ANALISIS ANION &

GUGUS FUNGSI

1
PENDAHULUAN
• Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan
ion (kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif
dan spesifik.
• Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu
untuk satu jenis kation/anion tertentu.
• Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat
adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk
endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas.

2
3
4
5
Penggolongan pada analisis anion ada 2 kelompok besar,
berdasarkan:
1. Kelarutan bentuk garamnya (garam Ag, Ca, Ba dan Zn)
2. Tiga orang sains Bunsen, Gilreath dan Vogel

BUNSEN
1. Sifat kelarutan garam perak dan bariumnya
2. Warna dan kelarutan garam alkalinya
3. Kemudahan atau tingkat penguapan

6
GILREATH
Berdasarkan kelarutan garam
1. Ca
2. Ba
3. Cd
4. Ag

VOGEL, berdasarkan proses yang digunakan dalam identifikasi anion :

1. Dengan asam menguap atau membentuk gas
2. Reaksinya dalam larutan, ada 2 golongan

7
Secara umum identifikasi anion meliputi
1. Analisis pendahuluan
2. Analisis dari zat asal, dikaitkan dengan kation yang
ditemukan
3. Analisis anion dengan menggunakan larutan soda.

LARUTAN SODA:
Sampel dalam larutan jenuh NaCO3, dipanaskan selama 10
menit
8
VOGEL, berdasarkan proses yang digunakan dalam identifikasi
anion :
1. Dengan asam menguap atau membentuk gas
1a. Dengan HCl encer atau asam Sulfat encer
1b. Dengan asam Sulfat pekat

2. Reaksinya dalam larutan, ada 2 golongan

2a. Dengan larutan soda
2b. Reaksi reduksi oksidasi
9
 Analisis Anion

Analisis Anion dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan :

1. Timbulnya gas pada penambahan dengan asam misal HCl encer

2. Reaksi pengendapan

3. Reaksi oksidasi-reduksi

10
 Kelompok I
1. Menimbulkan gas apabila ditambah dengan HCl / H2SO4 encer, yaitu :
❖karbonat ❖ nitrit ❖tiosulfat
❖bikarbonat ❖hipoklorit ❖sianat
❖sulfit ❖sianida ❖sulfida
2. Menimbulkan gas atau uap asam apabila ditambah dengan H2SO4 pekat, yaitu:
❖anion-anion di atas ❖permanganat ❖nitrat ❖format
❖fluorida ❖bromat ❖klorat ❖asetat
❖silikofluorida ❖borat ❖perklorat ❖tarfrat
❖klorida ❖ferosianida ❖oksalat ❖sitrat
❖bromida ❖ferisianida ❖iodida ❖tiosianat

11
 Kelompok II
1. Reaksi pengendapan
❖ sulfat ❖ kromat ❖Hipofosfit
❖ persulfat ❖ dikromat ❖Arsenat
❖ fosfat ❖ silikat ❖Arsenit
❖ fosfit ❖ silikofluorida ❖suksinat
❖ salisilat ❖ benzoat

2. Reaksi oksidasi-reduksi
❖ permanganat ❖ Iodida ❖ bromat ❖ nitrit
❖ bikromat ❖ Sulfit ❖ peroksida ❖ oksalat
❖ klorat ❖ sulfida ❖ iodat ❖ tiosulfit

12
 Pemeriksaan Pendahuluan

Terhadap anion-anion nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), tiosulfat (S2O3=)n

dan rodanida (SCN-) (anion-anion golongan V).
Untuk analisis terhadap NO3- , bila di dalam larutan terdapat pula NO2- maka
dilakukan analisis sebagai berikut :
1. Larutan cuplikan diteteskan pada kertas KI yang telah dibasahi H2SO4 encer →
warna biru (ada NO2- ). Untuk menghilangkan NO2- : larutan cuplikan diteteskan
pada kertas KI yang dibasahi H2SO4 encer tidak memberikan warna biru.
2. Bila tidak ada NO2- : dalam tabung reaksi + sedikit larutan cuplikan + larutan
FeSO4 (dibuat baru) sama banyak + H2SO4 pekat pelan-pelan lewat dinding
tabung → amati. Bila terjadi cincin-coklat → ada NO3- (reaksidiganggu oleh
bromium, Iodium, klorat, dan nitrit).
13
3. Pemeriksaan terhadap anion rodanida (SCN-)
Lar. sampel + 1 tetes lar. FeCl3 → warna merah darah → ada SCN-.
4. Pemeriksaan terhadap anion tiosulfat (S2O3=)
Larutan sampel + 2 tetes larutan AgNO3 → endapan yang berwarna putih →
ada tiosulfat. Endapan putih dengan cepat akan berubah menjadi kuning,
coklat, dan akhirnya hitam.
5. Setelah dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap larutan cuplikan,
dilanjutkan pemeriksaan selanjutnya kepada larutan cuplikan
ditambahkan larutan NaOH secukupnya untuk mengendapkan logam-
logam berat. Bila timbul endapan, saring. Tapisan dinetralkan dengan
penambahan larutan HNO3.
14
Larutan sampel (sudah dites terhadap NO3-) dinetralkan dengan NaOH
sampai sedikit alkalis (pH 7-8) ditambahkan Ca(NO3)2
Endapan (golongan I) Filtrat = (netral / sedikit alkalis)
SO3=; CO3=; F, oksalat ditambah Ba(NO3)2
AsO3=; AsO43-; PO43-
Endapan ; golongan II Filtrat
SO42-; CrO42- ditambahkan Zn(NO3)2

Endapan; gol. III Filtrat

CN-; Fe(CN)6; [Fe(CN)6]2, S2- ditambahkan HNO3+AgNO3

Endapan; gol. IV Filtrat

Cl-, Br-, I-, SCN- ClO3-, NO3-, NO2-
S2O32- → S= asetat
golongan V

15
Pemeriksaan Anion dalam larutan
Na2CO3 jenuh 25 ml

Reaksi : MA2 + Na2CO3 ⎯⎯⎯→ MCO3 + 2 NaA

Sampel anion ( + 5-10 ml)

Didihkan 10’

Cairan dianalisis/diidentifikasi (Larutan L)

Endapan garam karbonat Dibuang/
(mengandung logam berat) disaring
16
 Uji untuk sulfat
1 ml larutan L → + HCl encer (hingga bereaksi asam) → + lagi 1 ml HCl encer →
didihkan (  CO2) → diamkan → + 1 ml lar. BaCl2 →  putih BaSO4 (ada sulfat).

Na2CO3 + 2 HCl ⎯⎯⎯→ 2 NaCl + H2O + CO2

Na2SO4 + BaCl2 ⎯⎯⎯→ BaSO4  + 2 NaCl
putih
- tidak larut dalam HCl pekat

17
 Uji untuk reduktor
1 ml larutan L

Diasamkan dengan H2SO4 encer

Diamkan

Tambah lagi 1 ml H2SO4 encer
 Jika warna
Tambah 1 tetes lar. KMnO4 0,05 N lembayung hilang
 (ada oksalat)
Jika warna lembayung hilang (ada sulfit, tiosulfat,
sulfida, nitrit, bromida, iodida, arsenit.)
18
 Uji untuk oksidator
1 ml larutan L → + 1 ml HCl pekat → panaskan → diamkan → + lar. MnCl2 →
larutan menjadi coklat atau hitam (ada oksidator: nitrat, nitrit, klorat, kromat,
ferisianida, bromat, iodat, permanganat).
Jika hasil uji negatif maka tidak ada oksidator kecuali kemungkinan sedikit
nitrat dan nitrit.
2 MnCl2 + 2 H2O + O2 ⎯⎯⎯→ 2 MnO2  + 4 HCl
coklat
2 KMnO4 + 5 HNO2 + 3 H2SO4 ⎯→ 2 MnSO4 + K2SO4 + 5 HNO3 + 3 H2O
lembayung tak berwarna
2 KMnO4 + 10 Kl + 8 H2SO4 ⎯⎯⎯→ 2 MnSO4 + 6 K2SO4 + 5 I2 + 8 H2O
coklat
2 KMnO4 + 5 H2C2O4 + 3 H2SO4 ⎯→ 2 MnSO4 + K2SO4 + 10 CO2 + 8 H2O
tak berwarna
19
 Uji dengan larutan AgNO3
◼ Sulfida, sianida dan sulfit harus dihilangkan karena dapat mengganggu uji
ini, dengan cara :
Larutan L → diasamkan dengan 10 ml CH3COOH → didihkan
menggunakan cawan porselin di dalam lemari asam (  H2S, HCN dan SO2)
→ jaga agar larutan tetap bereaksi asam (Jika perlu disaring, dinginkan, dan
tambahkan air hingga di dapat volume semula).

◼ Jika tidak ada sulfida, sianida atau sulfit, maka dapat langsung digunakan
larutan L, dengan cara :
Larutan L atau S → + HNO3 pekat sebanyak 1/10 volume larutan L atau S
→ + larutan AgNO3 → diaduk hingga tidak terbentuk endapan lagi →
didihkan dan disaring → endapan dicuci dengan HNO3 encer.
20
 Tabel A : Analisis Endapan A

Garam Perak

Endapan Tapisan
AgCl putih Tambahkan 1 ml lar. AgNO3 dan beberapa tetes larutan
AgBr kuning muda NaNO2 20% hingga terjadi endapan sempurna. Jika tak
AgI kuning terjadi endapan tidak boleh menambah lebih dari 0,5 ml
AgCNS putih larutan NaNO2. Endapan disaring dan cuci dengan 2 ml
HNO3 2N.

21
 1. Uji untuk tiosianat
◼ 1/4 endapan A + 5 ml lar. NaCl 5% → dipanaskan (untuk mengubah
AgCNS menjadi NaCNS) → dinginkan → + 1 ml HCl encer dan
beberapa tetes lar. FeCl3 → terbentuk warna merah (ada tiosianat).
◼ Untuk uji halogenida, tiosianat harus dihilangkan dengan cara :
endapan dipijarkan dalam cawan porselin → + 1 gram butir Zn dan
H2SO4 encer → reduksi dalam lemari asam (10’) → saring dan cuci
dengan H2 SO4 encer.
◼ Tapisan dibagi menjadi 3 bagian untuk uji iodida, bromida dan
klorida.
Fe3+ + SCN- Fe(SCN)2+ (merah darah)
2 NaSCN + 2 Zn + 3 H2SO4 e 2 H2S  + 2 HCN +
2 ZnSO4 + Na2SO4

22
 2. Uji Iodida

◼ Larutan
+ 3 ml larutan H2O2 atau larutan 25% Fe2(SO4)3
→ kocok dengan 2 ml CCl4 → diamkan. Lapisan CCl4
berwarna ungu menunjukkan adanya iodida.

23
 3. Uji bromida
◼ Jikaada iodida harus dihilangkan dengan jalan ditambah 5 ml
H2SO4 encer dan 2 ml larutan NaNO2 30 %. Didihkan, uapkan
hingga 3 ml lalu dinginkan. Larutan ditambah HNO3 pekat
sama volume, didihkan, dinginkan, lalu kocok dengan 2 ml
CCl4. Jika terjadi warna kuning coklat pada lapisan CCl4 maka
ada bromida.

24
 4. Uji klorida
◼ Jika iodida dan bromida ada, maka larutan diencerkan hingga
volumenya 15 ml, lalu tambahkan 8 ml HNO3 pekat dan didihkan
hingga brom habis. Setelah dingin tambahkan 1 ml lar. AgNO3,
maka jika terbentuk endapan putih menunjukkan adanya klorida.

25
 Tabel B : Analisis Endapan B

Garam Perak

Endapan Tapisan

AgCl dari AgClO3 Tambahkan lar. NaOH hingga netral (periksa

AgBr dari AgBrO3 dengan lakmus) lalu tambahkan asam asetat
encer dan 1 ml lar. AgNO3 kemudian panas kan
sampai 80oC. Jika terbentuk endapan,

26
 Analisis Endapan B
◼ Endapan + 10 ml H2SO4 encer dan 1 gram butir seng →
dipanaskan (10’) agar reduksi sempurna → endapan disaring
dan dicuci dengan H2SO4 encer → lakukan analisis seperti pada
tabel A.
◼ Uji tiosianat, iodida, klorida dan bromida

27
 Tabel C : Analisis Endapan C

Garam Perak

Endapan Tapisan
Ag3PO4 kuning Dibuang
Ag3AsO4 merah coklat
Ag3AsO3 kuning
Ag2C2O4 putih
Ag2C2O4 putih

28
 Analisis Endapan C
◼ Jika  putih → kemungkinan hanya mengandung asam-asam organik.
◼ Jika  kuning → kemungkinan terdapat fosfat, arsenit atau arsenat.
Selanjutnya dilakukan analisis seperti berikut :
◼ Endapan C yang kemungkinan mengandung AgPO4, Ag3AsO4, dan
Ag3AsO3 dilarutkan dalam lar. HCl 3 N → saring dan cuci dengan
HCl 0,1 N →  AgCl dan tapisan (P).
◼ Tapisan P dibuat alkalis dengan penambahan NH3 → + lar.
Mg(NO3)2 → diaduk → disaring →  endapan (Q) dan tapisan (R)
→ cuci  dengan lar. NH4OH 0,1N.

29
 Analisis Endapan Q
◼ Endapan kemungkinan mengandung Mg(NH4)PO4.6 H2O dan
Mg(NH4)AsO4.6 H2O → dilarutkan dalam HCl encer → + 0,5 g NaHCO3
padat dan 0,5 g KI padat → warna kuning coklat dari iodium (ada
arsenat) → larutan dialiri dengan H2S → dicuci & disaring →  kuning
As2S3 (ada arsenat).

◼ Tapisan → dipanaskan hingga volume 10 ml → + NH4OH pekat

berlebihan dan 5 ml larutan pereaksi Mg(NO3)2 atau MgCl2 → diaduk &
didiamkan (10’) →  putih Mg(NH4)PO4 .6 H2O (ada fosfat).

30
 Analisis Tapisan R
◼ Tapisan → dipanaskan dengan 4 ml H2O2 3% → didinginkan →
 putih Mg(NH4)AsO4.6 H2O (ada arsenit).

31
 5. Uji dengan larutan CaCl2
◼ Larutan L yang netral + HNO3 → didihkan (+ 4’) → dinginkan → + NH3 p
sampai tepat alkalis → didihkan lagi (untuk menghilangkan kelebihan
ammonia).
◼ Larutan dibagi menjadi 2 bagian :
a. Larutan dibuat asam lemah dengan penambahan sedikit asam asetat
encer → + lar. CaCl2 sama volumenya → diamkan →  putih (ada
oksalat atau fluorida) → disaring & cuci dengan H2SO4 encer dan
panas. Tapisan + 1 tetes lar. KMnO4 → warna ungu hilang/memucat
(ada oksalat).
b. Larutan lainnya untuk uji berikutnya.
32
 6. Uji dengan larutan besi (III) klorida
◼ Larutan yang netral ditambah lar. FeCl3 :
Terjadi warna endapan Menunjukkan adanya
 merah ungu yang segera hilang - tiosulfat
 merah coklat atau terjadi endapan coklat - asetat
pada pemanasan
 endapan putih kekuningan - fosfat
 merah darah dan hilang pada pemberian - tiosianat
lar. HgCl2

33
Identifikasi beberapa
Anion

34
1. Klorida, Cl -

35
 2. Bromida, Br-

a. NaBr + AgNO3 AgBr + NaNO3

putih kekuningan
- larut dalam NH4OH pekat
- tidak larut dalam NH4OH encer dan HNO3
AgBr + 2 NH4OHp Ag(NH3)2Br + 2 H2O
larut
b. 2 NaBr + H2SO4 p + Cl2 Br2 + Na2SO4 + 2 HCl
coklat
36
 3. Iodida, I-
a. KI + AgNO3 AgI  + KNO3
kuning
(endapan tidak larut dalam NH4OH encer dan HNO3)

b. 2 KI + 2 NaNO2 + 2 H2SO4 e I2 + Na2SO4 + 2NO + 2H2O

coklat
lapisan CHCl3 → lembayung

37
 4. Karbonat, CO3=

a. Na2CO3 + 2 HCl ⎯⎯⎯→ 2 NaCl + H2O + CO2

Ca(OH)2 + CO2 ⎯⎯⎯→ CaCO3  + H2O
putih

Na2CO3 + MgSO4 ⎯⎯→ MgCO3  + Na2SO4

SK
b.
putih

38
 5. Bikarbonat, HCO3-

a. 2 NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3  + H2O
putih

b. 2 NaHCO3 + MgSO4 Mg(HCO3)2 + Na2SO4

Mg(HCO3)2 MgCO3  + H2O + CO2
putih

39
 6. Sulfat, SO4-

a. Na2SO4 + BaCl2 ⎯⎯⎯→ BaSO4 p + 2 NaCl

b. Na2SO4 + (CH3COO)2Pb ⎯⎯⎯→ PbSO4 p + 2 CH3COONa
larut dalam CH3COONH4 pekat
PbSO4 + 2 CH3COONH4 ⎯⎯⎯→ (CH3COO)2Pb + (NH4)2SO4
larut

40
 7. Tiosulfat, S2O3-

a. Na2S2O3 + 2 HCl ⎯⎯⎯→ SO2  + S  + H2O + 2 NaCl

bau khas kuning

b. 2 Na2S2O3 + FeCl3 ⎯⎯⎯→ NaFe(S2O3)2 lembayung

NaFe(S2O3)2 + FeCl3 ⎯⎯⎯→ FeS4O6 + NaCl + FeCl2
tak warna

41
 8. Sulfit Bisulfit, SO3 ,
= HSO3-

a. Na2SO3 + 2 HCl ⎯⎯⎯→ SO2 + 2 NaCl + H2O

Hg2(NO3)2 + SO2 + 2 H2O ⎯⎯⎯→ 2 Hg + 2 HNO3 + H2SO4
hitam
K2Cr2O7 + 3 H2SO3 + H2SO4 ⎯⎯⎯→ Cr2(SO4)3+ K2SO4 + 4 H2O
hijau
b. Na2SO3 + BaCl2 ⎯⎯⎯→ BaSO3  + 2 NaCl
putih
(larut dalam HCl encer)

42
 9. Asetat, CH3COO-

CH3COOH + C2H5OH ⎯⎯⎯ ⎯→ CH3COOC2H5 + H2O

H 2 SO4 p
a.
bau asetat
b. 3 CH3COONa + FeCl3 ⎯⎯⎯→ (CH3COO)3Fe  + 3 NaCl
merah coklat

43
 10. Borat, B4O7=

H3BO3 + 3 CH3OH ⎯⎯⎯

⎯→B(OCH3)3 + 3 H2O
H 2 SO4 p

nyala hijau

44
 11. Fosfat, HPO4=

a. 2 NaHPO4 + 3 AgNO3 ⎯⎯⎯→ Ag3PO4  + 3 NaNO3 + NaH2PO4

kuning
- larut dalam NH4OH dan HNO3 encer
b. Na2HPO4 + MgCl2 + NH4OH + NH4Cl + 5H2O ⎯⎯→ MgNH4PO4.6H2O 
putih
- larut dalam asam mineral
- tidak larut dalam NH4OH
+ 2 NaCl + NH4Cl
c. Na2HPO4 + FeCl3 ⎯⎯⎯→ FePO4 + 2 NaCl + HCl
putih kekuningan
- larut dalam HNO3 encer
- tidak larut dalam asam asetat encer
45
 12. Nitrat, NO3-

a. NaNO3 + H2SO4 pk ⎯⎯⎯→ NaHSO4 + HNO3

6 FeSO4 + 2 HNO3 + 3 H2SO4 ⎯⎯⎯→ 3 Fe2(SO4)3 + NO + 4 H2O
FeSO4 + NO ⎯⎯⎯→ Fe(NO)SO4
cincin coklat
b. NaNO3 + 4 Zn + 7 NaOH ⎯⎯⎯→ 4 Na2ZnO2 + NH3 + 2 H2O
bau khas
- kertas lakmus merah → biru
- kabut putih dengan HCl
c. NH3 + HCl ⎯⎯⎯→ NH4Cl kabut putih

46
 ANALISIS GUGUS FUNGSIONAL:

METODE
KONVENSIONAL: METODE PEMILIHAN
MODERN: METODE:
INSTRUMENTASI - AKURAT
- REAKSI KIMIA
-SESUAI
- REAKSI TETES KEBUTUHAN

96
Qualitative tests of Alcohols
Presented by
Devika Nurhasanah M. Pharm. Sci., Apt

97
Intoduction

• Alcohols is any organic compound in which the hydroxyl functional

group (-OH) is bound to a saturated carbon atom.
• The saturated straight chain alcohols, the general formula for which is
CnH2n+1OH.
• The hydroxyl (-OH) functional group with bond angle.

98
Alcoholic Group
Alcohols are compounds in which the hydroxyl group (-OH) is linked to
aliphatic carbon chain or in the side chain of an organic compound.
Depending upon the number of hydroxyl group, alcohols are classified
as :
1. mono (contain only one –OH group),
2. di (contain two –OH groups) and
3. trihydric (contains three –OH groups).

99
The number of hydroxyl group

100
Alcoholic Group

Alcohols are further classified according to the number carbon atom is

attached to other carbon atoms, as :

1. primary (1°),

2. secondary (2°) and

3. tertiary (3°)

101
The number of carbon atoms

102
Qualitative tests

The alcoholic group can be detected by the following tests

1. Sodium metal test

2. Ester test

3. Ceric ammonium nitrate test

4. Acetyl chloride test

5. Iodoform test
103
Sodium metal test
Alcohols react with active metals like sodium and liberate hydrogen
gas that can be observed in the form of effervescence.

104
Ester test
• Alcohols react with carboxylic acids to form fruity smelling
compounds called esters.
• The reaction between alcohol and carboxylic acid is called
esterification and is catalysed by an acid (e.g concentrated sulphuric
acid).

105
Ceric ammonium nitrate test
Alcohols react with ceric ammonium nitrate to form a red coloured
alkoxy cerium (IV) compound.

106
Acetyl chloride test
Alcohols react with acetyl chloride to form esters and gives out
hydrogen chloride gas. The hydrogen chloride formed gives white
fumes of ammonium chloride with ammonium hydroxide.

107
Iodoform test
This test is given by acetaldehyde, all methyl ketones and all alcohols
containing CH3-CH-OH group. When alcohol is warmed with sodium
hydroxide solution and iodine, a yellow precipitate of iodoform is
formed.

108
Primary, Secondary and
Tertiary Alcohols test
7 November 2018

109
Primary, Secondary and Tertiary Alcohols
1. Luca’s Test
2. The TCICA Test for Distinguishing Primary and Secondary Alcohols
3. Victor Meyer test

110
1. Luca’s Test
Principle:
• Lucas reagent is a solution of ZnCl2 in concentrated HCl → classify
them in accordance to their reactivity.
• The reactivity of the alcohol with Lucas Reagent is measured by the
degree of turbidity which may vary from colorless to turbid.
• The reaction is a substitution reaction where the chloride of the zinc
chloride gets replaced by the hydroxyl group of the alcohol.
• This test is more often used to categorize the different types of
alcohols based on the time taken to form a turbid solution or
precipitation.

111
Mechanism?

112
Luca’s Test (con’t)
Primary alcohol: Here no visible reaction is observed and the solution remains colorless e.g. 1-Pentanol

114
Luca’s Test (con’t)
Secondary alcohol: Here the solution turns turbid or cloudy in 5-20 minutes with slight heating e.g. 2-Pentanol

115
Luca’s Test (con’t)
Tertiary alcohol: Here the solution turns turbid or cloudy rapidly with the formation of two separate layers at
room temperature e.g. 2-Methyl-2-butanol

116
2. The TCICA Test

• Simple primary and secondary alcohols can easily be distinguished by

their rate of oxidation with trichloroisocyanuric acid (TCICA).
• The TCICA test is conducted by adding the unknown to a solution of
TCICA in acetonitrile containing hydrochloric acid and measuring the
time for a precipitate to form.
• Primary alcohols react slowly and secondary alcohols react rapidly.

117
The TCICA Test (con’t)

118
The TCICA Test (con’t)

119
3. Victor Meyer test
The different steps involved in Victor Meyer methods are as below
1. The alcohol is treated with iodine in presence of red phosphorous
to obtain iodol alkane.
2. Iodoalkane so formed is allowed to react with alcoholic silver
nitrate in order to obtained nitroalkane.
3. The nitroalkane is treated with nitrous acid (the mixture of NaNO2
+HCl) and the resulting solution is made alkaline.

120
Victor Meyer test (con’t)

121
Phenol Test

122
Introduction
Phenol is the simplest member of a family of compounds in which
an -OH group is attached directly to a benzene ring.
The structure of phenol

123
Iron (III) Chloride Test for Phenols

Positive Test
A red, blue, green, or purple color is a positive test.

124
Bromine Water
This reaction tests for the presence of phenols and aromatic amines.

125
Bromine Water
Interpretation:

Decolorization of the bromine, accompanied by simultaneous formation of a white

(or nearly white) precipitate, indicates a phenol or aromatic amine.

If the unknown is a phenol, the pH of the initial solution should be less than 7.

126
Tests for carboxylic group
Introduction

aliphatic
carboxyl
functional aromatic
group.

Carboxylic
Acid
Identification test
The following tests can be used to identify carboxylic acids:
1. Litmus Test
2. Sodium Hydrogen Carbonate Test
3. Ester Test
1. Litmus Test
Carboxylic acid turns blue litmus red. The hydroxyl group in carboxylic
is far more acidic than that in alcohol. The dissociation of carboxylic
acid is represented as:
2. Sodium Hydrogen Carbonate Test
Carboxylic acids reacts with sodium hydrogen carbonate to produce
carbon dioxide gas which can be seen in the form of a brisk
effervescence.
3. Ester Test
Carboxylic acid reacts with alcohol in presence of conc. sulphuric acid
to form ester that is identified by the presence of a fruity smell.
Summary
☺ Thank You ☺

136