Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Kiki Nopita


Nim : F1012211013
Kelas : PPAPK 2021
Dosen : Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S.
Mata Kuliah : Teori dan Kritik Sastra

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paradigma sastra?


Jawab: Paradigma adalah sebagai cara kita melihat sesuatu atau mungkin dapat dikatakan
satu perspektif (pandangan) misalnya, ada satu objek lalu ada beberapa orang
melihat objek itu dari sudut yang berbeda-beda maka hasil dari pandangan itu akan
berbeda-beda juga atau perumpamaan kalau kita memakai kaca mata hitam jadi
objek itu akan gelap dan kalau pakai kaca mata pink iya makan objek tersebut juga
akan pink. Bila kita berpendapat sesuatu pandangan pendapat di sampaikan oleh
perspektif tertentu dari dikma. Mengajarkan pada kita harus rendah hati bahwa kalau
beda pendapat sudut pandang apa lagi berbeda teori dan lain-lain.
2. Ada berapa paradigma sastra? Jelaskan masing-masing dari padanya dan berikan
contohnya.
Jawab: Terdapat 4 paradigma sastra yaitu:
A. Pendekatan objektif, yakni pendekatan yang menitikberatkan perhatian pada
karya sastra atau cipta sastra. Karya sastra dilihat secara otonom, lepas dari
berbagai pengaruh latar belakang sosial budaya yang ada di luarnya. Contohnya,
naskah drama menggunakan pendekatan objektif maka dengan pandagan ini kita
memandang dan menelaah naskah drama dari segi intrinsik yang membangun suatu
karya sastra, yaitu tema, alur, latar, penokohan dan gaya bahasa.

B. Pendekatan ekspresif, yakni pendekatan yang menitikberatkan perhatian pada


pengarang atau sastrawan. Karya sastra di lihat sebagai hasil proses kreatif
pengarang sebagai pencipta. Contohnya, ada yang mengatakan karya sastra itu
pengalaman pengolah sedemikian rupa ada juga yang mengatakan pengarang itu
sakit jiwa dan cara pengobatanya menulis karya satra itu.

C. Pendekatan pragmatik, yakni pendekatan yang menitikberatkan perhatian pada


pembaca karya sastra. Karya sastra di lihat sebagai hasil repsepsi atau tanggapan
pembaca, baik secara sinkronis maupun secara diakronis. Contohnya, kitab suci itu
ya tidak bisa berbunyi apa-apa kalau tidak di baca jadi dia bagi orang itu sebagai
jimat itu dikasi di atas jendela biar jin tidak masuk ke dalam, tetapi kalau kita tidak
pernah membacanya atau mungkin dibungkus ksin kuning agar rumah tidak
terbakar. Karya sastra hidup Ketika kota baca ada toko-toko putih mulus
berpendidikan punya pengalaman yang banyak dan hidup krtika kita baca dibenak
otak kita. Ketika kita baca ya akan tersiam kaya beda mati, dan karya sastra akan
hidup Ketika ada pembacanya.

D. Pendekatan mimetik, yakni pendekatan yang menitikberatkan pada masyarakat


sastra. Karya sastra diliat sebagai produk kesemestaan yang mempunyai kaitan erat
dengaan latar belakang masyarakat dan lingkungan yang menghasilkannya.
Contohnya, cerita laskar Pelangi ia memang sekolah miring itu ada bangka
Belitung itu ada dan sekolah Muhammadiyah itu adadan itu cerita real dijadikan
bahan mentah cerita, novel itu menggunakan bahan mentah tetapi Ketika ditulis di
karya sastra bahan mentah itu dicampur di olah dengan (imajinasi), misalnya ada
cerita adagata Kristi sebelum agata menulis dia risetr melakukan penelitian ke naik
kereta api dia mencari pengalaman dan dipelajari bentuk seluk beluk kereta api,
pelayan, rute dan kemudian dia memiliki asil riset barulah dia menulis novel
pembunuhan di kereta jadi ada (rumaterial) adalah bahan dasar dicampur dengan
imajinasi penulis maka lahirlah karya sastra adi tiruan alam tidak.

3. Apakah yang dimaksud dengan Formalisme Rusia? Jelaskan apa pengertian making
strange, defamiliarization, fabula, dan suzhet dalam teori tersebut.
Jawab: Formalisme Rusia adalah teori yang mengkaji, meneliti, pempelajari karya seni
(karya sastra) dari aspek bentuk. Mula-mula teori ini berkembang dinegara-negara
tang berada dibawah Uni soviet Phaha, Celo Rusia.

A. Making strange adalah Making strange adalah suatu pandangan setiap orang
yang dapat memberikan pandangan yang berbeda beda terhadap satu karya
sastra.

B. Defamiliarization adalah yakni Teknik membuat teks menjadi aneh dan asing,
tidak biasa, tidak familiar, seperti teknik menunda, menyisipi, memperlambat,
memperpanjang, atau mengulur-ulur kisah sehingga menarik perhatian karena
tidak dapat ditanggapi secara otomatis.

C. Fabula adalah cerita mentah atau bahan mentah dalam karya sastra.

D. Suzhet adalah plot atau alur karya sastra.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah struktur. Ada dua hal penting di dalam
pembicaraan tentang struktur, sebutkan dan jelaskan tentang dua hal itu.
Jawab: Struktur adalah suatu bangunan abstrak yang terbuat dari berbagai unsur yang
saling terikat sehingga melahirkan struktur yang kokoh. Ada dua hal penting di
dalam pembicaraan tentang struktur:

A. Struktur Intrinsik adalah unsur pembentuk karya satra dari dalam yang perperan
penting sehingga memungkinkan sebuah karangan menjadi karya sastra atau cipta
sastra.
B. Struktur Eksrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra dari luar yang
merupakan latar belakang dan sumber informasi bagi karya sastra yang tidak
dapat diabaikan karena mempunyai nilai, arti, dan pengaruhnya.

5. Mengapa Teori Formalisme dan Strukturalisme selalui dilalui dalam setiap penelitian
sastra dan kritik sastra?
Jawab: Karena teori Formalisme dan Strukturalisme memiliki kaitan yang erat yang
sudah menjadi urutan pertama dan utama dalam karya sastra, teori ini memahami
dan ngupas karya sastra atas dasar struktur yang membentunya. Teori
Strukturalisme juga dinilai sebagai teori sastra yang memenuhi tuntutan dan
persyaratan teori sebuah displin ilmu dengan mengembangkan sistem dan metode
dan memehami objek sasaranya yang bertujuan untuk mengexplisipkan dan
memberikan definisi mengenai ciri khas kesusastraan, hanya dengan analisis
structural itulah dapat dicapai pengertian dan pemahaman optimal mengenai
sebuah karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai