Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Konvensi Naskah

Disusun Oleh :

Christian Romanugrah Haholongan Tambunan (19310052)

Sonnya Cindy H (19310048)

Ferdinan Noprizal Sitohang (19310051)

Putri Melati Hutauruk (19310049)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Judul makalah ini adalah “Konvensi Naskah”. Makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan para pembaca terutama mahasiswa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini dan tulisan-tulisan yang akan
dibuat kedepannya.

Medan, 6 Juni 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa Negara
di Indonesia. Dalam komunikasi terdapat 2 jenis, yaitu lisan dan tulisan. Menulis
dalam bahasa Indonesia terdapat aturan-aturan baku yang disebut dengan konvensi
naskah. Adapun persyaratan-persyaratan formal meliputi bagian pelengkap dan
kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Sebagai mahasiswa
kita turut diajak untuk kreatif dan kritis. Maka gagasan atau isi pikiran dapat
disalurkan bukan hanya dalam lisan namun tulisan juga.Dalam menuangkan gagasan
atau isi pikiran, para penulis harus pandai dalam memilih kata yang tepat dan
merangkainya menjadi kalimat yang ringkas, jelas dan mudah dipahami. Untuk itu
adanya konvensi naskah, membantu para penulis agar dapat menghasilkan tulisan
yang indah, menarik dan mudah dipahami oleh para pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konvensi naskah ?
2. Apa jenis-jenis naskah ?
3. Apa syarat formal dalam penulisan sebuah naskah ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara-cara penulisan
dalam bahasa Indonesia yang telah ditentukan dan menghasilkan tulisan yang indah
dan sesuai aturan yang ada demi menarik minat para pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Konvensi Naskah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonsia konvensi berarti pemufakatan atau
kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, peraturan, dsb) sedangkan naskah
adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan atau karangan seseorang yang
belum diterbitkan. Maka konvensi naskah adalah penulisan sebuah karangan ilmiah
berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati agar tampak
lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian-bagian pelengkap dan
kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan.

2. Jenis- jenis Naskah


Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam penulisan karya ilmiah, naskah
dibedakan menjadi tiga. Berikut adalah jenis-jenis naskah :
 Naskah formal : Bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan
yang dituntu oleh konvensi.
 Naskah semi formal : Bahwa suatu karya memenuhi beberapa persyaratan
yang dituntut konvensi
 Naskah non formal : Bahwa suatu karya tidak memenuhi semua
persyaratan yang dituntut konvensi

3. Aspek-aspek Konvensi Naskah


Aspek-aspek konvensi karya ilmiah ialah hal-hal yang menjadi kesepakatan
bersama dalam penulisan karya ilmiah. Aspek-aspek tersebut meliputi hal berikut:
 bentuk karangan
 bagian-bagian karangan
 bahan dan jumlah halaman
 perwajahan
 penomoran
 penyajian
4. Syarat Formal Penulisan Naskah
Konvensi naskah yang telah dibuat memiliki tiga aspek utama dalam persyaratan
formal naskah, yaitu :
 Kelengkapan Awal
Bagian kelengkapan awal adalah bagian yang bertugas sebagai bahan
informasi bagi pembaca (tidak membahas tentang isi dari tulisan) dan
sekaligus berfungsi menampilkan tulisan agar terlihat lebih menarik. Bagian
kelengkapan awal karangan :

A. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul


Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau
judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah
halaman agak ke atas. Halaman ini hanya tercantum nama karangan,
penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan
identitas pengarang (kelas, nomor induk mahasiswa ), nama lembaga
(jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu
memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.


2. Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
3. Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
4. Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis,
kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama
kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
5. Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan
formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak
terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi
pada halaman judul:

1. Judul diketik dengan huruf kapital.


2. Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat.
3. Nama penulis ditulis dengan huruf kapital.
4. Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah
ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
5. Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan,
fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf
kapital.

Hal-hal yang harus dihindarkan dalam menulis halaman judul karangan


formal, yaitu:

1. Komposisi tidak menarik.


2. Tidak estetik.
3. Hiasan gambar tidak relevan.
4. Variasi huruf jenis huruf.
5. Kata “ditulis (disusun) oleh.”
6. Kata “NIM/NRP.”
7. Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
8. Kata-kata yang berisi slogan.
9. Ungkapan emosional.
10. Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.

B. Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman,
biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan
halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang
cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
C. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya
ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan
ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya
ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah
antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis
pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan
ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-
bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua
jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam penulisan halaman pengesahan
adalah sebagai berikut:

1. Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.


2. Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
3. Tulisan melampaui garis tepi.
4. Menulis nama tidak lengkap.
5. Menggunakan huruf yang tidak standar.
6. Tidak mencantumkan gelar akademis.

D. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan
mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata
pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis
dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa
yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi
karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar.
Isi kata pengantar dalam menulis sebuah tulisan, yaitu:

1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis,
disertasi, atau laporan formal ilmiah).
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis,
disertasi, atau laporan formal ilmiah).
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang,
sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
5. Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau
organisasi/lembaga yang membantu.
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap
penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
7. Harapan penulis atas karangan tersebut.
8. Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

Hal-hal yang harus dihindarkan dalam menulis kata pengantar,


yaitu:

1. Menguraikan isi karangan.


2. Mengungkapkan perasaan berlebihan.
3. Menyalahi kaidah bahasa.
4. Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
5. Menulis kata pengantar semacam sambutan.
6. Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca
tidak efektif.

E. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis
besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul
sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk
nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi
ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
F. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar
yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar.
Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.

G. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang
tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar
tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.
 Kelengkapan Isi
Bagian kelengkapan isi adalah bagian yang bertugas untuk membahas dan
memberikan informasi secara lengkap kepada pembaca. Bagian kelengkapan
isi karangan :

A. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik
perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas
dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang,
masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan
metode pembahasan.
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam menulis pendahulan, yaitu:

1.  Latar belakang masalah.


2.  Tujuan penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak
dicapai.
3.  Ruang lingkup masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas.
4.  Landasan teori.
5.  Sumber data penulisan berisi data- data yang bersesuaian dengan
pembahasan.
6.  Metode dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan
dalam pembahasan dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan
data.

B. Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan
berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah
yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh
masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas.
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan
(ilmiah):
A. Subjektivitas.
B. Pembuktian pendapat tidak mencukupi.
Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-
unsur berikut ini:

1. Ketuntasan materi

Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada


kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian
teoretik) maupun data primer.

2. Kejelasan uraian/deskripsi yang terbagi tiga yaitu :

a) Kejelasan konsep.
b) Kejelasan bahasa.
c) Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta.

C. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan
merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga
akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:

1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat


ringkasan-ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan
perkembangan dalam tubuh karangan itu.
2. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi
yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh
karangan itu.
 Kelengkapan Akhir
Bagian kelengkapan akhir adalah bagian pelengkap dan penutup dalam tulisan.
Bagian kelengkapan akhir karangan :

A. Daftar pustaka (Bibliografi)


Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku,
artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus
menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:

1. Penulisan nama pengarang dibalik dengan menggunakan koma.


2. Tahun terbit.
3. Judul buku: penulisannya bercetak miring.
4. Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
5. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun terbit.

Keterangan:

1. Jika disusun dua pengarang, nama pengarang kedua tidak dibalik.


2. Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai
untuk menggantikan nama pengarang.
3. Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor yang
dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
4. Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
5. Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal
nama belakang pengarang.

B. Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya
terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran
agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
C. Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan
disusun secara alfabetis (urut abjad).

D. Riwayat Hidup Penulis

Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam
skripsi menuntut daftar riwayat hidup penulis lebih lengkap. Daftar riwayat
hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.

\
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konvensi naskah adalah persyaratan formal dalam penulisan karangan ilmiah yang
berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dam sudah disepakati. Jenis-jenis
naskah berdasarkan ketentuan dalam menulis ada 3, yaitu naskah formal yang berarti
bahwa naskah memenuhi semua persyaratan konvensi, naskah semi formal yang
berarti bahwa naskah hanya memenuhi beberapa persyaratan konvensi dan semi non
formal yang berarti bahwa naskah tidak memenuhi semua persyaratan konvensi.
Ada 3 isi konvensi naskah, yaitu kelengkapan awal, kelengkapan isi dan
kelengkapan akhir. Kelengkapan awal adalah bagian untuk menarik para pembaca,
kelengkapan isi adalah bagian untuk membahas judul tulisan dan kelengkapan akhir
adalah bagian pelengkap dan penutup dalam tulisan

B. Saran
Saran dan kritiik yang diberikan akan menjadi catatan bagi saya untuk perbaikan
tulisan-tulisan yang akan saya buat kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan Benny, dkk. 2014. Konvensi Naskah

“Konvensi Naskah”. rakhmatmalik.blogspot.com . 10 April 2017 . 06 Juni 2021 .


http://rakhmatmalik.blogspot.com/2011/12/konvensi-naskah.html

“Konvensi Naskah dan Sistematika Karya Ilmiah”. computeraddict13.blogspot.com. 28


Desember 2015. 06 Juni 2021. http://computeraddict13.blogspot.com/2015/12/konvensi-
naskah-dan-sistematika-karya.html?m=1

“Konvensi Naskah”. praptoprasojo.wordpress.com. 13 Januari 2015. 06 Juni 2021.


https://praptoprasojo.wordpress.com/2015/01/13/konvensi-naskah/

“Konvensi Naskah Presentasi”. slideshare.net. 07 Juli 2013. 06 Juni 2021.


https://www.slideshare.net/imaseva/konvensi-naskah-presentasi-compatibility-mode?
qid=b4533c4d-731c-4d89-bff6-6f1cb63cfd05&v=&b=&from_search=5

Anda mungkin juga menyukai