Artikel 1 (Sinta)
Artikel 2 (Sinta)
Artikel 3 (Sinta)
Simpulan Hasil dari kedua FGD dengan jelas menyatakan bahwa dalam metode
PBL, kolaboratif pembelajaran jarak jauh, ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan sebagai resep generik, yaitu: (1)
keterlibatan aktif dosen harus lebih intens karena kondisi
pembelajaran jarak jauh memberikan kesulitan dalam pemantauan
kemajuan proyek, (2) peran dosen sebagai fasilitator harus
ditingkatkan menjadi moderator karena sebagian besar mahasiswa
masih belum dapat mempercayai anggota kelompoknya sendiri untuk
menemukan solusi masalah (Srivastava, 2020), (3) pengembangan
profesional dapat diambil dari sampel kehidupan nyata (dalam hal ini
dengan mengundang alumni sebagai dosen tamu), sehingga dapat
meningkatkan motivasi mahasiswa.
Artikel 4 (Sinta)
Simpulan Efikasi diri dan kecerdasan emosional merupakan aspek penting yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek di pendidikan kejuruan.
Self efficacy dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap
kualitas hasil belajar berbasis proyek. Semakin tinggi efikasi diri dan
kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi pula kualitas produk
yang dihasilkan dalam pembelajaran berbasis proyek. Dalam self-efficacy,
tingkat pengalaman merupakan indikator terpenting dengan loading factor
tertinggi. Kemudian keterampilan sosial memiliki loading factor tertinggi
dalam kecerdasan emosional. Sedangkan kualitas materi dari produk yang
dihasilkan dinilai sangat menentukan kualitas suatu produk yang dihasilkan
dalam pembelajaran berbasis proyek dengan menempatkan indikator pada
loading factor tertinggi. Berbagai penguatan soft skill terkait emosional
kecerdasan dan upaya peningkatan kualitas produk yang dihasilkan dalam
pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, upaya pengembangan diri siswa
untuk menumbuhkan self efficacy juga sangat penting untuk menunjang
kualitas produk dalam proses pembelajaran.
Sitasi • Selain itu, berbagai model, media, dan sumber belajar juga telah
diterapkan dan dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran
berbasis abad 21 (Hussin et al., 2019).
• Selain itu, pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan suatu karya
atau proyek dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir
kritis (Safaruddin et al., 2020; Setyarini & Jannah, 2020).
• Sementara itu, kecerdasan emosional berperan dalam membantu
membangun hubungan yang kuat, membuat keputusan yang baik, dan
menghadapi situasi sulit selama kegiatan pembelajaran (Tur-Porcar et
al., 2019).
Artikel 5 (Sinta)
Judul Smp Minat Baca Siswa Latar Belakang Faktor Ekonomi dan
Penndidikan Kluarga
Artikel 8 (Sinta)
bahasa asing.
Simpulan Berdasarkan paparan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa aplikasi
Let's Read dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan literasi bagi
anak-anak Kampung Wonopuro. Melalui aplikasi ini, keinginan dan
kebiasaan membaca yang dimiliki oleh anak-anak kembali tumbuh dan
meningkat. Selama ini, waktu senggang hanya digunakan untuk bermain.
Dengan menggunakan aplikasi ini, anak-anak dapat bermain sambil belajar
membaca. Teks yang tersedia bukan hanya berbahasa Indonesia, tetapi juga
berbahasa daerah dan asing. Oleh karena itu, anak-anak tidak hanya belajar
bahasa Indonesia, tetapi juga dapat belajar bahasa daerah dan bahasa asing.
Sitasi • Alatalo, T., & Westlund, B. (2021) Persepsi guru prasekolah tentang
Read Aloud sebagai Sarana untuk Mendukung Perkembangan
Literasi dan Bahasa Anak Dini. Jurnal Literasi Anak Usia Dini
Artikel 9 (Sinta)
Judul
Pola Dan Implikasi Sikap Partisan terhadap Estetika Trilogi Novel
“Kemi” Karya Adian Husaini
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola partisan yang muncul dalam
trilogi novel Kemi karya Adian Husaini dan melihat
implikasinya terhadap estetika novel. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan teori estetika yang
digagas oleh Dewitt H. Parker. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap partisan dalam novel terlihat dari dua pola yaitu
kecenderungan menjelaskan alih-alihmenunjukkan dan
penokohan dan pelataran yang datar. Implikasi sikap partisan ini
adalah keseimbangan di dalam novel cenderung dibangun oleh
model pertentangan. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai
materi dalam mata kuliah Kritik Sastra.
Simpulan Trilogi novel ini memiliki karakteristik partisan. Ide-ide yang disepakati
diusung oleh pengarang mendapatkan ruang penceritaan lebih banyak. Pada
dasarnya, hal ini tidak menjadi soal. Yang menjadi soal kemudian karena hal
tersebut berpengaruh terhadap estetika novel. Keseimbangan novel ini lebih
banyak dibangun oleh pertentangan secara mencolok antara ide yang
disepakati dan ide yang tidak disepakati oleh pengarang. Kemunculan
gagasan yang tidak disepakati oleh pengarang dikonfrontasi secara langsung
oleh ide-ide yang disepakati pengarang. Dampak lebih jauhnya, novel ini
lebih mirip teks khotbah alih-alih karya estetis.
aspek gestur 56%, aspek spasial yang diperlukan dalam perancangan model
pembelajaran 100%.
aspek eksistensi linguistik modalitas 52%, aspek inklusi visual 68%, aspek
aural dalam pemaknaan maksud tuturan 100%, aspek inklusi suara dalam
maksud tuturan 48% , aspek inklusi gestural 56%, aspek spasial yang
diperlukan dalam desain model pembelajaran 100%.
Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat guru
prasekolah tentang pendidikan pada kelompok usia campuran di pendidikan
prasekolah. Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus yang
merupakan salah satu metode penelitian kualitatif untuk mengkaji pendapat
guru secara detail. Kelompok studi penelitian terdiri dari 12 guru
prasekolah yang dipilih dengan metode sampling kriteria, salah satu metode
purposive sampling, bekerja di sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan
Kementerian Pendidikan Nasional di Distrik Kirikhan Provinsi Hatay dan
mengajar di kelas kelompok
Simpulan Dalam penelitian tersebut telah ditetapkan bahwa mengajar pada kelompok
usia campuran pada pendidikan prasekolah memberikan manfaat bagi guru
dalam mempermudah proses pembelajaran, memberikan wawasan yang
kaya dan menambah pengalaman. Telah ditentukan bahwa guru mengalami
kesulitan dalam menyusun rencana pendidikan dan dalam proses persiapan
awal, dan bahwa mereka tidak dapat memberikan pendidikan yang layak
untuk semua tingkatan. Selain itu, telah ditentukan bahwa situasi ini
berdampak negatif terhadap kesehatan psikologis guru.
Dalam lingkungan pendidikan ini, materi taktil, auditori, dan visual dapat
dikembangkan dan digunakan. Dalam konteks ini, kegiatan tambahan yang
mendukung dan menghibur dapat disiapkan untuk kelompok usia yang
lebih tua dan lebih muda. Anak-anak dalam kelompok usia yang lebih tua
juga harus diberikan dukungan teman sebaya yang memadai. Saran yang
dapat diberikan bagi peneliti yang akan mengerjakan mata kuliah ini untuk
mengambil pendapat dari pihak-pihak terkait lainnya seperti pengurus
sekolah dan orang tua tentang kelas tersebut dan melakukan penelitian di
kelas tersebut melalui
“observasi dan tindakan”. Penelitian yang dilakukan pada jenjang
pendidikan prasekolah ini dapat memberikan kontribusi literatur apabila
dilakukan pada jenjang pendidikan lainnya.
Artikel 12 (Sinta)
Abstrak Di kelas abad ke-21, pembelajaran berbasis proyek (PBL) dapat menjadi
strategi kunci dalam membantu siswa menjadi pembelajar dan pemikir
yang mandiri. PBL memberikan pendekatan pedagogis yang menarik dan
dapat digunakan tidak hanya dalam mata pelajaran sejarah tetapi juga lintas
disiplin ilmu.
Simpulan Temuan yang dihasilkan dari penelitian ini menyoroti beberapa poin
penting yang harus diperhatikan. Ditemukan bahwa penerapan PBL hanya
berhasil sejauh yang tercermin dalam sedikit peningkatan pemahaman
siswa serta kinerja secara keseluruhan terutama dalam hal perilaku mereka
terhadap pembelajaran sejarah. Namun, peneliti menemukan bahwa siswa
masih skeptis terhadap penggunaan PBL dan lebih menyukai penggunaan
pendekatan tradisional. Hal ini mungkin karena kurangnya pengalaman
guru dalam membuat PBL tampak lebih menarik bagi siswa, namun hal ini
dapat diperbaiki dengan lebih banyak praktik penggunaan PBL dalam
pembelajaran sejarah.
Artikel 13 (Sinta)
Artikel 14 (Sinta)
membantu guru EFL menjadi guru bahasa yang lebih baik yang
dapat menularkan kebiasaan serupa kepada
Artikel 15 (Sinta)
secara langsung memengaruhi inovasi diri, dan guru yang lebih tua
dan lebih berpengalaman menganggap diri mereka lebih inovatif
dalam mengadopsi dan menggunakan pembelajaran jarak jauh
dibandingkan dengan yang kurang berpengalaman. Temuan kedua
adalah bahwa pengembangan professional memengaruhi praktik
pengajaran pembelajaran jarak jauh tetapi tidak berpengaruh pada
inovasi diri guru. Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan
inovasi diri guru dapat memengaruhi kemanjuran diri dan
akuntabilitas mereka dan mengarah pada praktik pengajaran
pembelajaran jarak jauh yang lebih baik. Oleh karena itu,
disarankan untuk mengubah fokus program pengembangan
profesional untuk mempromosikan
Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara
keinovatifan diri guru dan bagaimana hal itu memengaruhi
akuntabilitas, kemanjuran diri DL, dan praktik pengajaran DL
mereka. Studi tersebut menunjukkan bahwa ketika guru merasa
inovatif, mereka lebih bertanggung jawab atas pengajaran
Abstrak Proses belajar mengajar yang efektif merupakan katalis menuju prestasi dan
keberhasilan siswa di tingkat perguruan tinggi. Kajian ini menitikberatkan
pada teknik komunikasi yang efektif dalam konteks belajar mengajar di luar
kelas. Pembelajaran di luar kelas adalah metode pembelajaran yang
menempatkan siswa dalam konteks yang memotivasi mereka untuk belajar.
Responden terdiri dari mahasiswa tahun pertama dan ketiga dari program
Komunikasi dan Kebijakan Publik di The School of Media and
Communication Studies, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Tujuan
utama penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat konsentrasi, mengukur
tingkat kepuasan belajar dan menganalisis kualitas tingkat pembelajaran
mahasiswa UKM terhadap permasalahan pembelajaran. Tiga aspek utama
yang dibahas dalam survei tersebut adalah Konsentrasi Belajar, Kepuasan
Belajar dan Kualitas Pembelajaran. Data yang diperoleh menunjukkan
bahwa pada aspek Konsentrasi Pembelajaran, pembelajaran dengan orang
yang disukai memperoleh skor rata-rata tertinggi sedangkan keterampilan
komunikasi guru dan lingkungan belajar yang bersahabat memperoleh skor
rata-rata tertinggi pada aspek Kepuasan Belajar dan Kualitas Pembelajaran.
Simpulan Studi tentang pembelajaran di luar kelas dengan fokus pada konsentrasi dan
minat siswa ini dilakukan pada bulan Agustus 2010. Responden berjumlah
62 orang yang terdiri dari mahasiswa Tahun 1 dan Tahun 3 Program
Komunikasi dan Kebijakan Publik di Universiti Kebangsaan Malaysia.
Kajian ini dilakukan sebagai penilaian awal. Penelitian lebih lanjut akan
dilakukan per bagian. Bagian pertama ini melibatkan responden dari Tahun
1 dan Tahun 3. Bagian kedua akan melibatkan siswa Tahun 2 pada program
pembelajaran di luar kelas yang belum ditentukan. Dibandingkan dengan
rekan Tahun 1 mereka, temuan menunjukkan bahwa responden Tahun 3
tampak waspada dan siap untuk proses pembelajaran di lingkungan
tersebut. Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap hal ini adalah
fakta bahwa siswa Kelas 3 memiliki pengalaman yang lebih lama di
lingkungan belajar tersier. Siswa kelas 3 juga telah terpapar dengan
keragaman program dan kegiatan yang diadakan di universitas dan
perguruan tinggi masing-masing. Ini sedikit banyak memengaruhi perilaku
dan bahasa tubuh mereka di lingkungan tertentu. Temuan awal
menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif sangat penting
untuk meningkatkan konsentrasi atau fokus belajar. Dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, responden menganggap keterampilan komunikasi
guru dan berbagai gaya mengajar menjadi penting. Dalam meningkatkan
kepuasan belajar, responden lebih menyukai belajar dalam suasana belajar
yang santai dan bersahabat. Faktor-faktor ini semua dapat dicapai melalui
pembelajaran di luar kelas. Melalui pengamatan yang dilakukan dalam
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tampak
beradaptasi dengan lingkungannya dengan gembira. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran di luar kelas merupakan komponen penting dalam
meningkatkan kualitas konsentrasi dan kepuasan siswa terhadap
pembelajaran.
Sitasi • Dalam tulisannya, Knapper and Croppley (1991) dan Paterson (1996)
juga menyatakan bahwa alat peraga penting dalam menjaga konsentrasi
dan fokus dalam pembelajaran.
• Menurut Kementerian Pendidikan Malaysia (2005), metode
pembelajaran ini didefinisikan sebagai program atau kegiatan yang
terorganisir dan terstruktur yang dilakukan di luar kelas. Kegiatan ini
berpusat pada siswa dan dimaksudkan untuk memperkuat implementasi
kurikulum mata pelajaran tertentu dalam lingkungan belajar yang
progresif.
Simpulan Semua pihak baik orang tua maupun guru harus benar-benar
menyikapi skema pembelajaran daring di masa pandemi COVID-
19 ini. Dalam hal ini, bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk
menjamin kelangsungan proses belajar daring secara maksimal.
Pola bimbingan orang tua juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
anak karena orang tua berperan sebagai fasilitator, motivator,
pengawas, dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Untuk
pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar, peserta didik
memerlukan pola bimbingan ekstra karena kehadiran figur orang
tua bagi mereka sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran
daring. Peran orang tua sebagai pembimbing dan fasilitator dalam
proses pembelajaran dituntut agar anak dapat melakukan proses
pembelajaran daring secara maksimal. Pada jenjang pendidikan
menengah pertama dan atas, orang tua diharapkan lebih demokratis
dan memberikan kebebasan kepada anaknya.