Dosen : Drs. Nanang Heryana, M.Pd.
.
Disusun Oleh:
1. Linda Samsinah_F12211019
2. Desi Liani Suryana_F1012211002
3. Yuda Sari_F1012211007
4. Kiki Nopita_F1012211013
5. Muhammad Revan_F1012211012
Hindi 7 kata
Parsi 63 kata
Sanskerta-Jawa
677 kata
Kuna
Tamil 83 kata
Proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika satu diantara syarat di bawah ini terpenuhi,
yaitu:
a. Istilah serapan yang di serap cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat di bandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu
banyak sinonimnya
C. Cara Masuknya Unsur Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara
keseluruhan.
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan
ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia.
Contoh:
Pluralization>Pluralisasi
Acceptability > Akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa
asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya:
Overlap> tumpang tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa
Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan.
Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata,
sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh:
Effective > berhasil > guna
Spare parts > suku cadang
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya kata
serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa –
bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang
tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa
yang mereka kenal saja
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan
menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat
kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
D. Contoh Unsur Serapan
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia.
Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan
implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
1. aat (Belanda) menjadi –at:
Advokaat > advokat
Plaat > pelat
2. age menjadi –ase:
Percentage > persentase
Etalage > etalase
3. al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al:
structural, structureel > structural
formal, formeel > formal
4. ant menjadi –an:
Accountant > akuntan
Informant > forman
5. archy, -archie (Belanda) menjadi arki:
anarchy, anarchie > anarki
oligarchy, oligarchie > oligarki
6. ary, air (Belanda) menjadi –er:
complementary, complementair > komplementer
primary, primair > primer
Bus = Bis
Balloon = Balon
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Cellular = Seluler
Coin = Koin
Coffee = Kopi
Application = Aplikasi
Actor = Aktor
Account = Akun
Aerobic = Aerobik
Ballpoint = Bolpen
Bomb = Bom
Aquarium = Akuarium
Allergy = Alergi
2) Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun. Lamanya
bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan bahasa Belanda terserap ke
dalam bahasa Indonesia dan secara tidak sadar kita telah mengambil dan menggunakan
kata-kata dari bahasa Belanda tersebut. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang paling
banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh kata serapan yang
diambil dari bahasa Belanda.
Bombarderen = Bombardir
Boetiek = Butik
Akur = Akkoord
Atleet = Atlet
Berichten = Berita
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte
Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Angkara = Murka
Aniaya = Menyiksa
Diwasa = Dewasa
Bhasa = Bahasa
Ajian = mantra
Cuba = Coba
Cahya = Cahaya
Dhenger = Denger
Garem = Garam
4) Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke dalam bahasa
Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan perdagangan di Indonesia dan
berinteraksi dengan penduduk pribumi dan Arab adalah Negara tempat berasalnya
agama mayoritas di Indonesia. Berikut ini adalah contoh-contoh kata serapan dari
bahasa Arab.
Halal = Halal
Haram = Haram
Ilmu = Ilmu
Zakarotil = Sekarat
Almanak = Almanak
Awal = Awal
Akhir = Akhir
Abad = Abad
Abadi = Abadi
Bakhil/Baligh = Baligh
Lafazh = Lafal
Zhalim = Lalim
Maqalatun = Makalah
Rizqi = Rezeki
5) Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa Indonesia
dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa
tersebut merupakan bahasa China, Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak =Bakiak (Bahasa China)
Cincau =Cincau (Bahasa China)
Encang =Paman (Bahasa China)
Encing =tante (Bahasa China)
Armada =Armada (Bahasa Portugis)
Algoz =Algojo (Bahasa Portugis)
Banco =Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo =Bolu (Bahasa Portugis)
Petti =Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam =Logam (Bahasa Tamil)
Kadai =Kedai (Bahasa Tamil)
Acar =Acar (Bahasa Parsi)
Anggur =Anggur (Bahasa Parsi)
Istana =Istana (Bahasa Parsi)
F. Dampak Menggunakan Kata Serapan
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak
positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih
modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar
dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
a) Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
b) Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indaonesia Millennium. Surabaya: Karina. 2002
Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gamedia. 2000
Eddy, Nyoman Tusthi, Unsur Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia,
Flores:Nusa Indah, 1989.