The Development LKPD Based on Search, Solve, Create and Share (SSCS)
to Train Process Skills in Arthropoda Materials of X-Grade Senior High School
Abstract
Scientific process skills can be trained by applying biological concepts oriented on the scientific
approach to developing scientific competence. In the learning process student worksheet is
important in order to support the learning activities of learners. Arthropoda is a group of
invertebrate animals that can be found around us. This topic is learned in Class X Biology. This
research aimed to produce a Search-based, Solve, Create and Share (SSCS) LKPD on the
theoretically feasible Arthropoda material reviewed from results of validity and empirical worth
in terms of the activities of students, learning outcomes of students, and the response of students.
This research was developmental research that refers to the 4D model (define, design, develop,
disseminate). The Development phase was implemented in Biology Department then was tested
to 20 students of MAN Sidoarjo with one group pre-test-post-test. Student learning outcomes
were analyzed using the gain score. The results showed that the student worksheet developed in
this research was valid. Assessment based on student’s activity score 96.66% with categories of
very practical means that almost students did the activity on SSCS-based LKPD and student's
response got value 96.95% with a very practical category. Based on this data it can be concluded
that LKPD of SSCS Arthropoda material to train the process of skill theoretically and empirical.
How to cite: Sanchia, A. A & Faizah, U. (2019). Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
untuk Melatih Keterampilan Proses Sains pada Materi Arthropoda Kelas X SMA. Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya. 1 (1):
9-17.
* *Correspondence Author:
Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231, Indonesia e-ISSN: 2655-9927
E-mail: ulfifaizah@unesa.ac.id
10 | Sanchia dkk; Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
Aktivitas Peserta Didik menggunakan LKPD keterampilan proses yang terdiri atas tiga bagian
berbasis SSCS dan Keterampilan Proses Sains Peserta yaitu LKPD 1 yakni dengan topik filum
Didik, lembar pre-test dan post-test dan lembar Arthropoda, LKPD 2 yakni dengan topik Insekta
angket peserta didik. LKPD dinyatakan layak dan LKPD 3 dengan topik Arachnida. Karakteristik
apabila nilai validasi ≥70%, aktivitas peserta didik LKPD yang dihasilkan adalah penggunaan SSCS
akan dinyatakan layak jika mendapat persentase untuk materi Arthropoda (Gambar 1. A-D).
≥70%, peserta didik dinyatakan tuntas apabila Pada Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis
dapat mencapai KKM 75, respons peserta didik SSCS yang dikembangkan dilengkapi dengan
dinyatakan tuntas apabila mendapat persentase beberapa fitur-fitur yang memudahkan peserta
≥70%. Peningkatan skor pre-test dan post-test didik dalam penggunaan LKPD berbasis SSCS
dianalisis menggunakan gain score. serta memudahkan peserta didik untuk memahami
konsep dalam pembelajaran Filum Arthropoda
HASIL DAN PEMBAHASAN (Tabel 1).
Peneliti mengembangkan LKPD berbasis
SSCS pada materi Arthropoda untuk melatihkan
A B
C D
Hasil pengembangan berupa LKPD berbasis kepada peserta didik. Berdasarkan hasil analisis
SSCS pada materi Arthropoda. Berdasarkan hasil respons peserta didik terhadap 20 peserta didik,
analisis data validasi LKPD berbasis SSCS diperoleh hasil rata-rata penilaian sebesar 96,95%
termasuk kedalam kategori sangat valid dengan termasuk dalam kategori sangat praktis. Hasil
modus 4 (Tabel 2). sikap direkapitulasi dalam bentuk tabel berikut ini
Aktivitas yang diamati, yaitu meliputi 15 (Tabel 5).
aktivitas pembelajaran menggunakan LKPD Ketercapaian indikator dan ketuntasan hasil
berbasis SSCS terhadap 20 peserta didik. belajar peserta didik mengacu pada KD 3.9 dan KD
Berdasarkan hasil analisis data aktivitas peserta 4.9. Untuk mengetahui ketercapaian indikator dan
didik, diperoleh hasil rekapitulasi rata-rata ketuntasan hasil belajar peserta didik maka
aktivitas peserta didik dengan menggunakan dilakukan pre-test dan post-test sehingga
LKPD berbasis SSCS praktis sebesar 96,66%. Hasil peningkatan hasil belajar peserta didik sesudah
aktivitas peserta didik merupakan jumlah peserta menggunakan LKPD dapat terukur. Ketercapaian
didik yang melakukan aktivitas menggunakan indikator keseluruhan dikatakan tuntas apabila
LKPD berbasis SSCS disajikan pada tabel berikut memperoleh hasil ≥ 71%. Rekapitulasi hasil
(Tabel 3). ketercapaian indikator pada KD 3.9 dan 4.9 setelah
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa menggunakan LKPD berbasis SSCS pada materi
keempat aspek keterampilan proses yang dituntut Arthropoda disajikan dalam Gambar 2.
dalam LKPD telah mendapatkan kategori yang Hasil belajar siswa diukur dengan lembar pre-
baik yaitu diperoleh persentase sebesar 91,25% test dan post-test. Hasil belajar pre-test
yang tergolong dalam kategori aktif. menunjukkan bahwa seluruh peserta didik tidak
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa tuntas, sedangkan hasil belajar post-test
keempat aspek indikator untuk keterampilan didapatkan 20 peserta didik tuntas. Hasil bealajar
proses yang dituntut dalam LKPD mendapatkan pre-test dan post-test dihitung menggunakan
kategori yang baik yaitu diperoleh persentase perhitungan Gain Score untuk mengetahui
sebesar 91,25% yang tergolong dalam kategori peningkatan hasil belajar peserta didik. Gain Score
aktif. didapatkan rata-rata (g) sebesar 0,81 dan tergolong
Hasil dari rekapitulasi respons peserta didik dalam kategori tinggi.
dapat diketahui dari lembar angket yang dibagikan
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil respons peserta didik terhadap LKPD berbasis SSCS materi Arthropoda
∑ Peserta Didik
No. Sikap Peserta Didik
(%)
1. Isi 98.57
2. Bahasa 93.75
3. Penyajian 98.75
14 | Sanchia dkk; Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
∑ Peserta Didik
No. Sikap Peserta Didik
(%)
4. Aspek Ketertarikan Peserta didik 95
100%
90%
100% 85%
90%
80% 65%
60%
70% 53%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3
Hasil belajar siswa diukur dengan lembar Berdasarkan hasil validasi (Tabel 2) diketahui
pre-test dan post-test. Hasil belajar pre-test bahwa LKPD yang dikembangkan memiliki modus
menunjukkan bahwa seluruh peserta didik tidak 4 dan termasuk dalam kategori sangat valid. Oleh
tuntas, sedangkan hasil belajar post-test karena itu LKPD berbasis SSCS dapat diujicobakan
didapatkan 20 peserta didik tuntas. Secara di sekolah. Kelayakan tersebut didapatkan
keseluruhan hasil belajar post-test lebih tinggi berdasarkan 5 aspek penilaian terhadap LKPD
dibandingkan dengan hasil belajar pre-test. Hasil berbasis SSCS yaitu terdiri dari aspek penyajian,
bealajar pre-test dan post-test dihitung aspek kelayakan isi, aspek keterampilan proses
menggunakan perhtungan Gain Score untuk peserta didik, aspek karakteristik dengan model
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. pembelajaran SSCS, dan aspek kebahasaan.
Gain Score didapatkan rata-rata (g) sebesar 0,81 Kepraktisan LKPD berbasis SSCS materi
dan tergolong dalam kategori tinggi. Arthropoda untuk melatihkan keterampilan proses
Kelayakan LKPD berbasis SSCS materi ditinjau berdasarkan aktivitas peserta didik dan
Arthropoda berdasarkan validitas, kefektifan dan hambatan yang dihadapi peserta didik saat proses
kepraktisan. Validitas ditinjau dari hasil validasi pembelajaran menggunakan LKPD. Aktivitas
oleh ahli materi dan ahli pendidikan. Keefektifan peserta didik diamati pada saat peserta didik
media dan LKPD berbasis SSCS materi Arthropoda menggunakan LKPD berbasis SSCS materi
ditinjau dari hasil belajar dan angket respons Arthropoda. Aktivitas yang diamati terdiri dari
peserta didik. Kepraktisan LKPD berbasis SSCS lima belas aspek dengan rata-rata nilai keaktifan
materi Arthropoda ditinjau dari aktivitas peserta peserta didik sebesar 96,66% (Tabel 3) dengan
didik. kategori praktis.
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya, 1 (1) : 9-17, Maret 2019 | 15
Aktivitas yang dinilai merupakan gabungan pengamatan guna sebagai jawaban dari masalah,
dari sintaks model pembelajaran SSCS dan sintaks tahap tersebut memperoleh rata-rata sebesar 100%.
dari keterampilan proses. Pada tahap pertama, Menurut Ibrahim (2010), menyatakan bahwa
yaitu tahap Search, kegiatan yang dilakukan peserta proses mengkomunikasi dapat berupa
didik yaitu membaca ilustrasi mengenai anggota pendeskripsian hasil pengamatan, merangkum
filum Arthropoda dengan topik Insekta dan informasi dalam bacaan dan menyajikan data dalam
Arachnida, peserta didik dapat menemukan bentuk grafik atau tabel. Hal tersebut sejalan
permasalahan yang muncul dari ilustrasi tersebut. dengan pendapat Fraser dkk. (2011) bahwa
Tahap tersebut memperoleh rata-rata sebesar keterampilan mengkomunikasikan merupakan
96,66% yang termasuk dalam kategori praktis. Hal proses penyampaian infomasi secara lisan maupun
ini sesuai dengan hasil penelitian Iswantini & tulisan yang berupa deskripsi, grafik, gambar, serta
Purnomo (2017) membaca artikel dapat membantu hasil pengamatan yang lain.
peserta didik untuk berpikir secara sistematis dan Berdasarkan (Tabel 3) dapat diketahui bahwa
melatih keterampilan penyelidikan. Peserta didik keterampilan proses peserta didik terhadap LKPD
dapat belajar melalui penemuan sehingga mereka berbasis SSCS pada materi Arthropoda yang
mampu menemukan sendiri dan berusaha untuk dikembangkan termasuk dalam kategori aktif yaitu
mencari pemecahan masalah yang didukung oleh sebesar 91,25% atau dengan kata lain peserta didik
pengetahuan yang telah dimilikinya. telah terlatih dalam keterampilan proses yang
Tahap SSCS selanjutnya yaitu tahap Solve diajarkan pada LKPD berbasis SSCS. Hal ini sesuai
yang memperoleh rata-rata sebesar 98,33% yang dengan hasil validasi yang memperoleh modus
termasuk dalam kategori praktis. Pada tahap ini sebesar 4 yang termasuk ke dalam kategori sangat
kegiatan yang dilakukan yakni memilih metode valid dan sesuai dengan pengamatan keterampilan
untuk memecahkan masalah dengan melakukan proses peserta didik yang termasuk dalam kategori
metode pengamatan secara langsung. Hal ini aktif.
sejalan dengan teori belajar Vygotsky yang Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa
menyatakan bahwa perkembangan intelektual keterampilan proses sains peserta didik terhadap
peserta didik mampu terjadi apabila dalam proses LKPD berbasis SSCS pada materi Arthropoda
pembelajaran peserta didik berhadapan dengan yang dikembangkan termasuk dalam kategori aktif
suatu masalah dan mereka akan berusaha untuk yaitu sebesar 91,25% artinya peserta didik dapat
memecahkan masalah tersebut (Vygotsky, 1978). dilatih keterampilan prosesnya melalui
Kegiatan mengamati atau kegiatan investigasi juga penggunaan LKPD berbasis SSCS. Hal ini
dapat membantu melatih keterampilan proses yang didukung dengan hasil validasi yang memperoleh
dimiliki peserta didik karena kegiatan mengamati modus sebesar 4 yang termasuk ke dalam kategori
merupakan keterampilan dasar yang dibutuhkan sangat valid dan sesuai dengan pengamatan
dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan aktivitas peserta didik yang aktif dalam
(Atmojo, 2012). menggunakan LKPD.
Tahap SSCS selanjutnya yaitu tahap Create Respons peserta didik didapatkan melalui
yang memperoleh rata-rata sebesar 90% yang angket respons peserta didik yang diberikan
termasuk dalam kategori praktis. Pada tahap ini kepada peserta didik setelah kegiatan pembelajaran
kegiatan yang dilakukan yakni melakukan dengan menggunakan LKPD berbasis Search, Solve,
penyusunan data hasil pengamatan awetan hewan Create and Share (SSCS) pada materi Arthropoda
anggota filum Arthropoda dan pengklasifikasian untuk melatihkan keterampilan proses. Pada
hewan anggota filum Arthropoda. Klasifikasi angket respons peserta didik terdapat beberapa
merupakan hal yang penting untuk dapat kriteria yang ditanyakan yaitu kriteria isi, bahasa,
mengetahui bahwa satu ciri yang dimiliki suatu penyajian, dan kesesuaian dengan SSCS pada
objek juga dimiliki oleh objek yang lain (Duruk, LKPD yang dikembangkan. Berdasarkan hasil
dkk., 2017). Kegiatan pada tahap ini sejalan dengan yang diperoleh pada (Tabel 5) dapat diketahui
pendapat Ausubel mengenai pembelajaran bahwa respons peserta didik terhadap LKPD
bermakna yakni dalam proses pembelajaran berbasis SSCS pada materi Arthropoda untuk
informasi baru yang didapatkan peserta didik melatihkan keterampilan proses yang
dihubungkan dengan struktur kognitif yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat
dimiliki peserta didik (Ausubel, 1999). praktis yaitu sebesar 96.95% atau dengan kata lain
Tahap yang terakhir yaitu Share yakni peserta didik memberikan respons positif. Hal ini
mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari sesuai dengan pendapat Pinasthika dkk. (2013)
16 | Sanchia dkk; Pengembangan LKPD Berbasis Search, Solve, Create and Share (SSCS)
yang menyatakan bahwa penggunaan LKS pada masalah dan berlatih untuk menemukan solusi dari
kegiatan pembelajaran dapat mempermudah masalah.
peserta didik dalam memahami materi, di mana Peningkatan nilai peserta didik kemudian
peserta didik dapat menemukan konsep-konsep dihitung menggunakan gain score untuk
sesuai panduan dalam LKPD. mengetahui peningkatan nilai pre-test dan post-test.
Keefektifan LKPD yang dikembangkan Hasil perhitungan N-gain menunjukkan hasil
ditinjau dari ketercapaian indikator dan hasil bahwa 18 peserta didik (90%) memperoleh skor N-
belajar peserta didik. Indikator yang dinilai dalam gain dengan kategori tinggi dan dua peserta didik
penelitian ini yaitu indikator pengetahuan dan (12,5%) memperoleh skor N-gain dengan kategori
keterampilan yang mengacu pada KD 3.9 dan KD sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua
4.9. Ketercapaian indikator peserta didik diketahui peserta didik mengalami peningkatan nilai setelah
melalui hasil pre-test dan post-test. Dengan pre-test menggunakan LKPD berbasis SSCS pada materi
dan post-test maka diketahui adanya peningkatan Arthropoda. Peningkatan nilai yang didapatkan
hasil belajar peserta didik sesudah menggunakan peserta didik membuktikan bahwa LKPD yang
LKPD berbasis SSCS pada materi Arthropoda dikembangkan terbukti dapat melatihkan
untuk melatihkan keterampilan proses. Peserta keterampilan proses peserta didik.
didik dikatakan tuntas karena mendapat nilai lebih
besar dari menurut KKM mata pelajaran biologi SIMPULAN
kelas X MAN Sidoarjo yaitu sebesar 75. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Berdasarkan (Tabel 6) dapat diketahui bahwa simpulan dari penelitian ini adalah telah
ketuntasan indikator pembelajaran berdasar nilai dikembangkan Lembar Kerja Peserta Didik
pre-test pada KD 3.9 terdapat tiga indikator yaitu (LKPD) Berbasis Search, Solve, Create and Share
indikator 3.9.1 mengidentifikasi ciri-ciri umum (SSCS) pada materi Arthropoda untuk Melatihkan
yang teramati dari hewan filum Arthropoda Keterampilan Proses yang layak secara teoritis
dengan ketuntasan sebesar 65%, indikator 3.9.2 ditinjau berdasarkan tingkat validitas dan
mengklasifikasikan hewan filum Arthropoda ke kelayakan empiris ditinjau berdasarkan tingkat
dalam tingkat kelas dengan ketuntasan sebesar kepraktisan dan keefektifannya. Validitas LKPD ini
53% dan indikator 3.9.3 memberi contoh hewan memperoleh modus dengan kategori sangat layak;
dari tiap kelas dengan ketuntasan sebesar 60%. Kepraktisan memperoleh tingkat kepraktisan
Secara keseluruhan peserta didik belum tuntas aktivitas keterampilan proses dan respons peserta
dalam pre-test karena nilai yang didapatkan didik masing-masing sebesar 96,66% dan 96,95%;
peserta didik kurang dari KKM yang telah di Keefektifan memperoleh hasil sangat efektif dengan
tentukan. Sedangkan nilai post-test peserta didik ketercapaian indikator dan ketuntasan hasil belajar
secara keseluruhan telah melebihi KKM (≥ 75). Hal peserta didik sebesar 100%.
ini menunjukkan bahwa seluruh peserta didik telah
tuntas sehingga ketuntasannya sebesar 100%. UCAPAN TERIMAKASIH
Peningkatan nilai peserta didik membuktikan Terima kasih kepada Prof. Dr. Muslimin
bahwa penggunaan LKPD berbasis SSCS pada Ibrahim, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah
materi Arthropoda untuk melatihkan keterampilan memberikan kritik serta saran untuk perbaikan
proses selama kegiatan pembelajaran dapat penyusunan skripsi Pengembangan LKPD berbasis
dikatakan efektif. Hal ini disebabkan selama proses SSCS, Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd. selaku
pembelajaran peserta didik dituntut untuk aktif dan validator ahli materi yang juga memberikan kritik
memberikan kebebasan kepada siswa untuk serta saran untuk perbaikan penyusunan skripsi
mengembangkan kreativitas dan keterampilan Pengembangan LKPD berbasis SSCS serta pihak
berpikir dalam rangka memperoleh pemahaman MAN Sidoarjo.
ilmu dengan melakukan penyelidikan dan mencari
solusi dari permasalahan yang ada (Utami, 2011). DAFTAR PUSTAKA
Selain itu, menurut Febriyanti (2014) menyatakan Atmojo, S.E. (2012). Profil Keterampilan Proses Sains
bahwa model pembelajaran SSCS yang diterapkan dan Apresiasi Peserta didik Terhadap Profesi
dalam pembelajaran mampu dengan mudah Pengrajin Tempe dalam Pembelajaran Ipa
meningkatkan keterampilan proses sains karena Berpendekatan Etnosains. Juornal Unnes. 1 (2) :
dengan belajar dari permasalahan akan membuat 115-122.
peserta didik termotivasi untuk memecahkan
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya, 1 (1) : 9-17, Maret 2019 | 17
Ausubel, David P. (1999). The Use of Advanced Materi Pencemaran Lingkungan untuk
Organizersmin the Learning and Retention of Melatihkan Literasi Sains Peserta didik Kelas X
Meaningful Verbal Material. Journal of educational SMA. BioEdu. 6 (3,) : 344-352
psychology. 51 : 267-272. Jerome, S. B. (1960). The Process of Education. Harvard
Duruk, U., Abuzer, A., Ceylan, D., & Fatma, G. (2017). University Press Cambridge.
Examining the Learning Outcomes Included in the Lartson, C.A. (2013). Effects of Design-Based Science
Turkish Science Curriculum in Terms of Science Instruction on Science Problem-Solving Competency
Process Skills: A Document Analysis with Among Different Groups of High-School Traditional
Standards-Based Assesment. International Journal Chemistry Students. Thesis. University of Colorado
Of Enviromental & Science Education. 12 (2) : 117- Lepiyanto, A. P.S.A. (2016). Pengembangan Lembar
142. Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scientific
Febriyanti, D., Ilyas, S. Nurmaliah, C. (2014). Approach Peserta didik SMS Kelas X pada Materi
Peningkatan Keterampilan Generik Sains Melalui Fungi. Jurnal Pendidikan Biologi Universitas
Penerapan Model SSCS (Search, Solve, Create And Muhammadiyah Metro. 7 (1).
Share) pada Materi Mengklasifikasikan Makhluk Pinasthika, C. Haryono, T. Prastiwi, S. M. 2013.
Hidup di MTsN Model Banda Aceh. Jurnal Biologi Aktivitas Belajar Peserta didik Sekolah Menengah
Edukasi. 6 (2) : 43-47. Atas Menggunakan LKS Berbasis WEB Materi
Fraser, P., & Abder. (2010). Teaching Emerging Scientist Kingdom Animalia. Jurnal Bioedu Unesa. 2: 293-
Fostering Scientific Inquiry with Diverse Learner in 298.
Grade K-2. Boston: Pearson Education Inc. Utami, R.P. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Search
Ibrahim, M. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Solve Create and Share (SSCS) dan Problem Based
Surabaya: University Press. Learning (PBI) Terhadap Prestasi Belajar dan
Iswantini, W & Purnomo, T. (2017). Validitas Lembar Kreativitas Peserta didik. Jurnal Bioedukasi. 4 (2):
Kegiatan Peserta didik Berbasis Inkuiri pada 57-71.