengan menggunakan asam klorida.
Kelompok kation analitik ini terdiri dari delapan kation yang dibagi lagi menjadi
kelompok tembaga yang terdiri dari merkuri, bismut, kadmium, tembaga dan
timbal; dan kelompok arsen yang terdiri dari arsen, antimon dan timah. Reagen
golongan (zat pengendap) dari golongan kation ll adalah hidrogen sulfida dalam
medium asam (0,3 M HCl). Tioasetamid juga dapat digunakan; itu dihidrolisis
dalam larutan asam untuk menghasilkan hidrogen sulfida
IV. Alat dan Bahan
Alat yang Digunakan
No Nama Alat Jumlah
.
1. Tabung reaksi 1 rak
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas kimia 100 mL 3 buah
4. Penangas air 1 buah
5. Pipet tetes 3 buah
Bahan yang Digunakan
V. Prosedur Kerja
VI. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk xxxxx. Langkah pertama dalam praktikum ini yaitu
dengan menyiapkan sampel yang mengandung ion Pb2+, Cu2+, Bi3+, Sn2+. Sampel
kemudian ditambahkan dengan tioasetamid (CH 2CSNH2), yang mana tioasetamid
ini adalah sumber H2S. Pada pembahahan tioasetamid, terbentuk 2 lapisan, lapisan
atas berwarna kecoklatan dan lapisan bawah berupa endapan putih. Larutan ini
kemudian dipanaskan selama 10 menit dan larutan berubah warna menjadi hitam
Pemanasan ini juga bertujuan memperbesar ukuran partikel dari endapan yang
terbentuk sehingga lebih mudah untuk dipisahkan dari larutannya. Langkah
selanjutnya, larutan tersebut disentrifuse. Setelah disentrifuse, filtrat dan
endapannya pun terpisah. Filtrat dan endapan ini kemudian dipisahkan, dengan
endapan yang teramati berwarna hitam. Filtrat dapat disimpan jika akan
digunakan untuk mengidentifikasi kation dari amonium sulfida atau karbonat.
Karena pada praktikum ini tidak dilakukan identifikasi terhadap kation tersebut,
maka filtrat ini dapat dibuang. Endapan hitam ini kemudian diberi label R3.
Endapan ditambahkan dengan air deionisasi dan 4 tetes HCl 6 M kemudian
diaduk, dihasilkan larutan berwarna hitam. Penambahan HCl ini bertujuan untuk
membuat suasana asam pada larutan. Larutan ini lebih lanjut disentrifuse,
sehingga filtrat dan endapannya terpisah dengan endapan yang teramati berwarna
hitam. Filtrat ini dibuang (tidak digunakan lagi).
Selanjutnya, dilakukan analisis untuk kation Cu2+ dan Sn2+. Endapan R3
ditambahkan dengan 1 mL air deionisasi dan 5 tetes NaOH 6 M lalu diaduk dan
teramati larutan berwarna hitam. Setelah diaduk, larutan dihangatkan selama 2
atau 3 menit kemudian dibiarkan dingin. Setelah dibiarkan dingin, ditambahkan 5
tetes H2O2 3% kemudian diaduk. Penambahan H2O2 bertujuan untuk mengoksidasi
Sn2+ menjadi Sn4+. Larutan dipanaskan kemudian ditambahkan dengan 5 tetes
tioacetamid 1 M dan juga ditambahkan larutan NaOH 6 M dan diaduk.
Penambahan NaOH bertujuan untuk …… Selanjutnya, larutan dihangatkan
selama 3 menit, setelah dihangatkan teramati 2 lapisan, lapisan atas berupa larutan
yang tidak berwarna dan lapisan bawah adalah endapan yang berwarna hitam.
Setelah dipanaskan, campuran ini kemudian disentrifuse dan teramati filtrat dan
endapan.
Filtrat dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label S4 (akan digunakan
untuk analisis Sn4+). Endapannya kemudian diberi label R4. Endapan ini kemudian
ditambahkan dengan 3 mL air deionisasi, 1 tetes tioacetamid 1 M, dan 1 tetes
NaOH 6 M kemudian diaduk. Pada Langkah ini teramati larutan yang berwarna
hitam. Selanjutnya larutan disentrifuse, sehingga teramati filtrat dan endapan,
yang mana endapannya berwarna hitam. Filtrat ini dapat dibuang. Endapannya
ditambahkan dengan 1 mL air deionisasi dan 1 mL HNO 3 6 M dan dilakukan
pemanasan serta diaduk beberapa menit untuk melarutkan sulfida. Setelah sulfida
larut, larutan disentrifuse. Larutan dipindahkan ke dalam gelas kimia dan
ditambahkan 2 mL H2SO4 3M, kemudian di evaporasi sampai kering dan
dibiarkan dingin. Setelah dingin, ditambahkan dengan 3 mL air deionisasi dan
diaduk. Setelah diaduk, campuran dipindahkan ke dalam tabung reaksi baru dan
dilabeli dengan R5 kemudian disentrifuse. Setelah disentrifuse, teramati larutan
berwarna bening dengan sedikit kebiruan pada permukaan larutannya dan sedikit
endapan putih. Larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi baru dan diberi label
S5.
Selanjutnya, dilakukan uji untuk kation Pb 2+. Endapan putih ditambahkan dengan
1 mL NH4C2H3O 3M kemudian diaduk dan dipanaskan untuk melarutkan timbal
sulfida (endapan putih). Teramati larutan berwarna biru. Selanjutnya ditambahkan
dengan 1 mL K2CrO4 1 M teramati larutan berwarna kuning. Larutan disentrifuse
teramati filtrat berwarna kuning dan endapan kuning terpisah. Hal ini menandakan
bahwa sampel mengandung Pb2+.
Selanjutnya dilakukan uji untuk kation Cu2+ dan Bi3+.
Larutan S5 ditambahkan dengan NH3 6M kemudian disentrifuse, teramati filtrat
berwarna biru yang menandakan sampel positif mengandung Cu2+ dan endapan
putih terpisah. Endapan putih ini dilabeli R6 dan akan digunakan untuk analisis
Bi3+. Selanjutnya, endapan ditambahkan dengan NaOH 6M dan 0,1 SnCl 2
kemudian diaduk, teramati larutan berwarna putih. Larutan kemudian disentrifuse.
Pada Langkah ini, filtrat dan endapan terpisah (endapan berwarna abu-abu yang
menandakan positif Bi3+).
Terakhir, dilakukan analisis kation Sn 2+. Larutan S4 yang dihasilkan di awal tadi
ditambahkan dengan H2SO4 secara berlebih dan kemudian diaduk, teramati larutan
berwarna krem. Larutan selanjutnya disentrifuse. Setelaj disentrifuse, filtrat putih
dan endapan crem terpisahkan. Endapan krem mengindikasikan positif Sn2+.
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Selamat, I Nyoman, I Gusti Lanang Wiratma, I Dewa Ketut Sastrawidana. 2001.
Buku Penuntun Belajar Kimia Analitik Kualitatif. Singaraja : Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja
Selamat, I Nyoman, dan I Gusti Lanang Wiratma. 2004. Penuntun Praktikum
Kimia Analitik. Singaraja: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja.
Vogel, A. I. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
PT. Kalman Media Pustaka.