Anda di halaman 1dari 8

Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Praktikum Fisika

Dasar I Program Studi Pendidikan Fisika UIN Ar-Raniry

1
Wahyudi, 2Rusydi, ST, M.Pd, 3Muhammad Nasir, M. Si
Mahasiswa Prodi PFS FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
1

2
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN AR-Raniry Banda Aceh
3
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN AR-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang perbandingan hasil belajar berdasarkan


angkatan 2018 dan angkatan 2019. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan mempelajari materi yang
sudah diajarkan oleh dosen dan mahasiswa juga melakukan praktikum, pada saat
evaluasi mahasiswa juga tidak bisa mendapatkan nilai yang maksimal. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mahasiswa angkatan
2018 dan angkatan 2019 pada Praktikum Fisika Dasar I Prodi PFS UIN Ar-Raniry.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika angkatan 2018 dan
angkatan 2019, sedangkan yang menjadi sampel yaitu angkatan 2018 berjumlah
sebanyak 91 mahasiswa dan angkatan 2019 sebanyak 88 mahasiswa. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi, Berdasarkan hasil penelitian
tentang perbandingan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Fisika Dasar I Prodi
PFS UIN Ar-Raniry. Bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar mahasiswa
angkatan 2018 dengan angkatan 2019 pada Praktikum Fisika Dasar I Prodi PFS UIN
Ar-Raniry. Perbedaan terdapat pada rata-rata hasil belajar mahasiswa angkatan
2018 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar mahasiswa angkatan 2019 pada
Praktikum Fisika Dasar I. Uji rata-rata dengan menggunakan uji t menunjukkan
t hitung > t tabel pada taraf signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar pada angkatan angkatan 2018 dan angkatan 2019 pada
angkatan 2018 dan angkatan 2019 yang signifikan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, perbandingan, praktikum


PENDAHULUAN menyediakan serangkaian kegiatan

Fisika merupakan cabang nyata dan mampu diserap logika

pembelajaran sains yang peserta didik. Rangkaian tersebut

mempelajari gejala- gejala melalui berupa penyusunan model

proses ilmiah yang dibangun atas pembelajaran, metode dan media yang

dasar sikap ilmiah dan hasilnya dipilih pendidik harus sesuai. Belajar

terwujud sebagai produk ilmiah yang fisika dapat menyelidiki cara

tersusun atas tiga komponen penting bagaimana suatu informasi ilmiah

yaitu konsep, prinsip dan teori yang diperoleh, diuji dan divalidasikan.

Karakteristik fisika tidak cukup hanya


berlaku secara universal1.
melalui teori, tetapi teori harus diuji
Pembelajaran fisika menuntut
melalui eksperimen atau praktikum di
kontekstual bukan hanya menghafal
laboratorium. Segala aktivitas
teori bahkan harus
pembelajaran fisika dilakukan melalui
mengaplikasikannya dengan alam
proses pendidikan yang mampu
nyata. Sebelum mengaplikasikan
menyediakan sarana dan prasaran.
dalam dunia nyata, proses
Setelah melalui proses pembelajaran
pembelajaran terlebih dahulu diuji di
setiap objek pendidikan harus melalui
laboratorium.
evaluasi sebagai pengumpulan data
Belajar dapat dimaknai sebagai
hasil belajar. Menurut Azwar hasil
proses perubahan perilaku sebagai
belajar dapat dilihat dari tingkat
hasil interaksi individu dengan
prestasi yang diperoleh peserta didik
lingkungannya yang bersifat kontinu,
dan juga prestasi belajar dapat
fungsional, positif, aktif dan terarah2.
dioperasionalkan dalam bentuk
Proses pembelajaran fisika harus
indikator-indikator berupa nilai,
indeksprestasi studi, angka kelulusan, dengan dosen mata kuliah fisika dasar

predikat keberhasilan dan dan ketua laboratorium pada tanggal

12 Mei 2020 mengenai hasil belajar


semacamnya 3. Hasil belajar fisika
ditinjau dari nilai evaluasi eksperimen
harus seimbang antara teori dan
yang dilakukan di laboratorium dan
eksperimen yang dilakukan di
teori masih belum pembelajaran dan
laboratorium.
beberapa media virtual. Mahasiswa
Pendidikan di Indonesia saat
mempelajari materi yang sudah
ini berada ditingkat yang cukup
diajarkan oleh dosen disamping itu
memprihatinkan. Kemampuan sains
mahasiswa juga melakukan praktikum,
dan eksata peserta didik terdapat 95%
pada saat evaluasi berlangsung
berada di level menengah4. Peserta
mahasiswa juga tidak bisa
didik terlalu takut untuk memilih
mendapatkan nilai yang maksimal atau
fisika di UN. Sedikitnya pemilihan
belum tuntas dan masih banyak siswa
pelajaran fisika karena intelektual
yang harus remedial.
peserta didik yang maish kurang. Hal
Penelitian terdahulu oleh Siti
ini dikarenakan kemampuan pendidik
NurHidayah menunjukkan bahwa nilai
dalam menyampaikan teori dan
teori sudah efektif namun dalam
mengenal laboratorium yang masih
praktikumnya belum maksimal untuk
kurang. Keterbatasan skill ini mencapai standar kompetensi
disebabkan oleh proses pembentukan pembelajaran, hasil belajar mereka juga
skill semasa mereka kuliah yang belum
masih dalam kategori cukup5. Matsun
efektif, sehingga SDM yang tersedia
dkk, melanjutkan dari penelitiannya
menghambat perkembangan
bahwa hasil belajar mahasiswa
bangsa.Berdasarkan hasil wawancara
menggunakan laboratorium riil sangat melainkan sudah dikumpulkan oleh

rendah dibandingkan laboratorium


pihak lain. 16 Dalam bagianini yang
virtual yang biasa digunakan dalam
akan dibahas tentang bagaimana cara
mengkaji teori. Laboratorium riil dapat
mengumpulkan data yang dilakukan
meningkatkan aspek kognitif tetapi
oleh peneliti. Adapun metode yang
tidak dengan kemampuan matematis
digunakan adalah metode dokumentasi.

mahasiswa dalam berpikir kritis6. Metode dokumentasi dalam

Laboratorium nyata menuntut penelitian ini digunakan untuk


mahasiswa untuk mempunyai modal mengetahui data nama, hasilbelajar
pengetahuan awal dan skill sebelum mahasiswa dan data lain yang
melaksanakan praktikum. Tetapi, tidak diperlukan, Adapun data yang diambil
semua mahasiswa memiliki yaitu dokumentasi hasil nilai teori
pengetahuan awal tinggi dan fisika dasar I dan nilai hasil
kemampuan psikomotorik dasar dalam laboratorium.
menghadapi praktikum pembelajaran
Analisis data adalah proses
fisika di laboratorium riil.
penyederhanaan data kedalam bentuk

A. METODE PENELITIAN yang lebih mudah untuk dibaca dan

Jenis penelitian ini merupakan diinterpretasikan. Dalam proses ini

sering kali digunakan statistik salah


penelitian kuantitatif. Penelitian ini
satu fungsi pokok statistik adalah
menggunakan pendekatan kuantitatif
menyederhanakan data penelitian yang
dengan memanfaatkan data sekunder
sangat besar jumlahnya menjadi
sebagai sumber data utama. Data
informasi yang lebih sederhana dan
sekunder merupakan data yang tidak
lebih mudah dipahami.
diperoleh dari sumbernya langsung,
B. HASIL PENELITIAN mahasiswa dan juga 8,79% mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian adanya
angkatan 2018. Hal ini menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara rata-
mahasiswa angkatan 2019 hampir dua
rata nilai hasil belajar hasil belajar
kali mahasiswa angkatan 2018 yang
mahasiswa leting 2018 dengan
tidak lulus pada praktikum Fisika dasar I.
mahasiswa letting 2019 program studi

pendidikan fisika UIN Ar-Raniry pada


C. PENUTUP
praktikum fisika dasar I. Perbedaan
Berdasarkan hasil penelitian tentang
yang cukup signifikan terlihat dari
perbandingan hasil belajar mahasiswa
hasil yang diperoleh. Jumlah
pada praktikum fisika dasar I
mahasiswa juga mempengaruhi rata-
program studi Pendidikan Fisika UIN
rata keseluruhan data hasil belajar.
Ar-Raniry bahwa terdapat perbedaan
Nilai final angkatan 2018 terbesar
signifikan hasil belajar mahasiswa
adalah 91 sedangkan nilai terkecil
angkatan 2018 dengan angkatan
adalah 36. Berbeda halnya dengan
2019. Perbedaannya dapat dilihat
angkatan 2019 dengan perolehan nilai
dari rata-rata hasil belajar mahasiswa
final terbesar adalah 96 dan nilai
angkatan 2018 lebih tinggi dari pada
terkecil adalah 49. Jumlah mahasiswa
hasil belajar pada angkatan 2019. Uji
pada angkatan 2018 melebihi
rata-rata dengan menggunakan uji t
angkatan2019. Faktor nilai sekaligus
menunjukkan t hitung > t tabel pada taraf
jumlah mahasiswa yang menyebabkan
signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan
nilai laboratorium berbeda. Data
bahwa hipotesis statistik menunjukkan
tersebut juga menunjukkan bahwa
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
angkatan 2019 yang tidak lulus

sebanyak 18,19% dari keseluruhan


angkatan 2018 dan angkatan 2019 yang

signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

David Halliday. 2010. “Fisika edisi


Ketujuh Jilid Satu”. Jakarta:
Abdullah Rahmat. 2013. Benarkah Erlangga.
Matahari Mengelilingi Bumi ?,
Study Kritis Teori Astronomi Dalam Miftahul Huda. 2014. Model-Model
Perspektif Al-Qur’an dan Hadis. Pengajaran dan Pembelajaran:
Surakarta: Emir Cakrawala Islam. Isu-IsuMetodis dan Paradigmatis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budi Lindrawati. 2015. Keterampilan
Proses Sains Guru Fisika.
Yogyakarta: Prosiding Pertemuan
Ilmiah XXIX HFI Jawa Tengah &
DIY.

Departemen Agama RI. 2012. Al-Qur’an


Qordoba. Bandung: PT. Cordoba
Internasional Indonesia.

Diani Rahma. “Pengaruh Pendekatan


Saintifik Berbantukan LKS
Terhadap Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XI SMA
Perintis 1 Bandar Lampung” Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, Vol. 5 No.1, 2016

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar


dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta. Djamarah Syaiful Bahri dan
Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Giancoli Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1


Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Giancoli Douglas C. 2001. Fisika
Jilid 2 Edisi kelima. Jakarta:
Erlangga.

Haerul Pathoni. Peningkatan Pemahaman


Konsep Fisika dan Aktifitas
Mahasiswa dengan Model
Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Media Animas. Jambi: Jurnal
Inovasi dan Pembelajaran Fisika
Universitas Jambi. Vol. 2 No. 2,
2015

Anda mungkin juga menyukai