Anda di halaman 1dari 8

Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (2), 89–96 89

PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU


BIOLOGI SEBAGAI UPAYA MEMPERSIAPKAN GENERASI ABAD 21

CRITICAL THINKING PROFILE OF STUDENTS OF BIOLOGICAL TEACHER


CANDIDATE AS EFFORTS TO PREPARE 21st CENTURY GENERATION

Nita Nuraini
FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang
Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu, Seberang Ulu I, Sumatera Selatan
nitanuraini26@gmail.com

Diterima: Agustus 2017; Disetujui: September 2017; Diterbitkan: September 2017

Abstrak
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis mahasiswa calon guru
biologi dalam rangka mempersiapkan generasi abad 21. Penelitian dilakukan pada mata kuliah Fisiologi
Hewan di salah satu Universitas Swasta di Kota Palembang, semester genap. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah
random sampling. Instrumen penilaian berpikir kritis diperoleh dengan tes essay mengacu pada 6
keterampilan berpikir kritis menurut Facione (2013) dengan masing-masing sub keterampilan serta
panduan pertanyaan-pertanyaan yang memacu kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru biologi memiliki skor nilai dan kriteria yang
berbeda-beda pada tiap keterampilannya. Keterampilan interpretasi, menyimpulkan dan mengevaluasi
memiliki skor 78,18; 84,17 dan 84,29 dengan kriteria baik. Keterampilan menganalisis (analisis) dan
menjelaskan (penjelasan) memiliki skor 66,06 dan 57,78 dengan kriteria cukup, sedangkan keterampilan
pengaturan diri memiliki skor nilai 42,78 dengan kriteria sangat kurang. Kemampuan berpikir kritis
sangat penting dimiliki oleh mahasiswa calon guru biologi sebagai bekal dalam upaya mempersiapkan
generasi abad 21 yang mampu berdaya saing dan menyelesaikan berbagai tantangan di masa depan.

Kata Kunci: keterampilan berpikir kritis, abad 21

Abstract
This research aimed to analyze the critical thinking skill of student of biological teacher candidate in
order to prepare the 21st century generation. The research was done on animal physiology material at
one of Private Universities in Palembang City, even semester. The research method used was descriptive
with quantitative approach. The sampling technique used was random sampling. The instrument of
critical thinking assesment was obtained by the essay test refered to 6 critical thinking skills according to
Facione (2013) with its each sub skill and the question guide that refered to critical thinking ability. The
result showed that the critical thinking skills of student of biological teacher candidate had the different
scores and criteria on each skill. The skill of interpreting, concluding and evaluating had scores 78.18,
84.17 and 84.29 respectively with good criteria. The analyzing and explaining skills had 66.06 and 57.78
respectively with enough criteria, whereas the self-regulating skill had 42.78 with very less. The critical
thinking skill is very important to be possessed by student of biological teacher candidate as the provision
of efforts to prepare the 21st century generation that are capable of competitiveness and can solve the
various challenges in future.

Keywords: critical thinking skill, 21st century

©Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi


p-ISSN 2549-5267
e-ISSN 2579-7352

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


90 Nita Nuraini/Profil Keterampilan Berpikir.....

Pendahuluan merupakan aktivitas mental yang dapat


Abad ke 21 menuntut sumber daya membantu seseorang merumuskan atau
manusia yang berkualitas dan mampu memecahkan masalah, dan membuat
berdaya saing secara global. Ciri SDM yang keputusan. Keterampilan berpikir dapat
berkualitas adalah mampu mengelola, dibedakan menjadi berpikir kritis dan
menggunakan dan mengembangkan berpikir kreatif (Anjarsari, 2014). Berpikir
keterampilan berpikir. Beberapa kritis merupakan sebuah proses terorganisasi
keterampilan sesuai tuntutan abad 21, yang memungkinkan siswa mengevaluasi
diantaranya: a) Kemampuan berpikir kritis bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang
dan pemecahan masalah (Critical Thinking mendasari pemikiran orang lain (Johnson,
and Problem Solving Skills); c) Kemampuan 2007). Keterampilan ini lebih mengarahkan
mencipta dan membaharui (Creativity and individu memiliki kemampuan
Innovation Skills); d) Literasi teknologi menyelesaikan permasalahan secara logis
informasi dan komunikasi (Information and dan tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat
Communications Technology Literacy); e) Hassoubah (2002) yang menyatakan bahwa
Kemampuan belajar kontekstual (Contextual berpikir kritis adalah suatu kegiatan berpikir
Learning Skills); serta f) Kemampuan secara beralasan dan reflektif dengan
informasi dan literasi media (BSNP, 2010). menekankan pada pengambilan keputusan
Ontario Ministry of Education (2016) berdasarkan apa yang harus dipercayai dan
menambahkan bahwa di abad 21 dibutuhkan dilakukan.
kompetensi meliputi ranah kognitif, Keterampilan berpikir kritis meliputi
interpersonal, dan intrapersonal. Secara beberapa skill seperti: kemampuan
konvensional, kompetensi kognitif yang menyimak, membaca dengan seksama,
meliputi berpikir kritis, analitis, dan problem menemukan dan menentukan asumsi dasar,
solving dapat diharapkan menjadi indikator serta meyakini tentang apa yang dilakukan
kunci kesuksesan. Tetapi perubahan dengan dasar pengetahuan yang baik (Noel
ekonomi, teknologi, dan konteks sosial pada & Parker, 1986). Fisher (2009) juga
abad 21 menjadikan kompetensi menambahkan ada beberapa indikator
interpersonal dan intrapersonal lebih berpikir kritis yang dapat diukur pada siswa,
menentukan kesuksesan seseorang. meliputi: 1) identifikasi elemen-elemen
Kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 dalam kasus (alasan dan kesimpulan); 2)
juga dijelaskan oleh The Assesment and identifikasi dan evaluasi asumsi; 3)
Teaching of 21st Century Skills (ATC21S) klarifikasi dan interpretasi pernyataan dan
Project, meliputi; (1) cara berpikir, terdiri gagasan; 4) penilaian kredibilitas; 5)
atas kreativitas dan inovasi, berpikir kritis, evaluasi argumen; 6) analisis; 7) evaluasi
problem solving, dan membuat keputusan; dan membuat keputusan; 8) menarik
(2) cara bekerja, terdiri atas komunikasi dan inferensi-inferensi; dan 9) menghasilkan
kolaborasi; (3) perangkat bekerja, terdiri atas argument. Beberapa ahli juga menjelaskan
literasi informasi, dan literasi TIK; (4) indikator lain yang dapat diukur pada
berkaitan dengan kehidupan di dunia, kemampuan berpikir kritis, akan tetapi
meliputi: keterampilan hidup dan karir dalam penelitian ini keterampilan berpikir
(mencakup adaptif terhadap perubahan, kritis yang digunakan mengacu pada
mengelola tujuan dan waktu, menjadi pendapat Facione (2013), yang menjelaskan
pembelajar mandiri, mengelola bahwa keterampilan berpikir kritis terdiri
kegiatan/projek, bekerja efektif dalam tim, atas 6, yaitu: interpretasi, analisis,
fleksibel, membimbing dan memimpin kesimpulan, evaluasi, penjelasan dan
orang lain), tanggung jawab secara personal pengaturan diri. Masing-masing
dan sosial. keterampilan berpikir kritis tersebut juga
Individu yang mampu memiliki sub keterampilan serta pertanyaan-
menggabungkan sikap, pengetahuan dan pertanyaan yang akan mengarahkan individu
keterampilan-keterampilan sesuai abad 21 memiliki kemampuan berpikir kritis.
dapat dikatakan memiliki keterampilan Keterampilan dan sub keterampilan berpikir
berpikir dengan tujuan dapat membentuk kritis dapat dilihat pada Tabel 1.
lingkungannya agar lebih efektif. Berpikir

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (2), 89–96 91

Tabel 1. Inti Kemampuan Berpikir Kritis mata kuliah ini banyak membahas dan
Keterampilan Sub keterampilan mengkaji tentang mekanisme kerja fungsi
Interpretasi  Menggelompokkan kehidupan dan segala sesuatu yang
 Menyandikan arti dilakukan oleh hewan. Hewan adalah salah
 Makna jelas satu makhluk hidup yang dekat dengan
Analisis  Menguji ide-ide lingkungan tempat tinggal kita, baik itu
 Mengenali argumen- hewan ternak maupun hewan liar. Mata
argumen kuliah fisiologi hewan ini akan sangat
 Mengenali alasan membantu mahasiswa dalam meningkatkan
 dan pernyataan wawasan tentang proses-proses fisiologi
Kesimpulan  Menilai kredibilitas pada hewan serta mengetahui pemecahan
pernyataan
masalah yang akan dilakukan bila terdapat
 Menilai kualitas argumen
yang dibuat dengan
gejala-gejala yang muncul pada hewan di
menggunakan sekitar mereka.
pertimbangan induktif Secara ringkas dapat disimpulkan
atau deduktif bahwa pembelajaran pada mata kuliah
Evaluasi  Menilai kredibilitas fisiologi hewan lebih ditekankan pada
pernyataan pembelajaran faktual dengan pokok bahasan
 Menilai kualitas argumen yang berisi fakta-fakta, dan peristiwa
yang dibuat dengan (Anderson & Krathwohl, 2010).
menggunakan Pembelajaran faktual dapat mengarahkan
pertimbangan induktif mahasiswa memecahkan permasalahan yang
atau deduktif melibatkan keterampilan abad 21, salah
Penjelasan  Menyatakan hasil satunya yaitu keterampilan berpikir kritis.
 Mendukung prosedur Berdasarkan permasalahan di atas
 Menyajikan argumen-
maka perlu adanya penelitian untuk
argumen
mengetahui tingkat keterampilan berpikir
Pengaturan  Pemantau diri
kritis mahasiswa calon guru biologi pada
diri  Perbaikan diri
(Sumber: Facione, 2013)
mata kuliah fisologi hewan sebagai
pengetahuan awal dalam upaya
Enam keterampilan berpikir kritis mempersiapkan generasi abad 21.
pada Tabel 1 dapat diukur menggunakan
instrumen yang dikembangkan melalui sub Metode Penelitian
keterampilan dan pertanyaan-pertanyaan Penelitian ini merupakan jenis
yang mengacu pada kemampuan berpikir penelitian deskriptif dengan pendekatan
kritis. Hal ini sesuai dengan pendapat Ennis kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk
(1993) bahwa instrument berpikir kritis menganalisis keterampilan berpikir kritis
dapat dikembangkan melalui aspek dan mahasiswa calon guru biologi. Arikunto
indikator berpikir kritis yang telah (2000) menjelaskan bahwa penelitian
ditetapkan. deskriptif menggambarkan apa adanya
Kemampuan berpikir kritis sangat tentang suatu variabel, gejala atau suatu
penting dimiliki oleh mahasiswa biologi keadaan. Populasi penelitian adalah seluruh
sebagai bekal menjadi calon pendidik dan mahasiswa biologi semester IV tahun ajaran
mencetak generasi abad 21 yang lebih baik. 2015/2016, mata kuliah Fisiologi Hewan di
Upaya pemberdayaan kemampuan berpikir salah satu Universitas Swasta di Kota
kritis tersebut dapat dibentuk dan diasah Palembang.
melalui proses perkuliahan yang teroganisir Teknik sampling yang digunakan
dan terarah dengan baik. Pada dasarnya adalah random sampling, dengan sampel
setiap mata kuliah biologi membutuhkan penelitian sebanyak 51 mahasiswa.
kemampuan berpikir kritis, termasuk mata Instrument penilaian berpikir kritis diperoleh
kuliah fisiologi hewan. Fisiologi hewan dari pemberian tes essay. Tes berisi 19 soal
adalah mata kuliah wajib yang harus uraian dengan kisi-kisi yang dikembangkan
ditempuh oleh mahasiswa biologi, dimana sesuai kriteria kemampuan berpikir kritis
menurut Facione (2013), meliputi: 1)

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


92 Nita Nuraini/Profil Keterampilan Berpikir.....

interpretasi; 2) analisis; 3) kesimpulan; 4) dibagi skor maksimum yang dapat dicapai,


evaluasi; 5) penjelasan; dan 6) pengaturan dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian
diri. Masing-masing keterampilan tersebut akan diperoleh skor atau nilai mahasiswa
terbagi lagi atas beberapa sub keterampilan berdasarkan jawaban masing-masing.
serta panduan pertanyaan-pertanyaan yang Tabel 2. Kriteria Rentang Nilai Berpikir Kritis
memacu kemampuan berpikir kritis Kode Kriteria Rentang Nilai
mahasiswa. SB Sangat Baik 85-100
Skala penilaian berpikir kritis mulai B Baik 70-84
dari 0–100 dengan kriteria mulai dari sangat C Cukup 55-69
kurang hingga sangat baik. Uji validitas soal K Kurang 50-54
dilakukan dengan mencocokkan antara isi SK Sangat Kurang 0-49
instrumen dengan indikator berpikir kritis (Sumber: Sudijono, 2006)
serta materi fisiologi hewan yang diajarkan
(Sudjana, 2010). Hasil uji validitas soal Berdasarkan hasil analisis dan
berpikir kritis menunjukkan bahwa dari 25 perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh
soal yang diujikan hanya 19 soal yang skor rata-rata nilai berpikir kritis mahasiswa
dinyatakan valid. sedangkan uji reliabilitas berupa data rasio. Data rasio dalam
dihitung dengan menggunakan rumus Alpha penelitian ini ditunjukkan dengan angka
(Riduwan, 2004). Hasil uji reliabilitas untuk menunjukkan nilai sebenarnya dari
menunjukkan angka 0,908, artinya memiliki objek yang diukur, meliputi 6 keterampilan
tingkat reliabilitas yang sangat tinggi (ST). berpikir kritis (interpretasi, analisis,
kesimpulan, evaluasi, penjelasan dan
Hasil dan Pembahasan pengaturan diri). Data analisis dan
Profil Keterampilan Berpikir Kritis perhitungan berpikir kritis selengkapnya
Mahasiswa tersaji pada tabel 3 berikut.
Critical thinking adalah jenis pemikiran Tabel 3. Skor Rata-rata Nilai Berpikir Kritis
yang melibatkan penggunaan proses kognitif Mahasiswa Calon Guru Biologi
analitis dan evaluatif, khususnya analisis Rata-rata
Jenis data Kriteria
berkaitan dengan argumen berdasarkan Nilai
Interpretasi 78,18 Baik
konsistensi logis yang bertujuan untuk
Analisis 66,06 Cukup
mengenali bias dan kesalahan dalam hal Kesimpulan 84,17 Baik
penalaran (Arends, 2012). Penilaian Evaluasi 84,29 Baik
terhadap kemampuan berpikir kritis sangat Penjelasan 57,78 Cukup
diperlukan, tujuannya antara lain: 1) mampu Pengaturan Diri 42,78 Sangat
mendiagnosis keterampilan berpikir kritis kurang
siswa; 2) mampu memberikan umpan balik
terhadap keterampilan berpikir kritis yang Berdasarkan data yang disajikan pada
dimiliki siswa; dan 3) mampu memotivasi Tabel 3 dapat dibuat histogram skor rata-rata
siswa agar menjadi pemikir kritis yang lebih nilai berpikir kritis mahasiswa calon guru
baik. biologi seperti yang tersaji pada Gambar 1.
Penilaian berpikir kritis pada penelitian Tabel 3 dan Gambar 1 menjelaskan bahwa
ini dilakukan dengan menggunakan soal kemampuan berpikir kritis mahasiswa
essay yang mengacu pada 6 keterampilan bervariasi pada masing-masing
dan sub keterampilan yang dijabarkan oleh keterampilan. Skor rata-rata nilai interpretasi
Facione (2013). Tes diberikan kepada 51 sebesar 78,18 dengan kategori baik,
orang mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi kemampuan analisis sebesar 66,06 kategori
Hewan. Adapun kriteria rentang penilaian cukup, kemampuan menyimpulkan sebesar
berpikir kritis selengkapnya tersaji pada 84,17 kategori baik, kemampuan
Tabel 2. mengevaluasi sebesar 84,29 kategori baik,
Pensekoran dilakukan berdasarkan kemampuan menjelaskan sebesar 57,78
jawaban mahasiswa dengan rambu-rambu cukup dan kemampuan pengaturan diri
atau kriteria penskoran yang telah sebesar 42,78 dengan kategori sangat
ditetapkan. Skor pencapaian berskala 0–100 kurang. Skor rata-rata tersebut menunjukkan
dengan patokan jumlah skor pencapaian rentang nilai yang tidak berbeda jauh antara

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (2), 89–96 93

satu keterampilan dengan keterampilan yang mendapatkan pengalaman belajar secara


lain. Kemampuan berpikir kritis mahasiswa langsung serta membantu memudahkan
calon guru biologi dalam hal interpretasi mahasiswa menyimpulkan jawaban dari
memiliki kategori baik. Zhou, Huang, & permasalahan yang mereka temui.
Tian (2013) menjelaskan bahwa interpretasi Sejalan dengan keterampilan
adalah kemampuan untuk mengkategorikan menyimpulkan, kemampuan berpikir kritis
permasalahan, mendefinisikan karakterisktik mahasiswa calon guru biologi dalam hal
dan mengklarifikasi makna dengan baik. mengevaluasi juga tergolong dalam kriteria
Artinya jika keterampilan interpretasi baik, baik, sedangkan keterampilan menganalisis
maka mahasiswa calon guru biologi mampu tergolong cukup. Pada dasarnya analisis dan
memahami bagaimana cara menginterpretasi evaluasi adalah keterampilan yang sangat
data dengan baik meliputi mengelompokkan, penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai
menyandikan arti dan memahami makna calon guru, karena keterampilan ini dapat
dengan jelas. membantu mahasiswa menyelesaikan
berbagai permasalahan serta pengambilan
keputusan dengan tepat. Hal ini sejalan
Skor Rata-rata Nilai dengan pendapat King, Ludwika & Faranak
Berpikir Kritis (1997), yang menjelaskan bahwa analisis
dan evaluasi adalah keterampilan yang
100 78,18
84,17 84,29 mampu melibatkan mahasiswa secara aktif
Rentang Nilai

80 66,06
57,78 dalam hal memecahkan permasalahan,
60 42,78
ketidakpastian serta pertanyaan yang
40
20
dihadapi.
0 Keterampilan menjelaskan (penjelasan)
mahasiswa biologi memiliki kriteria cukup,
karena dalam kenyataanya mahasiswa
biologi belum mampu menjelaskan hasil,
prosedur maupun argument-argumen yang
Keterampilan Berpikir Kritis tersaji dalam soal. Kemampuan menjelaskan
mahasiswa masih dalam tahap menjelaskan
Gambar 1. Histogram Skor Rata-rata Nilai sesuai konsep yang mereka lihat atau temui
Berpikir Kritis Mahasiswa Calon pada buku bacaan saja. Kemampuan
Guru Biologi menjelaskan yang tergolong cukup ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Keterampilan mahasiswa dalam diantaranya ketelitian mahasiswa dalam
menyimpulkan juga memiliki kriteria baik, menganalisis soal atau pengetahuan siswa
artinya mahasiswa sudah mampu yang kurang karena tidak mengikuti proses
menyimpulkan suatu pokok permasalahan pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan
berdasarkan argumen, informasi yang sistematis.
relevan. Kemampuan menjelaskan Kemampuan berpikir kritis paling
mahasiswa biologi tergolong baik karena rendah dan sangat kurang pada mahasiswa
selama proses pembelajaran berlangsung, biologi adalah pada keterampilan pengaturan
mahasiswa banyak dilibatkan secara diri. Pengaturan diri lebih mengarah kepada
langsung melalui metode pembelajaran pemantauan dan perbaikan diri sendiri.
diskusi maupun eksperimen. Roestiyah
Mahasiswa secara sadar akan memantau
(2001) menjelaskan bahwa metode
kemampuan atau pengetahuan dirinya
eksperimen memiliki kelebihan dimana para
sendiri, menganalisis dan mengevaluasi serta
siswa diajak terlibat langsung dalam
membuktikan suatu kebenaran teori serta menerapkan keterampilan yang dimiliki
tidak mudah percaya terhadap sesuatu yang sebagai upaya perbaikan diri (Facione,
belum pasti kebenarannya. Pembelajaran 2013). Keterampilan pengaturan diri yang
biologi, khususnya mata kuliah fisiologi baik dapat menuntun individu tersebut
hewan juga menerapkan metode eksperimen mencapai tujuan yang diinginkan, karena
secara langsung, sehingga mahasiswa dengan kemampuan ini individu akan lebih

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


94 Nita Nuraini/Profil Keterampilan Berpikir.....

mampu mengatasi kesulitan, memanfaatkan kemampuan calon guru sebagai pendidik


kekuatan dan kelebihan yang ada di dalam mereka kelak. Untuk itu mahasiswa calon
dirinya (Woolfolk, 2008) serta memonitor guru biologi juga harus mampu
dan mengevaluasi dirinya dalam proses mempersiapkan diri menjadi calon guru
belajar (Omrod, 2008). Rendahnya dengan keterampilan yang baik, salah
keterampilan pengaturan diri mahasiswa satunya yaitu berpikir kritis, hal ini juga
biologi berkaitan dengan rendahnya diungkapkan oleh Surya (2016) bahwa
kesadaran dari masing-masing individu menjadi guru di abad 21 haus mampu
untuk mengatur cara mereka belajar, membimbing siswa dalam mengembangkan
mengenali kelemahan dan kelebihan dalam kemampuan berpikir kritis, menerapkan
diri masing-masing, mengelola pengetahuan baru, menganalisis informasi,
pengetahuannya dengan baik, memonitor komunikatif dan kolaboratif, mampu
serta mengevaluasi dirinya selama proses memecahkan masalah dan menggunakan
belajar mengajar. teknologi dalam berbagai akses informasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat Kemampuan berpikir kritis sangat
disimpulkan bahwa keterampilan berpikir penting dimiliki oleh mahasiswa calon guru
kritis mahasiswa biologi masih perlu biologi, karena kemampuan berpikir kritis
ditingkatkan, terutama keterampilan akan sangat membantu calon guru
pengaturan diri. Keterampilan berpikir kritis mempersiapkan generasi abad 21 yang
yang baik akan menjadi modal awal bagi mampu menyelesaikan permasalahan mulai
para mahasiswa sebagai calon guru yang dari yang sederhana sampai dengan yang
akan mencetak generasi-generasi abad 21. paling kompleks (Synder & Synder, 2008).
Berdasarkan uraian di atas dapat
Keterampilan Berpikir Kritis untuk Generasi dijelaskan bahwa, pada intinya
Abad 21 mempersiapkan generasi abad 21 harus
Perkembangan Abad 21 mengharuskan dimulai dari diri pendidik itu sendiri, dalam
SDM memiliki keterampilan untuk hal ini adalah mahasiswa calon guru.
keberlangsungan hidup, mulai dari Mahasiswa sebagai calon guru harus
keterampilan berkomunikasi, keterampilan meningkatkan mutu dirinya dengan
berpikir kritis dan kreatif, literasi informasi beberapa keterampilan yang dibutuhkan di
digital, keterampilan penalaran, abad 21 dengan tujuan mempersiapkan
keterampilan antar pribadi, literasi generasi abad 21 yang mampu berdaya saing
multikultural dan multilingual, keterampilan serta mempersiapkan diri menjadi guru
pemecahan masalah dan teknologi (Surya, profesional.
2016). Keterampilan-keterampilan tersebut
dapat dilatih dan diperoleh generasi abad 21 Simpulan
melalui proses Pendidikan yang baik pula. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Hal ini juga diungkapkan oleh Wibowo dilakukan, dapat ditarik simpulan bahwa
(2012), bahwa generasi masa depan sebagai kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon
SDM perlu mendapat perhatian serius untuk guru biologi yang mengikuti mata kuliah
menghasilkan generasi bermutu yang siap fisiologi hewan memiliki skor nilai dan
berdaya saing. Generasi yang bermutu akan kriteria yang berbeda-beda pada tiap
diperoleh melalui proses pendidikan yang keterampilannya. Keterampilan berpikir
bermutu serta para pendidik yang memiliki kritis dalam hal Keterampilan interpretasi,
keterampilan yang baik. Untuk itu, sangat menyimpulkan dan mengevaluasi memiliki
penting bagi calon guru memiliki skor 78,18; 84,17 dan 84,29 dengan kriteria
kemampuan atau keterampilan yang baik. Keterampilan menganalisis (analisis)
bermutu untuk mempersiapkan generasi dan menjelaskan (penjelasan) memiliki skor
abad 21 yang bermutu. 66,06 dan 57,78 dengan kriteria cukup,
Mempersiapkan generasi abad 21 yang sedangkan keterampilan pengaturan diri
berdaya saing harus dimulai dari

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (2), 89–96 95

memiliki skor nilai 42,78 dengan kriteria Ennis R.H. (1993). Critical Thinking
sangat kurang. Assesment. Journal Theory and
Kemampuan berpikir kritis sangat Practice 32 (2): 179-186.
penting dimiliki oleh mahasiswa calon guru Facione, P.A. (2013). Critical Thinking:
biologi, karena selain tuntutan abad 21 yang What It Is and Why It Counts.
semakin pesat kemampuan berpikir kritis ini Millbrae, CA: Measured Reasons and
juga dibutuhkan untuk bekal para mahasiswa The California Academic Press.
menyiapkan generasi abad 21 yang mampu Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah
berdaya saing dan menyelesaikan berbagai Pengantar. Jakarta: Erlangga.
permasalahan/tantangan yang akan mereka Hassoubah, Z.I. (2002). Mengasah Pikiran
hadapi dimasa depan. Kreatif dan Kritis. Jakarta: Nuansa.
Johnson, E.B. (2007). Contextual Teaching
Ucapan Terima Kasih & Learning, Menjadikan Kegiatan
Penulis mengucapkan terima kasih Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan
kepada narasumber penelitian (mahasiswa Bermakna (Terjemahan Ibnu
biologi) yang telah bekerjasama dan Setiawan). Bandung: Penerbit MLC.
membantu proses pengumpulan data dengan King, F.J., Ludwika, G. & Faranak R.
sangat baik. (1997). Higher Order Thinking Skills,
Publication of the Educational
Daftar Pustaka Services Program, Center for
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2010). Advancement of Learning and
Kerangka Landasan untuk Assessment. Diakses dari
Pembelajaran, Pengajaran, dan www.cala.fsu.edu
Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Noel, B.M. & Parker, R. (1986). Critical
Pelajar. Thinking Evaluating Claims and
Anjarsari, P. (2014). Pentingnya Melatih Arguments in Everyday Life.
Keterampilan Berpikir (Thinking California: Mayfield Publishing
Skills) dalam Pembelajaran IPA SMP. Company.
Makalah disampaikan dalam PPM Omrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan:
“Optimalisasi Implementasi Membantu Siswa Tumbuh dan
Kurikulum 2013 dengan Workshop Berkembang. Jakarta: Erlangga
Pengembangan LKS IPA Ontario Ministry of Education. (2016). 21st
Berpendekatan Guided Inquiry untuk Century Competencies: Towards
Mengembangkan Thinking Skills dan defining 21st Century Competencies
Sikap Ilmiah Siswa”, 23 Agustus for Ontario. Diakses dari
2014. Yogyakarta: Program Studi www.ksbe.edu/_assets/spi/pdfs/21_ce
Pendidikan IPA, FMIPA Universitas ntury_skills_full.pdf.
Negeri Yogyakarta. Riduwan. (2004). Metode dan Teknik
Arends, R.I. (2012). Learning to Teach Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Ninth Edition. New York: The Mc Roestiyah. (2001). Srategi Belajar
Graw-Hill Companies, Inc. Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Sudijono, A. (2006). Pengantar Evaluasi
Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
BSNP (Badan Standar Nasonal Pendidikan). Persada.
(2010). Paradigma Pendidikan Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses
Nasional Abad XXI versi 01 Tahun Belajar Mengajar. Bandung:
2010. Diakses dari Remaja Rosdakarya
https://akhmadsudrajat.files.wordpress Surya, M. (2016). Guru Profesional: Strategi
.com/2013/06/paradigmapendidikan- Membangun Generasi Emas. Artikel
nasional-abad-xxi.pdf Seminar dengan tema: Peran Guru
dalam Mempersiapkan Genarsi

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


96 Nita Nuraini/Profil Keterampilan Berpikir.....

Emas Indonesia Oleh Telkom Woolfolk, A. (2008). Educational


University bekerjasama dengan Psychology: Active Learning 10th
Radio K.Lite FM, 22 Desember Ed. Boston, MA: Allyn & Bacon.
2016. Bandung: Trans Studio Zhou, Q., Huang Q. & Tian, H. (2013).
Bandung. Developing Students’ Critical
Snyder, L.G. & Snyder, M.J. (2008). Thinking Skills by Task-Based
Teaching Critical Thinking and Learning in Chemistry Sexperiment
Problem Solving Skills. The Delta Teaching. Creative Education, 4
Epselon Journal, 50 (2), 90-99. (12A), 40-45.
Wibowo, M.E. (2012). Menyiapkan
Bangkitnya Generasi Emas
Indonesia. Diakses dari http://bk-
fkip.umk.ac.id/2012/09/menyiapkan
-bangkitnya-generasi-emas.html

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio

Anda mungkin juga menyukai