https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Abstrak
Know-Want-Learned (KWL) merupakan strategi pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk
menuliskan pengetahuan awalnya (know), apa yang ingin diketahui (want), dan apa yang telah dipelajari
(Learned) pada saat pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan E-LKPD berbasis KWL yang
valid (layak) secara teoritis, dan praktis digunakan dalam pembelajaran biologi materi substansi genetik untuk
melatihkan keterampilan literasi sains peserta didik. Metode pengembangan yang digunakan adalah 3D-E
Models. E-LKPD divalidasi oleh tiga validator (dua dosen ahli, dan satu guru biologi). Instrumen penilitian
yang digunakan berupa lembar validasi, dan angket respons 16 peserta didik. Lembar validasi untuk
memperoleh data validitas E-LKPD berdasarkan aspek Kelayakan Penyajian, Isi, dan Kebahasaan. Angket
respons peserta didik untuk memperoleh data kepraktisan E-LKPD yang menunjukkan bahwa E-LKPD
tersebut lengkap, menarik, dan mudah dioperasikan, ditinjau dari Tampilan dan Komponen E-LKPD,
Kesesuaian E-LKPD dengan Indikator Literasi Sains, dan Kebahasaan. Hasil validasi E-LKPD yang dihasilkan
yaitu sebesar 3,94, menyatakan bahwa E-LKPD ini sangat valid. Hasil kepraktisan E-LKPD yang dihasilkan
yaitu sebesar 97,2%, menyatakan bahwa E-LKPD ini sangat praktis. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa E-LKPD ini dinyatakan layak, dan praktis digunakan dalam pembelajaran biologi materi
substansi genetik untuk melatihkan keterampilan literasi sains peserta didik.
Kata Kunci: Validitas, Kepraktisan, E-LKPD, Substansi Genetik, KWL, Literasi Sains.
Abstract
Know-Want-Learned (KWL) is a learning strategy that facilitates students to write down their initial
knowledge (know), what they want to know (want), and what has been learned (learned) during the learning.
This research aims to produce E-LKPD based on KWL which is valid (eligible), and practically used in
biology learning especially in substance genetic material to train scientific literacy skills of students. The
development method used is 3D-E Models. The research instrument used was a validation sheet and a
response questionnaire of 16 students. Validation sheet to obtain E-LKPD feasibility data based on aspects of
Feasibility of Presentation, Content, and Language. Student response questionnaire to obtain data on the
practicality of E-LKPD which shows that the E-LKPD is complete, attractive, and easy to operate, in terms of
the Display and Components of E-LKPD, Compatibility of E-LKPD with Scientific Literacy Indicators, and
Language. The results of the validation E-LKPD are 3.94, represent that the E-LKPD is valid. The results of
the practicality of the E-LKPD are 97.2%, represent that the E-LKPD is practical. Based on this, it can be
concluded that these E-LKPD is declared feasible and is practically used in biology learning of substance
genetic material to train scientific literacy skills of students.
Keywords: Validity, Practicality, E-LKPD, Substance Genetic, KWL, Scientific Literacy.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Materi Substansi Genetik akan dibahas dalam yang membentuk pemahaman dengan melakukan
pembelajaran biologi kelas XII semester 1. Berdasarkan kegiatan praktikum online dengan laboratorium virtual.
Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24 Lampiran 7, Berdasarkan fakta di lapangan, bahwa di SMA
terdapat pada KD 3.3 (Kompetensi Dasar Pengetahuan) tersebut belum menggunakan E-LKPD yang berbasis
yaitu peserta didik mampu menganalisis hubungan KWL. Hal ini berdasarkan observasi dari RPP yang
struktur dan fungsi gen, DNA, RNA, dan kromosom digunakan, dan terdapat beberapa soal yang diberikan
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup, oleh guru kepada peserta didik. Pembelajaran di sekolah
sedangkan pada KD 4.3 (Kompetensi Dasar yang masih menggunakan LKPD konvensional dan, gaya
Keterampilan) yaitu peserta didik mampu merumuskan mengajar guru yang kurang melibatkan siswa secara aktif
urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan dalam proses pembelajaran, khususnya bagi beberapa
penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein). materi yang abstrak dan kompleks misalnya materi
Tuntutan KD tersebut dapat dicapai jika guru sebagai Substansi Genetika. Salah satu faktor yang
fasilitator dapat memberikan informasi yang cukup untuk mempengaruhi kurangnya motivasi siswa adalah bahan
peserta didik membentuk pemahamannya terhadap ajar yang digunakan (Ahillah, N., and Endang S., 2018).
struktur dan fungsi gen dan mengkaitkannya dalam E-LKPD materi substansi genetik juga masih belum
penerapan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup. Selain pernah dikembangkan, dan digunakan untuk
itu pada KD 4.3 diperlukan pemahaman konsep dan pembelajaran di sekolah.
menjelaskan kembali agar peserta didik dapat Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu adanya
merumuskan dengan benar urutan proses sintesis protein cara baru dalam proses pembelajarannya yaitu
yang berkaitan dengan penyampaian kode genetik pembelajaran dengan menggunakan E-LKPD berbasis
(DNA-RNA-Protein). Sehingga materi Substansi Genetik KWL, dan aktivitas praktikum pada materi Substansi
ini cocok digunakan untuk melatihkan literasi sains Genetik dapat tercapai melalui praktikum online
karena perlu adanya pemahaman materi sekaligus untuk menggunakan laboratorium virtual.
merumuskan urutan proses sintesis protein secara Penggunaan E-LKPD berbasis KWL pada era digital
mandiri dengan baik. ini akan memberikan kemudahan untuk peserta didik.
Mengatasi permasalahan di atas, maka guru biologi Kemudahan akses E-LKPD dalam gadget yang dimiliki
harus mampu menggunakan bermacam-macam strategi, dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan
salah satunya yaitu strategi belajar aktif KWL. Strategi adanya koneksi internet, sehingga mampu mendorong
tersebut akan membuat peserta didik menjadi lebih peserta didik mampu memiliki pemahaman sendiri.
tertarik, dan dapat berlatih meningkatkan keterampilan Literasi sains pada peserta didik juga dapat dilatihkan
literasi sainsnya saat mengikuti pelajaran biologi, dengan mengarahkan cara berpikir, dan tingkat
KWL yang merupakan kepanjangan dari Know yang pemahaman konsep peserta didik, serta menentukan
berarti mengetahui, Want yang berarti ingin, dan Learned tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang telah
yang berarti telah mempelajari. Sehingga strategi KWL dituliskan. Sehingga peserta didik dapat membandingkan
merupakan strategi yang dapat membuat peserta didik antara pengetahuan awal yang telah dimiliki dengan
berpikir tentang apa yang telah diketahuinya dari suatu pengetahuan baru yang diterima peserta didik setelah
topik, dan apa yang ingin diketahuinya mengenai topik melakukan kegiatan diskusi.
tersebut (Hamzah, and Mohamad, Nurdin, 2012). Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan
Strategi belajar aktif KWL merupakan strategi yang penelitian “Pengembangan E-LKPD Berbasis KWL
dapat digunakan untuk semua materi pembelajaran Materi Substansi Genetik untuk Melatihkan
sehingga dapat membuat peserta didik lebih mudah Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik” dengan
dalam memahami materi (Buehl, 2009). Menurut Brozo, harapan peserta didik mendapatkan manfaat dan
and Puckett (2009) strategi KWL merupakan strategi memperoleh informasi dari pembelajaran dengan E-
yang dapat memunculkan pengetahuan peserta didik LKPD maupun memperoleh informasi baru dari berbagai
sebelumnya, dan membuat pertanyaan sebelum sumber, sehingga peserta didik dapat berlatih
melakukan kegiatan pembelajaran yang melalui tiga membangun keterampilan literasi sains secara mandiri.
tahapan yaitu know-want-learned. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan
Strategi KWL memiliki langkah pembelajaran yang E-LKPD berbasis KWL pada materi substansi genetik
lebih kreatif, dan inovatif dengan adanya kegiatan yang valid, dan praktis dalam melatihkan keterampilan
praktikum, sehingga untuk mengatur pengetahuan baru literasi sains peserta didik.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Persentase respons peserta didik kemudian Pada cover E-LKPD 1 mewakili materi substansi
dikonversikan pada tabel Tabel 3. di bawah ini: genetik, dan E-LKPD 2 materi sintesis protein. Menurut
Tabel 3. Skala Konversi Persentase Kepraktisan E- Agustina, (2015) pemilihan desain sampul sangat perlu
LKPD Berdasarkan Angket Respons Peserta didik dilakukan dengan cermat karena akan berkaitan dengan
minat belajar peserta didik.
Skor rata-rata Kategori Langkah-langkah strategi KWL menjadi dasar dalam
0-20 (%) Tidak Praktis penyusunan E-LKPD dan digunakan menjadi kegiatan
21-40 (%) Kurang Praktis pembelajaran. Langkah KWL yang terdapat pada E-
41-60 (%) Cukup Praktis LKPD disajikan dalam Gambar 2. berikut.
61-80 (%) Praktis
81-100 (%) Sangat Praktis
Adaptasi dari (Riduwan, 2018)
E-LKPD dikatakan praktis berdasarkan responss
peserta didik apabila peserta didik menjawab “ya”
mencapai > 61%. Pengembangan E-LKPD berbasis KWL
ini minimal harus mencapai kategori valid dan praktis
untuk dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Tabel 4. Fitur icon dalam E-LKPD No. Tampilan Fitur Keterangan Fitur
No. Tampilan Fitur Keterangan Fitur Jika icon tersebut diklik akan
Jika icon tersebut diklik akan diarahkan menuju google form
9.
diarahkan menuju google form untuk menuliskan rancangan
1. pengamatan di E-LKPD 1.
untuk pengisian nama peserta
didik dalam satu kelompok. Jika icon tersebut diklik akan
diarahkan menuju google form
Jika icon tersebut diklik akan
untuk menuliskan rancangan
diarahkan menuju google form 10.
percobaan dan menjawab
untuk mengisi langkah-
pertanyaan analisis data pada
2. langkah KWL, menuliskan
E-LKPD 2.
pertanyaan penyelidikan dalam
Jika icon tersebut diklik akan
E-LKPD 1 dan rumusan
diarahkan menuju google form
masalah dalam E-LKPD 2
untuk menuliskan hasil
Jika icon tersebut diklik akan pengamatan telah diperoleh
menampilkan video Proses 11.
pada E-LKPD 1 (warna
Replikasi DNA pada E-LKPD cokelat) dan hasil percobaan
3.
1 (warna hijau), dan video yang telah diperoleh pada E-
Proses Sintesis Protein pada E- LKPD 2 (warna pink).
LKPD (warna pink). Jika icon tersebut diklik akan
Jika icon tersebut diklik akan diarahkan menuju google form
diarahkan menuju link yang 12. untuk menjawab pertanyaan
berisi penjelasan komponen analisis data dan diskusi pada
4. sintesis protein yang E-LKPD 1.
digunakan untuk menjawab Jika icon tersebut diklik akan
orientasi masalah pada E- diarahkan menuju google form
13.
LKPD 2. untuk menjawab pertanyaan
Jika icon tersebut diklik akan diskusi pada E-LKPD 2.
diarahkan menuju google form Jika icon tersebut diklik akan
5. untuk menjawab pertanyaan diarahkan menuju google form
dalam orientasi masalah pada untuk menuliskan simpulan
14.
E-LKPD 1. yang telah didapatkan untuk E-
Jika icon tersebut diklik akan LKPD 1 (warna cokelat) dan E-
diarahkan menuju google form LKPD 2 (warna pink).
6. untuk menjawab pertanyaan Ketika E-LKPD dibuka dengan menggunakan link yang
dalam orientasi masalah pada telah disediakan, maka akan terbuka tampilan seperti
E-LKPD 2. berikut:
Jika icon tersebut diklik akan
diarahkan menuju
7. laboratorium virtual untuk
melakukan pengamatan pada
E-LKPD 1.
Jika icon tersebut diklik akan
diarahkan menuju
8. laboratorium virtual untuk Gambar 3. Tampilan E-LKPD saat link dibuka dengan
melakukan percobaan pada E- menggunakan laptop
LKPD 2.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
98,40%
Kegiatan terakhir pada kedua E-LKPD yaitu langkah
Learned (What Did You Learn?), dimana peserta didik
akan menuliskan apa yang telah dipelajari selama proses
97,60%
97,50%
pembelajaran menggunakan E-LKPD. Peserta didik
diarahkan klik icon yang berisi link untuk menuju google
form tempat peserta didik menuliskan jawaban dari
beberapa pertanyaan yang terdapat dalam E-LKPD.
Kelayakan kebahasaan dalam LKPD menjadi TAMPILAN DAN KESESUAIAN E- KEBAHASAAN
KOMPONEN E- LKPD DENGAN
komponen terakhir dari penilaian validasi. Aspek yang LKPD INDIKATOR
LITERASI SAINS
harus dinilai dari segi kebahasaan dalam E-LKPD yaitu
Gambar 5. Grafik Hasil Kepraktisan E-LKPD
penggunaan bahasa dan dan penggunaan kalimat. Hal ini
Berdasarkan Persentase Angket Respons Peserta didik
tentunya dinilai dari segi penggunaan huruf, angka, kata
hingga kalimat yang jelas dan mudah dipahami sesuai Seperti yang telah tersaji dalam Gambar 5., didapatkan
dengan EYD dalam KBBI, juga yang terpenting tidak hasil kepraktisan E-LKPD berdasarkan angket respons
mengandung makna ganda. Hasil ini sesuai dengan teori dari 16 peserta didik. Angket respons yang diberikan
bahwa syarat kontruksi dari LKPD yang baik yaitu yang terdiri dari beberapa aspek penilaian, yaittu aspek
menggunakan bahasa baku sesuai EYD dan kalimat yang Tampilan dan Komponen E-LKPD, Kesesuaian E-LKPD
mudah dipahami serta jelas (Widjajanti, 2008). dengan Indikator Literasi Sains, dan Kebahasaanva yang
Adapun saran juga masukan daripada validator menunjukkan E-LKPD tersebut lengkap, menarik, dan
digunakan sebagai pertimbangan revisi untuk menjadikan mudah dioperasikan.
E-LKPD ini lebih berkualitas yaitu 1) Mengganti judul Hasil respons yang tercantum dalam grafik
dari “Pembelajaran Blended Learning Pada Materi menunjukkan bahwa aspek Tampilan dan Komponen E-
Substansi Genetik untuk Melatihkan Literasi Sains LKPD mendapatkan hasil persentase sebesar 97,6%,
Peserta Didik” menjadi “Pengembangan E-LKPD aspek Kesesuaian E-LKPD dengan Indikator Literasi
Berbasis KWL (Know-Want-Learned) Materi Substansi Sains mendapatkan hasil persentase sebesar 97,5%, dan
Genetik untuk Melatihkan Keterampilan Literasi Sains aspek kebahasaan dalam E-LKPD mendapatkan hasil
Peserta Didik”, 2) Mempertimbangkan alokasi waktu persentase sebesar 98,4%. Hasil respons peserta didik
yang digunakan, 3) Memperbaiki tujuan pembelajaran, 4) untuk semua aspek menunjukkan kategori sangat praktis.
Memperbaiki kata yang salah dan tidak baku, 5) Skor kesuluruhan yang direkapitulasi mendapatkan
Mengganti kegiatan dalam E-LKPD 1 yang awalnya skor rata-rata 97,2% dengan kategori sangat praktis. Hal
percobaan menjadi pengamatan, dan 6) Memperbaiki tersebut dapat diartikan bahwa E-LKPD yang telah
soal-soal yang terdapat dalam kegiatan menganalisis data dikembangkan menarik peserta didik, sehingga praktis
dan diskusi. digunakan dalam proses pembelajaran.
Kedua E-LKPD juga dinilai kepraktisannya. Nilai ini Suatu bahan ajar dikatakan telah praktis apabila bahan
didapatkan dari hasil lembar angket respons yang diisi ajar tersebut dapat terlaksana dengan baik, dan mudah
oleh 16 peserta didik untuk aspek Tampilan, Isi, dan digunakan dalam pembelajaran di kelas bersama peserta
Kebahasaan yang menunjukkan bahwa E-LKPD tersebut didik (Hamimi, L. dkk., 2018). Pernyataan tersebut
lengkap, menarik, dan mudah dioperasikan. Hasil berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
kepraktisan E-LKPD berdasarkan angket respons peserta (Setiawati, E. dkk., 2017) yang menyatakan bahwa bahan
didik disajikan dalam Gambar 5. berikut. ajar terbilang praktis apabila produk yang telah dihasilkan
mudah dioperasikan dengan baik oleh pengguna, dalam
hal ini adalah peserta didik. Kurniasih, D., and Rahayu H.
M., (2017) juga berpendapat bahwa aspek kepraktisan
suatu bahan ajar dapat diketahui dari analisis data hasil
dari angket respons peserta didik untuk salah satu
perangkat pembelajaran yang meliputi tanggapan
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
terhadap kelengkapan materi, tampilan, kemudahan Buehl, D. (2009). Classroom Strategies for Interactive
penggunaan dan juga bahasa yang digunakan. Learneding. Newark: International Reading
Association.
PENUTUP Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat Pembelajaran yang
Simpulan Efektif. Jurnal At-Tafkir, 11 (1), 85-99.
E-LKPD berbasis KWL pada Materi Substansi Fitriani, U. dkk. (2018). Eco-Friendly Website
Genetik yang telah dikembangkan dalam penelitian ini Development in Biology Learning Based on Project
mendapatkan nilai kelayakan 3,94, dan nilai kepraktisan Activities on Environmental Pollution. Biosfer, Vol. 11
dengan persentase 97,2%. Kedua nilai tersebut masuk No.1, 33-47.
dalam kategori sangat valid, dan sangat praktis. Penelitian Hamimi, L. dkk. (2018). Pengembangan Perangkat
ini menghasilkan E-LKPD yang telah dinyatakan layak, Pembelajaran Pembuktian Menggunakan Model
dan praktis digunakan dalam pembelajaran biologi Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan
khususnya pada materi substansi genetik untuk Kemampuan Geometri Siswa Sekolah Menengah Atas.
melatihkan keterampilan literasi sains peserta didik kelas Jurnal Didaktik Matematika, 5(1), 16–26.
XII SMA/sederajat. Hamzah, and Mohamad, Nurdin. (2012). Belajar Dengan
Saran Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovativ,
Hasil pada penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
dengan adanya penerapan E-LKPD di kelas dalam proses
pembelajaran yang tidak hanya uji coba terbatas. Hal Huryah, F. dkk. (2017). Analisis Capaian Literasi Sains
tersebut diharapkan mampu menyatakan keefektifan E- Biologi Siswa Sma Kelas X Sekota Padang. Jurnal
Eksakta Pendidikan (JEP), Vol. 1(2), 72-79.
LKPD yang telah dikembangkan.
Indana, S. dkk. (2018). Profile of Scientific Literacy
UCAPAN TERIMA KASIH Skills in Junior High School One Roof. Mathematics
Ucapan terima kasih disampaikan kepada validator, Informatics, Science, and Education International
Conference (MISEIC). Vol. 157, pp. 150-153.
dan juga dosen penguji, Prof. Dr. Endang Susantini,
M.Pd. dan Muji Sri Prastiwi, M.Pd., serta validator Ivers, and Barron. (2014). Multimedia Projects in
Istyawati, S.Pd. Guru Biologi yang telah berkenan Education: Designing, Producing, and Assessing. In I.
memberikan masukan serta saran membangun. Terima M. Tegeh, Model Penelitian Pengembangan (p. 15).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
kasih juga kepada 16 peserta didik kelas XII MIPA yang
telah berpartisipasi dalam proses uji coba terbatas, dan Kanematsu, H., and M. Barry D. (2016). Chapter 2:
memberikan responsnya sehingga penelitian Theory of Creativity. Journal Springer, 9-12.
pengembangan E-LKPD berbasis KWL ini dapat Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan
diselesaikan dengan baik. dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 pasal 2 ayat
7 dan 8 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
Kemendikbud.
Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam
Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan
aditama. dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dan Menengah. Jakarta:
Agustina. (2015). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kemendikbud.
pada Pelajaran Sains dengan Menggunakan Media
Gambar di Kelas IV SD BK Maranatha. Jurnal Kreatif Kemendikbud. (2019). Pusat Penilaian Pendidikan.
Tadulako Online, 5(7), 215-226. Jakarta: Kemendikbud.
Ahillah, N., and Endang S. (2018). Kepraktisan LKS Kurniasih, D., and Rahayu H. M. (2017). Pengembangan
Berorientasi Strategi KWL (Know-Want-Learned) Perangkat Pembelajaran Kimia Analitik Materi
pada Materi Substansi Genetika untuk Melatihkan Kromatografi Berorientasi Inkuiri Terbimbing. Jurnal
Keterampilan Metakognitif Siswa, Prosiding Seminar Pendidikan Matematikan, dan IPA, 8(2), 31.
Nasional Biologi “Inovasi Pendidikan dan Penelitian Noor, J. (2010). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis,
Biologi 2018”. Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada
Brozo, and Puckett. (2009). Supporting Content Area Media Group.
Literacy with Technology. Boston: Pearson. Pratiwi, S. N. dkk. (2019). Pembelajaran IPA Abad 21
dengan Literasi Sains Siswa. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika (JMPF), Vol. 9, No. 1, 34-42.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu