Anda di halaman 1dari 12

BioEdu

Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi


Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 385-396

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

PROFIL VALIDITAS DAN KEPRAKTISAN E-LKPD TIPE FLIPBOOK BERBASIS CONTEXTUAL


TEACHING AND LEARNING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA
MATERI TRANSPOR MEMBRAN

Profile of Validity and Practice of E-LKPD Type of Flipbook Based on Contextual Teaching and
Learning to Train Critical Thinking Skills on Membrane Transport

Zulfa Samawati
Program Studi S1 Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Email: zulfa.smwt@gmail.com

Yuni Sri Rahayu


Program Studi S1 Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Email: yunirahayu@unesa.ac.id

Abstrak
Pada masa pandemi Covid-19 dibutuhkan media atau bahan ajar elektronik yang dapat membantu dalam
pembelajaran kontekstual sekaligus melatihkan salah satu keterampilan 4C (Creativity skill, Communication
skill, Critical thinking skill, serta Collaboration skill) yaitu berpikir kritis untuk membuat keputusan ataupun
melakukan suatu tindakan solusi dan menganalisis permasalahan. Salah satu pendekatan yang memenuhi
kriteria tersebut yaitu Contextual Teaching and Learning (CTL). Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan validitas dan kepraktisan e-LKPD berbasis CTL untuk melatihkan keterampilan berpikir
kritis pada materi transpor membran. Penelitian ini merupakan penelitian jenis pengembangan model 4-D
yakni Define, Design, Develop, tanpa Disseminate. Data penelitian yang didapatkan dari pengembangan e-
LKPD ini berasal dari hasil telaah, validasi, dan data hasil angket respon guru biologi. Adapun validator
produk diantaranya dosen ahli materi, dosen ahli pendidikan, dan salah satu guru biologi SMAN 1 Tarik
Sidoarjo. Uji kepraktisan dilakukan dengan angket respon guru biologi terhadap e-LKPD ini dengan jumlah
lima belas responden. Instrumen yang digunakan ialah lembar validasi e-LKPD dan lembar angket respon
guru. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa e-LKPD
yang dikembangkan mendapat nilai validasi sebesar 97,04% dengan kategori sangat valid. Sedangkan hasil
kepraktisan mendapatkan nilai sebesar 97,62% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa e-LKPD yang dikembangkan termasuk dalam kategori layak ditinjau dari aspek
validitas dan kepraktisan sehingga e-LKPD ini dapat diterapkan kepada peserta didik untuk melatihkan
keterampilan berpikir kritis.

Kata Kunci: e-LKPD, Contextual Teaching and Learning (CTL), berpikir kritis
Abstract
During the Covid-19 pandemic, media or electronic teaching materials were needed that could assist in
contextual learning as well as train one of the 4C skills (Creativity skills, Communication skills, Critical
thinking skills, and Collaboration skills), namely critical thinking to make decisions, take a solution and
analyze the problem. One approach these criteria is Contextual Teaching and Learning (CTL). The
purpose of this study was to describe the validity and practicality of CTL-based e-LKPD to train critical
thinking skills on membrane transport material. This research is a type of research developing a 4-D model,
namely Define, Design, Develop, without Disseminate. The research data obtained from the development of
this e-LKPD from of the review, validation, and the data from the biology teacher response questionnaire.
The product validators included a material expert lecturer, an education expert lecturer, and one of the
biology teachers at SMAN 1 Tarik Sidoarjo. The practicality test was conducted by using a fifteen biology
teacher response questionnaire. The instruments used were the e-LKPD validation sheet and the teacher
response questionnaire sheet. The data obtained were analyzed descriptively quantitatively. The results of
the analysis show that the e-LKPD has a validation value of 97.04% with a very valid category. While the
practicality results get a value of 97.62% with the very practical category. Based on these data, it can be
concluded that the e-LKPD is in the feasible category in terms of validity and practicality so this e-LKPD
can be applied to students to practice critical thinking skills.

Keywords:e-LKPD, Contextual Teaching and Learning (CTL), critical thinking

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 385


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

masalah atau persoalan yang harus dipecahkan yang


PENDAHULUAN
mengaitkan dengan kehidupan nyata peserta didik
Melalui pembelajaran biologi dapat digunakan
(Zulaiha, 2016). Pendekatan CTL juga merupakan
untuk meningkatan keterampilan afektif, kognitif dan
pendekatan dalam memberikan pembelajaran kepada
psikomotorik pada siswa. Dengan begitu pembelajaran
peserta didik supaya kemampuan dalam berpikir,
biologi tidak hanya untuk menguasai data, konsep, fakta
keterampilan intelektual dan pemecahan masalah yang
dan prinsip biologi saja, namun juga meningkatkan
ditemui peserta didik dapat dikembangkan. Dalam
keterampilan proses dalam hal penemuan (Irwan et al.,
kegiatan memecahkan masalah tidak lepas dari
2019).Hal itu juga didukung oleh penelitian Kusumawati
keterampilan berpikir kritis, karena hal tersebut termasuk
(2016), bahwa materi pembelajaran biologi merupakan
keterampilan fundamental dalam memecahkan suatu
salah satu materi yang bersifat sulit diindera dan sukar
permasalahan (Zubaidah, 2017). Adapun teori belajar
dipahami, sehingga dibutuhkan pengamatan atau
yang melandasi pendekatan CTL ini diantaranya teori
pembelajaran nyata kepada peserta didik dan media yang
konstruktivisme, teori pembelajaran bermakna, dan teori
tepat. Pengalaman peserta didik dapat dibangun dengan
belajar sosial serta teori discovery (Soewondo, 2019).
adanya media yang menghadirkan media interaktif dan
Hubungan aspek CTL dengan indikator berpikir
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Syahroni &
kritis., yakni, 1) constructivism dengan indikator
Nurfitriyanti, 2018). Hal tersebut sejalan dengan
interpretasi; 2) questioning dengan indikator interpretasi;
pembelajaran abad XXI saat ini, peserta didik
3) learning community dengan indikator penjelasan; 4)
diupayakan agar dapat memiliki keterampilan inovasi
modelling dengan indikator analisis; 5) inquiry dengan
dalam pembelajaran dan penggunaan teknologi informasi
indikator inferensi dan analisis; dan 6) reflexi dengan
sehingga bermanfaat dalam kecakapan hidup (life skills)
indikator evaluasi serta 7) authentic assessment dengan
(Wijayaet al., 2016). Aadapun kurikulum 2013 berisi
indikator pengaturan diri (Utami et al., 2015). Namun
tuntunan untuk guru dalam penggunaan teknologi
dalam penelitian pengembangan ini tidak menyertakan
sekaligus melatih keterampilan 4C bagi peserta didik
aspek authentic assessment yang memiliki hubungan
yaitu Creativity skill, Communication skill, dan problem
dengan indikator berpikir kritis yaitu pengaturan diri.
solving or Critical thinking skill, serta Collaboration
Pada penelitian ini, pendekatan CTL diaplikasikan
skill (Kemendikbud, 2017).
dalam bentuk bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik
Salah satu kompetensi kecakapan abad XXI
elektronik (e-LKPD). Hal itu didukung adanya
adalah berpikir kritis yang sangat esensial untuk
perkembangan zaman dalam penggunaan teknologi dan
kehidupan melalui kemampuan membuat keputusan
kebutuhan produk pembelajaran yang inovatif untuk
ataupun melakukan suatu tindakan solusi dan
memaksimalkan pembelajaran online di masa pandemi
menganalisis permasalahan (Rizal, 2017). Terutama bagi
Covid-19 sekarang yang menjadi alasan kuat
peserta didik dalam melakukan analisis secara kritis
dikembangkannya media e-LKPD tipe Flipbook pada
terhadap permasalahan dan memperoleh solusi
penelitian pengembangan ini. Dalam e-LKPD tipe
pemecahan masalah dimana keterampilan tersebut
Flipbook dapat di akses dengan berbagai perangkat
merupakan keterampilan dominan yang harus diajarkan
dengan mode offline maupun online dan e-LKPD dapat
secara eksplisit (Zubaidah, 2017). Berdasarkan uraian
mengakomodasi kegiatan pembelajaran secara interaktif
tersebut menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis
baik dari segi tampilan maupun konten di dalamnya
sangat penting peranannya pada kehidupan ataupun guna
seperti hyperlink, jelajah website, audio, animasi, dan
bersaing di abad XXI. Keterampilan berpikir kritis
video. Hal itu selaras dengan pernyataan Pakpahan &
mencakup enam aspek yaitu interprestasi, analisis,
Fitriani (2020), bahwa penggunaan teknologi informasi
evaluasi, inferensi, penjelasan dan pengaturan diri
dianggap sangat membantu untuk keberlangsungan
(Susilowati et al., 2017). Sehubungan dengan aspek
pembelajaran peserta didik selama pembatasan sosial di
tersebut dalam penelitian pengembangan ini memfasilitasi
masa pandemi Covid-19.
semua indikator berpikir kritis tanpa indikator pengaturan
Penggunaan bahan ajar atau media elektronik
diri yang akan difasilitasi melalui salah satu pendekatan
adalah alat yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik saat
yang membuat keterlibatan siswa lebih dominan dan
pandemi Covid 19, dikarenakan banyak sekolah
mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis yaitu
menggunakan pembelajaran online dengan memanfaatkan
pembelajaran berbasis kontekstual atau Contextual
teknologi informasi untuk meningkatkan proses
Teaching and Learning (CTL).
pembelajaran yang mudah dengan cakupan yang luas dan
Pembelajaran CTL ialah salah satu pendekatan
lebih optimal (Zuraini & Nurhayati, 2021).Oleh karena
atau strategi yang memfokuskan proses berpikir pada

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 386


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

itu pengembangan media yang dilakukan perlu telaah dianalisis sebagai bahan perbaikan dan evaluasi
memperhatikan beberapa hal, diantaranya aksesibilitas, dari produk e-LKPD yang dikembangkan. Selanjutnya
konektivitas, fleksibilitas, serta kemampuan bahan dilakukan penilaian validasi produk. Adapun validator
ajar atau media elektronik untuk memunculkan berbagai atau pakar yang menilai produk e-LKPD yaitu dosen ahli
jenis interaksi selama pembelajaran (Handarini materi, dosen ahli pendidikan, dan salah satu Guru
&Wulandari, 2020). Biologi SMAN 1 Tarik Sidoarjo. Penilaian validasi e-
Upaya untuk megembangkan e-LKPD menjadi LKPD dilakukan menggunakan lembar validasi yang
tipe Flipbook dilakukan sebagai perbaikan dalam dinilai dengan pedoman Skala Likert (Tabel 1.).
pengembangan LKPD menjadi lebih inovatif dan berbasis
Tabel 1. Penilaian berdasarkan Skala Likert
elektronik khususnya pada materi transpor membran. e-
Skala Kriteriainterpretasi
LKPD ini tersusun atas tampilan yang menarik berisi
4 Sangat valid
hyperlink, audio, animasi, dan video serta lembar kerja
yang tehubung oleh link Googleform sehingga 3 Valid
memudahkan peserta didik dalam mengerjakan dan 2 Kurang valid
mengumpulkan lembar kerja tersebut. Hal tersebut 1 Tidak valid
didukung adanya penelitian pengembangan E-Book tipe (Sumber: Riduwan, 2017)
Flipbook oleh Septiana (2018) yaitu penggunaan media
Flipbook mampu membantu peserta didik memiliki Perolehan skor tersebut, kemudian digunakan
keterampilan berpikir kritis dan mampu meningkatkan untuk menghitung skor validitas dengan rumus berikut.
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Ditinjau dari indikator pencapaian kompetensi,
komponen CTL dan aspek keterampilan berpikir kritis
menunjukkan adanya keterkaitan, artinya dapat dikatakan
bahwa materi dan pendekatan CTL ini mampu Hasil perhitungan tersebut, kemudian diinterpretasikan
memfasilitasi dilatihkannya keterampilan berpikir kritis. dalam kriteria kelayakan yang diadaptasi dari Riduwan
Dari uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan (2017), yaitu e-LKPD dinyatakan valid apabila
mendeskripsikan validitas dan kepraktisan e-LKPD memperoleh skor validitas dengan kriteria interpretasi
Berbasis CTL untuk melatih keterampilan berpikir kritis berikut ini.
pada materi transpor membran. Tabel 2. Interpretasi Kelayakan Kriteria Validitas
Presentase (%) Kriteria interpretasi
METODE PENELITIAN
0 - 20 TidakValid
Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan 21 – 40 Kurang Valid
yaitu mengembangkan e-LKPD Berbasis CTL untuk 41 - 60 CukupValid
meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik 61 - 80 Valid
pada materi transpor membran. e-LKPD dikembangkan
81 - 100 Sangat Valid
dengan menggunakan model 4-D yakni Define, Design,
(Sumber: Riduwan, 2017)
Develop, tanpa Disseminate. Penelitian dilakukan dalam
Proses pengumpulan data menggunakan
tiga tahap yaitu tahap pertama pendefinisian, perancangan,
metode validasi skala Likert dengan lima kriteria
dan pengembangan yang dilakukan pada bulan September
interpretasi (Riduwan, 2017). Berdasarkan Tabel 2,
2020 dan tahap kedua yaitu validasi pada bulan Desember
pengembangan e-LKPD berbasis CTL dalam penelitian
2020 yang keduanya dilaksanakan di Jurusan Biologi
ini dikatakan valid atau sangat valid apabila
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan (FMIPA)
persentasenya ≥ 61 %.
Universitas Negeri Surabaya. Adapun tahap ketiga yaitu
Adapun kepraktisan e-LKPD dinilai
uji kepraktisan dengan uji respon lima belas guru biologi
berdasarkan hasil respon guru terhadap produk
di berbagai sekolah SMA pada bulan Januari 2021,
pembelajaran yaitu e-LKPD berbasis CTL dengan
kemudian dilanjutkan tahap pengolahan data. Teknik
jumlah responden lima belas guru biologi.Penilaian
deskriptif kuantitatif digunakan untuk melakukan analisis
dilakukan menggunakan lembar angket respon guru
data penelitian.
biologi yang dinilai dengan pedoman Skala Guttman
Data penelitian yang didapatkan dari (Tabel 3.).
pengembangan e-LKPD ini berasal dari hasil telaah,
validasi, dan data hasil angket respon guru. Data hasil

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 387


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Tabel 3. Penilaian berdasarkan Skala Guttman tahapannya bertujuan untuk melatihkan keterampilan
Skor Jawaban berpikir kritis sesuai dengan indikator yang telah
1 Ya ditetapkan.
0 Tidak
(Sumber: Sugiyono,
2016) Skor yang diperoleh, kemudian digunakan
menghitung persentase respon peserta didik dengan

rumus berikut.
Hasil perhitungan tersebut, kemudian
diinterpretasikan dalam kriteria respon guru yang
diadaptasi dari Sugiyono (2016), yaitu e-LKPD
dinyatakan efektif apabila memperoleh skor dengan
kriteria sebagai berikut.
Gambar 1. (a) Tampilan Cover e-LKPD utama dan
Tabel 4. Interpretasi Kelayakan Kriteria Kepraktisan (b) Cover dalam e- LKPD
Presentase (%) Kriteria interpretasi
Pada tampilan cover e-LKPD utama tersebut
76-100 Sangat Praktis
di design dengan tampilan yang sederhana dan cukup
51-75 Praktis
menarik dimana cover menampilkan judul materi
26 – 50 Cukup Praktis (Difusi dan Osmosis), strategi pembelajaran, jenjang
0 - 25 Kurang Praktis sekolah, serta nama kelompok guna memudahkan
(Sumber: Sugiyono, 2016) pemahaman peserta didik bahwa e-LKPD tersebut
Persentase tersebut, kemudian dikerjakan secara berkelompok. Adapun tampilan
diinterpretasikan dalam kriteria respon guru yang cover terdapat gambar tetesan tinta dalam suatu gelas
(a) (b)
diadaptasi dari Sugiyono (2016), yaitu e-LKPD yang menggambarkan terjadinya proses difusi
dinyatakan praktis apabila persentase respon guru kemudian tepat disampingya terdapat gambar
mencapai ≥ 51%. semangkuk manisan buah yang menggambarkan
terjadinya proses osmosis.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berbeda halnya dengan cover dalam yang
Hasil penelitian pengembangan yang hanya berisi aspek atau tahapan yang terkandung dalam
dilakukan terhadap e-LKPD ini mendapatkan data-data pendekatan CTL yakni, 1) constructivism; 2)
yakni: nilai validasi e-LKPD berbasis CTL materi questioning; 3) learning community; 4) modelling; 5)
transpor membrandan respon guru biologi dari inquiry; dan 6) reflexi tanpa 7) authentic assessment
berbagai sekolah. e-LKPD telah dikembangkan (Nurfidiya et al., 2019). Tiap tahapan tersebut
bertujuan untuk memaksimalkan pembelajaran online mengarahkan subbab yang akan dibahas di dalam e-
karena pembatasan LKPD tersebut. Adapun pada (Gambar 1.b) terdapat
sosial di masa pandemi Covid-19 dan telah tampilan contoh kegiatan peserta didik sedang
disesuaikan dengan pembelajaran berbasis CTL untuk melakukan percobaan secara berkelompok yang
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. e- menggambarkan adanya kegiatan percobaan secara
LKPD juga dirancang untuk pembelajaran kontekstual berkelompok mengenai difusi dan osmosis dalam e-
dengan adanya kegiatan percobaan yang dapat LKPD dan terdapat tes menguji pengetahuan awal
dilakukan di rumah secara mandiri dengan alat bahan peserta didik melalui link pretest sebelum melakukan
yang sederhana sehingga menunjang peserta didik percobaan dan mengerjakan e-LKPD tersebut.
lebih memahami materi pembelajaran terutama Aktivitas peserta didik dalam e-LKPD ini
submateri Difusi dan Osmosis. Aktivitas peserta didik ditunjukkan dalam enam subbab yang berisi aspek CTL
dalam e-LKPD ini menyesuaikan tahapan aspek yang yang ditunjukkan pada (Tabel 5).
terkandung pada pendekatan CTL dimana setiap

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 388


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Tabel 5. Deskripsi Tahapan CTL pada e-LKPD melakukan aktivitas


No. Tampilan Deskripsi analisis dan
Kegiatan yang menjawab
mencerminkan pertanyaan dari
peserta didik untuk mengamati video
menggali demontrasi
pengetahuannya percobaan tersebut.
sendiri seperti
kegiatan interpretasi
dan menganalisis
1.
suatu fenomena dari Pemodelan
video maupun Tahapan yang berisi
artikel yang kegiatan merancang
kemudian percobaan sendiri
menyimpulkan dan melakukan
dengan percobaan secara
pemahamannya berkelompok. Hal
Kontruktivis sendiri. tersebut
Tahapan yang berisi dicerminkan melalui
aktivitas membuat kegiatan peserta
pertanyaan dari didik dalam
fenomena dari membuat rumusan
artikel yang tersaji masalah,
secara berkelompok. mengajukan
Kegiatan tersebut 4. hipotesis, variabel
2. serta definisi
juga menunjang
indikator interpretasi operasional
dan penjelasan percobaan mereka.
kepada peserta didik Kegiatan
Bertanya dan Masyarakat secara berkelompok selanjutnya yaitu
Belajar saat pembelajaran melakukan dua
online. kegiatan percobaan
Tahapan yang berisi yaitu Difusi dan
kegiatan Osmosis serta
demonstrasi atau Inkuiri mengkomunikasikan
memperagakan data percobaan
berbagai langkah berupa laporan
percobaan oleh guru percobaan.
namun dalam era Tahapan yang berisi
pembelajaran kegiatan evaluasi
online, kegiatan terhadap data dan
3. demonstrasi analisis pada
percobaan tersebut percobaan yang
diganti dengan dilakukan peserta
mengamati video 5. didik maupun
percobaan melalui merefleksikan
platform youtube pengetahuan baru
yang telah yang sudah
dipilihkan oleh didapatkan selama
peneliti. Kemudian pembelajaran
peserta didik menggunakan e-

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 389


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

LKPD tersebut. peserta didik dalam menambah wawasan terkait


contoh penerapan difusi osmosis dalam kehidupan
sehari hari.
Tahapan penelitian selanjutnya adalah
tahapan validasi terhadap produk pembelajaran yaitu
e-LKPD berbasis CTL materi Difusi Osmosis oleh
para validator. Hasil nilai validitas pada e-LKPD ini
ditinjau dari lima kelayakan komponen yakni
validitas isi, penyajian, kebahasaan, kesesuaian e-
LKPD dengan aspek CTL dan kesesuaian e-LKPD
dengan indikator berpikir kritis. Tahapan validasi ini
Refleksi sangat diperlukan untuk perbaikan yang lebih
mendalam terhadap e-LKPD yang telah
Kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam e- dikembangkan sebelum nantinya akan ditinjau
LKPD diharapkan membantu peserta didik dapat kepraktisan melalui angket respon guru biologi.
memperoleh penghayatan terhadap materi yang Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Validasi e- LKPD
diajarkan dan dapat mengkonstruk pikirannya sendiri
terhadap pengetahuan barunya mengenai materi Aspek Skor Present Katego
Transpor Membran. V1 V2 V3 ase (%) ri
Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam e- I. Kelayakan Komponen Isi
LKPD yang bertujuan untuk menunjang peserta didik 1 Kesesuaian materi Sangat
lebih memahami materi pembelajaran dan dengan tujuan 4 4 4 100 Valid
penerepannya dalam kehidupan sehari hari. Fitur pembelajaran
tersebut diantaranya yaitu Infodios, Dioslink, 2 Isi e-LKPD dapat
memotivasi peserta Sangat
Movietime, Quote difosis, Ayo Pikirkan, Review 4 4 4 100 Valid
didik melalui
Materi (Gambar 2). kontruksi
pengetahuan
3. Mengembangkan
kecakapan dan Sangat
merangsang 4 4 4 100
Valid
(a) (b) keingintahuan
(Curiosity)
Persentase validitas Sangat
kelayakan 100% Valid
komponen isi
II.Penyajian
1 Sistematika 4 3 4 91,6
Sangat
penyajian Valid
2 Kesesuaian e- Sangat
(d) LKPD terhadap 4 3 4 91,6
(c) Valid
materi yang
diajarkan
3. Pendukung
penyajian materi Sangat
dari e-LKPD tipe 4 4 4 100 Valid
(e) (f) flipbook
Persentase validitas Sangat
Gambar 2. Tampilan fitur fitur pendukung e-LKPD
kelayakan 94,4% Valid
(a) Fitur infodios (informasi), (b) Fitur Dioslink,(c) komponen penyajian
Fitur Movietime, (d) Fitur Review Materi, (e) III.Kebahasaan
Fitur Ayo Pikirkan, (f) Fitur Quote difosis.
1 e-LKPD
Fitur-fitur pendukung tersebut tidak ada menggunakan Sangat
Bahasa Indonesia 4 4 3 91,6 Valid
kaitanya dengan pendekatan CTL maupun indikator
yang baik dan
berpikir kritis namun fitur tersebut dapat membantu
sesuai dengan

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 390


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

ejaan yang berpikir kritis


disempurnakan Skor Persentase Keseluruhan Sangat
97,04%
2 Bahasa Indonesia Aspek Validitas LKPD Valid
yang digunakan Sangat
4 3 4 91,6
mudah dipahami Valid Aspek komponen isi pada pengembangan e-
oleh peserta didik LKPD ini didapatkan dari proses menganalisis
Persentase validitas Sangat kurikulum yang telah diamanatkan KI dan KD
kelayakan 91,6% Valid mengenai materi transpor membran kelas XI.
komponen kebahasaan
Selanjutnya mengembangkan indikator pencapaian
IV. Kesesuaian dengan Pembelajaran Berbasis CTL
kompetensi dan tujuan pembelajaran. Selain itu,
1 e- LKPD
mencerminkan Sangat penelitian ini telah menganalisis peserta didik, konsep,
aspek 4 4 4 100 Valid dan tugas. Hal itu sejalan dengan pernyataan Herianto
konstruktivis (2020), bahwa penyusunan LKPD perlu
(constructivism) memerhatikan analisis kurikulum yang bertujuan agar
2 e-LKPD
Sangat pengembangan LKPD sesuai dengan kompetensi
mencerminkan
4 4 4 100 Valid dasar (KD), indikator pembelajaran serta pokok
aspek bertanya
(questioning) materi bahasan.
3 e-LKPD Sistematika penyajian dalam e-LKPD harus
mencerminkan disajikan secara konsisten, konsep dan alenia yang
Sangat
aspek masyarakat 4 4 4 100 runtun, serta kebutuhan makna materi yang sesuai
Valid
belajar (Learning
Community) (Khafida, 2021). Adapun pendukung kelayakan
4 e-LKPD penyajian yang meliputi gambar, warna, layout, dan
mencerminkan Sangat designe- LKPD yang menarik serta tulisan yang
4 4 4 100
aspek pemodelan Valid digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan minat
(Modelling) peserta didik selama pembelajaran atas penggunaan e-
5 e-LKPD
LKPD tersebut. Pernyataan tersebut sejalan dengan
mencerminkan Sangat
4 4 4 100 Herianto (2020), bahwa salah satu syarat penyajian
aspek inkuiri Valid
(inquiry) LKPD yang baik yaitu penampilan yang menarik
6 e-LKPD terutama dinilai dari segi warna, tulisan, dan gambar.
mencerminkan Sangat Hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap
4 4 4 100
aspek refleksi Valid peserta didik untuk menumbuhkan motivasi dan
(reflect)
meningkatkan giat belajar dalam menggunakan
Persentase validitas
Sangat LKPD tersebut.
kesesuaian dengan 100%
Valid Adapun komponen pendukung yang sangat
pembelajaran berbasis CTL
V. Kesesuaian dengan Indikator Berpikir Kritis berpengaruh dalam bahan ajar elektronik yaitu
1 e-LKPD melatihkan gambar dan video percobaan. Gambar dan video
kemampuan Sangat dalam e- LKPD membantu peserta didik dalam
4 4 4 100
Interpretasi Valid memvisualisasikan materi transpor membran dan
(Interpretation)
dapat menyampaikan pesan/isi materi maupun
2 e-LKPD melatihkan
Sangat kegiatan dalam e- LKPD sehingga peserta didik akan
kemampuan 4 4 4 100
Valid dengan mudah memproses informasi dengan baik
Analisis(Analysis)
3 e-LKPD melatihkan serta mengerjarkan lembar kerja yang tersedia sesuai
Sangat
kemampuan Evaluasi4 4 4 100 perintah dengan benar. Pernyataan tersebut sejalan
(Evaluation) Valid
dengan pendapat Hariadi (2016), bahwa komponen
4 e-LKPD melatihkan
Sangat gambar pada LKPD merupakan sesuatu dua dimensi
kemampuan 4 4 4 100
Valid yang secara visual membantu memudahkan peserta
Inferensi (Inference)
5 LKPD melatihkan didik dalam memahami informasi atau ide secara jelas
kemampuan Sangat daripada yang dapat diungkapkan oleh kata-kata.
4 4 4 100
Penjelasan Valid Aspek berikunya yaitu aspek kebahasaan
(Explanation)
merupakan salah satu syarat konstruktif dan syarat
Persentase validitas Sangat
100% utama dalam pembuatan bahan ajar atau e- LKPD
kesesuaian dengan indikator Valid

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 391


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

dengan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa dalam penelitian ini. Komponen CTL menumbuhkan
Indonesia (PUEBI) dan syarat kebahasaan yang keterampilan memecahkan masalah dan berpikir kritis
mudah dipahami atau sesuai dengan taraf berpikir oleh peserta didik diantaranya kegiatan membuat
peserta didik yakni bersifat komunikatif, efektif, tidak rumusan masalah, mengajukan hipotesis, menguji
bermakna ganda dan bahasa yang mampu memotivasi hipotesis melalui percobaan, menganalisis hasil data
peserta didik (Ruku, 2020). Selain itu, kebahasaan percobaan serta merumuskan kesimpulan yang
juga merupakan faktor penting dalam pembelajaran dilatihkan dalam CTL inkuiri. Aktifitas inti dari e-
karena bahasa dalam LKPD berfungsi sebagai LKPD berbasis CTL ini adalah kegiatan inkuiri
penghubung atau perantara peserta didik untuk dapat dimana peserta didik merancang percobaan sendiri
memahami makna dari informasi yang terkandung terkait pembuatan manisan buah kemudian
dalam bahan ajar dan meminimalisir terjadi salah dilakukannya percobaan Difusi dan Osmosis secara
tafsir (Sihafudin, 2020). Hal tersebut juga didukung berkelompok yang mana diharapkan peserta didik
pernyataan Khafida (2021), bahwa bahasa yang mampu mengidentifikasi dan menemukan fakta dan
digunakan bahan ajar atau LKPD disesuaikan dengan konsep secara mandiri terhadap rancangan dan
usia anak dimana responden yang digunakan dalam percobaan yang mereka lakukan. Hal tersebut
penelitian rata-rata berusia 16-18 tahun. Usia tersebut kemudian dapat menjadi informasi penting atas hasil
masih dalam tahap operasional formal sehingga kegiatan inkuiri yang mereka lakukan dan dapat
disusunlah bahan ajar atau LKPD dengan istilah- masuk ke memori jangka panjang oleh peserta didik
istilah yang mudah dipahami. (Sari, 2020).
Selanjutnya aspek kesesuaian dengan Selanjutnya aspek terakhir yaitu aspek
pembelajaran berbasis CTL ini dicerminkan dalam kesesuaian indikator berpikir kritis peserta didik
kegiatan tiap tahapanya yang membantu siswa dalam untuk proses pembelajaran dalam mengembangkan
menemukan konsep materi transpor membran kemampuan mengevaluasi, menjelaskan,
terutama pada sub materi difusi osmosis dan menginterpretasi, menginferensi, dan menganalisis
menghubungkan dengan kehidupan nyata peserta informasi data yang telah didapatkan selama
didik. Contoh pada e-LKPD ini terdapat kegiatan pembelajaran. Kualitas keterampilan berpikir kritis
pemodelan dan inkuiri dimana kegiatan tersebut menjadi dasar untuk meningkatkan pemahaman
terdapat video percobaan mengenai proses difusi materi bahasan, sehingga peserta didik tidak harus
osmosis sehingga memotivasi peserta didik untuk melakukan hafalan semua materi. Berpikir kritis dapat
merancang sendiri percobaan terkait dengan menuntun peserta didik dalam mengkonstruk dan
kehidupan sehari hari yaitu pembuatan manisan buah. menemukan konsep secara mandiri dan guru hanya
Melalui kegiatan inkuiri ini diharapkan peserta didik sebagai fasilitator (Ruku,2020).
mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritisnya Adapun pengertian terkait indikator berpikir
(Muzani dkk, 2018) dan hasil belajarnya (Ariani dkk, kritis menurut Ruku (2020), diantaranya yaitu 1)
2018). Dengan begitu e-LKPD tersebut membantu Interpretasi merupakan dimanakegiatan menelaah,
peserta didik dalam memecahkan masalah dan mengungkapkan arti dari suatu situasi, pengalaman,
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari (Taofek, informasi data dan penilaian. 2) Analisis adalah suatu
2020). Hal tersebut sejalan dengan pernyataan proses identifikasi untuk memisahkan ide atau konsep
Mustaji (2016), bahwa pendekatan CTL merupakan menjadi bagian-bagian atau unsur dan menunjukkan
proses belajar peserta didik untuk mengkonstruksikan pemahaman tentang hubungan bagian-bagian
pengetahuannya secara aktif, kemudian menghasilkan menyeluruh. 3) Indikator penjelasan adalah
pemahaman yang baru melalui proses kolaborasi atau penjabaran hasil proses data, alasan, konsep, bukti,
perbandingan informasi yang baru dengan informasi pertimbangan yang faktual, serta keterampilan untuk
pemahaman sebelumnya. Hal itu sejalan dengan mengkomunikasikan argumen yang meyakinkan. 4)
pernyataan Sung et al. (2019), bahwa bahan ajar Inferensiadalah proses mengidentifikasi suatu elemen
dengan pendekatan CTL mampu meningkatkan yang dibutuhkan untuk mempertimbangkan informasi
prestasi belajar dan meningkatkan motivasi peserta yang relevan atau masuk akal dan mengambarkan
didik. kesimpulan yang logis. 5) Evaluasi yaitu kemampuan
Tiap komponen CTL sudah tersusun dengan untuk menilai atau merefleksikan secara logis suatu
baik dalam e-LKPD secara runtut dan sudah informasi atau data.
dijabarkan di pembahasan tahap pengembangan

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 392


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Dari uraian tersebut tiap indikator berpikir kehidupan sehari hari


kritis dapat dipetakan dengan komponen CTL pada e-
Pertanyaan dalam e- LKPD
LKPD ini dan saling berkaitan. Terutama pada salah merupakan analisis yang erat Sangat
satu komponen CTL yaitu inkuiri yang dapat 11. 87
kaitannya dengan penerapan Praktis
melatihkan keterampilan berpikir kritis terutama pada kehidupan sehari hari
indikator inferensi dan analisis oleh peserta didik. e- LKPD mudah dalam
Sangat
Adapun pemetaan komponen lainnya yaitu kontruktivis 12. pengaksesannya, baik secara 100
Praktis
dengan interpretasi; bertanya dengan analisis; online dan offline
masyarakat belajar dengan penjelasan; pemodelan e- LKPD mudah dalam
dengan analisis; refleksi dengan evaluasi. Tujuan pengaksesannya dengan Sangat
13. 87
berbagai perangkat baik Praktis
dilakukannya pemetaan tersebut menjadikan e-LKPD
smartphone maupun PC
lebih terstuktur dan jelas hubungan keterkaiatan aspek
Media e- LKPD merupakan Sangat
CTL dengan indikator berpikir kritis. 14. 100
media interaktif Praktis
Kepraktisan e-LKPD yang dikembangkan e- LKPD mempermudah
dapat diketahui melalui respon guru biologi, yang peserta didik dalam belajar Sangat
meliputi tiga aspek diantaranya tampilan dan komponen 15. 100
khusunya materi transpor Praktis
isi, kesesuaian dengan pembelajaran CTL, dan membrane
kesesuaian dengan indikator berpikir kritis. Adapun Persentase Hasil Respon Guru Sangat
95,5%
jumlah responden yaitu lima belas guru biologi. Berikut terhadap Tampilan dan komponen isi Praktis
hasil rekapitulasi respon guru terhadap e-LKPD II. Kesesuaian dengan pembelajaran CTL
dituangkan pada Tabel 7.
e- LKPD menunjang peserta
Tabel 7. Rekapitulasi Repon Guru didik untuk mengkonstruk Sangat
1. 100
Present sendiri terkait materi transpor Praktis
No. Aspek Kriteria membran (Contructivism)
ase (%)
e- LKPD menunjang peserta
I. Tampilan dan komponen isi didik untuk lebih aktif
Penampilan keseluruhan e- Sangat mengkonstruk sendiri dan Sangat
1. 100 2. 100
LKPD menarik Praktis mengaitkan konsep dengan Praktis
Ukuran dan jenis huruf yang kehidupan sehari hari
Sangat (Contructivism)
2. dipilih dalam e- LKPD terbaca 100
Praktis e- LKPD membantu peserta
jelas
Tampilan design dan layout awal dalam menyusun Sangat
Sangat 3. 100
3. yang dipilih terlihat jelas dan 100 petanyaan yang relevan Praktis
Praktis (Questioning)
tidak menganggu konten
Terdapat konten yang e- LKPD menunjang peserta
Sangat didik dalam kegiatan
4. menjelaskan karakteristik e- 100 Sangat
Praktis 4. pembelajaran secara 100
LKPD dan fitur dimiliki Praktis
berkelompok (Learning
Gambar pada e- LKPD materi
Sangat Community)
5. tanspor membran sesuai dan 100
Praktis e- LKPD menunjang video
jelas
kegiatan demonstrasi atau
Letak gambar, fitur, dan
Sangat memperagakan berbagai Sangat
6. komponen materi tersusun 87 5. 100
Praktis langkah baik percobaan Praktis
baik?
maupun suatu proses
Materi transport membran (Modelling)
Sangat
7. pada e- LKPD sudah sesuai 100
Praktis e- LKPD ini membantu peserta
yang diamanatkan KI dan KD
didik untuk merancang suatu Sangat
Sistematika penyajian e- Sangat 6. 100
8. 100 percobaan secara mandiri Praktis
LKPD sudah runtut Praktis (Inquiry)
Bahasa dalam e- LKPD yang e- LKPD ini membantu peserta
9. digunakan sudah sesuai 73 Praktis Sangat
7. didik untuk melakukan 100
PUEBI Praktis
percobaan (Inquiry)
Materi dan informasi dalam e- Sangat
10. 100
LKPD mengaitkan dengan Praktis

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 393


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

e-LKPD menunjang peserta praktis. Adapun komponen yang mendapat persentase


didik dalam kegiatan analisis nilai terendah dibanding komponen lainnya adalah
data yang dilakukan Sangat komponen aspek tampilan dan isi e-LKPD. Dengan
8. 100
berdasarkan data percobaan Praktis
begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa e-LKPD ini
yang yang didapatkan
(Inquiry) dapat lebih diperbaiki kembali untuk komponen
e- LKPD menunjang peserta tampilan dan isi agar e-LKPD berbasis CTL ini lebih
didik untuk melakukan baik. Namun berdasarkan nilai respon guru secara
evaluasi terhadap data dan Sangat keseluruhan, dapat diketahui e-LKPD berbasis CTL
9. 100
analisisnya maupun Praktis untuk melatih keterampilan berpikir kritis ini sudah
pengetahuan apa yang sudah layak untuk digunakan.
didapatkan (Reflect)
e- LKPD menunjang peserta SIMPULAN
didik untuk melakukan Sangat
10. 100 Berdasarkan pembahasan data hasil penelitian,
penguatan materi transpor Praktis
membran (Reflect) didapatkan kesimpulan bahwa e-LKPD berbasis
Persentase Hasil Respon Guru Sangat Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi
100 % transpor membran yang dikembangkan layak
terhadap Kesesuaian dengan CTL Praktis
digunakan dengan rincian sebagai berikut: Tinjauan
III. Kesesuaian dengan indikator berpikir kritis
dari tiap aspek kelayakan validitas diantaranya
e- LKPD ini memuat kegiatan
komponen isi, penyajian, kebahasaan, kesesuaian
yang menuntut peserta didik
untuk dapat memahami dan Sangat dengan strategi pembelajaran CTL, dan kesesuaian e-
1. 86,6 LKPD dengan indikator berpikir kritis diperoleh nilai
memaknai suatu data dan Praktis
peristiwa dengan kalimatnya berturut turut sebesar 100%, 94,4%, 96,1%, 100% dan
sendiri (interpretation) 100%. Adapun hasil validasi secara keseluruhan
e- LKPD ini memuat kegiatan dengan nilai sebesar 97,04% dan termasuk kategori
yang menuntut peserta didik sangat valid.
dapat menganalisis informasi Sangat Produk e-LKPD berbasis CTL ini juga
2. 100
data yang didapatkan dari Praktis
percobaan dan kajian literatur dinyatakan sangat praktis berdasarkan respon guru
(Analysis) dengan komponen yang terdiri dari tampilan dan
e- LKPD ini membantu peserta komponen isi, kesesuaian dengan pembelajaran CTL,
didik mengrefleksikan dan kesesuaian dengan indikator berpikir kritis
informasi baru yang Sangat diperoleh nilai berturut turut sebesar 95,5%, 100% dan
3. 100
didapatkan setelah melakukan Praktis 97,3%. Adapun hasil respon guru biologi secara
percobaan dan kajian literatur keseluruhan dengan nilai sebesar 97,62%.
(Evaluation)
Saran untuk penelitian selanjutnya yakni,
e- LKPD ini menuntut peserta
penelitian diharapkan melakukan uji terbatas maupun
didik untuk menarik
Sangat uji dengan skala yang lebih luas kepada peserta didik
4. kesimpulan berdasarkan hasil 100
Praktis sehingga implementasi e-LKPD berbasis CTL lebih
percobaan yang didapatkan
(Inference) teruji dengan baik untuk melatihkan keterampilan
e- LKPD ini menuntun peserta berpikir kritis.
didik untuk memberikan
Sangat Ucapan Terima Kasih
5. penjelasan yang logis terkait 100
Praktis Ucapan terima kasih disampaikan oleh
hasil analisis data hasil
percobaan (Explanation) peneliti kepada kepada Dr. Isnawati, M.Si., dan Prof.
Persentase Hasil Respon Guru Dr. Endang Susantini, M.Pd. yang telah berkenan
Sangat menjadi penelaah e-LKPD berbasis CTL pada materi
terhadap Kesesuaian dengan 97,3 %
Praktis
indikator berpikir kritis transpor membran. Adapun ibu guru SMAN 1 Tarik
Sangat Sidoarjo yaitu ibu Islamyah M.Pd. yang berkenan
Rata-rata keseluruhan 97,62
Praktis menjadi validator e-LKPD ini serta semua lima belas
guru biologi yang telah terlibat dan berkenan
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa
memberikan responserta masukkan terhadap
guru biologi memberikan respon yang positif terhadap
pengembangan e-LKPD berbasis CTL pada materi
e-LKPD berbasis CTL ini dan termasuk kategori sangat
transpor membran.

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 394


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Level. Advances in Social Science,


DAFTAR PUSTAKA Education and Humanities Research,
volume 222, 280-282.
Ariani, S., Rahayu, Y.S., Susantini, E. 2018. The
Influence of Inquiry Method on Student Nurfidiya, Ismaimuza, D., & Hadjar, I. 2019.
Learning Result With Different Class Penerapan Pendekatan Contextual
Learning Style on Plantae Material. IOP Teaching and Learning (CTL) untuk
Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Series 1108 (2018) 012036. Materi Perbandingan di Kelas VII SMP
Negeri 22 Palu. Aksioma, 8(1), 84-96
Handarini, O., & Wulandari, S. 2020. Pembelajaran
Daring Sebagai Upaya Study From Pakpahan, R., & Fitriani, Y. 2020. Analisa
Home her (SFH) Selama Pandemi pemanfaatan teknologi informasi dalam
Covid 19. Jurnal Pendidikan pembelajaran jarak jauh di tengah
Administrasi Perkantoran (JPAP) 8, no. pandemi virus corona covid-19.
3 : 498. JISAMAR: Journal of Information
System, Applied, Management,
Hariadi, A. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Accounting and Research, 4(2), 30–36
Gambar Proses dalam Pembelajaran
IPA SMP .Jurnal Pembelajaran Fisika, Riduwan, R., & Sunarto., S. 2017. Pengantar
4(5):433-441. Statistika untuk Penelitian: Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan
Herianto, I. & Indana, S. 2020. Validitas dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Keefektifan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) Berbasis Contextual Teaching Rizal, R. 2017. Mengajar Cara Berpikir, Meraih
and Learning (CTL) pada Materi Keterampilan Abad 21. In Seminar
Psikotropika untuk Melatihkan Nasional Pendidikan PGSD UMS &
Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA. HDPGSDI Wilayah Jawa (Vol.1, No. 1,
Jurnal Biodeu Vol 9,No.1 pp. 1-10)
Irwan, I., Maridi, M., & Dwiastuti. S. 2019. Ruku, E. C. & Purnomo., T. 2019.Validitas Lembar
Pengembangan Modul Biologi Berbasis Kegiatan Siswa pada Materi Perubahan
Inkuiri Terbimbing Untuk Lingkungan untuk Melatihkan
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal
Didik Pada Ranah Afektif BioEdu,8(3):1-8
DanPsikomotorik, Jurnal EDUSAINS,
Sari, V. A., & Agustini., R. 2020. Pengembangan
vol. 11, no. 1, pp. 50–61,
LKPD Berorientasi Pendekatan
Kemendikbud. 2017. Panduan Implementasi Contextual Teaching and Learning
Kecakapan Abad 21 Kurikulum2013 di (CTL) untuk Melatihkan Keterampilan
Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Ditjen Memecahkan Masalah pada Materi
Pendidikan Dasar dan Menengah Koloid SMA. UNESA Journal of
Chemical Education, Vol.9, No.1, pp.79
Khafida, I.L., & Ismono. 2021. Pengembangan LKPD
– 83
Inkuiri Berbasis Hands-On & Minds-On
Activity untuk Meningkatkan HOTS Septiana, B., Indana, S., & Bashri, A. 2018. The
pada Materi Laju Reaksi. UNESA Validity and Practicality of E-Book
Journal of Chemical Education, Vol. 4, Flipbook-Based On Tissues Structure
No.2, pp. 163-171. and Organ Function of Plant In 11th
Grades High School Material. Jurnal
Kusumawati, M. 2016. Identifikasi Kesulitan Belajar
BioEdu. Vol 7 (2)
Materi Struktur-Fungsi Jaringan
Tumbuhan pada Siswa SMA Negeri 3 Sihafudin, A. & Trimulyono., G. 2020. Validitas dan
Klaten Kelas XI Tahun Ajaran Keefektifan LKPD Pembuatan Virgin
2015/2016. Jurnal Pendidikan Biologi , Coconut Oil Secara Enzimatis Berbasis
19-26 PBL Untuk Melatihkan Keterampilan
Proses Sains Pada Materi Bioteknologi.
Mustaji. 2016. Desain Pembelajaran. Surabaya:
Jurnal BioEdu,9(1)
Unesa University.
Soewondo, A., & Yuliana, Y. 2019. Efektivitas
Muzani, A., Rahayu, Y.S., Supardi, Z. A. I., Jayanti, P.
2018. The Effectiveness of Guided Lembar Kerja Siswa Berbasis CTL pada
Inquiry-Based Learning to Train
Materi Transportasi Membrane untuk
Critical Thinking Skills in High School

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 395


BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Tahun 2021 Hal: 000-000

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Zulaiha, S. 2016. Pendekatan Contextual Teaching


And Learning (CTL) Dan
Kritis Siswa. Jurnal BioEdu. Vol 8 (3)
Implementasinya Dalam Rencana
Pembelajaran PAI MI . BELAJEA:
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Islam. 1 (1), 41-60.
Bandung : CV Alfabeta
Zuraini, Z., & Nurhayati. N., 2021. Efektifitas
Sung, H., Hwang, G., Chen, C., & Liu, W. 2019 . A
Pembelajaran E-Learning di Era New
Contextual Learning Model For
Normal. Genta Mulia:Jurnal
Developing Interactive E-Books to
Pendidikan. Volume 1 No.1
Improve Students’performances of
Learning the Analects tf Confucius.
Journal Interactive Learning
Environments
Susilowati, S., Sajidan, S., & Ramli, M. 2017.
Analisis keterampilan berpikir kritis
siswa madrasah aliyah negeri di
kabupaten magetan. Prosiding SNPS
(Seminar Nasional Pendidikan Sains),
223–231
Syahroni, S., & Nurfitriyanti, M. 2018.
Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Berbasis Komputer dalam
Pembelajaran Matematika, Materi
Bilangan Formatif: Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA, 7(3).
Taofek, I., & Agustini., R. 2020. Pengembangan
Lembar Kerja Siswa Berbasis
Contextual Teaching and Learning
untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa pada Materi Laju
Reaksi Kimia Kelas XI SMA. UNESA
Journal of Chemical Education, Vol. 9
No. 1 pp 121-125
Utami N., Prayitno, S. & Santosa. 2015. Pengaruh
Model Pembelajaran Biologi Berbasis
KonstruktivisKolaboratif Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
Pendidikan Biologi Vol. 7 No.3 Hal :
37-48.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. 2016.
Transformasi Pendidikan Abad 21
sebagai Tuntutan Pengembangan
Manusia di Era Global. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Matematika (hal. 263-278). Malang:
Universitas Kanjuruhan Malang.
Zubaidah, S. 2017. Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Pemecahan Masalah Untuk.
Seminar Nasional Dengan Tema
Mengimplementasikan Pendidikan
Biologi Berwawasan Konservasi Dalam
Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Yang Berkarakter, June, 1–17.

Zulfa Samawati: Profil Validitas & Kepraktisan e-LKPD 396

Anda mungkin juga menyukai