PENDAHULUAN
kalangan masyarakat baik orang tua maupun anak muda. Jenis kopi yang paling
diminati yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Minuman berkafein ini dapat
dibuat dengan mudah, cukup diberi air panas. Kopi biasanya dikonsumsi pada
pagi hari sebelum beraktivitas, siang hari saat bekerja di kantor, atau sore hari saat
bersantai(Anwar, 2011).
Kopi arabika sejatinya adalah jenis kopi yang pertama ditemukan dan
diolah dengan alat-alat terbatas di masanya sehingga bisa dijadikan secangkir kopi
yang nikmat. Kopi Arabika konon berasal dari kawasan Afrika yang bernama
Abyssinia (Ethiopia). Dari daerah itulah, kopi arabika diboyong ke Yaman oleh
bangsa Arab. Karena bangsa Arab tidak ingin kopi diproduksi oleh bangsa lain,
penjualannya pun dikontrol dengan ketat. Pedagang Arab hanya menjual biji kopi
yang sudah disangrai sehingga tidak bisa ditanam di daerah lain. Penyebaran bibit
yang menggiurkan dari penjualan kopi membuat bangsa-bangsa lain ingin juga
beberapa butir biji kopi ketika melaksanakan perjalanan haji. Bibit kopi tersebut
perkebunan kopi tersebut dan mengambil bibitnya untuk diteliti. Atas perintah
Adrian Van Ommen membawa tanaman kopi arabika ke Batavia pada tahun 1696.
Bibit tersebut ditanam di tanah pribadi Gubernur Jendral VOC, Willem van
Pada tahun 1753, nama Coffea arabica diberikan oleh ahli botani sekaligus
Ilmuwan Swedia yang terkenal, yakni Carl Linnaeus. Linnaeus menyangka bahwa
kopi arabika berasal dari Arab sehingga diberi nama arabika. Linnaeus
secara baik jika ditanam pada kisaran ketinggian 700-1700 mdpl dengan suhu
sekitar 16-20 °C. Penelitian lebih lanjut menerangkan banhwa kopi hanya bisa
Kopi arabika juga harus memiliki kiat-kiat pengolahan yang rumit. Untuk
bisa menghasilkan biji kopi arabika yang berkualitas, tenaman harus dirawat dan
dibudidayakan dengan cara yang cukup detail. Karena menurut pakar kopi,
tanaman kopi arabika sangat rentan mati karena implikasi penyakit karat daun
yang bernama hemileia vastatrix. Hama inilah yang kelak membawa kehancuran
PEMBAHASAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianacea
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
1. Batang
sekitar 30 cm. Tanaman kopi arabika yang terawat dengan baik akan tumbuh
seperti pohon perdu dengan tinggi sekitar 2-3 meter, bahkan mencapai 5 meter
jika tidak dilakukan pemangkasan. Percabangan pohon arabika terdiri dari dua
2. Daun
dan lebar sekitar 6 cm. Daun tanaman arabika mengkilap seperti berlapis lilin dan
berwarna hijau. Mata tunas tumbuh di ketiak daun dan akan berubah menjadi
3. Bunga
sendiri. Penyerbukan biasanya terjadi di pagi hari secara alami, yaitu dengan
bantuan angin atau serangga. Akan tetapi, terdapat pula faktor alam yang
buah kopi arabika akan tumbuh dan siap panen 6 bulan hingga 9 bulan.
4. Buah
besar. Buah yang telah matang secara alami akan rontok dari tangkainya. Oleh
karena itu, pemanenan harus dilakukan secara hati-hati sebelum buah rontok.
Tanaman kopi arabika cocok dan sesuai tumbuh di daerah 20° Lintang
Selatan dan 20° Lintang Utara. Pada daerah subtropis, tanaman ini mampu
tumbuh di dataran rendah. Suhu udara juga harus sesuai, yaitu 15° hingga 25°
celcius. Apabila suhu terlalu panas maka pertumbuhan akan terlalu cepat dan
bunga keluar terlalu awal. Akibatnya adalah tanaman kopi berisiko terkena
serangan penyakit karat daun. Apabila suhu terlalu rendah, akan menyebabkan
pertumbuhan yang lambat dan munculnya cabang sekunder dan tersier yang
hingga 2.000 mdpl karena tanaman arabika cocok pada ketinggian tersebut.
Namun, bukan tidak mungkin pula ditanam di dataran yang lebih tinggi atau lebih
rendah, meskipun pertumbuhan dan hasil panennya tidak akan maksimal. Kopi
arabika memerlukan curah hujan 1.500 hingga 2.500 mm per tahun. Serta bulan
kepadatan tanam 1600-2000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada umur
15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun bila ditanam di
kg/ha. Mulai berbunga pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap
umur 15-24 bulan. Jika ditanam di ketinggian < 900 mdpl, varietas ini
rentan terhadap serangan karat daun, namun cukup tahan ditanam di
sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan terhadap hama bubuk buah
dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Cukup baik ditanam pada
1. Syarat Tumbuh
a. Lokasi
Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas lain ± 100 meter.Lahan bebas
b. Tanah
c. Iklim
Sumber benih
1. Benih harus berasal dari kebun induk atau perusahaan yang telah ditunjuk.
3. Tinggi : 20 -40 cm
6. Diameter batang : 5 – 6 cm
Kebutuhan bibit/ha
3. Untuk sulaman : 25 %
4. Penanaman
a. Jarak Tanam
c. Penanaman
4. Pemeliharaan
a. Penyiangan
habis.
3. Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon,
dll.
3. Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon
c. Pemangkasan Kopi
Pangkasan Bentuk
buah.
musim hujan.
1. Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun
menurun
5. Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang baik dan produksinya
tinggi.
5. Pemupukan
5. Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
6. Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.
Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-
masing setengah dosis. Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon
a. Hama
b. Penyakit
gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan
yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga agar kondisi
c. Panen
Petik buah yang betul masak dengan warna merah, tua agar menghasilkan