Anda di halaman 1dari 11

UNSUR SERAPAN DAN PERUBAHANNYA

 
Dosen : Drs. Nanang Heryana, M.Pd.

.  

 
Disusun Oleh:

1. Linda Samsinah_F12211019
2. Desi Liani Suryana_F1012211002
3. Yuda Sari_F1012211007
4. Kiki Nopita_F1012211013
5. Muhammad Revan_F1012211012
 

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2021
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke
dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia
sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa
menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap
sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan
kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan
dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat. 
 
B. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia
   Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain,
seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah
yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun
penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lainnya. 

Asal Bahasa Jumlah Kata

Arab 1.495 kata

Belanda 3.280 kata

Tionghoa 290 kata

Hindi 7 kata

Inggris 1.610 kata

Parsi 63 kata

Portugis 131 kata

Sanskerta-Jawa
677 kata
Kuna
Tamil 83 kata

 
 
 
 
 
 
 
 
Proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika satu diantara syarat di bawah ini terpenuhi,
yaitu: 
a. Istilah serapan yang di serap cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat di bandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya
 
C. Cara Masuknya Unsur Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara 
keseluruhan.
 
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan
ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia.      
Contoh:         
Pluralization>Pluralisasi   
Acceptability > Akseptabilitas 
 
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa
asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia        
Contohnya:  
Overlap> tumpang tindih    
Try out > uji coba   
 
4. Kreasi 
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan.
Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.    
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.           
Contoh:         
Effective > berhasil > guna    
Spare parts > suku cadang  
 
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian  kata serapan . Umumnya kata
serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa –
bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang
tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa
yang mereka kenal saja
            Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan
menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat
kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
 
D. Contoh Unsur Serapan
 

NO Kata Serapan Kata Asal NO Kata Serapan Kata Asal

  Asing Baku Bahasa   Asing Baku Bahasa

1 Actor Aktor Inggris 11 Absent Absen Belanda

2 Allergy Alergi Inggris 12 Accu Aki Belanda

3 Access Akses Inggris 13 Agent Agen Belanda

4 Acting Akting Inggris 14 Album Album Belanda


5 Ballpoint Bolpen Inggris 15 Altaar Altar Belanda

6 Check Cek Inggris 16 Bak Bak Belanda

7 Detail Detil Inggris 17 Barak Barak Belanda

8 Dilemma Dilema Inggris 18 Balsem Balsem Belanda

9 Disco Disko Inggris 19 Bandiet Bandit Belanda

10 Dose Dosis Inggris 20 Batterij Batere Belanda

Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia.
Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan
implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement. 
      
1. aat (Belanda) menjadi –at:
Advokaat >  advokat
Plaat > pelat
 
2. age menjadi –ase:
Percentage > persentase
Etalage > etalase
 
3. al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al:
structural, structureel > structural
formal, formeel > formal
 
4. ant menjadi –an:
Accountant > akuntan
Informant > forman
 
5. archy, -archie (Belanda) menjadi arki:
anarchy, anarchie > anarki
oligarchy, oligarchie > oligarki
 
6. ary, air (Belanda) menjadi –er:
complementary, complementair > komplementer
primary, primair > primer    

7. (a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si:


action, actie > aksi
publication, publicatie > publikasi
       
 
    Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima
pengaruh akanterjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh,
ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran
baik dalam ucapan maupun  ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun
pergeseran sistematis.Bunyi bahasa dan kosakata pada umumnya merupakan unsur bahasa
yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh,
saling meminjam atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai
hal antara lain kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar
belakang yang lain.Sebuah huruf tertentu akanberubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata
asing itu kita serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.
 
Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a)  menjadi (‘a). dalamkaidah bahasa Indonesia
diserap menjadi (a) saja. Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata
serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya
menjadi (asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata kata serapannya menjadi
(saat).
           
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi,
yaitu:
1) Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
3) Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia terlalu banyak sinonimnya
 
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yaitu :
1. Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan, contoh :supermarket, plazza, mall.
2. Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan
ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, contoh :pluralization –
pluralisasi, acceptabilitu – akseptabilitas.
3. Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam
bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa
Indonesia, contoh : overlap :tumpang tindih, try out :uji coba, psychologist – ahli psikolog.
4. Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara
kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada
dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya
satu kata saja.
 
E. Macam-macam Unsur Serapan
Ada beberapa bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, diantaranya adalah
bahasa inggris, bahasa belanda, bahasa arab, dan bahasa jawa kuno. 
1) Bahasa Inggris
Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh
seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk
dan diterima oleh pemakai bahasa Indonesia. Di bawah ini adalah contoh kata-kata
bahasa Inggris yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Bus  = Bis
Balloon = Balon
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Cellular = Seluler
Coin = Koin
Coffee  = Kopi
Application = Aplikasi
Actor = Aktor
Account = Akun
Aerobic = Aerobik
Ballpoint = Bolpen
Bomb  = Bom
Aquarium = Akuarium
Allergy = Alergi 

2) Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun. Lamanya
bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan bahasa Belanda terserap ke
dalam bahasa Indonesia dan secara tidak sadar kita telah mengambil dan menggunakan
kata-kata dari bahasa Belanda tersebut. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang paling
banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh kata serapan yang
diambil dari bahasa Belanda.

Bombarderen = Bombardir
Boetiek = Butik
Akur = Akkoord
Atleet = Atlet
Berichten = Berita
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte

3) Bahasa Jawa Kuno


Bahasa Indonesia juga menyerap kata-kata Jawa kuno atau bahasa Sansekerta
dikarenakan kebudayaan jawa merupakan pusat perkembangan kebudayaan di
Indonesia pada zaman dahulu . Penyerapan ini juga akibat masih lekatnya orang-orang
jawa dengan bahasa mereka sehingga mereka tetap menggunakan bahasanya walaupun
zaman telah berekembang. Oleh karena seringnya penggunaan bahasa Jawa, bahasa ini
menjadi umum dimasyarakat dan secara tak sadar digunakan secara luas. Berikut ini
adalah contoh-contoh kata serapan dari bahasa jawa kuno.

Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Angkara = Murka
Aniaya = Menyiksa
Diwasa = Dewasa
Bhasa = Bahasa
Ajian = mantra 
Cuba = Coba
Cahya = Cahaya
Dhenger  = Denger
Garem  = Garam

 
4) Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke dalam bahasa
Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan perdagangan di Indonesia dan
berinteraksi dengan penduduk pribumi dan Arab adalah Negara tempat berasalnya
agama mayoritas di Indonesia. Berikut ini adalah contoh-contoh kata serapan dari
bahasa Arab.

Halal  = Halal
Haram  = Haram 
Ilmu  = Ilmu 
Zakarotil  = Sekarat
Almanak  = Almanak
Awal = Awal 
Akhir  = Akhir
Abad = Abad
Abadi  = Abadi
Bakhil/Baligh  = Baligh
 Lafazh  = Lafal
Zhalim  = Lalim
Maqalatun  = Makalah 
Rizqi  = Rezeki

 
 
5) Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia
dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa
tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi. 

Contoh:

Bakiak =Bakiak (Bahasa China)
Cincau =Cincau (Bahasa China)
Encang =Paman (Bahasa China)
Encing =tante (Bahasa China)
Armada =Armada (Bahasa Portugis)
Algoz =Algojo (Bahasa Portugis)
Banco =Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo =Bolu (Bahasa Portugis)
Petti =Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam =Logam (Bahasa Tamil)
Kadai =Kedai (Bahasa Tamil)
Acar =Acar (Bahasa Parsi)
Anggur =Anggur (Bahasa Parsi)
Istana =Istana (Bahasa Parsi)
F. Dampak Menggunakan Kata Serapan
 
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak
positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
 
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
 
      Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih
modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar
dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.
 
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
a) Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
b) Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indaonesia Millennium.  Surabaya: Karina. 2002
 
Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gamedia. 2000
 
Eddy, Nyoman Tusthi, Unsur Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia,
Flores:Nusa Indah, 1989.

Anda mungkin juga menyukai