Anda di halaman 1dari 11

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Nurhasna, S.Pd
Asal Institusi : SMAN 1 Pirak Timu

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis Eksplorasi Penyebab


telah diidentifikasi Masalah
1 Minat belajar Kajian Literatur Jurnal/artikel: Lebih lanjut setelah dilakukan analisis
siswa masih  Berbagai faktor yang terhadap rendahnya motivasi dan
sangat rendah mempengaruhi tinggi rendahnya minat belajar siswa disebabkan:
motivasi belajar, salah satunya  Model pembelajaran yang
adalah lingkungan sekitar diterapkan guru di kelas masih
terutama lingkungan keluarga. bersifat monoton, karena kurangnya
(Prasetio dan Rahmasari, 2016). penerapan model pembelajaran
 Lestari, dkk. (2022) faktor-faktor yang inovatif.
yang menyebabkan rendahnya  Siswa kurang bersemangat dalam
motivasi belajar siswa rendah belajar dikarenakan upaya guru
adalah, kebiasaan dalam dalam mengelola kelas masih
mengikuti pembelajaran, kurang kreatif dan menarik
ketekunan dalam belajar, belajar  Guru belum sepenuhnya mengenali
di luar jam pelajaran, ketekunan karakteristik masing-masing siswa
menghadapi tugas, mengatasi dikelas. Seharusnya sebelum
kesulitan dalam mengajar, guru baiknya
pembelajaran, kehadiran disekolah mengidentikasi dulu karakteristik
dan keinginan untuk berprestasi. peserta didiknya bagaimana caranya
 Terdapat 2 faktor yang membuat siswa lebih tertarik dalam
mempengaruhi motivasi belajar belajar dan tidak membosankan
siswa faktor A yang terdiri atas:
cita-cita/aspirasi siswa, kondisi
lingkungan, unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran, dan
faktor B yang terdiri atas: kondisi
siswa, upaya guru dalam
mengelola kelas dan kondisi
siswa. (Muhammad, Mumu,
Yayat: 2019)

Wawancara dengan Kepala


Sekolah
 Ketidaksesuaian antara perangkat
pembelajaran (RPP) yang inovatif
yang dibuatkan oleh guru dengan
penerapan dikelas yang masih
menoton atau guru belum
merancang pembelajaran yang aktif
dan menyenangkan
 Siswa tidak bersemangat belajar
karena malamnya bergadang
untuk main game

Wawancara Waka Kurikulum


Sekolah
 Pembelajaran membosankan
karena guru tidak
mengetahui/mengenal karakteristik
siswanya dikelas

Wawancara dengan Teman Sejawat


 Rendahnya keinginan siswa untuk
fokus belajar dikarenakan banyak
faktor, salah satunya lingkungan
sekitar terutama lingkungan
keluarga.

2 Beberapa siswa Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis, rendahnya


masih memiliki Jurnal/artikel: pemahaman konsep siswa dalam
pemahaman konsep  Menurut Diana, dkk. (2020), pembelajaran kimia karena:
yang rendah dalam mengatakan bahwa pemahaman  Motivasi belajar siswa yang rendah
pembelajaran Kimia merupakan kemampuan karena mereka tidak diberi
menerangkan suatu hal dengan apersepsi yang menarik di awal
kata- kata berbeda dengan yang materi pembelajaran.
terdapat dalam buku teks.  Siswa kurang aktif dalam
 Menurut Larasati dan Slamet pembelajaran, karena meraka tidak
(2022), pemahaman konsep tahu tujuan dari pembelajaran yang
merupakan penyerapan makna akan dicapai itu seperti apa.
dari ide abstrak pada materi yang  Pembelajaran yang cenderung
dipelajari. didominasi oleh guru, sehingga
 Zahwa, dkk. (2022) motivasi proses pembelajaran hanya berjalan
mendorong siswa dari dalam satu arah saja tanpa adanya
dirinya sendiri agar dapat feedback dari peserta didik.
memaksimalkan pemahaman pada
materi pembelajaran.

Wawancara dengan Kepala


Sekolah
 Pembelajaran yang cenderung
didominasi oleh guru, sehingga
proses pembelajaran hanya
berjalan satu arah saja, tanpa
adanya feedback dari peserta didik
yang di ajarkan
 Tingkat keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran masih rendah.
Wawancara Waka Kurikulum
Sekolah
 Kurangnya motivasi siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran
dan konsep dasar materi prasyarat
yang lemah
Wawancara dengan Teman Sejawat
 Peserta didik jarang mengajukan
pertanyaan, sehingga siswa sulit
memahami materi yang mereka
pelajari.
3 Kemampuan Sumber Kajian Literatur Lebih lanjut setelah dilakukan analisis
literasi dan Jurnal/artikel: terhadap rendahnya minat baca pada
numerasi siswa  Penyebab utama rendahnya budaya siswa disebabkan:
rendah literasi yakni kurangnya motivasi,  Siswa kurang berminat ke
malas, lelah dan jenuh, kurang perpustakaan karena
referensi yang tersedia, sulit ketidaktertarikan terhadap buku dan
memunculkan ide untuk menulis, lebih memilih gadget untuk
sulitnya merangkai kata dalam menonton youtube
kalimat (Muttaqin, Rizkiyah,  Tidak tersedia pojok baca
2022). disekolah, terutama didalam kelas
 Aulia Fahma Balqis, dkk (2021) sehingga membuat peserta didik
menjelaskan bahwa “Rendahnya bila ingin membaca mereka enggan
minat membaca pada siswa untuk membaca diperpustakaan
disebabkan oleh faktor internal dengan berbagai macam alasan,
meliputi (1) gender, (2) faktor seperti kepanasan karena tidak ada
keinginan dari dalam diri sendiri kipas angin dan lain sebagainya.
dan (3) faktor media elektronik. 2.  Karena kurangnya ketertarikan
Faktor eksternal meliputi (1) faktor terhadap buku bacaan sehingga
keluarga, (2) faktor ekonomi, dan membuat siswa tidak memahami isi
(3) lingkungan.” bacaan.

Wawancara dengan Kepala


Sekolah
 Minat baca siswa yang masih
rendah disekolah dikarenakan
pengaruh gadget yang merusak
kegiatan literasi serta minat siswa
ke perpustakaan masih rendah dan
belum tersedia inovasi yang cocok
untuk kegiatan literasi
pembelajaran.

Wawancara Waka Kurikulum


Sekolah
 Literasi siswa rendah karena
ketidakterbiasaan mereka dalam
membaca dan kurangnya
pemantauan secara intensif dari
seluruh guru terkait kegiatan
membaca siswa.

Wawancara dengan Teman Sejawat


 Siswa malas membaca diakibatkan
oleh pengaruh dari gadget. Siswa
sudah terbiasa dengan HP yang
bisa menampilkan gambar atau
video yang menarik bagi siswa.
Serta koleksi buku di perpustakaan
tidak sesuai dengan minat siswa.

4 Hubungan Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis, hubungan


komunikasi antara Jurnal/artikel: komunikasi antara guru dan orang tua
guru dan orang tua  Menurut Anggraini, dkk. (2022) siswa terkait pembelajaran masih
siswa terkait mengatakan bahwa untuk menjaga kurang dan terbatas karena:
pembelajaran masih hubungan kerjasama yang baik  Orang tua sibuk bekerja dan kurang
kurang dan terbatas. guru bimbingan dan konseling, memperhatikan anak.
orang tua siswa, guru mata  Kurangnya keakraban antara guru
pelajaran sekaligus wali kelas dan orang tua siswa sehingga terjadi
harus adanya waktu miskomunikasi di antara keduanya
berkomunikasi secara langsung,  Kurangnya rasa ingin tahu
keterbukaan satu sama lain, saling
bertukar pendapat mengenai solusi
yang tepat untuk membantu
permasalahan siswa tersebut.
 Menurut Triwardhani, dkk. (2020)
dalam kenyataan di lapangan
seringkali ditemukan kendala
dalam komunikasi antara guru dan
orang tua. Membuat program yang
melibatkan guru, anak dan orang
tua memiliki tingkat kerumitan
yang tinggi terutama ketika
menghadirkan orang tua dalam
kegiatan belajar. Mendorong
keterlibatan orang tua di sekolah
sangat tidak mudah. Hal yang
umum terjadi orang tua siswa
hanya datang pada saat menerima
rapor atau ketika anaknya
bermasalah disekolah. Padatnya
waktu aktivitas orang tua menjadi
sebuah salah satu kendala.
Wawancara dengan Kepala
Sekolah
 Siswa tidak mendapat perhatian
dari kedua orangtua yang sibuk
bekerja
 kurangnya keakraban antara guru
dan orang tua siswa sehingga
terjadi miskomunikasi di antara
keduanya

Wawancara Waka Kurikulum


Sekolah
 Orang tua memiliki peran yang
sangat penting dalam keluarga.
Orang tua merupakan guru
pertama dan utama bagi anak-
anaknya karena dari orang tua lah
anak mendapatkan bimbingan dan
kasih sayang yang pertama
kalinya, seharusnya kurangnya
keakraban antara guru dan orang
tua siswa sehingga terjadi
miskomunikasi di antara
keduanya.

Wawancara dengan Teman Sejawat


 Banyak orang tua yang tidak
sempat mengunjungi sekolah
untuk menanyakan tentang
kemampuan anaknya dengan
berbagai macam alasan.

5 Guru belum Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis, guru belum


mengoptimalkan Jurnal/artikel: mengoptimalkan model pembelajaran
model pembelajaran  Saragih, dkk. (2021) model yang inovatif sesuai dengan
yang inovatif pembelajaran adalah kerangka karakteristik materi karena:
sesuai dengan konseptual yang melukiskan  Aktivitas guru yang berlebihan
karakteristik materi. prosedur yang sistematis dalam  Guru hanya mengandalkan satu
mengorganisasikan pengalaman model saja dalam pembelajaran
belajar untuk mencapai tujuan sehingga pembelajaran terkesan
belajar tertentu dan berfungsi monoton
sebagai pedoman bagi para  Guru kurang mendapat pelatihan
perancang pembelajaran dan para terkait model pembelajaran inovatif
pengajar dalam merencanakan berdasarkan karakteristik materi.
aktivitas belajar mengajar.
 Kendala yang sering dihadapi guru
dalam menerapkan model
pembelajaran adalah pemilihan
model pembelajaran ( Misnilawati,
Nurmasyitah : 2018).
 Dalam penerapan model
pembelajaran, guru mengalami
kendala salah satunya guru kurang
memahami langkah-langkah
pembelajaran sesuai sintak
sehingga guru kurang menstimulus
siswa (Fitriani dkk : 2017).

Wawancara dengan Kepala Sekolah


 Belum maksimal upaya yang
dilakukan guru dalam
meningkatkan kompetensi diri
untuk mengoptimalkan model
pembelajaran yang inovatif.
 Guru tidak meningkatkan
kemampuannya sesuai dengan
perkembangan zaman dan
kebutuhan siswa.

Wawancara Waka Kurikulum


Sekolah
 Sebagian siswa masih kesulitan
memecahkan masalah berbasis
LOTS yang tentunya masalah-
masalah yang berbasis HOTS pasti
akan lebih sukar lagi bagi siswa. -
Guru kesulitan mendapatkan
pelatihan tentang pembelajaran
berbasis HOTS.

Wawancara dengan Teman Sejawat


 Guru hanya mengandalkan satu
model saja dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran terkesan

6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis, guru masih belum
mengoptimalkan Jurnal/artikel: mengoptimalkan pemanfaatan
pemanfaatan  Hamid, dkk. (2020) mengatakan teknologi informasi dan Komunikasi
teknologi informasi bahwa media pembelajaran (TIK) dalam pembelajaran karena:
dan Komunikasi merupakan sebagai segala sesuatu  Guru belum mengetahui cara
(TIK) dalam yang dapat menyampaikan pesan membuat media pembelajaran
pembelajaran melalui berbagai saluran, dapat berbasis teknologi
merangsang pikiran, perasaan, dan  Guru harus berteman dengan
kemauan siswa sehingga dapat teknologi dan berusaha berdaptasi
mendorong terciptanya proses agar pembelajaran berbasis
belajar untuk menambah teknologi dapat diterapkan.
informasi baru pada diri siswa  Kemampuan individual guru dalam
sehingga tujuan pembelajaran bidang TIK masih kurang
dapat tercapai dengan baik.  Guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah dimana
 Menurut Lisnani dan Pranoto komunikasi hanya terjadi satu arah,
(2020), penggunaan IT dalam sehingga siswa kurang
pembelajaran matematika belum mendapatkan kesempatan dalam
maksimal. Berdasarkan penelitian mengungkapkan ide dan
yang telah dilakukan proses pendapatnya.
pembelajaran yang selama ini
dilakukan tidak efektif dan
menarik karena guru hanya
bercerita (ceramah) tentang hal-
hal yang terjadi.

Wawancara dengan Kepala Sekolah


 Guru harus berteman dengan
teknologi dan berusaha berdaptasi
agar pembelajaran berbasis
teknologi dapat diterapkan.

Wawancara Waka Kurikulum


Sekolah
 Guru belum mengetahui cara
membuat media pembelajaran
berbasis teknologi
 Guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah dimana
komunikasi hanya terjadi satu
arah, sehingga siswa kurang
mendapatkan kesempatan dalam
mengungkapkan ide dan
pendapatnya.

Wawancara dengan Teman Sejawat


 Kemampuan individual guru
dalam bidang TIK masih kurang
 Guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah dimana
komunikasi hanya terjadi satu arah,
sehingga siswa kurang
mendapatkan kesempatan dalam
mengungkapkan ide dan
pendapatnya.
1. Link wawancara dengan Kepala Sekolah
https://drive.google.com/file/d/16Y4BQ1CrlEwprlYfO7cs5L92TiBdc4g3/view?usp=drive_link
2. Link wawancara dengan Teman Sejawat
https://drive.google.com/file/d/14ehf6pUnYHYhOG_wDNOGDsQhjfdzAg2Q/view?usp=drive_link
3. Link wawancara dengan Teman Sejawat
https://drive.google.com/file/d/1ezZa4iew0O_lBxUnSEfayCrdb6P3ZwIN/view?usp=drive_link
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Abi Hamid, M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif, M., & Simarmata, J. (2020).
Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

Della Putri Anggraeni dkk. (2021). Pengaruh Penerapan Kurikulum Terhadap Motivasi Dan Minat Belajar
Siswa Dengan Angket Skala Likert pada Matematika. Jurnal Pendidikan Dan Riset Matematika, 3(2),
153–161.

Diana Da Osesoga. 2020. Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Manajemen Aset Da Ukuran Perusahaan
Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi Kontemporer (JAKO). Vol. 12, No. 1, Januari 2020.

Faizatur Rifqiyah dan Nursiwi Nugraheni. 2023. Analisis Kesiapan Belajar Siswa untuk Pemenuhan
Capaian Kurikulum Merdeka dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 2, September 2023. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/jrpd

Feriska Achlikul Zahwa dan Imam Syafi’i. Pemilihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi. Volume 19, Issue 01, Januari 2022.
https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium.

Lestari, N. P. P., Ardana, I. M., & Suryawan, I. P. P. (2022). Analisis Motivasi Belajar Matematika Beserta
Alternatif Solusinya pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Denpasar di Masa Pandemi. 16(1), 40–51.

Moslem, M. C., Komaro, M., & Yayat. (2019). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Motivasi
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Aircraft Drawing Di Smk. Journal of Mechanical Engineering
Education, 6(2), 258–265. https://doi.org/10.17509/jmee.v6i2.21803.

Muttaqin, Ahmad Ihwanul, dan Syaiful Anwar. “Dinamika Islam Moderat.” Tarbiyatuna. Vol. 12, 1
(February 15, 2019).

Prasetyo, K. B., & Rahmasari, D. (2016) Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi
belajar pada siswa. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(1), 1-9.

Wiwin Herwina. 2021. Optimalisasi Kebutuhan Siswa Dan Hasil Belajar Dengan Pembelajaran
Berdiferensiasi. Program Studi Pendidikan Masyarakat, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai