Anda di halaman 1dari 4

T E O R I 

  S A S T R A
Teori Sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip,
hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan
sastra.
Secara umumnya yang dimaksud dengan teori adalah “ suatu system ilmiah
atau pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengatiran hubungan antara
gejala-gejala yang diamati ”.

Teori Resepsi Sastra berusaha mengkaji hubungan karya sastra dengan resepsi (penerimaan)
pembaca.

Karya sastra sebagai dampak yang terjadi pada pembaca inilah yang terkandung
dalam istilah Konkretisasi. Konkretisasi dapat di definisikan secara sederhana
sebagai pemaknaan yang diberikan pembaca terhadap teks sastra .

Kaidah-kaidah yang terkandung dalam teks-teks sastra itu sendiri,


Pengetahuandan pengalaman pembaca dengan berbagai teks sastra, dan
Kemampuan pembaca menghubungkan karya sastra dengan kehidupan nyata.
Menurut Segers (2000:35)
Estetika resepsi secara ringkas dapat disebut sebagai suatu ujaran yang menyelidiki
teks sastra berdasarkan reaksi pembaca yang nyata (Real) dan yang mungkin terhadap
sastra. Dengan memperhatikan watak sebuah teks yang sastrawi, sebuah hipotesis
kerja diambil berdasarkan pada hal manakah pembaca memutuskan apakah suatu teks
sastra dianggap bermutu “sastra” atau tidak.
“Secara Etimologis, Resepsi Sastra berarti tanggapan terhadap karya sastra. Kata
resepsi berasal dari recipere (latin) lalu reception (inggris) yang diartikan sebagai
penerimaan atau penyambutan pembaca”.
Sinkronik merupakan penelitian terhadap karya sastra dalam kurun waktu yang sama
atau era sama, dan biasanya karya sastra yang diteliti yaitu karya sastra yang lagi
meledak atau boming pada saat itu dan penelitian ini tergolong penelitian
eksperimental dimana tidak ada bukti tertulis mengenai respon dari pembaca.
Sedangkan metode Diakronik yaitu sebuah penelitian terhadap Karya Sastra
dalam beberapa periode. Periode yang dimaksud disini yakni dalam perjalanan waktu.
Metode Diakronik ini bias diterapkan pada Karya Sastra yang memiliki Sejarah.
Dalam mendukung teori tentang resepsi sastra, disusun tujuh tesis yang
berhubungan dengan realisasinya dalam menuliskan sejarah sastra, tujuh tesis
tersebut adalah :
Pengalaman Pembaca, Horizon Harapan, Jarak Estetis, Semangat Zaman,
Sinkronik dan Diakronik, Sejarah Khusus dan Sejarah Umum
TEORI SASTRA FEMINIS
Pengertian
Teori yang berpijak pada keadaan dimana jenis kelamin dipandang sebagai sebuah sumbu
organisasi sosial yang fundamental dan tak bisa direduksi yang telah menempatkan perempuan
dibawah lelaki.

Teori yang berpijak pada keadaan dimana jenis kelamin dipandang sebagai sebuah sumbu
organisasi sosial yang fundamental dan tak bisa direduksi yang telah menempatkan perempuan
dibawah lelaki.
Selanjutnya subordinasi struktural ini disebut dengan patriarki.
Subordinasi perempuan terjadi diberbagai lembaga dan praktik dan karenanya bersifat
struktural.
Sebagai suatu gerakan, feminisme berupaya untuk membangun strategi politik untuk

mencampuri kehidupan sosial demi kepentingan perempuan .


Feminisme Liberal
Feminisme Perbedaan 
Feminisme Sosialis 
Feminisme Structurualis
Teori Psikoanalisis Sastra
1).Studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi.
2). Studi proses kreatif.
3). Studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya
sastra.
4). Mempelajari dampak sastra pada pembaca.

Dalam sastra Indonesia pendekatan psikologi berkembang sejak tahun enam puluhan,
antara lain oleh Hutagalung dan Oemarjati dalam buku pembahasan masing-masing
atas Jalan Tak Ada Ujung dan Atheis. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan
pertolongan agar dapat membaca drama atau novel secara benar.
Konsep-konsep dasar yang di kemukakan oleh bidang ilmu psikoanalisi:
-Ketaksadaran
-Mimpi
-Struktur Jiwa Manusia

Pada penghujung abad ke-19 di Eropa, pada zaman yang sangat mengagungkan rasio atau
kesadaran, psikoanalisis malah menganggap bahwa ketaksadaran adalah faktor yang sangat
menentukan pikiran dan tindakan manusia.
Teori Sastra Struktural"
A. Sistem Sastra
Yang menjadi objek kajiannya adalah sistem sastra,karena yang melandasi setiap karya sastra
yang ada. Dengan demikian sebuah novel (misalnya novel Saman karya Ayu Utami yang
bercerita tentang suatu hubungan persahabatan diantara perempuan yang kemudian
memunculkan tema seksualitas dari perspektif
Studi semacam ini pada mulanya di kembangkan dari ilmu bahasa Linguistik Struktural, maka
kita dapat menyimpulkan hal yang sama dalam bidang sastra, karya sastra hanya bisa di pahami
dalam karya kerangka. Sebuah puisi misalnya, tidak dapat anda pahami jika tidak mengerti
sistem perpuisian yang menjadi kerangka pemaknaan atas puisi yang sedang anda baca.

Sistem Sastra adalah    


 a. Seperangkat aturan,     
 b. Kaidah,
 c. Konvensi yang abstrak,
 d. Dan umum yang mengatur hubungan berbagai unsur sastra sehingga dapat berkaitan
satu sama lainnya.

Grammar atau tata bahasa


Yaitu yang mengatur cara kita berbahasa yang baik. Dengan kata lain ucapan yang muncul pun
dapat membentuk struktur kata. Akan menjadi struktur yang benar jika kalimat yang di sampikan
diucapkan dengan tepat.

Dari pantun sebelumnya anda akan melihat suatu kaidah atau konvensi yang umum, yaitu bagian
sampiran harus diutarakan lebih dulu dari pada bagian isi. Jadi, konvensi tersebut membagi
pantun menjadi dua unsur penting yaitu :

- Sampiran
- Isi
B. Konvensi dan Penafsiran
Telah di jelaskan sebelumnya bahwa studi Sastra Struktural (yang di sebut juga dengan nama
khusus yaitu puitika), yang memfokuskan perhatian pada sistem sastra, buka pada karya susatra
tertentu. Bertujuan untuk mengungkapkan kondisi tertentu, yang mempengaruhi terjadinya
penfsiran
C. Relasi
Relasi (hubungan) berbagai bagian atau unsur dalam teks sastra yang membentuk suatu
keseluruhan yang utuh. Menurut studi sastra struktural dari relasi antarunsur itulah kita pada
akhirnya dapat menemukan atau menyingkap aturan kaidah umum yang berlaku dalam teks-
sastra

Zveran Todorov, salah seorang ahli sastra struktural Prancis yang terkemuka mengakui bahwa "
keaneka ragaman unsur dan masalah menyebabkan kita ragu akan adanya suatu tatanan tertentu
dalam karya sastra" (Todorov, 1985: 11). 
Todorov mengajukan pendapat bahwa kita dapat membagi relasi antarunsur dalam teks menjadi
dua kelompok
1. Hubungan antar unsur yang hadir bersama dalm teks (in presentia)
2. Hubungan antar unsur  yang hadir dan unsur yang tidak hadir dalm teks (in absentia)

Cerita (narative) atau prosa fiksi adalah salah satu jenis teks sastra yang banyak mendapat
perhatian para strukturalis. Salah satunya adalah Vladimir dropp,sorang ahli Rusia dan
menemukan adanya unsur-unsur yang berubah dan yang tetap dalam dongeng tersebut.
Misalnya, tokoh-tokoh dongeng sering sekali berubah-ubah tapi tindakan yang mereka lakukan

menyiratkan suatu gejala yang sama atau tatap .


Propp menemukan bahwa jumlah fungsi yang terkadang dalam dongeng-dongeng
ternyata terbatas,yakni 31 fungsi dan fungsi ini selalu muncul dalam urutan yang sama
pada setiap dongeng meskipun tidak semuanya muncul.

Anda mungkin juga menyukai