Anda di halaman 1dari 6

156

LAMPIRAN

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena

sehingga pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang

terjadinya fenomena tersebut secara jelas dan logis. Teks eksplanasi banyak

menggunakan fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab

akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab atau akibat-akibat tersebut berupa

sekumpulan fakta uang menurut penulis.

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan-penjelasan tentang proses

mengapa dan bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan fenomena-

fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Semua

fenomena tersebut memiliki hubungan kausalitas (sebab akibat) dan memiliki

proses. Semua fenomena tersebut tidak hanya kita rasakan dan nikmati saja, tapi

juga harus kita pelajari mengapa dan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi.

Menurut KBBI kausalitas berarti perihal sebab akibat. Dilihat dari hubunganya

dengan teks eksplanasi, maka dapat diartikan konjungsi yang menghubungkan

dua klausa atau lebih yang mempunyai hubungan sebab akibat. Misalnya jika,

bila, sehingga, kalau, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu, karena.
157

Teks ekplanasi adalah sebuah karangan yang isinya berupa penjelasan-

penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena-

fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini

bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar

paham atau mengerti tentang suatu fenomena yang terjadi. Teks eksplanasi

merupakan bagian dari jenis teks deskripsi. Jenis teks deskripsi lainnya adalah

teks deskripsi itu sendiri, teks laporan dan teks prosedur. Sebagai bagian dari teks

deskripsi, ada beberapa karakteristik yang sama antara teks eksplanasi dan teks

deskripsi.

B. Strukrur Teks Eksplanasi

Menurut Kemendikbut (2017 :62-63) menjelaskan struktur teks eksplanasi yang

baku yang sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, terbagi menjadi bagian-

bagian diantaranya:

1. Identifikasi fenomena mengidentifikasi suatu yang akan diterangkan. Hal bias

terkait dengan fenomena alam, social, budaya dan fenomena-fenomena lainnya.

2. Penggambaran rangkaian kejadian , memerinci proses kejadian yang relevan

dengan fenomena yang diterangkan sebagai pernyataan atas bagaimana atau

mengapa.

a. Rincian yang berpola atas pernyataan “bagaimana” akan

melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun


158

gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadian disusun berdasarkan

urutan waktu.

b. Rincian yang berpola atas pernyataan “mangapa” akan melahirkan

uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase

kejadian disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.

3. Ulasan berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian

yang dipaparkan sebelumnya.

C. Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ciri kebahasaan teks eksplanasi sebagai berikut.

a. Menggunakan kata yang bermakna denotatif.

b. Menggunakan banyak kongjungsi kausalitas maupun kronologi. Konjungsi

kausalitas misalnya sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga, dan

lain-lain. Konjungsi kronologi misalnya kemudian, lalu, setelah itu, pada

akhirnya.

c. Menggunakan kata ganti untuk fenimena kata benda baik kongkret maupun

abstrak, dan bukan kata ganti orang.

d. Focus pada hal umum, bukan pertisipasi manusia misalnya gempa bumi,

banjir, hujan, dan udara.

e. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah atau banyak kata teknis sesuai

dengan topik yang dibahasnya.


159

f. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja

aktif).

g. Menggunakan kalimat pasif.

h. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan

secara kausal itu benar adanya.

i. Dalam teks eksplanasi terdapat kata-kata serapan. Kata serapan adalah kata-

kata dari bahasa daerah atau asing yang sudah masuk dalam bahasa Indonesia.

Kata serapan masuk dalam kata bahasa Indonesia melalui adopsi, adaptasi,

penerjemahan dan kreasi

1) Adopsi

Cara adopsi terjadi apabila pemakaian bahasa hanya mengambil bentuk

dan makna kata asing yang diserap secara keseluruhan.

2) Adaptasi

Cara adaptasi terjadi apabila pemakaian bahasa hanya mengambil

makna kata asing yang diserap dan ejaan atau cara penulisannya

disesuaikan ejaan bahasa Indonesia.

3) Penerjemahan

Cara penerjemahan terjadi apabila pemakaian bahasa mengambil konsep

yang terkandung dalam kata bahasa asing, kemudian mencari

padanannya dalam bahasa Indonesia

4) Kreasi
160

Cara kreasi terjadi apabila pemakaian bahasa hanya mengambil konsep

dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian mencari

padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip

penerjemahan, cara terakhir memiliki perbedaa. Cara kreasi tidak

menuntut fisik yang miri seperti pada penerjemahan. Kata dalam bahasa

aslinya ditulis dua atau tiga kata dalam bahasa Indonesia boleh hanya

satu kata atau sebaliknya.

D. Tujuan Penyusunan Teks Eksplanasi

1. Untuk memperhitungkan mengapa fenomena itu terjadi

2. Untuk menjelaskan fenomena yang terjadi (alam maupun sosial )

3. Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena

E. Memproduksi Teks Eksplanasi

agar teks eksplanasi yang ditulis lebih menarik, anda perlu mengetahui pola-pola

pengembangan teks sebagai berikut.

1. Pola Pengembangan Sebab Akibat

Pola ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat

sebagai perincian pengembangannya. Bisa juga terbalik, akibat dijadikan

sebagai gagasan umum, sedangkan sebab sebagai perincian.

2. Pola Pengembangan Proses


161

Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-

perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu kejadian atau

peristiwa. Adapun tahapan menyususn sebuah proses sebagai berikut.

a) Mengetahui perincian

b) Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap

c) Menjelaskan setiap urutan kedalam detail-detail yang tegas sehingga

pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

Langkah-langkah Penyususnan Teks Eksplanasi

1. Mendaftarkan topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks

eksplanasi

2. Menyusun kerangka teks dengan cara menomori topik-topik tersebut

sesuai dengan struktur baku dari teks eksplanasi, yang paragraf-paragraf

dapat disusun secara kausalitas kronologis.

3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi

yang lengkap dan untuh dengan memperhatikan struktur bakunya.

4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman dengan tjuan mengireksi

kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks tersebut. Hal-hal yang

disunting menyangkut isi teks, struktur dan kaidah kebahasaan dan ejaan

dan tanda bacanya.

Anda mungkin juga menyukai