TUJUAN PEMBELAJARAN
CLOSE
PELARUTAN DAN PELEBURAN SAMPEL Pelarutan Sampel: air HCl 2 M HClP HNO3 2 M HNO3 pekat Aqua Regia
Peleburan Sampel Jika sampel tidak larut dalam semua jenis pelarut maka dilakukan peleburan. Dalam setiap peleburan bahan yang dilebur dicampur dengan zat pelebur yang dikenal sebagai fluks. Jumlah fluks yang ditambahkan kira-kira 5 10 kali jumlah sampel. Setiap hasil peleburan akan menghasilkan padatan kembali pada proses pendinginan, tetapi padatan hasil peleburan mudah larut dalam air.
Na2CO3 atau K2CO3. Digunakan untuk meleburkan BaSO4, AgCl, AgBr,AgI, Silikat. Contoh hasil peleburan: MSiO3 + Na2CO3 Na2SiO3 + MCO3 2 AgCl + Na2CO3 NaCl + Ag2CO3 Peleburan yang melibatkan perak halida tidak boleh menggunakan cawan Pt, karena dapat membentuk aliase dengan Ag
NaOH padat, digunakan untuk meleburkan sampel yang bersifat asam atau amfoter, seperti SiO2, silikat dan oksida dari Sn, Al, Sb, Zn. Contoh hasil proses peleburan: ZnO + 2 NaOH Na2ZnO2 + H2O Proses peleburannya menggunakan cawan besi atau nikel Na2O2 padat, merupakan fluks yang bersifat basa dan oksidator. Digunakan untuk meleburkan sulfida, oksida atau silikat dari Sb, As, Sn, Mo, Cr. Juga digunakan untuk meleburkan baja yang mengandung Cr. Contoh hasil peleburan bijih logam khromit:
2 Fe(CrO2)2 + 7 Na2O2 4 Na2CrO4 + Fe2O3 + 3 Na2O
Campuran Na2CO3 dan KClO3 atau KNO3, merupakan fluks yang bersifat basa dan oksidator. Digunakan untuk meleburkan berbagai sulfida yang sukar dileburkan dalam cawan porselin. Contoh hasil peleburan:
2 FeS2 + 4 Na2CO3 + 5 KClO3 Fe2O3 + 5 KCl + 4 Na2SO4 + 4 CO2
KHSO4 padat, merupakan fluks yang bersifat asam. Digunakan untuk meleburkan berbagai oksida logam yang bersifat basa, seperti Fe2O3, CoO, NiO, TiO2, Al2O3. Pada suhu tinggi akan berubah menjadi kalium pirosulfat, K2S2O7.
2 KHSO4 Contoh hasil peleburan: Fe2O3 + 3 K2S2O7 K2S2O7 + H2O 3 K2SO4 + Fe2(SO4)3
sampel dan fluks dengan perbandingan 1 : (5-10), aduk sampai benar-benar homogen Masukkan campuran sampel dan fluks kedalam cawan peleburan, maksimal separuh dari volume cawan, kemudian tutup Panaskan pada suhu rendah, kemudian naikkan suhu tahap demi tahap sampai suhu yang diinginkan. Lakukan proses peleburan sehingga semua leleh dan menghasilkan cairan jernih
Warna Natrium dalam uji nyala pada uji pendahuluan adalah . . . . kuning hijau merah biru lembayung
Manik berwarna merah yang dihasilkan pada uji manik boraks adalah identifikasi adanya garam . . . . Besi Tembaga Cobalt Mangan Kromium
Ion-ion yang dalam larutannya memberi warna biru yang spesifik adalah. . . .
Cu (II) dan Fe (II) Cu (II) dan Co (III) Cr (III) dan Co (III) Co (II) dan Cu (II) Cu (II) dan Cr (III)
Reaksi dengan KHSO4 pada uji pendahuluan digunakan khusus untuk menguji keberadaan dari . . . . NH4+ C2O42CH3COO SO42NO2-
Berikut senyawa yang dapat dileburkan oleh senyawa fluks Na2CO3 dan K2CO3 , kecuali . . . .
BaSO4 AgCl
Silikat Fe2O3 AgI
LIHAT SOAL
LIHAT SOAL
PEMBAHASAN
SO42NO3ClNO2-
MnCl2(aq)
HClp
FeCl3,H+,K3[Fe(CN)6
H2SO4(p)
Perubahan warna dari: CrO42-, Cr2O72Gas tak berwarna, tak berbau dari:CO32Gas tak berwarna,berbau Menyengat dari: SO32-, S2-, ClGas berwarna dari : NO2-,I-,Br-
PENGGOLONGAN ANION
S2-, SO32-,CO32-,NO2-,I-,Br-,Cl-,po43-,CrO42- atau Cr2O72-,NO3-,SO42HClO4 6 M Anion gol.I
H2S dihasilkan dari S2SO2 dihasilkan dari SO32CO2 dihasilkan dari CO32-
I-,Br-,Cl-,PO43-,
Cr2O72-,NO3-, SO42-, (NO2-) AgNO3(aq) PO43-,Cr2O72-,NO3-,SO42-, (NO2-) NH4OH 6 M
Soal Analisis Anion Apakah kesimpulan tentang jenis anion atau anion-anion yang dapat larut dalam air, dengan observasi sebagai berikut: Padatannya berwarna putih Perlakuan padatan dengan asam sulfat pekat dingin tidak memperlihatkan perubahan Penambahan asam perklorat encer dan perak nitrat pada larutan sampel tidak memberikan endapan Bila sedikit tetesan larutan sampel ditambahkan kedalam larutan MnCl2 dalam HCl pekat, tidak terjadi perubahan warna.
CLOSE
Sampel padatan + HCl encer Dites dengan kertas Pb-OAc Reaksi : Pb-OAc + H2S
Sampel + H2SO4
SO2
Alirkan gas SO2 ke dalam HNO3 encer, BaCl2 dan KMnO4 terbentuk endapan putih Reaksi :
5 SO42- + Mn2+ + 4 H+
Sampel padatan + Zn + larutan H2O2 encer dan H2SO4 encer Gas yang timbul dilewatkan pada larutan Ba(OH)2, terbentuk endapan putih BaCO3 Reaksi:
CO32- + 2 H+ CO2 + Ba2+ + OHCO2 + H2O BaCO3 + H2O
Nitrit (NO2-) Sampel direduksi dengan FeSO4 dalam suasana asam sulfat encer, timbul cincin coklat (kompleks besi) Reaksi
NO2- + Fe 2+ + 2 H+ Fe3+ + NO + H2O Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+
Nitrat (NO3-) Uji identifikasinya sama tetapi dengan konst. Asam lebih tinggi
Padatan tak berwarna yang mudah larut dalam air, memberikan larutan yang bersifat netral. Penambahan asam sulfat pekat dingin pada larutan sampel membebaskan gas berwarna coklat. Bila larutan asam perklorat ditambahkan ke larutan sampel, kemudian dipanaskan segera dibebaskan gas berwarna coklat yang berbau menyengat. Penambahan beberapa tetes larutan sampel pada larutan besi(III) klorida, kalium heksasianoferat (III), dan HCl memberikan endapan biru prusi. Penambahan barium klorida pada larutan sampel yang diasamkan menghasilkan endapan putih. Perlakuan larutan sampel dengan asam nitrat dan perak nitrat menghasilkan endapan yang larut sempurna dalam larutan amonia. Pertanyaan: Anion atau anion-anion apakah yang terdapat dalam sampel tersebut?