Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

PENGETAHUAN MAHASISWA MENGENAI KATA SERAPAN BAHASA INDONESIA


DI ZAMAN MODERN

Oleh

Christian Romanugrah Haholongan Tambunan

19310052

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu dan
kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan mini riset yang berjudul “Pengetahuan
Mahasiswa Mengenai Kata Serapan Bahasa Indonesia Pada Zaman Modern” ini dengan
baik.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Putri Napitupulu , Dosen Pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi arahan dalam penyelesaian mini riset ini.

Penulis menyadari bahwa mini riset ini masih sangat sederhana. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan mini riset ini.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga penulisan ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, 3 Juni 2021

Penulis,

...................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari merupakan media untuk menyampaikan


informasi atau maksud dari satu orang ke orang lainnya. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan dan bahasa Negara di Indonesia. Dalam bahasa Indonesia memiliki
kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau yang disebut dengan kata serapan.

Kata Serapan terjadi karena adanya kontak bahasa antar pemakai sehingga
akan terjadi proses menyerap kata. Proses penyerapan bahasa asing dilatar belakangi
oleh berberapa faktor dan mengalami perubahan bunyi dalam kosa kata. Bahasa
Indonesia mengalami serapan bahasa daerah dan bahasa asing, seperti bahasa
Sansekerta, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda dan Bahasa Inggris.
Terjadinya penyerapan bahasa asing kedalam bahasa Indonesia berawal dari ajaran
agama Hindu Buddha di Indonesia, lalu masa penjajahan yang dilakukan belanda,
ajaran agama Islam, dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antar bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa yang menggunakan bahasa Inggris yang merupakan
bahasa Internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu,
apakah mahasiswa di zaman modern ini mengenal kata-kata serapan?

C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai kata-
kata serapan yang ada di bahasa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

1) Pengertian Kata Serapan


Kata serapan adalah kata hasil integrasi dari bahasa lain (biasanya bahasa
asing) ke dalam bahasa Indonesia. Kata yang termasuk dalam kata serapan biasanya
sudah digunakan oleh masyarakat secara umum. Oleh karena itu ejaan, tulisan, dan
ucapan disesuaikan dengan cara pengucapan masyarakat Indonesia. Secara tidak
langsung, kata serapan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
bahasa asing.
Dalam perkembangan bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari
bahasa lain, seperti bahan daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari
bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia.
Berikut adalah tabel asal bahasa untuk kata serapan bahasa Indonesia

Asal Bahasa Jumlah Kata


Sansekerta-Jawa Kuna 677 kata
Arab 1495 kata
Belanda 3280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Tamil 83 kata

2) Jenis-Jenis Kata Serapan


Beragam kata serapan dapat dikelompok berdasarkan dua kategori. Kategori
tersebut adalah pengelompokkan berdasar bahasa asal dan pengelompokkan
berdasarkan proses integrasinya.
Bahasa asing bukanlah menjadi satu-satunya sumber bahasa bagi kata serapan.
Kata serapan juga dapat diperoleh dari bahasa Daerah. Berikut penjelasannya.
1. Kata Serapan dari Bahasa Daerah
Beberapa kata dari beragam daerah di Indonesia juga menjadi bahasa
asal bagi kata serapan. Bahasa daerah tersebut antara lain bahasa Jawa, bahasa
Sunda, Dialek khas Jakarta, bahasa Minangkabau. Berikut adalah contoh kata
serapan dari bahasa daerah.

Bahasa Jawa Bahasa Sunda Dialek khas Jakarta Bahasa


Minangkabau
Ampuh  :  Nyeri  :  Sakit Ceroboh  :  Tidak hati- Acuh  :  Peduli
Sakti hati
Langka  :  Mending  :  Genit  :  Bergaya Gigih  :  Tangguh
Jarang Ada Lumayan
Lugu      :  Meriang   :   Sakit Cakep  :  Mempesona Bertele-tele  : 
Polos Melantur

2. Kata Serapan dari Bahasa Asing


Banyak kata serapan yang berasal dari beberapa bahasa asing, antara
lain bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Cina, bahasa
Belanda. Berikut beberapa contoh kata serapan dari masing-masing bahasa
asing:

Bahasa Bahasa Arab Bahasa Portugis Bahasa Cina Bahasa Belanda


Inggris
Aktor Abad Armada Bakiak Amatir
Bisnis Almanak Algojo Bakmi Akte
Detail Baligh Bangku Bakwan Bombardir
Ekspor Ilmu Dadu Cawan Coklat
Inovasi Lafal Dansa Ginseng Diet

3. Kata Serapan Berdasarkan Prosesnya


Kelompok kata serapan yang kedua berdasar pada proses bahasa asing
tersebut masuk ke dalam bahasa Indonesia. Terdapat empat cara penyerapan
bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu adopsi, adaptasi, terjemahan,
dan kreasi.
Proses penyerapan kata itu terjadi apabila memenuhi minimal satu syarat,
yaitu :
1) Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan terjemahan
Indonesianya
3) Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya
kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya

Kata serapan masuk kedalam bahasa Indonesia dengan 4 cara, yaitu :


1) Adopsi
Proses adopsi merupakan proses terserapnya bahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia dengan mengambil keseluruhan kata. Bahasa
asing yang diambil adalah kata yang mempunyai makna sama. Kata
serapan dengan proses adopsi tidak mengubah lafal dan ejaan dari bahasa
asing ke bahasa Indonesia. Contoh kata serapan dengan proses adopsi
antara lain supermarket (dari kata supermarket), formal (juga dari kata
formal), editor (dari kata yang sama yaitu editor).

2) Adaptasi
Kata serapan melalui proses adaptasi terjadi apabila pemakai
hanya mengambil makna kata asing akan tetapi ejaan atau penulisan
disesuaikan dengan ejaan bahasa. Proses adaptasi ini disesuaikan dengan
lafal dan ejaan bahasa Indonesia.  Makna kata serapan ini mempunyai
makna yang sama dengan kata sebelumnya. Contohnya adalah maksimal
(dari kata maximal), organisasi (dari kata organization), intelektual
(intelectual). Dalam proses adaptasi terdapat beberapa kaidah yang
digunakan, antara lain:

 Aa → a, contohnya octaaf → oktaf


 Ae → ae, contohnya aerodynamics → aerodinamika
 Ae → e jika bervariasi dengan e, contohnya haemoglobin →
hemoglobin
 Ai → ai, contohnya trailer → trailer
 Au → au, contohnya audiogram → audiogram
 C → k jika di muka a, u, o, dan konsonan, contohnya cubic → kubik
 C → s jika di muka e, i, y, contohnya central → sentral
 Cc → k jika di muka u, o, dan konsonan, contohnya accomodation
→ akomodasi
 Cc → ks jika di muka e dan i, contohnya accent → aksen
 ea → ea , contohnya idealist → idealis

4) Terjemahan
Proses ini terjadi apabila pemakai mengambil konsep yang
terkandung dalan bahasa asing, kemudian kata tersebut dicari padanannya
dalam bahasa Indonesia. Proses menerjemah dilakukan dengan mengambil
maknanya saja, sedangkan lafal dan ejaan diubah. Contoh kata serapan ini
antara lain suku cadang (dari kata spare part), uji coba (dari kata try out),
siksaan (dari kata azab).
Contoh proses terjemahan :
 Try Out = Uji Coba
 Overlap = Tumpang tindih

5) Kreasi
Cara kreasi hampir sama dengan cara terjemahan. Perbedaanya
terletak pada bentuk fisik yang tidak dituntut sama. Misal pada kata asing
ditulis dalam 2 kata atau lebih, maka pada kata serapan diperbolehkan jika
hanya ditulis dalam satu kata saja. Contohnya adalah effective (kata
serapannya menjadi berhasil guna).

Sebagai pelengkap referensi tentang kata serapan, berikut disajikan


beberapa contoh kata serapan:

No Kata Asal Kata Serapan Bahasa Asal


.
1. Abad Abad Arab
2. Algoz Algojo Portugis
3. Acar Acar Parsi
4. Almanak Almanak Arab
5. Ajian Mantra Jawa Kuno
6. Angkara Murka Jawa Kuno
7. Amateur Amatir Belanda
8. Atleet Atlet Belanda
9. Actor Aktor Inggris
10. Aquarium Akuarium Inggris
11. Allergy Alergi Inggris
12. Ballpoint Bolpen Inggris
13. Ballon Balon Inggris
14. Boetiek Butik Belanda
15. Baligh Baligh Arab

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah peniliti
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni 2021

B. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016:135) dan Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang diundang dan
sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 mahasiswa.

C. Metode Penelitian
Dalam KBBI metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas
gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang
bersangkutan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu(Sugiyono, 2013:2).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri,
baik hanya pada sat variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel
bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan
dengan variabel lain (Sugiyono 2017:29).

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data dalam suatu
penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian deskriptif.
Penngumpulan data dilakukan dengan mewawancarai 10 mahasiswa yang telah
diundang dan diseleksi.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Grafik Penelitian Pengetahuan Kata Serapan berasal dari Bahasa Daerah
6

2
BENAR
1 SALAH

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r ta r ta r ta r ta r ta r ta r ta r ta r ta ta
se se se se se se se se se se
r
Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe

Kata Serapan dari Bahasa Daerah

2. Grafik Penelitian Pengetahuan Kata Serapan berasal dari Bahasa Asing

2
BENAR
1 SALAH

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
er
ta
er
ta
er
ta
erta erta erta erta erta erta r ta1
P es P es P es Pe
s
Pe
s
Pe
s
Pe
s
Pe
s
Pe
s se
Pe

Kata Serapan dari Bahasa Asing


B. Pembahasan
Data grafik yang didapat dari wawancara 10 peserta menunjukkan hasil
sebagai berikut:
 Wawancara ke-1 : Wawancara pertama mempertanyakan seputar kata
serapan dari bahasa daerah,dari kesepuluh peserta, ada 1 peserta
menjawab salah semua, 4 peserta hanya menjawab satu soal dengan benar,
3 peserta menjawab dua soal dengan benar, 1 peserta menjawab tiga
pertanyaan dengan benar dan 1 peserta lagi menjawab dengan empat soal
dengan benar. Ketika mengetahui jawaban yang benar para peserta kaget
dan tidak mengetahui bahwa ada kata serapan yang berasal dari bahasa
daerah. Para peserta mempunyai alasan sama mengenai kata serapan dari
bahasa daerah karena kurangnya ajaran dari sekolah dan bukan berasal
dari etnis tersebut

 Wawancara ke-2 : Wawancara kedua mempertanyakan seputar kata


serapan dari bahasa asing. Para kesepuluh peserta menjawab dengan baik.
Ada 2 peserta yang menjawab 2 soal dengan benar, lima peserta yang
menjawab 3 soal dengan benar, 2 peserta yang menjawab 4 soal dengan
benar dan 1 peserta yang menjawab soal dengan benar. Ketika ditanya
mengenai alasan mengapa mereka dapat menjawab pertanyaan dengan
benar, para peserta juga memiliki alasan yang sama yaitu karena adanya
internet sehingga informasi mudah didapat. Para peserta kemudian ditanya
kembali mengenai mengapa wawancara pertama tidak sebaik yang kedua,
para peserta bingung dan menjawab dengan pernyataan yang berbeda,
dimana alasannya berpusat kessatu arah yaitu malas untuk mencari tahu
lebih.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan mahasiswa di zaman


modern mengenai kata serapan kurang. Hal ini sungguh mengecewakan dimana kita
berkembang di zaman modern.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang tekah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Kata serapan
dari bahasa daerah tidak banyak dikenal oleh mahasiswa karena kurangnya minat
dalam menambah wawasan mereka walaupun hidup dimana Internet dapat
memberikan semua informasi yang ingin kita dapat. Dari kegiatan ini pula mahasiswa
mendapatkan manfaat secara tidak langsung motivasi mahasiswa untuk mencari tahu
dan menggunakan Internet sebaik mungkin

B. Saran
Agar mahasiswa lebih meningkatkan cara belajar dan menggunakan fasilitas
sebaik mungkin. Menyalahkan sekolah karena kurangnya ajaran adalah alasan yang
salah dan terkesan bodoh, karena kita sebagai siswa harus aktif di kelas. Kegiatan
literasi juga membantu mahasiswa dalam menambah wawasan, karena ada pepatah
“Buku adalah Jendela Ilmu”.
DAFTAR PUSTAKA

Mafulah Aries. 2010. KATA SERAPAN DALAM BAHASA INDONESIA

“Makalah Bahasa Indonesia Tentang Kata Sarapan”.


http://seameomandala.blogspot.com . 08 Mei 2016 . 03 Juni 2021 .
http://seameomandala.blogspot.com/2016/05/makalah-bahasa-indonesia-tentang-
kata.html.

“55 Jenis-Jenis Kata Serapan dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia”.


dosenbahasa.com. 23 Desember 2016 . 03 Juni 2021. https://dosenbahasa.com/jenis-
jenis-kata-serapan.

Anda mungkin juga menyukai