Artikel 1 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Teknologi Pendidikan
Judul Pembelajaran Daring Untuk Mendukung Pelaksanaan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Artikel 2 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Judul Mengembangkan instrumen “Profil Siswa Pancasila” untuk
penilaian diri
Abstrak Penilaian karakter sangat penting untuk memahami kemajuan siswa
dan menentukan kebijakan dan tindakan yang harus diambil untuk
mengarahkan dan memperkuat karakter positif. Penelitian ini
termasuk dalam kategori R&D. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat angket penilaian diri karakter Pancasila bagi siswa.
Pendekatan menghasilkan instrumen yang efektif oleh Mardapi.
Sebagai hasil pengembangan, diperoleh 20 item instrumen yang
valid dan reliabel. Rumus Aiken dan exploratory factor analysis
(EFA)
digunakan untuk membuktikan validitas isi dan validitas konstruk,
sedangkan rumus alpha Cronbach digunakan untuk mengestimasi
reliabilitas. Koefisien reliabilitas 0,71, dan indeks validitas
instrumen 0,97. Instrumen ini akurat dan dapat diandalkan.
Artikel 3 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian dan Pengembangan
Judul Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Kolaboratif
Selama Wabah Covid-19
Abstrak Wabah Covid-19 telah membuat perubahan besar dalam dunia
pendidikan di seluruh dunia. Namun, perbaikan respon cepat
diperlukan untuk mengatasi kenyataan. Salah satu peningkatannya
adalah dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) yang
memastikan siswa tetap aktif dan antusias selama pembelajaran
jarak jauh. Implementasi PBL dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik kolaboratif, yang secara empiris terbukti
memiliki hasil yang lebih baik. Penelitian ini bertempat di Program
Studi Sistem Informasi Universitas Ma Chung Malang, pada mata
kuliah yang meliputi kegiatan laboratorium (dalam hal ini mata
kuliah Bahasa Pemrograman). Implementasi ini kemudian diukur
dengan menggunakan Focus Group Discussion (FGD), yang
mengumpulkan dan mewawancarai random sampling untuk
mengevaluasi efektivitasnya dan diadakan dua kali dalam satu
semester, sehingga dapat meninjau dan memperbaiki implementasi
selama setengah semester. Penelitian ini harus memberikan resep
generik sebagai hasilnya bagi dosen lain yang mengalami kesulitan
dalam
meningkatkan proses pembelajaran jarak jauh selama wabah
Covid19 atau pasca wabah.
Simpulan Hasil dari kedua FGD dengan jelas menyatakan bahwa dalam
metode PBL, kolaboratif pembelajaran jarak jauh, ada beberapa
faktor penting yang harus diperhatikan sebagai resep generik, yaitu:
(1) keterlibatan aktif dosen harus lebih intens karena kondisi
pembelajaran jarak jauh memberikan kesulitan dalam pemantauan
kemajuan proyek, (2) peran dosen sebagai fasilitator harus
ditingkatkan menjadi moderator karena sebagian besar mahasiswa
masih belum dapat mempercayai anggota kelompoknya sendiri
untuk menemukan solusi masalah (Srivastava, 2020), (3)
pengembangan profesional dapat diambil dari sampel kehidupan
nyata (dalam hal ini dengan mengundang alumni sebagai dosen
tamu), sehingga dapat meningkatkan motivasi mahasiswa.
Artikel 4 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Teknologi Pendidikan
Judul Pengaruh Efikasi Diri Dan Belajar Berbasis Di Smk Pendidikan
Kecerdasan Emosional Pada Proyek
Abstrak Pembelajaran berbasis proyek tidak hanya membutuhkan keterampilan
keras, tetapi membutuhkan keseimbangan soft skill dan pengembangan
diri siswa. Studi ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
selfefficacy dan kecerdasan emosional terhadap kualitas hasil produk
dalam pembelajaran berbasis proyek dan menganalisis faktor penentu.
Sebanyak 228 siswa sekolah kejuruan terlibat dalam hal ini. Data
dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur self efficacy dan
kecerdasan emosional, dan lembar observasi evaluasi produk. Data
dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis faktor
konfirmasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selfefficacy dan
kecerdasan emosional memiliki efek yang signifikan pada kualitas produk
siswa. Tingkat pengalaman, keterampilan sosial, dan kualitas bahan adalah
penentu dari setiap variabel. Berbagai upaya pengembangan diri siswa
untuk menumbuhkan self-efficacy sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan kualitas produk. Selain memperkuat kecerdasan emosional
siswa, juga
Simpulan Efikasi diri dan kecerdasan emosional merupakan aspek penting yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek di pendidikan
kejuruan. Self efficacy dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan
terhadap kualitas hasil belajar berbasis proyek. Semakin tinggi efikasi diri
dan kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi pula kualitas
produk yang dihasilkan dalam pembelajaran berbasis proyek. Dalam self-
efficacy, tingkat pengalaman merupakan indikator terpenting dengan
loading factor tertinggi. Kemudian keterampilan sosial memiliki loading
factor tertinggi dalam kecerdasan emosional. Sedangkan kualitas materi
dari produk yang dihasilkan dinilai sangat menentukan kualitas suatu
produk yang dihasilkan dalam pembelajaran berbasis proyek dengan
menempatkan indikator pada loading factor tertinggi. Berbagai penguatan
soft skill terkait emosional kecerdasan dan upaya peningkatan kualitas
produk yang dihasilkan dalam pembelajaran berbasis proyek. Selain itu,
upaya pengembangan diri siswa untuk menumbuhkan self efficacy juga
sangat penting untuk menunjang kualitas produk dalam proses
pembelajaran.
Sitasi • Selain itu, berbagai model, media, dan sumber belajar juga telah
diterapkan dan dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran
berbasis abad 21 (Hussin et al., 2019).
• Selain itu, pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan suatu karya
atau proyek dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir
kritis (Safaruddin et al., 2020; Setyarini & Jannah, 2020).
• Sementara itu, kecerdasan emosional berperan dalam membantu
membangun hubungan yang kuat, membuat keputusan yang baik, dan
menghadapi situasi sulit selama kegiatan pembelajaran (Tur-Porcar et
al., 2019).
Artikel 5 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Judul Penilaian berpikir kritis dalam pembelajaran menulis teks ilmiah
bahasa Indonesia di SMA
Abstrak Penilaian berpikir kritis dalam pengajaran bahasa Indonesia merupakan
bagian penting dari sintaks pengajaran karena sebagian besar guru bahasa
Indonesia SMA di Jambi masih menggunakan penilaian tes objektif atau
low order thinking skills (LOTS). Kenyataannya, masih banyak guru
Bahasa Indonesia SMA di Jambi yang belum melaksanakan penilaian
berbasis HOTS, sehingga proses belajar mengajar dan hasil belajar
menulis teks ilmiah berbasis HOTS masih rendah. Untuk mengatasi
masalah tersebut, perlu dilakukan kajian penilaian berpikir kritis dalam
menulis teks ilmiah bahasa Indonesia di SMA untuk menemukan desain
penilaian yang otentik dan kontekstual untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method of
concurrent embedded design. Data kualitatif dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan data kuantitatif
dikumpulkan dengan menggunakan tes essai. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru bahasa Indonesia telah merancang penilaian
berpikir kritis dalam menulis teks ilmiah dengan melakukan analisis
kompetensi dasar (BC), menganalisis indikator pencapaian kompetensi
(CAI) dengan mempertimbangkan kata kerja tindakan (AV), membuat
rangsangan, membuat kisi-kisi pertanyaan, menyusun kriteria pertanyaan,
dan penilaian dengan mempertimbangkan aspek berpikir kritis, meliputi
(1) fokus, (2) alasan pendukung, (3) organisasi, (4) konvensi, dan (5)
integrasi. Hasil belajar siswa dalam menulis teks ilmiah menunjukkan
kompetensi berpikir kritis yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Artikel 6 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Teknologi Pendidikan
Judul Perancangan Teori Beljara Untuk Mempromosikan Ruang
Kelas Pedagogi Untuk Pembelajaran Mandiri Moodle
Abstrak Institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia telah mengubah metode
pengajaran dan pembelajaran mereka karena pandemi Covid19.
Mereka sekarang menggunakan sistem manajemen pembelajaran
yang berbeda seperti Moodle. Implikasi dari peralihan tiba-tiba ke
pembelajaran daring adalah bahwa siswa sekarang harus menjadi
lebih mandiri, dan mengarahkan diri sendiri dalam belajar. Oleh
karena
Artikel 8 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan dan Teknologi
Judul Ketahanan Literasi Anak-anak di masa Pandemi melalui Aplikasi Ayo
Baca
Abstak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan
literasi digital anak. Data penelitian berupa hasil kegiatan membaca anak
dengan aplikasi. Data dikumpulkan dengan angket dan observasi serta
diperkuat dengan data hasil wawancara dengan anak. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis dengan mengacu pada model aliran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Let's Read dapat meningkatkan
literasi digital bagi anak-anak Kampung Wonopuro. Pemanfaatan waktu
luang dapat diisi dengan bermain sambil belajar membaca. Bahasa dalam
teks bacaan yang dibacakan tidak hanya bahasa Indonesia, tetapi bisa bahasa
daerah atau bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
peningkatan kemampuan literasi digital anak-anak. Data penelitian berupa
hasil
Simpulan Berdasarkan paparan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa aplikasi
Let's Read dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan literasi bagi
anak-anak Kampung Wonopuro. Melalui aplikasi ini, keinginan dan
kebiasaan membaca yang dimiliki oleh anak-anak kembali tumbuh dan
meningkat. Selama ini, waktu senggang hanya digunakan untuk bermain.
Dengan menggunakan aplikasi ini, anak-anak dapat bermain sambil belajar
membaca. Teks yang tersedia bukan hanya berbahasa Indonesia, tetapi juga
berbahasa daerah dan asing. Oleh karena itu, anak-anak tidak hanya belajar
bahasa Indonesia, tetapi juga dapat belajar bahasa daerah dan bahasa asing.
Sitasi • Alatalo, T., & Westlund, B. (2021) Persepsi guru prasekolah tentang
Read Aloud sebagai Sarana untuk Mendukung Perkembangan
Literasi dan Bahasa Anak Dini. Jurnal Literasi Anak Usia Dini
Artikel 9 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Judul Pola Dan Implikasi Sikap Partisan terhadap Estetika Trilogi Novel
“Kemi” Karya Adian Husaini
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola partisan yang muncul
dalam trilogi novel Kemi karya Adian Husaini dan melihat
implikasinya terhadap estetika novel. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan teori estetika yang digagas
oleh Dewitt H. Parker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap
partisan dalam novel terlihat dari dua pola yaitu
kecenderungan menjelaskan alih-alihmenunjukkan dan
penokohan dan pelataran yang datar. Implikasi sikap partisan ini
adalah keseimbangan di dalam novel cenderung dibangun oleh model
pertentangan. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai materi
dalam mata kuliah Kritik Sastra.
Simpulan Trilogi novel ini memiliki karakteristik partisan. Ide-ide yang disepakati
diusung oleh pengarang mendapatkan ruang penceritaan lebih banyak. Pada
dasarnya, hal ini tidak menjadi soal. Yang menjadi soal kemudian karena hal
tersebut berpengaruh terhadap estetika novel. Keseimbangan novel ini lebih
banyak dibangun oleh pertentangan secara mencolok antara ide yang
disepakati dan ide yang tidak disepakati oleh pengarang. Kemunculan
gagasan yang tidak disepakati oleh pengarang dikonfrontasi secara langsung
oleh ide-ide yang disepakati pengarang. Dampak lebih jauhnya, novel ini
lebih mirip teks khotbah alih-alih karya estetis.
Artikel 10 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Judul Multimodalitas sebagai Perspektif Baru Pembelajaran Pragmatik
Pendidikan: Persepsi Urgensi Inklusinya
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi tentang
urgensi komponen multimodalitas sosio-semiotik untuk dimasukkan dalam
pembelajaran pragmatik pendidikan. Teori yang mendasari penelitian ini
adalah teori semiotik sosial MAK Halliday. Data berupa persepsi terhadap
aspek semiotik sosial multimodalitas dikumpulkan melalui kuesioner.
aspek gestur 56%, aspek spasial yang diperlukan dalam perancangan model
pembelajaran 100%.
aspek eksistensi linguistik modalitas 52%, aspek inklusi visual 68%, aspek
aural dalam pemaknaan maksud tuturan 100%, aspek inklusi suara dalam
maksud tuturan 48% , aspek inklusi gestural 56%, aspek spasial yang
diperlukan dalam desain model pembelajaran 100%.
Simpulan Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa inklusi
aspek aspek multimodalitas yang mencakup lima komponen, yakni
linguistik, visual, gestural, aural, dan spasial mendesak dilakukan.
Pengembangan model pembelajaran pragmatik edukasional ini mendesak
untuk segera dilakukan.
Simpulan Dalam penelitian tersebut telah ditetapkan bahwa mengajar pada kelompok
usia campuran pada pendidikan prasekolah memberikan manfaat bagi guru
dalam mempermudah proses pembelajaran, memberikan wawasan yang
kaya dan menambah pengalaman. Telah ditentukan bahwa guru mengalami
kesulitan dalam menyusun rencana pendidikan dan dalam proses persiapan
awal, dan bahwa mereka tidak dapat memberikan pendidikan yang layak
untuk semua tingkatan. Selain itu, telah ditentukan bahwa situasi ini
berdampak negatif terhadap kesehatan psikologis guru.
Dalam lingkungan pendidikan ini, materi taktil, auditori, dan visual dapat
dikembangkan dan digunakan. Dalam konteks ini, kegiatan tambahan yang
mendukung dan menghibur dapat disiapkan untuk kelompok usia yang
lebih tua dan lebih muda. Anak-anak dalam kelompok usia yang lebih tua
juga harus diberikan dukungan teman sebaya yang memadai. Saran yang
dapat diberikan bagi peneliti yang akan mengerjakan mata kuliah ini untuk
mengambil pendapat dari pihak-pihak terkait lainnya seperti pengurus
sekolah dan orang tua tentang kelas tersebut dan melakukan penelitian di
kelas tersebut melalui
“observasi dan tindakan”. Penelitian yang dilakukan pada jenjang
pendidikan prasekolah ini dapat memberikan kontribusi literatur apabila
dilakukan pada jenjang pendidikan lainnya.
Artikel 12 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Judul Belajar Sejarah Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Abstrak Di kelas abad ke-21, pembelajaran berbasis proyek (PBL) dapat menjadi
strategi kunci dalam membantu siswa menjadi pembelajar dan pemikir
yang mandiri. PBL memberikan pendekatan pedagogis yang menarik dan
dapat digunakan tidak hanya dalam mata pelajaran sejarah tetapi juga lintas
disiplin ilmu.
Simpulan Temuan yang dihasilkan dari penelitian ini menyoroti beberapa poin
penting yang harus diperhatikan. Ditemukan bahwa penerapan PBL hanya
berhasil sejauh yang tercermin dalam sedikit peningkatan pemahaman
siswa serta kinerja secara keseluruhan terutama dalam hal perilaku mereka
terhadap pembelajaran sejarah. Namun, peneliti menemukan bahwa siswa
masih skeptis terhadap penggunaan PBL dan lebih menyukai penggunaan
pendekatan tradisional. Hal ini mungkin karena kurangnya pengalaman
guru dalam membuat PBL tampak lebih menarik bagi siswa, namun hal ini
dapat diperbaiki dengan lebih banyak praktik penggunaan PBL dalam
pembelajaran sejarah.
Artikel 13 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan
Judul Menafsirkan Ungkapan Pengulangan Dalam Penulisan Pidato
Trump Selama Pndemi Covid-19
Abstrak Munculnya pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya krisis
dunia yang menuntut para pemimpin dunia untuk merespon dengan
menyuarakan kebijakan dan solusinya. Alamat politik berfungsi
untuk menjadi jalan untuk tujuan ini. Hal ini menciptakan
kebutuhan akan strategi atau bentuk retoris yang
Artikel 14 (Sinta)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Judul Kerterlibatan Membaca Guru Bahasa Inggris Menengah
Indonesia Sebagai Indikator Keaksaraan Yang Dirasakan Atas
Sumber Bacaan Dan Kesenangan Membaca
Abstrak Mengasuh siswa agar menjadi pembaca yang terlibat untuk
pengembangan literasi mungkin membutuhkan guru yang dapat
berperan sebagai model pembaca yang jeli. Studi kuantitatif
deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui profil keterlibatan
membaca guru bahasa Inggris Bahasa Indonesia dilihat dari sumber
bacaan dan kesenangan membaca. Penelitian ini menggunakan
kuesioner survei, meminta responden untuk merefleksikan koleksi
bacaan pribadi dan sekolah mereka serta kebiasaan mereka dalam
membaca untuk kesenangan.
membantu guru EFL menjadi guru bahasa yang lebih baik yang
dapat menularkan kebiasaan serupa kepada
Artikel 15 (Sinta)
Nama jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Judul Kesiapan, Penerimaan, Dan Kehadiran Sosial Dalam
Pembelajaran
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kesiapan dosen
dalam pembelajaran online terhadap penerimaan dosen dalam
aplikasi pembelajaran online, dan pengaruh penerimaan dosen
dalam aplikasi pembelajaran online terhadap persepsi dosen tentang
kehadiran sosial. Subyek penelitian ini adalah dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan yang diambil dengan teknik
total sampling. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan
kuesioner elektronik untuk mengumpulkan data. Dari 113 dosen, 81
tanggapan kembali, dan ada dua kuesioner yang tidak lengkap.
Penelitian ini memiliki 79 tanggapan yang memenuhi persyaratan
analisis. Data dianalisis menggunakan SEM berbasis Varians. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan
variabel penting dalam mendapatkan social presence dalam
pembelajaran online. Sementara
secara langsung memengaruhi inovasi diri, dan guru yang lebih tua
dan lebih berpengalaman menganggap diri mereka lebih inovatif
dalam mengadopsi dan menggunakan pembelajaran jarak jauh
dibandingkan dengan yang kurang berpengalaman. Temuan kedua
adalah bahwa pengembangan professional memengaruhi praktik
pengajaran pembelajaran jarak jauh tetapi tidak berpengaruh pada
inovasi diri guru. Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan inovasi
diri guru dapat memengaruhi kemanjuran diri dan akuntabilitas
mereka dan mengarah pada praktik pengajaran pembelajaran jarak
jauh yang lebih baik. Oleh karena itu, disarankan untuk mengubah
fokus program pengembangan profesional untuk mempromosikan
Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara
keinovatifan diri guru dan bagaimana hal itu memengaruhi
akuntabilitas, kemanjuran diri DL, dan praktik pengajaran DL
mereka. Studi tersebut menunjukkan bahwa ketika guru merasa
inovatif, mereka lebih bertanggung jawab atas pengajaran
Abstrak Proses belajar mengajar yang efektif merupakan katalis menuju prestasi
dan keberhasilan siswa di tingkat perguruan tinggi. Kajian ini
menitikberatkan pada teknik komunikasi yang efektif dalam konteks
belajar mengajar di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas adalah metode
pembelajaran yang menempatkan siswa dalam konteks yang memotivasi
mereka untuk belajar. Responden terdiri dari mahasiswa tahun pertama
dan ketiga dari program
Komunikasi dan Kebijakan Publik di The School of Media and
Communication Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Tujuan
utama penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat konsentrasi,
mengukur tingkat kepuasan belajar dan menganalisis kualitas tingkat
pembelajaran mahasiswa UKM terhadap permasalahan pembelajaran. Tiga
aspek utama yang dibahas dalam survei tersebut adalah Konsentrasi
Belajar, Kepuasan Belajar dan Kualitas Pembelajaran. Data yang diperoleh
menunjukkan bahwa pada aspek Konsentrasi Pembelajaran, pembelajaran
dengan orang yang disukai memperoleh skor rata-rata tertinggi sedangkan
keterampilan komunikasi guru dan lingkungan belajar yang bersahabat
memperoleh skor rata-rata tertinggi pada aspek Kepuasan Belajar dan
Kualitas Pembelajaran.
Simpulan Studi tentang pembelajaran di luar kelas dengan fokus pada konsentrasi
dan minat siswa ini dilakukan pada bulan Agustus 2010. Responden
berjumlah 62 orang yang terdiri dari mahasiswa Tahun 1 dan Tahun 3
Program Komunikasi dan Kebijakan Publik di Universiti Kebangsaan
Malaysia. Kajian ini dilakukan sebagai penilaian awal. Penelitian lebih
lanjut akan dilakukan per bagian. Bagian pertama ini melibatkan
responden dari Tahun 1 dan Tahun 3. Bagian kedua akan melibatkan siswa
Tahun 2 pada program pembelajaran di luar kelas yang belum ditentukan.
Dibandingkan dengan rekan Tahun 1 mereka, temuan menunjukkan bahwa
responden Tahun 3 tampak waspada dan siap untuk proses pembelajaran
di lingkungan tersebut. Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap
hal ini adalah fakta bahwa siswa Kelas 3 memiliki pengalaman yang lebih
lama di lingkungan belajar tersier. Siswa kelas 3 juga telah terpapar
dengan keragaman program dan kegiatan yang diadakan di universitas dan
perguruan tinggi masing-masing. Ini sedikit banyak memengaruhi perilaku
dan bahasa tubuh mereka di lingkungan tertentu. Temuan awal
menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif sangat penting
untuk meningkatkan konsentrasi atau fokus belajar. Dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, responden menganggap keterampilan komunikasi
guru dan berbagai gaya mengajar menjadi penting. Dalam meningkatkan
kepuasan belajar, responden lebih menyukai belajar dalam suasana belajar
yang santai dan bersahabat. Faktor-faktor ini semua dapat dicapai melalui
pembelajaran di luar kelas. Melalui pengamatan yang dilakukan dalam
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tampak
beradaptasi dengan lingkungannya dengan gembira. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran di luar kelas merupakan komponen penting dalam
meningkatkan kualitas konsentrasi dan kepuasan siswa terhadap
pembelajaran.
Sitasi • Dalam tulisannya, Knapper and Croppley (1991) dan Paterson (1996)
juga menyatakan bahwa alat peraga penting dalam menjaga
konsentrasi dan fokus dalam pembelajaran.
• Menurut Kementerian Pendidikan Malaysia (2005), metode
pembelajaran ini didefinisikan sebagai program atau kegiatan yang
terorganisir dan terstruktur yang dilakukan di luar kelas. Kegiatan ini
berpusat pada siswa dan dimaksudkan untuk memperkuat
implementasi kurikulum mata pelajaran tertentu dalam lingkungan
belajar yang progresif.
Simpulan Semua pihak baik orang tua maupun guru harus benar-benar
menyikapi skema pembelajaran daring di masa pandemi COVID19
ini. Dalam hal ini, bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan proses belajar daring secara maksimal.
Pola bimbingan orang tua juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
anak karena orang tua berperan sebagai fasilitator, motivator,
pengawas, dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Untuk
pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar, peserta didik
memerlukan pola bimbingan ekstra karena kehadiran figur orang
tua bagi mereka sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran
daring. Peran orang tua sebagai pembimbing dan fasilitator dalam
proses pembelajaran dituntut agar anak dapat melakukan proses
pembelajaran daring secara maksimal. Pada jenjang pendidikan
menengah pertama dan atas, orang tua diharapkan lebih demokratis
dan memberikan kebebasan kepada anaknya.