Anda di halaman 1dari 14

Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 September 2016

ANALISIS IMPLEMENTASI PERKULIAHAN VERTEBRATA BERBASIS


LEARNING OBJECT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FITK
UIN JAKARTA

Baiq Hana Susanti1, Fransisca S.2, Riandi3


1
Pasca Sarjana Pendidikan IPA, Univeristas Pendidikan Indonesia
Email koresponden: baiq.hana@uinjkt.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi program perkuliahan Vertebrata
berbasis learning object. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 25 mahasiswa program studi pendidikan yang mengambil mata
kuliah Vertebrata. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa, sedangkan angket
digunakan untuk menjaring data respons. Hasil penilaian proses menunjukkan bahwa nilai proses
tertinggi dari keenam konsep yang dinilai adalah tes formatif. Lebih dari 70% mahasiswa menyatakan
bahwa materi yang diberikan mempunyai tingkat kesulitan yang sudah sesuai, jelas dan mudah dipahami,
menarik ketika disajikan dengan menggunakan LO, dan sesuai dengan perkembangan kurikulum, serta
desain media tersebut mempermudah dalam mendapatkan bagian-bagian dari isi materi. Kemudian lebih
dari 60% menyatakan bahwa komposisi warna LO sudah menarik, ukuran tampilan media LO dan teks
yang disajikan sudah seimbang, kualitas teks dan warna LO sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan
materi. 75% mahasiswa menyatakan bahwa Aplikasi LO mudah untuk digunakan. Selain itu, lebih dari
50% mahasiswa menyatakan bahwa gambar, animasi, video, dan audio yang ditampilkan sudah cukup
baik. Respon selanjutnya,85% mahasiswa setuju bahwa komponen-komponen dari sistem perkuliahan
sudah baik, terbarukan, mudah, dan mereka sangat puas dengan sistem perkuliahan dengan learning
object. Selain itu 90% mahasiswa ingin menggunakan sistem yang sama pada perkuliahan lainnya.
Sedangkan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LO berhasil
meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah vertebrata.
Kata Kunci: learning object;e-learning; pendidikan biologi; vertebrata

Abstract
The purpose of this research is to find out the result of implementation for the lecture based
learning object. Method used in this research is a quantitative descriptive.The study is done to
25 education of biology students at a course of studies Vertebrate.A test used to know student
learning outcomes while questionnaire was used to getresponse. The assessment results of the
process show that the highest process of the six the concept of assessed was a test formative.
More than 70 % students stated that the material given have the level of difficulty which are in
accordance, clear and understandable, interesting when served with use LO, based on the
development of curriculum,the media has already been repaired and display media LO ease in
get parts of the contents of the matter. Then more than 60 percent of them states that the
composition of color lo had yanked and the size of a display LO media and the text presented
has been balanced,the quality of the text and color lo are good and in accordance with
kebutuhun matter.75 % students said that the application of the lo easily for use. More than 50
% of students said that the image, animation, video, and audio has been good enough.This next
responsesinclude student opinion against components, a novelty, ease, and satisfaction with
components learning objects. Above 85 % students agree that the components of system lecture
is good , renewable , easy , and they was satisfied with lecture system with learning object.In
addition, 90 % students want to use the same system in other lecture.While students learning
outcome shows that lecture using learning object improve students understanding of the concept
of vertebrates.
Keywords: learning object; e-learning; biology education; vertebrate

Copyright © 2016, ISBN 978-602-73551-1-8


Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

Salah satu Fakultas di lingkungan


PENDAHULUAN Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
Penguasaan TIK merupakan syarat mutlak yang diharapkan dapat menjadi leader dalam
yang harus dimiliki oleh masyarakat yang ingin pemanfaatan TIK adalah Fakultas Ilmu Tarbiyah
memenangkan persaingan di kompetisi global. dan Keguruan (FITK). Fakultas ini adalah salah
Kondisi tersebut menuntut sumber daya manusia satu LPTK yang bertugas untuk mencetak calon
yang memiliki keunggulan komperatif dan guru, sehingga mau tidak mau harus
kompetitif. Manusia global adalah manusia yang mempersiapkan mahasiswanya menjadi calon-
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha calon guru yang kreatif, yang dapat meng-
Esa, mampu bersaing, menguasai ilmu upgradedirinya sehingga dapat melakukan
pengetahuan dan teknologi, serta memiliki jati inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran
diri. Salah satu wahana yang sangat strategis (Wahid, 2005).
dalam meningkatkan kualitas sumber daya Dalam menyikapi perkembangan dan
manusia yang unggul adalah melalui pendidikan. kemajuan TIK, LPTK harus mampu mencetak
Oleh karena itu, Universitas Islam Syarif guru sebagai tenaga professional. Hal ini
Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu disebakan tuntutan guru di era globalisasi
perguruan tinggi negeri juga tidak mau semakin berat. Ketrampilan guru dalam
ketinggalan dalam memanfaatkan perkembangan menggunakan TIK sebagai sumber belajar dan
TIK dalam menunjang dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan bahan
kualitas proses belajar, administrasi, dan ajar berbasis TIK harus dilatih dan
berbagai aktivitas penunjang lainnya. dikembangkan sejak para guru masih dalam
Pembenahan infrastruktur, pengembangan masa pendidikan di LPTK. Salah satu caranya
aplikasi untuk mendukung proses belajar memperkenalkan mereka kepada pembelajaran
mengajar maupun untuk administrasi, serta yang memiliki multi akses atau multi sumber,
pengembangan konten loka dilakukan secara yang tidak hanya memanfaatkan sumber belajar
terus-menerus. Hal ini disebabkan karena konvensional tapi juga yang berbasis TIK. Hal
Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjadi tanggung jawab pihak LPTK untuk
dalam analisis SWOT nya menyebutkan bahwa memberi pendidikan kepada calon guru
salah satu kelemahan institusinya adalah bagaimana untuk menerima TIK dan mampu
pemanfaatan teknologi informasi dan menggunakan TIK dalam proses pembelajaran.
komunikasi (TIK) untuk bidang akademik yang Pengembangan program perkuliahan yang
belum optimal. Hal ini disebabkan masih paling mutakhir adalah e- learningyaitu salah
terbatasnya kompetensi penggunaan TIK di satu model pembelajaran dengan menggunakan
kalangan sivitas akademikanya. Sehingga salah media teknologi komunikasi dan informasi
satu prioritas kebijakan pada tahun 2015-2016 khususnya internet. E-learning merupakan
adalah mengusahakan adanya peningkatan istilah populer dalam pembelajaran online
penggunaan TIK dalam pembelajaran, dengan berbasis internet dan intranet. Teknologi e-
cara (1). Meningkatkan kompetensi mengajar learning ini merupakan sebuah teknologi yang
dosen dan belajar mahasiswa dengan dijembatani oleh teknologi internet,
menyediakan layanan teaching skills bagi dosen membutuhkan sebuah media untuk dapat
dan learning skills bagi mahasiswa (UIN menampilkan materi-materi khusus dan
Jakarta, 2015) pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,29-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar tentang isi pembelajaran. Biasanya isi
informasi antara peserta dengan pengajar (Purbo, pembelajaran terdiri dari bagian-bagian yang
2002). menghabiskan waktu beberapa jam, tetapi
learning object adalah bagian yang lebih kecil
Pengertian tentang e-learning saat ini
dari belajar, biasanya berkisar dua hingga lima
sebagian besar mengacu pada pembelajaran
belas menit, (2). Learning object bersifat bebas;
yang menggunakan teknologi internet. Seperti
setiap learning object dapat digunakan secara
pengertian dari Rosenberg (2001dalam Purbo
bebas untuk tujuan yang berbeda, (3). Dapat
(2002), yang menekankan bahwa e-learning
dikelompokkan; setiap learning object dapat
merujuk pada penggunaan teknologi internet
dikelompokkan ke dalam bagian-bagian isi yang
untuk mengirimkan serangkaian solusi yang
lebih besar, termasuk struktur pembelajaran
dapat meningkatkan pengetahuan dan
tradisional, (4). Dapat di tandai (tag) dengan
keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell
metadata; setiap learning object memiliki
(2002), yang intinya menggunakan media
informasi deskriptif yang memudahkan ketika
internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-
dicari kembali.
learning. Bahkan Purbo (2002) menjelaskan
bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik Potensi teknologi ini sangat menarik untuk
dalam e-learning digunakan sebagai istilah di coba dan di manfaatkan dalam perkuliahan.
untuk segala teknologi yang digunakan untuk Salah satu program studi yang berminat untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat mengembangkan learning object ini adalah
teknologi internet. Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
MenurutPurbo (2002), e-learning telah
menjadi trend pembelajaran abad 21. Bidang ini Berdasarkan hasil pengamatan beberapa
merupakan peluang tersendiri bagi para tahun di program studi ini beberapa matakuliah
pengajar. Dari sisi kawasan pengembangan, seperti: Zoologi Vertebrata, Zoologi
pengajar dapat berperan sebagai pengembang e- Avertebrata, Fisiologi Hewan dan Fisiologi
learningcontent atau lebih dikenal sebagai Perkembangan merupakan mata kuliah yang
learning object (baik yang bersifat text-based sulit di pahami mahasiswa. Kesulitan para
maupun multimedia-based). Dari sisi mahasiswa ini dapat dilihat dari hasil ujian
pengelolaan, pengajar berperan dalam mengelola mahasiswa yang umumnya selalu lebih rendah
e-learning baik dalam institusi sekolah maupun dibandingkan mata kuliah lain (Anonim, 2015).
perusahaan. New Media Consortium (NMC) Umumnya permasalahan ini disebabkaan
sebagai bagian dari pemrakarsa learning object karena (1). Penggunaan model pembelajaran
mendefinisikan learning object sebagai setiap yang di dominasi ceramah dan diskusi kurang
kumpulan materi yang terstruktur secara berarti tepat,sehingga menimbulkan kejenuhan pada
dan terikat ke dalam suatu tujuan pembelajaran. mahasiswa, (2). Bahan ajar yang digunakan
Materi-materi tersebut dapat berupa dokumen, belum sesuai kebutuhan;(3) Daya dukung
gambar, simulasi, video, audio, dan sebagainya pengembangan kreativfitas terkait dengan
Berdasarkan definisi yang diadaptasi dari perkembangan sains dan teknologi kurang
Wisconsin Online Resource Center, Wiley memadai (Ulfah, 2013 dalam Widowati dan
(2000) menyatakan bahwa learning object Pratiwi, 2015). Selain itu, kesulitan ini
memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: disebabkan juga karena ruang lingkup materi
(1). Learning object adalah cara baru berpikir yang cukup luas, yaitu sejarah, morfologi dan

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,30-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

anatomi, struktur dan fungsi serta ekologi dari dipergunakan pada saat tatap muka di kelas,
hewan hewan vertebrata. Sebagian materi sedangkan untuk praktikum Vertebrata akan
tersebut secara nyata memang dapat di indra dan dilakukan di laboratorium setelah perkuliahan.
diamati langsung oleh mahasiswa, tetapi Selanjutnya Learning object ini akan
sebagian materi bersifat abstrak dan tidak dapat diintegrasikan dengan menggunakan learning
di amati langsung oleh mahasiswa. management system (LMS) Modular Object
Oriented Dynamic Learning Environment
Khusus di program studi Pendidikan
(Moodle) untuk menciptakan dan mengelola
Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal ini
tautan antar objek pembelajaran. Learning object
disebabkan pula oleh sarana dan prasana
selengkapnya dapatr dapat dilihat pada domain
perkuliahan yang kurang memadai, seperti
moodle.hanasusanti.com.
jumlah lokal untuk perkuliahan yang tersedia
saat ini dirasa kurang, karena hanya berjumlah 5 Berdasarkan latar belakang masalah di
kelas, yang dimanfaatkan untuk perkuliahan juga atas, dibuat satu rumusan masalah yaitu
oleh 2 (dua ) program studi lain. Jumlah “Bagaimanakah analisis terhadap implementasi
laboratorium yang saat ini hanya berjumlah 2 perkuliahan vertebrata berbasis Learning
ruang menyebabkan penggunaan ruang yang Object? Penelitian ini diharapkan dapat
sangat tinggi, sehingga praktikum tidak berjalan memberikan tambahan pengembangan khazanah
maksimal. ilmu pengetahuan khususnya perkuliahan
Vertebrata dalam proses belajar mengajar di
Oleh karena itulah, maka perlu adanya
perguruan tinggi, dan memberikan informasi
ujicoba sistem perkuliahan yang dapat
tentang analisis mengenai implementasi
meminimalir penggunaan ruang kuliah (e-
perkuliahan Vertebrata yang berbasis learning
learning), memanfaatkan teknologi informasi
object.
terkini (multi media), dapat diakses oleh
mahasiswa kapan dan dimana saja, serta dapat
melatih mahasiswa menggunakan berbagai METODE
sumber belajar yang tersedia secara online di Penelitian ini dilaksanakan disebuah
internet. LPTK di Jakarta, yang memiliki program studi
Salah satu matakuliah yang sudah Pendidikan Biologi pada semester ganjil tahun
mengembangkan system e-learning berbasis ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah
learning object adalah mata kuliah vertebrata mahasiswa program studi pendidikan Biologi
yang diberikan pada semester lima program yang pada saat implementasi perkuliahan ini
studi pendidikan biologi. Learning object yang mengambil mata kuliah Vertebrata berjumlah 25
dikembangkan merupakan program perkuliahan orang.
terpadu yang memiliki tahapan-tahapan belajar Penelitian ini merupakan penelitian
yang terkontrol, menggunakan multimedia deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang
interaktif antara lain audio, video, dan aplikasi bertujuan menjelaskan fenomena yang ada
lain yang memiliki standar dari SCORM. dengan menggunakan angka-angka untuk
Learning object ini digunakan dalam mencandarkan karakteristik individu atau
perkuliahan Vertebrata, yang merupakan kelompok (Syamsudin & Damiyanti, 2011).
perkuliahan dengan beban sebanyak 3 SKS yang Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-kondisi
terdiri dari 2 SKS tatap muka di kelas dan 1 SKS yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini
praktikum di laboratorium. Learning object dibatasi untuk menggambarkan respon

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,31-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

mahasiswa terhadap implementasi perkuliahan hasil belajar mahasiswa.


Vertebrata berbasis Learning Object dan juga

Gambar 1 Grafik rata-rata penilaian proses mahasiswa

Instrumen yang digunakan dalam 1. Penilaian Proses


penelitian ini berbentuk tes dan non tes. Tes Proses yang dilakukan mahasiswa dalam
digunakan untuk mengetahui hasil belajar perkuliahan tidak terlepas dari penilaian. Proses
mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam dalam hal ini terkait dengan bagaimana
tres ini berupa pilihan ganda dengan lima pilihan mahasiswa melakukan tugas-tugas perkuliahan
jawaban. Sedangkan instrument non tes secara online dalam learning object seperti
diberikan dalam bentuk angket dan penilaian diskusi, tes formatif, dan tugas mandiri. Nilai
produk. Angket digunakan untuk melihat respon proses yang diambil adalah berdasarkan data
atau tanggapan mahasiswa terhadap learning yang tercantum didalam sistem learning object
object, dan respon terhadap perkuliahan. Semua terkait ketiga aspek tersebut.Secara keseluruhan,
angket yang diberikan berupa angket tertutup. pernilaian proses dapat dilihat pada Gambar 1.
Angket tertutup yaitu angket yang alternatif
jawabannya sudah diberikan oleh peneliti, Bagian nilai proses tertinggi dari keenam
sehingga responden tidak memiliki keleluasaan konsep yang dinilai didapatkan oleh tes formatif
untuk menyampaikan jawaban yang diberikan dengan nilai rata-rata diatas 90. Hal ini
kepadanya. Sedangkan penilaian produk mengindikasikan bahwa pemahaman konsep
digunakan untuk menilai hasil hasil diskusi dan mahasiswa terhadap materi vertebrata sudah
tugas mandiri yang dihasilkan mahasiswa sangat baik. Sedangkan nilai tes tugas mandiri
selama perkuliahan berlangsung dan forum diskusi mendapat rata-rata diatas 75
yang berarti bahwa kemampuan mahasiswa
untuk berdiskusi dan membuat laporan
PEMBAHASAN
penelitian (praktikum) sudah baik.
Hasil yang didapatkan dalam penerapan ini
berupa penilaian proses selama perkulihan 2. Respon Mahasiswa terhadap Learning
berlangsung, respon mahasiswa terhadap Object
learning object sebelum dan sesudah Presentase respon mahasiswa terhadap
perkuliahan, dan hasil belajar mahasiswa. learning object sebelum dan sesudah perkuliahan
dapat dilihat pada beberapa gambar berikut ini.

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,32-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

Gambar 1.2 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Sebelum diterapkan

Gambar 1.3 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Setelah diterapkan

Aspek materi yang disajikan pada learning 70%. Komponen kejelasan materi sebelum
object terdiri dari beberapa komponen yaitu diterapkan membuat 100 % mahasiswa sepakat
kesulitan, kejelasan, kemenarikan dan bahwa materi yang diberikan dalam learning
keterkinian. Berdasarkan hasil pengamatan object sudah sangat jelas dan sangat mudah
(Gambar 3.6) sebelum diterapkan, 76.97% dipahami. Akan tetapi, setelah melalui
mahasiswa menyatakan bahwa materi yang perkuliahan dengan learning object, dari 100%
disajikan pada learning object tersebut tidak mahasiswa turun menjadi 71%. Hal ini dapat
terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Tidak disebabkan karena sebelum perkuliahan, tidak
berbeda jauh dengan respon sebelum penerapan, keseleruhan materi learning object yang diuji
75 % mahasiswa juga sepakat bahwa materi coba. Kemudian untuk komponen kemenarikan
yang disajikan pada learning object tersebut dan keterkinian materi, masing-masing
tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah mendapatkan respons sebesar 72.73% dan
setelah diterapkan. Hal ini mengindikasikan 86.36% sebelum diterapkan. Tidak jauh berbeda,
bahwa materi yang diberikan memiliki tingkat sekitar 80% dan 79% mahasiswa juga
kesulitan yang sudah sesuai dengan apa yang memberikan respon positif terhadap aspek
diharapkan. kemenarikan dan keterkinian, Hal ini
menunjukkan bahwa materi yang disajikan
Selain itu, hampir sama dengan komponen
menggunakan learning object menarik dan
kesulitan materi, komponen- komponen lain
uptodate sesuai dengan perkembangan
seperti kejelasan, kemenarikan, dan keterkinian
kurikulum.
materi juga mendapatkan respon positif diatas

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,33-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

Gambar 1.4 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan

Gambar 1.5 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan.

Aspek selanjutnya adalah aspek desain yang disajikan sudah seimbang. Data hasil
media. Aspek desain media terdiri dari empat pengamatan mengenai aspek desain media dapat
komponen yaitu tampilan media untuk dilihat pada Gambar 4.25. Sedangkan setelah
mengakses bagian-bagian isi materi, kemarikan penerapan semua aspek desain media mendapat
komposisi learning object, keseimbangan respons positif diatas 70% (Gambar 3.9).
ukuran tampilan media learning object dan teks Aspek selanjutnya yang diamati adalah
yang disajikan, serta kesederhanaan. Bedasarkan aspek implementasi. Pada aspek ini hanya
hasil pengamatan sebelum learning object terdapat satu komponen yaitu kemudahan
dipakai diperkuliahan 77,27% mahasiswa penggunaan. Berdasarkan hasil penelitian
menyatakan bahwa tampilan learning object sebelum diterapkan, 77.28% mahasiwa
mempermudah dalam mendapatkan bagian- menyatakan bahwa learning object mudah untuk
bagian dari isi materi. Sementara itu 94.45% digunakan. Tidak jauh berbeda, sekitar 74%
mahasiswa menyatakan bahwa desain media menyatkan hal yang demikian setelah learning
yang ditampilkan dalam learning object sudah object diterapkan dalam perkuliahan vertebrata.
rapih. Kemudian, masing-masing 68.19%
mahasiswa menyatakan bahwa komposisi warna Aspek terakhir yang diamati dalam
tampilan learning object sudah seimbang dan penelitian ini adalah aspek kualitas teknis yang
ukuran tampilan media learning object dan teks digunakan dalam learning object. Pada aspek ini

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,34-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

Gambar 1.5 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object

Gambar 1.6 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object setelah Perkuliahan

terdapat beberapa komponen yaitu gambar, teks, menyatakan bahwa kualitasnya sudah cukup
warna, animasi, audio, dan video. Hasil baik. Respons terendah untuk kualitas yang baik,
penelitian mengenai aspek kualitas teknis terjadi pada komponen video. Oleh sebab itu,
sebelum diterapkan dapat dilihat pada Gambar komponen ini mendapat perbaikan, sama halnya
3.10, dan Gambar 3.11 untuk aspek kualitas dengan komponen lainnya yang juga butuh
teknis setelah penerapan. perbaikan seperti komponen gambar, animasi,
dan audio.
Berdasarkan data pada Gambar 3.10 ,
diatas 60% mahasiswa menyatakan bahwa Hasil pengamatan yang didapatkan dari
kualitas Teks dan warna yang ditampilkan pada setiap respon terhadap pengembangan dan
learning object sudah baik, sedangkan sisanya implementasi learning object menginformasikan
menyatakan bahwa kualitas teks dan warna bahwa setiap aspek mendapatkan respons antara
tersebut sudah cukup baik. Kemudian, diatas baik dan cukup baik. Hal ini mengindikasikan
25% mahasiwa menyatatakan bahwa kualitas bahwa pengembangan program pengajaran
teknik untuk gambar, animasi, audio dan video vertebrata berbasis learning object dengan
sudah baik. Sementara sisanya diatas 50% sistem e-learning dapat dilakukan dengan baik.

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,35-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

80% 76% 76%


70%
70% 66%
58% 58%
60%
48%
50% 44% Sangat Baik
40% Baik
28% 28%
30% 22% 24% 22%20% Cukup
20% 12% 14%
8% 10% Kurang
10% 6%
2% 2%
Sangat Kurang
0%
Materi Bahan Tampilan Tugas Suasana Cara Forum
Ajar LO Online Kuliah Mengajar Diskusi
Dosen

Gambar 1.7Grafik Pendapat Mahasiswa terhadap Komponen Perkuliahan dengan Learning Object

3. Respon Mahasiswa terhadap Sistem mengindikasikan bahwa semua komponen


Perkuliahan Vertebrata berbasis learning object sudah berjalan dan digunakan
Learning Object dengan sangat baik. Selanjutnya pada grafik
pada Gambar 1.7, di sajikan data respons
Respon atau tanggapan mahasiswa
keterbaruan mengenai learning object.
terhadap perkuliahan, menjadi salah satu aspek
yang diamati dalam penelitian ini. Penjaringan Berdasarkan grafik pada Gambar 1.7,
tanggapan/ respons ini dilakukan setelah mahasiswa sepakat menyatakan bahwa semua
rangkaian perkuliahan vertebrata berbasis komponen learning object merupakan hal baru
learning object selesai dilakukan. Hal ini bagi mereka. Dari semua aspek respon, diatas
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana 80% mahasiswa menyatakan bahwa format
tanggapan/ respons mahasiswa terhadap pembelajaran, tampilan LO, suasana kuliah, cara
perkuliahan vertebrata dengan menggunakan mengajar dosen, cara pemberian tugas, cara
learning object. Tanggapan ini meliputi disuksi dan forum diskusi merupakan hal yang
pendapat mahasiswa terhadap komponen, baru, dan baru ada pada perkuliahan vertebrata
kebaruan, kemudahan, dan kepuasan terhadap berbasis learning object ini. Hal ini
komponen learning object. Selain itu juga mengindikasikan bahwa perkuliahan dengan
dijaring tanggapan mengenai respons mahasiswa learning object membuat suatu terobosan baru
terhadap dosen dan minat menggunakan dalam dunia perkuliahan berbasis learning
learning object dalam mata kuliah lain. object.
Berdasarkan Grafik pada Gambar 1.7, Selain pendapat tentang komponen dan
didapatkan bahwa mahasiswa memberikan keterbaruan mengenai perkuliahan vertebrata
respons yang sangat positif terhadap perkuliahan berbasis learning object, selanjutnya akan
dengan learning object. Dari semua komponen didapaparkan mengenai kemudahan penggunaan
respons, yaitu materi, bahan ajar, tampilan, tugas learning object. Dari data hasil pengamatan,
online, suasana kuliah, cara mengajar dosen, dan didapatkan bahwa diatas 80% siswa menyatakan
forum diskusi, semuanya mendapatkan respon bahwa mereka mudah dalam menggunakan
sangat baik dan baik diatas 80%. Hal ini learning object. Seluruh keriteria respons,

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,36-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

seperti kemudahan dalam mengakses materi mendownload bahan ajar, dan memahami cara
bahan ajar, materi tugas online, tampilan LO, mengajar dosen
80%
70%
70% 66%

60% 54% 54%


52%
50%
Persentase

Sangat Mudah
38% 38%
40%
Mudah
30% 24% 26% 24% Cukup
18%
20% Kurang
6% 8% 8% 6%
10% 4% Sangat Kurang
2% 0% 0% 0%
0%
Materi Bahan Materi Tugas Tampilan LO Download Cara
Ajar Online Bahan Ajar Mengajar
Dosen
Kriteria Respons
Gambar 1.8 Grafik Respons Mahasiswa terhadap Kemudahan dalam Penggunaan Komponen Perkuliaan
Vertebarata berbasis Learning Object

80%
66% 68%
70% 62% 62% 64% 62%
60%
50%
Persentase

50% 42%
40%
30% 28%
30% 24% 26% 26%
22%
20% 14% 16%
12% 12%
8%
10% 4% 4%
0%
Materi Bahan Ajar Tampilan Tugas Suasana Cara Forum
Perkuliahan LO Online Perkuliahan Mengajar Diskusi
Dosen
Kriteria Respons

Gambar 1.9 Grafik Persentase Kepuasan Mahasiswa terhadap Perkuliahan Vertebrata berbasis Learning Object

mendapatkan respon positif yaitu sangat mudah Kriteria respons selanjutnya yang diamati
dan mudah dengan persentase masing-maisng adalah tentang kepuasan mahasiswa terhadap
diatas 80%. Akan tetapi, pada kriteria materi learning object. Berikut adalah grafik persentase
bahan ajar, sekitar 5 % mahasiswa masih merasa kepuasan mahasiswa.
sulit untuk mengaksesnya. Berdasarkan data yang disajikan dalam
Secara lebih lengkap, respons mahasiswa Gambar 1.9, diatas 80% mahasiswa merasa
dapat dilihat pada grafik dalam Gambar 1.8 sangat puas dan puas dengan semua kriteria
resposn kepuasan learning object ini. Mereka
umumnya sangat puas dan puas dengan materi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,37-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

perkuliahan, bahan ajar, dan tampilan LO. Akan demikian, secara umum mahasiswa sudah puas
tetapi, diatas 10% mahasiswa masih cukup puas terhadap perkuliaan vertebrata dengan
dengan tugas online, suasana perkuliahan, cara menggunakan learning object. Kemudian,
mengajar dosen, dan forum diskusi. Dengan
70%
60%
50%
40%
30%
20% Sangat Baik
10% Baik
0%
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

Gambar 1.10 Grafik Respons Mahasiswa terhadap Peran Dosen dalam PerkuliahanVertebrata berbasis Learning
Object.

Cukup, 0% Kurang , 0% Sangat kurang, 0%

Ingin, 10%

Sangat Ingin, 90%

Gambar 1.11 Diagram Persentase minta Mahasiswa Menggunakan LO dalam Mata KuliahLain

respons yang dijaring berkaitan dengan Data pada Gambar 1.10, menggambarkan
bagaimana peran dosen dalam perkuliahan bahwa peran dosen dalam perkuliahan vertebrata
berbasis lerning object. ini sudah sangat baik. Dari sembilan kriteria
respons, seluruhnya dinyatakan sangat baik dan
Respon mahasiswa terhadap peran dosen
baik oleh mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan
disajikan dalam Gambar 1.10.
persentase respons dengan nilai diatas 85%.
Persentase tersebut menunjukkan bahwa dosen

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,38-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

sukses dalam memulai perkuliahan, umpan balik tugas, diskusi, dan pertanyaan, serta
menjelaskan, membimbimbing, memberikan mengakhiri perkuliahan dengan baik.
kesempatan bertanya dan diskusi, memberikan

Tabel 4.17 Hasil Belajar Mahasiswa


No. Nama
UTS UAS Rata-Rata
1 A 88 80 84
2 B 87 80 83.5
3 C 81 90 85.5
4 D 88 80 84
5 E 88 80 84
6 F 89 90 89.5
7 G 88 90 89
8 H 83 85 84
9 I 87 85 86
10 J 87 85 86
11 K 88 80 84
12 L 87 85 86
13 M 45 0 22.5
14 N 87 80 83.5
15 O 88 85 86.5
16 P 88 80 84
17 Q 88 90 89
18 R 88 83 85.5
19 S 87 83 85
20 T 82 80 81
21 U 60 40 50
22 V 88 80 84
23 W 88 80 84
24 X 87 85 86
25 Y 88 80 84
Respons terakhir adalah mengenai minat
mahasiswa menggunakan learning object dalam
perkuliahan lain. Dari keseluruhan mahasiswa,
90% menyatakan sangat ingin menggunakan 4. Hasil Belajar Mahasiswa
learning object kembali didalam perkuliahan Penilaian yang dilakukan selain penilaian
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa learning proses adalah penilaian hasil belajar mahasiswa.
object yang disusun berhasil menarik minat dan Penilaian hasil belajar ini mencakup nilai pada
ketertarikan mahasiswa dalam menjalani ujian tengah semester (UTS), dan nilai ujian
perkuliaha lain selain perkuliahan vertebrata. akhir semester (UAS). Penilaian ini dilakukan
Minat mahasiswa tersebut, secara umum untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
digambarkan pada diagram dalam Gambar 4.38.

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,39-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

konsep mahasiswa terhadap perkuliahan perkuliahan dengan menggunakan learning


vertebrata dengan menggunakan learning object. object berhasil meningkatkan pemahaman
konsep mahasiswa terhadap mata kuliah
Berdasarkan data yang disajikan dalam vertebrata.
Tabel 1.1, 96% mahasiswa mendapatkan nilai
hasil belajar diatas 80. Hal ini mengindikasikan, SARAN
bahwa perkuliahan dengan menggunakan Penelitian ini diharapkan akan
learning object berhasil meningkatkan memberikan gambaran tentang sistem
pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata perkuliahan lainnya dengan memanfaatkan E-
kuliah vertebrata. Learning berbasis learning object. Selain itu,
diharapkan pula agar sistem E-learning
SIMPULAN digunakan untuk matakuliah lainnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat
disimpulan beberapa hal yaitu: DAFTAR PUSTAKA
a. Perkuliahan vertebrata dapat dikemas dan Anonim. 2015. Laporan hasil Evaluasi
disajikan menggunakan learning object perkuliahan Zoologi Vertebrata tahun
sehingga proses perkuliahan menjadi lebih Ajaran 2014/2015. Laporan hasil Evaluasi
menarik. Dosen. Jurusan Pendidikan IPA FITK
UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak
b. Penilaian proses pada perkuliahan vertebrata
dipublikasikan.
sudah sangat baik, dengan nilai rata-rata
diatas 90. Borg and Gall (1983), Educational Reseach, An
Introduction. New York and London,
c. Respon mahasiswa terhadap learning object
Longman Inc.
menunjukkan bahwa learning object yang
digunakan sesudah dan sebelum perkuliahan Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and
sudah baik, baik dari segi kualitas teknis, Measurement: Competencies for Analysis
kesesuaian materi, kejelasan, kemenarikan, and Application. Second edition. New
kemudahan, dan keterbaruan learning York: Macmillan Publishing Compan.
object. Purbo,W.O. (2002). Teknologi E-Learning.
d. Respon mahasiswa terhadap perkuliahan Jakarta: Elex Media Computindo.
masuk dalam kategori baik, termasuk Rosita dan Pribadi,T. (2005). Prospek
didalamnya adalah aspek pendapat Komputer sebagai Media Pembelajaran
mahasiswa terhadap komponen, kebaruan, Interaktif dalam Sistem Pembelajaran
kemudahan, dan kepuasan terhadap Jarak Jauh di Indonesia. Universitas
komponen learning object. Selain itu Terbuka (online)
tanggapan mahasiswa terhadap cara tersedia:http://www.teknologipembelajara
mengajar dosen juga sudah mneunjukkan n.net.(23 September 2011).
respon yang positif.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
e. Hasil belajar siswa mencakup nilai UTS dan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
UAS menunjukkan, 96% mahasiswa R&D. Cetakan ke 11. Bandung : CV.
mendapatkan nilai hasil belajar diatas 80. Alfabeta.
Hal ini mengindikasikan, bahwa

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,40-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8
Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

Sukardjo dan Lis Permana Sari. (2009). oleh pendidikan @yahoogroups.com di


Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia. UII Yogyakarta.
Yogyakarta: FMIPA UNY. Widowati, H., dan Dasrieni Pratiwi. 2015.
Sukmadinata, N. S, (2011). Metode Penelitian Peninjauan Instrumen Penilaian Otentik
Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung : Mahasiswa dalam perkuliahan sebagai
Remaja Rosdakarya. Upaya Penyiapan Generasi Unggul yang
Berdaya Saing. Prosiding Seminar
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Nasional Pendidikan Biologi tahun 2015.
Jakarta. 2015. Rencana Strategis 2015-
Program Studi pendidikan Biologi FKIP
2016 . UIN Jakarta (online) tersedia
Universitas Muhammadaiyah Malang.
http//www.uinjkt.ac .id (5 Februari 2016).
Tidak diterbitkan.
Wahid, F. (2005). Peran Teknologi Informasi
Wiley, D.A. (2000). Learning Object Design
dalam Modernisasi Pendidikan Bangsa.
and Sequencing Theory. Disertasi.
Disampaikan dalam Simposium Nasional
Brigham Young University
Peduli Pendidikan yang Diselenggarakan

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,41-41


Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Anda mungkin juga menyukai