Anda di halaman 1dari 11

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi MAN 2 Batang Hari


Lingkup Pendidikan Madrasah Aliyah
Tujuan yang ingin dicapai PPL 1 :Meningkatkan motivasi belajar siswa pada
materi Suhu dan Pemuaian melalui
penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di Kelas XI-MIPA MAN
2 Batang Hari
PPL 2 :Memaksimalkan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis praktikum
sederhana pada materi Fluida Statis melalui
model pembelajaran Problem based
Learning (PBL) di MAN 2 Batang Hari

Penulis Ari Masovia


Tanggal PPL 1: 15 Juni 2023
PPL 2 : 3 Juli 2023
Situasi: Kondisi yang melatar belakangi pentingnya
Kondisi yang menjadi latar melakukan praktik ini dikarenakan masih banyak
belakang masalah, mengapa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah pada
praktik ini penting untuk mata pelajaran fisika di kelas XI MIPA, ini terlihat
dibagikan, apa yang menjadi pada nilai motivasi awal siswa pada tabel berikut:
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.

Tabel 1. Nilai motivasi awal siswa


Hal ini dipengaruhi oleh adanya anggapan bahwa
pelajaran fisika itu sulit. Model pembelajaran yang
saya gunakan sebagai guru fisika juga masih
konvensional dengan metode ceramah. Pemanfaatan
media sebagai sarana pembelajaran masih kurang.
Dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika
juga masih 75% dibawah KKM. Dari hasil penelitian
Anita,dkk (2017) dari motivasi belajar siswa yang
terdiri dari 6 indikator yaitu: 1) adanya hasrat dan
keingi-nan berhasil, 2) adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan
cita-cita, 4) adanya penghargaan dalam belajar,
5)adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan 6)
adanya lingkungan belajar yang kondusif, terjadi
peningkatan motivasi belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning). Peningkatan ini dapat
dilihat juga melalui peningkatan perolehan skor
motivasi belajar siswa pada tiap-tiap siswa pada
setiap indikatornya.

Latar belakang masalah di atas sering sekali hadir


dalam kegiatan pembelajaran. Selain membuat
pembelajaran monoton, masalah ini juga
memberikan dampak tidak bagus dalam
perkembangan belajar peserta didik. Oleh sebab itu,
hasil praktik ini sangat penting untuk dibagikan,
bukan hanya sebagai syarat pemenuhan dari
rangkaian PPL yang telah dilakukan, tetapi juga
sebagai sarana untuk saling berbagi ide dan solusi
terkait masalah dalam pembelajaran.

Peran yang Saya emban yaitu, menjadi guru,


sekaligus juga mahasiswa yang melakukan kegiatan
PPL ini. Setiap rangkaian kegiatan PPL saya
laksanakan secara terstruktur dan terjadwal sesuai
dengan ketetapan dari Universitas Jambi.
Sedangkan tanggung jawab yang harus dilakukan
guru adalah:
1. Saya sebagai guru berusaha membuat rancangan
dan melaksanakan pembelajaran yang bisa
meningkatkan pemahaman peserta didik dengan
model pembelajaran Problem Based Learning,
menggunakan media pembelajaran audio visual
(pemutaran video), metode diskusi, praktikum
serta memberikan evaluasi dengan memberikan
soal HOTS menggunakan google form dan Quizziz
2. Melakukan asesmen dan pengamatan terhadap
peserta didik baik dari asesmen sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dituangkan
dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-
kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik
asesmen.
3. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
4. Guru sebagai pembimbing dalam jalannya
diskusi kelompok.
5. Guru sebagai motivator dengan memberikan
penguatan-penguatan
Tanggung jawab dan peran guru sangat dituntut
dalam proses pembelajaran, mulai merancang
perangkat pembelajaran berupa media pembelajaran,
pemilihan model, pembuatan bahan ajar, LKPD,
instrumen penilaian, serta di dalam pelaksanaannya
guru harus tetap mengontrol kegiatan serta
mengevaluasi keseluruhan proses kegiatan untuk
melihat keefektifan model PBL dan media
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Tantangan : Dari hasil eksplorasi penyebab masalah baik dari
Apa saja yang menjadi analisis kajian literatur dan wawancara serta diskusi,
tantangan untuk mencapai ditentukan akar penyebab masalah yaitu :
tujuan tersebut? Siapa saja 1. Guru menerapkan model pembelajaran yang
yang terlibat, cenderung monoton (konvensional) dan
berpusat pada guru, kurang melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Guru dalam menyajikan kegiatan
pembelajaran tidak menggunakan media dan
kurang menarik bagi siswa.
Berdasarkan penyebab masalah tersebut, maka yang
menjadi tantangan saya pada pelaksanaan
pembelajaran ini diantaranya :
1. Guru harus dapat memilih dan menerapkan
model dan metode yang tepat serta menarik
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan
fokus peserta didik dalam belajar dalam kelas
secara individu maupun kelompok.
2. Guru harus mampu merancang dan
menyiapkan perangkat pembelajaran yang
menarik serta efektif (yang meliputi RPP,
bahan ajar, media pembelajaran dan lembar
kerja peserta didik/LKPD) yang dapat
memudahkan peserta didik dalam memahami
materi Suhu dan fluida statis.
3. Guru harus mampu memanfaatkan waktu dan
mengkondisikan peserta didik secara efisien
agar tercapai tujuan pembelajaran.
4. Menyiapkan segala peralatan praktikum dan
media/sarana yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan pembelajaran sehingga
penulis perlu untuk mengadakan peralatan
praktikum tersebut.
5. Mengkoordinasi siswa bersama kelompoknya,
siswa masih terlihat enggan dan kurang
percaya diri untuk berkolaborasi (saling
bertukar pendapat saat berdiskusi) dalam
kelompoknya.
6. Membangun rasa percaya diri siswa
melakukan presentasi.
7. Membangun pemahaman yang sempurna pada
siswa tentang konsep yang disampaikan yaitu
materi Suhu dan Pemuaian pada kegiatan PPL
1 dan fluida Statis pada kegiatan PPL 2. Tidak
semua siswa bisa dengan cepat memahami
materi yang disampaikan dengan metode yang
tidak seperti biasanya. Sehingga dirasa perlu
adanya adaptasi/penyesuaian.
8. Membiasakan peserta didik aktif dalam semua
proses pembelajaran sehingga terbentuk
pembelajaran berpusat pada peserta didik
(student center). Guru lebih memberikan
banyak ruang untuk peserta didik dalam
kegaiatan diskusi dan bertanya jawab.
9. Guru harus mampu menguasai pembelajaran
berbasis teknologi

Jika mengacu pada pihak yang terlibat, maka


tantangan terberat selama ini memang berasal pada
guru, yaitu cara guru memandang kegiatan
pembelajaran hanya sebagai wadah mengajar dan
menerima pembelajaran. Semestinya pembelajaran
dipandangan sebagai sarana untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik yang kontekstual dengan
perkembangan zaman.
Yang terlibat:
1. Kepala Sekolah, yang memberi izin dan
supervisi pembelajaran
2. Rekan sejawat, sebagai dokumentator
(kameramen) dan asisten observer
3. Siswa
Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis
Langkah-langkah apa yang sebagai guru sesuai tantangan yang dihadapi antara
dilakukan untuk lain:
menghadapi tantangan 1. Pemilihan model dan metode.
tersebut/strategi apa yang a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
digunakan/bagaimana model dan metode pembelajaran adalah
prosesnya, siapa saja yang dengan melihat karakeristik peserta didik dan
terlibat /Apa saja sumber karakeristik materi. Model yang digunakan
daya atau materi yang adalah PBL dan sintaks:
diperlukan untuk • Orientasi peserta didik pada masalah
melaksanakan strategi ini

PPL1 PPL 2
• Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

PPL 1 PPL 2

• Membimbing penyelidikan individual


maupun kelompok

PPL 1 PPL2

• Mengembangkan dan menyajikan hasil

PPL 1 PPL 2

• Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah.

PPL 1 PPL2
Sedangkan metode yang digunakan adalah
metode variasi (praktikum, diskusi dan
tanya jawab).
b. Proses pemilihan model dan metode, yaitu
dengan mempelajari apa saja model-model
dalam pembelajaran, kemudian sintaksnya,
lalu memahami karakeristik peserta didik
dengan melihat kemampuan dasar dan
kebiasaan peserta didik, kemudian melihat
karakteristik materi.
c. Sumber daya yang diperlukan adalah
pemahaman guru terkait model dan metode
yang digunakan.

2. Pemilihan dan perancangan media pembelajaran


yang tepat dan menarik sehingga bisa
mengaktifkan peserta didik.
a. Strategi yang dilakukan guru adalah dengan
memilih media yang dirasa tepat dan sesuai
dengan materi, karakteristik peserta didik,
sarana dan prasarana, dan juga memilih
media pembelajaran yang dikuasainya baik
dalam pembuatan dan pengoperasiannya.
Disini guru memilih media pembelajaran power
point, LKPD, bahan ajar, media berbasis
praktikum, aplikasi Google form dan Quizziz.
b. Proses pembuatan media dimulai dari
mempelajari materi yang akan dibuat media
pembelajarannya. Kemudian guru merancang
power point, bahan ajar, LKPD yang sesuai
dengan peralatan praktikum yang digunakan
secara riil, serta membuat media evaluasi
melalui google form dan Quizziz.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat
media pembelajaran antara lain pengetahuan
guru dalam mengoperasikan laptop untuk
pembuatan media power point yang menarik
dan pengetahuan mengenai aplikasi google
form dan quizziz.

3. Guru harus mampu merancang dan menyiapkan


perangkat pembelajaran yang efektif (media,
bahan ajar, dan LKPD) yang dapat mengaktifkan
peserta didik.
a. Strategi yang digunakan guru untuk
mengaktifkan peserta didik adalah
memfasilitasi peserta didik dalam diskusi dan
presentasi dalam bentuk LKPD.
b. Proses yang dilakukan guru adalah
membimbing dan mengarahkan peserta didik
dalam memanfaatkan media belajar yang
tersedia.
c. Sumber daya yang diperlukan adalah
keterampilan guru dalam merancang,
menyusun dan mensiasati peserta didik dalam
KBM.
4. Guru harus mampu memanfaatkan waktu dan
mengkondisikan peserta didik secara efisien
agar tercapai tujuan pembelajaran.
a. Strategi yang digunakan guru dalam
memanfaatkan waktu adalah menyampaikan
point-point penting sesuai perangkat yang
telah disusun terkait sintak model
pembelajaran yang digunakan.
b. Proses yang dilakukan guru adalah
melaksanakan pembelajaran langkah demi
langkah secara tepat, dan mengontrol aktifitas
peserta didik dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai saat ini.
Kemudian menetapkan tujuan pembelajaran,
menentukan prioritas, menetapkan batas
waktu untuk menyelesaikan suatu tugas
(mengatur alokasi waktu dengan baik dan
rasional), tidak melakukan kegiatan yang
berlebihan, merencanakan kegiatan ke
depannya.
c. Sumber daya yang diperlukan adalah
membutuhkan keterampilan khusus seperti
pengelolaan suasana kelas untuk menghindari
gangguan yang dapat mengalihkan perhatian
guru maupun peserta didik.

Proses praktik pembelajaran dapat terlaksana dari


awal hingga akhir pada PPL 1 maupun PPL 2,
walaupun butuh kerja keras dalam
melaksanakannya. Namun guru tidak pernah
putus asa, selalu mengupayakan sesuai dengan
harapan dosen, guru pamong dan teman sejawat
mahasiswa PPG. Hal itu meliputi :
a. Pada kegiatan PPL guru memberikan
kesempatan satu kelompok untuk presentasi
dan kelompok lain menanggapi. Hal tersebut
dilakukan karena peserta didik belum terbiasa
presentasi di depan kelas dan belum percaya
diri untuk menyampaikan hasil pekerjaannya.
b. Pada kegiatan PPL 1 Guru meminta siswa
untuk mengerjakan evaluasi melalui Google
form dan pada kegiatan PPL 2 guru
menggunakan Quizziz, pada soal penilaian
guru menggunakan beberapa soal HOTS.
c. Guru memotivasi kepada masing-masing
peserta didik pada kelompoknya untuk dapat
bekerja sama dengan baik sesuai dengan
petunjuk LKPD, sehingga diharapkan peserta
didik dapat menyelesaikan kegiatan praktikum
dan memahami semua konsep yang
didapatkan.

Keberhasilan dalam seluruh kegiatan PPL ini


tidak terlepas dari pihak-pihak yang terlibat,
diantaranya:
a. Persiapan rencana aksi : Ibu Dosen (Dr. Sri
Purwaningsih,S.Si,M.Si) dan Guru pamong
(Masfratna,S.Pd) dan wawancara dengan
teman sejawat guru fisika dan pakar/ahli.
b. Permohonan ijin untuk melaksanakan
pembelajaran : Bapak Kepala Madrasah
c. Pelaksana perekaman pembelajaran : Ibu
Samini, S.Pd (teman sejawat)
d. Objek PPL : siswa kelas XI-MIPA MAN 2
Batang Hari

Sumber daya yang diperlukan diantaranya:


a. Menjalin relasi yang baik bersama semua
pihak (guru, siswa, teman sejawat dan pihak
madrasah secara keseluruhan) yang terlibat
sehingga nantinya bisa diupayakan untuk bisa
mewujudkan pembelajaran sesuai yang
direncanakan
b. Guru berusaha membuat siswa bisa
beradaptasi dengan model pembelajaran yang
dipakai. Hal ini nampak pada kegiatan PPL 2
siswa sudah dapat lebih mandiri dalam
menyelesaikan LKPD dan
mempresentasikannya
c. Membangun kemandirian siswa untuk
mengerjakan LKPD dan melakukan presentasi
secara berkelompok
d. Membangun pengetahuan awal peserta didik
baik terkait dengan materi sebelumnya
maupun dengan kemampuan awal peserta
didik dengan cara apersepsi.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan secara umum hasilnya sudah sangat
dari Langkah-langkah yang efektif dan dapat dilihat dari:
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Pemilihan model Problem Based Learning
efektif? Atau tidak efektif? (PBL) dapat meningkatkan motivasi peserta
Mengapa? Bagaimana respon didik terlihat dari kegiatan peserta didik pada
orang lain terkait dengan saat tanggapan dan pertanyaan yang
strategi yang dilakukan, Apa dilontarkan saat presentasi, kemudian
yang menjadi faktor menjawab soal evaluasi. Sedangkan pemilihan
keberhasilan atau metode yang variatif (Diskusi, dan Tanya
ketidakberhasilan dari Jawab, praktikum) untuk mengaktifkan
strategi yang dilakukan? Apa peserta didik terlihat dari kegiatan
pembelajaran dari pembelajaran peserta didik pada saat
keseluruhan proses tersebut berdiskusi dan presentasi melalui Lembar
hasil pengamatan sikap/ observasi keaktifan
belajar peserta didik meningkat.
2. Penerapan kegiatan praktikum secara riil yang
berbantukan LKPD, media pembelajaran
power point serta bahan ajar dalam
pembelajaran ini sangat membantu untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik pada
materi Suhu dan fluida Statis. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil rata-rata evaluasi
kognitif sudah di atas KKM.
3. Rancangan kegiatan yang berpusat pada
peserta didik (student center) dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik saat
proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar.

Respon dari guru-guru dan kepala madrasah di


tempat saya mengajar sangat baik dan antusias
merekomendasikan praktik mengajar ini sebagai
salah satu referensi dalam pembelajaran di
madrasah yang harus ditularkan kepada semua
guru. Respon peserta didik terhadap kegiatan ini ini
juga sangat penting, mereka merasa sangat senang,
antusias dan peduli karena penerapan pembelajaran
seperti ini baru di kelas mereka. Faktor yang
menjadi keberhasilan pembelajaran ini sangat
ditentukan penguasaan guru terhadap model,
metode, dan media pembelajaran yang telah dibuat,
telah berhasil meningkatkan pemahaman peserta
didik.
Oleh karena itu, dengan Model Problem Based
Learning (PBL) yang dipadukan dengan media
pembelajaran berbasis praktikum yang menarik,
akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar
peserta didik pada materi Suhu dan Fluida Statis.

Yang menjadi faktor ketidak berhasilan adalah pada


proses pembelajaran dilakukan melalui proses
perekaman sehingga ada beberapa peserta merasa
malu (tidak percaya diri) dan tidak leluasa saat
pembelajaran berlangsung. Selain itu yang belum
berhasil dalam proses pembelajaran ini ialah kurang
mampu mengkondisikan kelas yaitu terlihat posisi
duduk, aktifitas beberapa peserta didik tidak fokus
kedepan saat presentasi kelompok dan tanya jawab
oleh kelompok lain. Mungkin ini menjadi catatan
bagi guru agar ke depannya dapat menciptakan
suasana yang santai dan tidak menegangkan
sehingga menumbuhkan motivasi dan rasa percaya
diri peserta didik untuk mengemukakan pendapat.

Manfaat yang bisa saya petik sebagai mahasiswa


PPG daljab 2023 dalam pembelajaran ini, dari hasil
pembiasaan pada aksi PPL 1 dan 2, diharapkan
mampu berpikir kreatif, dan inovatif dalam
mendesain pembuatan perangkat pembelajaran
(RPP, media, bahan ajar, LKPD dan instrumen
evaluasi). Selain itu juga guru lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih dan menerapkan model,
metode dan media pembelajaran sesuai tujuan
pembelajaran yang inovatif dimadrasah. Sedangkan
untuk peserta didik, dapat mengaktualisasikan
dirinya, meningkatkan kemampuan komunikasi
peserta didik, melatihkan keterampilan berpikir
kritis, dan kreatif.

REFLEKSI AKHIR

Seluruh rangkaian kegiatan PPL Aksi 1 dan 2 telah terlaksana dengan baik
mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan
didokumentasikan dalam bentuk rekaman video. Setelah melaksanakan
seluruh kegiatan PPL, dampak yang bisa dirasakan adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya suasana belajar yang lebih aktif. Pembelajaran berpusat


kepada peserta didik sehingga suasana kelas terasa tidak membosankan
karena penerapan model PBL dalam pembelajaran. Hal ini dirasa sangat
membantu dalam proses belajar. Pembelajaran terasa sangat berbeda
karena sebelumnya masih menerapkan metode ceramah dalam
pembelajaran.
2. Penerapan TPACK sudah terlaksana dengan baik, terutama pada peserta
didik sudah dapat memanfaatkan gadget yang mereka miliki untuk
membantu proses pembelajaran tidak hanya untuk membuka medis
sosial atau bermain games saja.
3. Pembelajaran dengan menggunakan media dapat membantu peserta
didik dalam memahami konsep materi, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik.

RENCANA TINDAK LANJUT ( RTL) PPG DALJAB

Setelah melaksanakan PPL Aksi 1 dan 2 kedepannya perlu dilaksanakan


Rencana Tindak Lanjut (RTL) demi keberlanjutan rencana suatu program
pembelajaran. Dengan adanya Rencana Tindak Lanjut akan lebih mudah
dalam mengimplementasikan program kedepannya. Rencana Tindak Lanjut
yang baik dapat disusun sesuai rencana program berdasarkan hasil refleksi
dan analisis dari pengalaman aksi sebelumnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, beberapa rencana tindak lanjut yang


akan dilaksanakan setelah melakukan refleksi akhir PPL Aksi 1 dan 2.

1. Tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif


dengan memperhatikan metode dan model pembelajaran yang tepat serta
sesuai dengan karakeristik peserta didik dan materi pelajaran.
2. Tetap meningkatkan pengetahuan dan berinovasi terkait pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran dengan memperbanyak ilmu serta wawasan
melalui kegiatan workshop atau webinar
3. Memperbaiki serangkaian proses pembelajaran dalam pembelajaran yang
sesungguhnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian
yang disesuaikan dengan ilmu dan pengalaman yang sudah diperoleh
sewaktu melaksanakan PPG Daljab ini.
4. Mengadaptasi model-model pembelajaran yang inovatif seperti PBL dan
PJBL untuk diterapkan pada pada pembelajaran sesungguhnya di kelas.
5. Menginformasikan best practice ini kepada rekan guru sejawat dan rekan
guru mapel lainnya untuk di adopsi, serta menginformasikan best pracice
ini pada guru berbagi atau media sosial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai