(INPAFI)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafi
e-issn: 2549 – 8258, p-issn 2337 – 4624
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lembar kerja siswa
(LKPD) berbasis masalah berbantuan simulasi komputer terhadap keterampilan berpikir
kreatif siswa. Jenis penelitian ini ialah quasi experiment dengan desain two group pretest-
posttest. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI Semester I di salah satu SMA Negeri di
Medan yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan
dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas eksperimen XI IPA-2 dan kelas
kontrol XI IPA-5. Kelas eksperimen pembelajaran dengan penggunaan LKPD berbantuan
simulasi komputer dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang
digunakan yaitu tes keterampilan berpikir kreatif berbentuk uraian berjumlah 8 soal
berbasis masalah. Sebelum pembelajaran dilakukan tes awal yang tujuannnya melihat
kemampuan awal siswa terhadap keterampilan berpikir kretaif siswa pada materi Fluida
Statis. Sesudah pembelajaran dilakukan tes akhir. Data tes awal dan tes akhir dianalisis
dengan menggunakan uji beda (uji-t) dengan syarat data berdistribusi normal dan
homogeny. Berdasarkan uji t terdapat perbedaan yang signifikan, yang berarti ada
pengaruh penggunaan LKPD berbasis masalah berbantuan simulasi komputer terhadap
keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Fluida Statis.
ABSTRACT
This study aims to determine the effects of applying student worksheets based on
computer simulation-assisted problems on students' creative thinking skills. This type of
research is a quasi-experiment with a two-group pretest-posttest design. The research
population was all students of class XI Semester I in one of the public high schools in
Medan that consisted of five classes. The research sample takes by two classrooms
determined of cluster random sampling technique, namely the experimental class XI IPA-2
and the control class XI IPA-5. The learning experiment class uses LKPD assisted by
computer simulation and the control class uses conventional learning. The instrument
used is a test of creative thinking skills in the form of eight problem-based description
questions. Before learning, an initial test carries out where aims to see the initial abilities
of students towards students' creative thinking skills on the material of Static Fluids. After
learning, the final test carries out. Pre-test and post-test data were analyzed using a
different test (t-test) with the condition by the data were normally distributed and
92
Jurnal Inpafi 9 (4) (2021) : 83 - 88
homogeneous. Based on the (t-test) there is a significant difference, which means that
there is an effect of using problem-based worksheets with the help of computer
simulations on students' creative thinking skills in Static Fluids.
LKPD berbasis masalah yang berkaitan dengan T.P. 2019/2020 pada materi Fluida Statis.
kehidupan siswa di sekitarnya. Penyelesaian Kurikulum yang digunakan Kurikulum 2013
masalah dilakukan melalui penyelidikan ilmiah Revisi. Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan eksperimen di laboratorium. seluruh siswa kelas XI IPA SMA Medan yang
Pembelajan ini membuat siswa aktif mengamati, terdiri dari 5 kelas.
membuat hipotesis sebelum melakukan Sampel penelitian diambil 2 kelas yang
penyelidikan lebih lanjut, mengumpulkan data ditentukan dengan teknik cluster random
melalui eksperimen, menganalisis dan sampling, yaitu kelas eksperimen XI IPA-2 dan
memaknai data yang diperoleh, dan membuat kelas kontrol XI IPA-5, masing-masing
kesimpulan dari proses pemecahan masalah. berjumlah 34 orang. Pengambilan sampel dalam
Keterbatasan alat yang digunakan penelitian ini menggunakan teknik simple
dalam proses penyelidikan sehingga perlu random sampling yaitu dipilih dua kelas secara
dibantu dengan simulasi (Simanjuntak, et al., acak dari populasi yang dianggap homogen.
2019). Simulasi komputer dapat memberikan Kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu
kesempatan kepada siswa tidak hanya untuk pembelajaran dengan menggunakan LKPD
mengembangkan pemahaman siswa dan berbasis masalah berbantuan simulasi
penguatan konsep, tapi juga mengembangkan komputer, sedangkan pada kelas kontrol
kemampuan mereka dalam investigasi ilmiah diberikan perlakuan dengan pembelajaran
dan penyelidikan. Selain itu, simulasi komputer konvensional. Sebelum proses pembelajaran,
juga mampu meningkatkan keterampilan kedua kelas sampel diberi tes awal untuk
berpikir kritis serta berpikir kreatif siswa. mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
Menurut Lu dan Lin (2017), pembelajaran perlakuan terhadap berpikir kreatif siswa.
menggunakan simulasi komputer dapat Sesudah pembelajaran dengan menggunakan
membantu siswa untuk memahami fenomena LKPD berbasis masalah berbantuan simulasi
yang sulit diamati di dunia nyata. Akibatnya, komputer di kelas eksperimen dan
siswa dapat belajar tentang suatu permasalahan pembelajaran konvensional di kelas kontrol
yang relevan melalui proses pendidikan yang dilakukan tes akhir untuk mengetahui
melibatkan eksplorasi dan suatu eksperimen perbedaan kelas eksperimen dan kontrol
percobaan, dan dengan demikian memperoleh terhadap berpikir siswa siswa. Rancangan
pemahaman serta informasi yang lebih penelitian pretest-posttest control group.
mendalam. Hal ini juga didukung oleh Desain penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Simanjuntak, et al., (2019) yang menyatakan Tabel 1. Desain penelitian two group pretest-
bahwa dengan pembelajaran dengan posttest
menggunakan LKPD berbasis masalah Kelas Pretes Perlakuan Postes
berbantuan simulasi membuat siswa lebih aktif, Eksperimen X1 Y1 X2
bersifat lebih ingin tahu, lebih kreatif dan dan Kontrol X1 Y2 X2
kristis sehingga menumbuhkan pemahaman
lebih mendalam yang mempengaruhi hasil Keterangan :
belajarnya. X : tes awal
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan Y1 : Pembelajaran dengan penggunaan
penelitian ini adalah untuk mengetahui LKPD berbasis masalah berbantuan
pengaruh penggunaan lembar kerja siswa simulasi
(LKPD) berbasis masalah berbantuan simulasi Y2 : Pembelajaran konvensional
komputer terhadap keterampilan berpikir
kreatif siswa. Tes berpikir kreatif berbentuk uraian
berjumlah delapan berbasis masalah. Indikator
METODE PENELITIAN berpikir kretaif yang diukur: fluency
Penelitian ini dilakukan di salah satu (kelancaran berfikir); flexibility (berfikir
SMA Negeri di Medan, pada semester ganjil
94
Jurnal Inpafi 9 (4) (2021) : 83 - 88
65
49
N-gain (%)
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Penelitian
Data tes awal dan tes akhir kelas
kontrol masing-masing 23,49 dan 61,03. Data tes
awal dan tes akhir kelas eksperimen masing- kontrol eksperimen
masing sebesar 22,28 dan 74,15. Data tes awal N-gain Kelas eksperimen dan
dan tes akhir berpikir kreatif disajikan pada
Gambar 1. Persentase peningkatan berpikir
Tabel 2.
kreatif siswa
Tabel 2. Data tes awal dan tes akhir
Rata- Rata-
b. Pembahasan
rata Standar rata Standar
Kelas Berdasarkan hasil penelitian dengan
Tes Deviasi Tes Deviasi
menggunakan uji beda menunjukkan adanya
Awal Akhir
perbedaan yang signifikan antara keterampilan
Kontrol 23,49 10,20 61,03 10,12 berpikir kreatif dengan penggunaan LKPD
Eksperimen 22,28 8,36 72,65 8,01 berbasis masalah berbantuan simulasi dengan
pembelajaran konvensional. Data penelitian
Berdasarkan uji normalitas, baik data dapat dilihat pada kelas eksperimen dengan
tes awal dan tes akhir berdistribusi normal. penggunaan LKPD berbasis masalah
Berdasarkan uji homogenitas, baik data tes berbantuan simulasi memperoleh nilai rata-
awal dan tes akhir berdistribusi homogen. rata tes awal 22,28 dan nilai rata-rata tes akhir
Berdasarkan uji beda atau uji-t, diperoleh ada 72,65 sedangkan pada kelas kontrol yang
perbedaan yang signifikan keterampilan diajarkan dengan pembelajaran konvensional
berpikir kreatif antara kelas eksperimen dan diperoleh nilai rata-rata tes awal 23,49 dan
kelas kontrol dengan kata lain bahwa nilai rata-rata postes 61,03. Adanya perbedaan
pembelajaran dengan menggunakan LKPD nilai rata-rata tes akhir tersebut dikarenakan
berbasis masalah berbantuan simulasi lebih pada saat pembelajaran, di kelas eksperimen
baik daripada pembelajaran konvensional peneliti menggunakan LKPD berbasis masalah
terhadap berpikir kreatif siswa pada materi berbantuan simulasi.
Fluida Statis. LKPD berbasis masalah dan masalah
Berdasarkan Gambar 1 dapat yang disajikan berkaitan dengan kehidupan
disimpulkan bahwa % peningkatan N-gain sehari-hari sesuai materi pembelajaran pada
berpikir kreatif untuk kelas kontrol sebesar Fluida Statis. Siswa dalam menemukan solusi
49% dalam kategori rendah dan % pemecahan masalah, melakukan penyelidikan
peningkatan N-gain berpikir kreatif untuk dengan melakukan kegiatan ilmiah dengan
kelas eksperimen sebesar 65% dalam kategori diawali dengan mengamati dan memahami
sedang. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran masalah, membuat hipotesis dugaan sementara,
dengan menggunakan LKPD berbasis masalah berusaha mengumpulkan informasi dari
berbantuan simulasi lebih baik meningkatkan berbagai sumber yang relevan, dan melakukan
berpikir kreatif siswa daripada pembelajaran percobaan langkah demi langkah sesuai dengan
konvensional pada materi Fluida Statis. tagihan di LKPD. Siswa mengumpulkan data
dan menganalisis serta memaknainya dan
membuat kesimpulan. Pertanyaa-pertanyaan
yang ada di LKPD mengarahkan siswa
menemukan solusi pemecahan masalahnya.
95
Mariati Purnama Simanjuntak ; LKPD Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Terhadap Keterampilan Berpikir
Kreatif Siswa
Birgli, B. (2015). Creative and Critical Thinking Simanjuntak, M.P., Purba, C., Panggabean, B.,
Skills in Problem Based Learning Mustafa., & Hutahaean, J. (2020). The
Environment. Journal of Gifted Effect of Problem Based Learning
Education and Creativity, 2(2): 71-80. (PBL) towards Critical Thinking Used
Ersoy, E. & Başer, N. (2014). The Effects of Computer Simulation, proceeding
Problem-Based Learning Method in yang seminarkan pada international
Higher Education on Creative on Mathematics, Science, and
Thinking. 5th World Conference on Computer Science Education
Educational Sciences - WCES 2013. (MSCEIS) 2019.
Procedia - Social and Behavioral Simanjuntak, M.P. dan Ramadhani, D. (2018).
Sciences, 116 : 3494 – 3498. Pengaruh Model Problem Based
Kotzer, S & Elran, Y. (2012). Learning and Learning Berbantuan Simulasi
Teaching With Moodle-Based E- Komputer dalam Meningkatkan
Learning Environments, Combining Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa.
Learning Skills and Content in The Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika
Fields of Math and Science & (INPAFI), 6(3), 1 – 8
Technology. 1 st Rsearch Conference
Proceedings Heraklion, Crete-Greece
September.
Lu, H.K. & Lin, P.C. (2017). A Study of the
Impact of Collaborative Problem
Solving Strategies on Student’s
Performance of Simulation Based
Learning-A Case of Network Basic
Concepts Course. International Journal
of Information and Education
Technology, 7(5): 361-366.
Meador, K. S. (1997). Creative Thinking and
Problem Solving for Young Learners
Gifted Treasury Series. United States:
Teacher Ideas Press.
Ongarwanidch, N., Kanjanawasee, S., & Tuipae,
C. (2015). Development of 21st Century
Skill Scales as Perceived by Students.
Journal of Social and Behavorial
Sciences. 4(2): 737-741.
Saavedra, A.R., & Opfeer, V.D. (2012).
Teaching and Learning 21st Century
Skills: Lessons from the Learning
Science. Rand Corporation: A Global
Cities Education Net Work Report.
Simanjuntak, M.P., Hutahaean, J., Marpaung,
N., & Ramadhani, D. (2021).
Effectiveness of Problem-Based
Learning Combined with Computer
Simulation on Students’ Problem-
Solving and Creative Thinking Skills.
International Journal of Instruction, 14
(13): 519 – 534.
97