Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN BAHASA SERAPAN TERHADAP BAHASA INDONESIA

Tri Jaya Putri Galingging


1920500086
trijayaputrigalingging@gmail.com
Abstrak
In it’s development, Indonesian absorbs elements from various languages, both
from regional languages and from foreign languages. Historically, foreign absorption
elements also entered through contacts that occurred during the colonial period. No
exception for words adopted from French into Indonesian and vice versa, most of the
words originating from French in Indonesian/Malay are borrowed through Dutch.
Indonesian was also a donor to European languages, and a small number of French
Malay-Indonesian loan words were borrowed through the Portuguese and the Dutch.
The language used in communication uses spoken and written language. Spoken
language is an embodiment of the language used in everyday life, both in official
forums and not. Meanwhile, written language is a reflection of spoken language in the
form of symbols. Both spoken language and written language have their own
characteristics, weaknesses and strengths

Keywords: the influence of borrowed language, the use of language

Abstrak
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Secara historis, unsur-
unsur serapan asing pun masuk melalui kontak yang terjadi pada masa penjajahan.
Tak terkecuali kata yang diadopsi dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia
maupun sebaliknya, sebagian besar kata-kata yang berasal dari bahasa Perancis dalam
bahasa Indonesia / Melayu dipinjam melalui bahasa Belanda. Bahasa Indonesia juga
menjadi donor bagi bahasa Eropa, dan jumlah kecil kata-kata pinjaman Melayu-
Indonesia dalam bahasa Perancis dipinjam melalui Portugis dan Belanda. Bahasa

1
yang digunakan dalam komunikasi menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.
Bahasa lisan merupakan perwujudan dari bahasa yang digunakan sehari hari baik
dalam forum resmi maupun tidak. Sedangkan bahasa tulis merupakan pencerminan
kembali bahasa lisan dalam bentuk simbol-simbol. Baik bahasa lisan maupun bahas
tulisan, memiliki ciri-ciri, kelemahan dan kelebihan masing-masing

Kata kunci : pengaruh bahasa serapan, penggunaan bahasa

A. Pendahuluan
Bahasa Indonesia, bahasa persatuan bagi negara Indonesia. Bahasa
Indonesia bisa disampaikan melalui media bahasa tulis dan bahasa lisan.
Bahasa lisan, bahasa yang diucapkan secara langsung dari alat ucap manusia,
sedangkan bahasa tulis diungkapkan melalui tulisan. Pada dasarnya, bahasa
Indonesia mengajarkan siswa untuk menguasai empat keterampilan
berbahasa.
Menurut Tarigan keempat keterampilan berbahasa yaitu: keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. Siswa dituntut untuk bisa menguasai dan menerapkan keterampilan
berbahasa dalam kegiatan belajar. Fransiska dan Ikha menyatakan salah satu
aspek yang bersifat menghasilkan dari keterampilan berbahasa adalah
keterampilan menulis. Keterampilan menulis, salah satu keterampilan yang
perlu dikembangkan dengan baik. Keterampilan menulis mampu mengasah
kemampuan otak untuk mengeluarkan daya imajinasi dengan baik. Jika
keterampilan menulis dikembangkan dengan baik dan secara terarah, akan
menghasilkan tulisan yang maksimal. Namun, dalam keterampilan menulis,
siswa harus memperhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Sering kali kita mendengar orang-orang Indonesia yang menggunakan
bahasa yang tidak baku dalam kegiatan-kegiatan resmi atau menggunakan
kata serapan yang salah, bahkan dalam penyusunan pun masih terjadi

2
kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga mengakibatkan kesalahan makna,
padahal Pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata
bahasa baik itu kata serapan maupun penggunaan tanda baca. Pelajaran
Bahasa Indonesia sebenarnya sudah diajarkan sejak dari Sekolah Dasar
sampai ke perguruan tinggi. Tapi kesalahan ini masih sering terjadi, bahkan
berulang-ulang kali.
Ketidakfahaman terhadap tata bahasa Indonesialah yang
mengakibatkan orang-orang sering melanggar aturan resmi yang telah dibuat
pemerintah tentang tata bahasa Indonesia. Yang mengkhawatirkan ialah ketika
aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh masyarakat Indonesia, karena salah
satu dampak negatifnya ialah hal ini akan dianggap lazim oleh masyarakat
Indonesia terlebih lagi oleh anak-cucu yang akan menjadi penerus negeri ini,
karena akan mempersulit masyarakat dalam berkomunikasi.Penggunaan kata-
kata serapan dewasa ini kian marak. Masyarakat senang menggunakannya
karena terkesan keren dan modern. Selain itu, alasan masyarakat
menggunakan kata-kata serapan adalah pengucapan kata-kata serapan lebih
singkat dibandingkan dengan pengucapan kata-kata dalam Bahasa Indonesia
baku.
B. Pembahasan
1. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah
atau bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya
kosa kata.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata
serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata-kata serapan
adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang
yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, disisi lain
penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif,

3
namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh
masyarakat.1 Sejumlah ahli yang mempelajari kata serapan bahasa asing
yang ada pada bahasa indonesia lebih mementingkan karakteristik bahasa
asing tersebut ketimbang bahasa penerima dan kaidah linguistiknya serta
yang menyangkut pelafalannya. Bahasa indonesia adalah bahasa yang
terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata
dari bahasa lainnya.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata
serapan yaitu kata yang diserap dari bahasa lain dengan didasarkan pada
kaidah bahasa penerima.
Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa pengertian kata serapan dimana
kata tersebut telah memenuhi kaidah-kaidah bahasa utamanya yaitu
bahasa Indonesia. Sebelum mempelajari secara lebih jauh lagi tentang kata
serapan, kita perlu memahami dan mempelajari terlebih dahulu tentang
pengertian kata serapan. menurut Rohbiah adalah penyerapan bahasa
terjadi karena adanya suatu kontak yang berkelanjutan dalam waktu lama
dengan penutur bahasa yang berbeda. Kontak bahasa ini merupakan
hubungan kebahasaan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa terhadap
masyarakat bahasa lainnya. Sedangkan menurut firdaus Pengertian Kata
serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang telah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima penggunaannya secara
umum. Dengan terdapat proses penyerapan ini, akan dapat memunculkan
saling meminjam dan saling berpengaruh unsur asing2
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut bisa ditarik kesimpulan
bahwa kata serapan merupakan kata yang diproduksi oleh bahasa
penerima dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan. Kata

1
Ari gunardi, “bahasa serapan terhadap bahasa indonsia” jurnal STKIP Pelita Pratama,
VOL 01 N0. 01. Tahun 2020. Hlm. 35.
2
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indonesia Millennium. (Surabaya: Karina. 2002), hlm. 21

4
serapan ini berasal dari adanya kontak bahasa asing, kemudian
diinterpretasikan ke bahasa penerima. Oleh karena itu, banyak kata
serapan yang hampir serupa dengan kata asing yang sebenarnya.3
Kata serapan juga dapat dikatakan kata yang berasal dari bahasa lain
(bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan
tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosa kata. Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara
yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk
menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Hingga pada
suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan
masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun
manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat
mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar
budaya masyarakat itu.
Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara
memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah
mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal
hal ihwal baru itu. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap
relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat
dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Teknologi
komunikasi modern telah turut pula menjadi media pemerolehan kata-
kata serapan itu. Dimana era Globalisasi saat ini menyebabkan penyebaran
berbagai kebudayaan dari berbagai negara ke seluruh dunia. Indonesia pun
turut terkena dampaknya, media komunikasi telah turut pula membentuk
kata-kata baru di masyarakat. Seperti “mood”, “akun”, dll. yang mana hal
ini dapat menambah perbendaharaan kata dalam bahasa kita disamping
pula dapat menyebabkan berkurangnya fungsi penggunaan kata untuk
menyatakan suatu maksud hingga tergesernya kata-kata dalam “kamus”
3
Rechandy, Aditya. Aturan Penggunaan Kata Serapan. (Jakarta: Grafindo, 2009.) hlm.78

5
kita menuju Arkaik. Seperti penggunaan kata “nafsu” yang mulai
digantikan oleh kata “mood”. Misal dalam kalimat “Aku tidanafsu…”
menjadi “Aku tidak mood…”, dll.
Umumnya kata-kata serapan baru itu di peroleh melalui media
komunikasi elektronik seperti telavisi, radio dan internet. Hal ini tak lepas
pula dari sifat bahasa Indonesia yang bersifat terbuka, dalam artian
menerima kata-kata dari bahasa lainnya
2. Proses Masuknya Kata Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
Ada beberapa proses atau cara masuknya bahasa asing ke dalam bahsa
Indonesia sehingga terserap yaitu dengan cara:4
a. Adopsi
Proses adopsi adalah terserapnya bahasa asing karena pemakai
bahasa mengambil kata bahasa asing yang memilki makna sama secara
keseluruhan tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia.
Cpntohnya: hotdog, shuttle cokck, reshuffle, plaza, supermarket,
minimarket.
b. Adaptasi
Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa asing akibat
pemakaian bahasa mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara
penulisannya berbeda dan diseduaikan dengan aturan bahaa Indonesia.
Contoh:
Option = Opsi
Fluctuate = Fluktuatif
Organization = Organisasi
Maximal = Maksimal

4
Arifin, Zaenal dan Amran Tasai.. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Medi Yatama Sarana Perkasa, 2005) hlm.45

6
c. Pungutan
Masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia terjadi akibat
pemakai bahasa mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa
sumbernya, kemudian dicarikan padanan katanya dalam bahasa
Indonesia. Cara ini dapat disebut juga dengan konsep terjemahan
dimana kata serapan dihasilkan dengan cara menerjemahkan kata atau
istilah tersebut tanpa mengubah makna kata tersebut.
Contoh:
Spare part = Suku cadang
Try out = Uji coba
Overlap = Tumpang tindih
Shuttle ship = Pesawat ulang-alik
3. Macam-Macam Kata Serapan
Ada beberapa bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
diantaranya yaitu :5
a. Bahasa Inggris
Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang
digunakan oleh seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa
ini dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh pemakai bahasa
Indonesia. Di bawah ini adalah contoh kata-kata bahasa Inggris yang
telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Application = Aplikasi
Actor = Aktor
Aquarium = Akuarium
5
Hadi, Abdul. 2009. Penulisan Kata Kata Asli dan Kata Serapan.Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, Halaman 1185 s.d.
1188 Berisikan Pendahuluan Buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996.

7
Allergy = Alergi 
Account = Akun
Balloon = Balon
Business = Bisnis
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Coffee = Kopi
Community = Komunitas
Copy = Salin
Detail = Detail 
Erosion = Erosi
Export = Ekspor
Essay = Esai
Enzyme = Enzim
b. Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh
tahun. Lamanya bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan
bahasa Belanda terserap ke dalam bahasa Indonesia dan secara tidak
sadar kita telah mengambil dan menggunakan kata-kata dari bahasa
Belanda tersebut. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang paling
banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah contoh
kata serapan yang diambil dari bahasa Belanda.
Amateur = Amatir
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte
Atleet = Atlet
Berichten = Berita
Bombarderen = Bombardir

8
Boetiek = Butik
Bezoek = Besuk
Chocolade = Coklat
Debiteur = Debitur
Dieet = Diet
Docent = Dosen
Egoistisch = Egois
Ijs = Es
Etnisch = Etnis
Etiquette = Etiket
Hotel = Hotel
c. Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Indonesia juga menyerap kata-kata Jawa kuno atau bahasa
Sansekerta dikarenakan kebudayaan jawa merupakan pusat
perkembangan kebudayaan di Indonesia pada zaman dahulu .
Penyerapan ini juga akibat masih lekatnya orang-orang jawa dengan
bahasa mereka sehingga mereka tetap menggunakan bahasanya
walaupun zaman telah berekembang. Oleh karena seringnya
penggunaan bahasa Jawa, bahasa ini menjadi umum dimasyarakat dan
secara tak sadar digunakan secara luas. Berikut ini adalah contoh-
contoh kata serapan dari bahasa jawa kuno.6
Cuba = Coba
Cahya = Cahaya
6
Hadi, Abdul. 2009. Penulisan Kata Kata Asli dan Kata Serapan.Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, halaman 1185 s.d.
1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996.

9
Dhenger = Denger
Garem = Garam
Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Bhasa = Bahasa
d. Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke
dalam bahasa Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan
perdagangan di Indonesia dan berinteraksi dengan penduduk pribumi
dan Arab adalah Negara tempat berasalnya agama mayoritas di
Indonesia. Berikut ini adalah contoh-contoh kata serapan dari bahasa
Arab.
Abad = Abad
Abadi = Abadi
Bakhil atau Baligh = Baligh
Halal = Halal
Haram = Haram 
Ilmu = Ilmu 
Lafazh = Lafal
Zhalim = Lalim
Maqalatun = Makalah 
Rizqi = Rezeki
Zakarotil = Sekarat
Almanak = Almanak
Awal = Awal 
Akhir = Akhir
Kahabar = Kabar
e. Bahasa-Bahasa Lain

10
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke dalam bahasa
Indonesia dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan bahasa-
bahasa di atas. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa China,
Portugis, Tamil, Parsi.
Contoh:
Bakiak = Bakiak (Bahasa China)
Cincau = Cincau (Bahasa China)
Encang = Paman (Bahasa China)
Encing = Tante (Bahasa China)
Armada = Armada (Bahasa Portugis)
Algoz = Algojo (Bahasa Portugis)
Banco = Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo = Bolu (Bahasa Portugis)
Petti = Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam = Logam (Bahasa Tamil)
Kadai = Kedai (Bahasa Tamil)
Acar = Acar (Bahasa Parsi)
Anggur = Anggur (Bahasa Parsi)
Istana = Istana (Bahasa Parsi)
4. Contoh Kata-Kata Serapan
a. Lafal dan Arti Masih Sesuai dengan Aslinya
1) Abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal,
akhir,
2) Bakhil, baligh, batil, barakah,
3) Daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim
4) Khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
5) Musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar,
maut,
6) Kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas,

11
7) Syariat, ulama, wajib, ziarah
b. Lafalnya Berubah, Artinya Tetap
1) Berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
2) Buya dari kata abuya
3) Derajat dari kata darajah
4) Kabar dari kata khabar
5) Lafal dari kata lafazh
6) Lalim dari kata zhali
7) Makalah dari kata maqalatun
8) Masalah dari kata mas-alatuna
9) Mungkin dari kata mumkinun
10) Resmi dari kata rasmiyyun
11) Soal dari kata suaalun
12) Rezeki dari kata rizq
13) Sekarat dari kata Zakarotil
14) Nama-nama hari dalam sepekan : Ahad (belakangan jadi Minggu
artinya=1), Senin (Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu (Arba'a),
Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu'ah) dan Sabtu (sab`atun)
c. Lafal dan Arti Berubah Dari Lafal dan Arti Semula, Seperti:
1) Keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang
kirakira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat
yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
2) Logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen,
berasal dari kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen
3) Naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
4) Perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
5) Petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari
kata fatwa yang bermakna pendapat hukum.

12
6) Laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu,
berasal dari kata 'askar yang berarti sama.
5. Dampak Penggunaan Kata Serapan bagi Bangsa Indonesia
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat
menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
a. Dampak positif penggunaan kata serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena
dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau
istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain
itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal
lebih singkat dari pada pengucapan kata Bahasa Indonesia. Seperti,
kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.
b. Dampak negatif penggunaan kata serapan
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata
masyarakat, dan kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia,
bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
6. Cara pelestarian Bahasa Indonesia
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan Bahasa
Indonesia. Seperti:
a. Membiasakan berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik saat forum-forum
formal(sekolah,rapat,dll.).
c. Mengadakan uji Kemampuan Bahasa Indonesia dalam setiap
penerimaan tenaga kerja.
d. Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah yang harus diambil
oleh setiap mahasiswa, dikarenakan untuk tetap mengajarkan inti dari
bahasa Indonesia, dan diharapkan agar hal ini dapat membuat bahasa

13
Indonesia tetap menjadi bahasa yang murni yang dapat memberikan
ciri khas maupun identitas bagi bangsa Indonesia.
C. Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa
daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang
disebut dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Penggunaan Kata-kata serapan
dalam Bahasa indonesia dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif.
Dampak positif selain yang telah disebutkan ialah, komunikasi sehari-hari
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang disisipi kata-kata serapan
terdengar lebih mudah, flexibel, dan singkat.
Namun, dampak negatifnya yaitu, tersamarnya identitas kita sebagai
Bangsa Indonesia yang mempunyai bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa
Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa
yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi,
setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berada dalam forum-forum resmi.
Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih
menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-
anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia dan
memahami bahasa serapan.
DAFTAR PUSTAKA

14
Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2005. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Medi Yatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Anggarani, Asih dkk. 2015. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. PT Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.

Hadi, Abdul. 2009. Penulisan Kata Kata Asli dan Kata Serapan.Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai
Pustaka: 1999, Halaman 1185 s.d. 1188 Berisikan Pendahuluan Buku Senarai
Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta, 1996.

J.S Badudu. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia,
Jakarta: Kompas.

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kamus Linguistik. PT Gramedia. Jakarta.

Martin, M. Andre. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Millennium. Surabaya: Karina.

Nazar, Noerzisri. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Humaniora


Utama. Bandung.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. PT Gramedia. Jakarta.

Razak, Abdul. 2000. Kalimat Efektif, Struktur, Gaya, dan Variasi. PT Gramedia.
Jakarta.

Suharsimi, Arikunto. 1998. Manajemen Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2004. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Widjono, H.S. 2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di


Perguruan Tinggi. PT Gramedia. Jakarta.

15
Yanti, Prima Gusti. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Unversitas
Hamka. Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai