45
Desi Nuzul Agnafia
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
bahwa berpikir kritis memiliki peran nilai ulangan harian, nilai ulangan umum
penting dalam mempersiapkan siswa yang banyak mendapatkan nilai dibawah
dalam memecahkan masalah, KKM. Nilai KKM biologi di SMK BIM
menjelaskan alasan serta membuat Ngawi adalah 75,jadi masih banyak siswa
evaluasi informasi. Keterampilan sains yang nilanya di bawah 75. Jika nilai siswa
dapat diasah melalui kemampuan berpikir 75 atau lebih dari itu siswa sudah tuntas
kritis dan berproses dalam menemukan atau memenuhi kriteria KKM. Siswa
konsep baru dari kegiatan belajar mengatakan bahwa dalam pelajaran
(Liliasari, 2011). biologi kurang optimal dalam
Berpikir kritis merupakan mempelajarinya dikarenakan kurangnya
kemampuan dalam menganalisis situasi pemahan siswa terhadap materi yang
yang yang didasrkan fakta, bukti disampaikan.
sehingga dipeoleh suatu kesimpulan. Hasil belajar dari nilai diatas KKM
Berpikir kritis juga meruapakan tersebut menggambarkan seorang siswa
kemampuan dalam mengembangkan telah berhasil dalam proses belajarnya.
serta menjelaskan argumen dari data yang Dalam mencapai hasil belajar yang
disusun menjadi suatu keputusan atau ide optimal perlu dibekali wawasan dalam
yang kompleks (Shriner, 2006). Pemikir berpikir yang logis dan kritis untuk
kritis mampu menganalisis data atau mencapai tujuan pembelajaran (Hallatu,
informasi dengan cara yang tersusun 2017). Pendidikan memiliki tujuan yaitu
sistematis berdasarkan logika dalam salah satunya untuk mengembangkan
menyelidiki sebuah data atau fakta, kemampuan berpikir kritis (Kazempour,
selama ini pemikir kritis tidak begitu saja 2013).
menerima pernyataan yang benar karena Pengukuran kemampuan berpikir
orang menganggap kebenarnanya kritis dengan menggunakan penjabaran
pernyataan tersebut (Hendra, 2013). indikator yang terdiri dari eksplanasi,
Kemampuan berpikir kritis merupakan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
kecakapam dalam berpikir reflektif serta dan regulasi diri. Eksplanasi merupakan
memiliki alasan pada sesuatu yang kemampuan dalam memberikan argumen
dipercaya. dan menetapkannya secara logis
Kemampuan berpikir kritis di berdasarkan data atau fakta yang
Indonesia berdasarkan Programme for diperoleh. Interpretasi adalah
International Student Assesment (PIZA) kemampuan dalam menafsirkan dan
terlihat masih rendah. Ditunjukkan dari memahami makna dalam suatu masalah.
data tahun 2015 dengan skor 397 masih Analisis adalah kemampuan dalam
menduduki urutan ke- 62 dengan total menyelidiki atau mengidentifikasi
peserta 72 negara, sedangkan data pada keterkaitan antara pernyataan, fakta data,
tahun 2012 dengan skor 396. konsep dan dapat menyimpulkannya.
Kemampuan berpikir kritis juga rendah Evaluasi adalah kemampuan dalam
terlihat dari data yang diteliti oleh menilai kredibilitas suatu pernyataan atau
Handriani (2015) di Mataram, Liberna reprsentasi serta mengakses hubungan
(2014) di Jakarta, dan Hayudiyani di penyataan, data, fakta, konsep atau
Madura.(2017). bentuk lainnya. Inferensi adalah
Berdasarkan hasil wawancara dan kemampuan dalam mengdentifikasi dan
observasi guru biologi dan siswa di SMK mendapatkan konsep atau unsur dalam
BIM Ngawi diperoleh hasil bahwa dalam menarik suatu kesimpulan.
kriteria ketuntasan minimum masih Regulasi diri adalah kemampuan
belum tuntas ditunjukkan dengan adanya memonitor dirinya sendiri dalam
46
Analisis
DesiKemampuan
Nuzul Agnafia
Berpikir
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
47
Desi Nuzul Agnafia
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
48
Analisis
DesiKemampuan
Nuzul Agnafia
Berpikir
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
49
Desi Nuzul Agnafia
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
50
Analisis
DesiKemampuan
Nuzul Agnafia
Berpikir
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
berkaitan dengan kemampuannya dalam hanya bersumber pada buku dan guru
mengatur keberadaan dirinya. Siswa (Ritonga, 2013).
dapat mengontrol dirinya dalam Kemampuan dalam berpikir kritis
menghadapi permasalahan dengan siswa yang tergolong kurang perlu
menerapkan keahlian dalam menganalisa ditingkatkan lagi dan di evaluasi kembali
dan mengevaluasi hasil yang telah terhadap proses pembelajaran yang
dikembangkan oleh dirinya. Pengukuran dilakukan, karena dengan proses
indikator ini siswa dihadapkan pada pembelajaran yang sesuai kemampuan
permasalah yang berhubungan dengan berpikir kritis dapat meningkat.
penyakit yang disebabkan virus. Kemampuan berpikir kritis dapat
Penerapan terhadap pencegahan terhadap ditingkatkan dengan menerapkan startegi
virus. yang memiliki ciri meibatkan interkasi
Indikator evaluasi diperoleh hasil aktif dari siswa dan menggunakan
presentase 46% dengan kategori cukup kemampuan kognitifnya kognitifnya
mampu berpikir kritis. Siswa cukup dalam mengaplikasikan konsep dan
mampu membuat sebuah ikhtiar atau memecahkan masalah (Agboze&
menyimpulkan dalam mengatasi sebuah Ugwoke, 2013). Kemampuan berpikir
permasalahan. Siswa cukup mampu kritis juga dapat ditingkatkan dengan
menguji dan memperkirakan penalaran memberikan pertanyaan yang bersifat
logis dari faka, data, deskripsi atau penyelidikan, menumbuhkan siswa untuk
representasi. Siswa yang dapat berpikir memecahkan masalah serta membuat
kritis dapat melakukan evaluasi terhadap kesimpulan berdasarkan penyelidikan
pikirannya serta membandingkan dengan (Iavokos, 2011)..
data fakta pendapat serta pemikiran dari Pengembangan kemampuan
orang lain (Rugerio, 2012). Meskipun berpikir kritis dilakukan oleh guru
demikian masih kurang dari setengah dengan melatihkan kemampuan berpikir
jumlah siswa yang masih belum mampu kritis dan memfasilitasi dalam kegiatan
memecahkan masalah padates indikator pembelajaran dengan indikator indikator
evaluasi. Setengah dari total siswa belum berpikir kritis. Pengembangan tersebut
mampu mengambil keputusan serta tidak hanya dilakukan oleh guru saja
mengemukakan alasannya dalam langkah tetapi pemerintah telah berupaya dalam
pencegahan virus. meningkatkan berpikir kritis melalui
Indikator inferensi diperoleh skor penerapan kurikulum 2013. Upaya
presentase 62% dengan kategori mampu lainnya yang dapat dilakukan adalah
berpikir kritis dengan baik. Siswat secara dengan melakukan pelatihan terhadap
umum mampu dalam menidentifikasi dan guru dalam meningkatkan kemampuan
memecahkan suatu masalah sehingga berpikir kritis dalam dunia pendidikan.
menggambarkan suatu kesimpulan.
Penarikan kesimpulan dilakukan untuk SIMPULAN
menfasirkan apa yang telah terjadi atau Berdasarkan hasil penelitian yang
diamati (Koasih, 2014). dilakukan dapat ditarik kesimpulan
Siswa yang kurang mampu bahwa hasil dari analisis kemampuan
berpikir kritis dikarenakan dalam siswa dalam berpikir kritis pada kelas XA
pembelajaran masih mengutamakan SMK BIM Ngawi didapatkan presentase
proses ingatan, dan ketercapaian setiap indikator kemampaun
memahami. Siswa masih berfokus berpikir kritis yaitu indikator eksplanasi
menghapal suatu konsep dalam sebesar 72%, indikator interpretasi
pembelajaran dan konsep yang diperoleh sebesar 63%, indikator analisis sebesar
51
Desi Nuzul Agnafia
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
31%, indikator regulasi diri sebesar 51%, Hallatu, Y., Prasetyo, K. Haidar. A.
indikator evaluasi sebesar 46%, dan (2017). Pengaruh Model Problem
indikator inferensi sebesar 62%. Hasil Based Learning Terhadap
dari penelitian ini dapat memberikan Kompetensi Pengetahuan dan
pemaparan tentang tingkat berpikir kritis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
kepada siswa, guru, dan pihak sekolah. MA BPD Tentang Konflik. Jurnal
Kemampuan berpikir kritis siwa yang Penelitian Pendidikan, 34 (2): 183-
masih kurang atau rendah disebabkan 190.
karena siswa belum biasa dilatihkan Handriani, Lia., Harjono, A., dan Doyan,
indikator indikator dari kemampuan A. (2015). Pengaruh Model
dalam berpikir kritis, masih kurangnya Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
pembelajaran yang diterapkan dalam dengan Pendekatan Saintifik
memberdayakan kemampuan siswa Terhadap Kemampuan Berpikir
untuk berpikir kritis. Guru lebih inovatif Kritis dan Hasil Belajar Fisika
serta lebih kreatif dalam merancang Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
proses pembelajaran terutama dalam dan Teknologi, 1(3):210-219.
mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa. Hendra, S. (2013). Belajar Orang
Genius. Jakarta: Gramedia
DAFTAR PUSTAKA Hayudiyani, M., Arif, M., dan Risnasari,
Agboeze, Matthias U and Ugwoke, M. (2017). Identifikasi
Ernes. 2013. Enhancement of Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Critical Thinking Skills of Kelas X Tkj Ditinjau Dari
Vocational and Adult Education Kemampuan Awal Dan Jenis
Students for Entrepreneurship Kelamin Siswa di SMKN 1 Kamal.
Development in Nigeria. Journal of Jurnal Ilmiah Edutic, 4(1) :20-31.
Education and Practice. Vol.4 (17). Iavokos, Tsiplakides. (2011). Critical and
ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN Creative Thinking in the English
2222-288X (Online Language Classrom, International
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Journal of Humanities and Social
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Science. 1(8): 82-86.
Rineka cipta. Kazempour, E. (2013). The Effect of
Cheong, C.M dan Cheung, W.S. 2008. Inquiry Based Teaching on Critical
Online Discusion and Critical Thinking of Students, Journal of
Thingking Skills: A case study in a Social Issues and Humanities. 1(3)-
Singapore Secondary School. 23-27.
Australian Journal of Educational Kivunja, Charles. (2015). Teaching
Technology. 24(5): 556-557 Students to Learn and to Work Well
Ennis, Robert H. 2011. The Nature of with 21 Century Skills: Unpacking
Critical Thinking: An Outline of the Career and Life Skills Domain
Critical Thinking Disposition and of the New Learning Paradigm.
Abilities. Diakses pada http://
International Journal of Higher
faculty.ed.uiuc.edu/rhennis.
Education. 4(1): 2-11.
Facione, N.C, & Facione,P.A 2010.
Koasih, E. (2014). Strategi Belajar dan
Externalizing, The Critical
Pembelajaran. Bandung: Yrama
Thinking in Knowledge
Widya.
Development and Clinical
Judgment. Nursing Outlook.
52
Analisis
DesiKemampuan
Nuzul Agnafia
Berpikir
Florea Volume 5 No. 1, Mei 2018 (1-8)
53