Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR PENGKAJIAN SASTRA 2022

Nama : Nabila Qurrotu Aini

NIM : 13010122130054

Kelas :B

Prodi : Sastra Indonesia-Semester 1

1. Menurut MH Abrams, ada empat (4) pendekatan dalam telaah karya sastra, yaitu

pendekatan mimetik, pragmatik, ekspresif, dan objektif. Jelaskan pengertian pendekatan-

pendekatan tersebut!

a) Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang memandang karya sastra

sebagai tiruan atau pembayangan dunia kehidupan nyata.

b) Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang memandang makna karya

sastra ditentukan oleh publik pembacanya selaku penyambut karya sastra.

c) Pendekatan ekspresif merupakan pendekatan yang memandang karya sastra

sebagai pernyataan dunia batin pengarang yang bersangkutan.

d) Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai

dunia otonom yang dapat dilepaskan dari siapa pengarang dan lingkungan sosial-

budaya zamannya, sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan strukturnya

sendiri.

2. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat bahasa karya sastra yang membedakannya dengan sifat

bahasa sehari-hari!

Beberapa sifat yang membedakan bahasa karya sastra dengan bahasa sehari-hari atau

bahasa karangan ilmiah adalah seperti berikut:


a) Bahasa sehari-hari/karangan ilmiah bersifat denotatif, artinya bahasa yang hanya

menunjuk pada pengertian primer seperti yang umum terdapat dalam kamus

(lebih bersifat leksikal).

Contoh:

bunga = bunga, nama suatu bagian tumbuhan, misalnya bunga mawar, bunga

melati, dan lain-lain.

b) Bahasa sastra bersifat, antara lain:

1) Konotatif

Konotatif artinya selain bermakna denotatif, maknanya sengaja ditautkan

dengan pengertian lain, diberi arti tambahan (makna sampingan) sehingga

mempunyai kemungkinan banyak tafsir (polyinterpretable), makna ganda

(ambiguitas), penuh homonim, dan diresapi asosiasi.

Contoh:

 Senja (Rendra: "Ada Telegram Tiba Senja") = menggambarkan

kemurungan, ketuaan, kemuraman, keterlambatan, atau

kematian.

 "Dunia asing kuketuk perlahan" (Nh. Dini: Pada Sebuah

Kapal) = dapat berarti pengalaman hidup yang baru

dirasakan/dialami.

2) Ekspresif

Ekspresif artinya mempunyai kemampuan mengungkapkan jiwa, perasaan,

gagasan pengarang.

Contoh: Sendiri adalah kegelisahan.

Gelap dan pekat kudekap tanpa mengerti.


3) Sugestif

Sugestif artinya secara sadar atau tidak, langsung atau tidak, bahasa

mampu menyarankan, mempengaruhi jiwa, perasaan, asosiasi pembaca

dan pendengar.

Contoh:

Bedah perutnya masih setan ia. (Rendra: BTAK) meskipun perutnya sudah

terluka parah tetapi masih mengamuk seperti setan. Kata /bedah perut/

memberi sugesti betapa ngerinya luka yang diderita. Kata /setan/ memberi

sugesti lupa diri.

3. Ilmu sastra meliputi tiga bidang, yaitu teori, sejarah, dan kritik. Jelaskan pengertian

masing-masing, serta berikan penjelasan bahwa tiga bidang ilmu tersebut dalam

penerapannya saling membutuhkan/melengkapi!

a) Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari teori kesusastraan,

meliputi latar belakang sastra, istilah-istilah sastra, konsep (pengertian-

pengertian) sastra, prinsip-prinsip (dasar-dasar) umum sastra, bermacam-macam

gaya, komposisi, genre (jenis-jenis), pendekatan, dan sebagainya.

b) Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari/menyusun

perkembangan sastra dari awal hingga yang terakhir, mencakup sejarah lahirnya

karya sastra, jenis-jenis sastra, perkembangan gaya, masalah periodisasi

(pembabakan) sastra, kronologi dan dialektika peristiwa-peristiwa sastra,

perkembangan pemikiran manusia yang mengemuka dalam karya sastra,

perkembangan aliran-aliran sastra, dan sebagainya.

c) Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra

dengan langsung memberikan pertimbangan baik dan buruk, kekurangan dan

kelebihan, atau bernilai tidaknya sebuah karya sastra.


Tiga bidang ilmu sastra tersebut dalam penerapannya saling berkaitan, saling mengisi

dan melengkapi. Artinya, penerapan kritik sastra membutuhkan teori dan sejarah sastra;

sejarah sastra membutuhkan teori dan kritik sastra; begitu pula teori sastra membutuhkan

sejarah dan kritik sastra.

4. Ada tiga sasaran utama penelitian sastra, yaitu konteks karya sastra, pengarang, dan

pembaca. Uraikan masalah-masalah yang dapat diteliti dalam konteks pengarang dan

karya sastra!

a) Penelitian Pengarang

Penelitian terhadap pengarang dilakukan dengan anggapan ada hubungan erat

antara kehidupan pengarang dengan teks yang diciptakannya. Masalah-masalah

yang dapat diteliti dalam konteks pengarang meliputi latar belakang pendidikan,

pengalaman hidup, pandangan hidup, ideologi, motivasi kepengarangan, proses

penciptaan, konsep sastra, hubungan dengan teks ciptaannya, dan lain-lain.

b) Penelitian Sastra

Penelitian terhadap sastra dilakukan dengan meneliti teks sastra. Masalah-masalah

yang dapat diteliti dalam teks meliputi aspek bahasa, struktur, nilai-nilai sosial,

hubungan antaraspek struktur, dan sebagaianya. Selain itu, objek penelitian karya

sastra semakin kaya karena banyaknya buku-buku sastra yang setiap waktu selalu

bertambah seiring dengan munculnya pengarang-pengarang baru, meningkatnya

produktivitas pengarang, lahirnya konvensi-konvensi baru, baik cerpen, puisi,

maupun novel.

5. Jelaskan perbedaan teori strukturalisme dan dekonstruksi!

Dekonstruksi pada dasarnya merupakan koreksi terhadap strukturalisme. Beberapa

konsep strukturalisme tidak dilacak sampai ke akar-akarnya. Dekonstruksi dibangun di


atas gagasan strukturalisme. Namun, bergerak keluar dan menciptakan mode berpikirnya

sendiri. Strukturalisme dipengaruhi oleh ilmu bahasa, bahwa bahasa sebagai simbol

menciptakan makna yang berlaku secara universal, sedangkan pos-strukturalisme tidak

melihat adanya kestabilan dan universalitas makna dalam bahasa.

6. Jelaskan pentingnya ilmu psikologi bagi penelitian sastra!

Terdapat persamaan fungsi antara sastra dan psikologi. Keduanya sama-sama berurusan

dengan persoalan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Keduanya

juga memanfaatkan landasan yang sama, yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai

bahan utama penelaahan. Itulah sebabnya, pendekatan psikologi dianggap penting

penggunaannya dalam kajian dan kritik sastra. Dalam konteks ini, psikologi dapat

diberlakukan sebagai alat analisis, baik dalam bentuk umum maupun khusus, seperti

misalnya psikoanalisis yang diperkenalkan Sigmund Freud.

7. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang semiotika!

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan sistem tanda dan acuannya.

Tanda-tanda itu mewakili objek tertentu yang disepakati bersama sebagai suatu

keterkaitan antara tanda dengan objek yang sebenarnya. Hubungan antara tanda dan

acuannya ada 3 yaitu (1) Hubungan kemiripan atau menyerupai objek (ikon), contohnya

peta. (2) Hubungan kedekatan eksistensi (indeks), contohnya anak panah sebagai

petunjuk atau penjelas yang menunjukkan sesuatu, seperti disana, disitu. (3) Hubungan

konvensional (simbol/lambang), contohnya mengangguk sebagai tanda mengiyakan.

8. Sebutkan dua puluh judul novel Indonesia; lima judul kumpulan puisi Indonesia; tiga

judul naskah drama Indonesia, masing-masing dengan nama pengarangnya!

a) Novel Indonesia
Kata (Rintik Sedu), Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Pidi Baiq), 5 cm

(Donny Dhirgantoro), Cinta Brontosaurus (Raditya Dika), Seperti Hujan yang

Jatuh ke Bumi (Boy Candra), Garis Waktu (Fiersa Besari), Surga yang Tak

Dirindukan 1 (Asma Nadia), Bumi (Tere Liye), Cantik itu Luka (Eka

Kurniawan), Laut Bercerita (Leila Salikha Chudori), Bumi Manusia (Pramoedya

Ananta Toer), Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari), Tenggelamnya Kapal

Van der Wick (Hamka), Laskar Pelangi (Andrea Hirata), Negeri 5 Menara

(Ahmad Fuadi), Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (Marchella FP), Perahu Kertas

(Dewi Lestari), Saman (Ayu Utami), Burung-Burung Manyar (Y.B.

Mangunwijaya), Sitti Nurbaya (Marah Roesli).

b) Kumpulan Puisi Indonesia

Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono), Aku (Chairil Anwar), Kerikil Tajam

dan Yang Terampas dan Yang Putus (Chairil Anwar), Baju Bulan: Seuntai Puisi

Pilihan (Joko Pinurbo), Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang (Nadhifa Allya Tsana

dan Sapardi Djoko Damono).

c) Naskah Drama Indonesia

Mayat Terhormat (Agus Noor), Anu (Putu Wijaya), Kasir Kita (Arifin C. Noer).

Anda mungkin juga menyukai