Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi MA MIFTAHUL ULUM DAWARBLANDONG
MOJOKERTO Lingkup Pendidikan MADRASAH ALIYAH BERBSASIS PESANTREN Tujuan yang ingin dicapai MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI GERAK LURUS Penulis DYAH NURHASANAH, S.Si. Tanggal 24 Agustus 2022 – 11 September 2022 Situasi: Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran Kondisi yang menjadi latar ini adalah : belakang masalah, mengapa Materi fisika dianggap sulit oleh peserta didik praktik ini penting untuk dikarenakan banyak formulasi dan teori teori dibagikan, apa yang menjadi yang membutuhkan pemahaman. peran dan tanggung jawab Siswa kesulitan menerapkan konsep dan anda dalam praktik ini. rumus pada materi gerak lurus ke dalam soal – soal. Kurangnya pemahaman matematika dasar pada peserta didik Siswa terlihat mengantuk saat terjadi pembelajaran di kelas Metode pembelajaran yang masih satu arah, berpusat pada guru guru yang kurang kreatif dalam menerapkan metode metode yang inovatif untuk menarik minat belajar siswa siswa belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran
dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. siswa masih menganggap sulit materi fisika dikarenakan di dalam fisika terlalu banyak rumus dan memerlukan pemahaman konsep yang matang ditambah kemampuan matematika yang baik. 2. Pada materi gerak lurus siswa kesulitan menerapkan konsep dan rumus ke dalam bentuk soal – soal latihan sehingga membuat siswa menjadi kurang berminat dan menjadi kurang aktif dalam pembelajaran fisika terkait materi gerak lurus. 3. Model pembelajaran yang kurang inovatif sehingga membuat peserta didik menjadi mudah bosan saat mengikuti pembelajaran.
Menurut saya praktik ini penting untuk dibagikan
karena di luar sana banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti yang saya alami. Sehingga dengan adanya praktik ini diharapkan dapat menjadi inspirasi ataupun menjadi motivasi, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain
Pada praktik ini saya berperan sebagai guru dan
bertanggung jawab untuk melakukan pembelajaran secara efektif dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam melakukan
Apa saja yang menjadi best practice ini adalah : tantangan untuk mencapai 1. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi tujuan tersebut? Siapa saja belajar siswa melalui proses pembelajaran yang terlibat, yang menyenangkan. 2. Guru harus memberikan penguatan pada materi materi sebelumnya yang berhubungan dengan materi gerak lurus, seperti materi besaran dan vektor. Serta memberikan penguatan pada materi matematika dasar terutama dalam hal persamaan. 3. Rendahnya motivasi siswa dalam hal belajar dikarenakan cita – cita yang rendah dari siswa sehingga guru harus bisa menumbuhkan motivasi siswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan yang lebih tinggi. 4. Rasa percaya diri siswa yang kurang dalam mengerjakan persoalan fisika sehingga guru harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa bahwa belajar fisika itu mudah dan menyenangkan 5. Guru harus bisa membangun konsep dan rumus pada siswa melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. 6. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa. Guru harus belajar beberapa software baru, yang baru dikenal untuk kemudian diberikan kepada siswa. 7. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan ambisius dalam mengikuti pembelajaran. 8. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa 9. Pada saat pelaksanaan rencana aksi pertama bersamaan dengan adanya kegiatan osis sehingga suasana di luar kelas menjadi bising, dan untuk antisipasi pada pelaksanaan rencana aksi kedua saya berkoordinasi dengan tim ketertiban madrasah untuk mengkondisikan peserta didik. 10. Keterbatasan waktu, waktu 1 JP pada madrasah yang saya lakukan PPL hanya 35 menit, sehingga pada pelaksanaan rencana aksi pertama waktu kurang mencukupi. Kemudian pada pelaksanaan rencana aksi kedua berdasarkan saran dari dosen pembimbing dan guru pamong materi dari RPP dipersempit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh tahapan pembelajaran dapat teratasi dengan baik.
Berdasarkan tantangan yang tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi guru ( kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional ) dan juga peran peserta didik dari segi keaktifan peserta didik. Selain itu yang tidak kalah penting adalah peran observer dalam pembelajaran, yaitu sebagai pemberi masukan dan saran pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Aksi : Adapun langkah – langkah yang telah dilakukan Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan tersebut adalah : dilakukan untuk 1. Pemilihan media pembelajaran yang inovatif. menghadapi tantangan Pelaksanaan rencana aksi ke satu tersebut/ strategi apa yang a. Dari hasil kajian wawancara , strategi yang digunakan/ bagaimana dilakukan yaitu dengan menggunakan prosesnya, siapa saja yang media animasi scracth. Dengan media ini terlibat / Apa saja sumber diharapkan peserta didik menjadi lebih daya atau materi yang tertarik, lebih senang dan lebih aktif dalam diperlukan untuk pembelajaran gerak lurus. melaksanakan strategi ini b. Proses dalam mempelajari media scratch dilakukan oleh guru dengan melakukan kajian literatur baik dari google maupun dari youtube, sehingga meskipun tidak sempurna tapi guru berhasil menguasai media scratch yang dibutuhkan dalam pembelajaran materi gerak lurus tersebut. Guru berhasil membuat animasi dengan bantuan media scratch mengenai benda yang melakukan gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada peserta didik, guru bisa merasa yakin dan percaya diri saat menggunakan media scratch tersebut. c. Sumber daya yang diperlukan dalam pembuatan media ini adalah laptop, jaringan komputer dan beberapa referensi video dari youtube. Pelaksanaan rencana aksi kedua a. Dari hasil kajian literatur, strategi yang dilakukan pada PPL kedua yaitu dengan menggunakan percobaan sederhana dan menggunakan media software phet simulation. Dengan demonstrasi sederhana ini diharapkan peserta didik bisa langsung menerapkan konsep materi gerak vertikal pada kehidupan nyata, dan dengan alat bantu phet simulation diharapkan siswa menjadi lebih tertarik pada saat pembelajaran sedang berlangsung. b. Proses dalam mempelajari media software phet simulation tidak jauh beda dengan pada saat mempelajari software sebelumnya. Yaitu dengan melakukan kajian literatur melalui google dan video youtube, sehingga guru mencoba dan menguasai terlebih dahulu software phet simulation sebelum menjelaskan ke peserta didik. c. Sumber daya yang diperlukan dalam pembuatan media ini adalah pada pertemuan pertama bahan yang dibutuhkan adalah kertas dan sendok makan sedangkan pada pertemuan kedua dibutuhkan laptop, jaringan komputer dan video referensi dari youtube. 2. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang variatif sehingga peserta didik tidak bosan dalam pembelajaran a. Strategi yang dilakukan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran adalah dengan cara memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran yang dipilih untuk dilaksanakan adalah model PBL (Problem Based Learning) dan metode yang digunakan adalah metode diskusi dan tanya jawab ( Pada pelaksanaan rencana aksi kedua pertemuan kesatu menggunakan metode demonstrasi/percobaan sederhana) b. Proses pemilihan model ini yaitu dengan mempelajari model – model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar peserta didik dan mempelajari karakteristik materi gerak lurus c. Sumber daya yang diperlukan yaitu jaringan internet, artikel yang berkaitan dengan model pembelajaran, dan artikel terkait materi gerak lurus. 3. Meningkatkan keaktifan peserta didik a. Strategi yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik yaitu dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada peserta didik terkait dengan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan – kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa mengaktifkan peserta didik dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran c. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada aktivitas peserta didik. 4. Memberikan penguatan pada materi – materi sebelumnya melalui apersepsi dan tambahan waktu belajar di luar kelas a. Strategi yang dilakukan adalah dengan memberikan penguatan pada apersepsi dan memberikan tambahan waktu diluar jam pelajaran. Biasanya dilakukan setelah jam pelajaran di madrasah berakhir dan berlangsung selama 30 menit. b. Proses yang dilakukan adalah dengan mengatur waktu antara guru dan peserta didik sehingga kegiatan tersebut bisa terlaksana, meskipun tidak semua siswa mau ikut serta dalam kegiatan tambahan pelajaran ini tapi setidaknya bagi mereka yang berminat kegiatan ini sangatlah berarti. c. Sumber daya yang digunakan adalah ruang kelas, papan tulis, spidol dan soal – soal latihan.
Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
1. guru yang berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di kelas. 2. peserta didik yang berfungsi sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Observer yang berfungsi sebagai pemberi masukan dan saran yang membangun untuk keberlangsungan proses pembelajaran di kelas. Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari penerapan pembelajaran inovatif Bagaimana dampak dari aksi dengan menggunakan pendekatan scientific, model dari Langkah-langkah yang pembelajaran yang digunakan adalah PBL (Prolem dilakukan? Apakah hasilnya Based Learning) dan metode diskusi dan tanya jawab efektif? Atau tidak efektif? memberikan dampak yang positif. Adapun media Mengapa? Bagaimana respon yang digunakan untuk siklus 1 adalah software orang lain terkait dengan scratch dan untuk siklus II dengan percobaan strategi yang dilakukan, Apa sederhana dan software phet simulation. yang menjadi faktor keberhasilan atau Dampak ini bisa dilihat berdasarkan dari hasil angket ketidakberhasilan dari (penilaian diri) peserta didik dan hasil observasi strategi yang dilakukan? Apa keaktifan siswa pada saat pembelajaran. pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Adapun data yang diperoleh sebelum dilakukan pembelajaran dengan model PBL ini didapatkan bahwa rata – rata minat siswa pada pembelajaran materi gerak lurus sebesar 66,66%. Dan setelah dilakukan pembelajaran pada siklus 1 yaitu dengan menggunakan media scratch rata – rata minat siswa naik menjadi 77,77%. Meskipun pada siklus kedua pada pertemuan pertama peserta didik belum mengalami peningkatan pada rata-rata minat belajar siswa, namun pada pertemuan kedua dengan menggunakan media peth colorado peserta didik mengalami peningkatan dalam hal minat dan keaktifan. Sehingga apabila dirata-rata pada siklus kedua rata – rata minat siswa naik menjadi 83,3%
Adapun indikator minat yang digunakan dalam
penilaian diri disini adalah : 1. Perasaan senang 2. Keterlibatan siswa di dalam pembelajaran 3. Ketertarikan siswa 4. Perhatian siswa
Sedangkan dalam hal keaktifan siswa berdasarkan
hasil observasi keaktifan siswa dalam kelas secara garis besar dapat dituliskan melalui tabel berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus
1 pertemuan 1 No Komponen yang diamati Jumlah prosent siswa ase 1 Aktif berdiskusi 13 72,2 % 2 Bertanya 5 27,78 % 3 Bekerja sama dengan 13 72,2 % kelompoknya 4 Ngobrol sendiri dengan 5 27,78 % teman
Tabel 2. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus
II pertemuan 2 No Komponen yang diamati Jumlah prosent siswa ase 1 Aktif berdiskusi 15 83,3 % 2 Bertanya 6 33,3 % 3 Bekerja sama dengan 15 83,3 % kelompoknya 4 Ngobrol sendiri dengan 3 16,67 % teman
Dari kedua tabel terlihat bahwa siswa yang aktif
berdiskusi mengalami kenaikan dari 72,2% menjadi 83,3%, dan siswa yang bertanya mengalami kenaikan dari 27,78% menjadi 33,3%. Jumlah siswa yang bekerja sama dengan kelompoknya juga meningkat dari 72,2% menjadi 83,3%, sedangkan siswa yang ngobrol sendiri mengalami penurunan dari 27,78% menjadi 16,67%.
Selanjutnya dalam hal hasil belajar peserta didik juga
menglami peningkatan, hal ini bisa dilihat untuk siklus pertama peserta didik yang nilainya di atas KKM adalah 72,2 % sedangkan pada siklus kedua meningkat menjadi 88,89 %. Hal ini berarti pada siklus kedua hanya 2 peserta didik yang nilainya di bawah KKM.
Sebagian besar respon dari peserta didik dengan
adanya kegiatan seperti adalah sangat senang, karena bagi mereka ini merupakan sebuah hal yang baru yang sangat menarik dan berbeda dengan pembelajaran yang sebelumnya, dimana pembelajaran sebelumnya didominasi oleh guru dan bersifat teacher center sehingga peserta didik merasa bosan. Tapi dengan adanya kegiatan ini peserta didik menjadi termotivasi untuk mencoba hal – hal yang baru terkait materi yang telah disampaikan. Begitu juga respon dari observer mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah baik karena membuat anak memiliki pengalaman yang baru dalam pembelajaran.
Adapun faktor keberhasilan dari kegiatan praktik
baik ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak terkait masukan masukan yang diberikan kepada guru, terutama dalam hal pemilihan model, metode dan media yang digunakan dalam pembuatan RPP, dan juga koordinasi dari berbagai pihak yang ada di madrasah dalam hal pengkondidsian peserta didik saat terjadi pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan proses dan aktivitas yang telah
dilaksanakan oleh guru, pelajaran yang bisa diambil adalah guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan berkesan pada hati peserta didik. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar tetap kondusif saat pembelajaran sedang berlangsung, karena peran guru pada era 21 salah satunya adalah Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian secara manual dan digital dengan mengintegrasikan berbagai alat dan sumber belajar yang relevan untuk mendorong peserta didik agar memiliki ketrampilan berfikir lebih tinggi dan kreatif.