Anda di halaman 1dari 4

Teori sastra

Kamal yusuf

Pengertian teori sastra

Teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan sistematis yang menetapkan pola pengaturan
hubungan dengan gejala yang diamati.

Teori berisi konsep suatu atau uraian hukum-hukum ilmu mengenai suatu objek dengan sudut
pandang tertentu. Teori bersifat logis dan dapat di uji.

Menurut rane wallek dan austin. Sastra dan ilmu sastra adalah hal yang berbeda. Sastra adalah suatu
aktivitas kegiatan kreatif. Sedangkan ilmu sastra adalah ilmu yang membahas mengenai sastra itu
sendiri sebagai objek seperti teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra.

Teori sastra adalah studi prinsip, katagori, kriteria yang dapat di acuh dan di jadikan titik tolak telaah
di bidang sastra. Sedangkan studi pada karya sastra kongkret berupa keritik sastra dan sejarah
sastra. Ketiganya memiliki hubungan yang saling berkaitan karena tidak mungkin membuat teori
sastra tanpa adanya keritik dan sejarah sastra.

Ilmu sastra adalah ilmu yang mempelajari teks-teks sastra secara sistematis sesuai dengan fungsinya
di dalam masyarakat. Tugas ilmu sastra yaitu meneliti dan merumuskan sastra secara sistematis dan
umum . teori sastra merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum kesusastraan.

Ruang lingkup.

Sastra (literature) ruang lingkupnya adalah kreativitas penciptaan

Ilmu sastra (literari studies) ruang lingkupnya adalah ilmu yang menjadikan sastra sebagai objeknya

Cabang ilmu sastra

Cabang ilmu sastra ada tiga yaitu teori sastra, kritik sastra, sejarah sastra.

Teori sastra adalah kaidah-kaidah tertentu dalam menganalisis karya sastra.

Kritik sastra adalah penerapan kaidah-kaidah tertentu dalam menganalisis karya sastra.

Sejarah sastra adalah sejarah perkembangan sastra.

Lima cabang studi sastra

Studi sastra juga memiliki lima cabang sastra, yaitu:

1. Satra umum
2. Sastra rasional
3. Sastra nasional
4. Sastra dunia
5. Sastra banding

Sastra umum adalah sastra yang nilai-nilainya ada dan dapat di temukan secara universal.
Sastra nasional adalah sastra bangsa atau negara tertentu semisal sastra arab, sastra ingris dll

Sastra rasional adalah satra yang berasal dari geogarafi tertentu dengan bahasa yang serumpun.
Semisal sastra nusantara yang memiliki bahasa dengan bahasa melayu. Atau sastra wilayah arah
yang memiliki pengguna bahasa arab dalam mensusastrakannya.

Sastra dunia yaitu sastra yang reputasi sastrawannya di akui oleh dunia.

Sastra banding adalah perbandingan suatu sastra tertentu dengan sastra tertentu baik di karnakan
perkemabanganya ataupun persamaannya. Untuk menemukan kesamaan atau perbedaan dalam 2
karya yang berbeda sehingga dapat mengetahui genre sastra tersebut. Istilah sastra banding
merupakan tiruan dari awalnya perbandingan ilmu, kemudian perbandingan agama, dan barulah
muncul istilah sastra banding di karna kan sastra atau ilmu sastra merupakan ilmu yang relatif muda.

Formalisme rusia

Formalisme rusia adalah gerakan yang menolak terhadap tradisi dan budaya, mereka memandang
dan memuja zaman modern sebagai zaman mesin-mesin yang bergerak cepat dalam menegakkan
masyarakat yang tertindas. Peran mesin lebih di pandang kuat bagi kaum formalisme untuk
menegakkan keadilan bagi masyarakat. Gerakan formalisme ini pun di anggap sebgai pelopor bagi
tumbuhnya teori-teori strukturalisme.

Pokok gagasan

1. Defamiliarisasi dan deotomatisasi


2. Teori naratif
3. Analisis motif
4. Fungsi puitik dan objek estetik

New criticism

New criticism merupakan aliran kritik sastra di Amerika Serikat yang berkembang antara tahun 1920-
1960. dikemukakan oleh John Crowe Ransom dalam bukunya The New Criticism (1940). Model kritik
Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap kritik sastra sebelumnya yang terlalu fokus pada aspek-
aspek kehidupan dan psikologi pengarang serta sejarah sastra.

Manurut mereka, ilmu tidak memadai dalam mencerminkan kehidupan manusia. Sastra dan
terutama puisi merupakan suatu jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan lewat pengalaman. Tugas
kritik sastra adalah memperlihatkan dan memelihara pengetahuan yang khas, unik dan lengkap
seperti yang ditawarkan kepada kita oleh sastra agung (Van Luxemburg dkk, 1988: 52-54).

Sekalipun para new criticism tidak selalu kompak, mereka sepakat dalam memandang karya sastra
sebagai sebuah kesatuan organik yang telah selesai, sebuah gejala estetik yang telah melepaskan
kondisi subjektifnya pada saat karya itu diselesaikan. Hanya dengan menganalisis susunan dan
organisasi sebuah karya sastra, dapat diperlihatkan inti karya seni itu menurut arti yang
sesungguhnya. Menurut T.S. Eliot, sebuah puisi pertama-tama adalah puisi, bukan sesuatu yang lain,
suatu objek yang otonom dan lengkap.

Cara kerja new criticism

1. Close reading, yakni mencermati karya sastra dengan teliti dan mendetail kalau perlu baris
demi baris, kata demi kata, dan kalau perlu sampai ke akar-akar katanya.
2. Empiris, yakni penekanan analisis, ada observasi, bukan pada teori.
3. Otonomi
4. Concreteness. Apabila karya sastra dibaca, maka karya satra menjadi concrete atau hidup.
5. Bentuk (form): titik berat kajian new criticism adalah bentuk (form) karya sastra, yaitu
keberhasilan penyair atau penulis dalam diksi (pemilihan kata), imagenary (metaphor, simile,
onomatopea, dan sebagainya), paradoks, ironi, dan sebagainya. Bagi new criticism, bentuk
karya sastra menentukan isi karya sastra.
6. Diksi (pilihan kata) Wafat, mangkat, meninggal, mati pada hakikatnya mempunyai makna
sama, namun mana kata yang akan dipilih oleh penyair/penulis tergantung dari
penyair/penulisnya sendiri.
7. Tone (nada), yakni sikap penyair, penulis, narator, atau aku lirik terhadap (a) diri sendiri, (b)
diri sendiri terhadap objek atau bahan pembicaraan, dan (c) diri sendiri terhadap lawan
bicaranya.
8. Metafor, yakni pembandingan satu objek dengan objek lain tanpa penggunaan kata-kata
seperti, bagaikan, dan hal-hal semacamnya.
9. Simile, yakni perbandingan objek satu dengan objek lain dengan penggunaan kata-kata
seperti, bagaikan, dan hal-hal semacamnya.
10. Onomatopea: peniruan bunyi.
11. Paradoks: lawan atau kebalikan sesuatu, antara lain dapat dipergunakan untuk menyindir.
12. Ironi. Segala sesuatu dalam ironi mempunyai makna berlawanan dengan makna
sesungguhnya atau makna denotasi.

Teori strukturalisme

Teori strukturalisme sastra merupakan pendekatan yang memandang kepada teks-teks sastra yang
menekankan unsur relasi atau komponen teks sastra.

Umumnya teori strukturalisme mengacuh pada penerapan dan metode yang di kembangkan oleh de
saussure. Strukturalisme menentang teori menitik yang memandang karya sastra adalah tiruan
kenyataan. Juga menentang teori ekspresif yang mana sastra merupakan ungkapan perasan dan
watak dari pengarang. Dan menentang teori sastra yang mengarah kepada atau berpandangan karya
sastra sebagai sarana komunikasi.

Menurut teori ini gaya bahasa sering memunculkan bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari
maupun bahasa ilmiah, struktur bahasa sastra itu sendiri pun banyak mengalami penyimpangan dan
tidak biasa.

Tugas penelitian sastra (aliran strukturalisme) memfokuskan pada pola penyimpangan ini sendiri
sehingga dapat dikenal oleh pembaca.

Pandangan estetik adalah pandangan jika hal tertentu yang membawa hal baru, sesuatu yang
sebelumnya tidak ada menjadi ada.

Untuk menjadi pembaca yang berkompten.

1. Kemampuan di bidang sastra


2. Kemampuan di bidang semantik
3. Kemampuan di bidang bahasa

Samiotik sastra
Aliran simiotik dalam ilmu sastra di popori oleh tiga tokoh

1. Pierece (filsuf amerika) yang menyebut 3 macam tanda : ikon, indeks, simbol dan tanda.
2. Saussure (swiss) bahasa adalah sistem tanda dan tanda adalah sistem kesatuan antara dua
aspek yang tak terpisahkan yaitu antara penanda dan petanda.
3. Jurij lotman (ahli simiotik rusia) bahasa sebagai sistem tanda primer yang membentuk model
dunia bagi pembacanya.

Sosiologi sastra

Konsep ini di dasarkan bahwa karya sastra yang di tulis oleh pengarang dan pengarang merupakan a
salirnt being. Mahluk yang mengalami sensai-sensai dalam kehidupan emperik masyarakat.

Kosep mimesis

1. Plato: setiap benda berwujud memiliki suatu ide


2. Arestoteles : seni menggambarkan kenyataan terapi bukan menjiplak melainkan
menciptakan sesuatu yang baru.

Teori sastra makxis

Sastra dan makna gejala kebudayaan mencerminkan pada hubungan ekonomi, oleh karna itu sastra
hanya dapat di mengerti jika dikaitkan dengan hubungan-hubungan tersebut.

Georg lukas

Keritukus marxis dari hungaria

Sebuah sastra adalah cerminan realitas yang memberikan kepada lata refleksi realitas yang lebih
besar, lebih lengkap, lebih baik dan lebih dinamika melapai pemahaman umum.

Anda mungkin juga menyukai