Anda di halaman 1dari 41

KARYA TULIS

ILMIAH
1

LUH1A2
Bahasa Indonesia

TIM DOSEN BAHASA INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


1. Pembahasan
2

A. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah


B. Tahapan Penulisan
C. Sistematika Karya Tulis Ilmiah
D. Bahasa karya Tulis Ilmiah

2. Tujuan Pembelajaran
a) mampu memahami konsep dasar karya tulis ilmiah,
tahapan penulisan, sistematika, dan bahasa karya tulis
ilmiah;
b) mampu memilih dan menyempitkan topik serta
menyusun kerangka dengan baik.
Tim Dosen Bahasa Indonesia
A. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
3

Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu


pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan bahasa yang benar.
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:
1. menggunakan bahasa tulis sebagai media,
2. membahas konsep ilmu pengetahuan,
3. disusun secara sistematis,
4. dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
4

1. Objektif
Karya tulis ilmiah memiliki objek dan memberikan
penilaian secara objektif (tanpa dipengaruhi pendapat
atau pandangan pribadi) terhadap objek tersebut.

2. Faktual
Karya tulis ilmiah dibuat berdasarkan fakta (kenyataan)
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3. Aktual
Karya tulis ilmiah sebaiknya membahas fenomena baru
atau memiliki sifat kekinian.
Lanjutan...
Tim Dosen Bahasa Indonesia
lanjutan ciri-ciri karya tulis ilmiah
5

4. Sistematis
Karya tulis ilmiah memiliki sistematika tertentu yang
harus ditaati.

5. Metodis
Karya tulis ilmiah disusun berdasarkan metode ilmiah
tertentu.

6. Cermat dan Jujur


Karya tulis ilmiah dibuat dengan saksama (teliti) dan
mengangkat hal yang sebenarnya.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


Kategori Karya Tulis Ilmiah yang
Baik
6

Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah


masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus
mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah
tersebut.

Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat


baik secara teoretis maupun secara praktis tidak bisa
dikategorikan karya ilmiah yang baik.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


Jenis Karya Tulis Ilmiah
7

1. Makalah merupakan karya ilmiah yang berisi ide


berdasarkan pada studi pustaka atau kajian lapangan,
sebagai syarat penyelesaian tugas pada salah satu mata
kuliah. Karena itu, cukup dengan membaca beberapa
buku yang berkenaan dengan mata kuliah tersebut,
kemudian menyusun laporan tertulisnya. Makalah
biasanya dibuat untuk dipresentasikan dalam forum
ilmiah.

2. Laporan Penelitian adalah karya ilmiah yang biasanya


disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan
kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.

Lanjutan...
Tim Dosen Bahasa Indonesia
Lanjutan jenis karya tulis ilmiah
8

3. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas


permasalahan dalam bidang tertentu. (syarat S-1)

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian


teori yang telah ada dalam satu disiplin ilmu tertentu. (syarat
S-2).

5. Disertasi ialah karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a)


berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin
ilmu tertentu, (b) berfokus pada pengembangan prinsip-
prinsip teori yang telah ada, dan (c) berisi pengembangan
model-model baru yang diuji di lapangan. (syarat S-3).
Lanjutan...
Tim Dosen Bahasa Indonesia
Lanjutan jenis karya tulis ilmiah
9

6. Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik


penulisan yang menarik agar mudah dimengerti pembacanya
namun tetap mempertahankan kebenaran ilmiah/objektif.
7. Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang
disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan
tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya (laporan
kegiatan atau laporan kerja, misalnya KKN, PKL, kerja
laboratorium). Sistematika dan teknik penulis kertas kerja
biasanya akan sangat bergantung pada lembaga terkait.

6. Artikel ilmiah adalah esai atau karangan hasil penelitian yang


dimuat di dalam jurnal ilmiah.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


B. Tahapan Penulisan Karya Ilmiah
10

1. Tahap persiapan:
a. Pemilihan topik

b. Pembatasan topik

c. Pengumpulan pustaka

d. Penentuan tujuan dan maksud

e. Penyusunan kerangka

2. Tahap pengumpulan data


3. Tahap analisis data
4. Tahap penyusunan draf laporan
5. Tahap perbaikan dan penyuntingan
6. Tahap pelaporan
Tim Dosen Bahasa Indonesia
Cara Menentukan Topik
11

1. Dikuasai,
2. Baru (aktual),
3. Menarik,
4. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti
5. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek
penelitian
6. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian
7. Masalah yang diambil bersifat baru
8. Tema yang sedang tren
9. Dalam jangkauan peneliti
10. Data dari topik mudah didapatkan
11. Topik cukup penting untuk diteliti

Tim Dosen Bahasa Indonesia


1. Tahap Penyusunan Kerangka
12

Penentuan Maksud dan Tujuan


Fungsi perumusan tujuan:
a. menjelaskan (sesuatu) kepada pembaca;
b. meyakinkan pembaca;
c. memengaruhi pembaca.

Fungsi maksud:
menyampaikan harapan penulis kepada pihak terkait.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


1. Tahap Penyusunan Kerangka
Makalah terdiri atas:
Bagian awal
Bagian Isi
Bagian Penutup

Bagian Awal terdiri atas:


 Halaman Judul
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Gambar/Tabel/ Lampiran/ Lambang atau Singkatan
(jika diperlukan)

13
Bagian Isi, terdiri atas:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat Makalah
1.6 Metode Penyusunan

BAB 2 KAJIAN TEORETIS


2.1 Pengertian Media Sosial
2.2 Sejarah Media Sosial
2.3 Pergaulan dalam Berbagai Tinjauan

BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Dampak Negatif Media Sosial
3.2 Dampak Positif Media Sosial
3.3 Penggunaan Media Sosial Secara Bijak

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
14
Bagian Penutup terdiri atas
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)

Sistematika yang diuraikan di atas merupakan satu


kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan
dan bolak-balik susunannya.

15
Bagian halaman judul latar belakang
Awal kata pengantar batasan masalah
daftar isi masalah
daftar gambar/tabel tujuan

Bagian kegunaan/manfaat
Bab Pendahuluan
Isi
metode penyusunan
Bab Pembahasan
kajian teoretis
Bab Penutup
pembahasan
Bagian daftar pustaka kesimpulan
Penutup
(lampiran) saran

16
2. Tahap Pengumpulan Data
17

Tahap pengumpulan data dapat ditempuh di antaranya melalui:


a. studi pustaka atau membaca berbagai buku (sumber);
b. melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis;
c. melakukan wawancara dengan narasumber yang layak;
d. observasi atau menyebarkan angket.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


3. Tahap Analisis Data
18

a. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara:


1) identifikasi data,
2) klasifikasi data,
3) analisis data,
4) interpretasi data dan pembuatan simpulan.

b. Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan


menggunakan teknik uji statistik.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


4. Tahap Penyusunan Draf Laporan
19

Kerangka tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap


ini mulai dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan
dengan menyajikan hasil studi pustaka, hasil
pengumpulan data, hasil analisis data, dan simpulan
yang diperoleh.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


5. Tahap Perbaikan dan Penyuntingan
20

Draf karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya


disunting dan direvisi untuk memperbaiki isi tulisan.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


6. Tahap Pelaporan
21

Pada tahap ini karya tulis yang telah disusun harus


mampu dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


C. Sistematika Karya Tulis Ilmiah
22

Berikut sistematika standar karya tulis


ilmiah:
1. Bagian Pembuka
(lembar judul, kata pengantar, dan daftar isi)

2. Bagian Isi
(pendahuluan, pembahasan, penutup)

3. Bagian Penutup
(daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan)
Tim Dosen Bahasa Indonesia
D. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
23

1. Baku
2. Denotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10. Kuantitatif

Tim Dosen Bahasa Indonesia


1. Baku
24

Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-


kaidah bahasa baku. Kaidah-kaidah tersebut
dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku,
yakni EBI, dan dalam ragam lisan menggunakan
ucapan yang baku, menggunakan kata-kata,
struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah
dibakukan.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


Contoh dan Perbaikan Ragam Tulis
yang tidak baku:
25

Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan
lain sebagainya, maka proyek pembangunan sarana
telekomunikasi di Indonesia bagian timur kita terpaksa
serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)

Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur
terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku)

Tim Dosen Bahasa Indonesia


2. Denotatif
26

Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna


lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh kalimat yang tidak lugas:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan
yang memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)

Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan


mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


Perbaikan Kalimat yang Tidak Lugas
27

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi


yang memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)

atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)

Tim Dosen Bahasa Indonesia


3. Berkomunikasi dengan pikiran daripada
perasaan
28

Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan


atau hemat, dan tidak emosional.

Contoh kalimat yang tidak efisien:


Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal,
atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari komunitas
pegawai perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar, stasiun,
terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil yang
diperoleh tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)

Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (efisien)
Tim Dosen Bahasa Indonesia
4. Kohesif (Kepaduan Bentuk)
29

 Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur,


baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga
hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang
lain bersifat padu maka digunakan alat penghubung,
seperti kata penunjuk, kata ganti dan kata penghubung.
Contoh:
 Ibu dan Bapak sudah pergi sejak tadi pagi. Mereka
menggunakan pesawat agar cepat sampai di Surabaya.
Dalam kalimat kedua ada kata “mereka” sebagai kata
ganti dari Ibu dan Bapak yang ada dalam kalimat
pertama. Dalam hal ini, dapat dikatakan kedua kalimat
ini memiliki hubungan kohesi.

Tim Dosen Bahasa Indonesia


 5. Koheren (Kepaduan Makna)
 Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea
mendukung satu makna atau ide pokok. Suatu paragraf
dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara
gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang
lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal
balik serta secara bersama-sama membahas satu-satu
gagasan utama. Beri contoh

Tim Dosen Bahasa Indonesia


31

 Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu


pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding
media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan
daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih
aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media
alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun
demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan
generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.

 Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat


yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak
tebal.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


6. Mengutamakan Kalimat Pasif
32

Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.
(kurang tepat)

Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium. (tepat)

Tim Dosen Bahasa Indonesia


7. Konsisten
33

Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,


singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.

8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh
tim peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak
oleh tim peneliti. (logis)
Tim Dosen Bahasa Indonesia
9. Efektif
34

Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik


oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau
pembaca.

10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.

Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.

Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitatif)

Tim Dosen Bahasa Indonesia


LATIHAN
35

1. Perhatikan syarat-syarat karya ilmiah berikut!


(1) menggunakan media tulis,
(2) memberikan solusi,
(3) menggunakan bahasa yang benar,
(4) sistematis,
(5) membahas permasalahan yang ada.
Yang tidak termasuk syarat penulisan karya ilmiah terdapat
pada nomor
A. 1 dan 3.
B. 2 dan 5.
C. 3 dan 4.
D. 4 dan 5.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


LATIHAN
36

2. Salah satu karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan


pada studi pustaka atau kajian lapangan serta
sebagai syarat penyelesaian tugas pada salah satu
mata kuliah adalah
A. artikel jurnal.
B. makalah.
C. skripsi.
D. kertas kerja.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


LATIHAN
37

3. Perhatikan syarat-syarat karya ilmiah berikut!


Dewasa ini, banyak mahasiswa yang tidak memanfaatkan
pembelajaran kelas dengan sebaik-baiknya sehingga setelah
lulus, mereka kurang dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapatkannya saat berkuliah dengan baik.
Kalimat tersebut biasanya terdapat pada makalah bagian
A. kata pengantar.
B. latar belakang.
C. pembahasan.
D. simpulan.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


LATIHAN
38

4. Kalimat cuplikan karya ilmiah berikut yang menggunakan


kaidah bahasa Indonesia secara efektif adalah
A. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah yang tepat adalah sebagai berikut.
B. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa karena makalah ini telah diselesaikan
dengan lancar.
C. Berbagai masalah yang terdapat pada makalah ini
menginginkan untuk dikaji secara lebih dalam.
D. Teori yang didapatkan akan digunakan untuk
menganalisis masalah yang muncul pada makalah ini.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


LATIHAN
39

5. Perhatikan syarat-syarat karya ilmiah berikut!


Subjek data yang didapatkan pada penelitian ini
berasal dari banyak warga di Desa Sukabirus.
Alasan ketidakefektifan kalimat tersebut adalah
A. menggunakan kata yang tidak baku.
B. pola kalimat yang tidak koheren.
C. menggunakan kata yang berlebihan.
D. tidak memenuhi prinsip kuantitatif.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


40

Tim Dosen Bahasa Indoneisa


Daftar Pustaka
41

 Djuroto, Toto dan Bambang Suprijadi. 2002. Menulis


Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: Rosdakarya.
 Efendi, S. Th. Pedoman Penulisan Laporan. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
 Moeliono, Anton M. Th. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 Puspandari, Diyas. 2011. Handout Bahasa Indonesia.
Bandung: Universitas Telkom.
 Widjono, 2007. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Grasindo.

Tim Dosen Bahasa Indoneisa

Anda mungkin juga menyukai