Anda di halaman 1dari 8

Pillar of Physics Education, Vol. 10.

Oktober 2017, 145-152

PEMBUATAN ASESMEN INTERAKTIF MENGGUNAKAN COURSELAB DENGAN


PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI GERAK MELINGKAR
KELAS X SMA

Srisa Oktaweri1) Festiyed2) Yenni Darvina2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
oktawery31@gmail.com

ABSTRACT
This research utilizes technology in make assessment is an attempt that can be done for optimize assessment to
progress of students in learning process and giving direct feedback to answers given students in the assessment
made. Aim of this research is produce a valid interactive assessment product, practical and effective use
Courselab with scientific approach to class X Senior High School on circular motion materials. Research type
oriented to R&D (Research and Development). Research object is interactive assessment using Courselab with
scientific approach on circular motion materials and the test subject is the students of class X Senior High
School 7 Padang. The data collection instruments used in this research are: expert validation sheet, practicality
test sheet according to physics teacher, testability sheet of learners' response, and pre-test and post-test sheet.The
results of data analysis show that interactive assessment using Courselab with scientific approach to Class X
Senior High School on circular motion materials are on very valid criteria with an average percentage of 94%.
At the product trial stage, the percentage of practical average of 81% was obtained with very practical criteria
and gain score of 0.499 indicating effective interactive assessment used to improve learners' knowledge

Keywords : Interactive assessment, Scientific Approach, Courselab,Research and Development

PENDAHULUAN Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah


Salah satu sektor pembangunan nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Upaya yang
adalah pendidikan. Mencerdaskan kehidupan bangsa telah dilakukan pemerintah diantaranya adalah
dan mewujudkan sistem pendidikan yang mampu perbaikan dan pengembangan kurikulum,
menjadikan warga Indonesia yang berkualitas peningkatan mutu guru berupa penataran, pelatihan,
sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang seminar serta peningkatan sarana dan prasarana.
semakin berubah merupakan beberapa upaya dari Sejak tahun 2013 pemerintah telah membuat buku
siswa dan buku guru yang berguna sebagai sumber
pendidikan nasional. Pendidikan nasional juga harus
rujukan dan memberikan petunjuk dalam
berfungsi secara optimal dalam pembangunan
berlangsungnya proses pembelajaran.
karakter dan bangsa[1]. Usaha lain yang dilakukan untuk
Pembangunan karakter dan bangsa sebagai meningkatkan mutu pendidikan dilakukan oleh guru
salah satu fungsi pendidikan nasional perlu didukung mata pelajaran dan para peneliti di bidang
dengan penguasaan dalam hal teknologi. Sains di pendidikan. Usaha yang dilakukan guru mata
Indonesia yang dikenal dengan sebutan Ilmu pelajaran diantaranya adalah melakukan pembenahan
Pengetahuan Alam, berpengaruh terhadap kemajuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar untuk
teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai mata meningkatkan kompetensi dari peserta
pelajaran telah diperkenalkan kepada peserta didik didik.Sedangkan usaha yang dilakukan oleh peneliti
sejak tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di bidang pendidikan diantaranya dengan melakukan
Pertama. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas beberapa penelitian yang memanfaatkan
berdasarkan kurikulum 2013 pembelajaran Ilmu perkembangan teknologi masa kini dengan membuat
program aplikasi disertai penggunaan berbagai
Pengetahuan Alam masuk ke dalam kelompok
macam model pembelajaran.
peminatan Ilmu Pengetahuan Alam, yang terdiri dari Meskipun berbagai upaya telah dilakukan,
Fisika, Kimia, dan Biologi. namun pembelajaran yang berlangsung belum sesuai
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang dengan harapan. Berdasarkan hasil observasi dan
diperoleh melalui penyelidikanyang telah ditata wawancara di beberapa SMAN di Kota Padang,
secara logis dan sistematis [2].Pembelajaran fisika diperoleh informasi bahwa penggunaan fasilitas ICT
sebagai salah satu cabang dari sains mempunyai tiga belum dimanfaatkan secara optimal dalam
tahapan pembelajaran yaitu perencanaan, pembelajaran, baik sebagai sumber referensi materi
pelaksanaan, dan penilaian. Tahapan penilaian perlu pembelajaran, melakukan praktikum, ataupun
dilakukan untuk melihat kemampuan yang telah dan digunakan untuk penilaian belajar peserta didik.
belum dicapai peserta didik selama pembelajaran.

145
Padahal, sebagian besar peserta didik saat ini telah Asesmen interaktif yang dibuat menggunakan
memiliki fasilitas ICT sendiri, seperti laptop, aplikasi Courselab. Courselab akan membantu dalam
smartphone dan telah terhubung dengan internet. menggabungkan semua unsur media seperti teks,
Fasilitas ini pun bisa dibawa peserta didik ke sekolah. gambar, suara bahkan video dan animasi sehingga
Peserta didik juga sudah belajar dan cukup mahir menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik.
dalam hal teknologi, informasi, dan komunikasi. Hal Penggunaan aplikasi Courselab hampir sama dengan
tersebut telah membuat peserta didik mengerti dan penggunaan aplikasi Microsoft Powerpoint, sehingga
tidak asing lagi dalam menggunakan fasilitas para pengajar yang sudah terbiasa membuat
komputer ataupun internet dalam pembelajaran. perangkat pembelajaran menggunakan Microsoft
Selain dari penggunaan ICT yang belum Powerpoint tidak akan menemukan kesulitan di
optimal, penilaian belajar peserta didik masih lebih dalam pembuatan perangkat pembelajaran termasuk
banyak terfokus pada hasil belajar yaitu yang diambil asesmen dengan menggunakan Courselab ini[7].
dari nilai ulangan atau ujian akhir. Peserta didik juga Asesmen interaktif menggunakan aplikasi
masih sulit mendapatkan umpan balik langsung Courselab dibuat pada materi gerak melingkar.
setelah menjawab soal atau pertanyaan pada latihan Gerak melingkar adalah salah satu materi fisika kelas
yang biasa diberikan selama ini. Masalah lainnya X yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan
adalah langkah pendekatan scientific yang dituntut sehari-hari. Oleh sebab itu, asesmen interaktif dibuat
dalam kurikulum 2013 masih belum terlaksana pada materi gerak melingkar.
dengan optimal. Penelitian terdahulu tentang multimedia
Penggunaan teknologi informasi berbentuk interaktif yang digunakan sebagai media dalam
multimedia interaktif sebagai media dalam membuat membuat perangkat pembelajaran telah dilakukan
asesmen bisa menjadi sebuah solusi dalam mengatasi oleh Festiyed[8], Busra[9], Amali Putra[10], dan Izah
keterbatasan-keterbatasan asesmen yang digunakan Nur Hidayah[11]. Penelitian yang dilakukan oleh
sebelumnya.Multimedia dapat diartikan sebagai Amali Putra dan Izah Nur Hidayah menunjukkan
pemanfaatan komputer untuk membuat dan bahwa multimedia interaktif yang digunakan dalam
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar gerak pembelajaran sudah berada dalam kategori valid,
(video dan animasi) dengan menggabungkan link dan praktis, dan efektif. Penggunaan multimedia
tool yang memungkinkan pemakai melakukan interaktif pada penelitian yang dilakukan oleh
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan Festiyed dan Busra juga dapat meningkatkan
berkomunikasi[3]. Multimedia interaktif memiliki perhatian belajar dan kemampuan berpikir kritis
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain, peserta didik. Perbedaan penelitian ini dengan
yaitu menyediakan proses interaktif dan memberikan penelitian terdahulu yaitu multimedia interaktif
kemudahan umpan balik, memberikan kebebasan digunakan sebagai media dalam membuat asemen.
kepada pelajar dalam menentukan topik proses Software yang digunakan dalam membuat asesmen
pembelajaran, dan memberikan kemudahan kontrol interaktif adalah Courselab. Materi gerak melingkar
yang sistematis dalam proses pembelajaran[4]. dipilih sebagai materi dalam pembuatan asemen
Asesmen merupakan istilah yang tepat untuk interaktif ini. Sesuai dengan kurikulum 2013,
penilaian proses pembelajaran peserta didik. Selain asesmen interaktif dibuat mengikuti langkah-langkah
itu asesmen juga merupakan kegiatan pengumpulan pendekatan scientific.
bukti yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan Harapan dari pembuatan asesmen ini adalah
berkelanjutan serta digunakan untuk menilai agar peserta didik bersemangat dalam belajar fisika
kompetensi peserta didik. Hal ini diharapkan menjadi khususnya materi gerak melingkar. Selain itu, dengan
sebuah informasi yang bermakna dalam pengambilan menggunakan Courselab ini diharapkan asesmen
suatu keputusan. [5]. interaktif mampu membuat peserta didik dan
Asesmen interaktif adalah suatu bentuk pengajar memberikan respon baik saat
penilaian yang memungkinkan peserta didik menggunakannya.
mendapatkan umpan balik dari proses penilaian yang Berdasarkan latar belakang masalah yang
dilakukan. Asesmen interaktif ini menggunakan telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
pendekatan scientific sesuai dengan kurikulum 2013 permasalahan yaitu bagaimana desain, validasi,
yang berlaku sekarang ini. Karakteristik praktikalitas, dan efektivitas pada uji terbatas
pembelajaran dengan metode saintifik adalah asesmen interaktif berbasis scientific menggunakan
berpusat pada siswa, melibatkan keterampilan proses Courselab pada materi fisika gerak melingkar kelas
sains dalam mengonstruksi konsep, hukum, atau X SMA?Kemudian, berdasarkan rumusan masalah
prinsip, melibatkan proses-proses kognitif yang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
potensial dalam merangsang perkembangan dengan membuat asesmen interaktif menggunakan
intelek,khususnya keterampilan berpikir tingkat Courselab dengan pendekatan scientific pada materi
tinggi siswa, dan dapat mengembangkan karakter gerak melingkar kelas X SMA. Penelitian yang
siswa[6]. dilakukan berorientasi pada Research and
Development (R&D). R&D merupakan suatu metode

146
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan didik dan lembar angket tanggapan peserta didik dan
produk tertentu,dan menguji keefektifan produk guru. Lembar penilaian validasi dari tenaga ahli
tersebut[12]. Uji kelayakan berupa validitas, digunakan untuk mengetahui ketepatan komponen
praktikalitas, dan efektifitas perlu dilakukan agar penyusun asesmen interaktif dengan pendekatan
asesmen interaktif yang dibuat mempunyai kualitas scientific. Soal pada lembar pretest dan postest harus
yang baik. Kualitas hasil pengembangan model dan mampu menentukan keefektifan asesmen interaktif,
perangkat pembelajaran ditentukan melalui tiga untuk itu perlu dilakukan uji coba soal dan dilakukan
kriteria yaitu validitas, praktikalitas, dan analisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
efektivitas[13]. tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Lembar
angket tanggapan peserta didik dan guru digunakan
METODE PENELITIAN
untuk mengumpulkan data uji kepraktisan proses
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang
pembelajaran dengan kemudahan menggunakan
ingin dicapai, jenis penelitian ini berorientasi pada
asesmen interaktif dengan pendekatan scientific
Research and Development (R&D). Pada penelitian
Teknik analisis data berkenaan dengan
ini yang menjadi objek penelitian adalah asesmen
perhitungan untuk menjawab perumusan masalah.
interaktif menggunakan Courselab dengan
Pada penelitian ini, digunakan teknik analisis data,
pendekatan scientific pada materi gerak melingkar
yaitu analisis validasi,analisis kepraktisan,dan
kelas X SMA, sedangkan yang menjadi subjek
analisis efektivitas. Teknik pengumpulan data angket
penelitian adalah satu kelas peserta didik SMA yang
uji validitas diberikan pada dosen jurusan Fisika
telah mempelajari materi gerak melingkar. Prosedur
UNP sebagai validator. Angket kepraktisan asesmen
penelitian mengacu pada langkah-langkah R&D.
interaktif dengan pendekatan scientific diberikan
Namun, dalam penelitian ini tidak dilakukan
pada peserta didik dan dua orang guru fisika
langkah-langkah R&D secara utuh. Langkah-langkah
SMA.Nilai bobot dihitung dengan cara mengalikan
yang dilakukan yaitu mengenal potensi dan masalah,
jumlah poin yang diberikan responden dengan nilai
mengumpulkan informasi, mendesain produk,
untuk respon. Secara matematis nilai setiap indikator
validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan
dapat ditentukan melalui persamaan berikut [14] :
revisi produk. 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Langkah-langkah R&D yang dilakukan pada Nilai = x 100 ……………...(1)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
penelitian ini agar tujuan penelitian dapat tercapai Skor penilaian yang didapat untuk hasil validitas dan
dengan baik. Desain asesmen interaktif praktikalitas, kemudian disesuaikan dengan kriteria
menggunakan Courselab dengan pendekatan pada skala Likert [15]. Skor penilaian yang telah
scientific pada materi gerak melingkar kelas X SMA disesuaikan dengan kriteria pada skala Likert akan
didapatkan dengan melakukan langkah mengenal menunjukkan tingkat kevalidan dan kepraktisan dari
potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, dan asesmen interaktif dengan pendekatan scientific yang
mendesain produk. Langkah mengenal potensi dan dibuat.Uji efektivitas bertujuan untuk mengetahui
masalah dilakukan untuk melihat potensi dan seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang sebelum dan setelah diberi pembelajaran. besar faktor
terjadi pada beberapa SMA di Kota Padang. g dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
[16]
Mengenal potensi dan masalah ini dilakukan melalui :
kegiatan observasi dan wawancara. Langkah S post  S pre
mengumpulkan informasi dilakukan untuk g 
100%  S pre
mengumpulkan bahan yang digunakan sebagai …………..…………….(3)
persiapan dalam membuat produk tertentu yang Simbol <Spre> dan <Spost> masing-masing
diharapkan dapat mengatasi masalah yang didapatkan menyatakan skor rata-rata pretest dan posttest setiap
sebelumnya. Langkah mendesain produk dilakukan individu yang dinyatakan dalam persen. Skor gain
untuk membuat produk yang telah direncanakan pada yang telah didapatkan akan menunjukkan
kegiatan mengumpulkan informasi. Hasil analisis peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
materi, penyiapan perangkat, serta analisis program siswa setelah pembelajaran menggunakan asesmen
yang didapatkan pada langkah mengumpulkan interaktif dengan pendekatan scientific. Pembelajaran
informasi kemudian dikombinasikan sehingga yang efektif apabila skor gain lebih besar dari 0,3.
menghasilkan suatu produk. Kelayakan produk yang
ditinjau dari validitas, praktikalitas, dan efektivitas
didapatkan dengan melakukan langkah validasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi 1. Hasil Penelitian
produk. Instrumen pengumpulan data perlu Hasil penelitian disajikan berupa data-data.
dipersiapkan untuk mendapatkan hasil kelayakan Data-data penelitian dikumpulkan untuk melihat
produk yang telah dibuat sebelumnya. ketercapaian tujuan penelitian. Tujuan penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian yaitu asesmen interaktif yang dihasilkan serta
ini adalah lembaran penilaian hasil validasi dari kelayakan asesmen interaktif yang telah dibuat.
tenaga ahli, lembar hasil pretest dan postest peserta

147
Hasil utama penelitian ini adalah sebagai Sebelum asesmen interaktif dibuat, maka
berikut: dikumpulkan informasi berupa analisis materi,
a. Hasil Desain Asesmen Interaktif dengan penyiapan perangkat, dan analisis program.
Pendekatan Scientific Analisis materi dilakukan untuk menganalisis
Desain asesmen interaktif dengan pendekatan materi pokok yang akan dibuat dalam asesmen
scientific dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi interaktif dengan pendekatan scientific yang
permasalahan yang ditemukan pada langkah disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi
mengenal potensi dan masalah. Langkah Dasar. Materi pokok yang dipilih adalah materi gerak
mengumpulkan informasi juga menjadi langkah yang melingkar untuk kelas X SMA. Materi gerak
penting dalam persiapan desain asesmen interaktif Melingkar ini terdiri dari 4 bagian yaitu definisi
dengan pendekatan scientific. Data yang didapatkan gerak melingkar, besaran-besaran pada gerak
pada langkah mengenal potensi dan masalah serta melingkar, percepatan sentripetal, dan hubungan
mengumpulkan informasi adalah sebagai berikut: roda-roda.
1) Mengenal Potensi dan Masalah Penyiapan perangkat dilakukan setelah analisis
Asesmen interaktif menggunakan Courselab materi selesai. Penyiapan perangkat dalam membuat
dengan pendekatan scientific dirancang berdasarkan asesmen interaktif dengan pendekatan scientific yaitu
pengenalan terhadap potensi dan masalah. Kegiatan dengan menentukan bentuk stimulus yang ada dalam
ini dimulai dari melakukan wawancara dengan guru asesmen interaktif mengikuti langkah-langkah
Fisika dan observasi ke beberapa Sekolah Menengah pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya,
Atas di Kota Padang. Berdasarkan hasil wawancara mengumpulkan informasi/mencoba, menalar, dan
dan observasi tersebut, didapatkan potensi yang mengkomunikasikan. Bentuk stimulus ini akan ada
dimiliki Sekolah Menengah Atas di Kota Padang untuk tiap-tiap sub materi yang akan dinilai.
yaitu sebagian besar peserta didik telah memiliki Analisis program dilakukan untuk menentukan
fasilitas ICT sendiri dan peserta didik sudah belajar program yang digunakan untuk membuat asesmen
dan cukup mahir dalam hal teknologi, informasi, dan interaktif. Courselab dipilih sebagai program dalam
komunikasi. Sebagian besar SMA di Kota Padang membuat asesmen interaktif ini. Courselab dipilih
juga telah menerapkan kurikulum 2013 dalam karena memiliki beberapa keunggulan, dintaranya
pembelajaran dan guru-guru SMA di Kota Padang adalah free ware, menu dan navigasi mudah, layout
secara umum sudah tersertifikasi sebagai guru aplikasi sama dengan PowerPoint, dan banyak object
professional. yang dapat ditambahkan. Setelah Courselab dipilih
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebagai program dalam membuat asesmen
juga didapatkan permasalahan diantaranya adalah interaktif,kemudian dipelajari petunjuk manual
pelaksanaan pendekatan scientific dalam Courselab agar stimulus yang sudah disiapkan pada
pembelajaran masih belum berjalan dengan optimal. penyiapan perangkat dapat dibuatkan menjadi sebuah
Persentase pelaksanaan langkah-langkah pendekatan asesmen interaktif dengan pendekatan scientific yang
scientific dalam pembelajaran pada beberapa sekolah baik. Pada analisis program ini dipelajari mengenai
di kota Padang adalah 63% untuk kegiatan membuat halaman utama, membuat slide master,
mengamati, 56% untuk kegiatan menanya, 62% menambahkan teks, menyisipkan gambar, dan
untuk kekgiatan mengumpulkan informasi/mencoba, memasukkan video.
51% untuk kegiatan menalar, dan 62% untuk Data-data yang telah didapatkan dari langkah
kegiatan mengkomunikasikan. Persentase rata-rata mengenal potensi dan masalah serta mengumpulkan
untuk keterlaksanaan langkah-langkah pendekatan informasi dijadikan alasan dan acuan dalam
scientific adalah 58,8%. mendesain asesmen interaktif dengan pendekatan
Permasalahan lainnya yang didapat dari scientific. Unsur-unsur media interaktif berupa video,
wawancara dan observasi adalah penggunaan animasi, gambar, dan teks dimasukkan ke dalam
perangkat multimedia masih digunakan secara desain asesmen interaktif dengan pendekatan
bergantian , masih jarangnya penggunaan perangkat scientific. Pemilihan warna, ukuran tulisan, serta
berbasis ICT untuk membuat asesmen ataupun jenis tulisan juga diperhatikan agar tampilan asesmen
LKPD, serta belum optimalnya pengawasan terhadap interaktif menarik dan jelas untuk digunakan oleh
kemajuan belajar pesera didik. Berdasarkan observasi peserta didik.
yang dilakukan untuk pembelajaran berbasis ICT dan Desain tampilan pada asesmen interaktif
pengawasan terhadap kemajuan belajar masing- menggunakan Courselab dengan pendekatan
masing peserta didik, didapatkan persentase scientific yang meliputi : halaman pembuka (cover),
keterlaksaannya yaitu masing-masing 49% dan 58%. home, petunjuk penggunaan asesmen, kompetensi
2) Hasil Mengumpulkan Informasi (KI, KD) yang akan dicapai, indikator asesmen,
Berdasarkan hasil potensi dan masalah yang pilihan asesmen, dan referensi. Bagian pertama dari
telah didapatkan, maka dipilihlah solusi untuk asesmen interaktif dengan pendekatan scientific ini
mengatasi masalah yang ada dengan membuat adalah tampilan pembuka (cover) dari asesmen.
asesmen interaktif dengan pendekatan scientific. Gambar dan judul pada cover disesuaikan dengan

148
judul materi yang akan dinilai yaitu Gerak Melingkar Beberapa komponen yang dipertimbangkan dalam
untuk kelas X SMA/MA. memvalidasi asesmen interaktif yang dibuat
Bagian kedua adalah home. Home terdiri dari diantaranya adalah aspek kelayakan isi, aspek
petunjuk penggunaan asesmen, kompetensi (KI dan penyajian, aspek kegrafikkan, dan aspek penggunaan
KD), indikator asesmen, dan pilihan asesmen. bahasa.
Bagian ketiga adalah petunjuk penggunaan Aspek pertama yang dinilai dalam instrumen
asesmen interaktif. Petunjuk penggunaan asesmen ini validasi adalah tentang isi yang diuraikan menjadi 7
berisi mengenai hal-hal apa saja yang harus indikator. Persentase untuk tiap-tiap indikator
dilakukan oleh user (pengguna) asesmen dalam didapatkan berkisar antara 80% sampai 100%.
menggunakan asesmen. Persentase terendah 80% terdapat pada indikator
Bagian keempat adalah KI, KD dan indikator sudah terjadi interaksi di dalam proses asesmen
asesmen. Komponen ini merupakan tampilan penting dengan pengguna, dimana terdapat umpan balik dari
sebelum masuk pada pilihan asesmen karena program yang digunakan berupa skor dan gambar,
tampilan ini merupakan acuan yang ingin dicapai saat sedangkan untuk persentase tertinggi 100% terdapat
proses atau setelah pembelajaran oleh peserta didik. pada dua indikator yaitu isi dari asesmen interaktif
Bagian kelima dalam asesmen interaktif sudah relevan dengan kompetensi dasar dan indikator
adalah pilihan/menu asesmen. Menu ini berisikan yang dirumuskan dan indikator pertanyaan-
asesmen yang digunakan selama proses pembelajaran pertanyaan yang digunakan dalam pembelajaran
berlangsung (mengumpulkan informasi dibuat pada aplikasi course lab bersifat interaktif
perkembangan belajar) dan asesmen saat yang disertai limit waktu dan feedback yang
pembelajaran berakhir (mengevaluasi informasi yang dihasilkan setelah menjawab pertanyaan.
diperoleh). Pada bagian mengumpulkan informasi Aspek kedua yang dinilai dalam instrumen
perkembangan belajar, terdapat asesmen untuk tiap- validasi adalah tentang penyajian yang diuraikan
tiap sub materi gerak melingkar mengikuti langkah- menjadi 8 indikator. Persentase untuk tiap-tiap
langkah pendekatan scientific ( mengamati, menanya, indikator didapatkan berkisar antara 73,3% sampai
mencoba/mengumpulkan informasi, menalar, dan 100%. Persentase terendah 73,3% terdapat pada
mengkomunikasikan). Selain itu, untuk lebih indikator asesmen interaktif di setiap slidenya
memperkuat asesmen dengan pendekatan scientific disajikan dalam bentuk multimedia baik teks,
didalamnya, pada tiap-tiap sub materi dilengkapi gambar, animasi, dan video, sedangkan untuk
dengan asesmen essai. Pada bagian mengevaluasi persentase tertinggi 100% terdapat pada dua
informasi yang diperoleh, terdapat soal evaluasi indikator yaitu penyajian asesmen dimulai dari
mengenai materi gerak melingkar. halaman pembuka, halaman home, dan komponen-
Bagian terakhir dari tampilan asesmen komponen asesmen serta indikator komponen-
interaktif ini adalah referensi. Tampilan referensi ini komponen asesmen terdiri dari mengumpulkan
merupakan bahan informasi atau rujukan yang informasi perkembangan belajar peserta didik dan
digunakan penulis sebagai acuan dalam pembuatan mengevaluasi semua informasi yang diperoleh.
asesmen interaktif dengan pendekatan scientific. Aspek ketiga yang dinilai dalam instrumen
Referensi ini dapat memudahkan pengguna asesmen validasi adalah tentang kegrafikkan yang diuraikan
agar bisa menelusuri lebih jauh tentang materi pada menjadi 4 indikator. Persentase untuk tiap-tiap
asesmen ini. indikator didapatkan berkisar antara 93,3% sampai
b. Hasil Kelayakan Asesmen Interaktif dengan 100%. Persentase terendah 93,3% terdapat pada tiga
Pendekatan Scientific indikator yaitu setiap slide pada asesmen interaktif
Kelayakan Asesmen Interaktif dengan menggunakan warna-warna yang menarik, perpaduan
pendekatan scientific ditinjau dari validasi, warna tulisan dengan background yang terdapat pada
praktikalisasi, dan efektivitas. Hasil kelayakan dari setiap slide asesmen interktif menarik dan didalam
validasi,praktikalisasi, dan efektivitas adalah sebagai asesmen interaktif menggunakan font yang jelas dan
berikut: terbaca, sedangkan persentase tertinggi terdapat pada
1) Validasi indikator fitur-fitur yang disajikan dalam asesmen
Produk asesmen interaktif yang telah didesain interaktif, jika dipilih pemakai atau user berisikan
sebelumnya kemudian divalidasi. Validasi desain respon.
merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah Aspek keempat yang dinilai dalam instrumen
rancangan produk valid atau tidak. Validator untuk validasi adalah tentang kebahasaan yang diuraikan
asesen interaktif ini yaitu 3 orang dosen Fisika menjadi 4 indikator. Persentase untuk tiap-tiap
FMIPA UNP. indikator didapatkan berkisar antara 93,3% sampai
Setiap validator diminta untuk menilai desain 100%. Persentase terendah 93,3% terdapat pada
produk dengan mengisi instrumen validasi yang telah indikator bahasa yang digunakan memotivasi siswa
disediakan serta mengisi kolom tanggapan dan saran, untuk belajar, sedangkan persentase tertinggi terdapat
sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan pada tiga indikator yaitu bahasa yang digunakan
kelebihan dari asesmen interaktif yang dibuat. merupakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

149
menurut kaidah tata Bahasa Indonesia, bahasa yang setiap slidenya disajikan dalam bentuk multimedia
digunakan komunikatif dan mudah dimengerti, dan baik teks, gambar, animasi, dan video, sedangkan
penggunaan tanda baca pada asesmen interaktif untuk persentase tertinggi 100% terdapat pada dua
sudah benar indikator yaitu penyajian asesmen dimulai dari
Hasil validasi asesmen interaktif dengan halaman pembuka, halaman home, dan komponen-
pendekatan scientific oleh tenaga ahli adalah 92% komponen asesmen dan komponen-komponen
untuk aspek isi, 88% untuk aspek penyajian, 95% asesmen terdiri dari mengumpulkan informasi
untuk aspek kegrafikkan, dan 98,3% untuk aspek perkembangan belajar peserta didik dan
kebahasaan. Semua aspek penilaian validasi berada mengevaluasi semua informasi yang diperoleh.
pada kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil validasi Komponen keempat yang dinilai dalam
yang dilakukan oleh tenaga ahli terhadap asesmen instrumen praktikalitas oleh guru fisika adalah
interaktif dengan pendekatan scientific untuk tentang manfaat asesmen yang diuraikan menjadi 3
keempat aspek penilaian, didapatkan persentase rata- indikator. Persentase untuk tiap-tiap indikator
rata validasi yaitu 94% dan berada pada kriteria didapatkan berkisar antara 70% sampai 90%.
sangat valid. Persentase validitas terendah terdapat Persentase terendah 70% terdapat pada indikator
pada aspek penyajian disebabkan karena pada asesmen interaktif dapat digunakan untuk membuat
penyajian desain asesmen interaktif dengan penilaian yang bervariasi, sedangkan untuk
pendekatan scientific masih ada komponen yang persentase tertinggi 90% terdapat pada indikator
belum lengkap, sehingga penilian pada aspek ini asesmen interaktif dapat membuat pembelajaran
rendah dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya. menjadi interaktif.
2) Praktikalisasi Komponen kelima yang dinilai dalam
Produk asesmen interaktif dengan pendekatan instrumen praktikalitas oleh guru fisika adalah
scientific yang telah direvisi dilakukan uji tentang peluang implementasi asesmen yang
praktikalitas oleh dua orang guru Fisika dan peserta diuraikan menjadi 4 indikator. Persentase untuk tiap-
didik. tiap indikator didapatkan berkisar antara 70% sampai
Beberapa komponen yang dipertimbangkan 90%. Persentase terendah 70% terdapat pada
dalam praktikalisasi asesmen interaktif oleh guru indikator asesmen interaktif dapat digunakan untuk
diantaranya adalah kelengkapan asesmen, cakupan meningkatkan keterampilan guru melakukan
asesmen, aspek penyajian, manfaat asesmen, dan penilaian terhadap siswa, sedangkan untuk persentase
peluang implementasi. tertinggi 90% terdapat pada dua indikator yaitu
Komponen pertama yang dinilai dalam asesmen interaktif dapat digunakan sebagai sumber
instrumen praktikalitas oleh guru fisika adalah asesmen/penilaian tambahan bagi guru dan siswa dan
tentang kelengkapan asesmen yang diuraikan pertanyaan yang digunakan dalam pembelajaran dan
menjadi 3 indikator. Persentase untuk tiap-tiap soal evaluasi asesmen interaktif dapat digunakan
indikator didapatkan berkisar antara 80% sampai guru untuk mengukur penguasaan siswa terhadap
90%. Persentase terendah 80% terdapat pada dua materi pembelajaran.
indikator yaitu pertanyaan yang digunakan dalam Hasil uji praktikalitas menurut dua orang guru
pembelajaran dan soal evaluasi pada asesmen Fisika adalah 83 % untuk kelengkapan asesmen, 80%
interaktif sesuai indikator asesmen dan secara untuk cakupan asesmen, 85% untuk aspek penyajian,
substansi asesmen interaktif berdasarkan KI,KD, dan 80% untuk manfaat asesmen, dan 83% untuk peluang
indikator sudah benar, sedangkan untuk persentase implementasi asemen. Komponen penilaian
tertinggi 90% terdapat pada indikator petunjuk praktikalitas oleh guru berupa kelengkapan asesmen,
penggunaan asesmen mudah dipahami guru dan aspek penyajian, dan peluang implementasi berada
peserta didik. pada kriteria sangat praktis, sedangkan komponen
Komponen kedua yang dinilai dalam cakupan asesmen dan manfaat asesmen yang berada
instrumen praktikalitas oleh guru fisika adalah pada kriteria praktis. Berdasarkan penilaian yang
tentang cakupan asesmen yang diuraikan menjadi 2 telah dilakukan oleh dua orang guru fisika sebagai
indikator. Persentase untuk tiap-tiap indikator praktisi fisika di sekolah dapat disimpulkan bahwa
didapatkan sebesar 80%. asesmen interaktif dengan pendekatan scientific telah
Komponen ketiga yang dinilai dalam praktis untuk digunakan dalam pembelajaran fisika,
instrumen praktikalitas oleh guru fisika adalah dengan nilai praktikalitas rata-rata adalah 82%.
tentang aspek penyajian yang diuraikan menjadi 8 Persentase praktikalitas oleh guru yang terendah
indikator. Persentase untuk tiap-tiap indikator terdapat pada komponen cakupan dan manfaat
didapatkan berkisar antara 70% sampai 100%. asesmen. Hal ini disebabkan karena, indikator
Persentase terendah 70% terdapat pada dua indikator maupun penilaian mengikuti tahapan scientific masih
yaitu urutan sajian pembuatan asesmen interaktif belum jelas dan asesmen yang dibuat masih kurang
mengikuti pola pendekatan saintifik (mengamati, memberikan variasi dalam penilaian, sehingga perlu
menanya, mencoba, menalar, dan adanya perbaikan pada kedua komponen ini.
mengkomunikasikan) dan pada asesmen interaktif di

150
Uji praktikalitas juga dilakukan oleh peserta peningkatan pengetahuan peserta didik sebelum dan
didik. Beberapa komponen yang dipertimbangkan sesudah penggunaan asesmen interaktif
dalam praktikalisasi asesmen interaktif oleh peserta menggunakan Courselab dengan pendekatan
didik diantaranya adalah emudahan panduan scientific yang telah dibuat. Hasil analisis efektivitas
pengguna, kemudahan dalam menjawab pertanyaan asesmen interaktif melalui uji N-Gain dari nilai
dan soal evaluasi, dan keefisienan dalam penilaian pretest dan posttest yang dilakukan oleh 30 orang
dan penskoran. Hasil praktikalitas oleh peserta didik peserta didik adalah 72 untuk nilai tertinggi pada saat
adalah 80% untuk kemudahan panduan pengguna, pretest, 92 untuk nilai tertinggi saat posttest, 32
81% untuk kemudahan dalam menjawab pertanyaan untuk nilai terendah saat pretest, dan 64 untuk nilai
dan soal evaluasi, serta 80% untuk keefisienan dalam tertinggi saat posttest. Dari analisis efektivita melalui
penilaian dan penskoran. Komponen kemudahan uji N-Gain tersebut, didapatkanlah N-Gain rata-rata
dalam menjawab pertanyaan dan soal evaluasi berada sebesar 0,499. Berdasarkan kriteria peningkatan
pada kriteria sangat praktis, sedangkan komponen kompetensi N-Gain, disimpulkan bahwa
kemudahan panduan pengguna dan keefisienan pembelajaran dengan menggunakan asesmen
dalam penilaian dan penskoran berada pada kriteria interaktif menggunakan Courselab dengan
praktis. Berdasarkan hasil uji praktikalitas oleh pendekatan scientific yang telah dibuat berada pada
peserta didik dapat disimpulkan bahwa asesmen kriteria sedang dan asesmen interaktif menggunakan
interaktif dengan pendekatan scientific yang dibuat Courselab dengan pendekatan scientific pada materi
sudah praktis digunakan dalam pembelajaran fisika gerak melingkar kelas X SMA efektif untuk
dengan persentase rata-rata 80,31%. Persentase meningkatkan hasil belajar peserta didik.
praktikalitas oleh peserta didik yang terendah 2. Pembahasan
terdapat pada komponen Kemudahan panduan Berdasarkan kajian pustaka yang telah dibuat,
pengguna dan keefisienan dalam penilaian dan prosedur penelitian yang telah dilakukan, dan hasil
penskoran. Hal ini disebabkan karena, panduan atau penelitian yang didapat bisa dilihat adanya
petunjuk penggunaan asesmen interaktif masih belum kecocokan antara ketiganya. Produk yang dihasilkan
dapat menuntun pengguna untuk mudah dapat dikatakan berkualitas dan layak digunakan
menggunakan asesmen interaktif dan penskoran yang dalam pembelajaran jika sudah memenuhi tiga
belum efisien, sehingga perlu adanya perbaikan kriteria dalam pembuatan asesmen yaitu kevalidan,
untuk kedua komponen ini. kepraktisan, dan keefektifan[13]. Pada penelitian
3) Efektivitas pengembangan, produk awal yang dikembangkan
Efektivitas penggunaan asesmen interaktif harus divalidasi atau direvisi berdasarkan masukan
dengan pendekatan scientific diperoleh dengan para ahli sebelum digunakan[17]. Setelah dilakukan
melihat peningkatan hasil belajar peserta didik. validasi oleh tenaga ahli, maka dilakukan uji
Peningkatan hasil belajar peserta didik didapat kepraktisan dan keefektifan asesmen interaktif. Suatu
melalui perbedaan hasil pretest dan posttest. Sebelum produk dikatakan mempunyai kepraktisan yang baik
soal pretest dan posttest diberikan kepada peserta jika kemungkinan untuk menggunakan produk itu
didik, dilakukan uji coba soal dan kemudian besar[18]. Keefektifan asesmen interaktif diperoleh
dilakukan analisis daya beda soal, tingkat kesukaran, dari hasil uji keefektifan penggunaannya melalui tes
dan reliabilitas soal. Analisis ini bertujuan untuk hasil belajar kognitif siswa sebelum dan sesudah
menentukan soal yang ditolak dan diterima. Soal menggunakan asesmen.
yang diterima dijadikan sebagai soal pretest dan Berdasarkan kriteria untuk menentukan
posttest. Secara ringkas hasil analisis uji coba adalah kualitas hasil pembuatan produk asesmen interaktif
untuk daya beda soal berada pada kriteria sedang tersebut, didapatkan hasil bahwa asesmen interaktif
dengan indeks 0,24; tingkat kesukaran soal berada yang dihasilkan pada penelitian ini berada pada
pada kriteria sedang dengan indeks 0,53; reliabilitas kriteria sangat valid, sangat praktis, dan efektif,
soal berada pada kriteria tinggi dengan indeks 0,95; dengan nilai untuk masing-masing kriteria adalah
jumlah soal ditolak sebanyak 10 butir dengan 2 soal 94% ; 81%; dan 0,499. Dari hasil penelitian ini
mudah, 6 soal sedang, dan 2 soal sukar; dan jumlah berarti asesmen interaktif dengan pendekatan
soal diterima sebanyak 25 butir yang berada pada scientific sudah benar dan tepat sehingga dapat
kriteria sedang. digunakan dalam pembelajaran, sesuai dengan
Dari analisis ini kemudian didapatkan 25 soal keterlaksanaanya dalam pembelajaran, dan dapat
yang diterima dari 35 soal yang diuji cobakan. Soal memberikan efek yang bagus terhadap peningkatan
yang berjumlah 25 butir ini kemudian dijadikan soal pengetahuan peserta didik.
pretest dan posttest untuk melihat keefektifan Berdasarkan hasil uji validasi, praktikalisasi,
penggunaan asesmen interaktif dengan penekatan dan efektivitas terhadap asesmen interaktif dengan
scientific pendekatan scientific, dilakukan revisi produk. Revisi
Analisis keefektifan penggunaan asesmen pertama dilakukan atas dasar saran validator dan
interaktif dengan pendekatan scientific menggunakan revisi kedua dilakukan atas dasar saran guru dan
uji N-Gain. Uji N-Gain bertujuan untuk melihat peserta didik sebagai praktisi asesmen interaktif

151
dengan pendekatan scientific. Pada validasi desain, Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
ditemukan kekurangan dan kelemahan produk dalam Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
beberapa hal. Untuk itu dilakukan revisi desain [3] Suyanto,M.2003. Multimedia Alat Untuk
sebelum diuji cobakan secara terbatas kepada peserta Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
didik. Desain produk awal yang direvisi adalah pada Yogyakarta:Andi
tata letak, tulisan, tampilan, dan penambahan suara. [4] Munir.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi
Pada uji coba produk, juga ditemukan kekurangan Informasi dan Komunikasi.Bandung: Alfabeta
dan kelemahan produk dalam beberapa hal. Untuk itu [5] Festiyed.2015.Kreativitas Pengembangan
dilakukan revisi produk agar produk yang dibuat bisa Asesmen Autentik dalam Riset dan
mendekati hasil yang diinginkan. Revisi produk Pembelajaran Fisika.Padang.Indonesia.7
dilakukan pada bagian indikator asesmen dan November 2015
keterangan penggunaan lambang fisika untuk [6] Hosnan.2014.Pendekatan Saintifik dan
asesmen interaktif. Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Jilid
I.Bogor:Ghalia Indonesia
KESIMPULAN
[7] Munif, Abdul. 2010. Pembuatan Bahan Ajar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Multimedia Interaktif Menggunakan Authorings
dilaksanakan terhadap asesmen interaktif
Tools CourseLab
menggunakan Courselab dengan pendekatan
(http://www.vedcmalang.com, diunduh 16
scientific pada materi gerak melingkar, diperoleh
Maret 2016)
dua kesimpulan.Pertama, asesmen interaktif
[8] Festiyed.2008. Disertasi Peningkatan
menggunakan Courselab dengan pendekatan
Perhatian Belajar Siswa Berbantuan Program
scientific pada materi gerak melingkar dibuat
Komputer Interaktif. Pasca Sarjan UNP: Padang
menggunakan model R &D menurut Sugiono.
[9] Busra , Festiyed, Ramli.2015. Analisis
Dimana tahap-tahap yang dilakukan adalah mengenal
Kebutuhan Pengembangan Media
potensi dan masalah, mengumpulkan informasi,
Pembelajaran Interaktif dengan Menggunakan
mendesain produk, memvalidasi desain, merevisi
Power Point Berbasis Model PBL (Problem
desain, menguji coba produk dan revisi
Based Learning) untuk Meningkatkan
produk.Kedua, asesmen interaktif menggunakan
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa.
Courselab dengan pendekatan scientific pada materi
Padang.Indonesia.7 November 2015
gerak melingkar yang dibuat berada pada kriteria
[10] Amali Putra, Asrizal.2012.Pengembangan
sangat valid, sangat praktis, dan efektif digunakan
Bahan Ajar Fisika Berbasis Web Interaktif
untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Dalam Bahasa Inggris Dengan Software
Dengan nilai masing-masing dari kriteria yaitu 94%;
Moodle Untuk Pembelajaran Siswa R-Sma-Bi
81% dan 0,499 untuk uji N-Gain.
Kelas X Semester 1.Padang:UNP
UCAPAN TERIMA KASIH
[11] Izah Nur Hidayah.2016. Pengembangan
Penelitian ini merupakan bagian dari
Asesmen Berbasis Komputer Model Drill and
Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2015 yang berjudul
Practice Materi Inti Atom untuk Siswa Sekolah
“Pengembangan Bahan Ajar Fisika Multimedia
Menengah Atas.Sumatera Selatan:Universitas
Interaktif Berbasis Scientific Approach Untuk
Sriwijaya.
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
[12] Sugiyono.2012.Metode penelitian Kuantitatif
SMA”. Adapun penelitian ini dibiayai oleh dana
Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta
DIPA UNP berdasarkan Surat Penugasan
[13] Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan
Pelaksanaan Penelitian Program Desentralisasi
Perangkat Pembelajaran. Jurnal Kreano. 3 (1):
Skema Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2015
59-72
dengan nomor 2989/UN 35-9/PG/2015 atas nama
[14] Arikunto,Suharsimi. 2012 . Dasar-Dasar
Prof.Dr.Festiyed,M.S dan Dr.Hj.Djusmaini
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamas,M.Si. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
[15] Riduwan. 2012. Cara Mudah Menggunakan
terima kasih kepada Prof.Dr.Festiyed, M.S yang telah
dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur).
mengikutsertakan penulis dalam penelitian induk ini.
Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
[16] Hake, Richard. 1999. Analyzing Change/ Gain
[1] Nggie, Patricia Minarsih. 2016. Skripsi
Scores. Dept of Physics. Indiana University.
Hubungan Atraksi Interpersonal Siswa
[17] Borg W.R dan Gall M.D. 2002. Educational
terhadap Guru dan Manajemen Waktu dengan
Research: An Introduction. New York :
Motivasi Belajar pada Siswa SMA Negeri 3
Longman.
Samarinda. Samarinda :UNMUL
[18] Purwanto, M. N. 2009. Prinsip-prinsip dan
[2] Permendikbud. 2014 : Lampiran Menteri
Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Rosdakarya.
Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang

152

Anda mungkin juga menyukai