Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi MA MIFTAHUL ULUM DAWARBLANDONG


MOJOKERTO
Lingkup Pendidikan MADRASAH ALIYAH BERBSASIS PESANTREN
Tujuan yang ingin dicapai MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN MATERI GERAK LURUS
Penulis DYAH NURHASANAH, S.Si.
Tanggal 24 Agustus 2022 – 11 September 2022
Situasi: Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran
Kondisi yang menjadi latar ini adalah :
belakang masalah, mengapa  Materi fisika dianggap sulit oleh peserta didik
praktik ini penting untuk dikarenakan banyak formulasi dan teori teori
dibagikan, apa yang menjadi yang membutuhkan pemahaman.
peran dan tanggung jawab  Siswa kesulitan menerapkan konsep dan
anda dalam praktik ini. rumus pada materi gerak lurus ke dalam soal
– soal.
 Kurangnya pemahaman matematika dasar
pada peserta didik
 Siswa terlihat mengantuk saat terjadi
pembelajaran di kelas
 Metode pembelajaran yang masih satu arah,
berpusat pada guru
 guru yang kurang kreatif dalam menerapkan
metode metode yang inovatif untuk menarik
minat belajar siswa
 siswa belum terlibat aktif dalam proses
pembelajaran

dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:


1. siswa masih menganggap sulit materi fisika
dikarenakan di dalam fisika terlalu banyak
rumus dan memerlukan pemahaman konsep
yang matang ditambah kemampuan
matematika yang baik.
2. Pada materi gerak lurus siswa kesulitan
menerapkan konsep dan rumus ke dalam
bentuk soal – soal latihan sehingga membuat
siswa menjadi kurang berminat dan menjadi
kurang aktif dalam pembelajaran fisika terkait
materi gerak lurus.
3. Model pembelajaran yang kurang inovatif
sehingga membuat peserta didik menjadi
mudah bosan saat mengikuti pembelajaran.

Menurut saya praktik ini penting untuk dibagikan


karena di luar sana banyak rekan guru yang
mengalami permasalahan yang sama seperti yang
saya alami. Sehingga dengan adanya praktik ini
diharapkan dapat menjadi inspirasi ataupun menjadi
motivasi, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk
orang lain

Pada praktik ini saya berperan sebagai guru dan


bertanggung jawab untuk melakukan pembelajaran
secara efektif dengan menggunakan metode, media
dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif
sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa
bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan : Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam melakukan


Apa saja yang menjadi best practice ini adalah :
tantangan untuk mencapai 1. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi
tujuan tersebut? Siapa saja belajar siswa melalui proses pembelajaran
yang terlibat, yang menyenangkan.
2. Guru harus memberikan penguatan pada
materi materi sebelumnya yang berhubungan
dengan materi gerak lurus, seperti materi
besaran dan vektor. Serta memberikan
penguatan pada materi matematika dasar
terutama dalam hal persamaan.
3. Rendahnya motivasi siswa dalam hal belajar
dikarenakan cita – cita yang rendah dari siswa
sehingga guru harus bisa menumbuhkan
motivasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang
perguruan yang lebih tinggi.
4. Rasa percaya diri siswa yang kurang dalam
mengerjakan persoalan fisika sehingga guru
harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri
pada siswa bahwa belajar fisika itu mudah dan
menyenangkan
5. Guru harus bisa membangun konsep dan
rumus pada siswa melalui pembelajaran yang
kreatif, inovatif dan menyenangkan.
6. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
menarik bagi siswa. Guru harus belajar
beberapa software baru, yang baru dikenal
untuk kemudian diberikan kepada siswa.
7. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif
sehingga siswa merasa tertarik dan ambisius
dalam mengikuti pembelajaran.
8. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik materi pelajaran
dan karakteristik siswa
9. Pada saat pelaksanaan rencana aksi pertama
bersamaan dengan adanya kegiatan osis
sehingga suasana di luar kelas menjadi bising,
dan untuk antisipasi pada pelaksanaan
rencana aksi kedua saya berkoordinasi dengan
tim ketertiban madrasah untuk
mengkondisikan peserta didik.
10. Keterbatasan waktu, waktu 1 JP pada
madrasah yang saya lakukan PPL hanya 35
menit, sehingga pada pelaksanaan rencana
aksi pertama waktu kurang mencukupi.
Kemudian pada pelaksanaan rencana aksi
kedua berdasarkan saran dari dosen
pembimbing dan guru pamong materi dari RPP
dipersempit sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan seluruh tahapan
pembelajaran dapat teratasi dengan baik.

Berdasarkan tantangan yang tersebut di atas dapat


disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi
melibatkan peran guru dalam hal kompetensi guru (
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional )
dan juga peran peserta didik dari segi keaktifan
peserta didik. Selain itu yang tidak kalah penting
adalah peran observer dalam pembelajaran, yaitu
sebagai pemberi masukan dan saran pada saat
pembelajaran sedang berlangsung.
Aksi : Adapun langkah – langkah yang telah dilakukan
Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :
dilakukan untuk 1. Pemilihan media pembelajaran yang inovatif.
menghadapi tantangan Pelaksanaan rencana aksi ke satu
tersebut/ strategi apa yang a. Dari hasil kajian wawancara , strategi yang
digunakan/ bagaimana dilakukan yaitu dengan menggunakan
prosesnya, siapa saja yang media animasi scracth. Dengan media ini
terlibat / Apa saja sumber diharapkan peserta didik menjadi lebih
daya atau materi yang tertarik, lebih senang dan lebih aktif dalam
diperlukan untuk pembelajaran gerak lurus.
melaksanakan strategi ini b. Proses dalam mempelajari media scratch
dilakukan oleh guru dengan melakukan
kajian literatur baik dari google maupun
dari youtube, sehingga meskipun tidak
sempurna tapi guru berhasil menguasai
media scratch yang dibutuhkan dalam
pembelajaran materi gerak lurus tersebut.
Guru berhasil membuat animasi dengan
bantuan media scratch mengenai benda
yang melakukan gerak lurus beraturan
(GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) sehingga pada saat memberikan
penjelasan kepada peserta didik, guru bisa
merasa yakin dan percaya diri saat
menggunakan media scratch tersebut.
c. Sumber daya yang diperlukan dalam
pembuatan media ini adalah laptop,
jaringan komputer dan beberapa referensi
video dari youtube.
Pelaksanaan rencana aksi kedua
a. Dari hasil kajian literatur, strategi yang
dilakukan pada PPL kedua yaitu dengan
menggunakan percobaan sederhana dan
menggunakan media software phet
simulation. Dengan demonstrasi sederhana
ini diharapkan peserta didik bisa langsung
menerapkan konsep materi gerak vertikal
pada kehidupan nyata, dan dengan alat
bantu phet simulation diharapkan siswa
menjadi lebih tertarik pada saat
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Proses dalam mempelajari media software
phet simulation tidak jauh beda dengan
pada saat mempelajari software
sebelumnya. Yaitu dengan melakukan
kajian literatur melalui google dan video
youtube, sehingga guru mencoba dan
menguasai terlebih dahulu software phet
simulation sebelum menjelaskan ke peserta
didik.
c. Sumber daya yang diperlukan dalam
pembuatan media ini adalah pada
pertemuan pertama bahan yang
dibutuhkan adalah kertas dan sendok
makan sedangkan pada pertemuan kedua
dibutuhkan laptop, jaringan komputer dan
video referensi dari youtube.
2. Pemilihan model dan metode pembelajaran
yang variatif sehingga peserta didik tidak bosan
dalam pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan guru dalam
memilih model dan metode pembelajaran
adalah dengan cara memahami
karakteristik peserta didik dan
karakteristik materi pelajaran. Adapun
model pembelajaran yang dipilih untuk
dilaksanakan adalah model PBL (Problem
Based Learning) dan metode yang
digunakan adalah metode diskusi dan
tanya jawab ( Pada pelaksanaan rencana
aksi kedua pertemuan kesatu
menggunakan metode
demonstrasi/percobaan sederhana)
b. Proses pemilihan model ini yaitu dengan
mempelajari model – model pembelajaran
inovatif melalui kajian literatur,
mempelajari kemampuan awal dan
kebiasaan atau gaya belajar peserta didik
dan mempelajari karakteristik materi gerak
lurus
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu
jaringan internet, artikel yang berkaitan
dengan model pembelajaran, dan artikel
terkait materi gerak lurus.
3. Meningkatkan keaktifan peserta didik
a. Strategi yang dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan keaktifan peserta didik yaitu
dengan merancang pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan
mengembangkan RPP dan LKPD yang
berpusat pada peserta didik terkait dengan
kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Proses pengembangan RPP yang berpusat
pada peserta didik dengan menentukan
kegiatan – kegiatan pembelajaran apa saja
yang bisa mengaktifkan peserta didik dan
berpartisipasi aktif dalam seluruh
rangkaian proses pembelajaran
c. Sumber daya yang diperlukan adalah
kompetensi dan kreativitas guru dalam
mengembangkan RPP dan LKPD yang
berpusat pada aktivitas peserta didik.
4. Memberikan penguatan pada materi – materi
sebelumnya melalui apersepsi dan tambahan
waktu belajar di luar kelas
a. Strategi yang dilakukan adalah dengan
memberikan penguatan pada apersepsi dan
memberikan tambahan waktu diluar jam
pelajaran. Biasanya dilakukan setelah jam
pelajaran di madrasah berakhir dan
berlangsung selama 30 menit.
b. Proses yang dilakukan adalah dengan
mengatur waktu antara guru dan peserta
didik sehingga kegiatan tersebut bisa
terlaksana, meskipun tidak semua siswa
mau ikut serta dalam kegiatan tambahan
pelajaran ini tapi setidaknya bagi mereka
yang berminat kegiatan ini sangatlah
berarti.
c. Sumber daya yang digunakan adalah ruang
kelas, papan tulis, spidol dan soal – soal
latihan.

Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :


1. guru yang berfungsi sebagai fasilitator dalam
proses pembelajaran di kelas.
2. peserta didik yang berfungsi sebagai objek
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Observer yang berfungsi sebagai pemberi
masukan dan saran yang membangun untuk
keberlangsungan proses pembelajaran di
kelas.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari penerapan pembelajaran inovatif
Bagaimana dampak dari aksi dengan menggunakan pendekatan scientific, model
dari Langkah-langkah yang pembelajaran yang digunakan adalah PBL (Prolem
dilakukan? Apakah hasilnya Based Learning) dan metode diskusi dan tanya jawab
efektif? Atau tidak efektif? memberikan dampak yang positif. Adapun media
Mengapa? Bagaimana respon yang digunakan untuk siklus 1 adalah software
orang lain terkait dengan scratch dan untuk siklus II dengan percobaan
strategi yang dilakukan, Apa sederhana dan software phet simulation.
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Dampak ini bisa dilihat berdasarkan dari hasil angket
ketidakberhasilan dari (penilaian diri) peserta didik dan hasil observasi
strategi yang dilakukan? Apa keaktifan siswa pada saat pembelajaran.
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut Adapun data yang diperoleh sebelum dilakukan
pembelajaran dengan model PBL ini didapatkan
bahwa rata – rata minat siswa pada pembelajaran
materi gerak lurus sebesar 66,66%. Dan setelah
dilakukan pembelajaran pada siklus 1 yaitu dengan
menggunakan media scratch rata – rata minat siswa
naik menjadi 77,77%. Meskipun pada siklus kedua
pada pertemuan pertama peserta didik belum
mengalami peningkatan pada rata-rata minat belajar
siswa, namun pada pertemuan kedua dengan
menggunakan media peth colorado peserta didik
mengalami peningkatan dalam hal minat dan
keaktifan. Sehingga apabila dirata-rata pada siklus
kedua rata – rata minat siswa naik menjadi 83,3%

Adapun indikator minat yang digunakan dalam


penilaian diri disini adalah :
1. Perasaan senang
2. Keterlibatan siswa di dalam pembelajaran
3. Ketertarikan siswa
4. Perhatian siswa

Sedangkan dalam hal keaktifan siswa berdasarkan


hasil observasi keaktifan siswa dalam kelas secara
garis besar dapat dituliskan melalui tabel berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus


1 pertemuan 1
No Komponen yang diamati Jumlah prosent
siswa ase
1 Aktif berdiskusi 13 72,2 %
2 Bertanya 5 27,78 %
3 Bekerja sama dengan 13 72,2 %
kelompoknya
4 Ngobrol sendiri dengan 5 27,78 %
teman

Tabel 2. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus


II pertemuan 2
No Komponen yang diamati Jumlah prosent
siswa ase
1 Aktif berdiskusi 15 83,3 %
2 Bertanya 6 33,3 %
3 Bekerja sama dengan 15 83,3 %
kelompoknya
4 Ngobrol sendiri dengan 3 16,67 %
teman

Dari kedua tabel terlihat bahwa siswa yang aktif


berdiskusi mengalami kenaikan dari 72,2% menjadi
83,3%, dan siswa yang bertanya mengalami kenaikan
dari 27,78% menjadi 33,3%. Jumlah siswa yang
bekerja sama dengan kelompoknya juga meningkat
dari 72,2% menjadi 83,3%, sedangkan siswa yang
ngobrol sendiri mengalami penurunan dari 27,78%
menjadi 16,67%.

Selanjutnya dalam hal hasil belajar peserta didik juga


menglami peningkatan, hal ini bisa dilihat untuk
siklus pertama peserta didik yang nilainya di atas
KKM adalah 72,2 % sedangkan pada siklus kedua
meningkat menjadi 88,89 %. Hal ini berarti pada
siklus kedua hanya 2 peserta didik yang nilainya di
bawah KKM.

Sebagian besar respon dari peserta didik dengan


adanya kegiatan seperti adalah sangat senang, karena
bagi mereka ini merupakan sebuah hal yang baru
yang sangat menarik dan berbeda dengan
pembelajaran yang sebelumnya, dimana
pembelajaran sebelumnya didominasi oleh guru dan
bersifat teacher center sehingga peserta didik merasa
bosan. Tapi dengan adanya kegiatan ini peserta didik
menjadi termotivasi untuk mencoba hal – hal yang
baru terkait materi yang telah disampaikan. Begitu
juga respon dari observer mengatakan bahwa
kegiatan ini sangatlah baik karena membuat anak
memiliki pengalaman yang baru dalam pembelajaran.

Adapun faktor keberhasilan dari kegiatan praktik


baik ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak terkait
masukan masukan yang diberikan kepada guru,
terutama dalam hal pemilihan model, metode dan
media yang digunakan dalam pembuatan RPP, dan
juga koordinasi dari berbagai pihak yang ada di
madrasah dalam hal pengkondidsian peserta didik
saat terjadi pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan proses dan aktivitas yang telah


dilaksanakan oleh guru, pelajaran yang bisa diambil
adalah guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif
agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
berkesan pada hati peserta didik. Selain itu guru juga
harus memiliki kemampuan untuk mengkondisikan
kelas agar tetap kondusif saat pembelajaran sedang
berlangsung, karena peran guru pada era 21 salah
satunya adalah Merancang dan mengembangkan
pengalaman belajar dan penilaian secara manual dan
digital dengan mengintegrasikan berbagai alat dan
sumber belajar yang relevan untuk mendorong
peserta didik agar memiliki ketrampilan berfikir lebih
tinggi dan kreatif.

Anda mungkin juga menyukai