Anda di halaman 1dari 19

TEORI SASTRA DAN

SEJARAH SASTRA
TEORI SASTRA
Merupakan salah satu cabang ilmu sastra Yang
mempelajari mengenai prinsip, kategori, serta kriteria sebuah
karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan karya
sastra.

Jan Van Luxemburg (1998) ilmu sastra adalah suatu ilmu yang mepelajari mengenai teks-teks
sastra secara sistematis sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat. tugas ilmu sastra
adalah meneliti dan merumuskan sastra secara umum dan sistematis, sementara teori sastra
bertugas untuk merumuskan kaidah dan konvensi kesusastraan secara umum
Lanjutan.....

Sejalan dengan perkembangan karya sastra, maka teori sastra


juga turut berkembang dengan kerangka tertentu. setiap teori
memiliki asumsi dan tujuan yang sama yakni mengungkap makna
yang ada dalam karya sastra
Teori Struktaralisme
teori ini muncul karena adanya pandangan bahwa karya satra
itu merupakan bentuk dan unsur-unsur yang kompleks dan
bersistem. unsur yang terdapat dalam karya sastra tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. hubungan antar unsur itulah
yang digunakan untuk menentukan apakah karya tersebut baik
atau buruk. teori ini menganalisis unsur pembangun dalam
karya sastra
UNSUR INSTRINSIK UNSUR EKSTRINSIK
 ALUR  Latar belakang pengarang
 TOKOK/PENOKOHAN  Budaya
 LATAR/SETTING  Sosial
 SUDUT PANDANG
 AMANAT
 GAYA BAHASA
UNSUR INSTRINSIK
 ALUR UNSUR EKSTRINSIK
 TOKOK/PENOKOHAN Latar belakang pengarang
 LATAR/SETTING
 SUDUT PANDANG
Budaya
 AMANAT Sosial
 GAYA BAHASA
Teori Psikologi Sastra
Psikologi ialah ilmu yang mempelajari mengenai keadaan jiwa
yang dalam diri manusia. Manusia tidak akan dapat terlepas
dari adanya intuisi dan perasaan yang masuk dalam relung jiwa.
psikologi satra merupakan teori yang menganalisis tentang
unsur kejiwaan yang ada dalam sebuah karya sastra. unsur
kejiwaan berkaitan denga tiga hal yakni pengarang (ekspresif),
karya sastra itu sendiri (tekstual), dan pembaca itu sendiri.
konflik lejiwaan yang dialami tokoh dalam cerita dapat
dipandang sebagai represntasi konflik kejiwaan pengarangnya.
namun hal tersebut tidak disadari oleh pengarang dalam
proses penciptaanya.
Teori Sosiologi
Teori sosiologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari sebuah karya
sastra berdasarkan realitas sosial yang terjadi. teori ini akan melihat
hubungan antara karya sastra dan relaitas sosial.
karya sastra meruapakan hasil tiruan dari kehidupan manusia sehari-hari.
masalah yang terjadi dalam sebuah karya sastra juga terinspirasi dari
kehidupan mannusia.
teori ini juga meneliti mengenai fakta sosial yang termuat dalam sebuah
karya satra yang merupakan fakta sosial atau sekadar imajinasi
pengarang. Teori ini juga dapat meneliti mengenai bagaimana penerimaan
masyarakat terhadap teks sastra.
Teori Semiotika
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda didalam
bahasa. semiotika membahas mengenai berbagai tanda di
dalam bahasa sebagai wacana yang memiliki makna.
Semiotika mempunyai penanda (signifier) dan penanda
(signified). dalam semiotika juga terdapat adanya tanda,
penanda, dan petanda (yang ditandai) hinga akhirnya
berkembang menjadi 3 jenis tanda yakni
Ikon, yakni hubungan
antara penanda dan
petanda yang
bersifat ilmiah.
Indeks yakni suatu
contoh gambar
wanita yang memakai tanda untuk
rok di depan kamar menandakan adanya
Simbol, yakni penanda
mandi wanita hubungan secara
yang secara tidak
alamiah (sebab
langsung menggunakan
akibat)
metafora dan bersifat
tidak alamiah
Teori Hermeutika
Teori ini bertujuan untuk mengenali makna melalui makna-
makna yang bertujuan untuk menangkap pemikiran seseorang
sesuai dengan yang ditangkapnya. tiga thap hermeutika dalam
sebuah karya sastra.
Level semantik. yaitu
menafsirkan bahasa
sebagai kajian yang Level refleksi, yaitu
harus dipahami dalam praktiknya harus
memahami teks karya Level ekstensial yaitu
sastra dan unsurnya penfsitran teks dan
dalam konteks konteks dalam karya
sastra
SEJARAH SASTRA

SEJARAH PERKEMBANGAN SASTRA DI INDONESIA


Angkatan Pujangga Lama
angkatan pujangga lama terjadi sebelum abad ke 20. pada
masa tersebut karya sastra didominasi oleh syair, pantun,
gurindam, hikayat, dll.
Dalam sebuah hikayat biasanya dibacakan sebagai hiburan dan
pelipur lara untuk membangkitkan semangat juang
pembacanya. hal itu karena sebuah hikayat umumnya
mengisahkan mengaenai kehebatan atau kepahlwanan
seseorang.
Angkatan Balai Pustaka
Angkatan ini berkembang pada tahun 20-an. Biasanya,
pengarang pada masa itu mempunyai keinginan luhur untuk
memberikan pendidikan budi pekerti dan mencerdaskan
kehidupan bangsa memalului sebuah bacaan.
pada angkatan ini angkatan satra banyak didirikan oleh orang-
orang belanda. Tujuan mereka bukan hanya ingin
mengembangkan dan memajukan satra Indoneisia, tetapi juga
untuk kepentingan politik.
Tema yang digunakan selaras dengan budaya kala itu, seperti
kawin paksa
Angkatan Pujangga Baru
Bulan Juli 1933 merupakan awal berdirinya angkatan pujangga
baru. ciri khas pujangga baru ialah sebagian besar karya satra
(prosa dan puisi) mengandung suasana romantis. temanya juga
berkembang sesuai dengan kehidupan masyarakat modern.
Novel populer pada masa itu
 Manusia Baru (Sanusi Pane) Bercerita mengenai perubahan.
 Layar Terkembang (sultan Takdir Alisjahbana), bercerita
mengenai kedudukan wanita
 Belenggu ( Armijn Pane) bercerita mengenai kedudukan
suami istri dalam hubungan rumah tangga.
Angkatan 45 (Angakatan Kemerdekaan)
Angakatan ini terjadi pada tahun 1942-1945. sastra pada masa
ini telah bangkit dan terintegrasi dasatra yang ada di
Indonesia. Karya sastra pada angkatan ini bersifat lebih
realistis. Permasalahan yang banyak diangkat adalah
permasalah sosial seperti korupsi, penyelengan, ketidakadilan
hingga kemerosotan moral dan budaya dalam masyarakat
Penulis terkenal pada masa ini yakni Chairil Anwar, Idris
Mochtar Lubis, Trisno Sumardjo,dan M. Balfas
Angkatan 50-an
Pada masa ini ditandai dengan terbitnya sebuah majalah sastra
berjudul Kisah yang ipelopori oleh H.B Jassin. Majalah Kisah
tersebut bertahan sampai tahun 1946 dan diteruskan dengan
majalah sastra lain.
Ciri khas, dari angkatan sastra tahun 1950 ini adalah karya
satra yang mendominasi adalah cerita pendek dan kumpulan
puisi.
Angkatan 66'

Pada periode ini ditandai dengan terbitnya majalah satra


bernama Horizon. Majalah ini menjadi satu-satunya majalah
sastra yang terbit di Indonesia sehingga hampir seluruh
halamannya berisi tulisan karya satra.
sastrawan pada kala itu menganggap bahwa majalah Horizon
menjadi standar perkembangan sastra di Indonesia sekaligus
menjadi tuntutan dalam adanya sebuah majalah sastra.
Angkatan 80-an

Pada masa ini karya sastra banyak menceritakan mengenai


roman percintaan. karya sastra tersebut disebarluaskan
melalui majalah dan penerbitan umum.
Sastrawan yang paling menonjol pada masa tersebut adalah
Mira W dan Marga T. Karya satra mereka populer dengan
bentuk fiksi roomantis dengan tokoh utamanya adalah wanita.
Pada tahun 1980-an muncul juga sastra beraliran pop yang
dipelopori oleh hilman dengan serial sastranya berjudul Lupus.
Angkatan Revormasi hingga Sekarang

Pada masa ini ditandai dengan munculnya banyak karya


sastra seperti puisi, cerpen, dan novel dengan berbagai
genre dan tema. Tema yang paling sering digunakan
adalah seputar reformasi, percintaan, persahabatan, dll.
Satra pada saat itu sesuai dengan resalitas sosial yang
terjadi pada kala itu di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai