Anda di halaman 1dari 7

BiiEdu

Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi


Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

VALIDITAS LKPD BERBASIS PjBL PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN


SPERMATOPHYTA UNTUK MELATIH KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X
SMA

Validity of Student Worksheets Based Project on The Topic Spermatophyta Plant Classification to
Practice Creative Thinking Skills for 10th Grade Senior High School

Eka Setiawan
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231
E-mail :ekasetiawan@mhs.unesa.ac.id

Sifak Indana
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231
E-mail :sifakindana@unesa.ac.id

Abstrak

Keterampilan berpikir kreatif merupakan life skills yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
Peserta didik dapat berlatih keterampilan tersebut melalui penerapan pembelajaran berbasis proyek atau
Project-Based Learning (PjBL) pada materi spermatophyte. Penggunaan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) dapat membuat pembelajaan PjBL menjadi lebih terarah. Tujuan pengembangan LKPD
spermatophyte berbasis proyek adalah untuk menghasilkan dan mendeskripsikan validitas LKPD
berbasis PjBL pada materi Klasifikasi Tumbuhan Sprematophyta untuk melatihkan keterampilan berpikir
kreatif siswa kelas X SMA. Metode penelitian mengacu pada four-D models yakni pendefinisian (define)
dan perancangan (design) dan pengembangan (develop) tanpa tahap penyebaran (disseminate). Validasi
LKPD dilakukan oleh 2 validator, yakni pakar taksonomi tumbuhan tinggi dan pakar pendidikan
berdasarkan aspek penyajian, isi dan kebahasaan. Teknik analisis data dilakukan dengan metode
deskriptif kualitatif. Validitas medapatkan rerata skor 3.86 pada aspek penyajian, 3.5 pada aspek isi dan 4
pada aspek kebahasaan. Berdasarkan validitas tersebut, LKPD berbasis PjBL yang dikembangkan
dinyatakan valid dan sesuai digunakan untuk melatihkan keterampilan berpikit kreatif siswa kelas X
SMA

Kata kunci: spermatophyta, validitas, LKPD, PjBL

Abstract

One of the skills needed by students was Creative thinking. Students could practice this skill
through the implementation of Project-Based Learning (PjBL) on Spermatophyte. The use of Project-
Based Student Worksheet on Spermatophyte could make a guided Project-Based learning process. The
aim of this research was to make the valid Project-Based Spermatophyte Student’s worksheet in
spermatophyte materials to train creative thinking skills on X-Grade and to describe the validity itself.
The methods used in this research were based on 4-D models, which are Define, Design and Develop,
without Disseminate phase. A validation process was assessed by 2 assessors which were a higher plant
taxonomy expert an educational expert based on presentations, contents and linguistics. The data was
analyzed by using the descriptive-qualitative technique. The mean of presentations, contents and
linguistics aspect were 3.86, 3.5 and 4. Based on the results, a Project-Based Spermatophyte Students’
worksheet was stated as valid and it was appropriate to use for training X-Grade students’ creative
thinking skills.

Key word: spermatophyte, validity, student worksheet, PjBL

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 1


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

PENDAHULUAN
Berdasarkan pada “21st Century Partnership pemikiran yang menghasilkan berbagai macam
Learning Framework”, terdapat beberapa kompetensi kemungkinan dari berbagai macam sudut pandang.
dan/atau kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap Kreatif dihubungkan dengan penemuan, mengenai
Sumber Daya Manusia (SDM) di Abad yang ke-21. sesuatu yang baru dengan mengadaptasi dari
Kompetensi tersebut harus dikuasai dan dimiliki oleh penemuan yang sebelumnya sudah ada(Putra dkk,
setiap manusia agar dapat menjadi bagian dan berperan 2012).
positif dari kehidupan pada Abad 21. Menurut Munandar (2009) dalam proses
Dalam Konteks Pembelajaran Kurikulum maupun tujuan pembelajaran, kemampuan berpikir
2013, skills abad ke-21 lebih dikenal dengan sebutan kreatif merupakan hal yang penting, karena dalam
4C, yaitu Collaboration (kolaborasi), Communication proses pembelajaran berpikir kreatif dapat mambangun
(komunikasi),Creativity (kreativtas), Critical Thinking sikap dan keterampilan peserta didik untuk membantu
and Problem Solving, dan Innovationserta kemampuan peserta didik pada saat menghadapiberbagai macam
sesungguhnya yang akan dituju melalui Kurikulum persoalan yang akan terjadi di masa yang akan datang
2013. Salah satu ketrampilan yang harus dikuasai para secara kreatif.
peserta didik pada abad ke-21 yaitu kreatifitas. Pada Kompetensi Dasari (KD) 3.8 yaitu
Kreatifitas merupakan kemampuan untuk mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisi
memodifikasi hal yang sudah ada atau memunculkan berdasarkanpersamaan ciri umum, serta mengaitkan
ide baru; bersikap menerima/terbuka terhadap perananya dalam kehidupan dan berkaitan pula dengan
perspektif yang berbeda maupun perspektif baru. Kompetensi Dasar 4.8 yaitu menyajikan laporan hasil
(Kemendikbud, 2017). pengamatan dan analisis filogenetik &fenetik
LKPD adalah bahan ajar yang dicetak dalam tumbuhan serta peranannya dalami kehidupan
bentuk lembaran - lembaran kertas yang terdapat (Permendikbud, 2016). Keterampilan proses sains
materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas yang dapat dilatihkan pada Kompetensi Dasar 3.8 dan
pembelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta 4.8 adalah keterampilan dasar pada proses sains, yang
didik, yang mengacu pada KD yang harus dicapai. terdiri dari proses yang biasa kita kenal dengan istilah
LKPD berfungsi sebagai bahan ajar yang menuntun 5M yaitu mengamati, mengklasifikasi, menanya,
peserta didik untuk menemukan konsep dan sebagai mengkomunikasi dan menyimpulkan (Ibrahim, 2010).
bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
memahami materi yang dipelajari (Prastowo, 2013). melatihkan keterampilan proses sains salah satunya
Project based learning memiliki keunggulan yaitu project based learning (PjBL).
agar peserta didik dapat merancang suatu proses untuk Pembelajaran beorientasi PjBL yang
memperoleh sebuah hasil, melatih peserta didik untuk dipadukan dengan scientific approach memiliki
memiliki rasa tanggung jawab dalam mengelola keunggulan untuk melatihkan kemampuan berpikir
informasi yang dilakukanpada sebuah project dan kreatif peserta didik. Peserta didik dilatih untuk
menghasilkan suatu produk nyata hasil siswa sendiri mengamati dan mengelola informasi dari kegiatan
yang kemudian peserta didik mengkomunikasikan yang dilakukan. Kemudian menyusun laporan berupa
dalam kelas. (Baidowi, 2016). poster sesuai dengan tingkat kreatifitas peserta didik.
LKPD berbasis PjBL menutut siswa untuk Penyusunan laporan berupa poster dapat melatih
berpikir lebih jauh dalam penyelesaian masalah yang keterampilan berpikir kreatif peserta didik dalam
sedang dihadapi. Berdasarkan tujuan dari berpikir membuat suatu ide atau gagasan baru.
kreatif peserta didik diberikan sebuah permasalahan Project based learningmerupakan suatu
kemudian mereka dituntut agar dapat menghadapi model pembelajaran. Pada model pembelajaran PjBL,
permasalahan yang sedang dihadapi, dan semakin peserta didik merupakan pusat untuk melakukan
termotivasi untuk belajar. Berpikir kreatif merupakan kegiatan investigasi yang mendalam terhadap suatu
suatu proses untuk merasakan kesenjangan, merasa topic, dan guru sebagai pembimbing terhadap siswa
terganggu karena kehilangan beberapa bagian tertentu; yang sedang melakukan investigasi tersebut. (Grant,
merangkai hipotesis; dan mempresentasikan hasil, 2002). Capon dan Khhun (2004) mengemukakan
yang telah dilakukan modifikasi dari hipotesis yang project based learningmerupakan pembelajaran yang
telah dibuat. Berpikir kreatif merupakan proses berisikan instruksi – instruksi yang mengubah

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 2


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

pembelajaran dari guru menceritakan menjadi murid yang memperoleh ketuntasan seluruh siswa sebesar
yang melakukan. Siswa diberikan tugas berdasarkan 90%.
partanyaan atau masalah yang menantang yang LKPD yang dikembangkan, dirancang
melibatkan penemuan solusi oleh pesertadidik, berdasarkan proses pembelajaran yang dipadukan
pengambilan keputusan, pembuatan makna, dengan kegiatan scientific approach 5M yang
kemampuan melakukan investigasi dan refleksi. disesuaikan terhadap kurikum berbasis komptensi
Dalam pembelajaran pada materi klasifikasi dengan tujuan memberikan pengalaman belajar yang
tumbuhan yang menggunakan model pembelajaran baru kepada peserta didik untuk merangkai sendiri
PjBL, guru berperan penting membimbing para peserta konsep yang sedang dipelajari berdasarkan dari
didik agar tujuan pembelajaran mengacu terhadap pengamatan / pengalaman dari kegiatan belajar yang
tuntutan KD yang telah ditentukan. Guru memerlukan dilakukan. Selain itu model pembelajaran PjBL yang
bahan ajar berupa LKPD yang dapat mengarahkan melatihkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik
peserta didik dalam menemukan konsep secara dapat membantu mewujudkan terciptanya suatu
mandiri sehingga proses belajar - mengajar yang produk secara mandiri dari proses pembelajaran
dilakukan menjadi lebih bermakna dan tertanam dalam berbasis PjBL tersebut.
jangka panjang pada memory peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
Dalam proses belajar - mengajar materi melakukan penelitian untuk mengetahui validitas
klasifikasi tumbuhan peserta didik harus mencari "Pengembangan LKPD Berbasis PjBL pada Materi
secara aktif dalam menggali informasi dari Klasifikasi Tumbuhan untuk Melatih Kemampuan
penggalaman belajar secarang langsung melalui proses Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA" yang
pendekatan ilmiah (Scientifik approah) yang meliputi dinyatakan valid oleh 2 dosen ahli biologi. Melalui
5M untuk dapat menemukan konsep pada materi yang pengembangan LKPD tersebut juga diharapkan dapat
sedang dipelajari. Hal ini sesuai dengan tuntutan mempermudah peserta didik dalam memahami materi
kurikulum 2013 dan berlandaskan teori spematophyta, berlatih dan meningkatkan
konstruktivisme. Pendekatan teori ini sesuai dengan keterampilan berpikir kreatif, mengurangi rasa jenuh
karakteristik pembelajaran sains. (Nuryani, 2005). belajar di dalam kelas, serta terus meningkatkan
Berdasarkan teori konstruktivisme, belajar motivasi belajar.
merupakan suatu aktivitas peserta didik yang aktif
dalam membangun pengetahuannya sendiri, METODE
menemukan maksud dari apa yang dipelajari, serta Penelitian pengembangan LKPD
merupakan proses menemukan gagasanatau ide - ide Spermatophyta berbasis proyek mengacu pada 4-D
dengan kerangka berpikir yang telah ada dan dimiliki models, yakni Define (pendefinisian), Design
oleh peserta didik. (Shymansky, 1992). Proses belajar (perancangan), Develop (Pengembangan), namun
mengajar yang sesuai dengan pendekatan saintifik (5M) tanpa disertai tahap Disseminate (penyebaran). Tahap
dan aspek konstruktivisme dapat didukung dengan pengembangan dilakukan pada Januari– Mei 2020 di
menerapkan suatu model pembelajaran yang dilandasi Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya.
dengan pendekatan kontruktivisme yaitu model PjBL Validasi dilakukan oleh pakar taksonomi
(project based learning) tumbuhan tinggi dan pakar pendidikan. Validitas
Beberapa penelitian menyatakan bahwa LKPD ditentukan melalui kesesuaian isi buku dengan
keterampilan berpikir kreatif dapat dilatihkan secara tujuan pengembangan. Teknik pengumpulan data
efektif melalui penerapan PjBL. Wijayanti (2017) menggunakan instrument penilaian berupa lembar
Hasil Belajar siswa setelah menggunakan LKPD validasi dengan pedoman penskoran sesuai dengan
berorientasi PjBL mengalami peningkatan sebesar skala Likert yang ditunjukkan pada Tabel 1 berikut:
85%. Penelitian Putri (2018) menunjukkan bahwa Tabel 1.Pedoman Penskoran Validitas LKPD
LKPD berorientasi PjBL mampu meningkatkan hasil Spermatophyta berdasarkan Skala Likert
belajar peserta didik sebesari 93% dengan kategori
Skala Penilaian
sangat baik. Hasil penelitian serupa juga dilakukan
1 Kurang Baik
oleh Khusnia (2018) yang menunjukkan bahwa LKPD
2 Cukup Baik
berorientasi PjBL meningkatkan hasil belajar siswa
3 Baik
4 Sangat Baik

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 3


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

(Diadaptasi dari Riduwan, 2013) 8. Kesesuaian pembelajaran beorientasi


Selanjutnya data yang diperoleh diinterpretasikan PjBL pada materi “Spermatophyta”
berdasarkan pedoman interpretasi berikut: 8a Menuntun siswa
untuk mendalami
Validitas = Ʃ skor yang diperoleh
materi klasifikasi
Ʃ validator tumbuhan 4 4 4
spermatophyte
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan dengan metode
menggunakan persamaan berikut: PjBL
Tabel 2.Tabel 2. Pedoman Interpretasi Validitas 8b Menuntun siswa
agar dapat
LKPD Spermatophyta
mengklasifikasikan
Skor Rata-Rata Kategori tumbuhan
1,00 – 1,75 Tidak valid 3 3 3
spermatophyte
1,76 – 2,50 Kurang valid yang ada di
2,51 – 3,25 Valid lingkungan sekitar
3,26 – 4,00 Sangat valid sekolah
8c Menuntun siswa
(Diadaptasi dari Riduwan, 2013) untuk berpikir
Berdasarkan Tabel pedoman interpretasi di atas, kreatif dengan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) menyusun kunci 2 3 2.5
Spermatophyta yang dikembangkan dinyatakan valid dikotomi dan
poster tumbuhan
apabila skor yang diperoleh bernilai > 2,51.
spermatophyte
9. Kesesuaian materi
HASIL DAN PEMBAHASAN 4 4 4
dengan konsep
1. Validitas LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) 10. Kesesuaian
Spermatophyta berbasis proyek. indikator dan
3 4 3.5 3,5
Validitas LKPD (Lembar Kerja Peserta tujuan
(valid)
Didik) Spermatophyta secara teoritis dinyatakan pembelajaran

valid. Rekapitulasi hasil validitas LKPD 11. Karakteristik Project Based Learning
11a LKPD
Spermatophyta berdasarkan aspek penyajian, isi membimbing
dan kebahasaan ditunjukkan pada tabel 3 berikut peserta didik
ini. untuk menemukan
Tabel 3. Tabel Rekapitulasi Validitas LKPD masalah terkait
4 4 4
Spermatophyta dengan materi
Skor (Peserta didik
Rata
membuat
hasil – Kategori
No Aspek Penilaian pertanyaan atau
validasi rata penilaian
rumusan masalah)
V1 V2 skor
11b LKPD
Aspek Penyajian
membimbing
1 Judul LKPD 4 4 4
peserta didik
2 Tujuan
4 4 4 untuk membuat 4 4 4
pembelajaran rancangan
3 Petunjuk pelaksanaan
penggunaan 4 4 4 kegiatan projek
LKPD 3.86 11c LKPD
4 Gambar 4 4 4 (sangat membimbing
5 Desain sampul valid) peserta didik
3 3 3
LKPD untuk 3 3 3
6 Kesesuaian tata mengumpulkan
letak dengan data melalui
4 4 4
konsep yang pengamatan
disampaikan 11d LKPD
3 3 3
7 Daftar pustaka 4 4 4 membimbing
ISI

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 4


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

peserta didik tugas penyelesaian kegiatan proyek yang akan


untuk mengolah
dilakukan.
data
Pada aspek isi, LKPD Spermatophyta yang
11e LKPD dapat
melatihkan dikembangkan mendapatkan rata – rata skor sebesar
kemampuan 4 4 4 3.5 dengan kategori valid. Hal tersebut sesuai dengan
berpikir kreatif yang dungkapkan oleh Kokasih (2014), “sumber
peserta didik belajar yang dijadikan acuan dalam kegiatan
Kebahasaan
1 Keterbacaan 4 4 4
pembelajaran harus dapat menuntun siswa untuk
2 Penggunaan
4 mencapai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan
4 4 4 (sangat
bahasa kompetensi lulusan yang diharapkan”. Dalam LKPD
valid)
3 Penggunaan istilah 4 4 4 yang dikembangkan oleh peneliti, ada sedikit
kekurangan pada hasil akhir dalam pembuatan poster
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada tiga aspek untuk penilaian tugas proyek tidak disebutkan.
utama penilaian, aspek kebahasaan mendapatkan skor Sehingga rata-rata skor yang diperoleh berada pada
rata – rata tertingi yakni sebesar 4 dengan kategori kategori valid. Sebaiknya langkah untuk pembuatan
sangat valid, artinya istilah dan bahasa yang digunakan kunci dikotomi dan pembuatan poster beserta aspek
dalam LKPD Spermatophyta berbasis proyek mudah yang dinilai dicantumkan pada bagian LKPD sehingga
dipahami. Ukuran huruf yang digunakan sesuai, dalam membuat kreatifitas berupa poster peserta didik
sehingga mudah dibaca oleh siswa. Hal tersebut sesuai dapat menentukan harus membuat poster seperti apa
dengan yang hasil penelitian yang dikemukakan oleh dan isi yang terkandung didalamnya.
Saputra dkk (2016), bahwa tulisan dan kebahasaan Secara kelesuruhan, rata –rata LKPD
merupakan salah satu syarat penyusunan LKPD yang berorientasi PjBL yang dikembangkan untuk
baik dan sesuai dengan model pembelajaran yang akan melatihkan ketrampilan berpikir kreatif peserta didik
diterapkan. dari ketiga aspek yakni aspek penyajian, isi dan
Pada aspek penyajian, LKPD yang kebahasaan mendapatkan rata – rata skor sebesar 3.78
dikembangkan mendapatkan rata – rata skor sebesar dengan kategori sangat valid. nilai dan kategori ini
3.86 dengan kategori sangat valid. Artinya gambar, menunjukkan bahwa LKPD Spermatophyta berbasis
desain dan tata letak materi pada LKPD proyek yang dikembangkan dapat memenuhi
Spermatophyta sesuai dengan konsep yang kebutuhan peserta didik secara umum dan
disampaikan. Hal tersebut dikarenakan penyajian perkembangan kognitif peserta didik serta mampu
LKPD dalam penelitian ini menggunakan huruf kapital mendukung peserta didik untuk berlatih berpikir
pada bagian – bagian penting seperti judul, tujuan kreatif.
pembelajaran, petunjuk penggunaan, Tahapan dalam Kegiatan dalam LKPD berorientasi PjBL
memulai tugas proyek, serta langkah – langkah dalam yang dikembangkan dikolaborasikan dengan scientific
menyelesaikan tugas proyek. Adanya fitur-fitur ini approach menjadikan peserta didik mampu
membuat siswa dapat terbimbing memahami materi menemukan sendiri konsep pengetahuan yang sedang
Spermatophyta. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dipelajari melalui serangkaian kegiatan pengamatan
yang dikemukanan oleh Widjayanti (2008), bahwa tumbuhan yang berada disekitar lingkungan
penulisan dengan menggunakan huruf kapital dapat sekolahnya. Hal tersebut sesuai dengan yang
memudahkan para siswa dalam memahami tujuan dikemukakan Rohwati (2012) yang menyatakan bahwa
pembelajaran. Arsyad (2014), mengemukakan bahwa pemilihan metode belajar yang sesuai dengan tujuan
pencetakan huruf kapital atau huruf bercetak miring pembelajaran yang akan dicapai dapat memberikan
(italic) dapat memberikan penekanan pada informasi – pengalaman baru kepada peserta didik yang edukatif
informasi penting, sehingga dapat menarik perhatian dan menyenangkan.
siswa untuk dapat memahaminya. Oleh karena itu, LKPD berorientasi PjBL yang dikembangkan
dengan adanya penulisan menggunakan huruf kapital memiliki kelebihan yakni memberikan kesempatan
pada judul, tahapan, serta pelaksanaan dalam belajar kepada peserta didik untuk dapat berinteraksi
menyelesaikan tugas proyek dapat membantu peserta secara langsung dengan lingkungan / habitat dari
didik untuk lebih memahami tujuan pembelajaran dan tumbuhan spermatophyta yang sedang diamati
sehingga dapat memotivasi mereka untuk mempelajari

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 5


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

konsep yang sedang dipelajari. Selain itu juga Grant, M. M. (2002). Getting a grip on project-based
memberikan pengalaman baru kepada peserta didik learning: Theory, cases and recommendations.
dalam menemukan konsep pengetahuan yang mereka Meridian: A middle school computer
bangun bersama dengan anggota kelompoknya melalui technologies journal, 5(1), 83.a
kegiatan pengamatan secara langsung dilingkungan Ibrahim, M., dkk. 2010. Dasar-Dasar proses Belajar
sekitar sekolah / habitat dari tumbuhan spermatophyte. Mengajar. Surabaya: Unesa University Press.
Tumbuhan spermatophyta yang ditemukan Jamaliyah, Ismiatul dkk. 2016. Pengembangan Lembar
pada saat pengamatan diidentifikasi dan Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Project Based
didokumentasikan. Pengidentifikasi-an dilakukan Learning (PjBL) Materi Perubahan
dengan menggunakan sumber belajar atau dari website Lingkungan dan Daur Ulang Limbah Kelas X
mengenai tumbuahan. Selajutnya membuat kunci SMA. BioEdu. Vol 5 : 160 - 165
dikotomi. Hasil dokumentasi dbuat laporan berupa Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan
poster yang merupakan produk nyata hasil dari peserta dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
didik yang nantinya akan dipresentasikan didepan 22 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
kelas. dan Menengah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan RI
SIMPULAN Khusnia, Aida. dkk. 2018. Validitas Lembar Kerja
Melalui pemaparan tersebut, LKPD Peserta Didik Berbasis Problem Based
berorientasi PjBL yang dikembangkan untuk Learning Pada Materi Daur Ulang Limbah
melatihkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif
dapat disimpulkan berdasarkan penilaian terhadap Siswa Kelas X SMA. BioEdu. Vol 7: 105 –
aspek penyajian, isi dan kebahasaan dinyatakan valid 112.
dengan perolehan skor rata – rata dari ketiga aspek Munandar, 2009.Pengembangan Kreativitas Anak
tersebut sebesar 3.78. Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
UCAPAN TERIMAKASIH Malang: UM Press.
Keberhasila penulis dalam penulisan Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat
pengembangan LKPD berorientasi PjBL ini tidak lepas Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.
dari bantuan dari berbagai pihak. Penulis ingin Putra, Tomi Tridaya., Irwan & Dodi Vionanda. 2012.
mengucapkan terimakasih kepada Dr. Sifak Indana, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
M.Pd., Novita Kartika Indah, M.Si., Ahmad Bashri, Siswa Dengan Pembelajaran Berbasis
M.Si. yang telah meluangkan waktunya sebagai Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika 1 (1)
pembimbing dan menjadi validator pada penelitian Putri, Talitha S. dkk. 2018. Pengembangan Lembar
pengembangan LKPD ini. Kegiatan Peserta Didik Berbasis Project
Based Learning Untuk Melatihkan
DAFTAR PUSTAKA Keterampilan Bioentrepreneurship Pada
Arafah, Sherlly Ferdiana, Saiful Ridlo, Bambang Materi Ekosistem Kelas X SMA. BioEdu. Vol
Priyono. 2012. Pengembangan LKS Berbasis 7: 78 - 89
Berpikir Kritis Pada Animalia. Unnes Journal Rohwati, M. 2012. Penggunaan Education Game
of Biology Education 1(1)(2012)47-53. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup.
Grafindo Persada. JPII 1 (1) : 75-81
Baidowi, A., Sumarmi, S., & Amirudin, A. (2016). Saputra, dkk. 2016. Validitas Lembar Kegiatan Siswa
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Berorientasi Pengamatan Burung Untuk
Proyek terhadap Kemampuan Menulis Karya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Aves
Ilmiah Geografi Siswa SMA. Jurnal Kelas X.BioEdu. 21 (21) : 10 – 20.
Pendidikan Geografi, 20(1). Shymansky, J. 1992. “Using Construktivist Ideas
Capon, N., & Kuhn, D. (2004). What's so good about to Teach Science Teachers abaout
problem-based learning. Cognition and Construktivist Ideas, or Teachers Are
Instruction, 22(1), 61-79.

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 6


BiiEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 10 No. 2 Taffiun 2021 Hal: 250-256

ffiĩĩps://ejournal.unesa.ac.fid/findex.pffip/bfioedu

Students Too!” Dalam Journal of Science


Teacher Education 3 (2),53-57.
Wijayanti, dkk. 2017. Validitas Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) Berorientasi Project Based
Learning (pjbl) untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Perubahan Lingkungan Kelas
X SMA. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Surabaya: universitas Negeri Surabaya.

Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa.


FMIPA UNY Press.

Eka Setiawan & Sifak Indana: validitas LKPD berbasis 7

Anda mungkin juga menyukai