Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA 3 (LK-3)

ANALISA MATERI PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

NAMA MAHASISWA : SURIATI, S.PdI


MODUL : Pengembangan Profesi Guru
TEMA PROJECT : Analisis Penentu Penyebab Masalah
DOSEN :Dr. Abdurrahman R, Mala, M.Pd
KELAS : PAI 1.1

Lembar Kerja 3 (LK-3) : Analisis Penentu Penyebab Masalah (Melakukan eksplorasi penyebab dominan dan determinan)
No. Masalah yang Terpilih Diselesaikan Akar Penyabab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
1. Berdasarkan permasalahan tentang  Guru tidak melakukan diagnostik Setelah ditentukan akar penyebab masalah yang
Rendahnya keaktifan siswa pada awal pembelajaran buat sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, maka dapat
dalam mengikuti pembelajaran mengetahui syarat serta ditentukan analisis akar penyebab masalah sebagai
maka, dapat dipaparkan hasil kebutuhan peserta didik sebagai berikut:
eksplorasi penyebab masalah sebagai akibatnya siswa kurang percaya
berikut: diri buat bertanya dan menjawab  guru tidak melakukan diagnostik dalam memulai
 Siswa tidak percaya diri untuk aktif pertanyaan pembelajaran buat mengetahui kondisi awal siswa
bertanya  Pembelajaran yang
serta cenderung merampungkan target beban
 Guru tidak melakukan dilakukan tidak berpusat pada
mengajar sebagai akibatnya proses pembelajaran
siswa. (Teacher Sentris).
diagnostic awal pembelajaran monoton. Selain itu, guru pula tidak menaikkan
 Pembelajaran guru cenderung kemampuan pedagogiknya sebagai akibatnya
menggunakan metode ceramah dan pembelajaran yg dilaksanakan pada materi cerita
kegiatan yangtidak beragam pendek cenderung monoton dan tidak inovatif.
 Guru tidak memberikan stimulus atau  pembelajaran berpusat pada siswa mempunyai
hadiah bagi peserta didik yang mau
aktif dalam proses pembelajaran.
pendekatan yang mengharuskan berbagai
pengetahuan dibangun melaluikegiatan aktif siswa
dalam beragam aktivitas. Pendekatanpembelajaran
berpusat pada siswa bertujuan untuk
mengembangkan program dan materi
pembelajaran yang dibangun dengan
mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan
siswa, baik diperoleh secara individu maupun
bersama
2. Peserta didik kesulitan dalam  Guru belum melakukan Guru belum melakukan pendekatan perindividu dan
memahami dan meniru materi bacaan pendekatan perindividu dan menasehati peserta didik adalah akar penyebab
dan Gerakan wudhu dan sholat : menasehati pesertadidik masalah kesulitan memahami dan meniru materi
 Kurangnya motivasi untuk selalu  siswa tidak difasilitasi orang tua bacaan dan gerakn wudhu dan sholat.
bersemangat menghafal dengan bacaan-bacaan yg ia
Gerakan-gerakan wudhu dan Hasil analisisnya sebagaiberikut:
butuhkan , bahkan orang tua
sholat  Interpersonal skill atau pendekatam
tidak terlibat pribadi pada
 Siswa tidak terbiasa melakukan perindividu memang sangat penting
mengajar anaknya dirumah dimiliki oleh pengajar sebab keterampilan ini
kegiatan membaca dan praktek wacana praktek sholat serta
wudhu baik di lingkungan mencakup beberapa kemampuan mirip
wudhu menghangatkan korelasi, membuat
rumah
 Model pembelajaran guru pendekatan yg lebih praktis terhadap siswa,
masih bersifat monoton. Belum membangun korelasi secara konstruktif,
menggunakan diplomasi, dan teknik buat
ada upaya inovatif untuk
mencairkan situasi pembelajaran pada kelas
mengatasi kesulitan peserta
didik.  Orang tua tidak memerhatikan kegiatan literasi
 Guru tidak menggunakan media anak pada tempat tinggal karena sibuk dan
mempunyai pemahaman bahwa pendidikan
atau alat peraga yang
anak adalah tanggung jawab sekolah. Hal inilah
menyenagkan agar peserta didik
yang mengakibatkan aktivitas literasi anak
mampu menghafal dan meniru
tidak terbentuk karena pantauan dari orang tua
Gerakan wudhu dan sholat
yg kurang.
 Guru belum melakukan
pendekatan perindividu dan
menasehati peserta didik

3. Komunikasi guru dan orang tua siswa Kurangnya kolaborasiantara guru Kurangnya kolaborasi antara guru dan orang tua
kurang terjalin dan orang tua terkait pembelajaran. terkait pembelajaran. Merupakan akar penyebab
dengan baik terkait perkembangan Hubungan komunikasi antar guru dan orangtua
belajar peserta didik masih kurang siswa terkait pembelajaran yang masihkurang dan
dan terbatas : terbatas.
 Orang tua sangat berperan Hasil analisisnya sebagai berikut:
penting dalam meningkatkan  Hal ini diperkuat asal jurnal milik
motivasi belajar siswa Kholil, A. (2021).
 Orang tua kurangmemberikan Berjudul kerja sama peran serta Orang Tua
perhatian kepadapendidikan serta pengajar dalam Pembelajaran.
anak. Pendidikan saat ini menuntut adanya kerja
 Komunikasi guru dan orang tua sama menggunakan berbagai pihak pada
masihterbatas berbagai aktivitas pendidikan. Kolaborasi
ialah kegiatan dimana terjadi
Kerjasama antara berbagai pihak dalam
mewujudkan tujuan pendidikan, baik pihak
asal pada juga dari luar forum pendidikan.
pada pembelajaran ini diperlukannya kerja
sama yang baik antara orang tua dan guru
 Dalam menciptakan suatu proses
pembelajaran yang baik yang bisa
membentuk para peserta didik tahu bahan
ajar serta dapat mengaplikasikannya pada
kehidupan sehari-hari.
4. Rendahnya pemanfaatan model- Pemahaman guru terhadap Pemahaman guru terhadappembelajaran inovatif
model pembelajaran inovatif oleh pembelajaran inovatifmasih kurang. masih kurang merupakan akar penyebab Guru belum
guru : maksimal dalam pemanfaatkan model-model
 ketersediaan media yang kurang pembelajaran yang inovatif berdasarkan karakteristik
memadai sehingga dalam materi pelajaran
penggunaannya sering bergantian
antara kelas satu dengan kelas Hasil Analisisnya Sebagai berikut:
yang lainnya,  Hal ini diperkuat sesuai jurnal milik Muhali,
 kurang kreatif guru dalam M. (2019). Berjudul Pembelajaran
memilih jenis media yang akan inovatif abad ke-21. Pembelajaran inovatif di
digunakan sehingga media yang abad 21 berorientasi pada aktivitas buat
digunakan kurang bervariasi, melatih keterampilan esensial sinkron
 masih ada guru yang mengalami kerangka keterampilan abad 21, yaitu
kesulitan dalam penyusuan RPPH
keterampilan hidup dan karir, keterampilan
media pembelajaran visual, audio
dan audio visual karen a sebagian penemuan serta pembelajaran, serta
guru bukan lulusan PAUD dan ada keterampilan gosip, media, serta TIK.
yang lulusan SMA, peralatan media  Selanjutnya karakteristik pembelajaran buat
yang kurang lengkap, melatih keterampilan esensial tersebut,
 penggunaan media repot karena mengarah pada proses pembelajaran yg
membutuhkan persiapan dan interaktif, keseluruhan, integratif, ilmiah,
peralatan tambahan yang dapat
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
terhubung ke listri, ada beberapa
sekolah yang belum mempunyai berpusat pada siswa sehingga dalam
ruang khusus untuk penyimpanan pelaksanaannya pendidik dapat merancang
media pembelajaran, kegiatan dengan memilih metode/model
pembelajaran yang bisa menampung
karakteristik keseluruhan yg komprehensif.
 pembelajaran inovatif di abad 21 membangun
asal daya insan yang melek informasi, data
serta teknologi yang dibutuhkan buat
menghadapi persaingan kehidupan dan
pasar energi kerja di era globalisasi saat ini
serta masa depan
5. Guru kurang menguasai IPTEK Kurangnya Pemahamanguru Kurangnya Pemahaman guru tentang penggunaan
1. Kemampuan dasar guru dalam tentang penggunaan teknologi teknologi dalam media pembelajaran. merupakan
bidang TIK yang memang masih dalam mediapembelajaran. akar penyebab Guru masih belum mengoptimalkan
rendah pemanfaatan Teknologi Informasi (TIK) dalam
2. Ketersedian fasilitas TIK yang pembelajaran.
masihbelum memadai Hasil analisisnya sebagai berikut :
3. Sekolah belum mengharuskan guru  Hal ini diperkuat berdasarkan Rahmadhani, (2021).
menggunakan TIKdalam proses Media pembelajaran dirancang sesuai dengan
pembelajaran, sehingga guru perkembangan teknologi, seperti penggunaan
kurang terangsang internet, gadget serta alat-indera elektronik pun
sudah menjadi faktor keberhasilan pada
mengembangkan pendidikan, sebagai akibatnya
sudah menjadi keharusan sebagai seseorang
pendidik buat berbagi media pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi berita dan
komunikasi
 Selanjutnya terutama pada pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi acuan
buat menaikkan jiwa kebangsaan ditengah
perkembangan teknologi pada dunia, serta
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan mempunyai
tujuan eksklusif buat menanamkan nilai-nilai
ideologi Pancasila pada tengah era globalisasi
terhadap generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai