Anda di halaman 1dari 15

JSPB BIOEDUSAINS

JURNAL SAINS PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO, SULAWESI UTARA, INDONESIA


Pengembangan Media Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Aplikasi
Canva di Smp Negeri 6 Langowan

Development of Biology Science Learning Media Based Canva


Application at Langowan 6 Public Middle School

N. You Elisa H1*, Fanny Nella Nanlohy1, dan Helen J. Lawalata2


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Manado
2
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Manado,
Kampus Unima di Tondano, Sulawesi Utara 95618, Indonesia
*Penulis untuk korespondensi. e-mail: n.youelisa@gmail.com

1
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Aplikasi
Canva di Smp Negeri 6 Langowan

ABSTRAK

Media pembelajaran berbasis aplikasi canva telah kami kembangkan untuk menerapkan
media pembelajaran IPA di sekolah lebih bervariasi agar proses pembelajaran antara
guru dengan siswa lebih interaktif dan berjalan dengan lancar. Pengembangan media
pembelajaran berbasis aplikasi canva dengan materi pewarisan sifat di kelas IX di SMP
Negeri 6 Langowan mengikuti model Sugiyono. hasil pengembangan melalui validasi
oleh ahli materi, ahli media dan uji coba kelayakan menunjukkan 84 % oleh validator ahli
materi dengan kualifikasi sangat layak. Hasil validasi oleh ahli media tingkat pencapaian
92% dengan kualifiksi sangat layak. Uji kelayakan oleh gurub diperoleh pencapaian 92%
dengan kualifikasi sangat layak, sedangkan uji coba terhadap siswa diperoleh pencapaian
85,14% dengan kualifikasi sangat menarik. Simpulan media yang dikembangkan adalah
sangat layak digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Research and development (R&D), media pembelajaran, Canva, pewarisan
sifat.

Development of Biology Science Learning Media Based Canva


Application at Langowan 6 Public Middle School

ABSTRACT

We have developed learning media based on the Canva application to apply science
learning media in schools in a more varied way so that the learning process between
teachers and students is more interactive and runs smoothly. The development of
learning media based on the Canva application with inheritance material in class IX at
SMP Negeri 6 Langowan follows Sugiyono's model. the results of the development
through validation by material experts, media experts and feasibility trials showed 84%
by material expert validators with very decent qualifications. The validation results by
media experts achieved a 92% achievement rate with very decent qualifications. The
feasibility test by the teacher obtained an achievement of 92% with very decent
qualifications, while the pilot test on students obtained an achievement of 85.14% with
very interesting qualifications. It can be concluded that the developed media is very
suitable for use in learning.

Keywords: Research and development (R&D), learning media, Canva, inheritance.

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Proses

komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui

kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan

2
peserta didik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan materi kepada siswa yang disiapkan oleh guru dalam proses belajar

mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Media

merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Seperti

contoh papan tulis, LCD, komputer/laptop, ataupaun android. Menurut Ali (2004), proses

belajar mengajar secara formal di sekolah terjadi akibat interaksi antara berbagai

komponen pengajaran. Komponen- komponen itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kategori utama, yaitu: (1) guru, (2) isi atau materi pelajaran dan (3) siswa. Interaksi antara

ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana seperti metode, media, dan

penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi belajar-mengajar yang

memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan

hasil wawancara dengan salah satu guru di dalam membelajarkan sains khususnya

Biologi di SMP, ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya, di SMP Negeri 6

Langowan guru yang belum menggunakan teknologi media pembelajaran secara

maksimal yang bisa menstimulus kepada siswa supaya kelas menjadi aktif. Dampak dari

guru kurang dalam menggunakan media pembelajaran secara teknologi sehingga keadaan

kelas menjadi monoton, siswa tidak memperhatikan dan minat belajar dan siswa menjadi

kurang aktif didalam kelas. Pengamatan awal peneliti dengan guru kelas sistem

pembelajaran yang diterapkan ada 2 yaitu pembelajaran secara langsung dimana guru

menjelaskan materi secara lamgsung didalam kelas dengan metode ceramah dan

pembelajaran mandiri dengan memberikan materi dengan melibatkan siswa dalam

pembelajaran dengan memberikan suatu masalah berdasarkan materi yang diberikan dan

siswa memecahkan masalah tersebut. Media pembelajaran yang dipakai adalah media

gambar dan alam dimana siswa sangat menyukai dan lebih memahami pelajaran dengan

3
mengamati gambar atau alam secara langsung. Berdasarkan pengamatan di kelas maka

peneliti ingin megembangkan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva

dengan tujuan untuk memberikan media pembelajaran yang bervariasi agar menunjang

kelas yang menarik dan efektif.

Mencermati hal-hal yang menjadi sumber permasalahan tersebut, faktor guru, siswa,

media dan metode menjadi faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran dan

dalam menentukan keaktifan didalam pembelajaran, sebab proses pembelajaran

merupakan komunikasi interaktif yang kompleks dan mencakup dua kegiatan yaitu

proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang dilakukan oleh guru.

Posisi guru sebagai instrumental input dalam pendidikan harus mempunyai kompetensi

yang baik dalam hal mendidik dan membelajarkan utuk dapat melaksanakan tugas

dengan baik dan benar. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa

dalam belajar seorang guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan dapat

menemukan kiat-kiat baru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif serta

menyenangkan (enjoyable learning) yang dapat meningkatkan minat siswa terhadap

pelajaran yang disampaikan. Hal ini perlu dilakukan karena aspek yang terpenting adalah

minat siswa terhadap pelajaran sains itu sendiri. Minat siswa terhadap suatu pelajaran

tersebut menimbulkan motivasi siswa untuk mempelajari dan menyenangi mata pelajaran

tersebut. Dalam upaya menimbulkan minat tersebut, dapat dilakukan dengan

menumbuhkan emosi positif siswa (seperti rasa senang dan rasa puas) dalam belajar.

Dengan adanya minat, siswa akan termotivasi untuk belajar yang pada akhirnya akan

dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya.

Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggunakan media

pembelajaran yang menarik. Media pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar

4
yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran dengan lebih mudah dan efektif. Media berperan sangat penting sebagai

pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Untuk itu, penggunaan

media yang tepat dan menarik akan menumbuhkan minat, rasa ingin tahu, motivasi dan

kreativitas siswa, sehingga sangat penting untuk mengoptimalkan ketercapaian tujuan

pembelajaran. Dalam hal ini diperlukan pengembangan teknologi informasi yang

bermanfaat bagi stimulus siswa salah satunya adalah android yang sering dipakai banyak

orang saat ini.

Calimag di dalam Yektyastuti,dkk (2016) menyebutkan bahwa, penggunaan media

pembelajaran berbasis android merupakan salah satu penerapan gaya belajar abad ke-21.

Penggunaan media pembelajaran sejenis ini berpotensi untuk membantu meningkatkan

performa akademik siswa berupa hasil belajar pada ranah kognitif dan motivasi belajar

peserta didik. Implementasi pembelajaran menggunakan smartphone dan tablet dapat

memberikan dampak positif terhadap dimensi kognitif, metakognitif, afektif, dan sosial

budaya.

Salah satu media pembelajaran berbasis android adalah Aplikasi Canva yang akan

dikembangkan oleh penulis. Canva salah satu aplikasi online yang dapat kita manfaatkan

untuk membuat media pembelajaran. Di canva ini, tersedia banyak template yang bisa

digunakan yaitu untuk infografis, grafik, poster, presentasi, brosur, logo,resume, flyer,

dokumen A4,video dan banyak lagi. Dari aplikasi ini, guru dapat berkreasi dalam

membuat media pembelajaran agar dapat merangsang minat dan perhatian siswa terhadap

pelajaran dan juga termotivasi dalam belajar sehingga nantinya akan meningkatkan hasil

belajar siswa. Untuk mengembangkan media pembelajaran tersebut, kita perlu melihat

5
juga kondisi fasilitas yang diperlukan dalam menerapkannya di sekolah. Di SMP Negeri

6 Langowan memiliki fasilitas LCD yang dapat digunakan didalam pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian R&D atau pengembangan media pembelajaran

berbasis aplikasi canva yang dilaksanakan pada bulan semester ganjil tahun ajaran

2021/2022 di SMP Negeri 6 Langowan yang bertempat di Kabupaten Minahasa,

Kecamatan Langowan Barat dan Jurusan Biologi Unima .

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Langowan yang

berjumlah 12 orang siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Objek dalam

penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi canva dengan

materi pewarisan sifat.

Prosedur Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini menggunkan model penelitian yang dikembangkan

oleh Sugiyono (2012) yaitu Research and Development yang langkah-langkah penelitian

yaitu: potensi identifikasi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,

revisi desain, uji coba produk.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data validasi da uji coba produk

media pembelajaran ini berbentuk angket atau kuesioner ahli media, ahli materi, uji coba

terhadap guru dan siswa kelompok kecil.

6
Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian R&D terdapat dua jenis data yang dihasilkan yaitu

dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari skor angket penilaian dari ahli materi, ahli media,

guru IPA di SMP Negeri 6 Langowan serta peserta didik sebagai pengguna.

Dengan rumus :

xi=
∑x ×100%
smaks

xi=¿ persentase respon siswa

∑ x = jumlah skor jawaban


Smaks = skor maksimum yang diharapkan

2. Data Kualitatif

Data kualitatif ini berupa tanggapan dan saran yang diberikan validator serta

penentuan kategori kualitas SL (Sangat Layak), L (Layak), CL (Cukup Layak),

KL(Kurang Layak), SKL (Sangat Kurang Layak).

Gambar 1
Skor Persentase (%) Interpretasi
P > 80% Sangat Layak

61 % > P < 80 % Layak

41% < P < 60% Cukup Layak

20% < P < 40% Kurang Layak

P < 20% Sangat Kurang Layak

Asyhari & Silvia, 2016

7
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berupa

powerpoint yang dapat diakses dalam aplikasi Canva, yang menjelaskan tentang materi

pewarisan sifat pada makhluk hidup. Siswa dan guru dapat mendownload media

pembelajaran yang dikembangkan melalui link yang dibagikan sehingga mudah untuk

dsimpan dan dilihat dimana saja dan kapan saja. Powerpoint dibuat sebanyak 21 slide

yang berisi materi pewarisan sifat beserta dengan lembar kerja siswa memuat gambar

serta animasi yang menarik yang memudahkan siswa untuk memahami materi.

Gambar 1. Cover media pembelajaran

Tabel 1. Angket Ahli Materi Bpk. Prof. Dr. Maurits H. Sumampouw. M.Pd

Aspek skor

Total skor

1. Isi 30

2. Kebahasaan 12 Total = 42

Kesimpulan terhadap media pembelajaran IPA :

8
xi=
∑x ×100%
smaks

42
xi = ×100%
50

= 0,84 × 100%

= 84% (Sangat Layak)

Tabel 2. Angket Ahli Media Ibu Dr. Ferny M. Tumbel, MS


Aspek skor

Total skor

1. Kualitas 14
2. Efektifitas 23
3. Grafika 12
4. Penyajian 20 total skor = 69

Kesimpulan terhadap media pembelajaran IPA :

xi=
∑x ×100%
smaks

69
xi = ×100%
75

= 0,92 ×100%

= 92 % (Sangat Layak)

Tabel 3. Angket Guru Mata Pelajaran IPA Ibu Dra. Magrisje Roti

Aspek skor

Total skor

3. Isi 31

4. Kebahasaan 14 Total = 45

9
Kesimpulan terhadap media pembelajaran IPA :

xi=
∑x ×100%
smaks

45
xi = ×100%
50

= 0,90 × 100%

= 90% (Sangat Layak)

Tabel 4. Angket uji coba kepada kelompok kecil siswa SMP Negeri 6 Langowan

Jumlah siswa Total skor Tingkat Pencapaian Kualifikasi

12 613 85,14% sangat menarik

Kesimpulan respon siswa terhadap media pembelajaran IPA :

xi=
∑x ×100%
smaks

613
xi = ×100%
720

= 0,8514 × 100%

= 85,14% (Sangat menarik)

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan cara dan metode yang sama dilakukan oleh peneliti

sebelumnya yaitu dengan metode penelitian R & D yang bertujuan untuk menghasilkan

sebuah media pembelajaran yang layak dan menarik untuk digunakan dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media diperoleh data

sebagai berikut :

 Ahli Media

10
Hasil validasi oleh ahli media yang ditinjau dari 4 aspek yaitu aspek kualitas, efektifitas,

grafika dan peyajian yang ditunjukkan pada tabel 4.2 memperoleh kualifikasi baik dan

sangat layak digunakan dalam pembelajaran di SMP. Namun, meskipun media yang

dikembangkan dinyatakan baik dan valid. Ada beberapa saran dan masukan terhadap

media yang perlu direvisi seperti pengimbuhan kata yang berlebihan serta media harus

ditampilkan dalam aplikasi canva. Agar media yang dikembangkan terlihat didesain

dalam aplikasi tersebut.

 Ahli Materi

Hasil validasi oleh ahli materi ditinjau dari 2 aspek, yaitu aspek bahasa dan isi materi

yang ditunjukkan pada tabel 4.1, bahwa materi pembelajaran memperoleh kualifikasi

baik dan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran di SMP. Meskipun

dinyatakan valid dan layak. Ada beberapa saran dan masukan terhadap materi yang perlu

diperbaiki seperti perubahan dan penambahan kalimat agar siswa lebih memahami materi

dalam proses pembelajaran. Karena ada kalimat yang belum dicantumkan untuk

memperjelas isi materi.

Menurut asyhari & Silvia, (2016) bahwa apabila persentase > 80 % atau lebih dari 80 %

dinyatakan sangat layak. Jadi, berdasarkan hasil validasi di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran yang telah dikembangkan dinyatakan valid dan dapat digunakan

dalam pembelajaran IPA. Setelah itu, media yang telah divalidasi oleh ahli media dan

materi di revisi berdasarkan saran dan masukan validator. Kemudian setelah media

selesai di revisi, selanjutnya peneliti mengujicobakan produk media pembelajaran di

sekolah untuk melihat respon mengenai media yang telah dikembangkan oleh peneliti.

Untuk uji coba produk ini ditujukan kepada siswa dan guru.

11
Berdasarkan respon atau tanggapan dari guru dan siswa diperoleh hasil sebagai berikut :

 Hasil Respon Guru

Proses menampilkan produk media pembelajaran berbasis canva kepada guru beertujuan

untuk melihat respon guru mengenai media yang dikembangkan. Oleh karena itu,

berdasarkan respon survei dari guru diperoleh persentase 90 % sehingga menunjukkan

kualifikasi media pembelajaran sangat layak bagi siswa dan guru untuk digunakan.

 Hasil Respon Siswa

Pada saat menampilkan media pembelajaran kepada siswa serta memberikan respon

survei mengenai produk media pembelajaran sehingga 12 peserta didik diperoleh

persentase 85,14 %. Oleh karena itu, berdasarkan kualifikasi menunjukkan bahwa produk

media pembelajaran sangat menarik bagi siswa.

Dari hasil survei uji coba siswa dapat disimpilkan bahwa media pembelajaran media

pembelajaran yang telah dikembangkan mendapat respon sangat baik dan menilai media

pembelajaran berbasis canva sangat menarik. Ini sejalan dengan ungkapan oleh (Putra &

Filianti, 2022) bahwasannya penggunaan media pembelajaran digital salah satunya

canva, dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran diberbagai jenjang

Pendidikan mulai tingkat dasar, menengah hingga tingkat tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

12
1. Kelayakan produk media pembelajaran IPA Biologi berbasis aplikasi Canva,

mendapat respon kriteria sangat layak dari ahli materi sebesar 84 % dan

mendapatkan respon kriteria sangat layak berdasarkan penilaian ahli media

sebesar 92 %, serta penilaian dari guru IPA sebesar 90 %. Dengan demikian

media pembelajaran berbasis aplikasi Canva dengan materi pewarisan sifat pada

makhluk hidup sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Respon siswa terhadap produk media pembelajaran IPA Biologi berbasis aplikasi

canva pada materi pewarisan sifat diperoleh hasil 85,14% dikualifikasi sangat

menarik. Dengan demikian media Pembelajaran IPA sebagai bahan ajar pada

materi pewarisan sifat sangat menarik bagi siswa dalam proses pembelajaran.

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan dipanjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus

yang adalah Tuhan yang selalu menyertai penulis dalam segala proses perkuliahan hingga

sampai akhir perkuliahan penulis di Pendidikan Biologi, FMIPA-K Unima, terimakasih

tak terhitung sampaikan kepada orang tua mamak Rusliana Br. Tarigan dan Bapak

Lodewick Jawak, Lolinche, kakak adik serta keluarga besar Jawak-Tarigan yang

senantiasa mendukung dan berusaha mencukupi kebutuhan selama dibangku perkuliahan,

terimakasih tak terhingga kepada Bpk/i Dosen serta staff di Jurusan Biologi yang sudah

mnegajar dan memberi ilmu terkhususnya untuk Pembimbing Akademik Dra. Fanny N.

Nanlohy, MP., DHET dan Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi., M.Si yang sudah membimbing

penulis dalam penyelesaian tugas akhir S1 Pendidikan Biologi. Terimakasih juga kepada

teman-teman seperjuangan perkuliahan sukses senantiasa dan semoga ilmu yang

didapatkan menjadi berkat.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Albensindo.

Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada


Asyhari, A & Selvia, H. 2016. Pengembangan Media berupa Buletin dalam Bentuk Buku
Saku untuk Pembelajaran IPA Terpadu. Jurnal Ilmiah Fisika Al- Biruni 5 (1)

Faizah, Nur. 2017. Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan guru Madrasah
Ibtidaiyah. Volume 1 No 2 hal 176-180.

Gagne. Robert, M. 1972. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. (Terjemahan


Munandir). PAU Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta.
Kartika, Novelia.2018. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Sebagai Bahan
Ajar Pada Materi Regulasi. Skripsi.Lampung: Universitas Islam Negeri(UIN)
Lampung.

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konstektual. Bandung : Refika Aditama.

Levie, W. H. and Lentz., R.. 1982. Effects of Text illustration: a review of research.
Educational Communication and Technology Journal, 30: 195-232.

Moeliono, Anton. 1989. KBBI :300. Jakarta : Balai Pustaka.

Moh. Suardi, syofrianisda. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria
Offset.

Mufarrokah, A. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras.

Nara, E.S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ngalim Purwanto. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Sugiono. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: 2012.
Yaktyastuti, Resti, Jaslin Ikhsan. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Android pada Materi Kelarutan untuk Meningkatkan Performa Akademik Peserta
Didik SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(1) 89.
Wardana,Wisnu.``Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi canva dengan
Model Microblogging sebagai Pembelajaran Teks Prosedur Tingkat SMP. Jurnal
Bahasa dan Sastra. Vol,No. 1 (2022).hlm.54-57

14
Yudasmara, G.A., Purnami,Desi. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Jilid 48,Nomor 1-3.hlm.1-8

Zubaidah, Siti., Susriyati Mahanal. 2018. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas IX Semester I Edisi revisi 2018. Jakarta : Kemendikbud.

15

Anda mungkin juga menyukai