Anda di halaman 1dari 9

UNSUR SERAPAN DAN PERUBAHANNYA

 
Dosen : Drs. Nanang Heryana, M.Pd.
.  
 
Disusun Oleh:
1. Stephanus Yoga (NIM F1011161077)
2. Riyan Handari (NIM F1011161073)
3. Badrus Tamam (NIM F1011161075)
4. Willy Andrian (NIM F1011161080)
5. Deo Pamungkas (NIM F1011161042)
 
 
 
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2017
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan.
Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal
yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul,
modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya
menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif
yang tidak disadari oleh masyarakat. 
 
B. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia
   Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari
bahasa lain, seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari
bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu
kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti
itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini
banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya. 
Asal Bahasa Jumlah Kata
Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata
 
 
 
 
 
 
 
 
Proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika satu diantara syarat di bawah ini
terpenuhi, yaitu: 
a. Istilah serapan yang di serap cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat di bandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia terlalu banyak sinonimnya
 
C. Cara Masuknya Unsur Serapan Kedalam Bahasa Indonesia
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu
secara 
keseluruhan.
 
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa
Indonesia.      
Contoh:         
Pluralization>Pluralisasi   
Acceptability > Akseptabilitas 
 
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam
bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa
Indonesia        
Contohnya:  
Overlap> tumpang tindih    
Try out > uji coba   
 
4. Kreasi 
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada
dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi
memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip
seperti penerjemahan.    
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga
kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.           
Contoh:         
Effective > berhasil guna    
Spare parts > suku cadang  
 
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian  kata serapan .
Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya
dengan penutur bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu
ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat
mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
            Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima
dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya
tidak membuat kita serampangandalam membentuk istilah baru dan mengabaikan
khazanah bahasa kita.
 
 
 
 
D. Contoh Unsur Serapan
 
N Kata
Kata Serapan Kata Asal NO Kata Asal
O Serapan
  Asing Baku Bahasa   Asing Baku Bahasa
1 Actor Aktor Inggris 11 Absent Absen Belanda
2 Allergy Alergi Inggris 12 Accu Aki Belanda
3 Access Akses Inggris 13 Agent Agen Belanda
4 Acting Akting Inggris 14 Album Album Belanda
5 Ballpoint Bolpen Inggris 15 Altaar Altar Belanda
6 Check Cek Inggris 16 Bak Bak Belanda
7 Detail Detil Inggris 17 Barak Barak Belanda
Dilem
8 Dilemma a Inggris 18 Balsem Balsem Belanda
9 Disco Disko Inggris 19 Bandiet Bandit Belanda
10 Dose Dosis Inggris 20 Batterij Batere Belanda
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut
ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa
Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi,
efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata
standar,efek,dan implement. 
      
1. aat (Belanda) menjadi –at:
Advokaat >  advokat
plaat > pelat
 
2. age menjadi –ase:
Percentage > persentase
Etalage > etalase
 
3. al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al:
structural, structureel > structural
formal, formeel > formal
 
4. ant menjadi –an:
Accountant  > akuntan
Informant > forman
 
5. archy, -archie (Belanda) menjadi arki:
anarchy, anarchie > anarki
oligarchy, oligarchie > oligarki
 
6. ary, air (Belanda) menjadi –er:
complementary, complementair > komplementer
primary, primair > primer    
7. (a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si:
action, actie > aksi
publication, publicatie > publikasi
       
 
    Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima
pengaruh akanterjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi
secara utuh, ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian itu
akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan maupun  ejaan antar bahasa pemberi
dan penerima pengaruh maupun pergeseran sistematis.Bunyi bahasa dan kosakata
pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka, dengan sendirinya
dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, saling meminjam atau
menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara
lain kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar
belakang yang lain.Sebuah huruf tertentu akanberubah menjadi huruf lainnya
begitu kosakata asing itu kita serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya
tidak berubah.
 
Contoh : jika ‘ (ain arab) diikuti dengan (a)  menjadi (‘a). dalamkaidah bahasa
Indonesia diserap menjadi (a) saja. Seperti kata (manfa’ah) diserap dalam bahasa
Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (manfaat). (‘asr) diserap dalam bahasa
Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar). (sa’ah) diserap dalam bahasa
Indonesia, ejaan kata kata serapannya menjadi (saat).
           
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini
terpenuhi, yaitu:
1) Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2) Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
3) Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika
istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya
 
Secara umum kata serapan itu masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat
cara, yaitu :
1. Adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing
itu secara keseluruhan, contoh :supermarket, plazza, mall.
2. Adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia, contoh :pluralization – pluralisasi, acceptabilitu – akseptabilitas.
3. Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung
dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa
Indonesia, contoh : overlap :tumpang tindih, try out :uji coba, psychologist – ahli
psikolog.
4. Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada
dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi
memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti
penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua
atau tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
 
E. Macam-macam Unsur Serapan
Ada beberapa bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia,
diantaranya adalah bahasa inggris, bahasa belanda, bahasa arab, dan bahasa jawa
kuno. 
1) Bahasa Inggris
Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan
oleh seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan
mudah masuk dan diterima oleh pemakai bahasa Indonesia. Di bawah ini
adalah contoh kata-kata bahasa Inggris yang telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia.
Application= Aplikasi
Actor= Aktor
Aquarium= Akuarium
Allergy= Alergi 
Account= Akun
Aerobic= Aerobik
Ballpoint= Bolpen
Bomb = Bom
Bus = Bis
Boss = Bos
Balloon = Balon
Book = Buku
Calculator = Kalkulator
Cartoon = kartun
Cellular = Seluler
Coin = Koin
Coffee = Kopi
2) Bahasa Belanda
Belanda telah menjajah Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun.
Lamanya bangsa Belanda menduduki Indonesia memungkinkan bahasa
Belanda terserap ke dalam bahasa Indonesia dan secara tidak sadar kita telah
mengambil dan menggunakan kata-kata dari bahasa Belanda tersebut. Bahasa
Belanda merupakan bahasa yang paling banyak terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Berikut ini adalah contoh kata serapan yang diambil dari bahasa
Belanda.

Akur = Akkoord 
Acclamatie = Aklamasi
Akte = Akte
Atleet = Atlet
Berichten = Berita
Bombarderen = Bombardir
Boetiek = Butik
3) Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Indonesia juga menyerap kata-kata Jawa kuno atau bahasa
Sansekerta dikarenakan kebudayaan jawa merupakan pusat perkembangan
kebudayaan di Indonesia pada zaman dahulu . Penyerapan ini juga akibat
masih lekatnya orang-orang jawa dengan bahasa mereka sehingga mereka
tetap menggunakan bahasanya walaupun zaman telah berekembang. Oleh
karena seringnya penggunaan bahasa Jawa, bahasa ini menjadi umum
dimasyarakat dan secara tak sadar digunakan secara luas. Berikut ini adalah
contoh-contoh kata serapan dari bahasa jawa kuno.
Cuba = Coba
Cahya = Cahaya
Dhenger = Denger
Garem = Garam
Duraka = Durhaka
Phala = Pahala
Bhasa = Bahasa
Ajian = mantra
Angkara = Murka
Aniaya = Menyiksa
Diwasa = Dewasa 
 
4) Bahasa Arab
Ada dua faktor yang menjadi penyebab diserapnya bahasa arab ke dalam
bahasa Indonesia, yaitu bangsa arab sering melakukan perdagangan di
Indonesia dan berinteraksi dengan penduduk pribumi dan Arab adalah Negara
tempat berasalnya agama mayoritas di Indonesia. Berikut ini adalah contoh-
contoh kata serapan dari bahasa Arab.

Abad = Abad
Abadi = Abadi
Bakhil/Baligh = Baligh
Halal = Halal
Haram = Haram 
Ilmu = Ilmu 
Lafazh = Lafal
Zhalim = Lalim
Maqalatun = Makalah 
Rizqi = Rezeki
Zakarotil = Sekarat
Almanak = Almanak
Awal = Awal 
Akhir = Akhir
 
 
 
5) Bahasa-Bahasa Lain
Bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang terserap ke
dalam bahasa Indonesia dengan porsi yang sedikit dibandingkan dengan
bahasa-bahasa di atas. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa China,
Portugis, Tamil, Parsi. 
Contoh:

Bakiak=Bakiak (Bahasa China)
Cincau=Cincau (Bahasa China)
Encang=Paman (Bahasa China)
Encing=tante (Bahasa China)
Armada=Armada (Bahasa Portugis)
Algoz=Algojo (Bahasa Portugis)
Banco=Bangku (Bahasa Portugis)
Bolo=Bolu (Bahasa Portugis)
Petti=Peti (Bahasa Tamil)
Ulogam=Logam (Bahasa Tamil)
Kadai=Kedai (Bahasa Tamil)
Acar=Acar (Bahasa Parsi)
Anggur=Anggur (Bahasa Parsi)
Istana=Istana (Bahasa Parsi)
F. Dampak Menggunakan Kata Serapan
 
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan
dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
 
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
 
      Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai
lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah
asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif
lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada
pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam
Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
 
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
a) Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
b) Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia
berkurang.
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Martin, M. Andre. Kamus Bahasa Indaonesia Millennium. Surabaya: Karina. 2002
 
Zaida, Hendy. Pelajaran Sastra. Jakarta: PT Gamedia. 2000
 
Eddy, Nyoman Tusthi, Unsur Serapan Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia,
Flores:Nusa Indah, 1989.

Anda mungkin juga menyukai