Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/307824662

Pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan ALAT peraga IPA


dengan memanfaatkan bahan bekas pakai

Article in Jurnal Pendidikan IPA Indonesia · April 2012


DOI: 10.15294/.v1i1.2013

CITATIONS READS

79 4,762

2 authors, including:

Arif Widiyatmoko
Universitas Negeri Semarang
37 PUBLICATIONS 531 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Research Project View project

All content following this page was uploaded by Arif Widiyatmoko on 11 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JPII 1 (1) (2012) 51-56

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN


ALAT PERAGA IPA DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN BEKAS PAKAI

A. Widiyatmoko*, S.D. Pamelasari

Progran Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Diterima: 19 Januari 2012. Disetujui: 2 Februari 2012. Dipublikasikan: April 2012

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan memproduksi alat peraga IPA melalui pembelajaran
berbasis proyek dengan memanfaatkan bahan bekas pakai. Temuan dosen menunjukkan bahwa mahasiswa ke-
tika diberikan penugasan memproduksi/memodifikasi alat peraga IPA mengalami kesulitan. Sebagian besar ma-
hasiswa mengumpulkan desain produk penugasan bukan hasil karya sendiri atau kelompok, melainkan hasil
penelusuran internet. Dari penilaian hasil penugasan, kurang dari 25% mahasiswa yang mendapatkan nilai ≥ 75.
Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan IPA FMIPA Unnes dengan sasaran mahasiswa semester V rombel
3 yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran proyek
mahasiswa telah mampu mengembangkan dan menghasilkan alat peraga IPA dengan baik, dibuktikan dari pe-
nilaian laporan yang berisikan rancangan desain produk dengan rentang skor yang diperoleh antara 82 sampai
dengan 92 dan dari penilaian produk yang telah dibuat mahasiswa lebih dari 85% telah mendapatkan kategori
baik. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat mengembangkan alat
peraga IPA dengan memanfaatkan bahan bekas pakai.

ABSTRACT

This research is aimed to develop and produce science props through project based learning by using used goods.
The lecturer found that the students had some difficulties to produce or modify the props. They submitted the
props design that they downloaded from the internet. From the assignment score data, it is identified that less
than 25% of student that got score ≥ 75. This research was conducted in Science Education Study Program
Mathematics and Natural Science Semarang State University. The object of research was 30 students of fifth
semester students. The research result shows that by using project based learning the students are able to develop
and produce science props better than previous learning activity. It is proven by assessment report that consists
of product design with range of the score of 82 – 92, so it turns out that 85% students have achieved the score in
good criteria. It can be concluded that the implementation of project based learning can develop the students’ skill
to produce science props by using used goods.

© 2012 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: project based learning; science props

PENDAHULUAN deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan


tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Tu-
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah juan IPA di Sekolah Menengah Pertama/Madra-
pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpu- sah Tsanawiyah di antaranya agar peserta didik
lan data dengan eksperimen, pengamatan, dan memiliki kemampuan, 1) mengembangkan pe-
mahaman tentang berbagai macam gejala alam,
*Alamat korespondensi: konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan
Email: arif_gnpt@yahoo.co.id
52 A. Widiyatmoko dkk. / JPII 1 (1) (2012) 51-56

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pu melaksanakan tugasnya secara profesional.


2) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, Tujuan dari penyelenggaraan matakuliah yaitu
dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang untuk mengembangkan keterampilan sebagai
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, guru IPA yang profesional dalam pelaksanaan
teknologi, dan masyarakat, dan 3) meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya. Di dalam Permen-
kesadaran untuk berperan serta dalam memeliha- diknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Ku-
ra, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta alifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dise-
sumber daya alam. butkan bahwa salah satu kompetensi Guru mata
Kriteria pembelajaran IPA yang baik sesu- pelajaran IPA pada SMP/MTs adalah kreatif
ai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tidak dan inovatif dalam penerapan dan pengemban-
cukup hanya bersumber pada buku saja, tapi gan IPA yaitu dengan cara memproduksi alat pe-
pengajaran itu harus dilengkapi alat praktek serta raga yang dapat membantu menjelaskan konsep
dihubungkan dengan lingkungan sekitar. Siswa IPA yang abstrak menjadi lebih konkrit.
akan terdorong untuk mengembangkan keteram- Produksi alat peraga ditekankan dengan
pilan dan sikap ilmiah dalam pembelajaran yang cara menggunakan alat dan bahan yang murah
berguna untuk melanjutkan pendidikan maupun dan sebisa mungkin mengunakan bahan bekas
untuk hidup di tengah masyarakat. Melalui peng- pakai agar biaya produksi tidaj terlalu mahal
gunaan media pembelajaran, penanaman kon- dan bisa memanfaatkan sampah menjadi barang
sep, prinsip, dan hukum IPA akan menghasilkan yang lebih bermanfaat. Paradigma utama proses
pembelajaran yang efektif. Pembelajaran IPA pembelajaran adalah bagaimana meningkatkan
yang pada awalnya dirasakan sulit oleh siswa, kreativitas mahasiswa program studi Pendidikan
akan menjadi lebih mudah dipahami jika meng- IPA dalam merancang dan mengembangkan alat
gunakan media pembelajaran dan alat peraga peraga IPA yang murah, bermanfaat, dan bisa
yang menarik. menjelaskan konsep IPA secara nyata dengan
Proses pembelajaran mata kuliah Produk- memanfaatkan bahan bekas pakai.
si Media dan Alat Peraga IPA di Program Studi Alat peraga didefinisikan sebagai alat ban-
Pendidikan IPA S1 FMIPA Universitas Negeri tu untuk mendidik atau mengajar supaya konsep
Semarang, memberikan bekal pada mahasiswa yang diajarkan guru mudah dimengerti oleh sis-
agar memiliki pengetahuan tentang cara mem- wa dan menjadi alat bantu dalam proses pem-
produksi media dan alat peraga yang bermanfaat belajaran yang dibuat oleh guru atau siswa dari
dalam proses pembelajaran IPA di SMP. Sesuai bahan sederhana yang mudah didapat dari ling-
dengan Permenpan No 16 tahun 2009 tentang kungan sekitar. Alat ini berfungsi untuk memban-
jabatan fungsional guru dan angka kredit, pada tu mempermudah dalam mencapai kompetensi
Bab V pasal 11 menyebutkan pengembangan pro- pembelajaran. Alat peraga IPA dapat diciptakan
fesi guru dapat dilakukan melalui pengembangan sesuai dengan konsep yang diajarkan dengan bia-
karya inovatif yang meliputi: 1) karya tulis ilmi- ya yang terjangkau dari bahan sederhana yang
ah, 2) menemukan teknologi tepat guna termasuk mudah diperoleh bahkan dari bahan bekas pakai.
membuat/memodifikasi alat peraga/praktikum, Pengalaman menunjukkan bahwa pembelajaran
3) menemukan/menciptakan karya seni, dan 4) IPA yang menggunakan alat peraga lebih efektif
mengikuti pengembangan penyusunan standar, dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
pedoman, soal dan sejenisnya. ditetapkan dibandingkan dengan tanpa menggu-
Dari keempat kategori karya inovatif, satu nakan alat peraga.
diantaranya dikaji secara lebih mendalam dalam Alat peraga merupakan perantara atau
mata kuliah tersebut karena sesuai dengan ke- pengantar pesan pembelajaran. Pembelajaran
butuhan guru IPA yaitu mengembangkan dan menggunakan alat peraga berarti mengoptimal-
membuat alat peraga IPA. Oleh karena itu, da- kan fungsi seluruh panca indra siswa untuk me-
lam proses pembelajaran mahasiswa perlu diberi ningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara
kesempatan berlatih menghasilkan produk dalam mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan
produksi alat peraga sederhana dengan meman- pikirannya secara logis dan realistis. Dengan de-
faatkan bahan bekas pakai. Matakuliah produksi mikian dapat dikatakan bahwa alat peraga me-
media dan alat peraga IPA berkode PIP 205 de- rupakan wahana penyalur pesan atau informasi
ngan bobot sks 2 merupakan matakuliah pokok belajar. Melalui konsep yang semakin mantap
bidang pengembangan media dan alat peraga itu, fungsi alat peraga dalam proses pembelajaran
yang ditawarkan pada mahasiswa semester 5. tidak hanya sekedar alat bantu guru melainkan
Landasan pemberian mata kuliah karena guru pembawa pesan dari apa yang disampaikan oleh
merupakan jabatan profesi sehingga harus mam- guru kepada siswanya sesuai kebutuhan.
A. Widiyatmoko dkk. / JPII 1 (1) (2012) 51-56 53

Berdasarkan temuan dosen pengampu da- inkuiri yang distrukturisasi secara kompleks, den-
lam pembelajaran menunjukkan bahwa mahasis- gan pertanyaan otentik dan di disain dengan hati-
wa ketika diberikan penugasan untuk membuat/ hati untuk memperoleh produk (BIE, 2007).
memodifikasi alat peraga mengalami kesulitan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Sebagian besar mahasiswa mengumpulkan pro- pembelajaran berbasis proyek adalah satu usaha
duk penugasan bukan hasil menemukan dan untuk menciptakan pembelajaran baru yang me-
belum melakukan modifikasi dari alat yang te- refleksikan aspek lingkungan tempat mahasiswa
lah ada sebelumnya. Produk yang dikumpulkan berada dan belajar. Dengan proyek yang diberi-
merupakan hasil mengunduh dari internet tanpa kan dapat terjadi pengembangan proses inkuiri
dilakukan modifikasi. Dari penilaian hasil penu- dalam berbagai aspek dari topik-topik bersifat
gasan, kurang dari 25% mahasiswa yang menda- nyata yang merupakan ketertarikan dari maha-
patkan nilai ≥ 75 sehingga dikhawatirkan tujuan siswa.
pembelajaran untuk memberikan bekal pengeta-
huan tentang pengembangan produksi alat pera- METODE
ga tidak tercapai.
Alat peraga pembelajaran adalah sarana Penelitian tindakan kelas ini dirancang
komunikasi dan interaksi antara guru dengan sis- untuk mengatasi permasalahan belajar bahwa
wa dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2005). mahasiswa kesulitan untuk menghasilkan dan
Alat peraga pembelajaran adalah sesuatu yang mengembangkan alat peraga IPA yang inovatif
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan bidang pendidikan. Penelitian dilakukan di Pro-
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, gram Studi Pendidikan IPA S1, FMIPA Universi-
perhatian, minat serta perhatian siswa sehingga tas Negeri Semarang. Penelitian dilakukan pada
proses belajar mengajar terjad. Oleh karena itu, semester Gasal 2011/2012. Sasaran penelitian
keterampilan mahasiswa dalam memproduksi mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA S1
alat peraga perlu ditingkatkan terutama dengan rombel 3 yang berjumlah 30 mahasiswa.
biaya yang murah dan menggunakan bahan be- Langkah-langkah yang telah dilakukan
kas pakai melalui pembelajaran berbasis proyek. dalam pembelajaran berbasis proyek adalah: a.
Project based learning asks a question or poses menetapkan satu materi IPA di SMP yang perlu
a problem that each student can answer. Pembelaja- dibuat alat peraga dalam proses pembelajaran-
ran berbasis proyek adalah model pembelajaran nya, b. merancang desain alat peraga IPA dari
yang menuntut pengajar dan atau peserta didik bahan bekas dan kemudian dipresentasikan di
mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding depan kelas untuk diuji kelayakannya, c. merevisi
question). Mengingat bahwa masing-masing pe- rancangan desain alat peraga yang sesuai dengan
serta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, aspek dan indikator kelayakan alat peraga IPA, d.
maka pembelajaran berbasis proyek memberi- memproduksi alat peraga IPA secara kelompok
kan kesempatan kepada para peserta didik untuk dengan menggunakan alat dan bahan bekas pa-
menggali konten (materi) dengan menggunakan kai dengan perjanjian biaya produksi tidak lebih
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan dari Rp 25.000,00, e. merevisi alat peraga IPA su-
melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal paya lebih sempurna dan mempunyai aspek layak
ini memungkinkan setiap peserta didik pada ak- jual, dan f. menulis laporan akhir produksi alat
hirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun peraga IPA
(The George Lucas Educational Foundation, Alat pengumpulan data yang digunakan
2005) dalam penelitian ini adalah: a. nilai laporan akhir
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based dengan menggunakan lembar penilaian laporan,
Learning) merupakan metode belajar yang siste- dan b. nilai produk alat peraga IPA mengguna-
matis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar kan lembar penilaian produk,
pengetahuan dan keterampilan melalui proses Masing-masing data yang diperoleh kemu-
pencarian/penggalian (inkuiri) yang panjang dan dian dianalisis sesuai data yang diperoleh; a. nilai
terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan laporan akhir: menilai laporan dengan rentang
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang skor 60–100, dan b. nilai produk alat peraga IPA
dengan sangat hati-hati. Selain itu, pembelajaran Karya inovatif mahasiswa dalam peneliti-
berbasis proyek adalah suatu metode mengajar an ini dinilai berdasarkan lembar penilaian untuk
sistematik yang dapat melibatkan mahasiswa selanjutnya dihitung dengan rumus % = (skor
untuk belajar memperoleh pengetahuan dan ke- yang diperoleh/skor total) x 100.
terampilan melalui suatu pengembangan proses
54 A. Widiyatmoko dkk. / JPII 1 (1) (2012) 51-56

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk nilai alat peraga didapatkan hasil untuk
skor terkecil 80 dan skor terbesar 92. Berdasar-
Penelitian ini telah dilakukan untuk me- kan analisis data, bahwa pembelajaran berbasis
ngatasi kesulitan mahasiswa dalam menghasil- proyek dapat meningkatkan keterampilan maha-
kan sebuah alat peraga IPA pada mata kuliah siswa dalam mengembangkan dan memproduksi
Produksi Media dan Alat Peraga IPA. Jumlah alat peraga IPA dengan bahan bekas pakai.
mahasiswa yang menjadi sasaran penelitian se-
banyak 30 orang, dalam pelaksanaan pembelaja-
ran dibagi dalam 15 kelompok dengan masing-
masing anggota kelompok 2 orang. Data hasil
penelitian yang telah dikumpulkan terdiri dari:
laporan final kelompok, penilaian produk alat pe-
raga inovasi yang murah dengan memanfaatkan
bahan bekas pakai.
Setelah dilakukan proses pembelajaran
berbasis proyek, secara berkelompok mahasiswa
menyusun laporan akhir tertulis, selanjutnya di-
lakukan penilaian dengan perolehan skor setiap
kelompok. Setelah alat peraga yang dikembang-
kan sudah jadi, maka penilaian produk dinilai
berdasarkan kriteria: originalitas, relevansi mate-
ri, tampilan produk, keawetan produk serta ba- Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana
han yang digunakan. Nilai laporan akhir dan ino-
vasi produk alat peraga IPA dapat dilihat pada Produk yang telah dihasilkan mahasiswa
Tabel 1. antara lain: 1) Alat destilasi sederhana dengan
Beberapa pengembangan hasil produk bahan bekas berupa papan, botol minuman, dan
alat peraga IPA yang bernilai inovasi dari bahan selang, 2) Alat uji larutan elektrolit dengan ba-
bekas pakai disajikan dalam Gambar 1 dan 2. han bekas berupa papan, adaptor, lampu LED,
Berdasarkan Tabel 1 didapatkan hasil VU meter, 3) Hidrometer dengan bahan bekas
bahwa nilai laporan akhir kelompok 100% sudah berupa kayu, kaleng, corong air, selang plastic,
tercapai dengan skor terkecil 82 dan nilai terbesar 4) PLTA sederhana dengan bahan bekas berupa
92. Hal ini dikarenakan laporan yang dikumpul- kayu, dynamo, stirofoam, 5) Rangkaian listrik
kan sudah direvisi dan berbeda dari laporan awal. 3 in 1 dengan bahan bekas berupa kayu, papan,

Tabel 1. Penilaian Laporan Akhir dan Produk Alat Peraga IPA

Penilaian
Kelompok Alat Peraga
Laporan Produk
1 Alat Destilasi sederhana 86 87
2 Alat uji larutan elektrolit 90 90
3 Bencet 90 90
4 Ekosistem danau 87 88
5 Dongkrak hidrolis 84 86
6 Hidrometer 87 88
7 Katrol 84 86
8 Kincir air 82 84
9 PLTA Sederhana 90 88
10 Rangkaian listrik 3 in 1 92 92
11 Replika jantung 88 80
12 Roket air 90 90
13 Rumah semut 87 85
14 Sistem pencernaan 88 87
15 Tata surya 85 85
A. Widiyatmoko dkk. / JPII 1 (1) (2012) 51-56 55

kabel, diode, karpet hijau, 6) Replika jantung de- dalam proses pembelajaran dirasa penting ka-
ngan bahan bekas botol minyak wangi, selang, rena peserta didik dalam menerima pengalaman
papan, gotri sepeda, 7) Rumah semut dengan ba- belajar atau mendalami materi-materi pelajaran-
han bekas berupa kaca, tanah dan semut. nya masih banyak memerlukan benda-benda,
kejadian-kejadian yang sifatnya konkret, mudah
diamati, langsung diamati, sehingga pengala-
man-pengalaman tersebut akan lebih mudah di-
pahami, lebih mengesan dan daya ingatnya lebih
tahan lama. Menurut Baiq (2011) perkembangan
kognitif anak usia SMP adalah dalam tahap ope-
rasional konkret. Sehubungan dengan itu, supaya
pembelajaran berhasil dengan baik, sebaiknya
guru menggunakan alat peraga.
Pengenalan fungsi dan kemampuan alat
peraga ini sangat penting bagi calon guru IPA ar-
tinya bila media pembelajaran berupa alat peraga
merupakan bagian integral dari sistem pembela-
jaran. Pentingnya penggunaan alat peraga agar
Gambar 2. Alat Uji Larutan Elektrolit
keberhasilan belajar diukur dengan kadar pe-
ngalaman belajar yang diperoleh siswa tergan-
Pentingnya penggunaan alat peraga khu-
tung perlakuannya dalam belajar, baik perlakuan
susnya bidang studi IPA didasari kenyataan bah-
guru atau aktivitas siswa saat belajar (Blumen-
wa pada bidang studi IPA terdapat banyak pokok
feld, 2011).
bahasan yang memerlukan alat peraga untuk
Pemanfaatan bahan bekas pakai yang ter-
menjabarkannya, antara lain pada materi pembe-
sedia di lingkungan bisa dimaksimalkan sehing-
lajaran yang bersifat abstrak seperti pencernaan
ga dengan sendirinya mahasiswa akan terlatih
manusia, system jantung, listrik, dan lain-lain.
dalam menjaga dan mengkonservasi lingkungan.
Oleh sebab itu, pembelajaran dengan menggu-
Barang-barang limbah rumah tangga dan bahan
nakan alat peraga dalam pokok bahasan tersebut
bekas pakai juga bisa dimanfaatkan. Jadi, dalam
dianggap sangat tepat untuk membantu memper-
pembuatan alat peraga tidak selalu dibutuhkan
mudah siswa memahami materinya. Disisi lain
dengan biaya yang mahal. Beberapa hal yang
suasana belajar akan lebih hidup, dan komuni-
perlu diperhatikan dalam pembuatan alat peraga:
kasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan
a. menggunakan bahan-bahan sederhana yang
baik. Hal ini diduga pula dapat membantu siswa
mudah diperoleh di sekitar lingkungan mahasis-
dalam upaya meningkatkan prestasi belajarnya
wa, ataupun bahan yang bisa diperoleh di toko
pada bidang studi IPA.
atau di pasar terdekat. Jika harus membeli maka
Kenyataan yang ada, penggunaan alat pe-
perhatikan harganya, usahakan agar bahan yang
raga di sekolah belum membudaya, dalam arti
digunakan terjangkau harganya oleh mahasiswa,
belum semua guru IPA menggunakan alat peraga
b. mengembangkan bahan-bahan yang bisa men-
dalam mengajar. Hal ini disebabkan belum tim-
ciptakan siswa berpikir kritis, mengundang siswa
bul kesadaran akan pentingnya penggunaan alat
selalu ingin bertanya, ingin tahu, dan ingin men-
peraga serta pengaruhnya dalam kegiatan proses
cari kebenaran. Alat peraga yang tercipta diha-
belajar mengajar terutama pada pembelajaran
rapkan akan mendorong siswa untuk melakukan
IPA dan kurangnya keterampilan guru IPA ser-
penilaian dan analisis terhadap kredibilitas dan
ta mahalnya bahan yang digunakan untuk men-
keabsahan materi pelajaran yang diterimanya, c.
desain dan membuat sebuah alat peraga. Oleh
menggunakan bahan-bahan yang bisa merujuk
karena itu, perlu adanya suatu peningkatan ke-
kepada upaya mendorong kemampuan siswa un-
terampilan calon guru IPA untuk mengembang-
tuk memahami dan mengingat secara tegas dan
kan alat peraga dengan bahan-bahan murah dan
jelas materi pembelajaran yang disajikan, dan d.
bahan bekas pakai. Diharapkan dengan adanya
membuat alat peraga yang mampu memberikan
penelitian ini, mahasiswa sebagai calon guru IPA
kebersamaan belajar dengan kondisi yang me-
selalu mempunyai ide dan mau berinovasi untuk
nyenangkan dalam mengikuti pelajaran.
selalu mengembangkan alat peraga IPA dengan
Untuk meningkatkan keterampilan ma-
harapan bahwa materi pembelajaran akan mu-
hasiswa dalam membuat alat peraga, maka di-
dah dipahami oleh siswa.
gunakan pembelajaran berbasis proyek yang
Pemanfaatan alat peraga pembelajaran
merupakan metode mengajar sistematik yang
56 A. Widiyatmoko dkk. / JPII 1 (1) (2012) 51-56

dapat melibatkan siswa untuk belajar mempero- dengan memanfaatkan bahan bekas pada mata
leh pengetahuan dan keterampilan melalui suatu kuliah Produksi Media dan Alat Peraga IPA ma-
pengembangan proses inkuiri yang distrukturisa- hasiswa Program Studi Pendidikan IPA semester
si secara kompleks, dengan pertanyaan otentik gasal tahun akademik 2011/2012.
dan didisain dengan hati-hati untuk memperoleh
produk (BIE, 2007). Penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh Schneider, et al. (2002) telah mendapatkan
hasil bahwa penerapan Project-Based Learning Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Ra-
berhasil meningkatkan kinerja siswa selama jagrafindo Persada
Blumenfeld, P., Soloway, E., Marx, R., Krajcik, J.,
pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek me-
Guzdial, M., & Palincsar, A. 2009. Motivating
mungkinkan mahasiswa memperluas wawasan project-based learning: Sustaining the doing,
pengetahuan dari mata kuliah produksi media supporting the learning. Educational Psycholo-
dan alat peraga IPA. Pengetahuan yang diperoleh gist, 26: 369-398
menjadi lebih berarti dan kegiatan pembelajaran Buck Institut of Education (BIE). 2007. What Is Project
menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu Based Learning?. Tersedia di http://www.bie.
bermanfaat baginya untuk lebih mengapresia- org/index.php/site/pjbl/pjbl handbook/. [11
si lingkungannya dengan memanfaatkan bahan Desember 2011]
bekas pakai, lebih memahami dan memecahkan Fatmawati, B. 2011. Pembelajaran berbasis proyek un-
tuk meningkatkan kemampuan berpikir maha-
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
siswa pada mata kuliah mikrobiologi pangan
sehari. Dengan demikian dapat dikatakan bah- dan industri. Prosiding Seminar Nasional Pendi-
wa pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah dikan IPA dengan tema Membangun Masyarakat
pembelajaran yang relevan dengan melibatkan Melek (Literate) IPA yang Berkarakter Bangsa me-
aspek lingkungan tempat mahasiswa berada dan lalui Pembelajaran. Semarang, 16 April 2011
belajar dengan melibatkan kreativitas yang ada Schneider, R., Kracjik, J., Mark, R.W. & Soloway, E .
dalam diri mahasiswa. 2002. Performance of students in Project-Based
science Classroom on National Measure of
PENUTUP Science Achievement. Journal of Research Sci-
ence Teaching, 39 (5): 410-422
The George Lucas Educational Foundation. 2005. In-
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- structional Module Project Based Learning. Diam-
�����
hasan maka dapat disimpulkan bahwa melalui bil pada tanggal 11 Desember 2011 dari http://
pembelajaran berbasis proyek dapat mengem- www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl
bangkan dan menghasilkan alat peraga IPA

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai